14 Desember 2013

Penanganan Pertama Pada Korban Luka

Penanganan luka

Di bawah ini beberapa prinsip yang umum dilakukan untuk memberikan pertolongan pertama pada korban luka. Setiap orang tentu bisa melakukannya. Yang diperlukan hanyalah kesanggupan untuk mengambil keputusan dengan cepat dan akurat, serta keberanian untuk melaksanakannya. Ingat, keragu-raguan hanya akan mendatangkan bahaya.

Merawat Korban Luka

1. Hadapi segera. Secepatnya suruh orang memanggil petugas medis atau bila mungkin segeralah bawa ke rumah sakit.

2. Perhatikan seberapa parah luka si korban. Lihat apakah si korban masih bernapas dengan teratur? Banyakkah ia kehilangan darah? Kalau iya, dimana? Segera temukan lokasi lukanya. Potong atau sobeklah pakaian korban pada bagian yang luka dan tekan bagian yang berdarah secepatnya. Jagalah tekanan tangan Anda agar tidak sampai menyakiti tulang yang patah (bila ada). Teruslah pantau tanda-tanda syok korban.

3. Baringkan korban. Bagian kepalanya harus sama rata dengan dada. Jangan biarkan ia duduk. Anda harus menenangkan dan menghibur perasaannya.

4. Hindari gerakan yang tidak perlu. Hal ini terutama jika terlihat ada tulang belakang yang patah. Keadaan si korban sering bertambah buruk akibat orang yang bermaksud baik untuk menolongnya salah dalam mengangkat/membawa atau memasukkannya ke dalam mobil.

5. Tetap tenang. Kerjakan saja apa yang harus dilakukan secepatnya. Jangan bingung dan panik. Penolong yang bingung dan panik ada baiknya dilarang untuk menolong si korban, kecuali bila memang tidak ada lagi orang lain.

Mengatasi Pendarahan Serius

Jika keluar darah berwarna kehitam-hitaman dan mengalir terus menerus, ini mengindikasikan pembuluh balik besar telah terpotong. Tekanan pada luka sobek itu biasanya akan membantu mengontrol pendarahan.

Jika darah menyembur keluar dan berwarna merah muda, maka pembuluh nadi telah putus. Cobalah untuk terus menekan bagian yang luka. Jika usaha ini tidak menghentikan pendarahan, gunakanlah teknik tourniquet. Luka sobek pada bagian muka atau kulit kepala biasanya dapat dikontrol dengan memberikan tekanan kuat pada bagian yang luka.

Mengatasi Pernapasan Berhenti

Perhatikan dada korban untuk melihat gerakan napasnya. Jika tidak ada gerakan, maka Anda harus segera memberikan pernapasan buatan. Cara yang terbaik ialah pernapasan dari mulut ke mulut. Tariklah napas panjang, tempelkan bibir Anda pada bibir korban dan hembuskan napas Anda perlahan lahan ke dalam mulutnya. Sementara melakukannya Anda harus memencet hidungnya. Hembuskan udara ke dalam paru-parunya secara terus menerus kira-kira 10 hingga 12 kali setiap menit. Anda juga boleh menggunakan pipa untuk melakukannya. Dan perlu diingat, anak-anak membutuhkan udara tidak sebanyak orang dewasa.