27 April 2015

Transfusi Darah

Transfusi darah adalah pemindahan darah dari satu orang ke orang lain. Darah yang disumbangkan atau didonorkan harus sesuai dengan golongan darah penerima, jika tidak maka akan terjadi komplikasi. Namun, dalam keadaan darurat dimana golongan darah seseorang tidak diketahui, maka dapat diberikan darah dengan golongan darah O dengan Rh-negatif.

Transfusi darah

Jika seseorang mengalami pendarahan yang banyak, seperti karena menjalani operasi atau akibat kecelakaan, maka volume darahnya akan berkurang dan tidak lagi efektif untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Pada keadaan ini, transfusi darah dapat menyelamatkan nyawanya.

Donor dan jenis golongan darah

Seluruh darah yang didonorkan harus melalui pemeriksaan ketat untuk menghindari darah mengandung virus dan kuman hepatitis, sifilis, atau HIV.

Empat jenis darah yang ada adalah A, B, AB dan O, dan masing-masing golongan darah tersebut dapat berjenis Rh-positif atau Rh-negatif (dulu Rh lebih sering kita sebut dengan Rhesus). Untuk melakukan transfusi darah, golongan darah pendonor dan penerima harus sama, termasuk jenis Rh-nya.

Namun, dalam keadaan darurat, jika golongan darah penerima tidak diketahui atau tidak ada cukup waktu untuk mengetahuinya, maka dapat diberikan darah dengan golongan O dengan Rh-negatif.

Darah mengangkut oksigen dan nutrisi

Seluruh sel tubuh membutuhkan oksigen dan nutrisi. Pengiriman oksigen dan nutrisi ke seluruh sel menjadi tugas utama bagi sistem peredaran darah. Melalui jaringan arteri, vena, dan kapiler, darah mengalir membawa karbondioksida ke paru-paru (untuk ekshalasi) dan mengambil oksigen kembali. Dari usus kecil, darah mengumpulkan nutrisi makanan dan mengantarkannya ke seluruh sel.

Darah terdiri dari:
  • Sel darah merah - untuk mengangkut oksigen
  • Sel darah putih - yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh
  • Trombosit - dibutuhkan untuk pembekuan darah
  • Plasma - cairan, dimana sel-sel darah, nutrisi dan limbah mengapung.

Bilakah transfusi darah dibutuhkan?

Beberapa kondisi yang memerlukan transfusi darah, antara lain:
  • Kehilangan darah - Kehilangan darah yang banyak sehingga mempengaruhi volume dan sirkulasi darah
  • Anemia berat - dimana darah kurang mampu membawa oksigen ke sel-sel tubuh
  • Trombositopenia - pendarahan spontan yang disebabkan karena trombosit yang terlalu sedikit.

Komplikasi transfusi darah

Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi selama atau setelah transfusi darah, antara lain:
  • Kelebihan cairan - kondisi ini dapat dicegah dengan mendonorkan darah secara perlahan.
  • Reaksi alergi - sistem kekebalan tubuh penerima menganggap darah yang disumbangkan adalah suatu ancaman, sehingga tubuh melepaskan histamin. Akibatnya terjadi gatal, pusing, sakit kepala dan kesulitan bernapas.
  • Reaksi hemolitik - biasanya terjadi ketika darah yang disumbangkan tidak sejenis. Sel darah darah merah yang ditransfusikan hancur atau rusak. Gejalanya seperti perasaan tertekan di dada, nyeri punggung dan kesulitan bernapas. Reaksi hemolitik juga dapat mengancam nyawa.
  • Transfusion related acute lung injury (TRALI) - dimana darah yang ditransfusikan bereaksi pada penerima yang mengarah ke penyumbatan di pembuluh darah di paru-paru. Gejalanya seperti kesulitan bernapas dan tingkat oksigen yang rendah. Kondisi ini juga dapat mengancam nyawa.

