11 November 2017

Hepatitis B: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Hepatitis B

Definisi Hepatitis B

Gejala utama penyakit hepatitis adalah pembengkakan pada hati, yang disebabkan infeksi oleh virus hepatitis. Hepatitis terdiri dari beberapa jenis, namun yang umum adalah hepatitis A, B, dan C. Hepatitis B adalah infeksi hati yang berpotensi mengancam jiwa yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV).

Hepatitis B adalah penyakit menular yang sangat umum. Dengan persentase sebesar 5% dari total populasi dunia telah terinfeksi. Sedikit saja darah sudah cukup sebagai media virus untuk memasuki tubuh seseorang melalui luka kecil atau selaput lendir.

Penyebab Hepatitis B

Hepatitis B ditularkan melalui kontak darah atau cairan tubuh lainnya (darah, air mani, cairan vagina).

Cara penularan primer hepatitis B: kontak darah atau cairan

  • Hubungan seks dengan orang yang terinfeksi hepatitis B.
  • Penggunaan jarum suntik berulang atau tidak steril.
  • Tato dengan menggunakan peralatan yang tidak steril.
  • Penularan dari ibu ke bayi ketika melahirkan (transmisi perinatal).

Risiko penularan akan meningkat jika:

  • Tinggal di rumah yang sama dengan orang yang terinfeksi hepatitis B.
  • Menggunakan sikat gigi, pisau cukur, gunting kuku dll. yang juga dipakai oleh orang yang terinfeksi hepatitis B.
  • Bekerja sebagai petugas kesehatan atau pekerja sosial (melalui kontak cairan tubuh).

Penularan jarang pada kondisi atau kegiatan:

  • Dialisis ginjal dan transfusi darah.
  • Bepergian ke area yang berisiko hepatitis B.

Gejala Hepatitis B

Ada istilah masa inkubasi, yakni interval waktu antara dimulainya infeksi hingga munculnya gejala. Masa inkubasi hepatitis B berkisar antara 30 sampai 180 hari, namun yang umum adalah sekitar 75 hari.
  • Gejalanya beragam.
  • Hampir dua pertiga orang dewasa, dan bayi dan anak-anak pada umumnya, tidak menunjukkan gejala yang berarti.
  • Fase awal penyakit hepatitis B ditandai dengan gejala yang tidak spesifik, seperti kurang nafsu makan, mual dan muntah, nyeri otot dan sendi, urin berwarna gelap, dan demam ringan.
  • Pada fase lanjutan, muncul jaundice (kuning) yang dapat terjadi pada: kulit tubuh, selaput lendir, dan konjungtiva mata. Kuning ini disebabkan karena pelepasan pigmen empedu dari darah ke jaringan tubuh. Kuning akan mencapai puncaknya setelah 1-2 minggu, biasanya diikuti dengan perbaikan gejala.
  • Hampir 1% orang dewasa meninggal karena gagal hati akut.
  • Mayoritas orang dewasa (90%) dengan hepatitis B sembuh dari penyakit ini dan kebal selamanya.
  • Sektiar 5% hingga 10% orang yang terinfeksi hepatitis B, berubah menjadi hepatitis kronis. 

Hepatitis B seringkali tidak menunjukkan gejala yang parah: seperti lemah, nyeri sendi dan otot, dan kadang nyeri di bawah tulang rusuk di sisi kanan. Padahal jika tidak ditangani, penyakit ini dapat terus berkembang di dalam tubuh sehingga menyebabkan fibrosis hati, yang memiliki keterkaitan dengan gagal hati atau kanker hati.

Diagnosis Hepatitis B

  • Riwayat kesehatan dan gejala-gejala yang terjadi saat ini.
  • Tiga pemeriksaan darah dapat dilakukan, yakni untuk: menentukan antigen virus (protein virus), menentukan antibodi terhadap virus, identifikasi DNA virus (asam deoksiribonukleat), yaitu materi genetik virus.
  • Tes fungsi hati.

Pengobatan Hepatitis B

Hepatitis B akut

  • Pengobatan simptomatik: istirahat, menghindari makanan dan minuman atau obat-obatan yang dapat berdampak buruk pada hati, dan diet rendah lemak.

Asimptomatik hepatitis B kronis

  • Pemeriksan medis rutin.
  • Menghindari obat-obatan yang dapat meracuni hati.
  • Jika tidak diobati, sirosis hati (jaringan parut hati) atau kanker hati bisa terjadi. Maka perlu perawatan yang tepat.

Obat medis

  • Virostatik: mencegah perkembangbiakan virus hepatitis di dalam tubuh. Sekitar 60% pasien merespon pengobatan ini dengan baik.
  • Interferon: diberikan secara subkutan, sepertiga pasien merespon pengobatan ini dengan baik.

Operasi

  • Sirosis hati stadium akhir, transplantasi hati mungkin masih bisa menjadi solusi.

Kemungkinan Komplikasi Hepatitis B

Infeksi hepatitis D mungkin juga dapat terjadi bersamaan dengan hepatitis B. Namun virus hepatitis D hanya bisa berkembang biak jika virus hepatitis B berkembang biak dengan baik. Jika hepatitis B dan D terjadi secara bersamaan, maka risiko sirosis hati atau kanker hati semakin tinggi.

Tidak ada pengobatan dasar untuk hepatitis B. Pengobatan hepatitis B murni untuk mengatasi gejalanya dan mencegah komplikasinya. Yang penting adalah gizi cukup, istirahat, pantangi alkohol, dan menghindari makanan dan minuman, dan obat-obatan yang beracun bagi hati, serta pemeriksaan rutin sesuai yang dijadwalkan dokter.

Mencegah Hepatitis B

  • Vaksinasi hepatitis B. Vaksin hepatitis B telah ada sejak tahun 1982. Vaksin ini 95% efektif dalam mencegah infeksi dan perkembangan penyakit kronis dan kanker hati karena hepatitis B. Lamanya kekebalan yang diperoleh dari vaksinasi hepatitis B belum diketahui secara pasti, namun data eksperimen menunjukkan bahwa kekebalan dapat diperoleh seumur hidup jika produksi antibodi tubuh juga memadai. 
  • Setia pada pasangan.
  • Tidak menggunakan jarum suntik secara berulang.
  • Tidak menggunakan alat-atat higiene pribadi, seperti sikat gigi dan gunting kuku secara bersama-sama.

Article Resources
  • Rayur. Hepatitis B. Definition, Causes, Symptoms, Diagnosis, Treatment And Prevent http://www.rayur.com/hepatitis-b-definition-causes-symptoms-diagnosis-treatment-and-prevent.html
  • WHO. Hepatitis B. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs204/en/