07 أبريل 2023

Peran Vital Hati: Memahami Fungsinya dan Penyakit Umum yang Terjadi

Hati atau liver adalah sebuah struktur kelenjar vital yang terbesar di dalam tubuh manusia. Hati terletak pada sebelah kanan perut tepat di bawah sekat rongga perut atau diafragma yang membagi dada dengan perut. Hati bertanggung jawab untuk memproses zat-zat yang masuk ke dalam tubuh, membantu menghasilkan enzim dan hormon penting, serta membantu membuang limbah dan racun dari dalam tubuh

Bila seseorang dalam keadaan sehat, hati akan bekerja dengan baik sehingga kita tidak pernah menghiraukannya. Pada saat fungsi hati sudah melemah atau tidak bekerja dengan baik, barulah kita merasakannya. Hati dapat mengalami berbagai gangguan serius, seperti berbagai infeksi virus, parasit, gangguan peredaran darah, terbentuknya batu di dalam saluran empedu, kerusakan akibat zat-zat beracun/kimia dan tumor.

Posisi hati di dalam tubuh

Fungsi dan pentingnya hati

Fungsi hati terlihat tidak sepenting fungsi jantung, namun jangan salah, sebenarnya banyak pekerjaan penting yang dilakukan oleh hati. Salah satu fungsi utama hati adalah sebagai laboratorium kimia terbesar di dalam tubuh. Berikut adalah penjelasan secara lengkap mengenai fungsi dan pentingnya hati:
  • Pemrosesan zat makanan: Salah satu fungsi utama hati adalah memproses dan menyimpan nutrisi yang dikonsumsi oleh tubuh. Setelah makanan dikunyah dan dicerna di dalam lambung, zat-zat makanan yang berupa gula, protein, dan lemak akan masuk ke dalam aliran darah dan menuju hati. Hati kemudian memproses zat-zat ini dan mengubahnya menjadi glikogen, protein, dan asam lemak, yang kemudian disimpan di dalam hati atau dilepaskan ke dalam darah saat dibutuhkan.
  • Produksi dan sekresi empedu: Empedu adalah cairan penting yang diproduksi oleh hati dan disimpan di dalam kantung empedu sebelum dilepaskan ke dalam usus kecil saat makanan masuk. Empedu membantu dalam pencernaan dan penyerapan lemak dan nutrisi lainnya di dalam usus kecil.
  • Detoksifikasi racun dan limbah: Hati juga berfungsi dalam mendetoksifikasi racun dan limbah yang terdapat dalam tubuh, seperti alkohol, obat-obatan, dan zat-zat kimia berbahaya lainnya. Hati akan memecah dan mengubah racun dan limbah tersebut menjadi zat-zat yang lebih aman dan mudah dikeluarkan dari tubuh.
  • Produksi protein dan hormon: Hati juga berperan dalam produksi protein dan hormon penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Contohnya adalah protein pembekuan darah, hormon insulin, dan hormon yang membantu mengatur metabolisme.
  • Penyimpanan vitamin dan mineral: Hati juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan vitamin dan mineral penting seperti vitamin A, D, E, K, dan mineral besi.
Pada intinya, fungsi adalah untuk memetabolisme sebagian besar nutrisi yang diserap oleh usus serta detoksifikasi (menetralisir racun) dengan melepaskan obat-obatan, alkohol dan berbagai bahan kimia berbahaya lain dari aliran darah dan memprosesnya secara kimiawi sehingga zat-zat ini dapat dikeluarkan dari tubuh melalui kemih dan sistem pencernaan.