Syarat pendonor

Seseorang yang mau mendonorkan darahnya, minimal harus memiliki persyaratan berikut:
  • Berusia antara 16 hingga 70 tahun
  • Memiliki berat badan minimal 45 kilogram
  • Berada dalam kondisi kesehatan yang prima, termasuk memiliki suhu tubuh dan tekanan darah normal
  • Bebas dari penyakit-penyakit berbahaya seperti hepatitis, sifilis dan HIV.
Article Resources
  • http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/Blood_transfusion
  • Gambar: https://orthocath.files.wordpress.com

26 April 2015

Fungsi, Jenis, dan Efek Samping Antihistamin

CTM

Antihistamin adalah obat yang biasa digunakan untuk mengobati reaksi atau gejala alergi, seperti hay fever (rinitis alergi). Antihistamin juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit lain, seperti vertigo, dan insomnia.

Beberapa reaksi alergi yang dapat diatasi dengan antihistamin, antara lain:
  • Hay fever atau alergi serbuk bunga
  • Kondisi alergi kulit, seperti kaligata (urtikaria) dan dermatitis
  • Gatal-gatal
  • Gigitan atau sengatan serangga.

Selain itu, beberapa jenis antihistamin dapat digunakan untuk membantu meringankan gejala penyakit vertigo dan insomnia.

Jenis utama antihistamin

Antihistamin terdiri dari dua jenis utama seperti yang kami uraikan di bawah ini.

Penenang

Antihistamin jenis ini sering disebut dengan antihistamin sedatif. Kerjanya akan mempengaruhi otak, sehingga menyebabkan Anda mengantuk. Contoh antihistamin sedatif yang populer adalah chlorpheniramine maleate atau sering kita kenal dengan sebutan CTM (contohnya Piriton dan Alleron).

Non-penenang

Antihistamin ini sering disebut dengan antihistamin non-sedatif. Jenis antihistamin yang satu ini kurang memiliki efek pada otak dan tidak membuat Anda begitu mengantuk. Contoh dari antihistamin non-sedatif ini adalah acrivastine (contohnya Benadryl).

Cara kerja antihistamin

Sistem kekebalan tubuh manusia akan memberikan perlindungan dari zat berbahaya, seperti bakteri dan virus. Sistem kekebalan tubuh akan memproduksi antibodi yang bertugas untuk mengeliminasi atau menghilangkan zat-zat berbahaya ini dari tubuh.

Pada reaksi alergi, sistem kekebalan tubuh akan bereaksi terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya, seperti serbuk sari. Ketika ini terjadi, zat kimia yang disebut histamin dilepaskan oleh sistem kekebalan tubuh. Histamin sebenarnya sangat berguna karena dapat membantu menyembuhkan jaringan yang rusak. Namun reaksi histamin ini juga dapat menyebabkan gejala seperti:
  • Pilek atau hidung meler
  • Gatal-gatal pada mata, hidung, tenggorokan atau kulit
  • Bersin-bersin
  • Urtikaria (kaligata).

Antihistamin akan bekerja dengan memblokir (menghalangi) efek histamin di dalam tubuh Anda, yang akhirnya akan membantu mencegah peradangan dan meredakan reaksi alergi.

Ada pula bentuk reaksi alergi yang hebat, gejalanya biasanya:
  • Kesulitan bernapas
  • Bibir dan kelopak mata bengkak
  • Jantung berdebar-debar. 

Jenis reaksi alergi ini disebut anafilaksis, yang harus segera mendapatkan pertolongan medis karena ini merupakan kondisi serius yang dapat mengancam nyawa. Biasanya pihak medis akan menyuntikkan adrenalin untuk kondisi anafilaksis. Tapi terkadang juga suntikan antihistamin juga digunakan selain suntikan adrenalin.

Cara mengonsumsi antihistamin

Beberapa jenis antihistamin dijual bebas di pasaran, contohnya chlorpheniramine maleate (misalnya CTM, Alleron, dan Piriton), loratadine (misalnya Clarityn) dan cetirizine (misalnya Zirtek). Sedangkan beberapa jenis antihistamin lainnya hanya bisa dibeli dengan resep dokter, karena obat-obat ini cukup berbahaya dan harus dibawah pengawasan dokter.

