Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah jenis
gangguan pada jantung yang paling sering ditemui
dan merupakan penyebab kematian nomor satu di
lndonesia. Pembuluh darah yang mensuplai darah
dan oksigen ke organ jantung, menyempit atau
tersumbat oleh adanya suatu plak.
Plak terbentuk oleh kolesterol tinggi, tumpukan
sampah tubuh seperti nikotin, gula darah, asam urat
dan lainnya serta proses penuaan.
Plak ini mengurangi ruang gerak dari aliran darah.
Kurangnya aliran darah dapat menyebabkan otot
jantung "kelaparan" dan akhirnya menimbulkan nyeri
dada lagi, apabila aliran darah tersumbat total dapat
menyebabkan serangan jantung, yang biasanya
terbentuk oleh pembekuan darah yang menutupi plak
pada dinding pembuluh darah yang sudah pecah.
Lebih jauh dijelaskan, bahwa terdapat beberapa faktor
risiko yang dapat menyebabkan seseorang terkena
Penyakit Jantung Koroner. Faktor risiko tersebut dapat dibagi dalam dua bagian, yakni:
1. Faktor yang dapat diubah
Berhubungan dengan pola hidup tidak sehat,
antara lain merokok, stres, kegemukan, dan kurang
berolahraga. Serta beberapa penyakit yang bisa menjadi pemicu yaitu kolesterol tinggi, tekanan
darah tinggi (hipertensi), dan diabetes.
2. Faktor yang tidak dapat diubah
Faktor genetika (keturunan), juga masalah gender.
Pria lebih banyak terkena PJK dibanding wanita. namun wanita bisa memiliki risiko terkena PJK
yang tinggi jika mengalami menopause dini (usia <55 tahun). Sementara risiko tinggi pada laki-laki adalah usia >45 tahun.
Penanganan PJK akan dilakukan berdasarkan berapa
besar penyumbatan yang terjadi pada pembuluh
darah koroner. Jika penyumbatannya kurang dari 70%,
maka penanganan yang dilakukan cukup dengan
minum obat secara teratur dan melakukan perubahan
pola hidup saja, misalnya rutin berolahraga, hindari merokok, kurangi kopi, serta hindari stres yang
menjadi risiko pemicu timbulnya serangan jantung.
Namun apabila penyumbatannya sudah lebih dari 70%, sebaiknya maka dilakukan pemasangan ring/
stent.
Diagram pemasangan stent
A. Kateter dimasukkan melintas di lesi.
B. Balon mengembang, memperbesar stent dan mengompresi plak.
C. Kateter dan balon yang kempis sudah diangkat.
A. Kateter dimasukkan melintas di lesi.
B. Balon mengembang, memperbesar stent dan mengompresi plak.
C. Kateter dan balon yang kempis sudah diangkat.
Keadaan arteri sebelum dan sesudah di pasang stent
Pemasangan stent sangat aman. Di tangan seorang ahli
jantung berpengalaman, disertai dengan ketersediaan
teknologi yang modern, risiko kematian selama prosedur pemasangan terus-menerus berkurang.
Pemasangan stent dilakukan untuk membuka
pembuluh darah arteri koroner yang tersumbat dan
menjaganya tetap terbuka, sehingga meningkatkan
aliran darah ke otot jantung, menyembuhkan gejala
PJK. Namun perlu diingat, walaupun pemasangan ring
telah dilakukan, obat-obatan harus tetap dikonsumsi
secara rutin. Maka, seiring dengan berjalannya waktu, dinding arteri akan mengalami perbaikan dan bagian
dalam dari arteri akan tumbuh di sekitar kawat metal
dari stent, untuk itu perlu di jaga dengan obat-obatan
dan pola hidup sehat.
Oleh dr. Rifnaldi SpJ,FIHA
Siloam Hospital For Indonesia
www.siloamhospitals.com