26 Maret 2023

Risiko Kesehatan Berenang di Kolam Renang Umum

Berenang di kolam renang umum atau tempat umum lainnya menjadi kegiatan favorit bagi banyak orang. Tidak hanya menyenangkan, berenang juga dipercaya dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, di sisi lain, ada juga risiko kesehatan yang harus diperhatikan saat berenang di tempat umum. Artikel ini akan membahas dampak berenang di tempat umum pada kesehatan, termasuk manfaat dan risiko yang terkait.

Kolam renang umum

Kualitas air di kolam renang umum

Air kolam renang umum adalah air yang digunakan untuk berenang atau mandi oleh banyak orang di area umum. Air ini biasanya mengandung berbagai jenis bahan organik dan anorganik, seperti bakteri, kotoran, kotoran manusia, deterjen, kosmetik, dan zat kimia lainnya.

Pengelola kolam renang umum biasanya selalu menjaga kualitas air di kolam agar aman dan sehat bagi penggunanya. Salah satu cara untuk menjaga kualitas air adalah dengan melakukan pengolahan air, seperti penggunaan sistem filtrasi dan penambahan bahan kimia seperti klorin untuk membunuh bakteri dan virus.

Namun, meskipun dilakukan pengolahan air secara rutin, air di kolam renang umum tetap dapat terkontaminasi oleh pengguna yang tidak menjaga kebersihan diri, seperti meludah, buang air kecil, hingga terpapar penyakit kulit di tubuhnya.

Risiko kesehatan berenang di kolam renang umum

Ketika Anda berenang di kolam yang airnya tidak bersih, maka risiko kesehatan akan muncul. Berikut adalah beberapa penyakit yang bisa terjadi akibat berenang di tempat umum yang tidak bersih:
  • Infeksi saluran pencernaan: Bakteri E. coli dan virus Norovirus dapat hidup dalam air kolam renang yang terkontaminasi dan dapat menyebabkan masalah pada saluran pencernaan seperti diare, mual, muntah, dan sakit perut.
  • Infeksi kulit: Bakteri seperti Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus dapat menyebabkan infeksi kulit seperti ruam, bintik-bintik merah, dan gatal-gatal pada kulit.
  • Infeksi telinga: Bakteri yang hidup di air kolam, seperti Pseudomonas aeruginosa, juga dapat menyebabkan infeksi pada telinga, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.
  • Infeksi pernapasan: Bakteri Legionella, yang hidup di air kolam yang tidak terlalu bersih, dapat menyebabkan infeksi paru-paru yang disebut Legionnaires' disease. Virus seperti adenovirus juga dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang serius.
  • Infeksi mata: Bakteri yang hidup di air kolam juga dapat menyebabkan konjungtivitis atau peradangan pada selaput lendir mata, yang dapat menyebabkan mata merah, gatal, dan berair.
  • Infeksi Virus Herpes Simpleks (HSV): Virus ini dapat menyebar melalui kontak kulit-ke-kulit, terutama jika kulit memiliki luka atau lecet. Virus herpes simpleks dapat bertahan hidup di air kolam, terutama jika air tidak terlalu bersih. Virus ini dapat menyebabkan lecet dan luka pada kulit yang dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
  • Infeksi oleh parasit: Kolam yang tidak bersih juga dapat menjadi tempat hidup bagi parasit seperti Cryptosporidium dan Giardia, yang dapat menyebabkan infeksi saluran pencernaan yang serius dan bahkan berpotensi mengancam nyawa, terutama pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Selain itu, bahan kimia seperti klorin yang digunakan untuk membersihkan air kolam dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit, mata, dan saluran pernapasan, terutama jika terpapar dalam jangka waktu yang lama atau dalam jumlah yang berlebihan.

Bagaimana memastikan air kolam renang itu bersih?