Tergantung dari jenis antihistamin yang Anda butuhkan, antihistamin tersedia dalam bentuk tablet, cairan, semprotan hidung, krim dan suntikan. Untuk antihistamin jenis krim, sebaiknya menggunakannya hanya dalam waktu singkat karena juga dapat menyebabkan reaksi alergi, dan jangan mengoleskannya pada area kulit rusak (seperti koreng dan luka), kecuali jika telah diizinkan dokter.

Antihistamin dan kehamilan

Jika Anda hamil, sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi antihistamin. Hal ini juga berlaku untuk wanita menyusui karena antihistamin dapat terkonsumsi bayi Anda melalui ASI. Jika memang Anda mengalami reaksi alergi atau perlu menggunakan antihistamin padahal sedang hamil atau menyusui, sebaiknya mintalah saran dokter.

Untuk penderita epilepsi, penggunaan antihistamin sedatif juga harus mendapatkan izin dari dokter. Dan tidak boleh mengonsumsi antihistamin sedatif jika memiliki penyakit hati yang berat.

Efek samping antihistamin

Efek samping tiap-tiap jenis antihistamin dapat berbeda-beda, begitu pula efek samping satu jenis antihistamin juga dapat berbeda-beda pada tiap-tiap orang. Selalu baca keterangannya pada kemasan antihistamin.

Antihistamin sedatif (penenang) akan membuat Anda merasa sangat mengantuk dan juga mempengaruhi koordinasi tubuh. Karena itu, disarankan untuk tidak mengendarai kendaraan atau mengoperasikan mesin tertentu yang berbahaya selama 24 jam setelah mengonsumsi antihistamin sedatif. Sedangkan alkohol akan meningkatkan efek sedatif (penenang) dari jenis antihistamin sedatif. Tidak boleh meminum alkohol ketika selama mengonsumsi antihistamin sedatif. Sedangkan, antihistamin non-sedatif kurang menyebabkan kantuk atau bahkan tidak sama sekali.

Efek samping antihistamin yang cukup sering terjadi, antara lain:

Sedangkan efek samping antihistamin yang jarang terjadi, antara lain:
  • Tekanan darah turun
  • Aritmia (irama jantung abnormal)
  • Pusing
  • Bingung
  • Depresi
  • Gangguan tidur
  • Tremor (gemetar pada bagian tubuh, lebih sering tangan)
  • Reaksi alergi (termasuk bengkak, ruam, dan kesulitan bernapas)
  • Gangguan hati dan darah. 

Yang paling berisiko mengalami efek samping antihistamin adalah anak-anak dan orang tua diatas 65 tahun.

Interaksi antihistamin dengan obat lain

Tanyakan kepada dokter jika Anda akan mengonsumsi obat lain padahal sedang mengonsumsi antihistamin.

Antidepresan trisiklik akan berinteraksi dengan antihistamin dan dapat memperparah efek samping mengantuknya. Antihistamin mizolastine juga dapat berinteraksi dengan beberapa obat lain dan dapat menyebabkan gangguan irama jantung yang serius. Antihistamin yang satu ini hanya bisa dibeli dengan resep dokter.

Beberapa jenis obat anti jamur (panu, kadas, kurap) seperti ketokonazol, dan antibiotik seperti eritromisin dapat meningkatkan kadar antihistamin non-sedatif dalam tubuh.

Dilarang meminum alkohol selama mengonsumsi antihistamin sedatif karena dapat meningkatkan efek samping mengantuknya.

Image Credit
  • http://www.bupa.co.uk/health-information/directory/a/antihistamines

25 April 2015

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Anemia Defisiensi Folat

Folat (B9) Anemia defisiensi folat adalah anemia yang diakibatkan karena tubuh kekurangan folat. Anemia sendiri adalah suatu kondisi di mana darah tidak mampu membawa cukup oksigen untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Folat adalah vitamin B (B9) yang sangat diperlukan untuk banyak proses penting tubuh. Folat akan bekerja bersama vitamin B12 untuk membantu pembentukan DNA. DNA adalah materi genetik yang ditemukan pada setiap sel manusia.

