22 يونيو 2014

Penyakit Mata: Rabun Jauh (Miopia)

Mata normal dan mata miopia

Rabun jauh atau miopia adalah suatu keadaan mata yang tetap bisa melihat objek dekat dengan jelas, namun kabur atau buram ketika melihat objek yang jauh. Rabun jauh sangat umum terjadi.

Cara kerja mata

Rabun jauh disebabkan karena kesalahan bias (refractive errors). Kesalahan bias bisa terjadi ketika mata tidak bisa memfokuskan cahaya yang masuk dengan benar atau tepat di retina. Pada rabun jauh, fokus cahaya akan jatuh di depan retina, bukan tepat di retina.

Retina adalah suatu permukaan bagian belakang mata yang bertugas mengumpulkan cahaya yang masuk. Retina akan mengubah cahaya yang masuk menjadi impuls listrik yang akan diterjemahkan oleh otak sebagai gambar.

Pada miopia atau rabun jauh, fokus mata salah karena bentuknya yang tidak lagi normal. Bola mata penderita rabun jauh biasanya sedikit memanjang, dan terkadang bentuk korneanya terlalu bulat. Kornea adalah lapisan bening di depan mata.

Yang berisiko mengalami rabun jauh

Miopia biasanya mulai terdiagnosis antara usia 8-12 tahun. Pada usia ini mata mengalami pertumbuhan yang cepat, sehingga bentuk mata bisa berubah. Orang dewasa biasanya akan tetap menderita rabun jauh jika pada saat anak-anak mereka sudah menderita rabun jauh. Selain itu, seseorang juga bisa terkena rabun jauh karena kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes.

Stres visual bisa menjadi faktor risiko yang bisa menyebabkan rabun jauh. Stres visual adalah lelahnya mata akibat memfokuskan mata dalam waktu yang lama, seperti karena aktivitas membaca atau menggunakan komputer.

Rabun jauh juga bisa merupakan kondisi warisan, artinya apabila orang tua (salah satu atau keduanya) mengidap rabun jauh, maka anaknya pun berisiko tinggi mengalami rabun jauh.

Gejala rabun jauh

Gejala yang paling menonjol dari rabun jauh adalah penglihatan yang kabur atau buram pada saat melihat objek yang jauh. Pada anak-anak, mereka mungkin akan mengalami kesulitan pada saat melihat papan tulis di sekolah. Orang dewasa mungkin tidak dapat melihat rambu-rambu lalu lintas dengan jelas saat mengemudi. Tanda-tanda lainya dari rabun jauh, antara lain:
  • Sakit kepala
  • Mata terasa sakit atau lelah
  • Menyipitkan/mengernyitkan mata (pada penderita miopia, mata yang disipitkan akan membantunya melihat lebih jelas).

Gejala rabun jauh ini umumnya akan hilang ketika penderita sudah memakai kacamata atau lensa kontak. Pada saat pertama kali memakai kacamata atau lensa kontak, kepala mungkin akan sakit atau merasakan mata yang lelah selama satu atau dua minggu ke depan, ini hanya untuk penyesuaian.

Koreksi rabun jauh

Sebelum memutuskan untuk memakai kacamata atau lensa kontak, sebaiknya temui dokter spesialis mata guna memastikan diagnosis, atau melihat adanya kemungkinan-kemungkinan lain.

Koreksi untuk rabun jauh antara lain dengan:
  • Lensa korektif
  • Bedah refraktif.

Kacamata dan lensa kontak adalah contoh dari lensa korektif. Kedua perangkat ini akan mengalihkan fokus cahaya yang masuk agar jatuhnya tepat di retina. Jenis atau seberapa kuat lensa kacamata atau lensa kontak akan tergantung dari seberapa jauh Anda bisa melihat dengan jelas. Lensa korektif bisa digunakan sepanjang waktu atau pada saat tertentu saja, seperti saat mengemudi. Semuanya tergantung dari kebutuhan.

Dibandingkan kacamata, lensa kontak akan memberikan bidang visi yang lebih luas dan koreksi yang lebih baik. Lensa kontak akan ditempelkan langsung pada kornea mata. Namun pada sebagian orang, lensa kontak tidak dapat digunakan karena bisa mengiritasi mata.

Bedah refraktif adalah bentuk koreksi permanen untuk rabun jauh. Juga disebut sebagai operasi laser mata, yaitu sebuah prosedur untuk membentuk ulang kornea agar cahaya terfokus ke retina. Umumnya, orang yang sudah menjalani operasi ini tidak lagi memerlukan kacamata atau lensa kontak.