27 Maret 2015

Gejala dan Penyebab Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)

Pengukuran tekanan darah
Jika Anda mengalami tekanan darah rendah, hal ini berarti tekanan darah Anda lebih rendah dari biasanya, dan dapat menyebabkan gejala, seperti pingsan. Sebenarnya tidak masalah memiliki tekanan darah yang rendah, asalkan tidak terlalu rendah sehingga suplai darah ke organ vital Anda menjadi berkurang.

Tekanan darah adalah ukuran kekuatan darah pada dinding arteri yang mana darah dipompa ke seluruh tubuh. Tekanan darah dipengaruhi oleh kekuatan jantung saat memompa, ukuran dan fleksibilitas arteri yang membawa darah. Tekanan darah dapat berubah sepanjang hari. Biasanya tekanan darah akan lebih rendah pada saat tidur dan naik pada saat bangun.

Tekanan darah dinyatakan dengan dua angka, misalnya 120/80mmHg (milimeter air raksa). Angka pertama menunjukkan tekanan maksimum ketika jantung berkontraksi, ini disebut tekanan sistolik (tekanan atas). Angka kedua menunjukkan tekanan minimum jantung saat rileks, ini disebut tekanan diastolik (tekanan bawah).

Jika tekanan darah Anda terlalu tinggi (hipertensi), Anda berisiko mengalami penyakit tertentu, seperti penyakit jantung koroner dan stroke. Jika tekanan darah Anda rendah, maka risiko untuk terkena penyakit-penyakit ini juga menurun. Tekanan darah yang ideal untuk orang dewasa adalah antara 90/60 dan 120/80 mmHg.

Sebenarnya tidak ada standar pasti untuk ukuran normal tekanan darah rendah. Jika tekanan darah sistolik lebih rendah dari 90, kondisi ini biasanya dihukumi dengan tekanan darah rendah. Namun, tekanan darah di bawah ini mungkin saja normal pada sebagian orang, sedangkan yang lainnya mungkin mengalami gejala tekanan darah rendah pada ukuran tekanan darah ini. Hal ini tergantung dari beberapa faktor. Misalnya, tekanan darah wanita hamil biasanya lebih rendah, terutama pada pertengahan kehamilan, dan ini umum terjadi. Tekanan darah rendah hanya dianggap sebagai masalah jika Anda mengalami gejala-gejalanya.

Jika tekanan darah lebih rendah dari tekanan darah Anda biasanya, maka dapat menyebabkan kurangnya darah yang dipompa ke seluruh tubuh. Ini dapat menyebabkan organ-organ vital seperti otak kekurangan oksigen (salah satu fungsi utama darah adalah mengangkut oksigen). Kondisi inilah yang seringkali menyebabkan penderitanya pingsan.

Gejala tekanan darah rendah

Jika secara alami tekanan darah Anda memang rendah, sangat mungkin Anda tidak akan mengalami gejalanya, hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika tekanan darah Anda lebih rendah biasanya, ini dapat menyebabkan gejala-gejala seperti:
  • Pusing
  • Pingsan
  • Nyeri dada
  • Kaki dan tangan dingin
  • Palpitasi (denyut jantung lebih kuat)
  • Merasa sakit
  • Penglihatan kabur
  • Merasa bingung atau tidak mampu berkonsentrasi.

Gejala-gejala ini biasanya paling sering muncul ketika Anda bangun dari duduk atau berbaring. Biasanya gejalanya berlangsung selama beberapa detik atau menit. Ini disebut dengan hipotensi postural (ortostatik). Jika Anda cenderung mengalami gejala-gejala tersebut setelah makan, ini disebut dengan hipotensi postprandial.

Diagnosis tekanan darah rendah

Untuk mendiagnosis tekanan darah rendah, dokter akan bertanya mengenai gejala dan memeriksa Anda. Ia akan mengukur tekanan darah Anda menggunakan alat yang disebut sphygmomanometer (sering kita sebut dengan tensimeter). Sphygmomanometer yang digunakan dapat berupa sphygmomanometer otomatis (digital) atau manual.

Jiak Anda mengalami gejala hipotensi postural, dokter juga akan mengukur tekanan darah saat Anda duduk atau berbaring kemudian berdiri. Jika tekanan darah jauh lebih rendah saat Anda berdiri dibandingkan saat duduk atau berbaring, ini menunjukkan Anda mengalami hipotensi postural.

Dokter juga mungkin akan melakukan tes yang disebut dengan "tilt test" untuk mengetahui penyebab gejala yang Anda alami. Biasanya test ini hanya dilakukan di rumah sakit. Anda akan diperintahkan untuk perlahan-lahan miring dari berbaring ke posisi tegak di atas meja. Selama itu, tekanan darah, denyut dan irama jantung akan dipantau.

Pengobatan tekanan darah rendah

Tidak perlu mendapatkan perawatan jika secara alami tekanan darah Anda memang rendah atau tidak mengalami gejala apapun. Namun jika Anda mengalami gejala-gejalanya, pengobatannya akan tergantung dari penyebabnya. Sebagai contoh, turunnya tekanan darah disebabkan karena Anda mengonsumsi obat diuretik, maka hanya perlu menghentikannya atau menggantinya.

Perawatan sendiri

Ada beberapa langkah perawatan sendiri yang dapat membantu Anda jika mengalami dua jenis hipotensi yang kami sebutkan di atas.

Jika Anda mengalami hipotensi postural, dokter mungkin akan menyarankan beberapa langkah berikut:
  • Berdiri perlahan-lahan dari duduk atau berbaring, terutama pada saat bangun pertama kali.
  • Cobalah untuk menyilangkan kaki saat berdiri, berdiri di ujung jari kaki dan tekanan pada otot kaki. Ini dapat membantu aliran darah kembali ke jantung lebih cepat dan mengurangi gejala saat berdiri.
  • Pastikan minum cukup cairan dan jauhi alkohol.
  • Angkat sedikit bagian kepala saat tidur. 

Dokter mungkin juga akan menyarankan agar Anda mengubah pola makan yang berupa diet tinggi garam. Namun hal ini hanya boleh dilakukan dengan pengawasan dokter karena kondisi Anda harus terus dipantau.

Jika Anda mengalami hipotensi postprandial, dokter mungkin akan menyarankan untuk:
  • Makan sedikit tapi sering.
  • Berbaring setelah makan. 

Langkah-langkah ini mungkin tidak cocok untuk semua orang. Tanyakan kepada dokter mengenai saran terbaik untuk Anda.

Obat-obatan

Terkadang, dokter umum atau spesialis meresepkan obat jika perawatan rumahan tidak menghentikan gejala tekanan darah rendah. Obat-obat yang biasa diberikan adalah obat yang:
  • Meningkatkan kuantitas garam di dalam tubuh
  • Membuat pembuluh darah menyempit. 

Penyebab tekanan darah rendah

Jika tekanan darah Anda rendah, namun Anda tidak mengalami gejala apapun, maka sangat mungkin tidak ada penyebab yang mendasarinya. Tekanan darah seperti ini berarti tekanan darah yang normal untuk Anda.

Turunnya tekanan darah secara tiba-tiba yang biasanya bersifat sementara dapat menyebabkan gejala, seperti pingsan. Istilah medis untuk ini adalah sinkop (syncope). Sekitar setengah dari kita mengalami hal ini di beberapa titik kehidupan kita. Beberapa hal yang dapat menyebabkannya adalah:
  • Berdiri dalam waktu yang lama di lingkungan yang panas
  • Mengalami dehidrasi
  • Rasa sakit
  • Emosi yang kuat
  • Fobia - misalnya takut melihat darah. 

Jika tekanan darah Anda rendah dan selalu menimbulkan gejala, mekanisme tubuh yang mengontrol tekanan darah dalam tubuh Anda mungkin tidak bekerja dengan benar. Kondisi ini menyebabkan turunnya tekanan darah.

Jika Anda mengalami hipotensi postural, tubuh tidak merespon cukup cepat saat berdiri, menyebabkan darah tertinggal di kaki. Ini berarti bahwa darah yang kembali ke jantung kurang, sehingga tidak banyak darah yang dapat dipompa oleh jantung, menyebabkan tekanan darah turun. Hipotensi postprandial terjadi ketika darah mengalir ke sistem pencernaan setelah Anda makan. Tubuh Anda tidak merespon dengan cara yang biasa untuk menjaga tekanan darah di seluruh tubuh.

Ada beberapa kondisi yang mungkin mendasari tekanan darah rendah Anda, beberapa diantaranya:
  • Cedera atau luka bakar, yang menyebabkan kehilangan darah atau cairan
  • Dehidrasi
  • Infeksi berat
  • Reaksi alergi hebat (anafilaksis)
  • Masalah jantung, seperti gagal jantung, serangan jantung dan aritmia
  • Obat-obatan tertentu, termasuk obat untuk masalah jantung dan tekanan darah tinggi, dan beberapa antidepresan
  • Kondisi yang mempengaruhi sistem saraf, seperti penyakit Parkinson dan diabetes tipe 1 dan tipe 2
  • Kondisi yang melibatkan hormon, contoh penyakit addison di mana tubuh tidak menghasilkan cukup hormon kortisol
  • Terlalu lama bed rest (istirahat total). 

Article Resources
  • http://www.bupa.co.uk/health-information/directory/l/low-blood-pressure

25 Maret 2015

Penyebab Rasa Tidak Enak di Mulut

Rasa tidak enak di mulut
Rasa tidak enak di mulut mengindikasikan terjadinya penurunan indera perasa.

Penyebab rasa tidak enak di mulut adalah karena perubahan rasa pada lidah atau memang terjadi penurunan fungsi indera perasa. Namun, biasanya kondisi ketidakmampuan total lidah dalam merasa sangat jarang terjadi.

Rasa tidak enak di mulut juga merupakan gejala dari beberapa kondisi, seperti penyakit gastrointestinal reflux (GERD), infeksi kelenjar ludah, sinusitis, kesehatan gigi yang buruk, atau karena mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Gangguan pada indera perasa ini diakibatkan oleh sesuatu yang mengganggu transfer sensasi rasa ke otak atau suatu kondisi yang mempengaruhi cara otak dalam menafsirkan rasa tersebut. Indera penciuman merupakan pusat apresiasi rasa. Setiap jenis gangguan penciuman juga dapat menyebabkan rasa tidak enak di mulut.

Penyakit gastrointestinal reflux menjadi penyebab tersering rasa tidak enak di mulut. Asam lambung yang naik ke mulut menimbulkan rasa yang tidak enak, seperti rasa asam atau rasa logam. Infeksi amandel atau pada kelenjar ludah juga menjadi penyebab tersering rasa tidak enak di mulut. Demikian pula, kesehatan gigi yang buruk yang menyebabkan pertumbuhan bakteri di dalam mulut juga dapat menyebabkan rasa tidak enak di mulut.

Kemungkinan penyebab rasa tidak enak di mulut lainnya adalah infeksi virus yang merusak sel-sel sensorik lidah yang akhirnya menyebabkan perubahan indera perasa. Sedangkan gangguan pada mulut dan lidah lainnya, termasuk sariawan, juga menjadi penyebab lain rasa tidak enak di mulut.

Rasa tidak enak di mulut juga dapat disebabkan karena terapi radiasi (seperti terapi untuk kanker) dan obat-obatan, seperti karena mengonsumsi antibiotik, dan angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors.