Folat juga terlibat dalam pembentukan sel darah merah. Jika kekurangan folat, tubuh tidak mampu memproduksi banyak sel darah merah yang normal. Mereka juga akan berukuran besar abnormal dan umurnya tidak selama sel darah merah yang normal.

Jika seseorang kekurangan sel darah merah, jaringan dan organ akan kekurangan oksigen. Hal ini menyebabkan gejala anemia.

Gejala anemia defisiensi folat

Gejala umum dari semua jenis anemia, meliputi:
  • merasa lekas lelah
  • merasa sesak napas
  • perasaan jantung berdebar (palpitasi). 

Jika mengalami anemia defisiensi folat, seseorang juga mungkin akan mengalami gejala, seperti:
  • Hilang nafsu makan
  • diare
  • depresi
  • sakit lidah.
Tapi gejala-gejala tersebut juga dapat disebabkan oleh penyakit atau kondisi lain selain anemia defisiensi folat.

Diagnosis anemia defisiensi folat

Jika dokter mencurigai seseorang mengalami anemia, biasanya dia akan melakukan pemeriksaan darah, diantaranya:
  • Hitung darah lengkap - Ini untuk memeriksa kadar hemoglobin (HB) dalam darah dan seberapa banyak kadar dari masing-masing jenis sel darah. Hitung darah lengkap juga akan mengetahui ukuran sel darah merah Anda.
  • Kadar vitamin B12, zat besi dan folat - Kadar vitamin B12, zat besi dan folat akan diukur untuk melihat apakah kadarnya berkurang.
  • Film darah - Darah akan dilihat dengan mikroskop untuk memeriksa ukuran dan bentuk sel darah merah. Film darah juga dilakukan untuk menilai keberadaan sel darah putih yang berbeda.
Untuk beberapa kasus, mungkin seseorang memerlukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui penyebab anemianya.

Pengobatan anemia defisiensi folat

Pengobatan anemia defisiensi folat akan berdasarkan penyebab atau penyakit yang mendasarinya.

Pengobatan rumahan

Jika kekurangan folat, dokter biasanya akan menyarankan agar Anda mengonsumsi folat dari sumber alami. Sumber alami folat yang baik, antara lain:
  • sayuran hijau, seperti bayam, kale, dan brokoli
  • buncis
  • kacang-kacangan, seperti kacang blackeye (kacang tunggak atau kacang tolo)
  • unggas
  • jeruk
  • beras merah.

Obat-obatan

Dokter mungkin juga akan meresepkan suplemen folat. Folat tersedia dalam bentuk sintetis yang disebut dengan asam folat. Asam folat adalah vitamin yang larut dalam air yang diserap dan dipergunakan dengan baik oleh tubuh. Dosisnya biasanya 5 miligram (mg) per hari, setidaknya selama empat bulan (lamanya bervariasi).

Pada beberapa kasus, mungkin diperlukan pengobatan dengan asam folat dalam waktu yang lebih lama, bahkan seumur hidup.

Agar pengobatan efektif, jumlah darah dan kadar folat harus diukur. Usahakan untuk memeriksakan kembali jumlah darah dan kadar folat Anda sekitar delapan minggu sejak mengonsumsi asam folat. Ini untuk menentukan langkah pengobatan selanjutnya.

Penyebab anemia defisiensi folat

Ada beberapa kemungkinan penyebab seseorang kekurangan folat, di bawah ini adalah penyebab yang paling umum:
  • Pola makan buruk - Tubuh tidak mampu menyimpan folat sehingga perlu mengonsumsi makanan yang mengandung folat setiap hari.
  • Obat-obatan - Obat epilepsi jenis tertentu dan methotrexate, obat yang digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis, dapat mengganggu cara folat dipergunakan dalam tubuh Anda.
  • Alkohol - Mengonsumsi alkohol dapat menurunkan kemampuan tubuh dalam menyerap dan menggunakan folat.
  • Penyakit usus - Penyakit seliaka (coeliac) atau penyakit inflamasi usus, seperti penyakit Crohn, dapat mengganggu penyerapan folat dalam tubuh.
  • Anemia hemolitik kronik - Ini termasuk kondisi warisan seperti talasemia dan anemia sel sabit, yang menyebabkan sel-sel darah merah memecah terlalu cepat. Kondisi ini menyebabkan kebutuhan folat tubuh meningkat dan akan menyebabkan kekurangan folat jika Anda tidak cukup mendapatkannya dari makanan.
  • Kehamilan - Jika sedang hamil, maka Anda membutuhkan lebih banyak folat untuk memenuhi kebutuhan perkembangan janin Anda.

