29 Juni 2015

Narkolepsi : Gejala, Penyebab dan Pengobatan

Penderita narkolepsi akan mengantuk sepanjang hari, dan pada kasus narkolepsi yang berat, penderitanya akan tertidur dengan tanpa disadarinya beberapa kali dalam sehari. Diduga, narkolepsi disebabkan oleh gangguan fungsi hipotalamus di otak. Narkolepsi merupakan kondisi langka yang belum ditemukan obatnya.


Rasa kantuk yang berlebihan di siang hari yang tidak disebabkan oleh gangguan mood atau karena mengonsumsi jenis obat tertentu merupakan masalah kesehatan umum yang utamanya disebabkan oleh:
  • Kuantitas tidur yang kurang atau karena gangguan lain seperti karena kerja shift
  • Kualitas tidur yang buruk karena berbagai masalah, salah satunya seperti karena menderita penyakit kronis
  • Masalah dengan keterjagaan di siang hari. Istilah narkolepsi umumnya digunakan untuk kelompok dengan gangguan ini.

Diagnosis narkolepsi

Narkolepsi adalah gangguan tidur langka. Seseorang dengan narkolepsi akan merasakan kantuk berlebihan di siang hari, dengan kejadian serangan tidur berulang kali, tertidur tanpa disengaja pada waktu yang tidak tepat, seringkali terjadi beberapa kali sehari.

Narkolepsi dapat mengenai usai berapapun, tetapi umumnya dimulai pada saat remaja atau pada usia pertengahan.

Semua penderita narkolepsi akan mengalami kantuk yang ekstrem di siang hari, tapi kejadiannya bisa berbeda-beda. Misalnya, sebagian penderita narkolepsi mungkin terkena serangan tidur selama 10 sampai 20 menit beberapa kali setiap hari, apakah disengaja atau tidak disengaja. Sedangkan sebagian lainnya masih mampu mengontrol tidur siang mereka dan mampu menentukan kapan dan dimana mereka akan tidur, seperti ketika sedang istirahat atau sedang tidak ada pekerjaan.

Karena gejala narkolepsi bervariasi pada tiap-tiap orang, uji laboratorium yang disebut dengan Multiple Sleep Latency Test dapat dilakukan untuk mengukur kantuk di siang hari selama 4-5 tidur siang 20 menit. Tes ini juga dapat menunjukkan jika ada gangguan dini dari REM (rapid eye movement).

Gejala narkolepsi

Sebagaimana gejalanya mengantuk ekstrem dan kecenderungan untuk terkena serangan tidur di siang hari, gejala lain dari narkolepsi:
  • Katapleksi (cataplexy) - ditandai dengan melemasnya otot secara mendadak. Otot yang melemas bisa beberapa otot saja sehingga kepala terjatuh, mulut membuka, menjatuhkan barang-barang, atau bisa juga keseluruhan otot tubuh. Keadaan ini dipicu oleh lonjakan emosi, baik itu rasa sedih maupun gembira. Biasanya emosi positif lebih memicu katapleksi dibanding emosi negatif. Pada sebuah penelitian penderita narkolepsi diajak menonton film komedi, dan saat ia terpingkal-pingkal tiba-tiba ia terjatuh lemas seolah tak ada tulang yang menyangga tubuhnya.
  • Halusinasi Hypnagogic/hypnopompic - kondisi mimpi yang menyusup ke alam sadar bermanifestasi sebagai halusinasi. Penderita biasanya akan berhalusinasi seolah melihat orang lain di dalam ruangan. Orang lain tersebut bisa orang yang dikenal, teman, keluarga, sekedar bayangan, hantu atau bahkan makhluk asing, tergantung pada latar belakang budaya penderita.
  • Paralisis (kelumpuhan) tidur - kelumpuhan otot volunter secara umum yang terjadi pada waktu awal tidur. Peristiwa ini mungkin disertai rasa dikejar-kejar atau perasaan akan adanya bahaya yang akan datang. Teror yang timbul dalam peristiwa tersebut baru dapat diceritakan oleh pasien beberapa tahun kemudian. Peristiwa ini juga dibatalkan dengan sentuhan sederhana. Kelumpuhan yang timbul pada pasien narkolepsi tersebut diperkirakan sebagai akibat dari inhibisi motor yang sama seperti yang terjadi pada tidur REM.

Penyebab narkolepsi

Hipotalamus adalah struktur kecil yang terletak jauh di dalam otak. Beberapa peran vital dari hipotalamus adalah mengontrol suhu tubuh, nafsu makan dan rasa haus. Hipotalamus juga terhubung ke 'reticular activating pathways', yang merupakan struktur otak yang mengatur siklus tidur dan bangun seseorang.

Diperkirakan bahwa narkolepsi disebabkan oleh gangguan fungsi hipotalamus yang mencegah jalur di otak bekerja dengan baik. Alih-alih akan mengatur tubuh akan mengantuk menjelang akhir hari, narkolepsi memerintahkan tubuh untuk kantuk secara acak.

Sebagian penderita narkolepsi memiliki kekurangan bahan kimia 'wake-promoting' yang disebut dengan orexin atau hypocretin. Kekurangan ini biasanya terjadi pada pasien dengan narkolepsi katapleksi.

Pengobatan narkolepsi

Pengobatan narkolepsi tergantung dari tingkat keparahannya. Jika gejalanya ringan, teknik dan manajemen sederhana seperti mengatur waktu tidur di siang hari akan sangat membantu. Dalam kasus yang berat, obat-obat untuk merangsang sistem saraf akan digunakan, seperti amphetamine, methylphenidate atau modafinil.

Kondisi kantuk lainnya

Narkolepsi adalah gangguan tidur langka. Kondisi lainnya yang juga dapat menyebabkan kantuk berlebihan di siang hari, antara lain:
  • Kurang tidur - kurang mendapatkan cukup tidur di malam hari akibat begadang
  • Kerja shift - jam internal otak sudah menset dirinya untuk bangun di siang hari dan tidur di malam hari. Irama ini terganggu akibat seseorang pindah ke zona waktu berbeda atau karena kerja shift.
  • Depresi - perasaan depresi merupakan gejala dari gangguan emosional yang dapat menyebabkan kantuk yang berlebihan di siang hari.
  • Mendengkur dengan atau tanpa sleep apnea - Tidur terganggu sehingga menyebabkan kantuk di siang hari. Baca lebih lanjut mengenai sleep apnea.
  • Lemah, lesu dan kurang tenaga - masalah umum yang seringkali perlu diselidiki untuk menyingkirkan kantuk di siang hari.
  • Sindrom kelelahan kronis - diduga dipicu oleh infeksi virus. Gejala lain termasuk kelemahan, nyeri otot, sakit tenggorokan dan sakit kepala.
Article Resources
  • http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/Sleep_disorders_narcolepsy
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Narkolepsi

Shigellosis : Gejala, Penyebab, Komplikasi dan Pengobatan

Shigella

Shigellosis adalah infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri dari keluarga Shigella. Nama lain shigellosis adalah Shigella gastroenteritis, infeksi Shigella, Shigella enteritis dan disentri basiler.

