Asma atau asthma merupakan suatu keadaan menyedihkan yang mungkin saja menghinggapi seseorang hingga akhir hayatnya. Saat terserang asma, sudah tentu penderita akan mengalami kesulitan bernapas. Asma sebenarnya suatu keadaan alergi, sebagai reaksi yang tidak normal dari tubuh terhadap suatu zat, misalnya serbuk, jamur, bulu binatang, zat kimia, uap, wangi-wangian, makanan atau obat-obatan tertentu. Kuman-kuman di dalam hidung dan kerongkongan juga bisa menyebabkan serangan asma.
Serangan asma lebih sering terjadi bila penderita mengalami keletihan atau saat mengalami tekanan emosi yang hebat. Selain itu, perubahan iklim juga bisa menjadi faktor pencetus datangnya serangan asma. Perlu diketahui, banyak juga penderita asma yang juga mengalami emfisema (kantung udara hancur dan napas menjadi pendek).
Saat terserang asma, otot polos saluran pernapasan berkontraksi sehingga menyebabkan menyempitnya saluran pernapasan. Selain itu serangan asma juga bisa disebabkan oleh tersumbat saluran pernapasan oleh lendir kental. Penderita masih mudah untuk inspirasi (menarik napas), namun mengalami kesulitan dalam ber-expirasi (mengeluarkan napas). Inilah yang menyebabkan pernapasannya menjadi sulit dan berbunyi (nyaring). Sebagai konsekuensinya, gelembung-gelembung udara akan meluas dan beberapa dari dinding-dindingnya mungkin akan pecah. Pada serangan asma hebat, bisa terjadi pendarahan dan gelembung-gelembung udara pada paru-paru.
Serangan asma lebih sering terjadi bila penderita mengalami keletihan atau saat mengalami tekanan emosi yang hebat. Selain itu, perubahan iklim juga bisa menjadi faktor pencetus datangnya serangan asma. Perlu diketahui, banyak juga penderita asma yang juga mengalami emfisema (kantung udara hancur dan napas menjadi pendek).
Saat terserang asma, otot polos saluran pernapasan berkontraksi sehingga menyebabkan menyempitnya saluran pernapasan. Selain itu serangan asma juga bisa disebabkan oleh tersumbat saluran pernapasan oleh lendir kental. Penderita masih mudah untuk inspirasi (menarik napas), namun mengalami kesulitan dalam ber-expirasi (mengeluarkan napas). Inilah yang menyebabkan pernapasannya menjadi sulit dan berbunyi (nyaring). Sebagai konsekuensinya, gelembung-gelembung udara akan meluas dan beberapa dari dinding-dindingnya mungkin akan pecah. Pada serangan asma hebat, bisa terjadi pendarahan dan gelembung-gelembung udara pada paru-paru.
Serangan asma dapat muncul secara bertahap karena radang pada cabang tenggorok, dan mungkin juga muncul dengan tiba-tiba pada saat seseorang berinteraksi dengan zat-zat yang merangsang (bahan pencetus asma), namun kebanyakan serangan asma terjadi secara tiba-tiba. Penderita akan mengalami perasaan kencang di dada. Kekencangan ini mungkin reda dalam waktu satu atau dua jam, atau bisa terus berlangsung selama berjam-jam bahkan berhari-hari. Pada akhir serangan, penderita mungkin saja akan mengeluarkan lendir kental dari saluran pernapasannya.
Serangan asma yang dimulai pada masa kanak-kanak biasanya disebabkan oleh makanan, Jika terserangnya saat lepas dari masa-kanak-kanak atau dewasa muda, mungkin disebabkan oleh serbuk, debu atau zat-zat kimia. Setelah umur 45 tahun, asma lebih sering di sebabkan oleh infeksi. Para penderita dekompensasi jantung terkadang mengalami serangan yang mirip dengan asma, namun ini bukanlah asma bronchiale yang sebenarnya.
