11 نوفمبر 2017

Mendeteksi Penyakit Kardiovaskular dengan Angiography dan FAST

Penyakit kardiovaskular atau penyakit jantung dan pembuluh darah menjadi salah satu masalah kesehatan yang tidak bisa dianggap sepele karena menjadi penyebab kematian utama di dunia. Hal ini ditandai dengan prevalensi (jumlah dalam populasi) penyakit kardiovaskular yang terus meningkat.

Seperti penyakit degeneratif lainnya, faktor pemicu penyakit jantung adalah perubahan gaya hidup masyarakat masa kini yang diantaranya memiliki kebiasaan merokok dibarengi faktor polusi udara yang semakin parah.

Organisasi Kesehatan Dunia WHO memprediksi sekitar 23,6 juta orang di dunia akan meninggal karena penyakit kardiovaskular pada tahun 2030 mendatang. Di Indonesia, angka kematian karena penyakit kardiovaskular di rumah sakit adalah sekitar 6-12 persen, sedangkan angka re-hospitalisasi atau kembali menjalani perawatan setelah sebelumnya pernah dirawat di rumah sakit sebesar 29 persen.

Oleh karena itu, penyakit kardiovaskular harus diwaspadai. Dan semakin cepat penyakit kardiovaskular dideteksi, maka tingkat kesembuhan akan semakin tinggi.

Angiography

Angiography

Dunia teknologi kesehatan saat ini telah memiliki sebuah alat atau piranti canggih dengan metode khusus untuk mendeteksi secara dini kemungkinan penyakit jantung dan pembuluh darah yang disebut cath lab atau angiografi. Cath lab atau angiografi adalah prosedur pemeriksaan invasif menggunakan sinar x (X-Ray) yang bertujuan menggambarkan pembuluh darah di berbagai bagian tubuh, termasuk memeriksa struktur pembuluh darah jantung, ruang jantung, katup jantung, otot jantung, bagian perut, jaringan otak, serta jaringan kaki dan tangan dengan menggunakan kamera khusus.

Cath lab atau angiography akan menampilkan gambar pembuluh darah secar detail, jelas, dan akurat. Alat ini sangat membantu dalam tindakan prosedur operasi atau Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty (PCTA). PCTA lebih umum dikenal orang awam sebagai balonisasi, yang merupakan tidakan non-bedah untuk membuka penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah sehingga aliran darah dan oksigen meningkat ke otot-otot jantung.

Manfaat dari cath lab atau angiography:
  • Memperlihatkan tumpukan plak atau artherosclerosis pada pembuluh darah jantung.
  • Mendeteksi artherosclerosis pada arteri carotis di leher yang mengganggu aliran darah ke otak dan bisa menyebabkan stroke.
  • Mendeteksi kemungkinan kelainan pada pembuluh darah di otak.
  • Mengidentifikasi aneurisma intracranial bahkan bisa mengidentifikasi adanya aneurisma pembuluh darah aorta.

Kelebihan tindakan angiography:
  • Pada kateterisasi angiography dapat memperlihatkan pembuluh darah secara lebih rinci, jelas, dan akurat yang tidak bisa dihasilkan oleh prosedur lainnya. Hal ini sangat membantu saat tindakan dilakukan.
  • Dengan penggunaan kateter memungkinan dilakukan penggabungan diagnostik dan tindakan dalam satu prosedur, artinya bila ditemukan plak atau penyempitan pada pembuluh darah, maka dapat dilanjutkan dengan angioplasty atau baloning.

FAST

Ada 4 cara cepat untuk memeriksa kondisi seseorang jika diduga terkena gejala stroke, dikenal dengan istilah FAST.

F Face. Periksa kondisi wajah dan perhatikan bagian mulut. Apakah ada kelainan, apakah ada kemiringan atau ketidakseimbangan yang tidak biasa.
Face
A Arms. Pegang kedua lengan dan pastikan tanggapan orang tersebut. Rentangkan kedua tangan ke depan, dan pastikan kondisi lengan dapat merasakan sentuhan. Jika mati rasa, mungkin ini merupakan gejala awal stroke.
Arms
S Speech. Gejala stroke dapat dilihat jika terjadi gangguan bicara. Gangguan bicara dapat berupa keterlambatan respon atau kesulitan mengeluarkan suara atau ucapan.
Speech
T Time. Jika sudah memastikan kondisi orang tersebut dan mendekati gejala-gejala stroke, langsung hubungi dokter atau bawa ke rumah sakit dan lakukan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
Time

Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk menghindari stroke adalah pembatasan konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh (saturated fats). Makanan yang mengandung lemak jenuh ini contohnya produk-produk makanan hewani dan juga turunannya, seperti mentega, keju, susu, es krim, dan daging berlemak.