Gejala umum shigellosis antara lain; diare yang mungkin mengandung darah, lendir atau nanah, kram perut, mual dan muntah. Anak-anak sangat rentan terhadap shigellosis. Pengobatan shigellosis adalah antibiotik dan minum banyak cairan.

Bakteri Shigella masuk ke tubuh melalui mulut, baik secara langsung melalui kontak fisik dengan orang yang sudah terinfeksi, atau secara tidak langsung akibat makanan dan air yang sudah terkontaminasi. Setelah masa inkubasi bakteri Shigella selama 1-3 hari di dalam tubuh, infeksi kemudian menimbulkan gejala yang khas. Dan gejala ini berlangsung antara 4-7 hari.

Anak-anak sangat rentan terhadap shigellosis

Siapapun dapat mengalami infeksi Shigella, namun anak-anak lebih rentan (meskipun infeksi Shigella pada bayi di bawah enam bulan sangat jarang terjadi). Ketimbang dewasa, infeksi Shigella cenderung lebih parah pada anak-anak dan orang berusia lanjut.

Wabah shigellosis sangat mungkin terjadi di dalam suatu populasi, seperti di tempat penitipan anak, panti jompo, penjara, atau asrama sekolah.

Gejala shigellosis

Gejala shigellosis antara lain:
  • diare (yang biasanya mengandung nanah, lendir atau darah)
  • demam
  • kram perut
  • mual
  • muntah
  • pusing saat berdiri.

Komplikasi shigellosis

Anak-anak lebih rentan mengalami komplikasi shigellosis. Diantara kemungkinan komplikasinya adalah:
  • kejang yang disebabkan oleh demam tinggi
  • dehidrasi
  • sakit kepala
  • lemah, letih dan lesu
  • kaku leher
  • linglung.

Penyebab shigellosis

Bakteri Shigella diekskresikan (dikeluarkan) melalui feses (kotoran). Jika orang yang terinfeksi tidak mencuci tangan mereka setelah dari toilet, bakteri akan menyebar pada saat mereka menyentuh benda dan permukaan yang akan disentuh oleh orang lain, atau menyentuh/mengolah makanan yang akan dimakan oleh orang lain. Tangan seseorang yang mengganti popok bayi yang terinfeksi Shigella juga akan terkontaminasi dengan bakteri Shigella.

Juga sangat dimungkinkan terkena shigellosis dari air yang terkontaminasi oleh kotoran manusia yang mengandung bakteri Shigella.

Infeksi masih dapat terjadi meski gejalanya berhenti

Gejala shigellosis dapat hilang setelah satu minggu atau lebih, tetapi penderitanya tetap dapat terus mengeluarkan bakteri Shigella melalui kotoran mereka selama setidaknya empat minggu setelah gejala shigellosis hilang. Bahkan, seseorang dapat mengeluarkan bakteri Shigella selama berbulan-bulan setelah gejalanya berhenti.

Orang-orang ini disebut sebagai carrier, yang berarti mereka memiliki bakteri di dalam tubuh mereka, tapi mereka sendiri tidak sakit. Parahnya, orang-orang ini masih bisa menulari orang lain.

Diagnosis shigellosis

Kultur feses atau penyeka dubur dilakukan untuk mendiagnosis shigellosis.

Pengobatan shigellosis

Pilihan pengobatan untuk shigellosis mencakup:
  • antibiotik yang tepat untuk membunuh bakteri dalam hitungan hari
  • penderita diberi banyak cairan
  • rehidrasi oral
  • untuk kasus yang berat, cairan intravena (infus) akan diperlukan
  • makan makanan padat
  • menghindari obat anti diare atau anti muntah kecuali bila diresepkan atau direkomendasikan oleh dokter.

Pencegahan shigellosis

Beberapa saran untuk mengurangi risiko shigellosis antara lain:
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air panas setelah dari toilet atau selesai mengganti popok, dan sebelum makan atau menyiapkan makanan.
  • Gunakan tissue disposible untuk mengeringkan tangan. Jangan menggunakan handuk/kain karena bakteri Shigella dapat bertahan hidup selama beberapa waktu pada kain.
  • Pastikan makanan telah dimasak dengan matang.
  • Cuci bersih sayuran mentah sebelum dimakan.
  • Panaskan makanan sampai suhu internalnya mencapai setidaknya 75°C.
  • Bersihkan toilet dan kamar mandi secara teratur, termasuk toilet duduk, gagang pintu dan keran dengan menggunakan produk pembersih yang mampu membunuh bakteri, seperti produk pembersih yang mengandung klorin.
  • Bersihkan meja/tempat tidur bayi secara teratur.
  • Air dari sungai dan danau mungkin terkontaminasi oleh kotoran manusia. Rebus air dari sumber-sumber ini sebelum diminum.

Mencegah penularan infeksi Shigella

Kebersihan pribadi yang baik harus menjadi prioritas utama setiap saat. Selain tindakan pencegahan diatas, beberapa saran lainnya untuk mengurangi risiko penularan shigellosis, antara lain:
  • Jangan menggunakan handuk, kain atau pakaian secara bersama-sama dengan orang yang terinfeksi.
  • Orang yang terinfeksi tidak boleh menyiapkan makanan untuk orang lain.
  • Orang yang terinfeksi harus tetap berada di rumah sampai diarenya berhenti, untuk mencegah dari menulari orang lain di tempat kerja atau sekolah.
  • Jika orang yang terinfeksi bekerja dalam pekerjaan yang berisiko tinggi, seperti pekerja di industri makanan, petugas kesehatan, pengasuh anak, mereka tidak diperbolehkan untuk bekerja sampai dua kali berturut-turut pemeriksaan spesimen tinja mereka negatif yang diambil dalam 24 jam terpisah untuk Shigella, dan tidak kurang dari 48 jam setelah selesai dengan pengobatan antibiotik yang tepat.
  • Jangan biarkan anak-anak yang terinfeksi pergi ke tempat penitipan anak, taman kanak-kanak, atau sekolah hingga gejala mereka benar-benar berhenti.
  • Ketika bepergian ke daerah lain yang kondisi sanitasinya buruk, sebaiknya hanya minum air kemasan dan hanya menggosok gigi dengan air kemasan juga.
Article Resources
  • http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/Gastroenteritis_shigella
  • Gambar: http://www.cdc.gov/shigella/

28 Juni 2015

Demam Berdarah (Dengue fever): Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejala demam berdarah dapat berkisar dari yang ringan hingga berat. Pada kasus yang parah, demam berdarah dapat menyebabkan kerusakan organ, pendarahan, hingga kematian.

Demam dengue

Demam berdarah (DBD) atau dengue fever adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi. Nyamuk Aedes aegypti yang utamanya menggigit pada siang hari ini umum ditemukan di Asia Tenggara, India, Karibia, Amerika Selatan dan Tengah, dan Afrika.

Demam berdarah dapat mengenai siapa saja, namun lebih sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa yang tinggal di daerah tropis dan subtropis.

