31 Maret 2023

Gigi yang Sehat dan Sekelumit Permasalahannya

Gigi yang Sehat dan Sekelumit Permasalahannya

Gigi merupakan salah satu mahkota wajah. Baik-buruknya gigi seseorang sangat mempengaruhi penampilan. Gigi yang sehat menjadi dambakan setiap orang, namun dalam hal ini seseorang itu sendiri terkadang abai dalam menjaga kesehatan giginya atau bahkan tidak mengetahui apa yang baik dan buruk bagi kesehatan giginya.

Tahapan pertumbuhan gigi

Kita mulai dari gigi pada masa masa kanak-kanak. Anak yang sudah berumur tiga tahun seharusnya sudah mempunyai dua puluh gigi susu atau gigi sulung. Pada akhir umur satu tahun, seharusnya si anak sudah mempunyai enam gigi, dua belas gigi saat umurnya delapan belas bulan, enam belas gigi saat umurnya sudah dua tahun dan total dua puluh gigi menjelang umurnya dua setengah tahun.

Pada orang dewasa normalnya memiliki tiga puluh dua gigi tetap. Gigi tetap mula-mula tumbuh ketika anak memasuki usia sekolah yaitu sekitar 6 sampai 7 tahun. Gigi tetap ini tumbuh dari bawah (gusi), dan biasanya mendorong keluar gigi sulung hingga gigi susu tanggal. Menjelang usia dua puluh lima tahun seseorang seharusnya sudah memiliki gigi tetap yang lengkap yaitu 32.

Jika selama dalam kandungan sang ibu kekurangan kalsium, kemungkinan besar pertumbuhan gigi si anak nantinya akan terlambat. Kekurangan kalsium pada ibu hamil juga dapat mengakibatkan kelainan pertumbuhan gigi pada bayi. Gigi bayi yang terbentuk pada trimester terakhir kehamilan sangat membutuhkan asupan kalsium yang cukup agar pertumbuhannya sempurna.

Gigi yang sehat

Seberapa sehatnya gigi seseorang sangat tergantung dari kebiasaan makan dan minumnya. Gigi yang sehat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Gigi berwarna putih bersih: Gigi yang sehat tidak berwarna kuning atau coklat. Warna gigi yang kusam dan tidak putih dapat disebabkan oleh plak, karang gigi atau kebiasaan merokok.
  • Gigi tidak berlubang atau keropos: Gigi yang sehat tidak berlubang atau keropos. Keropos gigi dapat disebabkan oleh asam yang dihasilkan oleh bakteri dalam plak gigi, atau bisa juga disebabkan oleh abrasi atau erosi gigi yang disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman yang asam.
  • Gusi yang sehat dan tidak meradang: Gusi yang sehat memiliki warna merah muda dan tidak meradang. Gusi yang meradang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri yang menumpuk pada gigi dan gusi, dan jika dibiarkan dapat menyebabkan periodontitis atau penyakit gusi yang lebih parah.
  • Tidak terdapat bau mulut yang tidak sedap: Gigi yang sehat tidak menyebabkan bau mulut yang tidak sedap. Bau mulut yang tidak sedap dapat disebabkan oleh bakteri di dalam mulut yang menyebabkan gigi berlubang, penyakit gusi, atau ketidakseimbangan dalam keseimbangan bakteri di dalam mulut.
Pemeliharaan gigi yang baik pada masa pertumbuhan sangat penting untuk kelanjutannya saat dewasa.
Hampir semua ahli kesehatan gigi sepakat bahwa kerusakan gigi sudah tentu sangat berhubungan erat dengan gula.

Masalah-masalah gigi

Berikut adalah beberapa masalah umum yang terkait dengan gigi:
  • Karies gigi: Karies gigi adalah masalah yang disebabkan oleh asam yang dihasilkan oleh bakteri dalam plak gigi. Asam ini dapat mengikis email gigi dan menyebabkan lubang pada gigi yang disebut karies. Jika tidak diobati, karies gigi dapat menyebabkan kerusakan pada struktur gigi, nyeri gigi, dan bahkan infeksi.
  • Penyakit gusi: Penyakit gusi adalah infeksi pada gusi yang disebabkan oleh bakteri dalam plak gigi. Penyakit gusi dapat menyebabkan gusi merah, bengkak, dan berdarah saat menggosok gigi atau mengunyah makanan. Jika tidak diobati, penyakit gusi dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan gusi dan bahkan kerusakan pada tulang yang menopang gigi.
  • Abses gigi: Abses gigi adalah infeksi pada gigi yang disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam jaringan lunak di sekitar akar gigi. Abses gigi dapat menyebabkan nyeri hebat, pembengkakan pada wajah atau gusi, dan bahkan demam.
  • Sensitivitas gigi: Sensitivitas gigi terjadi ketika email gigi rusak atau terkikis, sehingga lapisan sensitif di bawahnya terbuka. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit atau sensitif pada gigi ketika terkena suhu yang ekstrem, makanan atau minuman yang asam atau manis, atau ketika gigi terkena sentuhan.
  • Maloklusi gigi: Maloklusi gigi adalah masalah yang terjadi ketika gigi tidak berada dalam posisi yang benar atau tidak terletak di rahang dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan masalah dalam mengunyah, sulit membersihkan gigi, dan dapat menyebabkan masalah lain seperti sakit kepala dan nyeri rahang.
  • Pengikisan gigi: Pengikisan gigi terjadi ketika email gigi rusak atau terkikis karena faktor seperti konsumsi makanan dan minuman yang asam, gigi gemeretak atau gigi grinding, atau penggunaan obat-obatan tertentu. Pengikisan gigi dapat menyebabkan sensitivitas gigi dan keropos gigi.
  • Kegoyangan gigi: Kegoyangan gigi dapat terjadi akibat kerusakan tulang yang menopang gigi, penyakit gusi yang parah, atau cedera pada gigi. Jika gigi goyah tidak diobati, dapat menyebabkan kehilangan gigi.

