05 Oktober 2017

Diare Kronis pada Bayi dan Anak-anak

Diare adalah suatu kondisi dimana tekstur tinja berubah menjadi encer dan buang air beberapa kali sehari. Umumnya diare akan sembuh dengan sendirinya dalam satu atau dua hari tanpa perawatan medis. Sedangkan diare yang berlangsung selama lebih dari 2 atau 4 minggu (termasuk kondisi diare hilang muncul), disebut sebagai diare kronis.

Bila diare terjadi selama beberapa hari, dapat menyebabkan dehidrasi. Bayi dan anak-anak sangatlah rentan terhadap dehidrasi akibat diare. Selama episode diare, tubuh akan kehilangan cairan dan elektrolit yang dibutuhkan. Elektrolit adalah mineral yang sangat mempengaruhi fungsi otot, kadar air dalam tubuh dan keasaman darah.

Jika bayi atau anak mengalami diare yang berlangsung lebih dari 24 jam, sebaiknya hubungi dokter terutama bila ia demam. Diare kronis dapat menyebabkan syok atau kerusakan organ pada bayi dan anak-anak.

Diare juga menjadi penyebab utama kasus malnutrisi pada anak usia dibawah 5 tahun. Umumnya kasus diare ini terjadi akibat air dan makanan yang terkontaminasi. Di negara berkembang, anak di bawah usia 3 tahun disinyalir memiliki tiga episode diare pertahunnya. Setiap kejadian diare maka mereka akan kehilangan gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Episode lanjutan dari diare dapat menyebabkan malnutrisi. Malnutrisi sendiri akan memperparah siklus diare.

Di dunia, diare merupakan penyebab utama kedua kematian pada anak usia dibawah 5 tahun. Setidaknya 760.000 nyawa anak melayang setiap tahunnya.

Penyebab diare

Penyebab diare pada anak tidak selalu bisa ditemukan. Namun penyebab umumnya, meliputi:

Sedangkan diare berat disebabkan karena:
  • Inflammatory bowel disease (IBD) atau penyakit radang usus
  • Infeksi bakteri
  • Infeksi virus
  • Parasit
  • Malnutrisi
  • Hygiene makanan yang buruk
  • Kebersihan yang buruk
  • Berkunjung ke daerah lain, biasanya terjadi ketika bayi atau anak-anak mengonsumsi air atau makananan yang sudah terkontaminasi.

Gejala diare

Bayi umum mengeluarkan tinja yang encer, jadi jangan dulu panik. Namun, meningkatnya intensitas dan jumlah tinja encer, terutama jika disertai dengan rewel atau demam, maka bisa jadi itu pertanda diare pada bayi dan anak-anak. Gejala diare lainnya meliputi:
  • Sakit atau kram perut
  • Mual
  • Sering ke kamar mandi, atau berak di celana
  • Demam dan menggigil
  • Dehidrasi.

Gejala dehidrasi

Dehidrasi adalah suatu kondisi dimana tubuh tidak lagi memiliki cukup cairan untuk bekerja sebagaimana mestinya. Pada bayi dan anak-anak, dehidrasi bisa berkembang sangat cepat.  Jika tidak segera ditangani, dehidrasi dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang lebih serius. Komplikasi dehidrasi meliputi syok, kerusakan organ, dan koma.

Gejala-gejala dehidrasi meliputi:
  • Mulut kering
  • Mata kering, cekung
  • Pipi cekung
  • Tidak ada air mata saat menangis
  • Gampang marah
  • Kulit kering
  • Lemah.

Gejala dehidrasi
Gejala dehidrasi

Gejala berikut ini dapat mengindikasikan dehidrasi berat:
  • Lebih dari delapan jam tidak buang air kecil
  • Kondisi anak sangat lemah
  • Bagian kepala atas/ubun-ubun (fontanelle) tampak cekung
  • Kulit bila ditekan/dicubit sulit kembali lagi
  • Demam tinggi
  • Tidak sadarkan diri.
Segera hubungi dokter jika melihat gejala-gejala tersebut.

Pengobatan rumahan untuk diare

Mengobati kasus diare ringan pada bayi dan anak-anak biasanya cukup dilakukan di rumah. Penting untuk dicatat bahwa obat yang bebas diberikan untuk orang dewasa jangan diberikan kepada bayi atau anak-anak. Bicarakan dengan dokter sebelum memberikan obat diare untuk bayi dan anak-anak.