Komplikasi anemia defisiensi folat

Jika mengalami anemia, jantung harus bekerja lebih keras untuk menghantarkan oksigen ke organ-organ vital. Jika Anda mengalami anemia defisiensi folat yang parah, maka dapat menyebabkan gagal jantung, artinya jantung tidak memompa darah ke seluruh tubuh sebagaimana mestinya.

Jika anemia defisiensi folat tidak diobati, maka akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan juga mempengaruhi tingkat kesuburan. Kekurangan folat dalam tubuh juga dapat meningkatkan risiko terkena beberapa jenis kanker.

Jika Anda sedang hamil dan tidak mendapatkan cukup folat dalam beberapa bulan pertama kehamilan, maka bayi akan berisiko mengembangkan cacat tabung saraf. Ini dapat menyebabkan kondisi yang disebut spina bifida, yang terjadi karena saraf dan sumsum tulang belakang janin tidak berkembang dengan baik.

Folat untuk kehamilan

Ketika mempertimbangkan untuk hamil, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter mengenai seberapa besar kebutuhan Anda akan folat. Ini untuk membantu menurunkan risiko bayi mengalami cacat tabung saraf.

Selain itu, juga penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya folat, namun bukan makan hati. Meskipun hati merupakan sumber folat yang baik, tapi tidak cocok untuk wanita hamil karena banyak mengandung vitamin A, yang dapat membahayakan bayi Anda.

Pencegahan anemia defisiensi folat

Anda dapat menurunkan risiko terkena anemia defisiensi folat dengan diet seimbang yang mengandung cukup folat. Direkomendasikan, jumlah folat untuk dikonsumsi setiap hari adalah 200 mikrogram (ug).

Umumnya, jika seseorang sudah cukup mengonsumsi sayuran, buah-buahan dan kacang-kacangan, tidak perlu lagi untuk mengonsumsi suplemen.

Folat dapat rusak oleh panas, sehingga buah dan sayuran yang dalam keadaan mentah mengandung lebih tinggi folat ketimbang yang telah dimasak. Roti dan sereal yang telah diperkaya dengan vitamin juga merupakan sumber folat yang baik.

Namun jika Anda memiliki gangguan dalam penyerapan nutrisi tubuh, atau jika sedang hamil, maka mungkin perlu untuk mengonsumsi suplemen. Mintalah saran dokter untuk hal ini.

Article Resources
  • http://www.bupa.co.uk/health-information/directory/a/anaemia-folate
  • Gambar: http://www.eating42.com

02 April 2015

Pastikan Lipstik Anda Aman Digunakan

LIpstik
Pemakaian lipstik tidak hanya memberikan tampilan menarik pada bibir, tapi di balik itu lipstik juga dapat memberikan efek buruk bagi kesehatan. Meskipun tidak semua lipstik, ada beberapa lipstik yang mengandung bahan kimia yang justru membahayakan tubuh.

Lipstik yang dijual di pasaran banyak yang mengandung zat pewarna dan bahan berbahaya lainnya. Produk-produk lipstik ini bahkan dijual bebas di pasaran. Akibatnya, wanita-wanita yang memiliki bibir sensitif akan mengalami alergi, kemerahan, gatal, perih, serta bibir pecah-pecah selama menggunakannya.

Tapi tentu saja tidak semua lipstik mengandung bahan kimia berbahaya. Bagi wanita yang sensitif, menggunakan lipstik berbahan kimia berbahaya dapat menimbulkan gejala alergi tersebut. Sedangkan bagi wanita yang bibirnya tidak sensitif namun tetap memakai lipstik yang mengandung bahan kimia berbahaya, hal itu juga patut diwaspadai.

