09 مارس 2020

Fungsi dan Manfaat Darah Bagi Tubuh, Menakjubkan

Darah

Pernahkah jari Anda sobek, tertusuk, atau mungkin terpotong? Keluar cairan berwarna merah bukan? Cairan itulah yang telah menarik perhatian para ahli selama berabad-abad. Zat cair yang hangat dan berwarna merah itulah yang kita sebut dengan darah dan bisa disebut sebagai zat yang ajaib.

Di dalam darah terdapat berbagai macam unsur yang telah mendorong para peneliti di berbagai zaman untuk menyelidikinya dan bagaimana fungsi dan cara kerjanya di dalam tubuh.

Ada sebuah peribahasa lama yang mungkin sudah jarang Anda dengar: "Darah lebih kental daripada air." Ini memang benar adanya, karena darah manusia memang lima kali lebih kental daripada air. Itulah sebabnya mengapa darah harus dipompa dengan tekanan tinggi oleh jantung supaya tetap beredar ke seluruh tubuh. Bayangkan betapa kerasnya kerja jantung kita setiap hari.

Darah yang mengalir di dalam pembuluh balik (vena) dan pembuluh nadi (arteri) benar-benar merupakan sebuah jaringan yang hidup. Kurang dari setengahnya terdiri dari sel darah merah (eritrosit) yang tugasnya mengantarkan oksigen ke jaringan-jaringan. Sel-sel darah merah juga mengeluarkan karbon dioksida yang berlebih dari tubuh.

Aliran darah juga mengandung sel darah putih (leukosit), yang terdiri dari beberapa kelompok penting. Jumlah sel darah putih memang tidak sebanyak sel darah merah, tetapi dalam beberapa hal fungsinya sangat penting yaitu menjadi bagian sistem kekebalan tubuh.

Sel darah putih akan melindungi Anda dari kuman-kuman yang berbahaya yang dapat merugikan kesehatan. Dua jenis sel darah putih ini yaitu leukosit (leucocyt) dan monosit (monocyt) cara kerjanya adalah dengan "menelan" kuman-kuman dan membinasakannya. Tetapi untuk berbuat demikian, sel-sel darah putih ini juga akan mati dan membentuk nanah di dalam suatu abses atau pembengkakan di bawah permukaan kulit. Sel darah putih ini mati karena berkorban untuk menjaga kesehatan Anda.

Sel darah putih lainnya seperti limfosit (lymphocyt), juga memainkan peranan penting untuk mempertahankan tubuh Anda dalam melawan penyakit. Sel-sel tersebut dapat berubah menjadi bentuk-bentuk sel lain untuk memenuhi kebutuhan tubuh agar tetap sehat. Dalam keadaan normal, jumlah limfosit mencapai 15-40% dari sel darah putih dalam aliran darah.

Berikut fungsi dari limfosit :
  • Berubah menjadi sel yang membentuk antibodi (sel plasma)
  • Melindungi tubuh dari infeksi virus dan melawan kanker
  • Membantu sel lain dalam melindungi tubuh dari infeksi bakteri dan jamur, serta membantu mengatur aktivitas sel lain dalam sistem kekebalan tubuh.

Dua jenis utama dari limfosit adalah limfosit B (disebut juga sel B) dan limfosit T (disebut juga sel T). Sel B berasal dari sumsum tulang dan matang di dalam sumsum tulang; sedangkan sel T berasal dari sumsum tulang, namun proses pematangannya terjadi di dalam kelenjar timus (kelenjar yang terletak di tengah rongga dada).

Darah bukanlah benda cair biasa, melainkan suatu zat yang amat kompleks

Kelompok sel darah putih yang lain, yang disebut sel eosinofil (eosinophil) paling banyak jumlahnya selama dalam keadaan alergi. Sel darah ini membantu tubuh mengatasi berbagai zat beracun di dalam usus. Sel ini akan banyak terdapat di dalam aliran darah orang-orang yang menderita Trichinosis atau penyakit oleh cacing rambut, yakni suatu infeksi yang sering terjadi sesudah makan daging babi yang tidak dimasak dengan baik, dan juga dalam Schistosomiasis, yakni suatu infeksi parasit di daerah tropis.

Sel-sel basofil (basophil) juga mempunyai fungsi yang berbeda. Sel ini melepaskan heparin ke dalam aliran darah, dan dengan demikian mencegah pembekuan darah. Sel ini sangat diperlukan dalam kondisi peradangan yang lama.

Seluruh sel yang bermacam-macam ini membentuk kira-kira 40% dari darah. Dan 60% bagian darah yang lain adalah plasma, yakni bagian cairan dari darah. Plasma mengandung berbagai jenis protein seperti albumin, globulin, fibrinogen. Plasma juga mengandung banyak bahan kimia lain yang penting, termasuk bermacam-macam garam dan zat-zat makanan, seperti glukosa yang memberikan tenaga dan sebagai bahan bakar bagi semua sel.

Dengan demikian kita melihat bahwa darah bukanlah benda cair biasa, melainkan suatu zat yang amat kompleks. Semua unsur dalam darah yang berbeda-beda ini harus selalu dijaga keseimbangannya supaya tubuh tetap memiliki komponen-komponen yang diperlukan dalam kadar dan saat yang tepat untuk menjaga kesehatan tubuh.

Image Credit
  • Crystal (Flickr user) Via Wikimedia