01 April 2023

Pengertian, Jenis, dan Efek Samping Anestesi Umum

Masker dan spuit anestesi

Anestesi umum adalah jenis anestesi yang menghasilkan kehilangan kesadaran sementara dan hilangnya sensasi pada seluruh tubuh selama operasi atau prosedur medis. Anestesi umum dapat diberikan melalui berbagai cara, seperti injeksi, infus, atau inhalasi gas anestesi. Tujuannya adalah untuk membuat pasien tidak merasakan rasa sakit atau ketidaknyamanan selama prosedur dan memungkinkan dokter untuk melakukan tindakan medis yang diperlukan.

Selama anestesi umum, fungsi pernapasan dan jantung pasien dipantau secara ketat untuk memastikan keselamatan pasien. Setelah prosedur selesai, anestesi akan dihentikan dan pasien akan dibawa ke ruang pemulihan untuk pemulihan.

Jenis anestesi umum

Berikut adalah beberapa jenis anestesi umum yang umum digunakan dalam praktik medis:
  • Inhalasi: Anestesi inhalasi diberikan melalui masker atau tabung yang terhubung ke mesin anestesi. Gas anestesi, seperti sevoflurane atau desflurane, dihirup oleh pasien dan masuk ke paru-paru. Setelah gas bereaksi, pasien akan kehilangan kesadaran dalam hitungan detik. Anestesi inhalasi juga dapat diberikan melalui tabung endotrakeal atau trakeostomi, yang dimasukkan ke dalam saluran pernapasan pasien.
  • Infus: Anestesi intravena atau infus, diberikan melalui suntikan ke pembuluh darah pasien. Anestesi intravena yang umum digunakan termasuk propofol dan etomidat. Infus ini dapat diatur sedemikian rupa sehingga pasien tetap tertidur selama operasi atau prosedur medis.
  • Injeksi: Anestesi umum juga dapat diberikan melalui injeksi atau suntikan langsung ke otot pasien. Anestesi ini disebut anestesi intramuskular dan dapat mencakup kombinasi obat-obatan seperti ketamin dan midazolam.
Anestesi umum bekerja dengan mengganggu fungsi sistem saraf pusat, sehingga pasien kehilangan kesadaran dan tidak merasakan rasa sakit selama operasi atau prosedur medis yang dilakukan. Setelah diberikan, obat akan menyebar melalui darah ke otak dan seluruh tubuh, mempengaruhi aktivitas saraf dan menghasilkan efek seperti hilangnya kesadaran, relaksasi otot, dan analgesia atau hilangnya rasa sakit.

Persiapan anestesi umum

Persiapan anestesi umum melibatkan serangkaian tindakan yang perlu dilakukan oleh dokter anestesi dan tim medis sebelum memulai prosedur. Berikut adalah beberapa persiapan yang perlu dilakukan sebelum anestesi umum:
  • Evaluasi medis: Dokter anestesi akan melakukan evaluasi medis pada pasien untuk memeriksa kondisi kesehatannya dan memastikan bahwa pasien aman untuk menjalani anestesi umum. Evaluasi medis ini meliputi pemeriksaan fisik, riwayat medis, dan tes diagnostik seperti tes darah dan elektrokardiogram (EKG).
  • Pengukuran dosis: Setiap pasien memiliki kebutuhan dosis anestesi yang berbeda-beda tergantung pada berbagai faktor seperti usia, berat badan, kondisi kesehatan, dan jenis operasi yang akan dilakukan. Ini untuk memastikan anestesi yang efektif dan aman.
  • Menjelaskan prosedur: Dokter anestesi akan menjelaskan prosedur anestesi umum kepada pasien, termasuk risiko dan efek samping yang mungkin terjadi.
  • Persiapan fisik: Sebelum anestesi umum, pasien harus membersihkan tubuh dan melepas semua perhiasan dan aksesori. Pasien juga harus mengenakan pakaian yang nyaman dan longgar.
  • Pengaturan peralatan: Dokter anestesi dan tim medis akan mempersiapkan semua peralatan yang diperlukan untuk memantau pasien selama anestesi umum. Ini meliputi monitor jantung dan pernapasan, ventilator, dan peralatan untuk memberikan obat anestesi.
  • Tim medis: Dokter anestesi bekerja sama dengan tim medis lain, termasuk dokter bedah dan perawat, untuk memastikan bahwa pasien mendapatkan perawatan terbaik selama dan setelah operasi. Tim medis juga akan mempersiapkan rencana tindakan darurat jika terjadi komplikasi selama prosedur.
Penting untuk dicatat bahwa persiapan anestesi umum dapat berbeda-beda tergantung pada kondisi kesehatan pasien dan jenis operasi yang akan dilakukan. Pasien harus selalu mengikuti instruksi dokter dan bertanya jika ada yang tidak jelas.