Tidak ada cara rumahan untuk mengetahui apakah suatu lipstik yang tidak berlabel BPOM mengandung bahan kimia berbahaya atau tidak, karena pemeriksaan ini hanya bisa dilakukan di laboratorium. Tapi secara tidak langsung, pemakaian lipstik dengan bahan kimia berbahaya secara terus-menerus dapat mengakibatkan kanker kulit dan gangguan ginjal. Karena bahan kimia berbahaya tersebut dapat diserap tubuh dan masuk ke aliran darah dan menuju organ-organ vital tubuh Anda.
Cukupi nutrisi bibir dengan cara mengkonsumsi makanan dan buah-buahan yang mengandung vitamin C, vitamin E, dan Zinc
Untuk itu, selalulah gunakan lipstik yang berlabel BPOM agar tidak membahayakan kulit bibir dan kesehatan Anda. Anda dapat mengecek apakah suatu produk memang benar terdaftar di BPOM dengan mengunjungi website BPOM. Selain itu, belilah lipstik di tempat-tempat yang terpercaya demi menghindari produk lipstik palsu.

Umumnya, wanita menggunakan lipstik untuk menutupi bibirnya yang kering, yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti karena bekerja di dalam ruangan ber-AC. Di ruangan AC, kulit dan bibir gampang sekali kering, padahal bibir sangat membutuhkan kelembaban.

Maka dari itu, agar bibir tetap sehat dan tidak kering, seorang wanita harus pintar merawat kesehatan dan mencukupi nutrisi bibir dengan cara mengkonsumsi makanan dan buah-buahan yang mengandung vitamin C, vitamin E, dan Zinc. Kesemua vitamin dan mineral tersebut akan membantu regenerasi sel kulit mati. Anda juga dapat menggunakan lip balm atau lip glossy untuk menjaga bibir tetap lembab.

01 April 2015

Hipersomnia: Gejala, Penyebab dan Pengobatan

http://www.medkes.com/2015/04/hipersomnia-gejala-penyebab-pengobatan.html

Hipersomnia dapat diartikan sebagai kantuk yang berlebihan. Ada banyak penyebab hipersomnia, diantaranya karena bekerja secara shift, kondisi keluarga (seperti mendapatkan bayi baru), sedang studi atau karena kehidupan sosial.

Penyebab lain hipersomnia adalah karena gangguan tidur, obat-obatan, dan penyakit. Hipersomnia seringkali disembuhkan dengan penyesuaian kebiasaan hidup.

Karakteristik hipersomnia

Karakteristik hipersomnia berbeda pada tiap-tiap orang, tergantung dari usia, gaya hidup dan penyebab yang mendasarinya. Menurut klasifikasi internasional, kantuk di siang hari didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana penderitanya tidak mampu terjaga dan waspada selama waktu terjaga di siang hari, sehingga mengantuk dan tidur.

Dalam kasus yang ekstrem, orang dengan hipersomnia mungkin tidur nyenyak di malam hari selama 12 jam atau bahkan lebih, tetapi masih tetap perlu tidur di siang hari. Tidur siang atau malam mungkin tidak membantu penderita hipersomnia, pikiran mereka selalu diselimuti rasa kantuk dan keinginan untuk tidur.

Gejala hipersomnia

Tergantung dari penyebabnya, gejala hipersomnia dapat berupa:
  • Merasa lelah yang hebat sepanjang hari
  • Selalu ingin tidur di siang hari
  • Merasa tetap mengantuk meskipun telah tidur malam dan tidur siang
  • Sulit berpikir dan membuat keputusan, pikiran tidak jernih
  • Apati (kurang emosi, motivasi, atau antusiasme)
  • Sulit berkonsentrasi atau mengingat
  • Peningkatan risiko kecelakaan, terutama kecelakaan kendaraan bermotor.

