Keracunan paracetamol artinya overdosis dalam menggunakan paracetamol, yang akan menyebabkan kerusakan hati. Overdosis bisa terjadi karena kecelakaan/kesalahan atau memang disengaja. Hal ini bisa menjadi kondisi yang berbahaya yang membutuhkan perawatan medis.
Penyebab Keracunan Paracetamol
Keracunan paracetamol dapat terjadi akibat penggunaan dosis yang besar, atau mengonsumsi paracetamol dalam dosis kecil namun berulang-ulang.
Keracunan atau overdosis paracetamol dapat terjadi karena:
Mengidap penyakit kronis tertentu juga dapat membuat Anda rentan terhadap overdosis obat tertentu. Misalnya, orang dengan kerusakan hati bisa keracunan paracetamol walaupun dengan dosis rendah.
- Overdosis yang disengaja, seperti usaha untuk bunuh diri.
- Overdosis karena kecelakaan, seperti pada anak-anak karena tidak diawasi orang tua, salah pengertian dalam mengonsumsi paracetamol, atau orang dewasa yang menyalahgunakan alkohol.
- Mengonsumsi beberapa obat berbeda yang kesemuanya mengandung paracetamol. Seperti meminum obat sakit kepala bersamaan dengan obat influenza.
Mengidap penyakit kronis tertentu juga dapat membuat Anda rentan terhadap overdosis obat tertentu. Misalnya, orang dengan kerusakan hati bisa keracunan paracetamol walaupun dengan dosis rendah.
Keracunan juga bisa terjadi jika paracetamol dikonsumsi bersamaan dengan zat lain yang membahayakan hati seperti alkohol.
Faktor Risiko
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena keracunan paracetamol, antara lain:- Peminum alkohol
- Mengonsumsi beberapa obat yang mengandung paracetamol
- Keinginan untuk bunuh diri.
Gejala Keracunan Paracetamol
Pada awalnya, orang yang keracunan paracetamol bisa saja tidak menunjukkan gejala. Namun ketika gejala timbul, yang terjadi adalah:- mual
- muntah
- anoreksia (tidak mau makan)
- perasaan tidak enak
- nyeri perut (terutama di bagian kanan atas perut)
- berkeringat berlebihan
- linglung
- pingsan
- mungkin terjadi kekuningan pada kulit (akibat kerusakan hati).
Diagnosis
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik, dokter akan menganalisa gejala dan riwayat medis Anda (jika kondisi penderita memungkinkan). Selanjutnya dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan darah untuk:- Mengetahui kadar paracetamol dalam darah Anda
- Memeriksa fungsi hati
- Memeriksa efek kerusakan pada hati.
Pengobatan Keracunan Paracetamol
Beberapa jenis pengobatan untuk mengatasi keracunan paracetamol, antara lain:Monitoring
Apabila kadar paracetamol dalam darah masih rendah, atau masih bisa ditolerir, maka petugas medis biasanya hanya akan melakukan monitoring sampai kondisi penderita pulih. Tindakan baru dilakukan apabila gejala semakin memburuk atau timbul gejala baru.Activated charcoal
Penderita keracunan paracetamol akan diberikan activated charcoal atau arang aktif. Arang akan membantu memblokir penyerapan paracetamol. Obat lain yang sudah ada di dalam tubuh tidak akan terpengaruh karena penggunaan arang aktif ini.N-acetylcysteine
N-acetylcysteine adalah penangkal keracunan paracetamol. Obat ini dapat mencegah kerusakan hati. N-acetylcysteine bisa diberikan melaui oral (mulut) atau intravena (suntikan langsung ke aliran darah). Semakin cepat N-acetylcysteine diberikan, maka hasilnya akan semakin baik.Mencegah Keracunan Paracetamol
Untuk mengurangi risiko Anda keracunan paracetamol, maka lakukan beberapa hal berikut:- Taati petunjuk dokter:
- Hindari mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan yang mengandung paracetamol:
- Ketika Anda diresepkan oleh dokter, atau ketika membeli obat di apotik, beritahu apabila Anda juga sedang mengonsumi obat tertentu seperti paracetamol.
- Jangan meminum alkohol ketika Anda juga harus mengonsumsi paracetamol walaupun diberi rentang waktu selama beberapa jam.
- Taati dosis, kapan saatnya minum obat dan berapa lama Anda harus mengonsumsi obat.
- Jangan pernah menggunakan dosis yang lebih besar dari yang direkomendasikan dokter.
- Selalu bertanya kepada dokter apabila ada hal-hal yang tidak Anda mengerti.
- Baca etiket (label) dengan jelas. Lihat pada komposisinya, obat-obat apa saja yang terkandung di dalamnya.
- Hati-hati menggunakan obat yang mungkin merupakan obat kombinasi (mengandung paracetamol dan obat lainnya) seperti obat untuk flu.