10 أبريل 2023

Manfaat, Kekurangan, dan Kelebihan Yodium

Yodium

Yodium (Iodine) adalah mineral penting yang ditemukan secara alami dalam lingkungan. Yodium sangat penting bagi kesehatan manusia karena berperan dalam produksi hormon tiroid. Hormon tiroid adalah hormon penting yang mengontrol pertumbuhan dan perkembangan seluruh tubuh, termasuk otak, tulang, dan sistem saraf.

Manfaat yodium

Yodium bekerja dalam tubuh dengan membantu produksi hormon tiroid, yaitu hormon yang diproduksi oleh kelenjar tiroid dan memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan metabolisme dan pertumbuhan sel. Proses produksi hormon tiroid dimulai dengan masuknya yodium ke dalam kelenjar tiroid, di mana yodium digabungkan dengan asam amino tirosin untuk membentuk hormon tiroid T3 dan T4.

Hormon tiroid kemudian dilepaskan ke dalam darah dan menyebar ke seluruh tubuh, membantu mengatur metabolisme dan fungsi sel-sel tubuh. Hormon tiroid mempengaruhi banyak proses fisiologis, termasuk pertumbuhan dan perkembangan, suhu tubuh, berat badan, dan aktivitas jantung dan saraf.

Berikut adalah beberapa manfaat utama yodium:
  • Menjaga kesehatan tiroid: Yodium berperan dalam produksi hormon tiroid, sehingga membantu menjaga kesehatan tiroid dan menghindari gangguan kesehatan seperti hipotiroidisme dan gondok.
  • Mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin dan anak-anak: Yodium sangat penting untuk perkembangan janin dan anak-anak. Kekurangan yodium pada ibu hamil dapat menyebabkan cacat lahir, kerusakan otak, dan gangguan perkembangan pada anak.
  • Membantu meningkatkan kinerja otak: Hormon tiroid yang diproduksi dari yodium sangat penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf. Kekurangan yodium dapat menyebabkan penurunan kognitif, sedangkan asupan yodium yang cukup dapat meningkatkan kinerja otak.
  • Meningkatkan fungsi metabolisme: Yodium berperan dalam mengatur metabolisme tubuh. Hormon tiroid yang dihasilkan dari yodium membantu mengatur pembakaran kalori dan memengaruhi fungsi organ vital seperti jantung, hati, ginjal, dan paru-paru.
  • Menjaga kesehatan kulit, rambut, dan kuku: Yodium membantu memelihara kesehatan kulit, rambut, dan kuku.
  • Menjaga kesehatan sistem reproduksi: Yodium berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem reproduksi baik pada pria maupun wanita.
Jika asupan yodium tidak mencukupi, produksi hormon tiroid dapat terganggu dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk hipotiroidisme dan gondok.

Dampak kekurangan yodium

Di dalam tubuh kita hanya terdapat sedikit sekali yodium, namun walaupun sedikit zat ini sangat penting bagi kesehatan. Banyak hal serius yang dapat terjadi bila yodium di dalam tubuh hilang keseimbangannya. Beberapa dampak yang dapat terjadi akibat kekurangan yodium antara lain:
  • Hipotiroidisme: Kekurangan yodium dapat menyebabkan produksi hormon tiroid yang kurang, sehingga mengakibatkan hipotiroidisme. Hal ini dapat menyebabkan penurunan energi, perasaan lelah, kenaikan berat badan, kulit kering, kuku rapuh, rambut rontok, dan penurunan fungsi kognitif.
  • Gondok: Kekurangan yodium dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid, yang dikenal sebagai gondok. Hal ini dapat mengakibatkan pembengkakan pada leher, sulit menelan dan bernapas, serta kerusakan jangka panjang pada kelenjar tiroid.
  • Gangguan perkembangan pada anak-anak: Kekurangan yodium pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan perkembangan janin, seperti keterbelakangan mental, keguguran, lahir mati, cacat bawaan, dan keterlambatan pertumbuhan.
  • Gangguan reproduksi: Kekurangan yodium dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi, termasuk menurunkan libido, mengganggu menstruasi, dan menurunkan kesuburan.
Kekurangan yodium dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan, sehingga sangat penting untuk memastikan asupan yodium yang cukup dalam diet sehari-hari.

