30 Maret 2023

Penyebab, Dampak, dan Pengobatan Kesetrum

Peralatan listrik

Kesetrum adalah kondisi ketika tubuh terkena arus listrik yang kuat dan berbahaya. Arus listrik dapat mengalir melalui tubuh manusia melalui kontak dengan sumber listrik yang bocor atau tidak terisolasi dengan baik. Ini dapat terjadi di tempat kerja, rumah tangga, atau di tempat lain di mana peralatan listrik digunakan.

Ketika tubuh manusia terkena arus listrik, arus tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan dan organ dalam tubuh, dan pada tingkat yang lebih ekstrem, dapat menyebabkan kematian.

Apa yang bisa menyebabkan kesetrum?

Kesetrum dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa penyebab umum dari kesetrum adalah:
  • Kontak langsung dengan kabel listrik terbuka atau peralatan listrik yang tidak terisolasi dengan baik.
  • Memegang peralatan listrik dengan tangan yang basah, dalam keadaan lembab atau saat berdiri di air.
  • Memasang atau memperbaiki peralatan listrik tanpa pengetahuan yang cukup tentang keselamatan listrik.
  • Tidak mematikan aliran listrik sebelum memasang atau memperbaiki peralatan listrik.
  • Menyentuh permukaan logam yang terhubung dengan sumber listrik yang bocor.
  • Kondisi cuaca yang ekstrem, seperti petir atau badai yang menyebabkan kabel listrik terjatuh atau terputus.
Selain itu, kondisi banjir juga dapat menyebabkan kabel dan stop kontak listrik terendam air sehingga dapat menyebabkan kejadian kesetrum pada manusia.

Apa yang terjadi pada tubuh ketika kesetrum?

Kesetrum dapat menyebabkan berbagai dampak pada tubuh manusia, mulai dari efek jangka pendek hingga efek jangka panjang yang lebih serius. Beberapa dampak kesetrum pada manusia antara lain:
  • Luka bakar: Kesetrum dapat menyebabkan luka bakar pada kulit dan jaringan lunak di bawahnya, terutama pada bagian tubuh yang terkena arus listrik secara langsung.
  • Kerusakan jaringan dan organ dalam tubuh: Arus listrik yang kuat dapat merusak jaringan dan organ dalam tubuh manusia, seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan otak. Kerusakan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang dan bahkan kematian.
  • Mati rasa dan kelemahan otot: Kesetrum dapat menyebabkan mati rasa dan kelemahan otot pada tubuh manusia, terutama pada bagian tubuh yang terkena arus listrik secara langsung.
  • Masalah jantung dan pernapasan: Arus listrik yang kuat dapat mengganggu fungsi jantung dan pernapasan, bahkan menyebabkan serangan jantung atau masalah pernapasan yang serius.
  • Gangguan saraf dan otak: Kesetrum dapat menyebabkan gangguan saraf dan otak, seperti kejang atau kerusakan otak yang serius.
  • Trauma psikologis: Kesetrum dapat menyebabkan trauma psikologis pada korban, seperti rasa takut atau cemas yang berkepanjangan.
  • Kematian: Kesetrum yang parah dapat menyebabkan kematian, terutama jika arus listrik yang kuat mengganggu fungsi jantung atau pernapasan.
Penting untuk diingat bahwa dampak kesetrum pada tubuh manusia dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti seberapa besar arus listrik yang terjadi, durasi paparan, area tubuh yang terkena, kondisi kesehatan korban, dan seberapa cepat perawatan medis diberikan.

Apa yang harus dilakukan jika ada kejadian kesetrum?

Langkah-langkah yang harus dilakukan ketika Anda menemukan kasus kesetrum adalah sebagai berikut:
  • Jangan panik: Jangan panik dan jangan pernah mencoba untuk meraih atau menarik sumber arus listrik yang menyetrum korban karena hal tersebut dapat memperparah kondisi korban sekaligus membahayakan Anda sendiri.
  • Matikan sumber listrik: Putuskan sumber listrik secepat mungkin dengan mematikan saklar atau mencabut steker dari soket. Ini akan menghentikan aliran listrik yang mengalir melalui tubuh korban.
  • Periksa kondisi korban: Jika korban sadar dan terlihat stabil, periksa apakah ada luka bakar atau cedera lain. Beri perhatian khusus pada jantung dan pernapasan. Jika korban tidak bernapas, mulai memberikan resusitasi jantung paru (CPR) segera.
  • Panggil bantuan medis: Jika korban tidak sadarkan diri atau terlihat terluka bakar parah, segera panggil layanan medis atau ambulans.
Setelah kejadian kesetrum, korban harus diperiksa oleh dokter. Ini penting bahkan jika korban merasa baik-baik saja, karena cedera yang disebabkan oleh listrik tidak selalu terlihat dari luar.

