Naiknya berat badan setelah berhenti merokok tampaknya menjadi masalah bagi sebagian orang. Jumlah rata-rata kenaikan berat badan setelah berhenti merokok adalah sekitar empat hingga lima kilogram dalam lima tahun. Tapi sebagian besar kenaikannya terjadi di tahun pertama berhenti merokok, terutama di tiga bulan pertama.
Manajemen terbaik untuk mengatasi naiknya berat badan setelah berhenti merokok adalah dengan fokus pada strategi untuk menjaga tubuh tetap sehat, bukan fokus untuk mengendalikan berat badan. Strateginya adalah dengan makan makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan cukup tidur. Tanpa disadari, strategi ini juga akan membantu meminimalisir penambahan berat badan.
Mungkin sulit untuk berhenti merokok dan mengelola berat badan pada saat yang sama, karena kedua hal ini butuh usaha keras dan komitmen yang kuat. Jika memang ini yang terjadi pada Anda, sebaiknya berkonsentrasilah terlebih dahulu untuk berhenti merokok. Asalkan diet Anda sehat, kenaikan berat badan yang besar tidak akan terjadi.
Penyebab kenaikan berat badan setelah berhenti merokok
Dua penyebab utama kenaikan berat badan setelah berhenti merokok, yaitu:- Banyak makan - banyak perokok yang merasakan perubahan kebiasaan makan mereka ketika berhenti merokok. Sebagian orang mengalami peningkatan rasa lapar dan nafsu makan akibat dari gejala withdrawal (putus rokok/nikotin), tetapi ini tidak akan berlangsung lama, pola makan segera akan berangsur normal.
- Efek nikotin pada tubuh - nikotin adalah zat adiktif dalam tembakau yang menyebabkan perokok terus melanjutkan kebiasaan merokok mereka. Nikotin mempercepat sistem pemrosesan makanan tubuh, yakni metabolisme. Setelah bertahun-tahun merokok, perokok cenderung memiliki berat badan sedikit lebih rendah daripada non-perokok.
Makan sebagai ganti rokok
Sebagian orang makan lebih banyak ketika berhenti merokok, terutama dalam beberapa minggu pertama. Beberapa kemungkinan penyebabnya adalah:- Rasa /efek putus nikotin bisa sangat mirip dengan rasa lapar. Orang itu mungkin 'tertipu' dan berpikir bahwa mereka sedang lapar padahal sebenarnya tidak.
- Hilangnya citarasa mulut karena sudah terbiasa dengan rokok membuat mulut meminta makanan sebagai ganti rokok.
- Makanan sebagai hiburan. Seorang yang berhenti merokok biasanya mengalami kesulitan selama periode withdrawal, mereka mungkin akan berusaha menyenangkan diri dengan makan agar merasa lebih baik.
- Umumnya perokok sering melewatkan makan - misalnya, sarapannya mungkin hanya secangkir kopi, tanpa makan sesuatu, tapi menghisap beberapa batang rokok. Setelah berhenti merokok, biasanya mereka tidak ingin lagi 'menyia-nyiakan' makanannya.
- Banyak orang yang berhenti merokok merasakan rasa makanan menjadi lebih enak, dan ini dapat menyebabkan keinginan untuk makan lebih banyak. Ini karena indera perasa di mulut sudah berangsur membaik.
Efek putus nikotin pada tubuh
Para peneliti menyatakan bahwa salah satu alasan mengapa orang yang berhenti merokok cenderung mengalami kenaikan berat badan adalah karena metabolisme mereka melambat tanpa adanya nikotin. Akibatnya, mereka lebih sedikit membakar energi daripada saat mereka merokok.Inilah jawaban atas pertanyaan mengapa sebagian orang yang berhenti merokok tetap mengalami kenaikan berat badan meskipun makan mereka sama seperti ketika masih merokok.
Tips untuk menjaga berat badan setelah berhenti merokok
Beberapa saran untuk mencegah kenaikan berat badan setelah berhenti merokok, termasuk:- Olahraga lebih sering - tubuh yang tidak aktif bergerak adalah faktor risiko naiknya berat badan. Lakukan sekitar setengah jam olahraga intensitas sedang setiap hari, misalnya, jalan cepat, berkebun, berenang, atau bersepeda.
- Jaringan otot membakar lebih banyak energi daripada lemak. Tingkat metabolisme tubuh dapat ditingkatkan dengan sesi latihan beban mingguan untuk membangun otot.
- Jangan rusak diet. Jika Anda terlalu sedikit makan sumber energi, tubuh akan merespon dengan menurunkan metabolisme dan membakar jaringan otot untuk bahan bakar.
- Perbedaan antara rasa lapar dan gejala withdrawal sangatlah tipis. jadi, biasakan untuk mengenali dan lebih mendengarkan tubuh sebelum memutuskan untuk memakan sesuatu. Anda pasti dapat mengenali apakah tubuh sedang lapar atau tidak.
- Diperlukan waktu sekitar 15 menit bagi perut untuk memberi sinyal ke otak bahwa sudah kenyang. Jadi tunggu dulu sebelum Anda menambah makanan Anda. Mungkin setelah beberapa menit, Anda akan mengurungkan niat untuk nambah.
- Jika memang perlu camilan, siapkan selalu sayuran mentah dan makanan rendah lemak lainnya, atau makanan rendah kalori.
- Makan lebih banyak buah, sayuran, dan makanan gandum.
- Kurangi produk-produk yang tinggi lemak, tinggi garam dan tinggi gula. Anda dapat menghindarinya dengan mudah dengan tidak menyimpan jenis makanan ini.
Anda perlu menemukan solusi lain selain makan untuk mengatasi gejala putus nikotin. Ada orang yang mengatasinya dengan meminum air putih, ada yang menghitung hingga 100, ada juga yang memasukkan sesuatu yang aman ke dalam mulut tapi yang tidak bisa dimakan ketika gejalanya muncul.
Bereksperimenlah sampai Anda menemukan metode yang Anda sukai. Namun, berbaiklah pada diri sendiri, Anda harus tetap menerima jika memang masih terjadi kenaikan berat badan walaupun sedikit.
Jika berat badan naik setelah berhenti merokok
Jika berat badan Anda tetap bertambah meskipun rasanya Anda sudah melakukan segala upaya, jangan bersedih. Beberapa kilogram tambahan berat badan masih tidak sebanding dengan kesehatan yang Anda peroleh karena berhenti merokok.Risiko naiknya berat badan Anda masih kalau jauh dibanding risiko yang harus Anda hadapi ketika masih merokok. Sebagai contoh, diperlukan kelebihan berat badan sebanyak 40 kilogram barulah akan menyamai risiko penyakit jantung pada perokok.
Jangan pernah berasumsi bahwa dengan merokok lagi akan kembali menurunkan berat badan, ini tidak benar. Tetaplah berkonsentrasi dalam diet sehat dan meningkatkan aktivitas fisik.
Article Resources
- Better Health Channel
- Gambar: hairybikersdietclub