Tergantung penyebab dan pengobatannya, masalah gangguan rasa pada lidah dapat sembuh dalam hitungan hari, bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Ada pula yang bersifat permanen, terutama jika diakibatkan terapi radiasi langsung pada mulut.

Apa saja gejala lainnya yang mungkin disertai dengan rasa tidak enak di mulut?

Rasa tidak enak di mulut dapat menyertai gejala lain, yang bervariasi tergantung dari penyakit, gangguan atau kondisi yang mendasarinya. Gejala yang mempengaruhi saluran pencernaan juga dapat berimbas pada sistem tubuh lainnya.

Rasa tidak enak di mulut yang menyertai gejala gastrointestinal

Rasa tidak enak di mulut dapat menyertai gejala lain yang mempengaruhi sistem pencernaan, seperti:
  • nyeri perut
  • perut kembung
  • batuk
  • mulas
  • gangguan pencernaan. 

Rasa tidak enak di mulut yang menyertai gejala penyakit kelenjar ludah

Rasa tidak enak di mulut dapat menyertai gejala yang berhubungan dengan penyakit kelenjar ludah, seperti:
  • kesulitan membuka mulut
  • mulut kering
  • demam
  • sakit kepala
  • nyeri di wajah atau mulut
  • kemerahan pada sisi wajah atau leher bagian atas
  • radang tenggorokan
  • pembengkakan pada wajah atau leher. 

Rasa tidak enak di mulut yang menyertai gejala penyakit hidung dan sinus

Rasa tidak enak di mulut dapat menyertai gejala yang berkaitan dengan penyakit hidung dan sinus, seperti:
  • kelemahan
  • demam
  • sakit kepala
  • postnasal drip (akumulasi lendir di belakang hidung dan tenggorokan)
  • radang tenggorokan
  • hidung tersumbat atau buntu
  • Radang amandel

Gejala yang mungkin mengindikasikan kondisi serius

Pada beberapa kasus, rasa tidak enak di mulut dapat terjadi dengan gejala lain yang mungkin mengindikasikan adanya suatu kondisi atau penyakit serius yang harus segera mendapatkan perawatan medis.

Segera cari ke dokter jika mengalami rasa tidak enak di mulut yang disertai dengan gejala serius, seperti:
  • kesulitan bernapas
  • demam tinggi (lebih dari 38,3 derajat C)
  • kehilangan berat badan tanpa ada kejelasan
  • kehilangan kemampuan penglihatan, pendengaran atau penciuman. 

Apa penyebab rasa tidak enak di mulut?

Peradangan dan infeksi saluran pernapasan bagian atas, sinus, dan mulut dan lidah dapat menimbulkan ras tidak enak di mulut. Gejalanya mungkin timbul akibat adanya peradangan, infeksi, atau penyakit yang mempengaruhi sensitivitas lidah yang bertanggungjawab untuk sensasi rasa.

Penyakit gastrointestinal reflux memiliki gejala serupa pada permukaan lidah, yang dirusaknya dengan asam lambung dan empedu yang naik ke mulut.

Rasa tidak enak di mulut yang disebabkan masalah gastrointestinal

Rasa tidak enak di mulut dapat disebabkan oleh gangguan pencernaan, seperti:
  • Esofagitis
  • Gastroesophageal reflux disease (GERD)
  • Intestinal gas
  • Tukak lambung. 

Penyebab rasa tidak enak di mulut lainnya

Rasa tidak enak di mulut dapat disebabkan kondisi lain, seperti:
  • Infeksi bakteri
  • Dehidrasi
  • Pengobatan atau obat-obatan 
  • Sariawan atau abses di mulut 
  • Kebersihan mulut yang buruk
  • Infeksi sinus (sinusitis)
  • Sindrom Sjogren (penyakit autoimun yang ditandai dengan mata dan mulut kering)
  • Penggunaan tembakau (seperti merokok)
  • Tumor (olfactory meningioma) 
  • Infeksi virus. 

Rasa tidak enak di mulut yang disebabkan oleh penyakit serius yang mengancam jiwa

Pada beberapa kasus, rasa tidak enak di mulut bisa jadi merupakan gejala dari penyakit serius yang mengancam jiwa yang harus segera mendapatkan perawatan medis, seperti:
  • Kanker mulut
  • Infeksi berat
  • Stroke. 

Pertanyaan yang sering diajukan dokter untuk mendiagnosis rasa tidak enak di mulut

Untuk mendiagnosis kondisi Anda, dokter biasanya akan menanyakan beberapa pertanyaan terkait rasa tidak enak di mulut Anda, seperti:
  • Apakah rasa semua makan dan minuman sama?
  • Apakah Anda merokok?
  • Apakah Anda mengalami kesulitan makan?
  • Apakah indera penciuman Anda normal?
  • Apakah Anda baru menggunakan suatu merek produk pasta gigi atau obat kumur?
  • Rutinkah Anda ke dokter gigi?
  • Sudah berapa lama rasa tidak enak berlangsung?
  • Obat-obatan apa saja yang biasa Anda konsumsi?
  • Apa saja gejala lain yang menyertai? 
Jika perlu, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan lanjutan seperti tes laboratorium, x-ray atau USG.

Komplikasi potensial rasa tidak enak di mulut

Karena rasa tidak enak di mulut dapat disebabkan oleh penyakit serius, tidak mengobatinya mungkin akan mengakibatkan komplikasi serius dan kerusakan permanen.

Setelah penyebabnya teridentifikasi, patuhi pengobatan dokter demi menghindari risiko komplikasi potensial, seperti:
  • Dehidrasi
  • Berat badan yang berlebihan
  • Gizi Buruk
  • Penyebaran kanker
  • Penyebaran infeksi. 

Article Resources
  • http://www.localhealth.com/article/bad-taste-in-mouth/causes

20 Maret 2015

Tanda dan Gejala Demensia

Hilang memori

Demensia adalah istilah luas yang menggambarkan banyak gejala. Demensia sering diartikan sebagai kepikunan atau pikun, padahal sebenarnya pikun hanyalah satu dari gejala demensia.

Terlepas dari berapa usia Anda saat ini, seiring waktu akan banyak pikiran-pikiran Anda yang salah (slip memori). Misalnya, Anda lupa dimana meletakkan kunci, Anda tidak mampu mengenali seseorang yang sebelumnya Anda kenal, atau Anda pergi ke dapur untuk melakukan sesuatu tetapi sesampai di dapur Anda lupa dengan apa yang mau dikerjakan. Kondisi demensia dapat terjadi pada semua orang.

Seiring pertambahan usia, biasanya slip memori ini akan lebih sering terjadi dan Anda akan merasakan bahwa memori dan pikiran Anda tidak lagi setajam dahulu.

Tanda dan gejala dini demensia

Demensia bukanlah penyakit tunggal, melainkan sekumpulan gejala yang disebabkan oleh kerusakan otak akibat penyakit degeneratif. Penyakit yang paling sering menyebabkan demensia adalah penyakit Alzheimer. Gejalanya adalah kehilangan memori, perubahan mood dan disorientasi.

Hilangnya ingatan yang mengganggu kehidupan sehari-hari

Hilangnya ingatan adalah tanda umum dari demensia, terutama lupa dengan informasi atau peristiwa yang belum lama dialami. Penderita demensia mungkin akan berusaha keras untuk mengingat nama benda atau teman, atau kesulitan untuk mengingat sesuatu yang baru saja ditontonnya di TV. Apakah Anda sering lupa tanggal dan peristiwa penting? Atau Anda sering harus mendapatkan penjelasan berulang-ulang? Waspadai demensia.

Merasa bingung dengan waktu dan lokasi

Jika demensia mulai berkembang, penderitanya mungkin akan lupa akan waktu, tanggal atau bahkan tahun. Penderita demensia bahkan mungkin juga lupa dimana lokasinya berada saat ini atau bagaimana dia bisa sampai disitu, atau merasa bingung ketika berada di lingkungan yang sebenarnya telah ia kenal.

Masalah dengan persepsi dan kesadaran sosial

Pada sebagian orang, masalah penglihatan merupakan gejala demensia. Penderita demensia mungkin mengalami kesulitan dalam membaca, mengukur jarak, dan menentukan warna, dan kontras. Namun, jika Anda adalah seorang yang sudah tua dengan penglihatan yang memburuk, jangan dulu mengira Anda mengalami demensia karena bisa jadi kondisi tersebut memang murni penurunan kualitas penglihatan Anda terkait usia atau karena penyakit katarak.

Masalah dalam berbicara dan kosakata

Penderita demensia mungkin akan berhenti di tengah-tengah pembicaraannya, sulit untuk melanjutkan kembali atau sulit untuk mengingat sampai dimana pembicaraannya tadi. Penderita demensia juga mungkin mengalami kesulitan dalam mencari kosakata yang tepat.

Kesulitan dalam berencana atau mengatur

Penderita demensia kemungkinan juga akan mengalami penurunan kemampuan dalam merencanakan atau bekerja dengan perubahan-perubahan angka. Sebagai contoh, penderita demensia mungkin mengalami kesulitan dalam mengikuti daftar belanjaan atau mengecek tagihan.

Perubahan kepribadian dan suasana hati

Penderita demensia mungkin selalu diliputi perasaan curiga, depresi, takut, atau cemas. Penderita demensia biasanya juga mudah sekali marah.

Ketika mengalami gejala-gejala diatas, berapapun usia Anda, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter. Perawatan dini akan mencegah demensia berkembang lebih lanjut atau bahkan mengurangi gejalanya. Ketika sudah mencapai stadium akhir, penderita demensia biasanya tidak lagi mampu untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan akan terus membutuhkan bantuan orang lain.

Image Credit
  • www.millercathy.com

Perbedaan Antara Tumor dan Kanker

Tumor dan kanker adalah dua istilah yang sangat ditakuti orang-orang. Ketika mendengar seseorang yang terkena tumor atau kanker, seringkali muncul asumsi bahwa orang tersebut tidak dapat lagi disembuhkan atau akan segera meninggal dunia.

Banyak orang yang panik ketika mereka tahu bahwa mereka mengidap tumor. Mereka berpikir bahwa mereka sudah menderita kanker yang mematikan. Di sisi lain, banyak pula orang yang tidak mendapatkan perawatan medis yang tepat karena menganggap benjolan yang dideritanya hanyalah sesuatu yang ringan, padahal itu kanker.

Untuk memperjelas hal ini, penting untuk diketahui bahwa sebenarnya tumor tidak selalu identik dengan kanker. Tumor adalah suatu kondisi dimana terjadi pertumbuhan sel yang abnormal sehingga membentuk lesi, atau dalam banyak kasus muncul benjolan di satu atau beberapa bagian tubuh. Sedangkan kanker merupakan kondisi degeneratif dimana terjadi pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan menyebar/menginvasi jaringan dan organ sekitar (metastasis) di dalam tubuh.

Perbedaan tumor dan kanker

Perlu dicatat bahwa tidak semua tumor adalah kanker. Ada jenis tumor jinak, yang pertumbuhannya hanya terbatas pada bagian tubuh tertentu. Ketika berubah menjadi tumor ganas, maka itu disebut dengan kanker. Hal ini berarti bahwa pertumbuhan primer dari tumor dapat menyebabkan pertumbuhan-pertumbuhan sekunder lainnya sehingga menyerang bagian-bagian penting tubuh.