Prosedur anestesi umum

Beberapa jam sebelum operasi dimulai, pasien mungkin akan diberikan obat "pra-med," yaitu suntikan atau obat tablet yang akan membuat kantuk atau lebih rileks. Obat ini juga akan membantu mengurangi air liur yang berlebihan sehingga proses operasi menjadi tidak terganggu karena banyaknya air liur yang keluar.

Pasien kemudian dibawa ke ruang operasi. Dokter anestesi akan menyuntikkan obat bius secara intravena (ke aliran darah) atau dengan menggunakan masker gas, atau keduanya. Dalam hitungan detik, pasien akan merasa mengantuk dan kemudian kehilangan kesadaran sepenuhnya.

Selanjutnya, dokter anestesi memasukkan sebuah tabung kecil yang terhubung ke ventilator ke dalam saluran napas pasien. Dokter anestesi selanjutnya bertugas mengontrol berapa lama waktu pasien kehilangan kesadaran, dan terus memonitor denyut nadi atau keadaan vital, seperti pernapasan dan tekanan darah. Umumnya dokter anestesi akan memberikan infus sebelum, selama dan setelah operasi.

Setelah operasi selesai, mungkin pasien akan disuntikkan obat-obat lain untuk membalikkan efek dari anestesi. Ketika dokter anestesi puas dengan stabilnya pernapasan dan sirkulasi darah Anda, Anda akan dibawa ke ruang pemulihan di mana disana ada petugas khusus yang akan menangani Anda.

Efek samping anestesi umum

Anestesi umum merupakan prosedur medis yang relatif aman, namun seperti semua prosedur medis, anestesi umum juga dapat menimbulkan efek samping tertentu. Beberapa efek samping anestesi umum yang mungkin timbul termasuk:
  • Mual dan muntah: Ini adalah efek samping yang paling umum setelah anestesi umum. Mual dan muntah dapat disebabkan oleh efek samping dari obat-obatan anestesi, perubahan dalam tekanan darah dan kadar gula darah, atau perut yang kosong selama operasi.
  • Nyeri kepala: Nyeri kepala setelah anestesi umum dapat disebabkan oleh kehilangan cairan selama operasi atau perubahan dalam tekanan darah.
  • Kelelahan: Anestesi umum dapat menyebabkan kelelahan selama beberapa hari pada beberapa pasien.
  • Kecemasan: Beberapa pasien mungkin mengalami kecemasan atau ketakutan setelah anestesi umum. Ini mungkin disebabkan oleh efek samping dari obat-obatan anestesi atau oleh ketidaknyamanan pascaoperasi.
Selain efek samping diatas, terdapat beberapa efek samping anestesi umum lainnya yang dapat terjadi. Efek samping ini jarang terjadi, tetapi tetap harus diperhatikan. Beberapa efek samping lainnya dari anestesi umum meliputi:
  • Gatal-gatal atau ruam: Beberapa pasien mungkin mengalami gatal-gatal atau ruam kulit setelah anestesi umum. Ini bisa disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat anestesi.
  • Gangguan pernapasan: Anestesi umum dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk bernapas secara normal. Ini terutama berlaku untuk orang yang memiliki masalah pernapasan seperti sleep apnea atau asma.
  • Penurunan tekanan darah: Anestesi umum dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang signifikan. Hal ini terjadi karena obat anestesi dapat memengaruhi sistem saraf dan memperlambat detak jantung.
  • Perubahan fungsi kognitif: Anestesi umum dapat menyebabkan perubahan fungsi kognitif pada beberapa pasien, terutama pada orang yang lebih tua. Efek ini biasanya bersifat sementara, tetapi pada beberapa kasus, pasien mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pulih sepenuhnya.
  • Gangguan pencernaan: Anestesi umum dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit atau diare pada beberapa pasien. Ini terjadi karena perubahan dalam sirkulasi darah dan metabolisme selama operasi.
  • Efek samping jangka panjang: Dalam kasus yang sangat jarang, anestesi umum dapat menyebabkan efek samping jangka panjang, seperti kerusakan saraf, gangguan memori, atau gangguan koordinasi.
Beberapa efek samping anestesi umum yang sangat langka tetapi serius juga dapat terjadi termasuk reaksi alergi yang parah, gagal napas, dan masalah kardiovaskular seperti serangan jantung atau stroke. Namun, risiko terjadinya efek samping ini dapat dikurangi dengan melakukan evaluasi kesehatan yang tepat sebelum anestesi dan memilih obat-obatan anestesi yang tepat untuk pasien.

