09 Oktober 2020

Bagaimana Menggunakan Obat Suppositoria?

Suppositoria adalah obat padat yang dimasukkan ke tubuh melalui anus, vagina, atau uretra (saluran kemih). Suppositoria rektal (anal) adalah jenis suppositoria yang paling umum digunakan.

Suppositoria tersedia dalam beberapa jenis untuk kondisi dan tujuan medis yang berbeda pula. Sebagian orang oleh dokter diberikan resep suppositoria rektum dan vagina, tapi ada juga yang diberikan resep suppositoria uretra meskipun ini jarang sekali.

Di artikel ini kami memberikan panduan langkah demi langkah tentang bagaimana cara menggunakan suppositoria.

Lebih lagi, kami juga memberikan beberapa solusi dan saran yang bermanfaat dalam menggunakan jenis obat suppositoria ini.

Penggunaan suppositoria

Obat supositoria

Suppositoria hanyalah cara lain untuk mengirimkan obat ke dalam tubuh ketika jalur lain, seperti oral, tidak dimungkinkan.

Ukuran suppositoria kecil dan bentuknya ada yang bulat, oval, atau kerucut. Obat suppositoria dilapisi keseluruhan oleh zat yang mirip mentega kakao atau gelatin. Begitu masuk ke dalam tubuh, suppositoria larut dan obat dilepaskan.

Suppositoria dapat mengobati area lokal tempat dimana obat dimasukkan, atau suppositoria juga dapat menyebar ke bagian tubuh lain melalui aliran darah.

Mengapa menggunakan suppositoria?

Obat suppositoria mungkin digunakan oleh orang yang:
  • mengalami kejang dan tidak dapat minum obat melalui mulut
  • tidak dapat menelan obat dengan alasan apapun
  • muntah dan tidak dapat menelan pil atau cairan
  • mengalami penyumbatan di saluran pencernaan yang menghentikan laju obat.
Orang juga dapat menggunakan suppositoria jika obatnya:
  • rasanya sangat tidak enak untuk diminum
  • akan rusak terlalu cepat di usus
  • bisa dihancurkan di saluran gastrointestinal.

Penelitian juga menunjukkan bahwa menggunakan obat melalui rektum memungkinkan lingkungan yang relatif konstan. Namun, tingkat absorpsinya mungkin lebih rendah ketimbang obat yang diminum secara oral.

Jenis suppositoria dan kegunaannya

Ada tiga jenis suppositoria:

Suppositoria rektal

Suppositoria rektal masuk ke rektum atau anus. Biasanya panjangnya satu inci dan ujungnya membulat.

Suppositoria rektal biasanya digunakan untuk mengatasi kondisi, seperti:

Suppositoria vagina

Orang mungkin memasukkan suppositoria vagina ke dalam vagina untuk mengobati:
  • infeksi bakteri atau jamur
  • vagina kering.
Suppositoria vagina biasanya berbentuk oval dan dilengkapi dengan aplikator.

Suppositoria uretra

Jenis suppositoria uretra juga digunakan untuk mengobati masalah ereksi pada pria meskipun hal ini jarang terjadi.

Suppositoria ini seukuran sebutir beras dan menghasilkan obat yang disebut alprostadil.

Cara memasukkan suppositoria rektal

Siapa pun yang menggunakan suppositoria rektal sebaiknya mengikuti langkah-langkah berikut sebagai panduan:

1. Persiapan

Mencuci tangan
  • Cobalah buang air besar untuk mengosongkan usus besar, karena obat suppositoria paling efektif saat usus kosong.
  • Cuci tangan sampai bersih dengan sabun dan air hangat atau gunakan pembersih tangan (hand sanitizer). Keringkan tangan secara menyeluruh dengan handuk bersih.
  • Keluarkan suppositoria dengan hati-hati dari pembungkusnya.
  • Jika suppositoria perlu dipotong, gunakan pisau silet bermata satu yang bersih dan irislah memanjang.
  • Gunakan sarung tangan sekali pakai, jika perlu.

2. Bersiap memasukkan suppositoria


Memasukkan supositoria ke anus

  • Celupkan ujung suppositoria ke dalam air, atau oleskan sedikit pelumas yang berbahan dasar air. Pelumas membantu suppositoria lebih mudah masuk ke dalam rektum.
  • Lepaskan pakaian.
  • Temukan posisi yang benar. Berdiri dengan satu kaki di atas kursi atau berbaring di satu sisi dengan kaki bagian atas sedikit ditekuk ke arah perut. Pengasuh yang memberikan obat suppositoria kepada orang lain sering merasa lebih mudah jika orang tersebut berbaring.

3. Masukkan suppositoria

Perkiraan jari masuk ke anus
  • Rilekskan otot bokong dan buka pantat.
  • Masukkan suppositoria dengan lembut ke dalam anus, masukkan ujung sempitnya dulu.
  • Dorong sekitar 1 inci untuk orang dewasa, atau setengah inci untuk bayi.
  • Pada anak-anak, dorong suppositoria kira-kira setengah hingga satu inci, sesuaikan.