Anda juga harus tahu bahwa tidak semua kasus kanker ditandai dengan pertumbuhan tumor. Kanker darah (leukemia) misalnya, tidak menunjukkan keberadaan tumor. Namun, bila Anda memiliki tumor, akan lebih baik untuk menjalani biopsi - pengambilan sampel tumor untuk diperiksa di laboratorium - untuk menentukan apakah tumor tersebut jinak atau ganas.

Tumor dapat dengan mudah diangkat melalui pembedahan (operasi) dan biasanya jaringan kambuh kembali. Di sisi lain, kanker memerlukan perawatan intensif yang lama. Perawatan untuk kanker mungkin terdiri dari operasi, kemoterapi, dan terapi radiasi (radioterapi). Baik kanker maupun tumor, keduanya harus segera ditangani. Namun kebanyakan tumor tidak mengancam nyawa, sementara kanker adalah kondisi serius yang harus segera mendapatkan perawatan medis intensif.

Kesimpulan: Tumor dan kanker tidaklah sama. Tumor bisa bersifat jinak dan tidak berkembang menjadi kanker atau tidak menyebar ke bagian lain tubuh. Sedangkan kanker adalah kondisi keganasan, terjadi pertumbuhan dan penyebaran sel yang abnormal dan tidak terkendali.

7 Gejala dan Tanda yang Tidak Boleh Diabaikan

Demam

Nyeri dada, hilang penglihatan tiba-tiba, dan sakit perut yang hebat memerlukan perawatan medis segera, tapi bagaimana dengan gejala-gejala lainnya yang dianggap lebih ringan? Apakah gejala-gejala tersebut tidak berbahaya dan boleh diabaikan? Berikut ini adalah tujuh gejala dan tanda yang layak mendapatkan perhatian medis segera.

1. Berat badan turun yang tidak diketahui penyebabnya

Turunnya berat badan tanpa bersusah payah mungkin terdengar seperti mimpi di siang bolong, namun sebenarnya kondisi ini dapat menandakan adanya masalah kesehatan yang serius. Jika Anda kehilangan lebih dari 10 persen berat badan selama enam bulan terakhir, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya bisa jadi disebabkan beberapa kondisi kesehatan yang serius, seperti hipertiroidisme (kelenjar tiroid yang terlalu aktif), diabetes, depresi, penyakit hati, kanker, dan gangguan penyerapan nutrisi tubuh (gangguan malabsorpsi).

2. Demam tinggi atau persisten

Demam tidak selalu menjadi alarm dari suatu kondisi yang berbahaya. Demam merupakan respon tubuh dalam memerangi infeksi. Demam persisten (menetap/berkepanjangan) dapat menandakan adanya infeksi tersembunyi, mulai dari infeksi pada saluran kemih hingga tuberkolosis (TBC). Pada beberapa kasus, kondisi keganasan (kanker) - seperti limfoma - dapat menyebabkan demam yang berkepanjangan atau demam persisten.

Segera hubungi dokter jika suhu tubuh Anda mencapai 39,4°C atau lebih, atau jika Anda telah mengalami demam selama lebih dari tiga hari.

3. Sesak napas

Sesak napas bisa jadi merupakan gejala dari suatu kondisi kesehatan. Berolahraga berat, suhu yang ekstrem, obesitas dan berada di ketinggian tinggi dapat menyebabkan sesak napas. Di luar kondisi-kondisi tersebut, sesak napas mungkin merupakan gejala dari suatu kondisi kesehatan yang serius. Jika Anda mengalami sesak napas yang tidak diketahui penyebabnya, terutama jika muncul secara tiba-tiba dan hebat, segeralah cari perawatan medis.

Penyebab sesak napas bisa jadi adalah karena penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), bronkitis, asma, pneumonia, bekuan darah di paru-paru (emboli paru), seta masalah pada jantung dan paru-paru lainnya. Kesulitan bernapas juga dapat disebabkan oleh serangan panik - kecemasan tiba-tiba yang memicu reaksi fisik yang hebat.

4. Perubahan kebiasaan buang air besar

Rutinitas dan perilaku buang air besar pada tiap-tiap orang dapat berbeda-beda. Namun segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami perubahan dalam buang air besar, seperti:
Perubahan kebiasaan buang air besar bisa jadi merupakan tanda adanya infeksi bakteri - seperti campylobacter atau salmonella - atau infeksi virus atau parasit. Penyebab lainnya yang mungkin adalah penyakit iritasi usus besar dan kanker usus besar.

5. Linglung atau perubahan kepribadian

Segera cari perhatian medis jika secara mendadak Anda mengalami:
  • Ketidakmampuan berpikir (kemampuan berpikir buruk)
  • Kesulitan fokus, atau mempertahankan atau mengalihkan perhatian
  • Perubahan perilaku.
Perubahan-perubahan ini bisa disebabkan oleh berbagai masalah kesehatan, seperti infeksi, gizi buruk, gangguan kesehatan mental atau karena obat-obatan.

6. Perut terasa penuh

Jika Anda secara konsisten merasa perut Anda selalu penuh atau baru makan sedikit sudah terasa kenyang, segera periksakan diri ke dokter. Kondisi cepat kenyang kadangkala disertai dengan mual, muntah, kembung atau penurunan berat badan.

Kemungkinan penyebab cepat kenyang adalah penyakit gastroesophageal reflux (GERD) dan tukak lambung. Pada beberapa kasus, kondisi cepat kenyang disebabkan oleh masalah kesehatan yang lebih serius, seperti kanker pankreas.

7. Melihat kilatan cahaya

Jika Anda melihat adanya titik terang atau cahaya yang berkedip (padahal sebenarnya tidak ada), maka ini mungkin menandakan kondisi migrain. Pada kasus lain, melihat kilatan cahaya yang tiba-tiba bisa jadi merupakan sinyal dari ablasi retina (lepasnya retina). Jika hal ini terjadi, segeralah cari perawatan medis demi mencegah kehilangan penglihatan permanen.

19 Maret 2015

Mencegah Kanker: 7 Tips Menurunkan Risiko Kanker

Khawatir dengan kanker dan ingin mencegahnya? Segera lakukan perubahan gaya dan pola hidup, seperti dengan selalu mengonsumsi makanan sehat dan memeriksakan diri secara rutin.

Di internet, Anda mungkin sudah sering membaca tips-tips untuk mencegah kanker. Umumnya tips-tips itu selalu menyarankan untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Hal ini karena tidak terlepas dari fakta bahwa mencegah kanker adalah sesuatu yang masih terus diteliti, dan terlebih penyebab pasti kanker hingga saat ini belum diketahui. Namun, gaya hidup yang sehat telah diyakini oleh ilmuwan sebagai salah satu langkah terbaik untuk mencegah kanker.
Mencegah kanker

Di bawah ini adalah tujuh tips sederhana untuk menurunkan risiko dari terkena kanker.

1. Hindari rokok

Merokok telah dikaitkan dengan berbagai jenis kanker, seperti kanker paru-paru, kandung kemih, leher rahim dan kanker ginjal. Dan mengunyah tembakau juga dikaitkan dengan kanker rongga mulut dan pankreas. Bahkan jika Anda bukan seorang perokok, paparan asap rokok dari orang lain juga akan meningkatkan risiko kanker paru-paru bagi Anda.

Berhenti merokok merupakan salah satu keputusan besar seseorang demi kesehatannya. Jika merasa kesulitan berhenti merokok, mintalah saran kepada dokter. Dokter biasanya memiliki strategi atau produk yang efektif untuk membantu Anda berhenti merokok.

2. Konsumsi makanan sehat

Meskipun selalu mengonsumsi makanan sehat, bukan berarti Anda terjamin untuk tidak terkena kanker, tetapi mengonsumsi makanan sehat diyakini akan menurunkan risiko terkena kanker.

Lakukan langkah-langkah berikut:
  • Konsumsi banyak buah dan sayuran. Perbanyak diet Anda dengan buah-buahan, sayuran, dan makan lain dari sumber nabati (tumbuhan), seperti biji-bijian dan kacang-kacangan.
  • Batasi konsumsi lemak. Lebih baik hanya mengonsumsi makanan yang rendah lemak. Makanan tinggi lemak cenderung mengandung lebih tinggi kalori dan dapat meningkatkan risiko obesitas yang pada gilirannya akan meningkatkan risiko kanker.
Selain itu, stop minum alkohol. Alkohol diyakini memiliki keterkaitan dengan berbagai jenis kanker, seperti kanker payudara, usus besar, paru-paru, ginjal dan hati.

3. Jaga berat badan dan berolahraga

Menjaga berat badan yang sehat akan menurunkan berbagai risiko kanker, termasuk kanker payudara, prostat, paru-paru, usus, dan ginjal.

Selain itu, olahraga fisik juga penting. Selain akan membantu mengendalikan berat badan, olahraga fisik juga akan menurunkan risko kanker payudara dan kanker usus besar. Untuk manfaat yang besar, lakukan olahraga fisik minimal 150 menit setiap minggunya.

4. Lindungi diri dari sinar matahari

Kanker kulit merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum, dan salah satu jenis kanker yang paling dapat dicegah. Lakukan beberapa tips berikut ini:
  • Hindari paparan sinar matahari langsung. Hindari paparan sinar matahari langsung antara pukul 10.00 s/d 16.00.
  • Tetap berada di tempat teduh. Ketika berada di luar ruangan, tetaplah berada di tempat teduh sesering mungkin. Kacamata hitam dan topi lebar mungkin akan membantu ketika Anda terpaksa harus terpapar sinar matahari langsung.
  • Tutupi tubuh. Ketika keluar dan terpapar sinar matahari, gunakan pakaian yang lengkap sehingga sinar matahari tidak langsung mengenai kulit. Lebih baik gunakan pakaian yang berwarna terang untuk menurunkan risiko radiasi sinar ultraviolet dari matahari.
  • Gunakan tabir surya. Menggunakan tabir surya ketika berada di luar ruangan akan mencegah paparan langsung sinar matahari.
  • Hindari tanning bed dan sunlamps. Tanning bed (alat untuk mengubah warna kulit menjadi lebih gelap) dan sunlamps ini memiliki efek yang sama dengan sinar matahari alami. 

5. Imunisasi

Bagian langkah untuk mencegah kanker adalah dengan mencegah infeksi virus tertentu. Imunisasi yang pada akhirnya berkontribusi dalam pencegahan kanker, antara lain:
  • Hepatitis B. Hepatitis B dapat meningkatkan risiko kanker hati. Vaksin hepatitis B sangat dianjurkan untuk orang yang berisiko tinggi, seperti pekerja laboratorium atau pekerja kesehatan yang rentan terkena darah, atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi.
  • Human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus menular seksual yang dapat menyebabkan kanker serviks dan genital lainnya serta kanker sel skuamosa pada kepala dan leher. 

