Pernahkan anak Anda mendadak mual lalu akhirnya muntah? Atau mungkin Anda sendiri yang mengalaminya? Biasanya muntah terjadi ketika terjadi iritasi atau infeksi pada sistem pencernaan yang disebabkan karena adanya kontaminasi kuman pada makanan atau minuman. Berikut langkah tepat penanganan pertama pada muntah.
Apa itu muntah?
Muntah adalah respon balik makanan yang telah ada di lambung ke mulut. Muntah biasanya disebabkan adanya dorongan yang kuat yang tidak dapat ditolak oleh penderita. Muntah bukanlah penyakit, melainkan gejala dari penyakit.Apa penyebab muntah?
Muntah dapat disebabkan oleh beberapa hal. Yang paling sering adalah adanya infeksi virus atau bakteri yang masuk ke dalam saluran pencernaan. Muntah dapat juga disebabkan oleh adanya gangguan makan seperti anoreksia, vertigo, infeksi pada saluran kencing, migrain, dan lainnya.
Bagaimana jika ada anggota keluarga yang muntah?
1. Jangan panik, karena kepanikan hanya akan memperbesar masalah. |
2. Usahakan untuk tidak memberikan makan dan minum selama 15-20 menit setelah muntah. |
3. Mulailah memberikan minum air putih pelan-pelan untuk menghindari dehidrasi. Sebaiknya tidak memberikan makan terlebih dahulu. |
4. Hindari pemberian susu, jus, atau makanan terutama makan yang mengiritasi lambung. |
5. Kompres hangat disekitar ulu hati dapat membantu mengurangi rasa tidak enak setelah muntah. |
6. Sebaiknya tidak memposisikan diri tidur terlentang setelah muntah. Hal ini untuk mencegah respon muntah susulan dan masuknya muntahan ke dalam saluran pernapasan. |
7. Sebaiknya tidak mengkonsumsi obat anti muntah tanpa anjuran dokter. |
Kapan sebaiknya harus ke dokter?
1. Muntah terus terjadi selama 24 jam dan tidak dapat mentoleransi pemberian makan dan minum. |
2. Muntah disertai demam dan nyeri pada perut. |
3. Tanda-tanda dehidrasi seperti lemas, mengigau dan mengantuk. |
4. Mual yang menyertai sensasi berputar (vertigo). |
5. Muntah disertai demam dan keras pada bagian perut. |
6. Usia penderita muntah di bawah 2 bulan. |
7. Anak selalu muntah sesaat setelah diberikan minum. |
Perhatian
1. Ibu dapat memberikan oralit. Jika si anak masih menyusu, ibu dapat memberikan ASI 15-20 menit setelah muntah secara perlahan. |
2. Hindari pemberian susu formula, jus, atau lainnya pada si kecil. |
3. Sebaiknya ibu tidak menidurkan si kecil sesaat setelah muntah. Hal ini untuk mencegah respon muntah susulan dan masuknya muntahan ke saluran pernapasan. |
4. Perhatikan tanda dehidrasi pada si kecil berupa: lemas, mata cekung, saat menangis tidak mengeluarkan air mata, rasa haus berlebih, atau tidak mau minum. |
Image Credit
- onlyinitaly