Di Indonesia, demam berdarah masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Indonesia, jumlah kasus demam berdarah yang dilaporkan mencapai 87.501 kasus pada tahun 2022 dengan 816 kematian. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu 73.518 kasus dengan 705 kematian pada tahun 2021. Angka yang tinggi itu menunjukkan bahwa demam berdarah memerlukan perhatian yang serius dari pemerintah dan masyarakat.

Penyebab demam berdarah

Penyebab utama demam berdarah adalah virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Ketika nyamuk tersebut menggigit seseorang yang terinfeksi virus dengue, virus akan masuk ke dalam tubuhnya dan menyebar melalui aliran darah. Virus dengue kemudian akan menginfeksi sel-sel darah putih dan merusak sistem pembekuan darah, sehingga menyebabkan pendarahan dan penurunan jumlah trombosit.

Selain itu, ada juga faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena demam berdarah, yaitu:
  • Riwayat infeksi virus dengue sebelumnya: Orang yang pernah terinfeksi virus dengue sebelumnya memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena demam berdarah yang lebih berat.
  • Genetik: Beberapa orang memiliki faktor genetik yang membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi virus dengue.
  • Usia: Anak-anak di bawah usia 15 tahun dan orang dewasa yang lebih tua dari 60 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena demam berdarah yang berat.
  • Kondisi lingkungan: Daerah yang memiliki banyak nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus dan kurangnya kontrol vektor yang efektif dapat meningkatkan risiko terjadinya penyebaran virus dengue.
  • Faktor individu: Kondisi kesehatan dan kekebalan tubuh seseorang juga dapat memengaruhi risiko terkena demam berdarah. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes, penyakit jantung, atau asma, lebih rentan terhadap infeksi virus dengue dan perkembangan demam berdarah yang lebih berat.

Gejala demam berdarah

Demam berdarah dapat menimbulkan beberapa gejala yang dapat mempengaruhi kesehatan tubuh seseorang. Berikut ini adalah beberapa gejala demam berdarah yang umum terjadi:
  • Demam tinggi: Demam berdarah ditandai dengan demam tinggi yang muncul tiba-tiba. Demam ini biasanya berlangsung selama 2-7 hari.
  • Sakit kepala: Sakit kepala yang parah dan terus menerus dapat menjadi salah satu gejala demam berdarah.
  • Nyeri otot dan sendi: Nyeri pada otot dan sendi sering terjadi pada penderita demam berdarah. Nyeri ini dapat terasa sangat parah dan membuat penderita kesulitan untuk bergerak. Demam berdarah juga dikenal sebagai 'breakbone fever'.
  • Ruam merah pada kulit: Penderita demam berdarah dapat mengalami ruam merah kulit yang muncul pada dada, punggung atau perut dan menyebar ke anggota badan lainnya termasuk wajah.
  • Sakit perut: Penderita demam berdarah juga dapat mengalami sakit perut, mual, dan diare.
  • Muntah-muntah dan hilang nafsu makan: Muntah dan hilangnya nafsu makan pada penderita demam berdarah dapat menyebabkan kondisi semakin buruk karena dapat menyebabkan kekurangan cairan dan nutrisi dalam tubuh.
  • Nyeri di belakang mata: Nyeri ini biasanya terjadi pada fase akut atau demam tinggi dan dapat terasa sangat parah. Nyeri di belakang mata biasanya disebabkan oleh pembengkakan atau peradangan pada jaringan di sekitar mata atau di belakang mata, yang dapat memicu rasa nyeri.
  • Penurunan jumlah sel darah putih dan trombosit: Penderita demam berdarah dapat mengalami penurunan jumlah sel darah putih dan trombosit dalam tubuh, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
  • Komplikasi: Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, demam berdarah dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti kegagalan organ, syok, dan kematian.
Gejala demam berdarah biasanya muncul sekitar 4-7 hari setelah digigit nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi virus dengue. Namun, masa inkubasi atau waktu dari saat terinfeksi hingga munculnya gejala dapat bervariasi antara 3-14 hari tergantung pada keadaan tubuh dan virulensi virus.

Pada beberapa kasus, gejala demam berdarah dapat muncul dalam waktu 2-3 hari setelah terinfeksi atau bahkan hingga 2 minggu setelahnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu memperhatikan gejala-gejala awal demam berdarah.

Pada kasus demam berdarah yang sudah parah atau sering disebut dengan fase kritis dapat menimbulkan gejala-gejala yang lebih serius dan bahkan mengancam nyawa. Beberapa gejala demam berdarah yang parah antara lain:
  • Pendarahan: Pada fase ini, penderita demam berdarah dapat mengalami pendarahan pada gusi, hidung, atau kulit. Pendarahan juga dapat terjadi pada organ dalam tubuh seperti perut dan paru-paru.
  • Kejang: Kejang dapat terjadi pada fase kritis demam berdarah dan biasanya terjadi pada anak-anak.
  • Syok: Syok dapat terjadi pada fase kritis demam berdarah yang ditandai dengan penurunan tekanan darah yang drastis, detak jantung cepat, dan kulit menjadi pucat dan dingin. Syok dapat menjadi kondisi yang mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala-gejala tersebut, segera hubungi tenaga medis atau pergi ke unit gawat darurat terdekat untuk mendapatkan perawatan medis secepat mungkin. Penanganan yang tepat dan cepat dapat mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius dan bahkan dapat menyelamatkan nyawa penderita demam berdarah.

Diagnosis demam berdarah

Gejala demam berdarah sebenarnya cukup mirip dengan gejala infeksi bakteri atau virus lainnya. Untuk menegakkan diagnosis demam berdarah, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, diantaranya:
  • Anamnesis: Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien, lingkungan tempat tinggal, termasuk riwayat perjalanan dan paparan terhadap nyamuk Aedes aegypti.
  • Pemeriksaan fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda demam berdarah seperti ruam merah di kulit dan pendarahan.
  • Pemeriksaan laboratorium: Dokter akan melakukan pemeriksaan darah untuk menentukan jumlah trombosit, dan sel darah putih dalam darah. Selain itu, dokter juga dapat melakukan tes untuk mendeteksi keberadaan virus dengue dalam darah pasien.
  • Pemeriksaan pencitraan: Pada kasus-kasus tertentu, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan pencitraan seperti USG atau CT scan untuk memeriksa kondisi organ dalam tubuh pasien.
Karena gejala awal demam berdarah mirip dengan infeksi bakteri atau virus lainnya, terkadang diagnosis demam berdarah dapat menjadi sulit. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius.

Pengobatan demam berdarah

Tidak ada pengobatan khusus untuk demam berdarah. Sistem kekebalan alami tubuh biasanya akan melawan virus dalam waktu tiga sampai empat hari sejak ruam muncul. Yang dibutuhkan penderita pada dasarnya adalah stamina tubuh yang kuat, nutrisi yang tercukupi dan keseimbangan elektrolit tubuh agar sistem kekebalan tubuhnya mampu mengatasi infeksi demam berdarah.