6. Hindari perilaku berisiko

Langkah efektif lainnya untuk mencegah kanker adalah dengan menghindari perilaku berisiko yang dapat menyebabkan infeksi, yang pada gilirannya akan meningkatkan risiko kanker. Sebagai contoh:
  • Melakukan hubungan seks yang aman. Hanya melakukan hubungan seks dengan pasangan Anda. Bergonta-ganti pasangan hanya akan meningkatkan risiko terkena penyakit menular seksual (PMS) seperti HIV dan HPV. Orang-orang dengan HIV dan HPV berisiko tinggi terkena kanker anus, hati dan paru-paru. HPV paling sering dikaitkan dengan kanker serviks, tetapi juga dapat meningkatkan risiko kanker anus, penis, tenggorokan, vulva dan vagina.
  • Jangan berbagi jarum suntik dan pisau cukur. Berbagi jarum suntik atau pisau cukur dengan orang lain dapat meningkatkan risiko HIV, serta hepatitis B dan hepatitis C yang pada akhirnya akan meningkatkan risiko kanker hati. 

7. Periksakan diri secara rutin

Lakukan screening kanker secara teratur, seperti untuk kanker kulit, usus besar, prostat, leher rahim, dan payudara. Screening memang tidak mencegah kanker, melainkan hanya untuk mengetahui keberadaan kanker. Tapi dengan terdeteksinya kanker secara dini, maka kemungkinan untuk sembuh semakin besar. Tanyakan kepada dokter mengenai jadwal atau metode screening yang tepat bagi Anda.

Apa Bahaya Terlalu Banyak Duduk?

Duduk terlalu lama
Para peneliti banyak yang mengaitkan aktivitas duduk yang terlalu lama dengan sejumlah masalah kesehatan, seperti obesitas dan sindrom metabolik - sejumlah kondisi yang meliputi peningkatan tekanan darah, gula darah tinggi, kelebihan lemah tubuh di sekitar pinggang, dan kadar kolesterol yang tinggi.

Terlalu banyak duduk juga diyakini akan meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung dan kanker.




Sebuah penelitian tiga tahun lalu membandingkan orang dewasa yang duduk kurang dari dua jam sehari di depan televisi dengan orang dewasa yang duduk selama empat jam atau lebih di depan televisi. Ternyata mereka yang duduk lebih lama dalam sehari besar kemungkinan akan mengalami:
  • Peningkatan risiko hampir 50 persen untuk kematian akibat berbagai penyebab
  • Peningkatan risiko sekitar 125 persen untuk kejadian yang terkait penyakit kardiovaskular, seperti nyeri dada (angina) dan serangan jantung. 

Peningkatan risiko ini telah dipisahkan para peneliti dari faktor risiko yang sudah ada pada orang dewasa tersebut, seperti merokok dan tekanan darah tinggi.

Duduk di depan TV bukanlah satu-satunya yang menjadi fokus disini. Seluruh aktivitas duduk, seperti duduk di belakang meja kerja atau di belakang kemudi kendaraan sama bahayanya bila dilakukan dalam waktu yang lama. Dan perlu diketahui bahwa berolahraga hanya beberapa jam dalam seminggu atau melakukan aktivitas sedang atau berat diyakini para peneliti tidak secara signifikan menurunkan risiko ini apabila masih duduk dalam waktu yang lama setiap harinya.

Solusinya hanya mengurangi duduk dan banyaklah bergerak secara keseluruhan. Jika ada pekerjaan yang dapat Anda lakukan dengan berdiri, tidak ada salahnya untuk berdiri. Hal ini jauh lebih baik daripada harus duduk berjam-jam setiap hari tanpa gerak badan menyeluruh. Sebagai contoh, jika Anda menelepon tidak ada salahnya untuk melakukannya dengan berdiri atau jika Anda seharian bekerja di depan komputer atau dengan kata lain duduk di belakang meja, cobalah gunakan meja yang tinggi sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan berdiri.

Banyak bergerak tentu akan menyehatkan, ini suatu hal yang tak terbantahkan. Dengan banyak gerak, kalori yang terbakar akan lebih banyak, sehingga menyebabkan penurunan berat badan (bagi mereka yang obesitas) dan menambah energi.

Aktivitas otot yang diperlukan untuk berdiri atau untuk melakukan gerakan lainnya diyakini akan memicu proses tubuh penting yang berkaitan dengan pemecahan lemak dan gula dalam tubuh. Ketika Anda duduk, proses ini seolah terhenti dan risiko Anda terkena penyakit meningkat, sedangkan ketika Anda berdiri atau bergerak aktif, proses ini akan kembali berjalan.

18 Maret 2015

Bahaya Asap Rokok Bagi Keluarga Anda

http://www.medkes.com/2015/03/bahaya-asap-rokok-bagi-keluarga-anda.html
Paparan racun di dalam asap rokok dapat menyebabkan atau berkontribusi untuk penyakit jantung, penyakit paru-paru, kanker, asma dan berbagai masalah kesehatan serius lainnya.

Anda mungkin bukan seorang perokok karena Anda sadar akan bahayanya, tapi bagaimana dengan asap rokok dari orang lain?

Ketahui apa yang sebenarnya Anda hirup dari udara, apa yang terdapat dan yang ditinggalkan asap rokok, dan terapkan langkah-langkah sederhana untuk melindungi Anda dan keluarga Anda dari asap rokok.

Apa yang terdapat di dalam asap rokok?

Asap rokok adalah asap yang perokok hembuskan atau asap yang muncul dari pembakaran langsung tembakau. Asap rokok mengandung ribuan bahan kimia beracun, diantaranya:
  • Amonia, digunakan dalam produk pembersih
  • Butana, digunakan dalam cairan korek gas
  • Karbon monoksida, dikeluarkan dari knalpot mobil
  • Chromium, digunakan untuk membuat baja
  • Sianida, digunakan dalam senjata kimia
  • Formaldehyde, bahan kimia industri
  • Lead, logam beracun
  • Polonium, zat radioaktif. 

Partikel berbahaya dalam asap rokok dapat bertahan lama di udara selama berjam-jam atau bahkan lebih lama. Jadi, hilangnya asap rokok dari suatu ruangan tidak berarti racunnya juga telah hilang. Residu yang menempel pada rambut dan pakaian seorang perokok, serta bantal, karpet, sofa, dan barang-barang lainnya juga akan menimbulkan risiko kesehatan, terutama bagi anak-anak.

Risiko apa saja yang ditimbulkan asap rokok?

Asap rokok menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius, baik bagi perokok maupun perokok pasif, diantaranya:
  • Penyakit paru-paru. Paparan asap rokok dapat memperburuk kondisi pernapasan, terutama pada orang-orang yang memiliki asma atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
  • Penyakit jantung. Asap rokok merusak pembuluh darah dan mengganggu sirkulasinya, yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan serangan jantung. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa asap rokok juga meningkatkan risiko kematian jantung mendadak.
  • Kanker. Asap rokok merupakan salah satu faktor risiko yang diketahui untuk kanker paru-paru. Selain itu, asap rokok mengandung benzena, yang meningkatkan risiko leukemia.

Asap rokok menimbulkan risiko tambahan bagi anak-anak, yang sangat rentan terhadap efek asap rokok. Risikonya meliputi:
  • Berat badan lahir rendah (BBLR). Paparan asap rokok selama kehamilan akan meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah.
  • Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Asap rokok meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak atau SIDS.
  • Asma. Asap rokok meningkatkan risiko dan keparahan asma pada anak-anak.
  • Infeksi. Anak-anak yang hidup dengan perokok lebih mungkin mengembangkan penyakit bronkitis, pneumonia, dan infeksi telinga tengah (otitis media)

Asap rokok juga menyebabkan batuk kronis, mengi dan lendir di saluran napas, serta iritasi mata dan hidung.

Bagaimana menghindari asap rokok?

Dengan perencanaan sederhana, Anda dapat mengurangi atau menghilangkan paparan asap rokok. Ingat, setiap orang berhak untuk menghirup udara yang bersih,. Mulailah dengan langkah-langkah sederhana berikut ini:
  • Jangan biarkan seseorang merokok di rumah. Jika anggota keluarga ingin merokok, suruh mereka merokok di luar rumah. Selain itu jangan sediakan asbak dirumah dan jika perlu pasang tanda larangan merokok di ruangan tamu untuk mencegah tamu merokok. Perlu diketahui, AC dan sistem ventilasi tidak efektif menghilangkan asap dan racun rokok dari udara.
  • Jangan merokok di dalam kendaraan. Jika Anda atau penumpang ingin merokok, berhentilah dan merokoklah di luar mobil.
  • Aturan larangan merokok di tempat kerja. Jika Anda adalah seorang pengambil kebijakan atau pemimpin di sebuah perusahaan atau tim kerja, berlakukan larangan merokok di tempat kerja.
  • Pilih fasilitas atau tempat umum yang bebas asap rokok. Ini berlaku untuk fasilitas umum seperti tempat penitipan anak, restoran, mall, dan tempat umum lainnya. 

Jika Anda memiliki pasangan yang perokok, menyarankannya untuk berhenti merokok mungkin tidak lagi mempan. Tapi beritahukanlah kepadanya tentang bahayanya asap rokok bagi Anda, anak, dan keluarga Anda lainnya. Jika pasangan Anda menyadarinya, meskipun dia mungkin tidak berhenti merokok, setidaknya ia tidak akan lagi merokok dirumah atau di dekat Anda.

Apakah Ponsel dapat Menyebabkan Kanker?

Kanker otak dan ponsel
Hubungan antara ponsel dengan perkembangan kanker masih kontroversial. Penelitian bertahun-tahun untuk mencari hubungan antara ponsel dan kanker melahirkan hasil yang saling bertentangan.

Saat ini, tidak ada konsensus tentang tingkat risiko kanker yang ditimbulkan akibat penggunaan ponsel.

Fokus perhatian antara ponsel dan kanker tampaknya terpicu pada perkembangan tumor otak yang sebagian mengklaimnya memiliki hubungan dengan penggunaan ponsel.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa juga terjadi peningkatan kasus tumor otak sejak tahun 1970-an, padahal kala itu ponsel belum digunakan. Sebenarnya peningkatan kasus kanker otak ini terkait dengan faktor-faktor lain, salah satunya karena banyaknya kasus kanker otak yang dapat dideteksi karena alat pemeriksaan medis yang semakin canggih.

Jadi apa yang para peneliti dapat pelajari dari hubungan antara ponsel dan kanker? Berikut ini adalah ikhtisar dari berbagai penelitian yang kami kutip dari laman Mayo Clinic:
  • Dalam satu penelitian pada lebih dari 420.000 pengguna ponsel selama lebih dari 20 tahun pemakaian, para peneliti tidak menemukan bukti adanya hubungan antara ponsel dan tumor otak.
  • Penelitian lain menemukan adanya hubungan antara ponsel dan kanker kelenjar ludah. Namun hanya sebagian kecil peserta penelitian yang memiliki tumor ganas.
  • Penelitian yang lebih baru lainnya menunjukkan adanya hubungan antara pengguna berat ponsel dengan risiko glioma - jenis tertentu kanker otak, tetapi penelitian tidak menunjukkan adanya peningkatan risiko tumor otak secara keseluruhan. 

Setelah mengevaluasi beberapa penelitian tentang kemungkinan hubungan antara ponsel dan glioma dan tumor otak non-kanker yang dikenal sebagai neuroma akustik, anggota International Agency for Research on Cancer - bagian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) - sepakat bahwa hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa radiasi ponsel merupakan agen penyebab kanker (karsinogenik). Akhirnya, medan elektromagnetik frekuensi radio diklasifikasikan sebagai kemungkinan karsinogenik pada manusia.

