21 April 2017

Efek dan Bahaya Tato Bagi Kesehatan

Infeksi bakteri tato

Tato merupakan seni lukis tubuh yang paling populer dan lazim saat ini. Praktek tato sendiri telah dilakukan sejak berabad-abad lalu, bahkan tato menjadi penting bagi beberapa kebudayaan di dunia. Bukti praktek tato berabad-abad lalu ditemukan pada mumi-mumi mesir yang berusia lebih kurang 4000 tahun yang telah diawetkan.

Saat ini praktek tato telah menjadi mainstream. Tren tato mulai meningkat sejak awal 1990 an. Pada tahun 2003 diperkirakan bahwa 36% dewasa muda usia 25 sampai 29 tahun di Amerika Serikat setidaknya memiliki satu tato di tubuhnya. Hal ini menjadikan tato sebagai bisnis yang besar dan tentunya diiringi dengan masalah kesehatan yang besar pula.

Proses pembuatan tato

Untuk kepentingan seni lukis tubuh, senyawa dan bahan kimia berbahaya disuntikkan ke lapisan atas kulit guna menciptakan gambar permanen. Pembuat tato umumnya menggunakan mesin tangan yang berfungsi layaknya mesin jahit, dengan cara menusukkan jarum berulang kali pada kulit mengikuti pola yang diinginkan. Pada tiap tusukannya, tinta atau pewarna tato akan masuk ke dalam kulit. Tinta tato akan tertanam secara permanen dan mewarnai kulit sehingga menghasilkan gambar.

Kandungan tinta tato

Tidak semua tinta tato memiliki bahan yang sama terkandung di dalamnya, hal ini karena produsen enggan membocorkan pigmen tinta mereka karena dianggap sebagai rahasia dagang. Pigmen tinta tato profesional bisa terbuat dari tumbuh-tumbuhan, plastik, besi oksida, atau garam logam. Tinta tato buatan rumahan dapat dibuat dari jelaga, tumbuh-tumbuhan. tinta pena, darah atau bahan-bahan lainnya.

Beberapa bahan yang sudah dikenal dari tinta tato yakni:

Logam berat

  • Aluminium
  • Barium
  • Kadmium
  • Kromium
  • Kobalt
  • Tembaga
  • Besi
  • Timbal
  • Air raksa
  • Nikel
  • Titanium
  • Seng.


Oksida logam

  • Ferrocyanide
  • Ferricyanide.


Bahan kimia organik

  • Bahan kimia Azo
  • Bahan kimia turunan Naptha
  • Karbon
  • Senyawa polisiklik.


Senyawa lainnya

  • Antimony
  • Arsenik
  • Berilium
  • Kalsium
  • Lithium
  • Fosfor
  • Selenium
  • Silika
  • Sulfur
  • Titanium dioksida
  • Polymethylmethacrylate (PMMA).

Bahan yang umum terkandung dalam tinta warna tato:
  • Merah: merkuri, kadmium, besi, ferosianida, ferricyanide, bahan kimia turunan Naptha
  • Orange: kadmium, bahan kimia Azo
  • Kuning: timbal, kadmium, seng, ferosianida, ferricyanide, bahan kimia Azo
  • Hijau: timbal, kromium, aluminium, tembaga, ferosianida, ferricyanide, bahan kimia Azo
  • Biru: kobalt, tembaga, ferosianida, ferricyanide
  • Violet: aluminium, bahan kimia azo
  • Coklat: zat besi, bahan kimia azo
  • Hitam: nikel, besi, karbon seperti jelaga atau abu, henna hitam
  • Putih: timbal, seng, titanium, barium.

Efek dan risiko kesehatan tato

Tato dapat dibuat hanya dalam hitungan jam, tapi jangan pernah berpikir bahwa karena prosesnya cepat maka risikonya pun minim. Sebelum memutuskan untuk membuat tato, pastikan Anda sudah mengetahui risiko-risikonya.

Berikut efek dan risiko kesehatan tato:

Rasa nyeri

Rasa nyeri merupakan efek pertama yang dirasakan ketika ditato. Nyeri yang muncul dapat bervariasi tergantung dari bagian tubuh mana yang sedang ditato, mulai dari seperti goresan-goresan jarum atau seperti diukir dengan kuku. Sebagian merasakan nyeri yang kuat, namun sebagian lainnya merasakan nyeri ringan.