Pengobatan demam berdarah hanya bertujuan untuk mengatasi gejala-gejala yang muncul dan mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius. Pengobatan demam berdarah umumnya terdiri dari tiga aspek, yaitu:
  1. Pengobatan simptomatik: Pengobatan ini bertujuan untuk meredakan gejala-gejala demam berdarah seperti demam, sakit kepala, dan nyeri otot. Dokter dapat memberikan obat penurun panas seperti parasetamol dan menginstruksikan penderita demam berdarah untuk istirahat yang cukup.
  2. Pemberian cairan: Pada fase awal demam berdarah, penderita biasanya mengalami dehidrasi karena kehilangan cairan melalui keringat atau muntah. Oleh karena itu, dokter akan memberikan cairan melalui infus untuk mengganti cairan yang hilang dan menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh penderita.
  3. Pemantauan trombosit: Pada fase kritis demam berdarah, penderita dapat mengalami penurunan jumlah trombosit dalam darah, yang dapat menyebabkan pendarahan dan bahkan syok. Oleh karena itu, dokter akan memantau jumlah trombosit penderita dan dapat memberikan transfusi trombosit jika dibutuhkan.
Pengobatan yang tepat dan diberikan sejak dini dapat mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius dan meningkatkan peluang kesembuhan penderita demam berdarah.

Perawatan di rumah untuk demam berdarah

Perawatan di rumah untuk demam berdarah dapat membantu mempercepat pemulihan penderita dan mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius. Beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai perawatan dirumah untuk penderita demam berdarah antara lain:
  • Istirahat yang cukup: Penderita demam berdarah perlu istirahat yang cukup untuk membantu tubuhnya memperbaiki diri dan mempercepat pemulihan.
  • Minum banyak cairan: Penderita demam berdarah perlu banyak minum cairan untuk mencegah dehidrasi dan membantu mengganti cairan yang hilang akibat demam atau muntah. Cairan yang dianjurkan antara lain air putih, jus buah-buahan, sup, dan kaldu.
  • Makan makanan bergizi: Penderita demam berdarah perlu makan makanan bergizi seperti sayuran, buah-buahan, dan protein untuk membantu tubuhnya memperbaiki diri dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
  • Menjaga suhu tubuh: Penderita demam berdarah perlu menjaga suhu tubuhnya agar tidak terlalu tinggi dengan cara mengompres dahinya dengan air dingin atau mandi dengan air hangat.
  • Menghindari penggunaan obat-obatan tertentu: Penderita demam berdarah perlu menghindari penggunaan obat-obatan tertentu seperti aspirin dan ibuprofen karena dapat meningkatkan risiko pendarahan.
  • Memantau gejala-gejala: Penderita demam berdarah perlu memantau gejala-gejala yang muncul dan segera menghubungi tenaga medis jika gejala-gejala semakin parah atau terjadi pendarahan.
Penting untuk dicatat bahwa perawatan dirumah tidak dapat menggantikan perawatan medis yang tepat dan segera. Oleh karena itu, jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala-gejala demam berdarah, segera hubungi tenaga medis untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat dan segera.

Perawatan di rumah sakit untuk demam berdarah

Jika penderita demam berdarah mengalami dehidrasi berat, atau gejalanya parah atau gejalanya tiba-tiba berubah menjadi buruk, maka harus dirawat di rumah sakit. Perawatan di rumah sakit untuk demam berdarah dilakukan untuk memantau kondisi penderita, mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius, dan memberikan perawatan medis yang tepat dan segera. Beberapa hal yang dilakukan selama perawatan di rumah sakit untuk penderita demam berdarah antara lain:
  • Pemberian cairan intravena: Penderita demam berdarah sering mengalami dehidrasi akibat muntah dan diare, sehingga perlu diberikan cairan intravena untuk mencegah dehidrasi dan mengganti cairan yang hilang.
  • Pemantauan suhu tubuh: Suhu tubuh penderita demam berdarah perlu dipantau secara teratur untuk mencegah terjadinya demam yang tinggi. Jika suhu tubuh penderita terlalu tinggi, dapat diberikan obat penurun panas.
  • Pemantauan tekanan darah: Tekanan darah penderita demam berdarah perlu dipantau secara teratur untuk mencegah terjadinya penurunan tekanan darah yang dapat menyebabkan syok.
  • Pemberian obat: Penderita demam berdarah dapat diberikan obat-obatan seperti parasetamol untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri, serta obat-obatan untuk mencegah terjadinya pendarahan.
  • Transfusi darah: Jika terjadi pendarahan yang berat, dapat dilakukan transfusi darah untuk mengganti darah yang hilang.
  • Pemantauan terhadap kemungkinan komplikasi: Penderita demam berdarah perlu dipantau terhadap kemungkinan terjadinya komplikasi seperti perdarahan internal, kerusakan organ, atau infeksi.
Perawatan di rumah sakit untuk demam berdarah biasanya memerlukan waktu beberapa hari hingga satu minggu tergantung pada kondisi penderita. Selama perawatan, penderita perlu menjaga pola makan dan istirahat yang cukup, serta mengikuti instruksi dokter dan perawat dengan baik. Dengan perawatan yang tepat, penderita demam berdarah umumnya akan sembuh total.

Pentingnya pemantauan dan tindak lanjut pasca-sembuh dari demam berdarah

Pemantauan dan tindak lanjut pasca-sembuh dari demam berdarah sangat penting untuk memastikan bahwa penderita benar-benar pulih sepenuhnya dan tidak mengalami komplikasi yang lebih serius. Setelah sembuh dari demam berdarah, penderita masih memerlukan perawatan dan pengawasan untuk memastikan tidak ada efek samping yang muncul.

Beberapa efek samping atau komplikasi yang mungkin terjadi setelah sembuh dari demam berdarah antara lain masalah kesehatan jangka panjang seperti kelemahan, pusing, masalah pernapasan, dan berbagai masalah organ tubuh yang lain. Selain itu, terdapat pula risiko tinggi terkena infeksi sekunder yang bisa membahayakan kesehatan.

Untuk itu, pasien yang telah sembuh dari demam berdarah harus rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan berkoordinasi dengan dokter untuk memastikan bahwa kesehatannya pulih sepenuhnya. Selain itu, penderita juga perlu menjaga pola makan dan gaya hidup yang sehat untuk mempercepat pemulihan dan mencegah terulangnya infeksi demam berdarah. Dengan pemantauan dan tindak lanjut yang tepat, penderita demam berdarah dapat kembali pulih dan menjalani aktivitas seperti sedia kala.