Diagnosis kesetrum

Diagnosis kesetrum dapat dilakukan oleh dokter melalui pemeriksaan fisik dan riwayat medis pasien. Berikut adalah beberapa langkah dalam proses diagnosis kesetrum:
  • Riwayat medis: Dokter akan bertanya tentang kejadian kesetrum, seperti waktu kejadian, durasi kontak dengan aliran listrik, sumber listrik yang menyebabkan kesetrum, dan gejala yang dialami pasien setelah kejadian tersebut.
  • Pemeriksaan fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda kesetrum, seperti luka bakar, luka di tempat kontak, denyut nadi dan tekanan darah, serta tanda-tanda lain yang terkait dengan cedera listrik. Dokter juga akan memeriksa jantung, paru-paru, dan sistem saraf untuk menentukan apakah ada cedera lebih lanjut.
  • Tes darah dan urin: Dokter mungkin juga melakukan tes darah dan urin untuk mencari tanda-tanda kerusakan organ, terutama ginjal, hati dan otot.
  • Tes elektrokardiogram (EKG): Tes EKG dilakukan untuk memeriksa aktivitas listrik jantung. Hal ini diperlukan karena listrik yang mengalir melalui tubuh dapat mempengaruhi irama jantung dan menyebabkan kerusakan pada organ ini.
  • Tes neurologis: Dokter mungkin juga melakukan tes neurologis untuk memeriksa kemampuan pasien dalam bergerak dan merasakan sensasi.
  • Tes pencitraan: Tes pencitraan seperti x-ray atau MRI mungkin dilakukan untuk mencari kerusakan tulang atau jaringan dalam tubuh.
Dokter akan mengevaluasi hasil dari pemeriksaan dan tes ini untuk membuat diagnosis dan menentukan tindakan yang tepat dalam mengatasi kesetrum. Diagnosis yang tepat dan pengobatan yang diberikan dengan cepat dapat membantu mencegah komplikasi serius akibat kesetrum.

Pengobatan kesetrum

Pengobatan untuk kesetrum tergantung pada tingkat keparahan cedera yang diakibatkan oleh kesetrum. Berikut adalah beberapa jenis pengobatan medis yang mungkin diberikan untuk mengatasi cedera akibat kesetrum:
  • Obat nyeri: Obat-obatan seperti analgesik atau obat pereda nyeri dapat diberikan untuk mengurangi rasa sakit yang terjadi akibat kesetrum.
  • Antidepresan: Jika korban mengalami nyeri neuropatik atau depresi akibat kesetrum, dokter mungkin akan meresepkan antidepresan untuk membantu meredakan rasa sakit dan mengatasi gejala depresi.
  • Obat antiaritmia: Jika korban mengalami masalah irama jantung akibat kesetrum, dokter mungkin akan meresepkan obat antiaritmia untuk membantu mengatur irama jantung dan mencegah komplikasi yang lebih serius.
  • Pengobatan untuk kerusakan organ: Jika korban mengalami kerusakan organ seperti ginjal atau hati, dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut.
  • Pembedahan: Pembedahan mungkin diperlukan dalam kasus yang parah, seperti cedera serius pada tulang atau organ dalam.
  • Terapi fisik: Terapi fisik mungkin diperlukan untuk membantu korban memulihkan kekuatan dan mobilitasnya setelah mengalami kesetrum yang parah.
Setiap kasus kesetrum harus dievaluasi oleh dokter dan diberikan pengobatan yang sesuai. Penting untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami kesetrum, terutama jika terjadi luka bakar atau jika gejala yang dialami korban semakin memburuk.

Apa saja langkah untuk mencegah kesetrum?

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah kesetrum:
  • Berhati-hati dengan aliran listrik: Pastikan untuk selalu berhati-hati dengan aliran listrik. Jangan menyentuh kabel listrik atau alat listrik yang meragukan tanpa alat pelindung yang tepat.
  • Matikan listrik saat mengerjakan pekerjaan listrik: Pastikan untuk mematikan sumber listrik sebelum melakukan pekerjaan listrik atau perbaikan. Jangan mencoba melakukan pekerjaan listrik jika tidak memiliki pengetahuan yang cukup.
  • Gunakan perlengkapan pelindung yang tepat: Gunakan alat pelindung seperti sarung tangan, kacamata pelindung, dan sepatu pelindung saat melakukan pekerjaan yang melibatkan listrik.
  • Periksa kondisi alat listrik: Pastikan bahwa alat listrik yang digunakan dalam kondisi yang baik dan tidak rusak atau konsleting. Jangan menggunakan alat listrik yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik.
  • Periksa instalasi listrik secara berkala: Pastikan instalasi listrik di rumah atau tempat kerja diperiksa secara berkala oleh ahli listrik untuk memastikan bahwa semua kabel, saklar, dan stop kontak berfungsi dengan baik dan tidak ada masalah yang dapat menyebabkan kesetrum.
  • Berhati-hati dengan air: Hindari menggunakan alat listrik dekat dengan air atau di tempat yang lembab, karena ini dapat meningkatkan risiko kesetrum.
  • Berhati-hati dengan anak-anak: Pastikan anak-anak di bawah pengawasan saat menggunakan alat listrik atau berada di dekat kabel listrik.
Mengambil tindakan pencegahan yang tepat dapat membantu mencegah kesetrum dan mengurangi risiko cedera serius atau kematian akibat listrik.

Article Resources
  • Mayo Clinic. (2021). Electric shock
  • National Institute of Neurological Disorders and Stroke. (2021). Electrical and Lightning Injuries.
  • Healthline. (2021). Electrical Shock: Symptoms, Treatments, and Complications. 
  • MedlinePlus. (2021). Electrical Injury.