23 April 2018

Penyebab dan Pengobatan Nyeri Lutut

Nyeri lutut

Nyeri lutut adalah nyeri yang umum dialami orang-orang dari semua golongan umur. Nyeri lutut dapat muncul secara tiba-tiba, atau ketika sering berolahraga, atau cedera. Pada kasus tertentu, awal nyeri lutut bisa saja ringan hingga kemudian perlahan-lahan menjadi parah.

Penyebab

Banyak hal yang dapat menyebabkan nyeri lutut. Masalah lutut paling sering terjadi pada orang yang obesitas, hal ini karena besarnya beban yang harus ditanggung lutut orang obesitas. Terlalu sering memaksakan penggunaan lutut juga dapat memicu nyeri lutut. Selain itu, nyeri lutut juga bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu, seperti radang sendi.

Berikut beberapa penyebab umum nyeri lutut:

Kondisi medis

  • Radang sendi.  Termasuk rheumatoid arthritis, osteoartritis, lupus, dan asam urat (gout).
  • Kista Baker. Kista yang berisi cairan yang menyebabkan tonjolan dan rasa sesak di belakang lutut.
  • Kanker yang menyebar ke tulang atau yang mulai di tulang.
  • Penyakit Osgood-Schlatter. Penyakit tulang tibial tuberosity depan yang paling sering menyebabkan nyeri lutut pada atlet.
  • Infeksi pada tulang lutut.
  • Infeksi pada sendi lutut.

Cedera dan penggunaan berlebihan

  • Bursitis. Peradangan akibat tekanan berulang pada lutut, seperti berlutut untuk waktu yang lama, berlebihan, atau cedera.
  • Dislokasi tempurung lutut.
  • Fraktur tempurung lutut atau tulang lainnya.
  • Sindrom Iliotibial band. Cedera pada Iliotibal band, yakni jaringan ikat (tebal) yang membentang dari pinggul ke bagian luar lutut.
  • Robek ligamen. Cedera anterior cruciate ligament (ACL), atau cedera medial collateral ligament (MCL) dapat menyebabkan pendarahan di lutut, pembengkakan, atau lutut yang tidak stabil.
  • Robek tulang rawan. Nyeri terasa di bagian dalam atau di luar sendi lutut.
  • Regangan atau keseleo. Luka ringan pada ligamen yang disebabkan oleh memutar lutut secara tiba-tiba atau diluar kemampuannya.

Perawatan

Nyeri lutut sederhana biasanya akan hilang dengan perawatan sederhana atau bahkan hilang dengan sendirinya. Namun, jika nyeri lutut disebabkan oleh kecelakaan atau cedera, maka sebaiknya ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Jika nyeri lutut yang Anda alami baru saja terjadi dan tidak parah, lakukan:
  • Beristirahat dan hindari aktivitas yang menyebabkan rasa sakit. Hindari kerja lutut yang berat.
  • Kompres es. Pertama, kompres selama 15 menit setiap jam. Besoknya, kompres setidaknya 4 kali per hari. Tutupi lutut dengan handuk sebelum menggunakan es. JANGAN tertidur saat menggunakan es, karena bila terlalu lama dapat menyebabkan radang dingin.
  • Jika ada pembengkakan, jaga agar lutut terangkat sebanyak mungkin. Ini untuk mengurangi pembengkakan.
  • Kenakan perban elastis, yang dapat dibeli di apotek. Ini dapat mengurangi pembengkakan dan memberi dukungan pada lutut.
  • Jika lutut nyeri dan bengkak, minum ibuprofen atau naproxyn. Namun, jika hanya nyeri, cukup minum acetaminophen.
  • Tidur dengan bantal di bawah atau di antara lutut.

Meringankan dan mencegah nyeri lutut

Ikuti tips berikut ini untuk membantu meringankan dan mencegah nyeri lutut:
  • Selalu lakukan pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelah berolahraga. Regangkan otot-otot di depan paha (paha depan) dan di belakang paha (paha belakang).
  • Hindari berlari menuruni bukit - jalan saja.
  • Bersepeda, atau lebih baik lagi, berenang bukannya lari.
  • Berlari di permukaan yang halus dan lembut, seperti trek, bukan di semen atau trotoar.
  • Turunkan berat badan jika Anda obesitas. Setiap 1 kilogram dari kelebihan berat badan, akan memberikan tekanan sebesar 4,5 kilogram pada tempurung lutut ketika Anda naik dan turun tangga.
  • Jika Anda memiliki telapak kaki rata, gunakan sisipan sepatu khusus dan pendukung lengkung (orthotics).
  • Pastikan sepatu lari dibuat dengan baik, pas, dan memiliki bantalan yang baik.

Langkah untuk mencegah atau mengurangi nyeri lainnya dapat disesuaikan dengan penyebab nyeri lutut Anda.

Nyeri lutut yang harus ditangani medis

Hubungi dokter jika:
  • Lutut tidak mampu menahan beban
  • Nyeri parah, bahkan ketika tidak menahan beban
  • Mengalami demam, merahan atau rasa hangat di sekitar lutut, atau banyak bengkak
  • Nyeri lutut tidak berkurang setelah 3 hari perawatan
  • Mati rasa, kesemutan, atau perubahan warna kebiruan pada betis di bawah lutut yang sakit
  • Terdapat cacat pada lutut atau mengalami perubahan bentuk.

Selain melakukan pemeriksaan fisik, seperti memeriksa lutut, pinggul, kaki, dan sendi, dokter bisa saja melakukan satu atau lebih pemeriksaan di bawah ini untuk mencari penyebabnya:
  • X-ray lutut
  • MRI lutut
  • CT scan lutut
  • Kultur cairan sendi (cairan diambil dari lutut dan diperiksa di laboratorium).

Untuk mengatasi nyeri dan peradangan, dokter mungkin menyuntikkan steroid ke lutut Anda.