03 Oktober 2017

Diare Kronis: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Diare adalah suatu kondisi pencernaan yang menyebabkan tinja menjadi encer. Diare yang umum dialami orang adalah diare akut yang sering sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari. Diare akut biasanya bukanlah hal yang serius, tapi jika tidak diatasi maka dapat juga menjadi masalah. Sedangkan jika diare berlangsung lebih dari dua sampai empat minggu, maka ini disebut sebagai diare kronis.

Diare

Gejala diare kronis

Gejala utama diare kronis adalah tinja encer yang berlangsung selama berminggu-minggu. Sedangkan gejala lain diare kronis yang mungkin terjadi, antara lain:
  • kram perut
  • kembung
  • mual.

Penyebab diare kronis

Diare kronis terkadang disebabkan oleh suatu kondisi medis yang dialami seseorang, misalnya keberadaan suatu penyakit lain.

Kondisi peradangan yang dapat menyebabkan diare kronis antara lain kolitis ulserativa dan penyakit Crohn. Kondisi ini dapat menyebabkan tinja disertai dengan darah dan sakit perut.

Untuk diare kronis, biasanya sampel tinja akan diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan ini antara lain untuk melihat peningkatan sel darah putih, yang merupakan pertanda adanya peradangan di tubuh. Juga untuk mengetahui keberadaan suatu bakteri atau parasit di dalam tinja yang mana keduanya dapat menyebabkan tinja menjadi encer. Selain itu pemeriksaan lab untuk tinja juga dapat mengetahui keberadaan lemak di dalamnya, yang dapat mengindikasikan adanya pankreatitis kronis (kerusakan pankreas akibat peradangan kronis yang berkepanjangan) atau penyakit seliaka.

Diet atau makanan juga bisa menjadi penyebab diare kronis. Bahan-bahan makanan tertentu diketahui dapat mempercepat laju organ pencernaan, menyebabkan makanan melewati usus besar dengan cepat sehingga penyerapan kurang dan tinja menjadi encer. Penyebab umumnya adalah susu dan pemanis buatan (sorbitol dan fruktosa).

Penyebab lain diare kronis meliputi:
  • Obat-obatan - NSAID (obat anti inflamasi non steroid), antibiotik, antasida
  • Diabetes
  • Ketidakpekaan terhadap gluten
  • Penyalahgunaan alkohol.

Jika pemeriksaan darah atau sampel tinja belum dapat mengidentifikasi penyebab diare, dokter mungkin akan melakukan USG atau CT-Scan pada bagian perut, tetapi hal ini biasanya dilakukan jika memiliki gejala lain seperti nyeri hebat atau tinja mengandung darah. Tes pencitraan ini akan dapat mengetahui masalah pada organ pencernaan. Untuk kasus tertentu, kolonoskopi mungkin juga akan dilakukan guna melihat kondisi lapisan usus, pankreas dan kolon.

Terkadang, penyebab diare kronis tidak diketahui penyebabnya. Jika dokter belum menemukan penyebabnya dalam pemeriksaan diagnostik, dokter mungkin akan mengaitkan penyebab diare kronis dengan sindrom iritasi usus besar / irritable bowel syndrome (IBS). Kondisi ini mempengaruhi usus besar dan menyebabkan berbagai gejala seperti diare, konstipasi, kembung, mual, sakit perut. IBS bisa bersifat kronis, tapi tidak merusak usus besar.

Pengobatan diare kronis

Obat anti diare dapat mengurangi diare, namun obat-obat semacam ini tidak direkomendasikan untuk penggunaan jangka panjang.

Pengobatan untuk diare kronis akan tergantung dari penyebabnya. Misalnya, jika Anda didiagnosis dengan kondisi medis seperti kolitis ulserativa, penyakit Crohn, pankreatitis, atau penyakit seliaka, dokter akan memberikan jenis pengobatan yang sesuai dengan penyebabnya. Pengobatannya mungkin termasuk penggunaan obat seperti imunosupresan atau kortikosteroid.

Diare bisa sembuh ketika kesehatan Anda membaik.