Untuk saat ini tidak ada yang tahu apakah ponsel dapat menyebabkan kanker. Hingga saat ini belum ada bukti yang meyakinkan bahwa penggunaan ponsel dapat meningkatkan risiko kanker. Jika Anda khawatir mengenai kemungkinan adanya hubungan antara penggunaan ponsel dan kanker, ada baiknya untuk membatasi penggunaan ponsel atau menggunakan loudspeaker atau handsfree (headset), sehingga radiasi ponsel jauh dari kepala Anda.

Penyebab Kanker: Mitos Populer Tentang Penyebab Kanker

Sel kanker

Kesalahpahaman mengenai penyebab kanker dapat menimbulkan kekhawatiran. Banyak kabar yang beredar di internet menyatakan bahwa sebagian benda atau produk yang kita pakai sehari-hari, seperti bahan plastik dan deodoran, dapat menyebabkan kanker.

Sebelum Anda panik dengan klaim-klaim tersebut. Bacalah dulu ulasan oleh Timothy J. Moynihan, MD, seorang ahli kanker dari Mayo Clinic, Rochester, Minnesota, Amerika Serikat, dibawah ini. Moynihan menjelaskan secara detail mengenai beberapa mitos penyebab kanker yang beredar di masyarakat.

Mitos: Antiperspiran atau deodoran dapat menyebabkan kanker payudara

Fakta: Tidak ada bukti konklusif yang mengaitkan penggunaan antiperspiran atau deodoran dengan kanker payudara. Ini berdasarkan penelitian dari National Cancer Institute Amerika Serikat dan penelitian lainnya.

Sebagian klaim menyatakan bahwa produk-produk ini mengandung zat-zat berbahaya, seperti senyawa aluminium dan paraben, yang dapat terserap melalui kulit atau masuk ke tubuh melalui luka bercukur. Tidak ada studi klinis yang memberikan jawaban pasti untuk pertanyaan apakah produk-produk ini dapat menyebabkan kanker payudara. Bukti yang ada saat ini menunjukkan bahwa produk-produk ini tidak menyebabkan kanker.

Jika Anda masih khawatir bahwa antiperspiran atau deodoran ketiak dapat meningkatkan risiko terkena kanker, pilih saja produk yang tidak mengandung bahan kimia yang mengkhawatirkan.

Mitos: Kontainer plastik microwave melepaskan zat berbahaya penyebab kanker ke dalam makanan

Fakta: Kontainer plastik microwave aman digunakan di dalam microwave.

Namun jangan gunakan kontainer plastik yang berpotensi meleleh atau rusak dan melepaskan bahan kimia ke dalam makanan jika dimasukkan ke dalam microwave. Jadi, hanya gunakan kontainer microwave yang khusus untuk microwave.

Periksa setiap kontainer yang Anda gunakan apakah diberi label sebagai microwave-save atau tidak.

Mitos: Penderita kanker tidak boleh mengonsumsi gula, karena dapat menyebabkan kanker tumbuh lebih cepat

Fakta: Gula tidak menyebabkan kanker tumbuh lebih cepat. Semua sel, termasuk sel-sel kanker memang bergantung pada gula darah (glukosa) sebagai sumber energi. Tetapi bukan berarti jika sel-sel kanker menerima gula dalam jumlah yang besar maka pertumbuhannya juga semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, mengurangi konsumsi gula juga tidak memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker.

Klaim ini sebagian mungkin didasarkan pada kesalahpahaman dari teknik pemeriksaan positron emission tomography (PET)*, yang menggunakan sejumlah kecil pelacak radioaktif - biasanya berupa glukosa. Semua jaringan dalam tubuh memang menyerap sebagian pelacak ini, tetapi jaringan yang menggunakan energi lebih banyak - seperti sel-sel kanker - menyerapnya dalam jumlah yang lebih besar. Mungkin karena alasan ini, sebagian orang menyimpulkan bahwa sel kanker akan tumbuh lebih cepat akibat gula. Tetapi pendapat ini tidak benar.

Namun, ada beberapa bukti bahwa mengonsumsi gula dalam jumlah yang besar dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker tertentu, seperti kanker kerongkongan. Gula juga dapat menyebabkan naiknya berat badan dan meningkatkan risiko obesitas dan diabetes, yang kesemua kondisi ini memang dapat meningkatkan risiko terkena kanker.

Mitos: Orang baik tidak terkena kanker

Fakta: Pada zaman dulu, penyakit ini sering dipandang sebagai hukuman atas tindakan atau pikiran seseorang yang jahat. Dalam beberapa budaya di dunia, pandangan ini masih dipegang.

Jika hal ini benar, bagaimana dengan anak-anak yang tidak berdosa atau bayi yang baru lahir yang telah terkena tumor? Sama sekali tidak ada bukti bahwa seseorang terkena kanker karena layak mendapatkannya.

Mitos: Kanker dapat menular

Fakta: Tidak perlu menghindari seseorang yang terkena kanker karena Anda tidak akan tertular. Tidak apa-apa bersentuhan atau menghabiskan waktu dengan seorang penderita kanker.

Tapi, meskipun kanker memang tidak menular, sebagian virus dapat menyebabkan perkembangan kanker. Contoh virus yang dapat menyebabkan kanker antara lain:
  • Human papillomavirus (HPV) - infeksi menular seksual - yang dapat menyebabkan kanker serviks dan kanker lain
  • Hepatitis B atau C - virus ditularkan melalui hubungan seksual atau penggunaan jarum IV (intravena) yang sudah terinfeksi - yang dapat menyebabkan kanker hati.

*Positron emission tomography (PET) adalah kedokteran nuklir, teknik pencitraan fungsional yang menghasilkan gambar tiga dimensi dari proses fungsional dalam tubuh.

Article Resources
  • Mayo Clinic
  • Gambar: London Cannabis Club

Apa Perbedaan Kista dan Tumor?

Apa perbedaan antara tumor dan kista? Apakah kista dapat berubah menjadi ganas? Dua hal ini sering menjadi pertanyaan di masyarakat. Terkadang pula dua istilah ini diartikan untuk suatu kondisi yang sama, padahal tumor dan kista adalah dua entitas yang berbeda.

Apa perbedaan antara tumor dan kista? Mari kita lihat perbedaan utama diantara keduanya:

Kista

Kista adalah kantung tertutup yang dapat berisi udara (gas), cairan atau zat semi padat. Kista dapat terbentuk di setiap bagian tubuh, termasuk pada tulang, jaringan lunak, dan organ. Dinding luar kista disebut dengan kapsul. Umumnya kista bersifat non-kanker alias jinak.

Beberapa contoh umum kista adalah kista ovarium dan kista sebaceous, benjolan kecil yang terbentuk tepat di bawah kulit. Perlu diketahui bahwa hampir semua kanker mampu menghasilkan kista sebagai gejalanya.

Kista ovarium

Tumor

Tumor adalah massa abnormal dari jaringan. Seperti halnya kista, tumor dapat terbentuk di setiap bagian tubuh. Tumor yang terbentuk di dalam tubuh (tidak teraba dan terlihat secara kasat mata) dapat diketahui dengan pemeriksaan USG. Tumor dapat bersifat jinak atau ganas (kanker).

Kista dapat disebabkan karena berbagai hal. Kista dapat terbentuk jika ada infeksi di dalam tubuh, benda asing, atau penyumbatan pada kelenjar tertentu, seperti kelenjar sebaceous. Kista juga dapat terjadi akibat adanya obstruksi aliran cairan alami dalam tubuh.

Kista dapat dirasakan sebagai benjolan ketika terbentuk tepat di bawah permukaan kulit. Berbeda dengan kista, penyebab terbentuknya tumor masih tidak jelas.

Karena fakta bahwa kista paling sering terisi dengan cairan, gas atau zat semi padat, kista biasanya akan terasa lembut ketika disentuh. Berbeda dengan tumor yang umumnya terasa padat/keras ketika disentuh karena merupakan massa jaringan.

Tumor jarang menimbulkan bahaya bagi penderitanya, kecuali jika tumor ganas (kanker). Namun kista dapat menimbulkan bahaya jika tumbuh berkembang dan dibiarkan pada bagian-bagian tertentu tubuh. Misalnya kista yang berkembang di ovarium dapat pecah membanjiri perut. Ini merupakan suatu kondisi yang sangat berbahaya bagi seorang wanita.

Untuk menentukan apakah kista atau tumor bersifat jinak atau ganas, sampel jaringan yang terkena -atau dalam sebagian kasus seluruh area yang dicurigai- diangkat (diambil) dan diperiksa dengan mikroskop. Prosedur ini kita kenal dengan istilah biopsi.

Ringkasan:
  • Kista adalah kantung yang berisi cairan, gas atau zat semi padat, sedangkan tumor adalah massa jaringan yang solid
  • Karena fakta diatas, kista umumnya lebih lembut dibandingkan tumor
  • Kista jarang bersifat ganas, berbeda dengan tumor
  • Kista disebabkan oleh infeksi, produksi berlebihan dari kelenjar sebaceous atau karena benda asing. Sedangkan penyebab tumor tidak diketahui
  • Kista di dalam tubuh dapat pecah dan menumpahkan isinya, hal ini sangat membahayakan. Sedangkan tumor tidak berbahaya asalkan bersifat jinak (non-ganas) dan tidak mengganggu fungsi tubuh.

13 Maret 2015

Prosedur dan Risiko Pencabutan Gigi

Pencabutan gigi

Gigi yang dicabut (diekstraksi) biasanya adalah gigi yang sudah rusak, busuk, atau gigi yang tidak lagi dapat diperbaiki.

Disini kami akan menjelaskan mengenai prosedur, efek samping, dan risiko pencabutan gigi. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua prosedur pencabutan gigi sama pada tiap-tiap orang, karena tergantung dari kebutuhan dan kondisi gigi seseorang.

Ada beberapa alasan mengapa gigi harus dicabut. Alasan yang paling umum adalah:
  • Gigi rusak
  • Penyakit gusi
  • Gigi tidak dapat diperbaiki lagi
  • Abses (kumpulan nanah) pada gusi atau di sekitar gigi
  • Gigi yang tidak rata.

Dokter gigi dapat mencabut gigi dalam satu kali kunjungan atau beberapa kali kunjungan. Gigi yang sudah dicabut dapat digantikan dengan gigi palsu atau dibiarkan sedemikian rupa. Mintalah saran kepada dokter gigi untuk yang terbaik.

Persiapan pencabutan gigi

Dokter gigi akan memeriksa Anda terlebih dahulu, seperti bertanya mengenai riwayat kesehatan gigi dan riwayat kesehatan Anda secara umum, selain tentunya dengan memeriksa gigi Anda. Jangan lupa juga untuk memberitahukan kepada dokter gigi apabila Anda mengalami alergi terhadap sesuatu, seperti obat-obatan. Hal ini akan menjadi pertimbangan dokter gigi dalam melakukan prosedur pencabutan gigi atau untuk pemberian resep setelahnya.

Pencabutan gigi biasanya dilakukan dengan anestesi (bius) lokal. Anestesi lokal hanya akan memblokir rasa sakit ke gusi, sehingga Anda tetap sadarkan diri. Untuk pasien-pasien yang mengalami kecemasan berlebih, dokter gigi mungkin akan menawarkan obat-obat penenang untuk mengurangi kecemasan untuk memudahkan prosedur pencabutan gigi.