Mencegah demam berdarah

Saat ini belum ada vaksin atau obat-obatan untuk mencegah demam berdarah. Pencegahan demam berdarah utamanya melibatkan upaya untuk mengontrol dan mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti, yang merupakan vektor yang menyebarkan virus penyebab demam berdarah. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah demam berdarah:
  • Menghindari gigitan nyamuk: Gunakan kelambu saat tidur dan kenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh untuk menghindari gigitan nyamuk. Gunakan juga obat nyamuk dan jangan biarkan genangan air di sekitar rumah, karena genangan air merupakan tempat berkembang biak bagi nyamuk.
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat: Edukasi masyarakat mengenai cara mencegah demam berdarah seperti membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan genangan air dapat membantu mengurangi populasi nyamuk.
  • Mengontrol populasi nyamuk: Pengendalian vektor seperti fogging (pengasapan insektisida), pemasangan jaring nyamuk pada jendela dan pintu, dan penggunaan larvasida dapat membantu mengurangi populasi nyamuk.
  • Menjaga kekebalan tubuh: Menjaga kekebalan tubuh dengan menjalani gaya hidup sehat seperti makan makanan bergizi, berolahraga, dan istirahat yang cukup dapat membantu mencegah demam berdarah.
Pencegahan demam berdarah sangat penting mengingat tidak ada vaksin atau obat yang dapat mengobati demam berdarah secara langsung. Oleh karena itu, upaya pencegahan menjadi sangat penting untuk mengurangi risiko terkena demam berdarah.

Article Resources:
  • Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2023. Dengue.
  • World Health Organization. Diakses pada 2023. Dengue and Severe Dengue.
  • Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Dengue Fever.
  • Web MD. Diakses pada 2023. Dengue Fever.
  • National Health Service. Diakses pada 2023. Dengue
  • Pusdatin Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Diperbarui pada 30 Maret 2023

23 Juni 2015

Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner (PJK)

Penyakit jantung koroner (PJK) menyebabkan angina (nyeri dada) dan serangan jantung. Kebiasaan merokok, diabetes, obesitas, riwayat keluarga, dan usia menjadi faktor risiko timbulnya penyakit jantung. Dengan gaya hidup yang sehat dan meminum obat yang direkomendasikan oleh dokter, risiko seseorang untuk terkena penyakit jantung koroner akan menurun.

Arteri normal dan arteri tersumbat

Penyakit jantung koroner (PJK) terjadi apabila arteri koroner (arteri yang memasok darah dan oksigen ke otot jantung) tersumbat oleh zat lemak yang disebut plak atau ateroma. Plak ini menumpuk secara bertahap di dinding bagian dalam arteri, yang akhirnya membuat arteri menjadi sempit.

Proses penyempitan ini disebut dengan aterosklerosis. Aterosklerosis bahkan sudah dapat terjadi pada usia muda, dan menjadi bertambah hebat pada saat seseorang mencapai usia pertengahan.

Jika arteri sudah benar-benar sempit, suplai darah ke otot jantung mulai berkurang. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti angina (nyeri dada). Jika arteri telah benar-benar sempit dan memblokir suplai darah ke jantung, maka terjadilah serangan jantung.

Faktor risiko penyakit jantung yang dapat diubah

Tidak ada penyebab tunggal PJK, tetapi ada faktor-faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang untuk terkena PJK. Ada dua faktor risiko penyakit jantung koroner, yakni yang dapat diubah dan yang tidak dapat diubah.

Faktor risiko yang dapat diubah antara lain:

Faktor risiko penyakit jantung yang tidak dapat Anda ubah antara lain:
  • Usia
  • Jenis kelamin laki-laki
  • Memiliki riwayat keluarga penderita penyakit jantung.
Sebagian orang dari suku bangsa dan budaya tertentu juga lebih berisiko terkena penyakit jantung koroner.

Kabar baiknya meskipun faktor risiko tersebut tidak dapat diubah, Anda dapat menurunkan faktor risiko secara keseluruhan dengan cara menjalankan pola hidup sehat dan minum obat yang diresepkan oleh dokter Anda.

Merokok dan risiko penyakit jantung

Sebagaimana menjadi penyebab kanker, merokok akan mempengaruhi arteri yang memasok darah ke jantung dan bagian-bagian tubuh Anda lainnya. Hal ini tentunya akan mengurangi jumlah oksigen di dalam darah dan merusak dinding arteri Anda.

Merokok akan meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan penyakit arteri perifer (yang dapat menyebabkan gangren dan amputasi anggota tubuh).

Merokok membuat darah menjadi 'lengket' dan menyebabkan sel-sel darah menggumpal. Ini akan memperlambat aliran darah arteri dan akan lebih sering terjadi penyumbatan dan meluas. Sumbatan ini dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Merokok juga membuat dinding arteri Anda menjadi lengket, menyebabkan penyumbatan oleh zat lemak yang disebut dengan plak atau ateroma.

Perokok sering mengalami tangan atau kaki dingin akibat penyumbatan arteri, yang juga dapat menyebabkan masalah serius seperti gangren. Jika arteri yang tersumbat adalah arteri koroner, maka akan menyebabkan angina. Jika bentuk bekuan darah di arteri koroner yang menyempit dan benar-benar telah memblokir pasokan darah ke suatu bagian jantung, maka dapat menyebabkan serangan jantung.

Kolesterol dan risiko penyakit jantung

Kolesterol adalah zat lemak yang diproduksi secara alami oleh tubuh. Kolesterol juga dapat masuk ke tubuh melalui makanan yang mengandung kolesterol. Kolesterol sebenarnya memiliki banyak manfaat di dalam tubuh, tetapi kolesterol akan menjadi masalah jika kadarnya di dalam tubuh terlalu tinggi.

Kolesterol total yang tinggi menyebabkan zat lemak terbentuk di arteri koroner secara bertahap, sehingga membuat darah sulit mengalir. Hal ini utamanya disebabkan oleh makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans.

Kolesterol total terdiri dari dua jenis kolesterol, yaitu:
  • Low-density lipoprotein (LDL) - juga dikenal sebagai kolesterol jahat karena dapat meningkatkan penumpukan plak di arteri dan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner.
  • High-density lipoprotein (HDL) - juga dikenal sebagai kolesterol baik karena membantu melindungi Anda dari penyakit jantung koroner.

Sebagian besar dari kolesterol total di dalam aliran darah terdiri dari kolesterol LDL 'Jahat'. Hanya sebagian kecil yang terdiri dari kolesterol HDL 'baik'.

Sebuah keseimbangan yang terbaik adalah kondisi dimana kolesterol LDL rendah, sedangkan kolesterol HDL tinggi.

Tekanan darah dan risiko penyakit jantung

Tekanan darah adalah tekanan darah di arteri (pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh), seperti yang dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh.

Tekanan darah tergantung dari dua hal utama: jumlah darah yang dipompa oleh jantung dan bagaimana leluasanya darah mengalir melalui arteri.

Tekanan darah dapat naik dan turun sepanjang hari, tergantung dari waktu dan aktivitas yang dilakukan seseorang. Berbeda dengan tekanan darah tinggi yang merupakan suatu kondisi dimana tekanan darah tinggi secara terus menerus.

Riwayat keluarga, pola makan, konsumsi alkohol, berat badan dan tingkat aktivitas fisik Anda memberikan pengaruh besar pada tekanan darah. Pada sebagian orang, obat-obatan, termasuk pil kontrasepsi oral (pil kb), kontrasepsi injeksi (suntik KB), steroid (seperti cortisone), dan obat-obat untuk arthritis, juga dapat meningkatkan tekanan darah.