Hampir setiap orang dewasa mempunyai sekurang-kurangnya satu lubang kecil pada giginya, walaupun hanya seukuran ujung jarum dan ini terkadang tidak diketahui karena mereka tidak melakukan pemeriksaan ke dokter gigi. Jika dibiarkan, lubang akan semakin besar dan merugikan di kemudian hari.

Orang-orang pada masa kini banyak sekali yang giginya berlubang, bahkan banyak yang sudah kehilangan gigi tetapnya bahkan sebelum usianya mencapai dewasa. Hal ini sangat menyedihkan dan sangat disayangkan, karena hilangnya gigi (ompong) selain mempengaruhi fungsi dari pengunyahan juga sangat mempengaruhi penampilan dan rasa percaya diri seseorang.

Namun, ada juga gigi yang memang sudah memiliki cacat sejak awal, hal ini bisa disebabkan karena faktor genetik atau keturunan. Tetapi hampir semua ahli kesehatan gigi sepakat bahwa kerusakan gigi sangat berhubungan erat dengan gula. Pada saat ini, makanan dan minuman yang kita konsumsi pada umumnya mengandung tinggi gula.

Kesehatan gigi mempengaruhi kesehatan tubuh

Kesehatan gigi sangat penting karena dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut beberapa contoh hubungan antara kesehatan gigi dengan kesehatan tubuh:
  • Penyakit gusi dan penyakit jantung: Penyakit gusi dapat menyebabkan peradangan kronis di mulut, yang dapat menyebabkan pembengkakan dan pendarahan gusi. Peradangan ini dapat menyebabkan bakteri dan racun masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk jantung.
  • Kanker mulut dan tenggorokan: Merokok, mengunyah tembakau, dan konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker mulut dan tenggorokan. Penyakit gigi dan gusi yang parah juga dapat meningkatkan risiko kanker.
  • Diabetes: Penyakit gusi yang parah dapat memengaruhi kadar gula darah pada penderita diabetes dan dapat membuat kondisi diabetes sulit dikendalikan. Sebaliknya, diabetes yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko infeksi dan peradangan mulut.
  • Kehamilan dan persalinan: Penyakit gusi yang parah pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur dan bayi dengan berat lahir rendah. Bakteri yang berasal dari peradangan di mulut juga dapat mencapai janin melalui aliran darah ibu hamil.
  • Osteoporosis: Kondisi kesehatan tulang yang melemah, seperti osteoporosis, dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi dan kehilangan gigi.
Dengan demikian, menjaga kesehatan gigi sangat penting untuk mencegah masalah kesehatan yang lebih serius pada tubuh. Selain itu, merawat gigi dengan baik juga dapat membantu mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini dan menghindari masalah yang lebih serius di masa depan.

Cara merawat gigi

Tidak ingin terkena penyakit-penyakit terkait gigi? Lakukan beberapa cara untuk merawat gigi secara lengkap berikut ini:
  • Sikat gigi dengan benar: Sikat gigi setidaknya dua kali sehari dan sebelum tidur dengan pasta gigi berfluoride. Pastikan untuk menyikat semua permukaan gigi Anda dan menggosok gigi Anda dengan gerakan memutar yang lembut. Selain itu, jangan lupa membersihkan lidah dan bagian dalam pipi untuk mencegah penumpukan bakteri.
  • Gunakan benang gigi: Menggunakan benang gigi setiap hari membantu membersihkan area di antara gigi yang sulit dijangkau oleh sikat gigi. Gunakan benang gigi dengan lembut dan hati-hati untuk mencegah iritasi gusi.
  • Hindari makanan dan minuman yang merusak gigi: Makanan dan minuman yang asam dan manis dapat mengikis email gigi dan menyebabkan kerusakan pada gigi. Batasi konsumsi makanan dan minuman seperti minuman berenergi, minuman bersoda, permen, dan cokelat.
  • Berkumur dengan air bersih: Berkumur dengan air setelah makan membantu menghilangkan sisa makanan yang menempel pada gigi dan mengurangi jumlah asam dalam mulut.
  • Menjaga kelembaban mulut: Mulut kering dapat menyebabkan masalah gigi seperti karies gigi dan infeksi karena kurangnya produksi air liur. Minumlah banyak air dan kunyah permen karet tanpa gula untuk menjaga kelembaban mulut Anda.
  • Rutin memeriksakan gigi: Penting untuk memeriksakan gigi secara teratur ke dokter gigi setidaknya dua kali setahun. Dokter gigi dapat membantu mencegah masalah gigi dan membersihkan gigi Anda secara profesional.
  • Hindari kebiasaan buruk: Kebiasaan buruk seperti merokok dan mengunyah tembakau dapat merusak gigi dan menyebabkan masalah kesehatan mulut lainnya. Juga hindari menggigit kuku dan menggunakan gigi Anda untuk membuka benda keras.
Merawat gigi dengan baik adalah investasi dalam kesehatan gigi dan mulut Anda. Selalu konsisten dalam menjaga kebersihan gigi dan rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi untuk mencegah masalah gigi.