Penyakit-penyakit hati dan penyebabnya

Penyakit hati adalah kondisi dimana hati mengalami kerusakan atau gangguan fungsi. Berikut adalah beberapa penyakit hati yang paling umum terjadi dan penyebabnya:
  • Hepatitis: Peradangan pada hati yang dapat disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A, B, C, D, atau E, serta oleh konsumsi alkohol atau obat-obatan tertentu.
  • Sirosis: Kondisi dimana hati mengalami kerusakan parah dan jaringan hati yang sehat digantikan oleh jaringan parut. Sirosis dapat disebabkan oleh hepatitis, konsumsi alkohol, atau kelainan genetik.
  • Kanker hati: Kanker hati terjadi ketika sel-sel hati tumbuh secara abnormal dan membentuk tumor. Kanker hati dapat disebabkan oleh faktor risiko seperti hepatitis, sirosis, dan konsumsi.
  • Lemak hati: Lemak hati adalah kondisi medis yang terjadi ketika hati mengalami penumpukan lemak yang berlebihan. Lemak hati dapat disebabkan oleh konsumsi makanan yang kaya lemak, obesitas, diabetes, atau konsumsi alkohol.
  • Penyakit autoimun: Penyakit autoimun adalah kondisi medis yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat dalam tubuh, termasuk sel-sel hati. Penyakit autoimun dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada hati.
Penting untuk diingat bahwa setiap kondisi medis yang mempengaruhi kesehatan hati harus segera ditangani untuk mencegah kerusakan hati yang lebih parah.

Gejala dan tanda gangguan hati

Gejala dan tanda gangguan hati dapat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit hati. Beberapa gejala dan tanda yang umumnya terkait dengan gangguan hati meliputi:
  • Kelelahan dan kelemahan
  • Nyeri perut atau di area perut atas sebelah kanan
  • Penurunan nafsu makan
  • Mual dan muntah
  • Warna kulit atau mata yang menguning (jaundice)
  • Demam
  • Gatal-gatal pada kulit
  • Pembengkakan perut atau kaki karena penumpukan cairan (edema)
  • Mudah memar atau berdarah karena penurunan jumlah trombosit dalam darah
  • Perubahan mood atau perilaku, seperti kebingungan atau iritabilitas.
Namun, tidak semua orang dengan gangguan hati akan mengalami gejala atau tanda-tanda yang sama. Beberapa kondisi hati dapat berkembang tanpa gejala yang jelas dan hanya terdeteksi melalui pemeriksaan darah atau pencitraan medis. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjalani pemeriksaan kesehatan secara teratur dan mengikuti anjuran dokter untuk memantau kesehatan hati Anda.

Mencegah penyakit hati dengan pola hidup sehat

Mempraktikkan pola hidup sehat adalah cara terbaik untuk mencegah penyakit hati. Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga kesehatan hati:
  • Konsumsi makanan sehat dan seimbang: Makanlah makanan yang kaya serat, rendah lemak jenuh, dan kaya nutrisi. Kurangi konsumsi makanan olahan, makanan cepat saji, dan makanan tinggi gula. Konsumsi juga makanan yang mengandung banyak vitamin dan mineral seperti sayuran, buah-buahan, ikan, dan biji-bijian.
  • Minum air yang cukup: Air akan membantu menghilangkan toksin dari tubuh, termasuk hati. Pastikan untuk minum cukup air setiap hari.
  • Hindari alkohol: Konsumsi alkohol dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius dan mengganggu fungsi hati yang normal.
  • Olahraga secara teratur: Olahraga dapat membantu menjaga kesehatan hati dengan meningkatkan sirkulasi darah dan membantu menurunkan berat badan. Lakukan olahraga ringan seperti berjalan atau berenang secara teratur.
  • Hindari penggunaan obat-obatan dan suplemen secara sembarangan: Beberapa obat-obatan dan suplemen dapat berdampak buruk pada kesehatan hati. Hindari penggunaan obat-obatan dan suplemen tanpa pengawasan dokter atau apoteker.
  • Vaksinasi hepatitis: Hepatitis adalah penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan hati. Pastikan untuk mendapatkan vaksin hepatitis.
Dengan mengikuti tips di atas dan mengadopsi pola hidup sehat, Anda dapat mencegah penyakit hati dan menjaga kesehatan hati yang baik.