Tekan darah yang tinggi akan membebani kerja jantung dan arteri koroner, dan mempercepat proses penyumbatan di arteri. Hal ini ujungnya akan menyebabkan masalah seperti serangan jantung dan stroke.

Tekanan darah yang tinggi juga dapat mempengaruhi arteri yang menuju ke bagian lain tubuh, seperti mata, ginjal, dan kaki.

Jika tekanan darah tinggi tidak diobati, jantung akan menjadi lemah karena bekerja keras secara terus menerus. Kondisi ini dapat menyebabkan 'gagal jantung', sebuah kondisi serius dengan gejala seperti kelemahan, sesak napas, dan pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki.

Diabetes dan risiko penyakit jantung

Penderita diabetes lebih berisiko terkena serangan jantung, angina dan stroke. Orang dengan PJK sering juga mengidap diabetes Tipe 2. Penderita diabetes dan PJK berada dalam risiko tinggi untuk serangan jantung dan stroke.

Serangan jantung dikaitkan dengan kebiasaan yang kurang berolahraga, kebiasaan makan yang tidak sehat dan obesitas.

Dua jenis utama diabetes adalah:
  • Tipe 1 - sebelumnya dikenal sebagai insulin-dependent atau juvenile-onset diabetes
  • Tipe 2 - sebelumnya dikenal sebagai non-insulin-dependent atau mature-onset diabetes.

Jika Anda mengidap diabetes, sebaiknya selalu aktif secara fisik, hanya mengonsumsi makanan sehat, dan menjaga berat badan yang sehat.

Jika Anda mengidap diabetes tipe 2, Anda mungkin perlu mengonsumsi obat-obatan untuk membantu agar kadar glukosa darah Anda normal, serta melakukan perubahan gaya hidup yang sehat.

Juga penting untuk meninggalkan rokok dan minuman keras, mengurangi kolesterol total, mengontrol tekanan darah dan secara teratur memeriksakan diri ke dokter untuk perawatan diabetes.

Obesitas dan risiko penyakit jantung

Obesitas atau kelebihan berat badan akan meningkatkan risiko sejumlah masalah kesehatan serius, seperti:
  • PJK
  • Diabetes
  • Hipertensi
  • Kolesterol tinggi
  • Penyakit kandung empedu
  • Masalah sendi, seperti gout, arthritis, dan nyeri sendiri
  • Gangguan tidur, seperti sleep apnea
  • Kanker jenis tertentu.
Orang obesitas dengan bentuk badan besar di tengah (seperti buah apel) lebih berisiko mengalami masalah kesehatan, sehingga sangat perlu untuk menurunkan berat badan.

Untuk mencapai berat badan yang sehat, keseimbangan energi yang masuk ke tubuh Anda melalui makanan dan minuman harus seimbang dengan energi yang digunakan oleh tubuh Anda melalui aktivitas fisik.

Aktivitas fisik dan risiko penyakit jantung

Aktivitas fisik sangat penting untuk menjaga kesehatan dan menurunkan risiko PJK. Aktivitas fisik atau olahraga secara teratur akan:
  • meningkatkan kesehatan jangka panjang
  • menurunkan risiko serangan jantung
  • membuat tubuh lebih berenergi (lebih bersemangat)
  • membantu menjaga berat badan yang normal
  • membantu mencapai kadar kolesterol total yang sehat
  • menurunkan tekanan darah
  • membuat tulang dan otot menjadi lebih kuat
  • membuat lebih percaya diri dan bahagia
  • membuat kualitas tidur menjadi lebih baik atau dengan kata lain terbebas dari masalah gangguan tidur.

Jika Anda pernah mengalami serangan jantung, olahraga secara teratur akan membantu Anda pulih lebih cepat. Jika Anda mengidap diabetes, olahraga secara rutin juga akan membantu tubuh mengontrol kadar glukosa darah.

Olahraga atau aktivitas fisik yang perlu dilakukan tidaklah harus olahraga yang berat. Olahraga dengan intensitas sedang, seperti jalan cepat, sangatlah baik untuk kesehatan jantung Anda. Setidaknya lakukan 30 menit olahraga sedang setiap hari, atau beberapa kali seminggu.

Depresi dan risiko penyakit jantung

Penelitian telah menunjukkan bahwa pada sebagian orang, yakni mereka yang depresi, yang terisolasi secara sosial, atau mereka yang tidak memiliki dukungan sosial yang berkualitas, berisiko tinggi terkena penyakit jantung koroner.

Depresi dapat diatasi dengan terapi medis dan non medis. Jika Anda merasa mengalami depresi, sebaiknya segera berkonsultasi ke pakar kesehatan Anda.

Riwayat keluarga dan risiko penyakit jantung

Riwayat keluarga seseorang dari penyakit atau gen dapat meningkatkan kecenderungan seseorang untuk mengembangkan:
  • Hipertensi
  • Kolesterol tinggi
  • Diabetes
  • Bentuk tubuh tertentu.

Meskipun memiliki riwayat keluarga dengan PJK merupakan faktor risiko PJK, untungnya itu tidak berarti bahwa Anda juga dipastikan akan terkena PJK. Namun, jika Anda memiliki riwayat keluarga PJK, maka sangat penting untuk mengurangi atau menghilangkan faktor risiko lainnya. Misalnya, dengan membatasi asupan lemak jenuh dan lemak trans, tidak merokok, dan melakukan gaya hidup sehat dan aktif.

Usia, jenis kelamin, dan risiko penyakit jantung

Umumnya, pria berisiko lebih tinggi mengalami PJK pada usia pertengahan di bandingkan perempuan. Risiko akan semakin meningkat seiring pertambahan usia.

Namun, risiko terjadinya PJK juga menjadi masalah bagi perempuan, terutama jika mereka sudah berusia lanjut. Masih belum jelas mengapa wanita cenderung mengalami PJK pada usia lanjut ketimbang laki-laki, meskipun ada kemungkinan bahwa perubahan hormonal setelah menopause, ditambah dengan perubahan faktor risiko, memainkan peran.

Diluar jenis kelamin dan usia, Anda dapat menurunkan risiko terjadinya PJK jika Anda mengikuti gaya hidup sehat dan minum obat yang diresepkan oleh dokter Anda.

Article Resources
  • http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/Heart_disease_your_risk-factors_explained
  • Gambar: www.cardiaccollege.ca

21 Juni 2015

Jenis, Fungsi, dan Risiko Menggunakan Lensa Kontak

Lensa kontak dapat digunakan sebagai pengganti kacamata untuk mengoreksi/memperbaiki beberapa masalah penglihatan. Lensa kontak bekerja dengan cara membantu memfokuskan cahaya yang jatuh di bagian belakang mata. Perawatan lensa kontak yang tepat akan membantu penggunanya terhindar dari kerusakan/penyakit mata.

