18 فبراير 2020

Anak Makan Sesuatu Beracun, Apa yang Harus Dilakukan?

Anak bermain dengan obat (racun)

Begitu bayi sudah mulai merangkak, orangtua harus menjaganya ekstra hati-hati. Itu karena balita cenderung mengambil apapun barang dan memasukkannya ke mulut. Kadangkala orangtua juga tidak mampu lagi mengawasi apa-apa yang dilakukan oleh anaknya dan apa yang sudah masuk ke dalam mulutnya.

Apa yang dapat Anda lakukan jika anak Anda makan sesuatu yang beracun, dan bagaimana caranya agar anak Anda tetap aman dari zat beracun?

Produk-produk yang Beracun bagi Anak
Langkah terbaik untuk mencegah anak dari terpapar zat toksik atau beracun adalah dengan mengetahui jenis zat yang bisa beracun bagi anak-anak, dan menjauhkannya dari jangkauan mereka. Produk-produk beracun yang umum ditemukan di setiap rumah tangga, meliputi:
  • Obat-obatan - termasuk obat-obat warung dan obat yang diresepkan dokter
  • Pestisida dan produk rumah tangga - seperti semprot nyamuk, pemutih, deterjen, pengencer cat, pembersih saluran air, dll
  • Beberapa jenis tanaman - seperti bakung, hortensia (hydrangea), lili, dll
  • Alkohol, nikotin, dan zat terlarang lainnya
  • Hidrokarbon
  • Baterai
  • Produk perawatan pribadi - seperti parfum, penghapus cat kuku, dll
  • Makanan setengah matang atau makanan yang tidak disimpan dengan baik.
Anda juga harus mewaspadai gas karbon monoksida yang dihasilkan dari mesin atau peralatan berbahan bakar yang pembakarannya tidak sempurna, seperti dari kendaraan bermotor, genset, dll. Gejala keracunan karbon monoksida mirip dengan flu, ditambah mual dan kelemahan. Langkah terbaik untuk memastikan keluarga tetap aman dari karbon monoksida adalah dengan memasang detektor karbon monoksida.

Cara Mengenali Tanda dan Gejala Keracunan
Gejala keracunan bisa berbeda-beda tergantung dari bahan dan bagaimana si anak terpapar. Beberapa gejala keracunan termasuk:
  • Pupil membesar atau menyusut
  • Air liur berlebihan atau mulut dan kulit kering
  • Detak jantung lebih cepat atau lebih lambat dari biasanya
  • Kesulitan bernapas atau sesak napas
  • Rasa sakit
  • Hiperaktif atau mengantuk
  • Linglung atau kebingungan
  • Mual
  • Muntah
  • Tidak nafsu makan saat biasanya lapar
  • Kelainan sistem saraf
  • Warna kulit tidak normal
  • Kejang.
Mungkin sulit untuk menentukan apakah seorang anak telah terpapar sesuatu yang beracun atau tidak, jadi hal terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan terus memantau kondisi mereka dan perhatikan apakah ada perubahan mendadak pada anak.

Yang Harus Dilakukan Jika Anak Terpapar Zat Beracun
Jika Anda tahu anak Anda telah menelan, menghirup, atau menyerap racun, jangan menunggu tanda atau gejala apa pun. Lakukan segera langkah-langkah berikut:
  • Identifikasi bahan. Jika pada kemasan bahan tersebut ada instruksi untuk kasus keracunan, ikuti instruksi tersebut.
  • Catat status kesehatan anak Anda. Apakah mereka saat ini terlihat baik-baik saja, atau apakah mereka menunjukkan gejala - muntah, kantuk, batuk.
  • Jaga anak Anda tetap tenang dan tidak banyak gerak. Berlari-lari dapat menyebabkan metabolisme meningkat dan mempercepat gejala.
  • Hubungi dokter atau segera ke rumah sakit jika anak menunjukkan perubahan mendadak - seperti muntah atau kantuk. Usahakan agar tidak menyetirkan anak Anda sendiri, karena mengemudi disaat perasaan tidak karuan malah akan membahayakan anak dan diri Anda sendiri. Jika mungkin, minta bantuan tetangga, teman, atau keluarga untuk mengantar anak Anda ke rumah sakit. 

Yang Tidak Harus Dilakukan Jika Anak Terkena Zat Beracun
Ketika anak terpapar racun, sebagian orangtua biasanya tetap ingin mencoba merawat sendiri mereka di rumah dengan pengobatan rumahan. Dulu, orangtua sering menggunakan Ipecac yang bisa merangsang muntah, namun sekarang ini tidak lagi direkomendasikan. Solusi langsung lainnya yang mungkin dapat dilakukan untuk beberapa jenis kasus keracunan adalah dengan memberikan arang aktif.