01 September 2018

Pemberian dan Regulasi Cairan Intravena (Infus)

Pemberian cairan intravena

Regulasi cairan intravena adalah pengaturan jumlah cairan yang diberikan secara intravena (IV), atau melalui aliran darah. Cairan diberikan dari sebuah kantong atau botol yang terhubung ke jalur intravena.

Prosedur ini menggunakan selang kecil, yang sering disebut infus, yang dimasukkan ke salah satu pembuluh darah.

Cairan diberikan kepada pasien karena berbagai alasan, dan jumlahnya harus dikontrol. Bila tidak dikontrol, laju cairan akan bergantung pada gravitasi saja, yang dapat menyebabkan pasien menerima terlalu banyak atau terlalu sedikit cairan. Petugas harus memeriksa laju cairan intravena secara teratur untuk memastikan laju alirannya tepat.

Apa tujuan regulasi cairan intravena?

Ada banyak alasan mengapa seseorang perlu diberikan cairan intravena. Misalnya karena harus menjalani perawatan yang pengobatannya melalui jalur intravena, seperti:
  • rehidrasi akibat penyakit atau aktivitas berlebihan
  • menjalani pengobatan infeksi menggunakan antibiotik
  • pengobatan kanker melalui obat kemoterapi
  • manajemen nyeri menggunakan obat-obatan tertentu.

Cairan untuk perawatan semacam itu biasanya terdiri dari air dengan elektrolit, gula, atau obat-obatan yang ditambahkan dalam konsentrasi tertentu tergantung kebutuhan pasien.

Laju dan kuantitas cairan intravena yang diberikan tergantung pada kondisi medis pasien, seperti berat badan dan usia. Regulasi akan memastikan ketepatan jumlah cairan yang menetes dari botol ke pembuluh darah pasien. Komplikasi dapat terjadi karena laju cairan terlalu cepat atau lambat.

Apa saja jenis regulasi cairan intravena?

Ada dua cara untuk mengatur jumlah dan laju cairan yang diberikan selama terapi intravena: secara manual dan menggunakan pompa listrik. Kedua metode ini mengharuskan petugas memeriksa infus pasien secara teratur untuk memastikan pasien mendapatkan jumlah cairan yang tepat.

Pengaturan manual

Laju cairan yang menetes dari botol ke infus dapat diatur melalui teknik manual. Petugas dapat meningkatkan atau menurunkan tekanan dengan mengatur klem (penjepit) pada selang infus untuk memperlambat atau mempercepat laju aliran. Petugas dapat menghitung jumlah tetes per menitnya untuk memastikan laju alirannya sudah benar, dan menyesuaikannya dengan kebutuhan.
Klem infus
Klem infus

Pompa elektrik

Laju aliran infus juga dapat diatur dengan pompa elektrik. Petugas dapat memprogram pompa untuk mengirimkan jumlah cairan yang tepat ke infus pasien.
Pompa elektrik infus
Pompa elektrik infus

Bagaimana prosedur ini dilakukan?

Pertama-tama dokter akan menentukan jenis cairan yang dibutuhkan pasien untuk perawatan, serta berapa jumlah dan laju cairan yang akan diberikan.

Petugas kemudian mendesinfeksi kulit dimana lokasi pemasangan jarum/kateter infus. Umumnya infus diberikan di tangan, tetapi bisa juga dipasang di tempat lain. Petugas akan mencari vena di lokasi dan memasukkan jarum/kateter IV ke dalamnya. Akan ada sedikit rasa nyeri saat jarum/kateter masuk, tapi setelah itu nyeri akan berkurang atau hilang.

Petugas kemudian menyesuaikan cairan infus secara manual atau dengan pompa elektrik untuk mengaturnya ke laju aliran yang benar. Petugas akan memeriksa infus secara teratur untuk memastikan pengantaran cairan sudah benar. Jika ada masalah dengan lajunya, akan kembali disesuaikan.


Adakah komplikasi pemberian carian infus?

Ada beberapa risiko kecil terkait pemberian cairan intravena, seperti infeksi di tempat suntikan, kateter IV yang copot, atau vena yang kolaps. Tapi semua ini mudah diperbaiki atau diobati.

Lepasnya kateter IV dapat dicegah dengan tetap diam atau berhati-hati agar selang infus tidak tertarik. Vena yang kolaps lebih mungkin terjadi pada pasien yang menggunakan kateter IV untuk jangka waktu yang lama.

Komplikasi terkait pengaturan cairan termasuk pemberian cairan terlalu banyak atau terlalu cepat, dapat menyebabkan kelebihan cairan.

Kelebihan cairan intravena dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, tekanan darah tinggi, kecemasan, dan kesulitan bernapas. Beberapa kelebihan dapat ditoleransi jika kondisi tubuh pasien cukup prima. Tetapi jika pasien memiliki masalah kesehatan lain, itu bisa berbahaya.

Gejala-gejala akibat laju aliran infus yang lambat dapat bervariasi tergantung pada pasien dan alasan untuk pemberian cairan. Biasanya, jika pasien tidak mendapatkan cukup cairan yang dibutuhkannya, maka perawatannya menjadi tidak efektif atau tidak berhasil.

Pemberian cairan intravena melalui infus sangat umum dilakukan dan sifatnya aman. Jika Anda melihat aliran infus terlalu cepat atau terlalu lambat, mintalah petugas untuk memeriksanya. Juga beritahu mereka segera jika Anda mengalami gejala seperti sakit kepala atau kesulitan bernafas saat pemberian cairan intravena.

Article Resources
  • https://www.healthline.com/health/intravenous-fluid-regulation
  • Gambar: medic.ua, suehirofc.com, diytrade.com