29 يونيو 2015

Narkolepsi : Gejala, Penyebab dan Pengobatan

Penderita narkolepsi akan mengantuk sepanjang hari, dan pada kasus narkolepsi yang berat, penderitanya akan tertidur dengan tanpa disadarinya beberapa kali dalam sehari. Diduga, narkolepsi disebabkan oleh gangguan fungsi hipotalamus di otak. Narkolepsi merupakan kondisi langka yang belum ditemukan obatnya.


Rasa kantuk yang berlebihan di siang hari yang tidak disebabkan oleh gangguan mood atau karena mengonsumsi jenis obat tertentu merupakan masalah kesehatan umum yang utamanya disebabkan oleh:
  • Kuantitas tidur yang kurang atau karena gangguan lain seperti karena kerja shift
  • Kualitas tidur yang buruk karena berbagai masalah, salah satunya seperti karena menderita penyakit kronis
  • Masalah dengan keterjagaan di siang hari. Istilah narkolepsi umumnya digunakan untuk kelompok dengan gangguan ini.

Diagnosis narkolepsi

Narkolepsi adalah gangguan tidur langka. Seseorang dengan narkolepsi akan merasakan kantuk berlebihan di siang hari, dengan kejadian serangan tidur berulang kali, tertidur tanpa disengaja pada waktu yang tidak tepat, seringkali terjadi beberapa kali sehari.

Narkolepsi dapat mengenai usai berapapun, tetapi umumnya dimulai pada saat remaja atau pada usia pertengahan.

Semua penderita narkolepsi akan mengalami kantuk yang ekstrem di siang hari, tapi kejadiannya bisa berbeda-beda. Misalnya, sebagian penderita narkolepsi mungkin terkena serangan tidur selama 10 sampai 20 menit beberapa kali setiap hari, apakah disengaja atau tidak disengaja. Sedangkan sebagian lainnya masih mampu mengontrol tidur siang mereka dan mampu menentukan kapan dan dimana mereka akan tidur, seperti ketika sedang istirahat atau sedang tidak ada pekerjaan.

Karena gejala narkolepsi bervariasi pada tiap-tiap orang, uji laboratorium yang disebut dengan Multiple Sleep Latency Test dapat dilakukan untuk mengukur kantuk di siang hari selama 4-5 tidur siang 20 menit. Tes ini juga dapat menunjukkan jika ada gangguan dini dari REM (rapid eye movement).

Gejala narkolepsi

Sebagaimana gejalanya mengantuk ekstrem dan kecenderungan untuk terkena serangan tidur di siang hari, gejala lain dari narkolepsi:
  • Katapleksi (cataplexy) - ditandai dengan melemasnya otot secara mendadak. Otot yang melemas bisa beberapa otot saja sehingga kepala terjatuh, mulut membuka, menjatuhkan barang-barang, atau bisa juga keseluruhan otot tubuh. Keadaan ini dipicu oleh lonjakan emosi, baik itu rasa sedih maupun gembira. Biasanya emosi positif lebih memicu katapleksi dibanding emosi negatif. Pada sebuah penelitian penderita narkolepsi diajak menonton film komedi, dan saat ia terpingkal-pingkal tiba-tiba ia terjatuh lemas seolah tak ada tulang yang menyangga tubuhnya.
  • Halusinasi Hypnagogic/hypnopompic - kondisi mimpi yang menyusup ke alam sadar bermanifestasi sebagai halusinasi. Penderita biasanya akan berhalusinasi seolah melihat orang lain di dalam ruangan. Orang lain tersebut bisa orang yang dikenal, teman, keluarga, sekedar bayangan, hantu atau bahkan makhluk asing, tergantung pada latar belakang budaya penderita.
  • Paralisis (kelumpuhan) tidur - kelumpuhan otot volunter secara umum yang terjadi pada waktu awal tidur. Peristiwa ini mungkin disertai rasa dikejar-kejar atau perasaan akan adanya bahaya yang akan datang. Teror yang timbul dalam peristiwa tersebut baru dapat diceritakan oleh pasien beberapa tahun kemudian. Peristiwa ini juga dibatalkan dengan sentuhan sederhana. Kelumpuhan yang timbul pada pasien narkolepsi tersebut diperkirakan sebagai akibat dari inhibisi motor yang sama seperti yang terjadi pada tidur REM.

Penyebab narkolepsi

Hipotalamus adalah struktur kecil yang terletak jauh di dalam otak. Beberapa peran vital dari hipotalamus adalah mengontrol suhu tubuh, nafsu makan dan rasa haus. Hipotalamus juga terhubung ke 'reticular activating pathways', yang merupakan struktur otak yang mengatur siklus tidur dan bangun seseorang.

Diperkirakan bahwa narkolepsi disebabkan oleh gangguan fungsi hipotalamus yang mencegah jalur di otak bekerja dengan baik. Alih-alih akan mengatur tubuh akan mengantuk menjelang akhir hari, narkolepsi memerintahkan tubuh untuk kantuk secara acak.

Sebagian penderita narkolepsi memiliki kekurangan bahan kimia 'wake-promoting' yang disebut dengan orexin atau hypocretin. Kekurangan ini biasanya terjadi pada pasien dengan narkolepsi katapleksi.

Pengobatan narkolepsi

Pengobatan narkolepsi tergantung dari tingkat keparahannya. Jika gejalanya ringan, teknik dan manajemen sederhana seperti mengatur waktu tidur di siang hari akan sangat membantu. Dalam kasus yang berat, obat-obat untuk merangsang sistem saraf akan digunakan, seperti amphetamine, methylphenidate atau modafinil.

Kondisi kantuk lainnya

Narkolepsi adalah gangguan tidur langka. Kondisi lainnya yang juga dapat menyebabkan kantuk berlebihan di siang hari, antara lain:
  • Kurang tidur - kurang mendapatkan cukup tidur di malam hari akibat begadang
  • Kerja shift - jam internal otak sudah menset dirinya untuk bangun di siang hari dan tidur di malam hari. Irama ini terganggu akibat seseorang pindah ke zona waktu berbeda atau karena kerja shift.
  • Depresi - perasaan depresi merupakan gejala dari gangguan emosional yang dapat menyebabkan kantuk yang berlebihan di siang hari.
  • Mendengkur dengan atau tanpa sleep apnea - Tidur terganggu sehingga menyebabkan kantuk di siang hari. Baca lebih lanjut mengenai sleep apnea.
  • Lemah, lesu dan kurang tenaga - masalah umum yang seringkali perlu diselidiki untuk menyingkirkan kantuk di siang hari.
  • Sindrom kelelahan kronis - diduga dipicu oleh infeksi virus. Gejala lain termasuk kelemahan, nyeri otot, sakit tenggorokan dan sakit kepala.
Article Resources
  • http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/Sleep_disorders_narcolepsy
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Narkolepsi