Makanan dan nutrisi yang baik untuk hati

Makanan dan nutrisi yang baik dapat membantu menjaga kesehatan hati dan mencegah terjadinya penyakit hati. Berikut adalah beberapa jenis makanan dan nutrisi yang dapat membantu menjaga kesehatan hati:
  • Sayuran hijau: Sayuran hijau seperti bayam, brokoli, kubis, dan kangkung kaya akan vitamin K, C, dan E serta antioksidan yang dapat membantu melindungi hati dari kerusakan dan membantu mengurangi risiko terjadinya penyakit hati.
  • Buah-buahan: Buah-buahan seperti apel, pisang, dan jeruk mengandung serat, vitamin, dan mineral yang baik untuk kesehatan hati. Buah-buahan yang kaya antioksidan seperti buah beri dan anggur juga dapat membantu melindungi hati dari kerusakan.
  • Lemak sehat: Lemak sehat yang ditemukan dalam ikan seperti salmon dan tuna, kacang-kacangan seperti almond dan kacang-kacangan lainnya, serta minyak zaitun dapat membantu meningkatkan kesehatan hati dengan mengurangi peradangan dan meningkatkan fungsi hati.
  • Teh hijau: Teh hijau mengandung antioksidan dan polifenol yang dapat membantu melindungi hati dari kerusakan dan mengurangi risiko terjadinya penyakit hati.
  • Protein sehat: Protein sehat yang ditemukan dalam daging tanpa lemak, telur, dan kacang-kacangan dapat membantu menjaga kesehatan hati.
  • Vitamin dan mineral: Vitamin dan mineral seperti vitamin E, C, D, serta mineral selenium dan zinc dapat membantu menjaga kesehatan hati dan melindunginya dari kerusakan. Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral tersebut, seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan kacang-kacangan.
Dengan mengkonsumsi makanan dan nutrisi yang baik untuk kesehatan hati, Anda dapat membantu melindungi hati dari kerusakan dan menjaga kesehatan hati yang baik.

Bahaya alkohol untuk hati

Konsumsi alkohol dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kerusakan hati. Ketika mengkonsumsi alkohol, hati harus bekerja lebih keras untuk menghilangkan racun dari tubuh. Konsumsi alkohol dapat menyebabkan hati mengalami kerusakan permanen yang dapat menyebabkan penyakit hati serius seperti:
  • Steatosis Hepatis atau hati berlemak: Alkohol dapat mengubah cara hati memproses lemak, menyebabkan hati mengalami penumpukan lemak yang berlebihan. Kondisi ini disebut steatosis hepatis atau hati berlemak, dan dapat menyebabkan kerusakan hati yang parah jika tidak diobati.
  • Hepatitis alkoholik: Hepatitis alkoholik adalah peradangan pada hati yang disebabkan oleh konsumsi alkohol. Gejala hepatitis alkoholik dapat meliputi mual, muntah, sakit perut, demam, dan kuning pada kulit dan mata (jaundice).
  • Sirosis: Sirosis hati adalah kondisi parah di mana jaringan hati rusak dan digantikan oleh jaringan parut. Sirosis hati dapat menyebabkan fungsi hati menurun, serta komplikasi serius seperti perdarahan internal, hipertensi portal, dan kanker hati.
  • Kanker hati: Konsumsi alkohol juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker hati.
Penting untuk diingat bahwa kerusakan hati akibat alkohol biasanya tidak menimbulkan gejala yang jelas pada tahap awal, sehingga seringkali tidak terdeteksi hingga mencapai tahap yang lebih parah.

Article Resources
  • American Liver Foundation. (Diakses pada 7 April 2023). Non-Alcoholic Fatty Liver Disease. https://liverfoundation.org/for-patients/about-the-liver/diseases-of-the-liver/non-alcoholic-fatty-liver-disease/
  • Mayo Clinic. (Diakses pada 7 April 2023). Nonalcoholic fatty liver disease. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/nonalcoholic-fatty-liver-disease/symptoms-causes/syc-20354567
  • National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. (Diakses pada 7 April 2023). Nonalcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) & Nonalcoholic Steatohepatitis (NASH). https://www.niddk.nih.gov/health-information/liver-disease/nafld-nash
  • World Health Organization. (Diakses pada 7 April 2023). Alcohol. https://www.who.int/health-topics/alcohol#tab=tab_1