Anestesi umum dalam pencabutan gigi adalah hal yang tidak umum dilakukan. Meskipun bisa saja dilakukan pada orang-orang dengan kondisi tertentu, seperti anak-anak atau orang dewasa yang tidak dapat menerima perintah untuk tetap menjaga kepala atau mulutnya tetap ditempat selama proses pencabutan gigi.

Anestesi umum harus dilakukan di rumah sakit. Anestesi umum akan membuat pasien tidak sadarkan gigi selama pencabutan gigi.

Alternatif selain pencabutan gigi

Jika Anda tidak ingin gigi Anda dicabut, beberapa perawatan alternatif tetap tersedia untuk Anda. Namun, tetap saja pemilihan perawatan ini masih harus mengacu pada seberapa parah masalah gigi Anda, jika tidak, mungkin pencabutan gigilah yang terbaik dilakukan.

Obat penghilang rasa sakit dapat menghilangkan rasa sakit dan bengkak, tapi ini hanya bersifat sementara. Antibiotik dan perawatan saluran akar dapat membantu mengobati infeksi. Gigi yang rusak juga dapat dipasangi mahkota untuk menghindari pencabutan gigi. Namun diskusikan dulu dengan dokter gigi mengenai pilihan perawatan apa yang baik dan efektif untuk Anda.

Proses pencabutan gigi

Dokter gigi akan menyuntikkan anestesi lokal ke dalam mulut dan kemudian memeriksanya sebelum pencabutan gigi untuk memastikan apakah efek bius sudah bekerja atau belum.

Dokter gigi akan memperluas soket gigi Anda dan menggoyang-goyang perlahan gigi Anda sampai dirasa cukup longgar untuk dicabut. Anda mungkin merasakan tekanan di mulut dan mendengar suara-suara, tapi Anda tidak akan merasakan sakit.

Umumnya proses pencabutan gigi hanya memakan waktu beberapa menit saja. Setelah itu, dokter gigi mungkin akan menutup kembali soket gigi Anda dengan jahitan (untuk kondisi tertentu).

Pasca pencabutan gigi

Setelah pencabutan gigi biasanya darah akan keluar dari gusi tempat gigi Anda dicabut. Dokter gigi akan memberikan sepotong bantalan lembut (semacam kapas) untuk digigit. Hal ini berfungsi untuk menghentikan pendarahan. Mungkin juga Anda akan tetap diminta tidak meninggalkan lokasi hingga pendarahan terkendali.

Jika gigi dicabut dengan anestesi umum, Anda perlu beristirahat hingga efek obat anestesi tersebut hilang dan Anda harus selalu ditemani selama lebih kurang minimal 24 jam.

Sebelum pulang biasanya dokter gigi akan memberikan saran mengenai cara merawat gigi dan gusi. Dokter gigi juga akan memberikan obat penghilang rasa sakit, antibiotik, dan obat kumur untuk digunakan dirumah.

Pemulihan dari pencabutan gigi

Efek anestesi lokal biasanya akan hilang setelah beberapa jam setelah disuntikkan ke dalam mulut Anda.

Jika Anda merasakan sakit di lokasi gusi yang dicabut, Anda dapat mengonsumsi obat penghilang rasa sakit seperti parasetamol atau ibuprofen. Namun biasanya dokter gigi sudah meresepkan obat penghilang rasa sakit setelah pencabutan gigi. Patuhi saja dosis dan aturan yang disarankan dokter gigi.

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu pemulihan gigi pasca pencabutan gigi, yaitu:
  • Jangan berkumur selama setidaknya enam jam. Setelah itu, berkumurlah dengan air dengan lembut. Jika sanggup, Anda dapat menambahkan setengah sendok teh garam meja yang dilarutkan ke dalam segelas air hangat sebagai obat kumur.
  • Ketika Anda ingin makan, mulailah dengan makanan yang lunak dan hangat (tidak panas dan tidak pedas), seperti bubur yang tidak perlu dikunyah. Juga, jangan minum melalui sedotan.
  • Jika gusi Anda berdarah, gigitlah bahan kain bersih seperti saputangan selama minimal 15 menit (seperti yang dilakukan setelah pencabutan gigi).
  • Jangan minum alkohol selama paling tidak 24 jam (atau selamanya) dan tidak merokok selama mungkin - setidaknya 24 jam.

Pemulihan total dari pencabutan gigi biasanya akan memakan waktu beberapa hari hingga satu minggu. Anda boleh menyikat gigi setiap hari, namun jangan menyikat lokasi pencabutan gigi hingga pulih sepenuhnya.

Tergantung dari alasan dan jenis gigi yang dicabut, dokter gigi mungkin akan menjahit gusi. Tidak perlu khawatir, jahitan ini tidak perlu dilepas karena akan hancur dengan sendirinya.

Risiko pencabutan gigi

Seperti halnya setiap prosedur lainnya, ada beberapa risiko terkait pencabutan gigi. Namun risiko ini dapat berbeda pada tiap-tiap orang, tergantung dari jenis gigi yang dicabut, prosedurnya dan kesehatan umum orang itu sendiri.

Efek samping

Efek samping adalah munculnya sesuatu yang tidak diinginkan setelah prosedur dilakukan. Namun sebagian besar efek samping pencabutan gigi bersifat sementara.

Anda mungkin akan merasakan rasa tidak nyaman atau bengkak selama beberapa hari setelah pencabutan gigi, dan rahang Anda mungkin terasa kaku. Juga, mungkin akan terjadi pendarahan selama satu atau dua hari. Jika pendarahan terus terjadi, hubungi dokter gigi.

Komplikasi

Komplikasi dapat terjadi selama atau setelah prosedur pencabutan gigi. Beberapa komplikasi pencabutan gigi adalah:
  • Infeksi - jika Anda merasakan sensasi terbakar (panas) atau mengalami pendarahan berat, bengkak dan nyeri yang semakin hebat atau tak kunjung mereda, segera hubungi dokter gigi. Anda mungkin telah mengalami infeksi, dan memerlukan antibiotik.
  • Dry socket - hal ini terjadi ketika darah tidak menggumpal di dalam soket gigi setelah dicabut, sehingga soket tidak sembuh dengan baik. Anda akan membutuhkan perawatan lebih lanjut.

Article Resources
  • Gambar: www.monashdentalgroup.com.au

12 Maret 2015

Prosedur dan Risiko Pemutihan Gigi

Pemutihan gigi atau 'teeth whitening' adalah cara untuk memutihkan warna gigi dengan metode 'bleaching'. Prosedur pemutihan gigi oleh dokter gigi pada tiap-tiap orang dapat berbeda tergantung kebutuhan dan kondisi kesehatan gigi seseorang.

Seiring bertambahnya usia, gigi akan secara alami berubah menjadi lebih gelap. Dan jika Anda adalah seorang penyuka teh, kopi, anggur merah atau makanan-makanan lainnya yang mengandung pewarna yang kuat, gigi akan lebih cepat berubah menjadi gelap.

Penyebab utama perubahan warna gigi adalah karena merokok, yang dapat membuat gigi kuning. Dan kerusakan gigi, tambalan dan tartar (plak yang terbentuk dalam waktu yang lama dan mengeras di gigi) juga berkontribusi untuk perubahan warna gigi.

Produk-produk pemutih gigi yang tepat dapat membantu memudarkan warna gelap atau kuning gigi Anda. Produk-produk pemutih gigi ini umumnya mengandung hidrogen peroksida (hydrogen peroxide) atau karbamid peroksida (carbamide peroxide). Ketika bahan-bahan kimia ini memecah, oksigen masuk ke permukaan keras luar (enamel) gigi, yang kemudian akan memutihkan gigi. Seberapa lama efek pemutihan terjadi dapat berbeda-beda pada tiap-tiap orang, dapat berkisar dari hitungan minggu, bulan atau bahkan tahun.

Pemutihan gigi dengan laser
Gambar: wilmettedentists.com
Selain dengan mengunjungi dokter gigi untuk memutihkan gigi, Anda juga dapat membeli bleaching kit yang dapat Anda gunakan sendiri di rumah. Namun sebaiknya minta pendapat dokter gigi mengenai metode atau produk pemutihan gigi apa yang tepat dan efektif untuk Anda.

Jika Anda memiliki kerusakan gigi atau penyakit pada gusi, maka harus diobati terlebih dahulu sebelum menjalani perawatan pemutihan gigi. Selain itu, karena alasan tertentu pemutihan gigi tidak dapat dilakukan pada semua orang. Sebagai contoh, pemutihan gigi biasanya tidak dianjurkan untuk wanita hamil atau menyusui. Atau jika Anda berusia di bawah 18 tahun, maka tidak disarankan untuk melakukan pemutihan gigi dengan menggunakan produk yang mengandung lebih dari 0,1 persen hidrogen peroksida.

Alternatif untuk memutihkan gigi

Selain metode bleaching, beberapa hal sederhana dapat Anda lakukan untuk memutihkan gigi, diantaranya:
  • Menyikat gigi secara teratur dengan pasta gigi berfluoride
  • Berhenti merokok
  • Mengurangi atau mungkin meninggalkan makanan dan minuman yang dapat menodai gigi, seperti teh, kopi, dan anggur merah
  • Rutin ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali - tartar yang melekat pada gigi akan dibersihkan. 
Untuk pemutih (whitening) yang terdapat di dalam pasta gigi, saat ini para ahli masih mengkaji seberapa efektif whitening tersebut dalam memutihkan gigi.

Produk pemutih gigi rumahan

Sebagian apotek menjual produk-produk pemutih gigi yang dapat Anda terapkan sendiri dirumah, beberapa diantara jenisnya adalah:
  • Pasta gigi dengan whitening - dapat membantu menghilangkan noda pada permukaan gigi, tapi biasanya tidak akan mengubah warna alami gigi.
  • Tray kit - mengandung rubber mouth trays (nampan karet mulut) yang bentuknya kira-kira sama seperti gigi. dan tabung gel pemutih. Setelah gel diletakkan ke dalam nampan karet, nampan karet lalu ditempatkan di atas gigi, biasanya selama 30 menit untuk satu perawatan.
  • Whitening strip - strip yang dilapisi gel yang mengandung hidrogen peroksida. Biasanya diterapkan dua kali sehari selama beberapa minggu.
  • Larutan kumur - cenderung kurang efektif dalam memutihkan gigi karena hanya berada di mulut dalam waktu yang singkat dibandingkan metode lainnya. 

Bahan pemutih di dalam produk-produk pemutih biasanya hidrogen peroksida. Untuk keamanan, produk pemutih gigi yang boleh Anda beli tidak boleh mengandung lebih dari 0,1 persen hidrogen peroksida. Bacalah dan patuhi petunjuk cara penggunaannya dengan jelas.

Tapi, tidak menutup kemungkinan dokter gigi akan menggunakan produk dengan kandungan hidrogen peroksida lebih dari 0,1 persen. Hal ini sah-sah saja dilakukan selama hal tersebut oleh seorang profesional gigi yang sebelumnya telah mengetahui kebutuhan dan kondisi kesehatan gigi Anda.

