26 Maret 2023

Semua yang Perlu Anda Ketahui tentang Alat Bantu Dengar (ABD)

Alat bantu dengar (ABD)

Alat Bantu Dengar (ABD) atau dalam bahasa Inggris disebut dengan "Hearing Aid" adalah sebuah alat elektronik yang dirancang untuk membantu orang yang mengalami gangguan pendengaran agar dapat mendengar suara lebih jelas sehingga meningkatkan kemampuan komunikasi mereka dengan orang lain.

ABD umumnya direkomendasikan oleh dokter spesialis THT (Telinga, Hidung, dan Tenggorokan) atau audiologis setelah melakukan pemeriksaan dan penilaian gangguan pendengaran pada pasien.

Pengguna ABD dapat berasal dari segala usia, mulai dari bayi hingga orang dewasa yang lanjut usia. Dalam beberapa kasus, orang yang mengalami gangguan pendengaran mungkin merasa malu atau tidak nyaman untuk menggunakan ABD. Namun, dengan kemajuan teknologi dan desain yang semakin inovatif, ABD kini dapat hadir dengan desain yang lebih kecil, ramping, dan stylish, sehingga pengguna ABD dapat merasa lebih percaya diri dan nyaman saat menggunakannya.

Sejarah singkat alat bantu dengar

ABD telah menjadi bagian penting dalam pengobatan gangguan pendengaran selama berabad-abad. Pada tahun 1800-an, ABD mulai dikembangkan menggunakan teknologi akustik sederhana, seperti corong dan tabung resonansi. Alat ini kemudian dikenal sebagai "alat bantu dengar akustik".

Pada tahun 1898, Miller Reese Hutchison mengembangkan ABD elektromagnetik pertama yang disebut "Akouphone". ABD ini menggunakan medan magnet untuk menggerakkan membran yang berfungsi untuk mengubah suara menjadi sinyal listrik, dan kemudian diterjemahkan oleh pengeras suara untuk meningkatkan suara. Meskipun alat ini merupakan terobosan besar pada masanya, ABD ini masih terbatas pada pemakaian stasioner dan ukurannya yang besar.

Pada tahun 1920-an, ABD mulai menggunakan teknologi vakum dan transistor. Hal ini memungkinkan ABD menjadi lebih kecil dan portabel. Pada tahun 1952, ABD transistor pertama kali dikembangkan. Kemudian, pada tahun 1970-an, ABD digital mulai dikembangkan. Dalam beberapa dekade terakhir, teknologi terus berkembang dan telah memungkinkan ABD menjadi lebih kecil, lebih ringan, dan lebih mudah digunakan, sambil tetap memberikan suara yang jernih dan terfokus pada penggunanya.

Bagaimana alat bantu dengar bekerja?

ABD bekerja dengan mengumpulkan suara dari lingkungan sekitar melalui mikrofon yang terpasang pada alat tersebut. Suara yang terkumpul kemudian diubah menjadi sinyal elektronik yang diperkuat oleh penguat suara. Sinyal elektronik yang telah diperkuat kemudian diteruskan ke speaker, yang mengubah sinyal elektronik menjadi suara yang dapat didengar oleh pengguna ABD.

Secara umum, terdapat tiga komponen utama yang terdapat pada ABD, yaitu mikrofon, penguat suara, dan speaker. Mikrofon berfungsi untuk mengumpulkan suara dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Sinyal tersebut kemudian diperkuat oleh penguat suara, sehingga dapat didengar oleh pengguna. Speaker berfungsi untuk mengubah sinyal listrik menjadi suara yang dapat didengar oleh pengguna.

Selain itu, ABD juga dapat dilengkapi dengan berbagai macam fitur dan teknologi, seperti sistem pengurangan kebisingan, sistem penyesuaian volume otomatis, sistem penghilang dengung, dan sebagainya. Fitur dan teknologi tersebut dirancang untuk memaksimalkan kinerja ABD dalam mengatasi gangguan pendengaran pengguna. 

