27 Desember 2014

Pijat Saat Hamil, Bolehkah?

Meja khusus pemijatan ibu hamil

Memijat adalah menekan atau menggosok jaringan lunak tubuh, seperti kulit dan otot. Pemijat biasanya melakukan pemijatan dengan dengan tekanan tangan, namun juga dapat menggunakan lengan, siku, atau bahkan kaki. Pegal-pegal dan nyeri punggung adalah hal yang wajar selama kehamilan, dan banyak yang meyakini bahwa pemijatan dapat meringankan gejala-gejala tersebut.

Pertanyaannya, bolehkan pijat saat hamil? Terapi pijat untuk relaksasi dan membantu meringankan ketegangan otot atau mengurangi rasa sakit sah-sah saja dilakukan selama kehamilan.

Area punggung, kaki, tangan, atau leher bagian belakang boleh dipijat. Tapi tetap saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum dan disaat melakukan pemijatan ketika hamil, diantaranya:
  • Beritahu kepada terapis atau pemijat bahwa Anda sedang hamil.
  • Saat pemijatan, jangan menggunakan minyak aromaterapi. Sebagian minyak aromaterapi tidak aman digunakan selama kehamilan.
  • Jangan memijat area perut. Pemijatan yang kuat pada perut dapat menyebabkan komplikasi kehamilan yang serius, seperti lepasnya plasenta yang dapat membuat janin mati di dalam.
  • Tidak boleh berbaring terlentang. Posisi terbaik dalam pemijatan adalah dengan duduk di kursi atau bangku, atau berbaring pada sisi samping (sisi kiri lebih direkomendasikan).
  • Jika pemijat adalah orang yang tersertifikasi atau keahliannya diperoleh dari pendidikan khusus yang diakui, maka mereka akan tahu bagaimana posisi yang baik untuk ibu hamil saat dipijat. Ada meja atau tempat tidur khusus untuk memijat ibu hamil, atau pemijat dapat mereposisi tempat tidur ibu sedemikian rupa agar pemijatan efektif dan tidak menimbulkan kerugian.

Sebuah mitos yang cukup berkembang di masyarakat adalah tentang pemijatan area punggung yang akan mempengaruhi wajah bayi. Perlu diketahui bahwa jarak tekanan pemijat masih jauh dari wajah atau anggota tubuh lain bayi, dibatasi oleh otot-otot dan tulang punggung, serta amnion atau air ketuban yang membuat bayi tetap aman ketika terjadi goncangan.

Yang terakhir dan termasuk yang terpenting, pastikan bahwa terapis atau pemijat adalah orang yang terlatih secara khusus, disertifikasi atau memiliki izin praktek dari badan pemerintah seperti dinas kesehatan. Dengan begitu, terapis pijat tersebut berkemungkinan sudah memiliki pengalaman dan pedoman yang sesuai dengan kesehatan untuk menjalankan praktek pijatnya.

Article Resources
  • Gambar: Massage Therapy Supply Outlet