Anda bisa merawat bayi dan anak Anda yang diare dengan langkah-langkah berikut:
  • Pastikan anak minum banyak cairan (oralit, air, air kaldu)
  • Jangan memberikan mereka makanan yang dicurigai memicu diare
  • Sering-seringlah mencuci tangan, terutama saat setelah mengganti popoknya untuk menghindari penyebaran bakteri di rumah.

Bagi ibu menyusui, harus tetap menyusui bayinya yang diare. ASI akan membantu meredakan gejala diare dan mempercepat pemulihan.

Pantau anak dengan seksama, waspadai gejala-gejala dehidrasi. Segera ke dokter bila Anda melihat gejala dehidrasi.

Ganti segera popok mereka setelah ia buang air besar. Hal ini akan mencegah ruam dan iritasi. Krim yang mengandung zinc oxide juga dapat membantu melindungi dan memberikan rasa nyaman bagi kulit.

Bilakah harus dibawa ke dokter?

Bawa bayi atau anak Anda dokter jika mereka diare selama lebih dari dua hari. Meskipun belum dua hari, Anda juga harus membawa anak Anda ke dokter jika melihat gejala-gejala berikut:
  • Demam
  • Diare berdarah
  • Diare berat (delapan kali dalam delapan jam)
  • Diare yang disertai muntah
  • Sakit atau kram perut
  • Diare berulang.

Diare pada bayi dan anak-anak dapat dengan cepat menyebabkan dehidrasi, yang merupakan kondisi berbahaya. Jangan ragu untuk segera ke dokter.

Diagnosis diare kronis pada bayi dan anak-anak

Jika bayi dan anak-anak mengalami diare kronis, maka penyebabnya harus ditemukan. Riwayat medis dan pemeriksaan fisik bayi dan anak akan diperlukan dokter untuk mendiagnosis. Ingat-ingatlah tentang pola makan, kebiasaan makan, dan obat atau vitamin dan mineral yang bayi atau anak Anda konsumsi, karena hal ini akan sangat berguna bagi dokter untuk menemukan penyebabnya.

Untuk menemukan penyebabnya, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan berikut:
  • Pemeriksaan darah (untuk memeriksa penyakit)
  • Kultur tinja (untuk memeriksa keberadaan bakteri dan parasit di usus)
  • Tes alergi.
Tergantung dari hasil pemeriksaan ini, mungkin juga diperlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Pengobatan diare kronis pada bayi dan anak-anak

Rencana pengobatan untuk bayi atau anak-anak akan tergantung dari penyebab dan tingkat keparahannya.

Bayi atau anak-anak mungkin akan dirawat di rumah sakit jika mereka mengalami diare atau dehidrasi kronis. Mereka mungkin akan diberikan cairan yang mengandung elektrolit (infus) untuk membantu memulihkan keseimbangan cairan tubuhnya.

Penting untuk mematuhi semua saran dari dokter. Jangan memberikan makanan yang memicu diare pada bayi atau anak Anda. Berikan mereka makanan hambar (sepeti kentang, roti atau pisang), hingga diarenya mereda.

Mencegah diare

Diare tidak selau bisa dicegah. Namun, Anda dapat menurunkan risikonya dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan makanan dan minuman.

Ketika akan melakukan perjalanan ke daerah lain, untuk mencegah diare pada bayi dan anak-anak, lakukan langkah berikut:
  • Hanya menggunakan air kemasan untuk diminum, termasuk untuk menyikat giginya.
  • Jangan mengonsumsi susu yang tidak melalui proses pasteurisasi.
  • Cuci dan kupas buah dan sayuran mentah.
  • Jangan mengonsumsi makanan hewani mentah.
  • Sebaiknya bawa makanan ringan dari rumah untuk camilan.
  • Latih anak untuk selalu menjaga kebersihan dan sering mencuci tangan.
  • Persiapkan cairan pembersih tangan untuk berjaga-jaga ketika tidak ada fasilitas mencuci tangan.

Article Resources
  • Diarrhea. (2013, November 25). http://digestive.niddk.nih.gov/ddiseases/pubs/diarrhea/index.aspx
  • Diarrhoeal disease. (2013, April). http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs330/en/index.html
  • Weinberg, N., Weinberg, M. S., & Maloney, S. A. (2015, July 10). Traveling safely with infants & children. http://wwwnc.cdc.gov/travel/yellowbook/2012/chapter-7-international-travel-infants-children/traveling-safely-with-infants-and-children.htm