Jenis alat bantu dengar

Ada berbagai jenis ABD yang tersedia dengan berbagai macam fitur dan teknologi. Beberapa jenis ABD bahkan dapat terhubung dengan perangkat lain, seperti telepon dan televisi, untuk mengoptimalkan pengalaman mendengar penggunanya. Berikut adalah beberapa jenis ABD yang tersedia:
  • ABD di belakang telinga (Behind-the-ear, BTE): ABD ini berupa perangkat yang diletakkan di belakang telinga dan dihubungkan dengan speaker kecil yang diletakkan di dalam telinga. Jenis ini cocok untuk berbagai jenis gangguan pendengaran dan dapat digunakan oleh anak-anak dan orang dewasa.
  • ABD di dalam telinga (In-the-ear, ITE): ABD ini dibuat khusus untuk pasien dengan gangguan pendengaran ringan hingga sedang. ITE ditempatkan di dalam lubang telinga dan biasanya terlihat lebih kecil dan lebih tidak mencolok dibandingkan dengan jenis BTE.
  • ABD di dalam saluran telinga (In-the-canal, ITC): Jenis ini lebih kecil dari ITE dan diletakkan di dalam saluran telinga, menjadikannya lebih tidak terlihat. ITC cocok untuk gangguan pendengaran ringan hingga sedang.
  • ABD sepenuhnya di dalam saluran telinga (Completely-in-canal, CIC): CIC merupakan jenis ABD terkecil dan paling tidak terlihat. Namun, karena ukurannya yang kecil, alat ini hanya cocok untuk gangguan pendengaran ringan hingga sedang.
  • ABD dengan teknologi nirkabel (Wireless hearing aids): ABD ini dapat terhubung dengan perangkat lain seperti ponsel, televisi, dan perangkat audio lainnya melalui teknologi nirkabel. Hal ini memungkinkan penggunanya untuk mengalami kualitas suara yang lebih baik dan lebih mudah mengontrol alat bantu dengarnya.
Pilihan ABD tergantung pada jenis dan tingkat gangguan pendengaran, preferensi pribadi, dan kondisi telinga dan saluran pendengaran individu.

Jenis-jenis alat bantu dengar (ABD)

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih alat bantu dengar

Pemilihan ABD harus didasarkan pada beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan pengguna. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih ABD:
  • Tingkat kehilangan pendengaran: Tingkat kehilangan pendengaran pengguna akan memengaruhi jenis dan kekuatan ABD yang diperlukan. Tingkat kehilangan pendengaran dapat diukur melalui tes pendengaran yang dilakukan oleh dokter spesialis THT.
  • Gaya hidup: Gaya hidup pengguna juga memengaruhi pemilihan ABD yang tepat. Jika pengguna aktif dalam kegiatan fisik, maka ABD yang kokoh dan tahan air mungkin lebih sesuai. Jika pengguna bekerja di lingkungan yang bising, ABD dengan fitur penekanan kebisingan dapat membantu memperbaiki kualitas pendengaran.
  • Ukuran dan model: Preferensi pengguna juga memengaruhi pilihan ABD. Beberapa pengguna mungkin lebih nyaman menggunakan ABD yang ditempatkan di belakang telinga (BTE), sedangkan yang lain mungkin memilih ABD yang ditempatkan di dalam telinga (ITE), atau di dalam saluran telinga (ITC).
  • Kualitas suara: Kualitas suara yang dihasilkan oleh ABD juga perlu dipertimbangkan. ABD yang baik akan menghasilkan suara yang jernih dan terfokus pada pengguna, dengan sedikit atau tanpa distorsi.
  • Fitur tambahan: Beberapa ABD memiliki fitur tambahan, seperti konektivitas nirkabel, pengurangan kebisingan, atau program khusus untuk situasi tertentu. Fitur tambahan ini dapat memperbaiki kualitas pendengaran dan membuat ABD lebih mudah digunakan.
  • Harga dan garansi: Harga dan garansi ABD juga memengaruhi pilihan pengguna. Ada beberapa pilihan ABD dengan harga yang berbeda-beda, tergantung pada model, ukuran, dan fitur tambahan yang tersedia.
Dengan memilih ABD yang sesuai dengan kebutuhan, pengguna dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan tetap terhubung dengan dunia di sekitarnya.

