23 Maret 2023

Makanan Pedas: Manfaat dan Risiko bagi Kesehatan

Makanan pedas adalah hidangan yang memiliki cita rasa khas dan dianggap lezat oleh sebagian orang. Namun, di sisi lain, ada sebagian orang pula yang menghindari makanan pedas karena khawatir akan dampak buruknya bagi kesehatan mereka. Makanan pedas memang memiliki manfaat dan risiko pada kesehatan. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang manfaat dan risiko makanan pedas bagi kesehatan.

Makanan pedas

Darimana rasa pedas itu berasal

Rasa pedas pada makanan berasal dari senyawa kimia yang disebut capsaicinoid. Senyawa ini ditemukan pada cabai atau chili dan beberapa jenis tanaman lainnya. Capsaicinoid dihasilkan oleh kelenjar pada bagian dalam cabai, terutama pada biji dan membran yang mengelilingi biji. Ketika cabai dimakan, capsaicinoid berikatan dengan reseptor rasa pedas pada lidah dan mulut, menyebabkan sensasi panas atau terbakar yang disebut dengan rasa pedas.

Semakin banyak capsaicinoid yang terdapat pada cabai, semakin pedas rasa makanan tersebut. Selain itu, rasa pedas juga dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti jenis cabai, cara memasak, dan bahan tambahan lainnya pada hidangan tersebut.

Apa manfaat kesehatan dari makan makanan pedas?

Makanan pedas diketahui dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan, di antaranya:
  • Meningkatkan metabolisme: Kandungan capsaicinoid yang terdapat dalam cabai dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh. Hal ini dapat membantu membakar kalori lebih efisien dan membantu mengurangi berat badan.
  • Menurunkan risiko penyakit jantung: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan pedas secara teratur dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung. Kandungan capsaicinoid dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
  • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh: Makanan pedas dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh karena kandungan vitamin C dan beta-karoten yang terdapat dalam cabai.
  • Meredakan rasa sakit: Kandungan capsaicinoid dapat membantu meredakan rasa sakit dan peradangan, sehingga makanan pedas dapat membantu mengurangi rasa sakit pada sendi dan otot.
  • Meningkatkan kesehatan mental: Konsumsi makanan pedas dapat membantu meningkatkan produksi endorfin dalam otak, yaitu hormon yang dapat meningkatkan mood dan membuat Anda merasa bahagia.
  • Membantu melawan kanker: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan capsaicinoid dalam cabai dapat membantu melawan sel kanker, terutama kanker prostat dan kanker paru-paru.
  • Meningkatkan kesehatan kulit: Kandungan vitamin C dan beta-karoten dalam cabai juga dapat membantu menjaga kesehatan kulit, mencegah penuaan dini, dan memperbaiki kerusakan kulit yang disebabkan oleh sinar UV.
  • Meningkatkan kualitas tidur: Konsumsi makanan pedas dapat membantu meningkatkan kualitas tidur, karena kandungan capsaicinoid dapat merangsang produksi hormon melatonin yang membuat Anda merasa mengantuk.
  • Membantu menjaga keseimbangan gula darah: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan pedas dapat membantu menjaga keseimbangan gula darah, yang dapat membantu mencegah risiko diabetes.
  • Meningkatkan pencernaan: Makanan pedas dapat membantu meningkatkan pencernaan dan mencegah sembelit, karena kandungan capsaicinoid dapat merangsang produksi enzim pencernaan dan meningkatkan motilitas usus.
Konsumsilah makanan pedas dengan bijak sesuai batas toleransi Anda dan jangan berlebihan karena dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Apa risiko kesehatan dari makan makanan pedas berlebihan?