Perawatan Asma
Jika penyebab asma tersebut dapat diketahui, maka harus ditangani secepat mungkin dengan segala upaya. Infeksi-infeksi pada hidung, kerongkongan dan tonsil harus mendapatkan perawatan yang tepat. Beberapa obat untuk mengatasi serangan asma antara lain adalah epinephrine atau adrenalin, aminophyllin, ephedrine dan salbutamol sangat membantu penderita asma. Beberapa dari obat tersebut tersedia dalam bentuk minyak, injeksi (suntik), semprot dan pil. Namun ini hanya gambaran, beda penderita asma terkadang berbeda pula kecocokan obatnya. Cara dan dosis penggunaan pun bisa bereda-beda tergantung tingkat keparahan. Jadi, lebih baik konsultasikan dulu ke dokter untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Pencegahan Serangan Asma
Serangan asma yang dimulai pada masa kanak-kanak biasanya disebabkan oleh makanan, Jika terserangnya saat lepas dari masa-kanak-kanak atau dewasa muda, mungkin disebabkan oleh serbuk, debu atau zat-zat kimia. Setelah umur 45 tahun, asma lebih sering di sebabkan oleh infeksi. Para penderita dekompensasi jantung terkadang mengalami serangan yang mirip dengan asma, namun ini bukanlah asma bronchiale yang sebenarnya.
Perawatan Asma
Jika penyebab asma tersebut dapat diketahui, maka harus ditangani secepat mungkin dengan segala upaya. Infeksi-infeksi pada hidung, kerongkongan dan tonsil harus mendapatkan perawatan yang tepat. Beberapa obat untuk mengatasi serangan asma antara lain adalah epinephrine atau adrenalin, aminophyllin, ephedrine dan salbutamol sangat membantu penderita asma. Beberapa dari obat tersebut tersedia dalam bentuk minyak, injeksi (suntik), semprot dan pil. Namun ini hanya gambaran, beda penderita asma terkadang berbeda pula kecocokan obatnya. Cara dan dosis penggunaan pun bisa bereda-beda tergantung tingkat keparahan. Jadi, lebih baik konsultasikan dulu ke dokter untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Pencegahan Serangan Asma
Penting bagi penderita asma untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Daya tahan tubuh yang baik dapat mencegah "kekalahan" dari zat-zat pencetus asma. Penderita harus memilih makanan yang seimbang, dan menghindari rasa lelah dan tekanan emosi yang tidak perlu. Penderita pun sebaiknya meninggalkan rokok, dan menghindari zat-zat merangsang lainnya seperti zat kimia, cat, debu atau bau-bauan yang menyengat (menusuk/tajam).
Meskipun asma adalah gangguan yang sangat menyedihkan, namun jarang berakibat fatal atau sampai membawa kematian kecuali jika si penderita juga menderita gangguan berbahaya lainnya seperti penyakit jantung. Jauhi perasan cemas dan khawatir, karena keduanya bisa menjadi pencetus serangan asma.
Penderita yang sedang terserang asma sebaiknya tetap tenang dan jangan berlebihan dalam berkata-kata atau mengungkapkan rasa susahnya karena hal ini hanya akan menambah kesulitan bernapas. Menghirup aerosol terkadang juga dapat mencegah datangnya serangan asma, terutama bagi mereka yang sering terserang asma. Penderita asma juga harus menghindari influenza dan terkena dingin. Senam pernapasan dan olahraga berenang juga diyakini membantu kesembuhan dari asma yang disebabkan oleh beberapa faktor. Tapi lebih baik konsultasikan ke dokter.
Banyak anak-anak yang sembuh (sendiri) dari asma ketika mereka besar, namun sebaiknya jangan cuma berharap sembuh, usaha juga perlu dilakukan. Penderita asma sebaiknya selalu berada dalam pengawasan dokter ahli.
Kredit foto : www.topnews.in & www.msata.org