Kondisi medis yang cocok untuk menerima anestesi umum

Anestesi umum dapat digunakan pada berbagai kondisi medis. Namun, sebelum anestesi umum diberikan, dokter anestesi akan melakukan evaluasi medis pada pasien untuk memastikan bahwa mereka aman untuk menerima anestesi umum. Berikut adalah beberapa kondisi medis yang biasanya cocok untuk menerima anestesi umum:
  • Kebutuhan pembedahan: Anestesi umum sering digunakan untuk pembedahan yang memerlukan relaksasi otot dan ketidakmampuan untuk merespons rangsangan, seperti operasi jantung, operasi saluran pencernaan, dan operasi ortopedi.
  • Kondisi kesehatan umum yang stabil: Pasien dengan kondisi kesehatan umum yang stabil seperti hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung dapat menerima anestesi umum dengan aman asalkan kondisi kesehatannya terkendali.
  • Kondisi kesehatan khusus: Pasien dengan kondisi kesehatan khusus seperti kejang, gangguan pernapasan, atau alergi obat-obatan dapat menerima anestesi umum dengan aman asalkan dokter anestesi memperhatikan dan mengelola kondisi tersebut dengan hati-hati.
  • Pasien anak-anak: Anestesi umum juga sering digunakan untuk anak-anak yang membutuhkan pembedahan atau prosedur medis, seperti operasi pembukaan saluran pernapasan, operasi pada sistem saraf pusat, dan operasi kardiovaskular.
Namun, ada beberapa kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko komplikasi selama anestesi umum, seperti gangguan pernapasan, gangguan jantung, gangguan hati, dan gangguan ginjal. Oleh karena itu, sebelum menerima anestesi umum, pasien harus menjalani evaluasi medis yang lengkap dan memberi tahu dokter anestesi tentang kondisi kesehatan mereka secara detail. Ini akan membantu dokter anestesi menentukan apakah anestesi umum aman untuk pasien tersebut atau tidak.

Penggunaan anestesi umum pada anak-anak dan orang tua

Penggunaan anestesi umum pada anak-anak dan orang tua merupakan prosedur yang umum dilakukan untuk membantu mengatasi rasa sakit dan kecemasan selama prosedur medis yang membutuhkan pembiusan. Namun, penggunaan anestesi umum pada kelompok ini juga mempunyai risiko dan pertimbangan khusus yang perlu dipertimbangkan.

Anak-anak merupakan kelompok yang sensitif terhadap efek obat dan pembiusan. Beberapa risiko terkait penggunaan anestesi umum pada anak-anak antara lain adalah risiko efek samping seperti mual dan muntah, reaksi alergi terhadap obat, risiko ketergantungan pada obat-obatan, serta gangguan perkembangan kognitif dan otak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan anestesi umum yang berulang pada anak-anak dapat meningkatkan risiko gangguan perkembangan kognitif dan otak, meskipun risiko ini masih perlu dipelajari lebih lanjut.