Lensa kontak
Lensa kotak adalah lensa sintetis yang menempel di permukaan mata dan berfungsi memperbaiki masalah penglihatan seperti miopi (rabun jauh), hipermetropi (rabun dekat), presbiopi (lensa tidak mampu memfokuskan cahaya) dan astigmatisma (penyimpangan dalam pembentukan bayangan pada lensa).

Jenis lensa kontak

Umumnya lensa kontak terdiri dari dua jenis:
  • Soft lens (lensa lembut) - terbuat dari material lembut dan fleksibel yang menyerap air dan sesuai dengan bentuk mata
  • Hard lens (lensa keras) - terbuat dari rigid gas-permeable plastic yang hanya meng-cover bagian kornea.
Tergantung jenisnya, soft lens dapat dipakai selama satu hari atau pun selama beberapa hari tanpa perlu dilepas. Sedangkan soft lens extended wear lebih lama lagi, dapat dipakai selama 30 hari tanpa perlu dilepas.

Alasan menggunakan lensa kontak

Ada banyak alasan yang membuat seseorang menggunakan lensa kontak. Pada beberapa masalah penglihatan, lensa kontak memberikan visi atau hasil penglihatan yang lebih baik daripada kacamata. Orang yang aktivitasnya membutuhkan bidang pandang yang luas cocok menggunakan lensa kontak, karena sisi penglihatannya tidak terhalang oleh bingkai kacamata. Lensa kontak yang baik juga tidak berkabut karena perubahan suhu dan tidak terpengaruh karena hujan.

Sebagian orang lainnya memilih menggunakan lensa kontak karena alasan penampilan/fashion. Mereka menggunakan lensa kontak berwarna agar mata mereka terlihat menarik atau menggunakan lensa kontak yang bening karena mereka merasa terganggu apabila menggunakan kacamata. Para atlet juga lebih memilih menggunakan lensa kontak daripada kacamata, terutama bagi para atlet olahraga kontak fisik.

Lensa kontak tidak selalu cocok untuk Anda

Tidak disarankan menggunakan lensa kontak apabila:
  • Mata Anda tergolong mata kering
  • Anda menderita alergi
  • Anda memiliki penyakit tertentu, seperti diabetes dan arthritis
  • Anda bekerja bersinggungan dengan bahan-bahan kimia
  • Anda tinggal atau bekerja di lingkungan berdebu.
Sebelum memutuskan menggunakan lensa kontak, sebaiknya berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter atau ahli mata apakah Anda cocok menggunakannya atau tidak.

Saran-saran tentang lensa kontak

Pemeriksaan mata yang lengkap dan akurat oleh seorang ahli mata patut dilakukan sebelum Anda memutuskan menggunakan lensa kontak. Pemeriksaan mata tahunan juga dapat melihat perubahan kesehatan mata Anda dan menjadi acuan bagi dokter atau ahli mata apakah harus mengubah terapi mata Anda atau tidak.

Sebagian orang suka memakai lensa kontak sebagai tren atau dengan kata lain hanya untuk mengubah warna mata mereka, tanpa mengoreksi visi mereka. Meskipun hal ini sudah sering kita jumpai dan tampak terlihat aman, tapi tetap saja sebelum memutuskan untuk menggunakannya harus berkonsultasi terlebih dahulu ke ahli mata. Hal ini untuk menghindari risiko terjadinya infeksi mata. Ingatlah bahwa zat buatan khususnya lensa kontak tidak selamanya cocok bersentuhan dengan permukaan mata Anda.

Menggunakan lensa kontak

Lensa kontak umumnya dipasang dengan cara:
  1. Mencuci tangan lalu mengeringkannya
  2. Mengambil lensa kontak dari wadah penyimpanan dan menempatkannya pada telapak tangan dalam
  3. Memeriksa apakah ada goresan atau kerusakan pada lensa kontak
  4. Menempatkan lensa kontak pada jari, posisi mangkuk menghadap ke atas
  5. Menahan kelopak mata agar tetap terbuka
  6. Melihat ke atas
  7. Meletakkan lensa kontak ke putih bola mata (hard lens biasanya ditempatkan langsung ke kornea)
  8. Melihat ke bawah dan berkedip-kedip agar posisi lensa kontak tepat di permukaan kornea Anda.

Merawat lensa kontak

Lensa kontak harus dibersihkan dan didesinfeksi setelah digunakan dengan larutan pembersih (cleaning solution) yang telah direkomendasikan untuk setiap jenis lensa. Lensa kontak yang kotor menjadi salah satu penyebab umum masalah pada lensa kontak dan dapat menyebabkan infeksi mata.

Lensa yang berbeda membutuhkan cairan pembersih yang berbeda. Menggunakan larutan pembersih yang tidak sesuai dapat merusak lensa dan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata.

Beberapa saran dalam merawat lensa kontak, diantaranya:
  • Patuhi petunjuk perawatan lensa kontak Anda, termasuk menggunakan cairan pembersih yang tepat.
  • Hanya menggunakan cairan pembersih yang telah direkomendasikan untuk lensa kontak jenis tertentu. Jangan membersihkan lensa kontak dengan air keran, air liur, deterjen, sabun, apalagi desinfektan rumah tangga atau cairan pembersih lainnya.
  • Cuci, bilas dan keringkan tangan sebelum memegang lensa kontak.
  • Jangan memakai lensa kontak lebih lama dari waktu maksimum yang direkomendasikan oleh ahli kesehatan mata Anda.
  • Segera ganti lensa kontak seperti yang telah direkomendasikan dan lakukan pemeriksaan jika dirasa penggunaannya membuat Anda terganggu.

Risiko menggunakan lensa kontak yang tidak benar

Penggunaan lensa kontak atau cairan pembersih yang tidak benar dapat menyebabkan:
Jika mengalami salah satu masalah di atas, segera lepas lensa kontak dan hubungi dokter atau ahli kesehatan mata Anda.

Tips menggunakan lensa kontak

Lensa kontak tidak hanya kecil dan mudah hilang, tapi juga halus dan sangat mudah rusak.

Ingatlah untuk:
  • Jangan mengambil lensa kontak dengan kuku.
  • Selalu meletakkan lensa dalam posisi yang tepat, bagian mangkuknya jangan berubah.
  • Dua buah lensa kontak jangan tertukar-tukar untuk tiap mata.
  • Jangan tidur menggunakan lensa kontak kecuali jika dokter atau ahli mata memperbolehkannya. Tidur dengan menggunakan jenis lensa kontak yang salah dapat menghambat aliran oksigen ke kornea, menyebabkan peradangan yang parah hingga kemungkinan kerusakan permanen.
  • Jangan pernah menggunakan lensa kontak milik orang lain dan jangan pula meminjamkan lensa kontak Anda kepada orang lain.

Sumber gambar : http://www.noraeyecare.optometry.net/

20 Juni 2015

Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Gagap

Gagap atau menggagap adalah gangguan bicara yang ditandai dengan gangguan dalam berbicara seperti ragu-ragu, pengulangan kata-kata, terputus, atau juga suara yang diperpanjang. Penyebab gagap sendiri belum diketahui, tetapi faktor genetik (keturunan) diduga memiliki peran penting. Sebagian anak gagap sembuh tanpa pengobatan apapun. Meskipun begitu banyak ahli terapi wicara dunia menganggap terapi wicara secara dini akan sangat membantu.

