Sebagian besar anak-anak mengalami mimpi buruk dalam tidurnya. Mimpi buruk atau mimpi menakutkan ini biasanya dimulai saat anak berusia dua tahun, dan mencapai puncaknya antara usia tiga dan enam tahun. Mimpi buruk pada anak-anak umumnya terjadi pada akhir siklus tidur, bisa dikatakan antara pukul 3-6.
Frekuensi mimpi buruk pada tiap-tiap anak dapat berbeda-beda, ada yang sering dan ada yang hanya mengalaminya beberapa kali saja dalam setahun. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 25% anak-anak mengalami mimpi buruk setidaknya satu kali seminggu. Tema mimpi buruk yang tersering adalah mimpi dikejar makhluk atau hewan yang menakutkan.
Penyebab mimpi buruk pada anak-anak masih belum diketahui secara pasti, tetapi diperkirakan bahwa stres dan ketegangan selama tumbuh kembang-nyalah yang menjadi penyebabnya. Anak-anak yang mengalami peristiwa traumatis, misalnya, cenderung lebih sering mengalami mimpi buruk.
Berbagai kemungkinan penyebab mimpi buruk anak-anak
Beberapa kemungkinan penyebab mimpi buruk pada anak-anak, antara lain:- Stres dan ketegangan selama tubuh kembang
- Peristiwa traumatis, seperti kecelakaan atau operasi (pembedahan)
- Demam
- Imajinasi yang aktif.
Mengatasi mimpi buruk anak-anak
Beberapa saran yang untuk mengatasi mimpi buruk anak, yakni:- Segera datangi anak. Jika kamar tidur anak jauh sehingga suara kecil si anak sulit Anda dengar, maka ada baiknya Anda memasang CCTV bayi atau semacam mikrofon untuk memantau aktivitasnya. Namun meskipun begitu, tetaplah rutin mengunjunginya.
- Peluk, dekap dan tenangkan anak Anda. Bicaralah dengan lemah lembut.
- Pahami perasaan anak Anda dan temani hingga ia merasa tenang.
- Jika anak terlihat sangat ketakutan, tenangkan ia dengan aktivitas yang disukainya, seperti membaca buku.
Jangan memperburuk keadaan
Tanpa disengaja, Anda bisa saja memperburuk kondisi mimpi buruk anak. Jangan pernah lakukan:- Mengabaikan anak - jika Anda tidak cepat atau apalagi sampai enggan melihatnya, si anak akan lebih panik dan ketakutan.
- Marah - memarahi anak hanya akan memperburuk suasana hatinya dan memperparah mimpi buruknya.
- Mengajak mereka tidur di tempat tidur Anda - misalnya ketika Anda merasa lelah dan ingin mudah menjaganya, lalu Anda mengajak anak Anda tidur bersama di tempat tidur Anda. Praktik yang terlihat baik ini sebenarnya salah, hal ini malah akan memberikan sugesti kepada anak bahwa tempat tidurnyalah yang menjadi penyebab mimpi buruknya. Akhirnya, si anak tidak mau lagi tidur di tempat tidurnya.
Mencegah mimpi buruk anak-anak
Belum diketahui metode yang efektif untuk mencegah mimpi buruk anak-anak, namun ada beberapa saran yang dapat Anda lakukan agar setidaknya menurunkan frekuensi mimpi buruknya, antara lain:- Pastikan anak tidak menonton acara televisi yang menakutkan atau membaca buku menakutkan.
- Analisa rutinitas kehidupan sehari-hari anak Anda. Adakah sesuatu yang mengganggu mereka? Peristiwa stres dapat menjadi memicu serangkaian mimpi buruk, seperti karena mendapatkan adik, pindah rumah atau baru mulai sekolah.
- Dengarkan dengan baik bila mereka menceritakan mimpi buruknya. Dan buatlah 'ending' yang menyenangkan atau lucu. Juga jelaskan kepadanya bahwa setiap orang juga bermimpi dan sesekali mimpi buruk.
- Mintalah bantuan kepada profesional anak-anak untuk informasi lebih lanjut dan saran-saran untuk mengatasi atau mencegah mimpi buruk.
- Gambar via: anxiouskid.blogspot.com