02 فبراير 2018

Beta Karoten: Bermanfaat atau Berbahaya bagi Tubuh?

Beta karoten

Sejumlah literatur mengungkapkan adanya manfaat beta karoten dan karotenoid lainnya untuk penyakit kronis. Beta-karoten adalah jenis karotenoid yang terdapat pada tumbuhan. Beta karoten juga dikenal sebagai provitamin A karena akan diubah menjadi vitamin A aktif oleh tubuh.

Semua sepakat bahwa beta karoten yang terdapat pada buah dan sayuran bermanfaat bagi tubuh. Beta karoten membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan kulit dan mata, dan melawan penyakit-penyakit yang mengancam jiwa seperti penyakit jantung dan kanker.

Namun, penelitian pada beta karoten yang berasal dari suplemen memiliki hasil yang beragam. Hal inilah yang membuat para ahli berhati-hati untuk merekomendasikan suplemen beta karoten untuk mengatasi suatu masalah kesehatan.

Apa itu beta karoten?

Beta karoten adalah pigmen yang ditemukan pada tumbuhan. Warna kuning atau oranye pada sayuran berasal dari beta karoten.

Di dalam tubuh, beta karoten diubah menjadi vitamin A, yang merupakan antioksidan kuat dalam menjaga kesehatan, terutama untuk kulit dan fungsi neurologis.

Vitamin A terdiri dalam dua bentuk utama:
  • Vitamin A aktif - disebut juga sebagai retinol, dan berasal dari makanan hewani. Retinol dapat langsung digunakan langsung oleh tubuh tanpa perlu diubah lagi menjadi vitamin. 
  • Beta karoten - berbeda dengan retinol karena perlu diubah dulu oleh tubuh menjadi retinol setelah dikonsumsi.

Banyak bukti menyebutkan bahwa mengonsumsi makanan yang tinggi antioksidan yang mengandung beta karoten sangat baik untuk kesehatan dan mencegah dari penyakit serius. Namun, hasil penelitian untuk beta karoten dari suplemen masih beragam. Bahkan, beberapa penelitian menyebutkan bahwa suplemen beta karoten dapat meningkatkan risiko akan penyakit yang berbahaya seperti kanker dan penyakit jantung.

Enam manfaat besar beta karoten

1. Sebagai antioksidan yang kuat

Beta karoten dan karotenoid lain memiliki aktivitas antioksidan yang kuat untuk mencegah penyakit kronis. Beta karoten melindungi tubuh dari efek buruk radikal bebas, yang merupakan penyebab utama penuaan dan degenerasi.

Penelitian menunjukkan bahwa beta karoten dari diet alami dapat meningkatkan kesehatan, tapi tampaknya akan memiliki efek buruk pada perokok dan mereka yang sering terpapar asbes apabila dikonsumsi dalam dosis tinggi. Peneliti masih menentukan ambang batas konsumsi harian karotenoid.

Meskipun demikian, satu hal yang disepakati adalah bahwa mengonsumsi makanan yang mengandung beta karoten dan antioksidan lainnya akan membantu menurunkan peradangan dan melawan stres oksidatif - jumlah radikal bebas melebihi dari yang dapat dinetralisir - di dalam tubuh.

2. Menjaga kesehatan kehamilan

Asosiasi Pediatri Amerika menyebutkan bahwa vitamin A adalah satu vitamin paling penting selama kehamilan dan menyusui. Vitamin A memainkan peran penting dalam perkembangan janin dan bayi, yang mana vitamin A berperan dalam perkembangan dan pematangan paru-paru janin dan bayi.

Vitamin A juga diperlukan bagi bayi dan balita untuk membentuk sistem kekebalan tubuh yang kuat.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Nutrisi Eropa bahwa ibu hamil dan menyusui harus meningkatkan asupan vitamin A. Dan, beta karoten yang paling aman adalah yang berasal dari makanan alami, jadi sebaiknya hanya mendapatkannya dari buah dan sayuran kuning dan oranye.

3. Melindungi kulit

Metabolisme beta karoten terjadi di berbagai organ tubuh, termasuk di kulit. Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa beta karoten membantu mencegah terbentuknya eritema - radang, kemerahan atau ruam - atau iritasi akibat sinar UV (ultraviolet).

Meski manfaatnya tidak dapat dibandingkan dengan tabir surya, tapi ada bukti bahwa beta karoten dapat melindungi kulit dari sengatan matahari.

4. Menjaga kesehatan mata

Beta karoten dapat membantu menunda perkembangan degenerasi makula terkait usia, yang menyebabkan perubahan penglihatan yang bahkan dapat mengarah kepada kebutaan. Beta karoten dan antioksidan lainnya efektif dalam memperlambat gejala perkembangan degenerasi makula karena aktivitasnya yang mencegah stres oksidatif, yang berperan penting dalam degenerasi sel dan saraf di retina/makula.

Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi dari antioksidan, seperti seng, beta karoten, vitamin C dan vitamin E, akan memperlambat perkembangan degenerasi makula secara efektif.

5. Mengobati leukoplakia oral

Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Arizona mengonfirmasi adanya aktivitas beta karoten pada pasien dengan leukoplakia oral, yang gejalanya berupa bercak atau tambalan putih/abu-abu tebal pada lidah, gusi atau dalam pipi. Umumnya bercak leukoplakia oral bersifat jinak, tapi juga dapat berubah menjadi kanker.

Pada penelitian, 50 pasien diberi 60 mg beta karoten setiap hari selama enam bulan, dan kemudian pasien melanjutkan lagi 12 bulan dengan menggunakan beta karoten atau plasebo. Hasilnya menunjukkan bahwa 52 persen (26 pasien) memiliki respon klinis positif terhadap pengobatan.


6. Meningkatkan kesehatan pernapasan

Penelitian yang dipublikasikan di European Respiratory Journal menunjukkan bahwa mengonsumsi buah yang mengandung beta karoten dapat memperbaiki fungsi pernapasan dan paru-paru.

Dibandingkan dengan orang yang jarang makan buah, orang yang makan buah setidaknya sekali sehari telah mengalami penurunan masalah pernapasan, seperti produksi dahak, sesak napas dan mengi.

Beberapa penelitian terhadap beta karoten

Beta karoten dan kanker paru-paru

Sebuah meta-analisis yang dipublikasikan di International Journal of Cancer menunjukkan bahwa ada peningkatan risiko kanker paru-paru dan kanker lambung pada perokok dan pekerja yang terpapar asbes yang diberikan suplemen beta karoten dengan dosis 20 sampai 30 mg perhari. Studi lainnya juga senada dengan hal ini.

Namun, sebuah penelitian yang di Yale University School of Medicine pada tahun 2002 menyebutkan bahwa banyak mengonsumsi buah dan sayuran, terutama yang kaya akan karotenoid, mengurangi risiko kanker paru-paru.

Untuk alasan ini peneliti percaya bahwa suplemen beta karoten tidak disarankan sebagai bentuk pencegahan primer dari kanker paru-paru.

Beta karoten dan penyakit jantung

Sebuah meta analisis di Cleveland Clinic, menggabungkan hasil delapan penelitian tentang efek beta karoten pada dosis mulai dari 15 sampai 50 mg. Setelah meneliti data lebih dari 130.000 pasien, peneliti menemukan bahwa suplemen beta karoten menyebabkan peningkatan kematian kardiovaskular yang kecil namun signifikan.

Meskipun suplemen beta karoten tidak terbukti bermanfaat dalam mencegah masalah jantung, para peneliti percaya bahwa beta karoten dari makanan alami masih harus direkomendasikan. Ada manfaat vitamin dari makanan yang tidak terdapat pada suplemen.

Beta karoten dari makanan dan suplemen

Sejumlah penelitian observasional menemukan bahwa orang yang banyak mengonsumsi karotenoid dari makanan alami memiliki penurunan risiko beberapa penyakit kronis.

Sumber makanan yang paling kaya beta karoten adalah buah dan sayuran berwarna kuning dan oranye, juga sayuran berdaun hijau (klorofil dalam sayuran hijau menyembunyikan pigmen kuning -oranye).

Para ahli merekomendasikan untuk mencukupi asupan beta karoten dari makanan alami, bukan dari suplemen.

Beta karoten larut dalam lemak, jadi perlu dibarengi dengan makanan berlemak agar bisa diserap dengan baik. Bisa disiasati dengan memasak sayuran yang mengandung karotenoid dengan minyak kelapa atau minyak zaitun.

Meskipun yang terbaik adalah mendapatkan beta karoten dari sumber alami, beta karoten juga tersedia dalam bentuk suplemen kemasan. Suplemen beta karoten yang tersedia di pasaran biasanya mengandung antara 1,5 dan 15 mg beta karoten sintetis atau alami. Tidak ada dosis harian yang direkomendasikan untuk beta karoten.

Potensi efek samping beta karoten dan pencegahan

Beta karoten kemungkinan aman bila dikonsumsi hanya dari makanan alami. Suplemen beta karoten hanya disarankan digunakan untuk jangka pendek dan dibawah pengawasan dokter. Kalaupun terjadi, kemungkinan efek samping karotenoid ini adalah sakit kepala, bersendawa, diare, nyeri sendi, dan kulit menguning.

Perokok dan peminum alkohol berat sebaiknya menghindari karotenoid, karena penelitian menunjukkan bahwa hal ini malah menyebabkan peningkatan risiko kanker. Orang dengan riwayat terpapar asbes juga harus menghindari penggunaan suplemen beta karoten karena dapat meningkatkan risiko gangguan hati atau penyakit jantung.

Article Resources
  • https://draxe.com/beta-carotene/
  • Gambar: http://www.1mhealthtips.com & http://en.medicine-worlds.com