Penyebab hipersomnia

Kantuk berlebihan di siang hari dapat disebabkan oleh berbagai peristiwa dan keadaan, seperti:
  • Kurang tidur - Sebelum hipersomnia muncul, jam kerja yang panjang ditambah dengan lembur mungkin belum akan memiliki efek selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Tapi, remaja yang begadang hingga pagi, mungkin akan merasa lelah selama seminggu.
  • Faktor lingkungan - terbangun dari tidur yang disebabkan oleh berbagai gangguan, seperti karena teman mendengkur, bayi yang terjaga, tetangga berisik, suhu panas atau dingin, atau karena tidur di kasur yang tidak nyaman.
  • Kerja shift - sangat sulit mendapatkan istirahat yang cukup apabila bekerja secara shift, terutama mereka yang shift malam.
  • Kondisi mental - kecemasan dapat membuat seseorang tidak dapat tidur di malam hari, yang membuat mereka rentan mengalami kantuk di siang hari. Karena depresi dan kecemasan sangat menguras energi.
  • Obat-obatan - obat-obatan seperti alkohol, kafein, obat penenang, obat tidur dan antihistamin dapat mengganggu pola tidur.
  • Penyakit - seperti hipotiroidisme (kelenjar tiroid kurang aktif), refluks esofagus, asma nokturnal dan penyakit kronis dapat mengganggu tidur.
  • Perubahan zona waktu - pergi ke belahan bumi lain yang memiliki zona waktu yang berbeda dapat mempengaruhi jam biologis internal.
  • Gangguan tidur - seperti sleep apnea, sindrom kaki gelisah, tidur berjalan, narkolepsi, hipersomnia idiopatik dan insomnia, semuanya dapat menyebabkan hipersomnia.

Gangguan tidur

Beberapa jenis gangguan tidur yang dapat menyebabkan kantuk berlebihan di siang hari, antara lain:
  • Sleep apnea - berhentinya pernapasan atau kurang bernapas saat tidur.
  • Insomnia - kondisi ini sangat umum terjadi, tetapi tidak selalu menyebabkan hipersomnia. Insomnia merupakan gejala, bukan penyakit.
  • Sindrom kaki gelisah - sensasi kram di kaki, terutama pada betis. Penderitanya seringkali harus menggerak-gerakkan kakinya atau harus berjalan-jalan.
  • Tidur berjalan - ini adalah perilaku abnormal saat tidur. Penderitanya dapat berjalan padahal masih tertidur. Tidur berjalan lebih sering terjadi pada anak-anak ketimbang orang dewasa.
  • Narkolepsi - ini adalah gangguan tidur yang relatif langka yang ditandai dengan rasa kantuk sepanjang waktu.
  • Hipersomnia idiopatik - gangguan tidur ini ditandai dengan tidur berlebihan di malam hari tapi tetap butuh tidur di siang hari.

Diagnosis dan pengobatan hipersomnia

Untuk mengidentifikasi penyebab hipersomnia mungkin perlu menyasar kebiasaan hidup, obat-obatan yang digunakan, kesehatan fisik dan keadaan emosional seseorang. Gangguan tidur harus didiagnosis dan dirawat oleh profesional.

Dalam banyak kasus, hipersomnia dapat dibantu dengan perubahan gaya hidup, seperti:
  • Menghindari rokok, alkohol dan minuman berkafein sebelum tidur.
  • Relaksasi secara rutin untuk mencegah kecemasan atau kekhawatiran di malam hari.
  • Berolahraga secara teratur dan menjaga berat badan yang normal.
  • Diet seimbang untuk mencegah kekurangan gizi.
  • Hindari gangguan di ruang tidur, misalnya dengan tidak menempatkan televisi di kamar tidur.
  • Atur tempat tidur senyaman mungkin, pastikan suhunya tidak terlalu panas atau terlalu dingin.
  • Terapkan jadwal tidur, dan patuhi. Hal ini akan membuat tubuh Anda terbiasa dan akan merespon ketika saatnya harus tidur.
  • Hanya tidur hanya saat mengantuk.
Article Resources
  • www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/Hypersomnia