Pemutihan gigi oleh dokter gigi

Dokter gigi dapat melakukan proses pemutihan gigi secara eksternal dan internal. Pada pemutihan eksternal, gel ditempatkan pada permukaan luar gigi. Sedangkan pemutihan internal dilakukan dengan cara menempatkan produk pemutih gigi di dalam gigi. Pemutihan eksternal lebih umum dilakukan ketimbang internal, karena pemutihan internal hanya akan dilakukan jika Anda juga menjalani perawatan saluran akar, yang memungkinkan dokter mengakses bagian dalam gigi Anda.

Pemutihan eksternal

Jika Anda menjalani pemutihan eksternal, dokter gigi akan menyediakan nampan mulut karet yang sesuai dengan gigi Anda. Gusi Anda juga akan dilindungi dengan perisai karet sebelum gel pemutih ditempatkan. Proses pemutihan ini biasanya jauh efektif ketimbang produk-produk pemutih gigi yang dibeli di pasaran.

Dokter gigi akan memberi tabung gel pemutih dan petunjuk cara penggunaannya untuk Anda gunakan di dalam nampan dirumah. Tergantung dari produk yang diberikan dokter, lamanya perawatan dapat bervariasi, tapi mungkin sekitar 30 menit untuk setiap malam. Juga tergantung produk yang digunakan, hasilnya dapat berbeda, namun biasanya akan terlihat dalam 1-4 minggu.

Selain menggunakan nampan dan gel pemutih, dokter gigi juga dapat melakukan prosedur laser atau power bleaching (lihat gambar). Setelah ia menempatkan gel pemutih pada gigi Anda, laser (sinar terang) kemudian digunakan untuk mempercepat proses pemutihan. Meskipun banyak yang mengklaim bahwa perawatan dengan laser ini akan lebih cepat dalam memutihkan gigi, namun bukti ilmiahnya masih sangat minim. Juga, selalu ada kemungkinan laser akan merusak gigi.

Pemutihan internal

Anda hanya dapat melakukan prosedur pemutihan internal jika Anda juga menjalani perawatan saluran akar.

Prosedur ini biasanya dilakukan dengan cara mengebor gigi dan menempatkan produk pemutih ke dalam lubang tersebut. Dokter akan memanfaatkan lubang yang sebelumnya telah dibuat untuk perawatan akar, meskipun pada akhirnya lubangnya akan diperbesar lagi oleh dokter dengan membornya. Dokter gigi akan menutup sementara lubang tersebut, dan membiarkan pemutih gigi bekerja.

Setelah sekitar satu minggu kemudian, Anda harus kembali ke dokter gigi untuk mengangkat tambalan sementara dan mengangkat pemutihnya. Selanjutnya dokter akan menambal kembali gigi dengan tambalan yang sesuai dengan warna gigi Anda.

Risiko pemutihan gigi

Seperti halnya prosedur kesehatan lainnya, ada beberapa risiko yang mungkin dapat ditimbulkan dari pemutihan gigi. Risiko ini dapat berbeda-beda pada tiap-tiap orang. Mintalah penjelasan dari dokter mengenai risiko dari pemutihan gigi dan jenis perawatan yang dijalankannya. Asalkan pemutihan gigi dilakukan oleh seorang dokter gigi yang berkualitas, pemutihan gigi terbilang aman.

Efek samping

Efek samping adalah sesuatu yang tidak diinginkan dari suatu prosedur. Kabar baiknya, kebanyakan efek samping yang terjadi pasca pemutihan gigi bersifat sementara.

Beberapa efek samping dari pemutihan gigi antara lain:
  • Gigi sensitif pada panas dan dingin
  • Sakit tenggorokan
  • Gusi perih. 
Efek samping diatas biasanya akan hilang dalam beberapa hari, tetapi segera hubungi dokter bila efek samping ini masih berlanjut.

07 Maret 2015

Pengobatan Sinusitis pada Anak-anak

Apa itu sinus?

Sinus adalah rongga atau ruang berisi udara yang berada di dekat rongga hidung. Seperti halnya rongga hidung, sinus dilapisi dengan membran mukosa. Ada empat jenis sinus:
  • Sinus etmoid - terletak di dalam wajah, di sekitar area jembatan hidung. Sinus ini sudah muncul pada saat lahir, dan terus berkembang seiring pertumbuhan
  • Sinus maksila - terletak di dalam wajah, di sekitar area pipi. Sinus ini juga telah muncul saat lahir, dan terus berkembang seiring pertumbuhan
  • Sinus frontal - terletak di dalam wajah, di daerah dahi. Sinus ini belum berkembang hingga usia anak mencapai sekitar tujuh tahun
  • Sinus sfenoid - terletak jauh dari wajah, di belakang hidung. Sinus ini baru berkembang pada saat remaja.
Letak sinus
Letal sinus. Gambar: nursing-help.com

Apa itu sinusitis? 

Sinusitis adalah infeksi pada sinus. Infeksi ini biasanya muncul setelah selesma atau setelah peradangan akibat alergi. Ada empat kategori sinusitis:
  • Akut - gejalanya kurang dari empat minggu dan biasanya akan membaik dengan pengobatan yang tepat
  • Sub-akut - biasanya awalnya tidak membaik dengan pengobatan, dan gejalanya berlangsung antara empat hingga delapan minggu
  • Kronis - kambuhnya infeksi akut atau infeksi sebelumnya yang tidak diobati. Gejalanya berlangsung selama delapan minggu atau lebih
  • Berulang - tiga atau lebih episode sinusitis akut dalam satu tahun.

Apa penyebab sinusitis?

Sinusitis terkadang tejadi setelah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) atau bahkan flu biasa. ISPA menyebabkan peradangan pada saluran hidung yang dapat memblokir pembukaan sinus paranasal, dan mengakibatkan infeksi sinus. Alergi juga dapat menyebabkan sinusitis karena membengkaknya jaringan hidung dan peningkatan produksi lendir. Ada pula kondisi lain yang mungkin dapat menghalangi aliran normal sekresi dari sinus dan dapat menyebabkan sinusitis, diantaranya:
  • Kelainan pada struktur hidung
  • Pembesaran kelenjar adenoid
  • Aktivitas menyelam dan berenang
  • Infeksi dari gigi
  • Trauma hidung
  • Benda asing yang terjebak di dalam hidung
  • Langit-langit mulut terbelah (cleft palate)
  • Gastroesophageal reflux disease (GERD)
  • Asap rokok.

Ketika aliran sekresi aliran sinus tersumbat, bakteri akan mulai tumbuh. Hal ini menyebabkan infeksi sinusitis. Bakteri yang paling sering menyebabkan sinusitis adalah:
  • Streptococcus pneumonia
  • Haemophilus influenzae
  • Moraxella catarrhalis.

Apa saja gejala sinusitis?

Gejala sinusitis sangat tergantung dari usia anak. Berikut ini adalah gejala sinusitis yang paling umum. Namun gejala-gejala sinusitis pada tiap-tiap anak terkadang berbeda. Gejalanya antara lain:
  • Ingusan
  • Berlangsung lebih dari tujuh sampai 10 hari
  • Ingus biasanya kental berwarna hijau atau kuning, tetapi juga dapat berwarna terang
  • Batuk malam hari
  • Batuk sesekali di siang hari
  • Pembengkakan di sekitar mata.

Pada remaja dan orang dewasa:
  • Pilek atau gejala flu yang berlangsung lebih dari tujuh sampai 10 hari
  • Cairan di hidung mengalir ke tenggorokan
  • Sakit kepala*
  • Ketidaknyamanan di wajah
  • Bau mulut
  • Batuk
  • Demam
  • Radang tenggorokan
  • Pembengkakan di sekitar mata, sering parah pada pagi hari.

Bagaimana mendiagnosis sinusitis?

Umumnya dokter akan mendiagnosis sinusitis berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik. Namun untuk beberapa kasus, mungkin diperlukan tes lain guna menegakkan diagnosis. Tes-tes tersebut antara lain:
  • X-ray sinus - tes diagnostik yang memanfaatkan balok energi elektromagnetik untuk membuat gambar jaringan internal tulang, dan organ lainnya
  • Computed tomography scan (CT Scan) - prosedur pencitraan diagnostik yang memanfaatkan kombinasi sinar-x dan teknologi komputer untuk menghasilkan gambar horisontal atau aksial dari tubuh. CT scan menunjukkan gambaran yang rinci dari setiap bagian tubuh, seperti tulang, otot, lemak, dan organ. CT scan umumnya lebih jelas daripada tes sinar-x lainnya
  • Kultur sinus - tes laboratorium dengan cara menumbuhkan bakteri atau mikroorganisme untuk membantu diagnosis.

Bagaimana mengobati sinusitis?

Pengobatan sinusitis yang dilakukan dokter untuk anak-anak umumnya berdasarkan:
  • Usia, riwayat kesehatan, dan kondisi kesehatan anak
  • Tingkat keparahan sinusitis
  • Toleransi anak terhadap obat, prosedur atau terapi tertentu.

Pengobatan sinusitis pada anak-anak biasanya sebagai berikut:
  • Antibiotik, biasanya antibiotik diberikan selama minimal 14 hari
  • Asetaminopen, untuk menghilangkan rasa sakit atau rasa tidak nyaman
  • Dekongestan, misalnya pseudoefedrin atau pengencer lendir/dahak seperti guaifenesin
  • Penggunaan cool humidifier di kamar anak
  • Nasal spray untuk mengurangi peradangan
  • Obat untuk mengatasi GERD
  • Pembedahan untuk mengangkat kelenjar adenoid
  • Bedah sinus endoskopi.

Antihistamin tidak membantu mengatasi gejala sinusitis kecuali jika ada alergi yang terlibat. Operasi hanya dilakukan ketika pengobatan lainnya telah gagal. Dan rujukan ke ahli alergi/imunologi terkadang juga dilakukan dokter, terutama pada pasien dengan sinusitis kronis atau berulang dan pasien yang telah menjalani operasi sinusitis namun masih tetap mengalami sinusitis.

Hernia: Klasifikasi, Gejala dan Pengobatan

Hernia

Hernia adalah kondisi dimana suatu organ atau struktur tubuh lainnya menonjol melalui bagian jaringan atau otot yang lemah. Benjolan atau tonjolan yang disebabkan hernia seringkali dapat dilihat dari luar.

Pada sebagian kasus, penderita hernia mungkin tidak merasakan gejala apapun dan tidak memerlukan pengobatan. Namun pada sebagian kasus lainnya, hernia menimbulkan ketidaknyamanan, menyakitkan, atau bahkan merupakan suatu kondisi kedaruratan medis. Hernia seringkali dapat diobati dengan perubahan gaya hidup, obat-obatan, dan pembedahan.

Komplikasi yang terjadi akibat hernia dapat bersifat serius. Segera periksakan diri jika Anda menduga Anda atau bayi Anda memiliki hernia. Diagnosis dan pengobatan yang dini dapat meminimalkan rasa tidak nyaman dan komplikasinya.