Cara menggunakan dan merawat alat bantu dengar

Berikut ini adalah cara menggunakan ABD:
  1. Pasang baterai: Pastikan baterai ABD sudah terpasang dengan benar. Beberapa jenis ABD memiliki indikator baterai yang menunjukkan tingkat daya baterai yang tersisa.
  2. Pasang ABD: Jika Anda menggunakan ABD di belakang telinga, pasang ABD dengan meletakkannya di atas telinga dan memasukkan bagian earhook atau slim tube ke dalam telinga. Jika Anda menggunakan ABD di dalam saluran telinga, masukkan ABD ke dalam saluran telinga dengan hati-hati.
  3. Nyalakan ABD: Nyalakan ABD dan pastikan bahwa volume sudah diatur dengan benar.
  4. Tes kinerja: Tes kinerja ABD dengan mendengarkan suara dari berbagai jarak dan situasi. Jika diperlukan, atur volume dan mode kinerja untuk meningkatkan kualitas suara.
  5. Gunakan ABD secara teratur: Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari ABD, gunakan secara teratur dalam situasi yang membutuhkan ABD seperti dalam percakapan atau saat menonton TV.
Dengan menggunakan ABD dengan benar, pengguna dapat memaksimalkan manfaatnya dan meningkatkan kualitas hidupnya.

Berikut adalah cara merawat ABD:
  • Bersihkan ABD secara teratur: Bersihkan ABD dengan membersihkan bagian luar dengan kain yang lembut dan kering. Bagian dalam ABD dapat dibersihkan dengan sikat gigi lembut. Jangan gunakan air atau cairan pembersih yang keras karena dapat merusak ABD.
  • Simpan ABD di tempat yang aman dan kering: Simpan ABD di tempat yang aman dan kering, jauh dari paparan cahaya matahari langsung dan kelembapan. Gunakan kotak penyimpanan khusus untuk ABD jika tersedia.
  • Matikan ABD saat tidak digunakan: Matikan ABD saat tidak digunakan untuk menghemat daya baterai dan mencegah kerusakan yang disebabkan oleh baterai yang rusak.
  • Ganti baterai secara teratur: Ganti baterai ABD secara teratur untuk memastikan ABD berfungsi dengan baik dan menghindari masalah kinerja seperti suara yang terputus-putus.
  • Hindari kontak dengan bahan kimia: Hindari kontak ABD dengan bahan kimia seperti hairspray atau parfum karena dapat merusak atau menyumbat bagian-bagian ABD.
  • Periksakan ABD secara teratur: Periksakan ABD secara teratur ke dokter spesialis THT atau ahli audiology untuk memastikan bahwa ABD berfungsi dengan baik dan memenuhi kebutuhan pendengaran Anda.
Merawat ABD dengan benar dapat memperpanjang umur alat, meningkatkan kualitas suara, dan mencegah infeksi telinga.

Risiko efek samping penggunaan alat bantu dengar

Meskipun ABD umumnya aman digunakan, ada beberapa risiko efek samping atau masalah kesehatan lain yang dapat terkait dengan penggunaan ABD. Beberapa risiko dan masalah kesehatan yang dapat terkait dengan penggunaan ABD termasuk:
  • Infeksi telinga - Jika ABD tidak dirawat dengan baik, kuman dan bakteri dapat menumpuk di dalamnya dan dapat menyebabkan infeksi telinga.
  • Masalah kulit - ABD dapat menyebabkan iritasi atau ruam pada kulit di sekitar telinga.
  • Cedera telinga - Jika ABD tidak pas atau dipasang dengan benar, bisa menyebabkan cedera pada saluran telinga atau gendang telinga.
  • Tinnitus - Beberapa orang yang menggunakan ABD mengalami suara berdenging atau mendengung di telinga, yang dikenal sebagai tinnitus.
  • Ketergantungan - Beberapa orang yang menggunakan ABD menjadi sangat bergantung pada alat tersebut sehingga sulit untuk berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain tanpa ABD.
Namun, risiko dan masalah kesehatan yang terkait dengan penggunaan ABD dapat diminimalkan dengan memilih ABD yang sesuai dan dengan mengikuti petunjuk penggunaan dan perawatan yang diberikan oleh produsen ABD.