18 Januari 2015

Infeksi Telinga Tengah pada Anak-anak

Telinga anak

Bayi dan anak-anak rentan mengalami infeksi telinga tengah atau otitis media. Pada ototis media, terjadi penumpukan nanah dan cairan di saluran telinga di belakang gendang telinga, yang menyebabkan rasa sakit dan ketulian ringan.

Meskipun sebagian besar infeksi telinga dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan, namun biasanya dokter lebih memilih menggunakan antiobiotik untuk mengobati kasus ototis media yang parah.

Gejala infeksi telinga tengah

Menurut penelitian para ahli, empat dari lima anak akan mengalami infeksi telinga tengah setidaknya satu kali. Beberapa gejala infeksi telinga tengah, antara lain:
  • Telinga sakit
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Keluar cairan dari telinga
  • Ketulian ringan
  • Sulit tidur
  • Hilang nafsu makan.

Ketulian

Jika di dalam saluran telinga terdapat cairan seperti pada otitis media, maka suara tidak akan merambat dengan baik ke gendang telinga, akibatnya anak mungkin akan mengalami kesulitan mendengar. Bagi si anak, suara yang normal hanya akan terdengar seperti suara bisikan. Namun jangan khawatir, kondisi ini hanya terjadi selama infeksi terjadi, tidak memiliki keterkaitan dalam menyebabkan gangguan pendengaran atau ketulian permanen.

Namun, infeksi telinga yang diabaikan dalam waktu yang lama dapat menghambat perkembangan bicara anak-anak. Hal ini disebabkan karena mereka tidak dapat mendengar suara dengan baik.

Selesma memicu infeksi telinga

Infeksi telinga tengah disebabkan oleh kuman atau virus dan dapat dipicu oleh selesma. Bayi dan anak-anak lebih rentan mengalami infeksi telinga tengah karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sempurna.

Setelah anak mencapai usia sekitar enam tahun, infeksi telinga tengah sudah jarang terjadi karena saluran yang menghubungkan antara hidung dan telinga, yang disebut saluran Eustachius telah terbentuk sempurna.

Mencegah infeksi telinga anak

Risiko terjadinya infeksi telinga tengah pada anak dapat diturunkan dengan cara:
  • Batasi menitipkan anak - paparan/kontak dengan anak-anak lain akan meningkatkan risiko terkena selesma yang akhirnya membuatnya rentan terkena infeksi telinga tengah.
  • Menyusui - ASI menawarkan kekebalan yang jauh lebih baik daripada susu formula. Selain itu, hindari memberikan botol susu dengan posisi anak berbaring karena susu dapat masuk ke saluran Eustachius dan akhirnya meningkatkan risiko infeksi telinga tengah.
  • Tidak merokok - menjadi perokok pasif merupakan faktor lain yang meningkatkan risiko terkena infeksi telinga tengah.

Pengobatan infeksi telinga

Infeksi telinga yang ringan biasanya akan sembuh dengan sendirinya, bahkan dapat sembuh dalam hitungan jam. Obat-obat penghilang rasa sakit akan membuat anak merasa lebih nyaman.

Pada kasus infeksi telinga tengah yang lebih berat, antibiotik oral atau antibiotik tetes telinga (seperti kloramfenikol) mungkin akan diperlukan untuk mempercepat proses penyembuhan.