13 Maret 2013

Kenali Ciri-ciri Demam rematik

Demam rematik adalah suatu penyakit yang serius yang umumnya menimpa anak-anak dan remaja. Penyakit ini dianggap sebagai keadaan alergik yang menyerang jaringan ikat dalam tubuh, menyebabkan nyeri pada persendian, St. Vitus dance ( gerakan-gerakan otot yang cepat yang tidak dikehendaki ), karena gangguan urat saraf pusat dan jejas-jejas di kulit. Semua gejala ini bersifat sementara saja.

Bagian yang serius dari penyakit ini ialah bahaya yang diakibatkannya pada katup-katup jantung. Penyebabnya adalah kuman streptococcus yang terdapat di kerongkongan. Karena adanya kuman-kuman itu, tubuh menjadi sangat sensitif dan reaksi alergi inilah yang menyebabkan kerusakan.

Awalnya si anak akan merasa sakit kerongkongan. Beberapa hari atau minggu kemudian kemungkinan ia akan demam, sakit di persendian, kurang/hilang nafsu makan, berkeringat banyak dan timbul ruam. Dalam manifestasinya, gejala bisa berbeda-beda. Hal inilah yang menjadikan sulitnya menegakkan diagnosa.

Kenali Ciri-ciri Demam rematik
Demam rematik biasanya menimpa keluarga-keluarga tertentu. Jika kedua orang tuanya sudah pernah mengidap demam rematik di masa kanak-kanak, kemungkinan anak-anak mereka juga akan menderita demam rematik. Dimana banyak sekali terdapat anak-anak atau remaja yang tinggal bersama-sama, selalu ada kemungkinan terjangkit demam rematik. Tinggal di rumah yang padat/sempit, kekurangan gizi dan kelembaban sangat memegang peranan. Serangan demam rematik juga bisa terjadi di kamp-kamp tentara atau asrama-asrama.

Demam rematik memang menyerang seluruh tubuh, namun kerusakan terbesar terjadi di jantung. Dua dari tiap-tiap seratus anak di sekolah mungkin menderita salah satu bentuk rematik jantung. Demam rematik biasanya menyebabkan banyak kematian selama dua puluh tahun pertama dalam kehidupan, daripada segala penyakit menular lainnya. Inilah fakta yang tidak boleh diabaikan oleh orang tua. Demam rematik sudah menjangkiti anak-anak di setiap sudut dunia ini.

Perjalanan Penyakit

Demam rematik biasanya (awalnya) menjangkiti anak-anak yang berusia sekitar umur delapan tahun. Anak-anak itu akan terserang sakit kerongkongan atau selesma yang diikuti dengan radang tonsil atau bisa saja scarlatina. Sementara ia sembuh dari infeksi, beberapa persendiannya akan memerah, bengkak dan terasa sakit bila disentuh. Terasa juga nyeri pada otot-otot dan urat-urat, dan juga kehilangan selera makan, serta perasaan lemah. Benjolan-benjolan kecil yang lembut mungkin akan muncul di kulit, terutama pada persendian-persendian tertentu seperti siku. Pendarahan hidung bisa juga terjadi pada demam rematik, meskipun tidak terdapat luka.

Nyeri di dada mungkin mengindikasikan bahwa infeksi sudah mencapai kantung jantung dan otot-otot jantung. Anak itu mungkin akan terserang radang paru-paru, radang selaput dada, dan nyeri perut yang menyerupai gejala radang umbai usus buntu yang akut. Penderita mungkin menjadi gelisah karena gerakan otot yang cepat dan tersentak-sentak yang tidak dikehendaki. Demam rematik lebih umum terdapat pada anak perempuan, namun juga terjadi pada anak laki-laki. Gerakan tangan akan menjadi cepat, tersentak-sentak dan tidak teratur, dan si sakit memiliki kecenderungan menjatuhkan barang-barang di sekitarnya. Mungkin juga otot-otot menjadi lemah, malah akan ada kesulitan untuk mengunyah dan menelan, terutama pada anak perempuan.

Tidak semua demam rematik memiliki gejala-gejala yang seperti ini. Pada anak-anak lain penyakit ini mungkin diderita dalam stadium yang ringan, atau tipe terpendam (tersembunyi) dengan sedikit gejala-gejala, namun anak itu tidak sehat. Ia akan mudah menjadi lelah dan berat badannya mungkin tidak bertambah sebagaimana mestinya. Ia juga mungkin mengalami nadi yang berdenyut cepat dan terus-menerus disertai dengan demam, yang berlangsung cukup lama. Anak itu mungkin mengeluh karena nyeri yang disebabkan karena badannya yang tumbuh. Ini berati nyeri di otot-otot dan persendian-persendian dan bisa saja di jantung. Keluhan seperti itu harus diperhatikan dengan seksama. Anak itu harus di bawa ketempat tidur dan disuruh tinggal disitu sampai sembuh dan kembali kuat. Sekolah memang penting, namun yang lebih penting lagi adalah kesehatannya. Pastikan kunjungi dokter bila Anda menemui gejala-gejala seperti di atas.

Kredit foto : paulkenny.me