Pilihan pengobatan tambahan untuk diare kronis, meliputi:

Diet dan gaya hidup

Catat semua makanan (termausk camilan) dan minuman Anda. Buatlah catatan khusus mengenai makanan-makanan tersebut. Apakah keadaan diare memburuk setelah Anda makan makanan tersebut.

Setelah beberapa minggu, Anda mungkin sudah dapat mengidentifikasi makanan apa saja yang mungkin menjadi pemicu diare kronis. Stop mengonsumsi makanan ini dan lihat kedepannya apakah gejala diare menurun. Misalnya, diare Anda bisa berhenti atau berkurang secara signifikan setelah Anda berhenti mengonsumsi asupan gluten, pemanis buatan, atau produk susu tertentu. Atau kondisi Anda membaik setelah berhenti mengonsumsi sayuran, buah, atau kacang tertentu.

Perubahan gaya hidup untuk membantu mengatasi diarea kronis, meliputi:
  • Menghindari konsumsi kafein dan minuman beralkohol
  • Mengonsumsi makanan berserat rendah
  • Minum air putih guna mencegah dehidrasi
  • Mengatur porsi makan agar tidak makan terlalu banyak.

Obat-obatan

Jika diare kronis disebabkan bakteri atau parasit, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik. Pada kasus tertentu, kodein juga dapat membantu karena akan meningkatkan waktu yang dibutuhkan tinja untuk melewati saluran pencernaan, yang mengakibatkan tinja menjadi keras. Namun, ada risiko kecanduan obat ini, jadi kodein tidak direkomendasikan sebagai terapi jangka panjang.

Obat-obatan bebas seperti loperamide juga dapat memperlambat transit tinja di usus, tapi loperamide juga tidak boleh dikonsumsi untuk jangka panjang. Ada baiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan untuk mengobati diare kronis Anda.

Pengobatan rumah

Diare kronis bisa saja terjadi setelah Anda meminum obat resep dokter seperti antibiotik. Harus dicari obat-obat alternatifnya. Jika tidak tersedia, gunakan probiotik yang tersedia dalam bentuk yogurt dan kapsul.

Suplemen serat dikaitkan dengan manfaatnya yang menghilangkan sembelit. Tapi suplemen serat tertentu juga bisa meringankan diare kronis karena efek water-holdingnya. Menggunakan psyllium setiap hari dapat mengeraskan tinja atau mengurangi diare yang disebabkan oleh kondisi IBS atau akibat pengobatan,

Mencegah diare kronis

Diare kronis yang disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya tidak selalu bisa dicegah. Tapi Anda bisa mencegah diare kronis yang terjadi akibat infeksi dengan menjaga agar makanan dan air minum tetap bersih. Sebagai contoh:
  • Minumlah hanya dari sumber air yang bersih.
  • Cuci bersih daging sebelum memassk dan masak hingga matang sepenuhnya.
  • Cuci tangan sebelum memakan sesuatu.
  • Permukaan dapur dan peralatan dapur harus bersih guna mencegah kontaminasi.
  • Cuci buah dan sayuran sebelum mengonsumsinya.
  • Cuci tangan Anda setelah dari kamar mandi, setelah mengganti popok atau setelah menyentuh orang sakit.

Komplikasi diare kronis

Pada diare kronis, ada risiko dehidrasi akibat kehilangan cairan. Dehidrasi adalah dimana tubuh tidak memililki cukup air. Kondisi dehidrasi dapat mengancam jiwa, jadi minumlah banyak cairan seperti oralit, air putih, air kaldu dan teh tanpa pemanis dan kafein. Tanda-tanda dehirasi meliputi:
  • urin berwarna gelap
  • haus yang berlebihan
  • pusing
  • lemah
  • muntah
  • demam.

Segera ke dokter bila mengalami gejala-gejala dehidrasi.


Article Resources
  • Antibiotics and diarrhea. (Last Updated: 03 September 2015). https://iffgd.org/lower-gi-disorders/diarrhea/antibiotics-diarrhea.html
  • Chronic diarrhea. (Last Updated: 18 August 2011). https://www.cdc.gov/healthywater/hygiene/disease/chronic_diarrhea.html
  • Common causes of chronic diarrhea. (Last Updated: 09 January 2016). https://iffgd.org/lower-gi-disorders/diarrhea/common-causes.html