Dampak kelebihan yodium

Kelebihan yodium juga dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, terutama jika terjadi dalam jangka waktu yang lama dan dalam jumlah yang besar. Beberapa dampak kelebihan yodium antara lain:
  • Hipertiroidisme: Kelebihan yodium dapat memicu produksi hormon tiroid yang berlebihan, sehingga mengakibatkan hipertiroidisme. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung, kegelisahan, penurunan berat badan, sulit tidur, dan gangguan pencernaan.
  • Gangguan keseimbangan hormon: Kelebihan yodium dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh dan mengganggu fungsi kelenjar tiroid. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi, kesulitan hamil, dan gangguan kesehatan reproduksi.
  • Gangguan pada saluran pencernaan: Kelebihan yodium dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan dan mengakibatkan diare, mual, muntah, dan sakit perut.
  • Risiko kanker tiroid: Meskipun jarang terjadi, kelebihan yodium dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan risiko terkena kanker tiroid.
Kelebihan yodium hanya terjadi jika dikonsumsi dalam jumlah yang sangat besar, jauh di atas batas harian yang dianjurkan. Oleh karena itu, disarankan untuk memastikan asupan yodium dari sumber makanan yang sehat dan seimbang, serta menghindari mengonsumsi suplemen yodium tanpa rekomendasi medis yang jelas.

Sumber yodium

Kebutuhan harian yodium bervariasi tergantung pada usia dan kondisi kesehatan seseorang. Menurut rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kebutuhan harian yodium untuk orang dewasa adalah sekitar 150 mikrogram per hari. Namun, untuk wanita hamil atau menyusui, kebutuhan yodium meningkat menjadi sekitar 200-300 mikrogram per hari. Kebutuhan yodium juga dapat bervariasi di beberapa daerah dengan tingkat kekurangan yodium yang lebih tinggi.

Layaknya mineral yang lain, yodium juga terdapat dalam makanan yang kita konsumsi. Sumber utama yodium adalah makanan laut seperti ikan, kerang, udang, lobster, dan rumput laut. Jenis ikan tertentu, seperti salmon dan tuna, mengandung jumlah yodium yang lebih tinggi daripada jenis ikan lainnya. Selain makanan laut, beberapa jenis garam meja juga diperkaya dengan yodium, dan dapat menjadi sumber yang baik bagi orang yang tidak mengonsumsi cukup makanan laut dalam diet mereka. Beberapa sumber makanan non-laut yang juga mengandung yodium adalah telur, susu, yoghurt, keju, dan kacang-kacangan. Namun, jumlah yodium dalam sumber makanan non-laut cenderung lebih rendah daripada makanan laut.

Selain itu, suplemen yodium juga tersedia di pasaran dan dapat diambil dengan rekomendasi dari dokter atau ahli gizi, terutama bagi mereka yang tidak dapat memenuhi kebutuhan yodium dari makanan mereka.

Yodium dan kehamilan

Yodium sangat penting bagi kesehatan ibu dan perkembangan janin selama kehamilan. Kekurangan yodium selama kehamilan dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk:
  • Keterbelakangan mental: Kekurangan yodium pada trimester pertama kehamilan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak janin dan menyebabkan keterbelakangan mental yang tidak bisa diperbaiki.
  • Keguguran: Kekurangan yodium pada trimester pertama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko keguguran atau lahir mati.
  • Kelahiran prematur: Kekurangan yodium pada trimester kedua dan ketiga kehamilan dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur dan bayi dengan berat badan lahir rendah.
  • Cacat bawaan: Kekurangan yodium pada trimester pertama kehamilan dapat meningkatkan risiko cacat bawaan pada janin, seperti bibir sumbing atau kelainan jantung.
Oleh karena itu, sangat penting bagi wanita hamil untuk memastikan asupan yodium yang cukup selama kehamilan. Rekomendasi asupan yodium untuk wanita hamil adalah sekitar 200-300 mikrogram per hari.

Article Resources
  • WHO. (2007). Iodine status worldwide: WHO Global Database on Iodine Deficiency.
  • NIH. (2021). Iodine Fact Sheet for Health Professionals.
  • ADA. (2021). Iodine.
  • ADA. (2021). Iodine in Pregnancy.