Oleh karena itu, sebelum anak-anak menerima anestesi umum, dokter harus mempertimbangkan manfaat dan risiko dari prosedur medis yang akan dilakukan. Dokter harus memilih dosis dan jenis obat anestesi yang tepat serta memantau pasien selama prosedur dan setelah pemulihan dari anestesi.

Sementara itu, pada orang tua, risiko penggunaan anestesi umum biasanya terkait dengan kondisi kesehatan dan umur. Orang tua yang lebih tua mungkin mempunyai kondisi kesehatan yang mendasar atau mempunyai risiko komplikasi dari anestesi umum. Oleh karena itu, dokter harus melakukan evaluasi kesehatan menyeluruh dan mempertimbangkan manfaat dan risiko dari anestesi umum sebelum memutuskan apakah pasien cocok untuk menerima anestesi umum atau tidak.

Dalam keseluruhan, penggunaan anestesi umum pada anak-anak dan orang tua harus dilakukan dengan hati-hati dan harus dipertimbangkan secara individu. Dokter harus memastikan bahwa manfaat dari penggunaan anestesi umum lebih besar daripada risikonya.

Pasca operasi dengan anestesi umum

Pasca operasi dengan anestesi umum adalah periode setelah operasi di mana pasien perlu pulih dari efek anestesi dan pemulihan dari operasi itu sendiri. Setelah proses operasi dilakukan, petugas rumah sakit biasanya akan:
  • Merekam pernapasan, denyut nadi, dan tekanan darah Anda
  • Memantau tingkat kesadaran, serta pengamatan khusus lainnya pasca operasi
  • Mencatat semua cairan intravena yang diberikan untuk Anda.
Beberapa efek pasca operasi terkait dengan anestesi umum antara lain rasa mual dan muntah, sakit kepala, lelah, nyeri di tempat operasi, kesulitan berkonsentrasi, dan sulit tidur.

Rasa mual dan muntah merupakan efek samping umum setelah anestesi umum. Ini bisa terjadi karena obat anestesi yang digunakan atau karena adanya iritasi di lambung saat operasi. Beberapa pasien juga bisa mengalami sakit kepala setelah anestesi umum. Sakit kepala ini biasanya bersifat ringan dan hilang dalam beberapa jam atau hari setelah operasi.

Setelah operasi, pasien juga bisa merasa lelah dan kesulitan berkonsentrasi. Ini bisa disebabkan oleh efek anestesi atau karena tubuh yang sedang pulih dari operasi. Nyeri di tempat operasi juga biasanya terjadi setelah operasi, dan pasien akan diberikan obat penghilang rasa sakit untuk mengurangi rasa sakit tersebut.

Selain itu, sulit tidur dan perasaan cemas juga bisa terjadi setelah operasi dengan anestesi umum. Hal ini bisa disebabkan oleh efek samping obat anestesi atau karena perasaan khawatir terhadap pemulihan pasca operasi.

Merawat diri sendiri pasca operasi dengan anestesi umum

Dengan dibimbing oleh dokter atau dokter anestesi, beberapa hal yang disarankan untuk pasien pasca operasi dengan anestesi umum antara lain:
  • Jangan mengendarai mobil atau melakukan pekerjaan berisiko yang membutuhkan konsentrasi minimal 24 jam setelah operasi karena kemungkinan efek obat anestesi masih ada.
  • Tetap beristirahat dirumah minimal selama 2 hari setelah operasi. Ingat, mungkin akan diperlukan waktu hingga beberapa hari agar pasien kembali merasa normal.
  • Dalam beberapa hari atau minggu, hindari penggunaan obat-obatan, termasuk obat herbal, di luar saran dokter.

Article Resources:
  • Mayo Clinic. (Diakses 2023). General Anesthesia.
  • National Health Service (NHS). (Diakses 2023). General anaesthesia
  • MedlinePlus. (Diakses 2023). Anesthesia
  • American Association of Nurse Anesthetists. (Diakses 2023). All About Anesthesia.
  • Anesthesia & Analgesia Journal. (Diakses 2023). Anesthesia-Analgesia