4. Rileks dan bersihkan

Berbaring menyamping
  • Duduk atau berbaring diam selama 10 menit setelah memasukkan suppositoria. Tetap diam memungkinkan waktu untuk suppositoria larut dalam tubuh. Pada anak-anak, pantatnya mungkin perlu ditutup dengan tangan.
  • Buang semua bahan, termasuk pembungkus suppositoria dan kertas tisu apapun.
  • Cuci tangan sampai bersih dengan sabun dan air hangat.
Cobalah untuk menghindari buang air besar hingga 60 menit setelah memasukkan suppositoria, kecuali jika itu adalah obat pencahar. Tidak buang air besar memberi obat cukup waktu untuk masuk ke aliran darah dan mulai bekerja.

Cara memasukkan suppositoria vagina

Posisi tubuh untuk memasukkan supositoria vagina

Untuk menempatkan suppositoria ke dalam vagina, ikuti tip berikut:

1. Persiapan
  • Cuci tangan dengan sabun dan air hangat, atau gunakan pembersih tangan jika tidak tersedia. Keringkan tangan di atas handuk bersih atau handuk kertas.
  • Buka bungkus suppositoria, dan letakkan di aplikator yang menyertai.
  • Berdiri dengan lutut ditekuk dan kaki terpisah atau berbaring dengan lutut ditekuk ke arah dada.

2. Masukkan suppositoria

Memasukkan supositoria vagina
  • Tempatkan aplikator ke dalam vagina, sejauh mungkin, tanpa menimbulkan rasa tidak nyaman
  • Tekan plunger untuk mendorong suppositoria.
  • Lepaskan aplikator dari vagina, dan buang.

3. Rileks dan bersihkan
  • Berbaringlah selama 10 menit agar obat masuk ke dalam tubuh.
  • Cuci tangan sekali lagi dengan sabun dan air hangat.
Pertimbangkan untuk menggunakan handuk sanitasi atau pembalut selama beberapa jam, karena beberapa suppositoria dapat bocor ke celana dalam.

Cara memasukkan suppositoria uretra

Berikut adalah panduan untuk menempatkan suppositoria ke dalam uretra:

1. Persiapan
  • Kosongkan kandung kemih.
  • Cuci tangan dengan sabun dan air hangat atau gunakan pembersih tangan. Keringkan tangan secara menyeluruh di atas handuk bersih atau handuk kertas.
  • Lepaskan penutup aplikator.

2. Masukkan suppositoria
  • Regangkan penis untuk membuka uretra.
  • Tempatkan aplikator ke dalam lubang di ujungnya.
  • Tekan tombol pada aplikator dan tahan selama 5 detik.
  • Pindahkan aplikator dengan lembut dari satu sisi ke sisi lain untuk memastikan suppositoria telah memasuki uretra.
  • Lepaskan aplikator.

3. Rileks dan bersihkan
  • Pijat penis yang diregangkan dengan cukup kuat selama 10 hingga 15 detik agar obatnya dapat diserap.
  • Buang aplikator dan bahan lainnya.
  • Cuci tangan sekali lagi dengan sabun dan air hangat.

Risiko dan efek samping

Obat suppositoria biasanya aman digunakan. Terkadang, beberapa obat bisa bocor. Untuk menghindari ketidaknyamanan, bisa digunakan pembalut.

Sebagian orang mungkin mengalami iritasi di sekitar area tempat mereka memasukkan suppositoria. Jika ini parah atau berlanjut, mereka harus ke dokter.

Kadang-kadang, tubuh tidak dapat menyerap obat yang diberikan oleh suppositoria seperti halnya obat oral.

Beberapa tip dan solusi

Kiat berikut dapat membantu orang yang perlu menggunakan suppositoria:
  • Hindari olahraga atau gerakan kuat selama 60 menit setelah memasukkan obat.
  • Jangan gunakan petroleum jelly, seperti Vaseline, untuk melumasi suppositoria. Ini akan memperlambat obat mencair. Hanya gunakan air, atau pelumas yang berbahan dasar air.
  • Simpan suppositoria di lemari es atau tempat sejuk lainnya, agar tidak meleleh. Selalu ikuti petunjuk penyimpanan pada label kemasan.
  • Suppositoria lunak mungkin sulit untuk dimasukkan. Peras perlahan untuk melihat apakah sudah cukup kencang. Jika tidak, kencangkan suppositoria yang terbungkus dengan menahannya di bawah aliran air dingin. Atau, letakkan di lemari es selama beberapa menit.
  • Potong kuku sebelum memasukkan suppositoria. Ini mencegah luka dan goresan. Sebagai alternatif, kenakan sarung tangan lateks.
  • Beberapa orang mungkin mengalami suppositoria yang keluar kembali. Ini bisa terjadi karena suppositoria tidak didorong cukup jauh ke dalam rektum. Doronglah sekitar 1 inci.
  • Mereka yang kesulitan menggunakan suppositoria sendiri sebaiknya meminta bantuan kepada orang lain.
  • Seperti halnya obat-obatan lain, jangan sampai ada dosis yang terlewat. Dosis yang terlewat dapat mengurangi efektivitas pengobatan.

Pesan

Suppositoria bermanfaat bagi orang yang tidak dapat minum obat melalui mulut. Orang yang mengalami kesulitan dalam menggunakan suppositoria harus meminta nasihat kepada dokter. Juga harus berbicara dengan dokter sebelum menggunakan suppositoria jika:
  • baru saja menjalani operasi rektal, operasi prostat, atau perawatan vagina
  • memiliki detak jantung yang tidak teratur.
Meskipun mungkin tidak menyenangkan untuk digunakan, suppositoria rektal, vagina, dan uretra bisa menjadi cara yang efektif untuk memberikan obat. (MNT)