Reaksi alergi

Tinta tato dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit, seperti ruam merah gatal pada lokasi tato. Seseorang tidak tahu apakah mereka alergi terhadap tinta tato atau tidak, hingga tato selesai dibuat. Tinta tato yang dilaporkan paling banyak menyebabkan reaksi alergi adalah warna merah, kuning dan putih. Reaksi alergi atau ruam merah gatal ini bahkan bisa terjadi bertahun-tahun setelah tato selesai dibuat. Reaksi alergi ini juga mungkin terjadi pada tinta temporer.

Infeksi kulit

Karena tato bersinggungan langsung dengan kulit, yakni melukai kulit, maka infeksi kulit sangat mungkin terjadi, bahkan dengan penggunaan jarum steril. Gejala infeksi yang dapat terjadi antara lain ruam merah, bengkak dan nyeri.

Masalah kulit lainnya

Adakalanya muncul benjolan yang disebut granuloma (bintil) di sekitar tinta tato. Tato juga dapat menyebabkan keloid karena pertumbuhan jaringan parut berlebih sebagai dampak dari pembuatan tato. Hal ini terjadi karena sistem kekebalan alami tubuh berusaha mengeluarkan zat asing (tinta) sehingga terbentuklah benjolan atau simpul-simpul kecil di sekitar tato.

Dalam beberapa kasus, tato juga dapat membuat seseorang kurang nyaman dengan sinar matahari. Hal ini karena penggunaan tinta yang mengandung bahan kadmium yang dapat membuat kulit terasa gatal, bengkak, hingga kemerahan karena terpapar sinar matahari langsung.

Penyakit yang ditularkan lewat darah

Jika peralatan yang digunakan untuk membuat tato telah terkontaminasi dengan darah yang sudah terinfeksi (biasanya darah orang sebelumnya yang ditato), maka penyakit dapat menulari Anda, seperti penyakit tetanus, hepatitis B, hepatitis C, dan infeksi HIV. Ini biasanya akibat penggunaan jarum yang berulang.

Komplikasi MRI

Meskipun jarang terjadi, tato dapat menyebabkan pembengkakan atau luka bakar di daerah yang terkena selama pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI). Hal ini karena beberapa tinta tato mengandung besi oksida yang dapat menjadi panas akibat proses pemindaian MRI. Dan pada beberapa kasus, pigmen tato dapat mengganggu kualitas gambar MRI.

Menyembunyikan gejala penyakit

Gejala penyakit kulit akan tersamarkan karena tertutupi tato, hal ini menyebabkan kesulitan dalam mendeteksi suatu penyakit kulit. Sebagai contoh, seseorang tidak akan bisa melihat gejala kanker melanoma akibat tersamarkan atau tertutupi oleh tato. Dan banyak juga dokter yang tidak bisa mendeteksi keberadaan dini kanker akibat tertutupi tato. Padahal semakin cepat gejala kanker ditemukan, maka semakin besar peluang untuk sembuh.

Biaya menghilangkan tato

Tato memang dapat dihilangkan dengan bantuan medis, namun jangan berekspektasi lebih karena pada dasarnya tato memang dibuat untuk menjadi permanen. Sehingga kulit tidak akan kembali seperti sediakala. Proses penghilangan tato secara konvensional seperti pengikisan kulit dan dermabrasi akan meninggalkan jaringan parut yang tidak sedap dipandang mata. Sedangkan penghilangan tato dengan teknik laser akan memakan biaya dan waktu yang tidak sedikit meskipun hasilnya memang lebih bagus.

Article Resources
  • http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/tattoos-and-piercings/art-20045067
  • http://positivemed.com/2013/08/29/10-side-effects-tattoos/
  • https://health.detik.com/read/2012/05/02/105015/1906852/775/bikin-tato-itu-sebenarnya-sakit-atau-geli
  • https://www.fda.gov/ForConsumers/ConsumerUpdates/ucm048919.htm
  • https://tatring.com/getting-tattooed/Tattoos-Health-Risks-and-Toxic-Effects
  • Gambar : News Direct on Youtube. https://www.youtube.com/watch?v=AHlyK5W7rIw