20 November 2013

Gejala, Penyebab dan Pengobatan Maag (Gastritis)

Lambung normal dan lambung borok

Maag atau dalam istilah medis disebut dengan gastritis adalah peradangan atau luka yang terjadi pada permukaan lambung. Maag bisa terjadi secara tiba-tiba (maag akut) dan bisa juga terjadi secara perlahan (maag kronis). Dalam beberapa kasus, maag dapat menyebabkan borok pada lambung dan meningkatkan risiko kanker lambung. Namun pada dasarnya maag bukanlah suatu keadaan yang serius dan merespon pengobatan dengan baik.

Gejala Maag

Maag tidak selalu menimbulkan gejala, namun yang paling sering terjadi dari maag adalah mual, kembung, perih dan perasaan tidak enak pada ulu hati. Sedangkan kemungkinan gejala lainnya adalah muntah, sakit saat buang air besar, sering bersendawa (sedikit-sedikit), sering merasa lapar, perasaan penuh di perut bagian atas setelah makan. Keadaan penderita maag biasanya memburuk setelah makan, namun tidak menutup kemungkinan keadaan akan membaik setelah makan.

Penyebab Maag

Maag biasanya terjadi ketika lapisan lambung Anda menipis atau rusak. Sebuah lapisan yang melindungi dinding dari asam lambung yang bertugas mencerna makanan. Bila lapisan lambung rusak, maka asam lambung akan merusak dan "membakar" lapisan lambung. Sejumlah penyakit dan beberapa kondisi lainnya membuat lapisan lambung menjadi rentan terhadap kerusakan dan meningkatkan risiko menderita maag.

Faktor Risiko Maag

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko maag meliputi:

Infeksi bakteri

Orang yang terinfeksi Helicobacter pylori dapat mengalami maag -umumnya maag kronis. Setengah populasi dunia diperkirakan terinfeksi oleh bakteri ini, yang diduga ditularkan dari orang ke orang. Namun sebagian besar dari mereka yang terinfeksi tidak mengalami komplikasi infeksi H. pylori. Pada sebagian orang, H. Pylori dapat memecah lapisan pelindung lambung bagian dalam yang menyebabkan perubahan pada lapisan lambung. Alasan mengapa sebagian orang mengalami komplikasi akibat infeksi H. pylori seperti maag, bisul dan lain-lain sebenarnya masih tidak jelas. Namun para ahli kesehatan meyakini bahwa kerentanan seseorang terhadap H. pylori bisa dipengaruhi dari genetik (keturunan) atau bisa juga disebabkan karena gaya hidup, seperti kebiasaan merokok dan stres tingkat tinggi.

Sering mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit

Biasa menggunakan obat penghilang rasa sakit (termasuk obat rematik). Obat penghilang rasa sakit umum seperti antalgin, aspirin, ibuprofen dan naproxen dapat menyebabkan maag akut dan kronis. Dengan terus menerus menggunakan obat-obatan ini maka dapat mengurangi substansi kunci yang membantu menjaga lapisan lambung.

Usia

Orang dewasa memiliki peningkatan risiko maag karena lapisan lambung mereka cenderung menipis seiring usia dan karena orang dewasa lebih mungkin terjangkit infeksi H. pylori atau gangguan autoimun ketimbang anak-anak.

Penggunaan alkohol

Alkohol akan mengiritasi dan mengikis lapisan lambung, yang menjadikan lambung lebih rentan terhadap asam lambung. Penggunaan alkohol cenderung menyebabkan maag akut.

Stres

Termasuk juga stres fisik yang diakibatkan operasi besar (pembedahan besar), cedera, luka bakar atau infeksi berat dapat menyebabkan maag akut.

Kondisi refluks empedu

Empedu -zat yang membantu mencerna lemak dan membuang jenis racun tertentu- diproduksi di hati dan disimpan di dalam kantong empedu. Kondisi refluks empedu adalah cairan empedu mengalir balik ke atas yaitu dari usus dua belas jari ke dalam lambung dan akhirnya menyebabkan maag. Hal ini dikarenakan cincin yang seperti otot sfingter tidak bertugas dengan benar (bisa juga karena pembedahan) yang sejatinya bertugas mencegah empedu mengalir balik ke atas.

Kondisi autoimun

Tubuh Anda sendiri menyerang sel-sel di lambung. Ini disebut sebagai maag autoimun, yaitu jenis maag yang terjadi akibat tubuh menyerang sel-sel yang membentuk lapisan lambung. Maag autoimun lebih umum terjadi pada orang dengan gangguan autoimun lainnya dan bisa juga terkait kekurangan vitamin B-12.

Komplikasi Maag

Bila tidak ditangani, maag dapat menyebabkan radang perut dan pendarahan lambung. Maag kronis juga dapat meningkatkan risiko kanker lambung, terutama jika penipisan lambung terjadi secara luas dan perubahan pada sel-sel di lapisan ini.

Pengobatan Maag

Obat-obat yang biasa digunakan untuk mengobati maag antara lain:
  • Antasida. Menetralisir asam lambung dan menghilangkan rasa nyeri.
  • Ranitidin. Mengobati tukak lambung.
  • Simetidin. Mengobati dispepsia.
  • Pompa Proton. Mencegah pertumbuhan bakteri, menghentikan produksi asam lambung dan menghambat infeksi bakteri H. pylori.
  • Agen Cytoprotektif. Melindungi lapisan lambung dan usus halus.
  • Anti sekretorik. Menekan sekresi asam.
  • Pankreatin. Membantu pencernaan lemak, karbohidrat, protein dan mengatasi gangguan sakit pencernaan seperti perut kembung, mual, dan sering mengeluarkan gas. 

Untuk pengobatan dirumah, yang sebaiknya dilakukan bila terserang maag adalah :
  • Minum obat maag yang mengandung antasida (dijual bebas).
  • Kompres hangat pada ulu hati (meringankan gejala nyeri).
  • Setelah 20-30 menit. Makanlah secara perlahan.
  • Istirahat 

Perhatian, tidak dianjurkan memberikan antasida pada anak-anak usia dibawah 12 tahun kecuali atas petunjuk dokter. Penderita maag juga dianjurkan untuk menghindari makanan yang pedas, asam, terlalu panas, terlalu ingin, terlalu banyak rempah, dan berlemak.

Penderita maag harus ke dokter apabila :
  • Nyeri ulu hati cukup hebat dan tidak berkurang setelah mengonsumi antasida.
  • Muntah dan sakit perut yang melilit.
  • Nyeri semakin hebat dalam beberapa jam.
  • Terlihat lemas. 

Pencegahan Maag

Tidak jelas bagaimana H. pylori menyebar, tapi ada beberapa bukti yang menyebutkan bahwa H. pylori ditularkan dari orang ke orang atau melalui media makanan dan air. Yang sebaiknya dilakukan agar tidak terinfeksi H. pylori yang bisa menyebabkan maag adalah dengan selalu mencuci tangan hingga bersih sebelum makan dan memakan makanan yang telah matang.