Bila menyebutkan kata hepatitis, maka hal ini merujuk pada seluruh istilah yang mengacu pada peradangan pada hati - iritasi atau pembengkakan sel-sel hati karena berbagai penyebab.
Hepatitis juga dapat disebabkan oleh sekelompok virus yang dikenal sebagai virus hepatitis, yaitu A, B, C, D dan E.
Meskipun virus-virus tersebut sama-sama berefek pada hati, dan gejala-gejala yang ditimbulkannya bisa saja sama, berbagai jenis hepatitis terjadi dengan cara yang berbeda-beda. Dalam kasus hepatitis karena virus, tingkat keparahan dan durasi penyakitnya tergantung dari virus hepatitis apa yang menyebabkannya.
Saat ini sudah tersedia vaksin untuk mencegah hepatitis A dan B. Vaksin hepatitis A tidak dianjurkan untuk anak-anak yang berusia kurang dari satu tahun. Imunitas (kekebalan) dicapai pada lebih dari 95% anak-anak dan dewasa muda yang mendapatkan tiga dosis vaksin virus rekombinan (memungkinkan produksi protein virus dalam jumlah besar.). Vaksinasi yang diberikan dalam waktu 24 jam setelah kelahiran bayi dapat mencegah penularan dari ibu yang terinfeksi hepatitis. Orang dewasa di atas usia 40 tahun telah mengalami penurunan respon imun terhadap vaksin hepatitis.
Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan imunitas aktif terhadap suatu penyakit, sehingga akan mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau "liar"
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan vaksinasi hepatitis pada semua anak-anak, terutama pada bayi-bayi baru lahir di negara-negara di mana hepatitis B sudah umum. Hal ini demi untuk mencegah penularan hepatitis dari ibu ke bayinya.
Meskipun virus-virus tersebut sama-sama berefek pada hati, dan gejala-gejala yang ditimbulkannya bisa saja sama, berbagai jenis hepatitis terjadi dengan cara yang berbeda-beda. Dalam kasus hepatitis karena virus, tingkat keparahan dan durasi penyakitnya tergantung dari virus hepatitis apa yang menyebabkannya.
Saat ini sudah tersedia vaksin untuk mencegah hepatitis A dan B. Vaksin hepatitis A tidak dianjurkan untuk anak-anak yang berusia kurang dari satu tahun. Imunitas (kekebalan) dicapai pada lebih dari 95% anak-anak dan dewasa muda yang mendapatkan tiga dosis vaksin virus rekombinan (memungkinkan produksi protein virus dalam jumlah besar.). Vaksinasi yang diberikan dalam waktu 24 jam setelah kelahiran bayi dapat mencegah penularan dari ibu yang terinfeksi hepatitis. Orang dewasa di atas usia 40 tahun telah mengalami penurunan respon imun terhadap vaksin hepatitis.
Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan imunitas aktif terhadap suatu penyakit, sehingga akan mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau "liar"
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan vaksinasi hepatitis pada semua anak-anak, terutama pada bayi-bayi baru lahir di negara-negara di mana hepatitis B sudah umum. Hal ini demi untuk mencegah penularan hepatitis dari ibu ke bayinya.
Langkah-langkah mencegah hepatitis A:
- Cuci tangan dengan sabun setelah dari kamar mandi.
- Hanya memakan makanan yang dimasak, kecuali makanan tertentu seperti buah-buahan (namun sebelumnya tetap harus dicuci bersih atau didesinfeksi).
- Hanya meminum air yang sudah dimasak atau air minum kemasan, hal ini dilakukan jika kondisi sanitasi lingkungan Anda tidak sehat atau meragukan.
- Selalu mengonsumsi buah-buahan, terutama bila Anda tinggal di daerah yang sanitasinya tidak dapat diandalkan.
- Cuci bersih sayuran mentah, jika perlu didesinfeksi secara menyeluruh.
- Lakukan vaksinasi hepatitis A jika Anda bepergian ke daerah-daerah dimana berjangkit hepatitis.
Langkah-langkah mencegah hepatitis B:
- Lakukan hubungan intim yang aman (hanya dengan pasangan).
- Menggunakan jarum suntik yang steril dan belum pernah digunakan.
- Jangan memakai sikat gigi, pisau cukur, sisir atau peralatan manikur bersama-sama dengan orang lain.
- Pastikan peralatan yang akan digunakan untuk melakukan semua jenis tindakan perforasi kulit (tato, tindik, dll) sudah disterilkan.
- Lakukan vaksinasi hepatitis B jika Anda merasa berisiko.
Langkah-langkah mencegah hepatitis C:
- Jangan memakai sikat gigi, pisau cukur, sisir atau instrumen manikur bersama orang lain.
- Balut (tutup) luka terbuka jika Anda terinfeksi.
- Jangan menggunakan peralatan pengobatan bersama dengan orang lain.
- Jika ingin melakukan tindakan perforasi kulit, pastikan peralatannya sudah disterilkan dengan benar.
Langkah-langkah mencegah hepatitis D:
Terapkan langkah yang sama seperti pada hepatitis B. Hanya orang yang terinfeksi hepatitis B yang bisa terinfeksi hepatitis D.