Hidrosefalus (hydrocephalus) adalah keadaan dimana terdapat banyak cairan di otak, yaitu pada ventrikel serebral, ruang subarachnoid, atau ruang subdural. Cairan ini disebut sebagai cairan serebrospinal atau cerebrospinal fluid (CSF). CSF adalah cairan bening yang lazim mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.
Hidrosefalus bisa terjadi sejak seseorang dilahirkan atau muncul setelah terkena cedera atau sakit.
Penyebab Hidrosefalus
Hidrosefalus terjadi ketika:- Produksi CSF berlebihan (jarang terjadi)
- Terjadi penyumbatan yang membuat CSF tidak bisa mengering (lebih umum terjadi).
Masalah-masalah pada CSF dapat disebabkan oleh:
- Tumor otak
- Kanker pada CSF
- Pembengkakan pada CSF (seperti sarkoidosis)
- Kista pada otak
- Malformasi otak, seperti: Sindrom Dandy-Walker, Malformasi Arnold-Chiari, Spina bifida
- Cedera otak
- Infeksi otak atau meninges yang dapat disebabkan oleh sejumlah agen, seperti bakteri, mikrobakteri, jamur, virus, dan parasit seperti: ensefalitis (radang otak), meningitis (radang pada selaput yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang)
- Masalah dengan pembuluh darah di otak
- Perdarahan ke dalam otak atau ruang CSF.
Faktor Risiko
Faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena hidrosefalus, antara lain:- Cacat tabung saraf - masalah perkembangan otak pada janin
- Terjadi infeksi selama kehamilan, seperti: cytomegalovirus, toxoplasmosis, lymphocytic choriomeningitis virus, chickenpox dan mumps (gondongan)
- Infeksi otak
- Malformasi otak
- Cedera otak
- Perdarahan otak.
Gejala Hidrosefalus
Gejala hidrosefalus tergantung pada tingkat keparahannya. CSF yang berlebih akan memberikan tekanan pada otak. Gejala yang muncul bisa ringan sampai parah akibat meningkatnya tekanan CSF.
Gejala hidrosefalus yang mungkin terjadi antara lain:
Pada bayi, gejala yang mungkin terjadi yaitu:
- Sakit kepala (sering bertambah buruk ketika berbaring atau saat bangun tidur)
- Mual/muntah
- Masalah dengan keseimbangan
- Sulit berjalan
- Koordinasi lemah
- Inkontinensia
- Perubahan kepribadian
- Linglung
- Masalah memori
- Demensia
- Koma hingga kematian.
Pada bayi, gejala yang mungkin terjadi yaitu:
- Perkembangan yang lambat
- Kehilangan hasil perkembangan - tidak mampu lagi melakukan kegiatan yang sebelumnya bisa mereka lakukan
- Bulging fontanelle (titik lembut pada kepala)
- Lingkar kepala besar.
Diagnosa Hidrosefalus
Untuk menegakkan diagnosa hidrosefalus, beberapa jenis pemeriksaan pada otak yang akan dilakukan adalah:- Computed tomography scan (CT-Scan) - jenis pemeriksaan X-ray yang menggunakan komputer untuk membuat gambar bagian dalam otak.
- Magnetic Resonance Imaging scan (MRI-scan) - pemeriksaan yang menggunakan gelombang magnetik untuk membuat gambar bagian dalam otak.
- USG - pemeriksaan yang menggunakan gelombang suara untuk memeriksa otak.
Pengobatan Hidrosefalus
Pengobatan untuk hidrosefalus antara lain:- Pemasangan shunt (ventriculoperitoneal shunt) - shunt (semacam selang yang ditempatkan di dalam otak) akan mengalirkan CSF ke daerah lain, biasanya perut.
- Third ventriculostomy - tiga lubang dibuat di otak. CSF akan mengalir keluar dari area penumpukannya.
- Menghilangkan obstruksi aliran CSF - contoh: menghilangkan tumor atau kista
- Lumbar puncture (spinal tap) atau pungsi lumbal - penyisipan jarum di antara tulang belakang untuk membuang kelebihan CSF.
- Obat - dalam beberapa kasus, obat-obatan seperti acetazolamide dan furosemide dapat menurunkan produksi CSF.
- Obat-obatan lain - seperti steroid atau manitol dapat menurunkan pembengkakan di sekitar lesi yang menyebabkan obstruksi aliran CSF.
Orang-orang yang memiliki faktor risiko mengidap hidrosefalus harus dipantau dengan seksama. Pengobatan secara dini akan mencegah komplikasi jangka panjang. Jika berisiko mengidap hidrosefalus, harus mengikuti petunjuk dokter.
Mencegah Hidrosefalus
Belum ditemukan cara tepat untuk mencegah hidrosefalus. Namun pencegahan secara umum adalah:- Periksa kehamilan secara rutin
- Vaksinasi anak Anda
- Lindungi diri dan anak Anda dari cedera kepala.
Infeksi tertentu selama kehamilan dapat menyebabkan hidrosefalus pada bayi yang akan dilahirkan. Beberapa contoh infeksi yang dapat menyebabkan masalah selama kehamilan antara lain:
- Toxoplasmosis, yang dapat dicegah dengan masak daging dan sayuran dengan benar, menjaga kebersihan alat-alat makan, termasuk pisau, hindari kontak dengan kotoran kucing, pakai selalu sarung tangan saat membersihkan sampah.
- Cytomegalovirus (CMV) - tanyakan pada dokter bagaiamana mengidentifikasi CMV saat kehamilan.
- Lymphocytic choriomeningitis virus (LCV) dari hewan pengerat (tikus, hamster) - hindari kontak dengan hewan pengerat selama kehamilan.
- Virus yang menyebabkan cacar air atau gondong - dapat dicegah dengan vaksinasi.