Anak gagap

Gagap atau menggagap adalah bentuk gangguan bicara yang ditandai dengan gangguan bicara seperti ragu-ragu, jeda, pengulangan suara atau kata-kata (frase) atau suara yang diperpanjang. Dari data diketahui bahwa sekitar satu persen orang-orang dari semua budaya dan suku bangsa mengalami gagap.

Gagap dapat bersifat ringan, sedang atau berat, dan dapat bervariasi pada individu yang sama di situasi berbicara berbeda atau dari satu waktu ke waktu lainnya, terutama pada anak-anak.

Gejala gagap

Gejala gagap dapat bervariasi pada tiap individu, tetapi biasanya:
  • Ragu-ragu, seolah terjebak/terhenti/jeda dengan kata-kata berikutnya
  • Mengulangi suara, suku kata atau kata-kata, seperti: 'A-a-a-ku suka' atau 'Kamu-kamu-kamu darimana?" dan sebagainya
  • Memperpanjang suara, seperti: "mmmmmmm-makan."

Penyebab gagap

Penyebab gagap tidak diketahui, namun para peneliti menduga bahwa orang yang gagap memiliki 'kesalahan' kecil dalam hal koneksi otak yang bertanggungjawab untuk memproduksi ujaran.

Fakta bahwa gagap cenderung terjadi dalam keluarga menunjukan bahwa faktor genetik memainkan peran penting. Penelitian gagap pada anak kembar juga menunjukkan bahwa kedua anak kembar lebih mungkin untuk gagap jika mereka identik ketimbang fraternatal.

Ada asumsi yang mengatakan bahwa ketika orangtua salah/keliru menganggap bahwa anak mereka akan mengalami gagap, maka malah akan menyebabkan anaknya gagap betulan. Pendapat ini sama sekali tidak berdasar. Pada saat anak-anak sudah mulai berbicara, yang sering terdengar adalah kata-kata ragu atau terputus yang sebenarnya adalah normal dan alami. Lalu sang orangtua mengira bahwa ragu-ragu alami si anak tersebut adalah pertanda gagap, dan menekan atau memaksa si anak untuk berbicara dengan benar, yang malah akhirnya menyebabkan si anak benar-benar menjadi gagap.

Tentu saja pendapat ini tidak dapat dibenarkan, karena tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa apapun yang dilakukan atau tidak dilakukan orangtua, dapat menyebabkan seorang anak menjadi gagap.

Dampak gagap

Anak-anak yang gagap tentu akan lebih mungkin untuk diejek/dikerjai atau digoda oleh teman-temannya. Remaja dan orang dewasa gagap seringkali gagal mencapai potensi pendidikan atau karir mereka, dan seringkali mengalami kecemasan yang signifikan dalam situasi sosial mereka.

Perkembangan gagap

Perkembangan gagap cenderung mengikuti pola berikut:
  • Gagap biasanya dimulai pada saat anak berusia 2-3 tahun
  • Gagap dapat terjadi secara bertahap atau tiba-tiba
  • Jika gagap tidak diobati pada tahun-tahun prasekolah, maka pengobatan di tahun-tahun berikutnya akan menjadi lebih sulit.

Tingkat keparahan gagap

Gagap diukur berdasarkan derajat keparahannya. Umumnya peneliti menilai tingkat keparahan gagap berdasarkan persentase suku kata yang tergagap. Sementara si anak berbicara, ahli patologi wicara menghitung semua suku kata atau kata yang tergagap dan yang tidak tergagap.

Salah satu metode pengklasifikasian tingkat gagap adalah:
  • Gagap ringan - di bawah 5 persen dari suku kata tergagap
  • Gagap ringan sampai sedang - 5 sampai 10 persen dari suku kata tergagap
  • Gagap sedang - 10 sampai 15 persen dari suku kata tergagap
  • Gagap sedang sampai parah - 15 sampai 20 persen dari suku kata tergagap
  • Gagap parah - di atas 20 persen dari suku kata tergagap.

Penyembuhan alami

Sebagian anak sembuh dari gagap tanpa intervensi atau pengobatan apapun. Namun, apakah seorang anak akan sembuh atau tidak dari gagap tidak dapat diprediksi.

Ada banyak kendala dalam mengukur tingkat pemulihan alami aktual - diperkirakan berkisar antara 30 hingga 90 persen kasus. Beberapa perkiraan terbaru menunjukkan angka 75 persen, tapi ini adalah perkiraan dari total populasi dan tidak dapat diterapkan untuk anak-anak yang mendapatkan terapi wicara. Untuk alasan yang tidak diketahui, kemungkinan sembuh anak laki-laki dari gagap secara alami masih lebih kecil dibandingkan anak perempuan.

Orangtua sebaiknya meminta bantuan dari ahli patologi wicara jika mendapati anak mereka mulai menggagap. Ahli patologi wicara akan menentukan jenis terapi apa yang sebaiknya dilakukan, atau apakah terapi harus segera dilakukan atau menunggu pemulihan alami terjadi.

Pengobatan gagap untuk anak-anak

Bukti terbaik (berdasarkan uji klinis) untuk mengobati anak-anak gagap adalah dengan Lidcombe Program of Early Stuttering Intervention, sebuah terapi dari ahli di Australia. Program Lidcombe merupakan program perawatan perilaku gagap bagi anak-anak muda, yang dimanajemeni langsung oleh orangtua mereka, di bawah bimbingan seorang ahli terapi wicara.

Orangtua akan secara rutin diarahkan untuk senantiasa melakukan perawatan dan belajar untuk mengukur kegagapan anak pada suatu ukuran skala. Salah satu dari prinsip-prinsip utama terapi ini adalah dengan perlakuan pemujian ketika anak mengucapkan kata-kata dengan jelas dan benar.

Sangat penting bagi orangtua memahami dan dilatih teknik Lidcombe agar mereka tahu bagaimana berkomentar positif terhadap ucapan anak-anak (bukan perilakunya). Jika orangtua mendapatkan pelatihan dengan tepat, tidak ada bukti bahwa mengoreksi ucapan anak akan menyebabkan anak akan menjadi stres atau cemas.

Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa program Lidcombe tidak menyebabkan kejadian psikologis yang bakal merugikan sang anak.

Pengobatan gagap untuk dewasa

Pengobatan gagap akan jauh lebih efektif pada tahun-tahun prasekolah, tetapi tetap saja pengobatan untuk remaja dan orang dewasa masih tetap baik dan efektif dilakukan. Teknik pengobatan gagap untuk remaja dan dewasa disebut dengan 'prolonged speech' atau 'smooth speech,' dimana pola berbicara seseorang direkonstruksi.

Article Resources
  • http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/Stuttering
  • Sumber lainnya
  • Gambar: http://www.pttherapy.com