21 Februari 2015

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Askariasis

Askariasis

Askariasis (ascariasis) adalah infeksi usus kecil yang disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides. Ascaris lumbricoides adalah cacing gelang besar yang panjangnya dapat mencapai 40 cm dan setebal pensil. Askariasis terjadi di seluruh dunia, namun lebih sering terjadi pada daerah yang beriklim tropis dan subtropis.

Seseorang terinfeksi setelah menelan telur Ascaris lumbricoides. Di dalam perut, telurnya menetas menjadi larva, kemudian menembus dinding usus dan melakukan perjalanan hingga ke jantung dan paru-paru melalui aliran darah. Setelah menghabiskan waktu antara enam hingga 10 hari di paru-paru, larva berjalan ke tenggorokan, lalu orang tersebut batuk dan kemudian menelannya hingga masuk ke perut. Kemudian di usus kecil larva dewasa terus berkembang menjadi cacing dewasa, dan terus tinggal disana hingga mati.

Ketika penderita askariasis buang air besar, mereka juga mengeluarkan telur cacing Ascaris lumbricoides (sekitar 240.000 telur per hari bagi setiap cacing). Kemudian kotoran yang mengandung telur cacing Ascaris lumbricoides mengontaminasi tanah dan air, hingga masuk ke perut orang lain.

Penyebab askariasis

Ascariasis tidak menular langsung dari orang ke orang. Penularan terjadi ketika seseorang menelan telur Ascaris lumbricoides, dapat berasal dari makanan dan air yang sudah terkontaminasi kotoran manusia.

Ada beberapa kondisi yang menambah kemungkinan seseorang untuk terkena askariasis, diantaranya:
  • Anak usia pra sekolah atau lebih muda (kelompok usia 3-8 tahun) - karena mereka sering meletakkan tangan ke mulut setelah bermain di tanah atau air yang terkontaminasi.
  • Hidup di negara beriklim tropis.
  • Makan-makanan kotor dan tidak sehat.
  • Minum air dari sumber yang tidak bersih.

Gejala askariasis

Umumnya askariasis ringan tidak disertai dengan gejala. Tapi ketika usus telah penuh dengan ratusan cacing Ascaris lumbricoides, gejala serius dan komplikasinya dapat terjadi.

Gejala-gejala askariasis, antara lain:
  • demam dan batuk kering
  • mengi
  • sakit perut
  • mual atau muntah
  • gizi buruk, terutama pada anak-anak
  • diare atau BAB berdarah
  • cacing keluar baik dari mulut, hidung atau rektum (anus).

Komplikasi lain yang dapat disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides:
  • penyakit kandung empedu
  • abses hati
  • pankreatitis
  • radang usus buntu
  • radang selaput perut.

Pengobatan askariasis

Bentuk pengobatan untuk askariasis adalah sebagai berikut:
  • Obat-obatan - Mebendazol, albendazole, dan pirantel pamoat. Obat-obat ini bekerja dengan membunuh cacing dewasa. Cukup efektif untuk mengobati askariasis.
  • Endoskopi atau pembedahan - Dalam kasus askariasis berat, dapat terjadi obstruksi atau perforasi usus, obstruksi saluran empedu, dan usus buntu yang mungkin memerlukan pembedahan.

Pencegahan askariasis

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah askariasis, antara lain:
  • Menghindari mengonsumsi makanan yang disiapkan tanpa sanitasi atau kebersihan yang memadai.
  • Menghindari air dan minuman lain yang diperoleh dari sumber-sumber yang terkontaminasi.
  • Menghindari kontak dengan tanah yang mungkin terkontaminasi dengan kotoran manusia.
  • Mencuci dengan bersih sayuran.
  • Mencuci tangan ketika selesai dari kamar mandi.
Article Resources
  • http://www.lifescript.com/health/centers/digestive/related_conditions/ascariasis.aspx
  • http://www.who.int/water_sanitation_health/diseases/ascariasis/en/
  • http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ascariasis/basics/preparing-for-your-appointment/con-20027084
  • http://www.niaid.nih.gov/topics/ascariasis/Pages/default.aspx
  • Gambar: CDC