Klasifikasi hernia

Berdasarkan lokasi tonjolannya, hernia diklasifikasikan menjadi beberapa jenis:
  • Hernia diafragmatika kongenital (congenital diaphragmatic hernia), sebuah cacat lahir yang membuat organ perut menonjol ke dalam rongga dada.
  • Hernia femoral (femoral hernia), penonjolan lemak perut atau bagian dari usus melalui otot perut ke daerah paha atas.
  • Hernia hiatal (hiatal hernia), penonjolan sebagian lambung melalui sebuah lubang di diafragma yang disebut hiatus. Hernia hiatal sering juga disebut dengan hernia hiatus.
  • Hernia insisional (incisional hernia), hernia yang berkembang melalui sayatan operasi (pembedahan).
  • Hernia inguinal (inguinal hernia), penonjolan lemak perut atau bagian dari usus melalui otot perut ke daerah pangkal paha. Hernia inguinal merupakan jenis hernia yang paling umum.
  • Hernia umbilikal (umbilical hernia), penonjolan bagian dari usus atau lapisan perut melalui dinding perut sekitar pusar. Hernia umbilikal paling sering terjadi pada bayi usia enam bulan ke bawah. 

Apa saja gejala hernia?

Sifat dan tingkat keparahan gejala hernia dapat berbeda tergantung dari jenis hernia dan faktor individu seseorang.

Gejala hernia hiatus

Umumnya hernia hiatus tidak menimbulkan gejala, dan penderitanya seringkali tidak menyadarinya. Ketika gejala hernia hiatus sudah muncul, dapat menyebabkan refluks asam (regurgitasi asam lambung ke kerongkongan). Hal ini disebabkan karena sebagian orang dengan hernia hiatus juga mengalami kondisi yang disebut dengan GERD (gastroesophageal reflux disease).

Hernia hiatus yang sudah cukup parah dapat disertai dengan gejala yang ringan maupun berat, diantaranya:
  • Rasa asam di mulut
  • Bersendawa
  • Kesulitan menelan
  • Nyeri atau perasaan terbakar epigastrum, yang dapat menjalar dari daerah perut ke mulut
  • Mulas atau perasaan panas dalam perut
  • Gangguan pencernaan
  • Mual dan muntah.

Gejala hernia inguinal dan femoral

Ciri gejala hernia inguinal dan femoral adalah benjolan atau tonjolan kecil di satu atau kedua sisi lipatan paha atau testis (inguinal) atau paha atas (femoral). Benjolan ini mungkin berhubungan dengan gejala berikut:
  • Rasa terbakar atau nyeri
  • Nyeri saat mengangkat sesuatu yang berat atau saat berolahraga
  • Rasa tertekan pada lipatan paha atau paha
  • Bengkak atau nyeri di daerah testis. 

Gejala hernia umbilikal

Gejala utama hernia umbilikal adalah tonjolan di sekitar pusar yang akan sangat tampak ketika bayi, anak, atau orang dewasa tegak atau ketika menangis, batuk atau mengejan. Hernia umbilikal hernia biasanya menyebabkan rasa sakit.

Gejala hernia diafragmatika kongenital

Gejala hernia diafragmatika kongenital dapat diamati pada bayi saat masih di dalam rahim atau tepat setelah ia lahir. Tanda-tanda prenatal hernia diafragmatika kongenital meliputi:
  • Cairan ketuban yang terlalu banyak
  • USG yang menunjukkan isi rongga perut di daerah dada. 

Gejala hernia yang serius dan mengancam jiwa

Ketika hernia inguinal, femoral, hiatus atau umbilikal menjadi inkarserata (terjepit atau terperangkap), maka dapat menyebabkan strangulasi, dimana suplai darah pada organ yang terkena menjadi terputus. Ini akan menyebabkan komplikasi yang serius atau mengancam jiwa, seperti gangren (kematian jaringan pada organ yang terkena).

Segera ke gawat darurat rumah sakit jika mengalami gejala-gejala berikut:
  • Nyeri, sesak, atau perasaan tertekan pada dada
  • Demam
  • Hernia tidak dapat kembali ke lokasinya atau tidak dapat kembali dengan tekanan lembut
  • Tidak dapat buang air besar atau buang angin
  • Mual dan muntah
  • Kemerahan atau perubahan warna hernia
  • Sakit perut yang hebat
  • Terkena hernia mendadak
  • Nyeri atau bengkak pada testis
  • Muntah darah. 

Gejala hernia diafragmatika kongenital yang muncul sesaat setelah lahir sangatlah berbahya dan mengancam jiwa.

Segera ke gawat darurat rumah sakit jika bayi Anda yang baru lahir mengalami salah satu dari gejala berikut:
  • Sianosis (kebiruan) pada bibir, kuku, atau kulit
  • Perut cekung
  • Kesulitan bernapas atau napas cepat
  • Dada tampak miring
  • Denyut jantung cepat (takikardia). 

Apa yang menyebabkan hernia?

Penyebab hernia tergantung dari jenis hernia-nya. Hernia dapat terjadi akibat bawaan lahir atau juga karena faktor-faktor risiko tertentu namun penyebabnya tidak diketahui.

Hernia hiatus

Hernia hiatus adalah penonjolan sebagian lambung melalui sebuah lubang di diafragma. Hernia hiatus dapat disebabkan oleh hiatus yang luar biasa besar, yang merupakan lubang di diafragma melalui kerongkongan masuk ke dalam perut. Umumnya penyebab hernia hiatus tidak diketahui, tetapi hernia hiatus kemungkinan akan berkembang seiring peningkatan usia dan faktor lainnya.

Hernia inguinal

Penyebab hernia inguinal tergantung dari apakah hernia inguinal tersebut merupakan bawaan lahir (tidak langsung) atau terjadi kemudian pada masa bayi, kanak-kanak atau dewasa (langsung). Hernia kongenital (tidak langsung) terjadi ketika pembukaan ke kanalis inguinalis tidak menutup dengan benar selama janin berkembang, meninggalkan suatu area di dinding perut yang rentan pecah. Hernia inguinal langsung disebabkan oleh melemahnya atau rusaknya otot perut seiring waktu dan dapat diperparah oleh kegiatan-kegiatan seperti angkat berat, mengejan saat buang air besar, dan batuk.

Hernia umbilikal

Hernia umbilikal terjadi ketika otot-otot perut melalui pusat umbilikal selama janin berkembang tidak menutup dengan benar setelah lahir. Jika otot tidak menutup dengan benar, maka bagian usus dapat mendorong melalui bukaan tersebut.

Hernia diafragmatika kongenital

Hernia diafragmatika kongenital terjadi ketika diafragma, tendon diafragma, atau saluran pencernaan tidak tumbuh dengan baik selama perkembangan janin. Pada beberapa kasus, hernia diafragmatika kongenital merupakan dampak dari kelainan genetika atau kromosom seperti sindrom Donnai-Barrow, sindrom Fryns syndrome, atau sindrom Pallister-Killian. Tapi dalam kebanyakan kasus, penyebab dari hernia diafragmatika kongenital tidak diketahui.

Apa saja faktor risiko hernia?

Sejumlah faktor risiko meningkatkan kemungkinan seseorang untuk mengembangkan berbagai jenis hernia, namun tidak semua orang dengan faktor risiko tersebut mengembangkan hernia.

Faktor risiko hernia hiatus

Faktor risiko hernia hiatus meliputi:
  • Usia 50 tahun atau lebih
  • Obesitas
  • Kehamilan dan persalinan
  • Merokok. 

Faktor risiko hernia inguinal dan femoral

Faktor risiko hernia inguinal atau femoral meliputi:
  • Usia 50 tahun atau lebih (untuk hernia femoral)
  • Batuk atau sembelit kronis (menyebabkan ketegangan saat buang air besar)
  • Riwayat keluarga penderita hernia inguinal atau femoral
  • Jenis kelamin perempuan
  • Sejumlah besar waktu dihabiskan untuk aktivitas berdiri atau mengangkat barang-barang berat
  • Jenis kelamin laki-laki (untuk hernia inguinal)
  • Obesitas
  • Kehamilan
  • Kelahiran prematur. 

Faktor risiko hernia umbilikal

Faktor risiko hernia umbilikal meliputi:
  • Etnis Afrika-Amerika
  • Sindrom Beckwith-Wiedemann
  • Down syndrome
  • Berat badan lahir rendah atau lahir prematur
  • Mucopolysaccharidoses (gangguan metabolisme warisan). 

Faktor risiko hernia diafragmatika kongenital

Satu-satunya yang dikenal sebagai faktor risiko hernia diafragmatika kongenital adalah memiliki orangtua atau saudara kandung yang lahir dengan hernia diafragmatika kongenital.

Bagaimana mengobati hernia?

Pengobatan hernia bervariasi tergantung dari jenis hernia, tingkat keparahan gejala, adanya penyakit atau kondisi lain, usia, dan riwayat kesehatan penderitanya. Pengobatan hernia terdiri dari rencana multifaset untuk meminimalkan gejala dan risiko komplikasi, seperti strangulasi dan gangguan pernapasan.

Pengobatan hernia hiatus

Pengobatan hernia hiatus terdiri dari:
  • Menghindari makan besar (banyak) dengan cara makan sedikit-sedikit namun sering
  • Meninggikan kepala saat tidur untuk mencegah refluks asam
  • Menurunkan berat badan (jika obesitas)
  • Obat-obatan, termasuk obat bebas seperti antasida
  • Tidak makan di saat larut malam atau hingga dua jam sebelum tidur
  • Tidak merokok atau minum alkohol, kopi, minuman asam secara berlebihan
  • Mengenakan pakaian longgar untuk meminimalkan tekanan dan penyempitan area perut. 

Untuk kasus hernia hiatus parah yang disertai dengan kondisi gastroesophageal reflux disease (GERD), pengobatan mencakup:
  • Rawat inap dan operasi untuk memperbaiki hernia
  • H2 blockers, yang mengurangi asam lambung
  • Prokinetics, yang membantu perut kosong lebih cepat
  • Proton pump inhibitors, yang menurunkan produksi asam lambung. 

Pengobatan hernia inguinal dan femoral

Hernia inguinal dan femoral dapat terus membesar seiring waktu atau tetap dalam ukuran yang sama dengan gejala yang minim. Jika hernia inguinal atau femoral semakin besar dan menyebabkan ketidaknyamanan yang parah, atau jika menjadi strangulasi dan suplai darah ke usus terputus, maka operasi dapat dilakukan untuk mendorong organ yang menonjol kembali ke dalam rongga perut dan menutup jaringan. Operasi ini dapat dilakukan secara konvensional (operasi terbuka) atau laparoskopi, namun pilihan operasi ini tergantung dari riwayat kesehatan, lokasi dan ukuran hernia Anda.

Pengobatan hernia umbilikal

Hernia umbilikal pada bayi sering hilang dengan sendirinya pada saat usia empat tahun. Jika hernia umbilikal semakin membesar dan menyebabkan ketidaknyamanan yang parah, atau jika menjadi strangulasi dan suplai darah ke usus terputus, maka operasi dapat dilakukan untuk mendorong organ menonjol kembali ke dalam rongga perut dan menutup jaringan. Operasi ini dapat dilakukan secara konvensional ataupun laparoskopi.

Pengobatan hernia diafragmatika kongenital

Hernia diafragmatika kongenital umumnya dianggap sebagai kondisi darurat dan biasanya perlu pembedahan untuk memperbaikinya. Hal ini karena bayi dengan jenis hernia ini tidak mampu bernapas dengan baik. Operasi melibatkan pemindahan organ yang bergerak ke dalam rongga paru-paru kembali ke daerah perut. Diafragma akan diperbaiki dengan jahitan atau patch. Bayi biasanya akan berada di dalam ventilator setelah operasi hingga paru-parunya pulih dan mulai berkembang untuk memberikan oksigen yang cukup untuk menopang kehidupannya.