12 Maret 2018

Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Demam Tipes

Demam tipes

Demam tipes atau tifus (tipoid) adalah penyakit menular akut terkait demam yang paling sering disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Demam tipes dapat menyebar ke seluruh tubuh dan mempengaruhi banyak organ.

Tanpa pengobatan yang tepat dan cepat, demam tipes bisa menyebabkan komplikasi serius dan berakibat fatal.

Yang paling berisiko terkena demam tipes adalah anak-anak. Hal ini mungkin karena sistem kekebalan tubuh mereka masih belum sempurna. Namun, gejala demam tipes anak-anak cenderung lebih ringan daripada gejala demam tipes pada dewasa.

Gejala demam tipes

Gejala demam tipes biasanya baru muncul setelah satu atau dua minggu setelah penderita terinfeksi bakteri Salmonella typhi.

Jika diobati, gejala demam tipes biasanya sudah membaik dalam dua sampai tiga hari.

Jika tidak diobati, demam tipes biasanya akan memburuk dan berlanjut selama beberapa minggu, dan akan muncul risiko komplikasi yang mengancam jiwa. Tanpa pengobatan, akan dibutuhkan waktu berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan sampai gejala hilang dan penderita pulih sepenuhnya.

Gejala umum demam tipes

Gejala umum demam tipes meliputi:
  • Demam tinggi, bisa mencapai 39° sampai 40°C
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Sakit perut
  • Hilang selera makan
  • Sembelit atau diare (orang dewasa cenderung sembelit dan anak-anak cenderung diare)
  • Ruam yang terdiri dari bintik merah muda kecil di badan
  • Lemah
  • Bingung, seperti disorientasi waktu dan kejadian sekitar.

Penyebab demam tipes

Demam tipes disebabkan oleh jenis bakteri yang disebut Salmonella typhi yang menyerang sistem pencernaan. Ini bukanlah bakteri salmonella yang menyebabkan keracunan makanan, tapi masih satu keluarga.

Bakteri Salmonella typhi terdapat pada makanan dan air yang sudah terkontaminasi.

Diagnosis demam tipes

Demam tipes dapat didiagnosis dengan cara memeriksa sampel darah, urin, atau tinja. Namun, yang paling umum dilakukan adalah pemeriksaan sampel darah.

Uji sampel sumsum tulang adalah cara yang lebih akurat untuk mendiagnosis demam tipes. Namun, karena proses pengambilan sampelnya memakan waktu dan menyakitkan, jadi jarang dilakukan kecuali untuk mengonfirmasi pemeriksaan lainnya yang meragukan.

Pengobatan demam tipes

Demam tipes biasanya dapat diobati dengan pengobatan antibiotik. Antibiotik yang dapat digunakan sebagai obat demam tipes, diantaranya adalah ciprofloxacin, ceftriaxone, cefotaxime, ampicillin, chloramphenicol, cotrimoxazole, serta amoxicillin.

Chloramphenicol biasanya menjadi "drug of choice" untuk penyakit tipes. Namun meskipun begitu, pemilihan antibiotik akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan juga faktor resistensi.

Gejala biasanya sudah mulai membaik dalam waktu dua sampai tiga hari setelah minum antibiotik. Namun, antibiotik harus dihabiskan sesuai yang disarankan dokter.

Penderita harus banyak istirahat, minum banyak cairan dan makan-makanan biasa. Sebaiknya makan sedikit tapi sering, daripada makan banyak 3 kali sehari.

Kebanyakan kasus demam tipes dapat dirawat di rumah. Perawatan di rumah sakit biasanya hanya dianjurkan jika pasien mengalami muntah terus menerus, diare berat atau perut bengkak. Anak kecil yang demam tipes juga mungkin perlu dirawat di rumah sakit sebagai tindakan pencegahan.

Komplikasi demam tipes

Komplikasi akibat demam tipes biasanya hanya terjadi pada penderita yang tidak diobati atau diobati namun dengan antibiotik yang tidak tepat, atau yang terlambat diobati.

Dua komplikasi yang paling umum terjadi pada demam tipes adalah:
  • Pendarahan internal pada sistem pencernaan
  • Perforasi bagian dari sistem pencernaan atau usus, yang menyebabkan menyebarnya infeksi ke jaringan terdekat.

Pendarahan di dalam

Sebagian besar pendarahan internal yang terjadi pada demam tipes tidak mengancam jiwa, namun bisa membuat pasien menjadi sangat sakit / lemah. Gejalanya meliputi:
  • Merasa lemah sepanjang waktu
  • Sesak napas
  • Kulit pucat
  • Detak jantung tak teratur
  • Muntah darah
  • Warna tinja sangat gelap.

Transfusi darah mungkin diperlukan untuk menggantikan darah yang hilang, dan operasi mungkin saja dilakukan untuk memperbaiki lokasi pendarahan.

Perforasi

Perforasi berpotensi menjadi komplikasi yang sangat serius. Hal ini karena bakteri yang hidup dalam sistem pencernaan Anda masuk ke perut dan menginfeksi lapisan perut (peritoneum). Ini dikenal sebagai peritonitis.

Peritonitis merupakan kondisi darurat medis, karena jaringan peritoneum harusnya steril (bebas kuman). Tidak seperti bagian tubuh lainnya, seperti kulit, peritoneum tidak memiliki mekanisme pertahanan sendiri untuk melawan infeksi.

Pada peritonitis, infeksi dapat dengan cepat menyebar ke dalam darah (sepsis) sebelum menyebar ke organ lain. Hal ini berisiko gagalnya beberapa organ. Jika tidak ditangani dengan benar, dapat menyebabkan kematian.

Vaksinasi tipes

Vaksin tipes bekerja dengan cara merangsang tubuh untuk menciptakan antibodi (protein untuk melawan infeksi) yang mencegah Anda sakit ketika terinfeksi bakteri tipes. Namun, perlu diketahui bahwa tidak ada vaksin tipes yang 100% efektif.

Article Resources
  • https://www.nhs.uk/conditions/typhoid-fever/