Makanan pedas dapat menyebabkan beberapa risiko kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan atau jika Anda memiliki kondisi medis tertentu. Berikut adalah beberapa risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi makanan pedas:
  • Iritasi lambung: Kandungan capsaicinoid dalam makanan pedas dapat merusak lapisan lambung dan menyebabkan iritasi, yang dapat menyebabkan sakit perut, mual, dan muntah.
  • Masalah pencernaan: Konsumsi makanan pedas yang berlebihan juga dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti diare, sembelit, dan kembung.
  • Reaksi alergi: Beberapa orang dapat mengalami reaksi alergi terhadap bahan-bahan tertentu yang terdapat dalam makanan pedas, seperti cabai, jahe, atau bawang putih.
  • Meningkatkan risiko penyakit lambung: Konsumsi makanan pedas yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit lambung seperti tukak lambung atau gastritis.
  • Meningkatkan risiko gangguan pencernaan: Makanan pedas dapat meningkatkan produksi asam lambung dan merusak lapisan lambung, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pencernaan seperti GERD (gastroesophageal reflux disease) atau asam lambung naik.
Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan pedas secara bijak dan dalam jumlah yang sesuai dengan batas toleransi individu. Jika Anda memiliki masalah pencernaan atau masalah kesehatan lainnya, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mencoba makanan pedas.

Bagaimana cara memilih dan memasak makanan pedas yang sehat?

Berikut adalah beberapa tips untuk memilih dan memasak makanan pedas yang sehat:
  • Pilih bahan-bahan alami: Pilihlah cabai yang segar dan alami, dan hindari cabai yang telah diproses atau mengandung bahan tambahan seperti MSG atau pengawet.
  • Perhatikan jumlah cabai: Saat memasak makanan pedas, perhatikan jumlah cabai yang digunakan agar tidak terlalu pedas dan berlebihan.
  • Hindari makanan pedas yang digoreng: Hindari makanan pedas yang digoreng karena dapat meningkatkan kandungan lemak dan kalori.
  • Tambahkan bahan sehat: Tambahkan bahan-bahan sehat seperti sayuran, buah-buahan, atau biji-bijian ke dalam makanan pedas Anda untuk meningkatkan kandungan serat, vitamin, dan mineral.
  • Gunakan bumbu alami: Gunakan bumbu-bumbu alami seperti bawang putih, jahe, dan kunyit sebagai pengganti garam atau bumbu-bumbu lain yang mengandung sodium atau MSG.
  • Pilih teknik memasak yang sehat: Pilih teknik memasak yang sehat seperti merebus, mengukus, atau memanggang untuk mengurangi jumlah lemak dan kalori dalam makanan.
  • Kurangi gula: Hindari menambahkan gula ke dalam makanan pedas Anda, karena gula dapat meningkatkan jumlah kalori dan berkontribusi pada risiko diabetes.
  • Jangan konsumsi dalam jumlah berlebihan: Ingatlah untuk tidak mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah yang berlebihan, terutama jika Anda memiliki masalah pencernaan atau alergi terhadap makanan pedas.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat memasak makanan pedas yang sehat dan lezat tanpa mengorbankan kesehatan.

Makanan pedas bagi ibu hamil dan ibu menyusui

Makanan pedas dapat memiliki efek yang berbeda pada ibu hamil dan menyusui. Berikut ini adalah penjelasan mengenai makanan pedas pada ibu hamil dan menyusui:
  • Ibu hamil: Konsumsi makanan pedas pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya mulas atau gangguan pencernaan lainnya, terutama pada trimester pertama kehamilan. Selain itu, terdapat beberapa laporan yang menyebutkan bahwa konsumsi makanan pedas secara berlebihan dapat meningkatkan risiko persalinan prematur dan memperburuk gejala mual dan muntah pada ibu hamil. Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil menghindari atau membatasi konsumsi makanan pedas dan berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi jika memiliki pertanyaan atau kekhawatiran terkait konsumsi makanan pedas.
  • Ibu menyusui: Konsumsi makanan pedas pada ibu menyusui tidak akan berdampak langsung pada bayi, namun bisa membuat bayi lebih rewel atau tidak nyaman karena bisa mempengaruhi rasa pada ASI yang dihasilkan. Selain itu, jika ibu menyusui mengonsumsi makanan yang sangat pedas, maka dapat mengakibatkan iritasi pada kulit bayi jika ASI mengenai kulit. Oleh karena itu, sebaiknya ibu menyusui membatasi konsumsi makanan pedas dan mengamati apakah bayi merespon dengan baik setelah menyusui.
Dalam kedua kasus, ibu hamil dan menyusui sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mencoba makanan pedas atau jika memiliki masalah kesehatan atau alergi terhadap makanan pedas. Sebaiknya juga mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah yang terkontrol dan mengikuti tips memasak sehat seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.