21 مارس 2014

5 Fakta Tentang Gigi yang Anda Tidak Ketahui

Gigi

Gigi Anda gunakan untuk mengunyah, berbicara, dan tersenyum. Tapi tahukah Anda bahwa ada beberapa fakta mengenai gigi yang mungkin Anda tidak tahu? Simak 5 fakta tentang gigi di bawah ini.

1) Asam bisa sejahat manis

Manis atau gula bukanlah satu-satunya penyebab kerusakan gigi. Asam yang terdapat pada permen asam, minuman ringan, bahkan jus buah akan melembutkan gigi. Apa dampaknya? Pengikisan email dan ukuran gigi berkurang.

Sementara itu asam sitrat (banyak terdapat pada minuman ringan) merupakan asam yang paling jahat bagi gigi Anda, terutama pada gigi anak-anak, proses pengrusakannya ibarat es batu yang dibiarkan mencair.

Jikapun Anda ingin mengonsumsi makanan atau minuman asam, ada baiknya dilakukan bersama makanan lain. Ini akan meminimalisir efek merusaknya. Dan akan lebih baik lagi bila Anda menyikat gigi secara teratur dengan pasta gigi yang mengandung baking soda. Baking soda terbukti mencegah kerusakan gigi dengan menetralkan asam di mulut.

2) Email adalah zat langka, tetapi mudah rusak

Es, gula dan asam, tindikan pada bibir atau lidah dapat merusak gigi. Tidak seperti kulit, gigi tidak bisa tumbuh kembali. Perhiasan logam di mulut merupakan pelabuhan baik bagi bakteri yang pada akhirnya bakteri-bakteri ini akan merusak gigi. Perilaku menindik lidah atau bibir merupakan perilaku yang sangat buruk. Setiap kali Anda berbicara (terutama tindikan lidah) logam tersebut akan bersentuhan dengan gigi Anda.

Dari penelitian tahun 2007 yang dipublikasikan oleh American Journal of Dentistry diketahui bahwa 14% sampai 41% orang dengan tindikan di mulut menderita gigi yang rusak atau patah. Diketahui pula bahwa bahan tindikan di mulut dapat menyebabkan kelainan bentuk mulut yang signifikan dan dapat menyebabkan kehilangan gigi.

Selain itu, untuk menjaga kesehatan gigi, sebaiknya perlakukan gigi dengan baik. Jangan gunakan gigi sebagai "tang," gigi tidak didesain untuk menggigit benda-benda keras terutama logam.

3). Anda bisa kehilangan gigi di usia berapapun

Banyak orang yang sudah kehilangan gigi di masa mudanya. Gigi yang paling sering hilang adalah gigi bungsu, selanjutnya gigi seri samping yang terletak disebelah gigi depan yang besar. Dan penyebab tersering hilangnya gigi adakah penyakit gusi dan gigi berlubang.

Sebenarnya ada fenomena yang cukup membuat geli, ketika seluruh gigi telah hilang maka akan lebih murah biayanya untuk memasang set gigi palsu. Sedangkan bila salah satu gigi saja yang hilang dan akan dipasangi implan, maka biayanya bisa dua kali lipat dari biaya set gigi palsu.

4). Terlalu banyak fluoride bisa berdampak buruk pada gigi

Semua tahu bahwa fluoride sangat berguna untuk kesehatan gigi. Tapi bagi anak-anak yang banyak menelan fluoride ketika usianya 8 tahun kebawah, ketika gigi permanen mereka tumbuh maka dapat terjadi kondisi yang disebut sebagai fluorosis. Fluorosis menyebabkan bercak-bercak putih pada gigi, terkadang juga berubah menjadi kecoklatan. Sayangnya bercak-bercak fluorosis ini bersifat intrinsik yaitu di dalam, artinya untuk mengatasinya dokter gigi tidak dapat memoles bagian permukaan gigi saja.

Fluoride yang berlebihan menyebabkan gigi menjadi keropos. Sejak pertengahan abad 20 dan hingga sekarang, pakar gigi sangat merekomendasikan penggunaan fluoride karena akan menjadikan gigi lebih kuat dan lebih tahan terhadap pembusukan. Namun masalah terjadi ketika anak-anak menggunakan fluoride secara berlebihan yaitu dengan menelannya.

Untuk memastikan agar anak-anak tidak menelan pasta gigi, selalu awasi mereka saat menyikat gigi. Bahkan sebagian ilmuwan tidak merekomendasikan penggunaan fluoride pada anak-anak hingga mereka mengerti bahwa fluoride harus dibuang, bukan ditelan. Ingat, pasta gigi hanya untuk penggunaan topikal (setempat).

5). Kawat gigi dapat menyebabkan gigi berlubang

Sikat dengan baik gigi jika Anda menginginkan gigi yang sehat. Jika tidak, makanan, bakteri dan asam yang terjebak di sekitar kawat gigi akan merusak email gigi.

Ketika seseorang mulai menggunakan kawat gigi, maka kemungkinan terjadi rongga pada lingkar kawat gigi semakin besar. Bahkan meskipun pembusukan ini tidak sampai menyebabkan gigi berlubang, tapi akan menyebabkan demineralisasi. Dampaknya bintik-bintik terang pada gigi yang bila tidak diatasi akan berubah menjadi bintik-bintik gelap (proses pengeroposan gigi).

Lidah adalah sikat gigi alami. Ketika seseorang itu sudah memakai kawat gigi, maka biasanya mereka cenderung berhenti menggosok gigi dengan lidah karena rasa tidak nyamannya lidah menyentuh logam.