Untuk memastikan air kolam renang bersih dan aman untuk digunakan, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
  • Periksa kondisi air secara visual: Air kolam yang sehat seharusnya bening dan tidak berbau. Jika air berwarna keruh atau berbau, hal ini dapat menunjukkan adanya kotoran atau bahan organik lain yang tercampur dalam air kolam. Jika kondisi air sudah memprihatinkan, sebaiknya kolam tidak digunakan sementara waktu hingga kondisi air menjadi lebih baik.
  • Cek pH dan Klorin: Klorin adalah bahan kimia yang umum digunakan untuk membunuh bakteri dan virus yang hidup di air kolam. pH yang seimbang (antara 7,2 - 7,8) dapat memastikan efektivitas klorin dalam membunuh bakteri dan virus. Pengguna dapat memeriksa kandungan pH dan klorin menggunakan alat uji atau menghubungi petugas yang bertanggung jawab atas kolam.
  • Pastikan sirkulasi air yang baik: Sistem sirkulasi air yang baik dapat membantu menghilangkan kotoran dan bahan organik lainnya dari air kolam. Pastikan sistem sirkulasi air seperti pompa dan filter berfungsi dengan baik.
  • Periksa sertifikat kebersihan kolam: Beberapa negara atau wilayah biasanya memiliki sertifikasi kebersihan dan sanitasi yang dikeluarkan oleh lembaga terkait. Pastikan kolam yang akan digunakan telah memiliki sertifikasi kebersihan yang baik dan dikelola dengan baik oleh pihak yang bertanggung jawab.
Dengan melakukan beberapa cara tersebut, dapat membantu memastikan bahwa air kolam renang bersih dan aman untuk digunakan.

Jumlah ideal orang dalam kolam renang

Agar tidak terlalu ramai dan untuk mengurangi risiko penularan penyakit atau kecelakaan, jumlah orang yang berada dalam satu kolam renang sebaiknya dibatasi. Jumlah orang yang direkomendasikan dalam satu kolam renang tergantung pada ukuran kolam renang tersebut.

Berdasarkan pedoman kesehatan, untuk kolam renang dengan ukuran standar (25 meter x 12,5 meter), disarankan agar tidak lebih dari 30 orang berenang di dalam kolam renang tersebut pada saat yang sama. Namun, hal ini dapat bervariasi tergantung pada sistem sirkulasi air di kolam renang tersebut dan fasilitas di sekitarnya.

Meminimalisir dampak kesehatan ketika berenang di kolam renang umum

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir dampak kesehatan ketika berenang di kolam renang umum, antara lain:
  1. Pastikan kolam renang umum tersebut bersih dan terawat dengan baik. Sebelum memutuskan untuk berenang, pastikan kolam renang tersebut memiliki tingkat kebersihan yang memadai dan terawat dengan baik. Kolam renang yang kotor dan tidak terawat dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, virus, dan kuman lainnya yang dapat berdampak buruk pada kesehatan.
  2. Hindari berenang jika sedang sakit atau mengalami luka terbuka. Berenang saat sakit atau mengalami luka terbuka dapat memperburuk kondisi kesehatan Anda, serta memperbesar risiko penularan penyakit ke orang lain dan ke diri Anda sendiri.
  3. Gunakan pakaian renang yang bersih dan kering. Pastikan pakaian renang yang Anda gunakan bersih dan kering, untuk menghindari penyebaran kuman atau bakteri yang terdapat pada pakaian renang yang basah.
  4. Gunakan perlengkapan renang pribadi. Bawa perlengkapan renang pribadi, seperti pelampung atau kacamata renang, untuk meminimalisir kontak langsung dengan air kolam renang umum yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya kuman dan bakteri.
  5. Jangan makan atau minum di dalam kolam renang. Makan atau minum di dalam kolam renang dapat menyebabkan kontaminasi air kolam renang dan memperbesar risiko penyebaran kuman atau bakteri.
  6. Mandi sebelum dan setelah berenang. Mandi sebelum berenang dapat membantu menghilangkan kotoran dan kuman pada tubuh Anda, sedangkan mandi setelah berenang dapat membantu membersihkan kulit dan menghilangkan kuman atau bakteri yang menempel pada tubuh Anda.
Perhatikan kondisi tubuh Anda setelah berenang. Jika setelah berenang Anda mengalami gejala seperti gatal-gatal, ruam kulit, atau infeksi saluran kemih, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, Anda dapat meminimalisir dampak kesehatan ketika berenang di kolam renang umum.