07 Januari 2015

Cara Mengatasi Sembelit pada Bayi dan Anak-anak

Sembelit pada anak

Sembelit atau dalam istilah medis dikenal sebagai konstipasi secara sederhana dapat didefinisikan sebagai susah buang air besar (BAB).

Sembelit akan menimbulkan ketidaknyamanan yang sangat bagi anak-anak. Diet yang seimbang, cukup mengonsumsi cairan, berolahraga, dan melatih anak-anak untuk BAB ke toilet merupakan langkah-langkah penting untuk mencegah dan membantu mengatasi sembelit mereka.

Tidak dipungkiri juga bahwa sembelit pada anak seringkali harus mendapatkan bantuan seorang dokter.

Tidak hanya seberapa sering, tapi juga seberapa berat

Sembelit tidak hanya mengacu pada seberapa sering mereka susah BAB, tapi juga mengacu pada seberapa keras atau kering feses (tinja) mereka.

Ketika anak-anak mengalami sembelit, mereka akan kesakitan ketika BAB, mereka mungkin juga mengalami nyeri perut dan kembung. Seorang bayi dapat dikatakan sembelit jika feses mereka bertekstur kering, rapuh atau seperti pelet.

Sebagian anak hanya BAB 1-2 kali dalam seminggu, sementara anak yang lainnya BAB setiap hari. Jika ini memang pola normal BAB sang anak, dan mereka tidak kesulitan atau tidak merasa sakit ketika mengeluarkan feses, maka hal ini tidak perlu dikhawatirkan.

Penyebab sembelit pada anak

Sembelit sudah menjadi problem umum bagi anak-anak. Penyebab sembelit pada anak seringkali tidak teridentifikasi, tapi umumnya:
  • Jika seorang anak minum susu terlalu banyak dan tidak mendapatkan cukup makanan berserat, maka dapat menyebabkan sembelit.
  • Fisura ani, suatu kondisi rasa nyeri tajam yang disertai dengan sejumlah kecil perdarahan saat BAB, bisa jadi disebabkan akibat pengeluaran feses yang keras. Kondisi ini akan membuat anak menahan BAB karena khawatir akan rasa sakitnya. Disini, fisura ani dapat menjadi penyebab sekaligus komplikasi.
  • Karena terlalu sibuk bermain, anak-anak seringkali mengabaikan sinyal perutnya untuk BAB.
  • Sebagian anak tidak mau menggunakan toilet di sekolah atau tempat umum lainnya karena bermacam alasan, seperti toilet yang bau atau karena ia merasa malu. Akibatnya mereka akan menahan BAB.
  • Anak kurang bergerak atau beraktivitas. 

Gejala sembelit pada anak

Beberapa gejala sembelit pada anak-anak, antara lain:
  • Berkata bahwa mereka merasakan sakit ketika BAB
  • Menunjukkan reaksi seperti menyilangkan kaki, berlari, menangis atau menolak ketika diajak BAB
  • Mengeluhkan sakit pada perut.

Mengobati sembelit pada anak

Saran untuk mengobati sembelit pada anak-anak meliputi:
  • Dorong anak agar lebih aktif bergerak atau beraktivitas.
  • Berikan lebih banyak cairan. Cairan yang cukup akan membuat feses mudah melewati usus. Jumlah cairan yang dibutuhkan anak berbeda-beda tergantung dari berat dan usia, tapi umumnya seorang anak usia sekolah membutuhkan 3-4 gelas air setiap pagi hari.
  • Berikan mereka makanan tinggi serat, seperti buah-buahan (termasuk buah kering), sayuran dan roti gandum. Namun yang perlu diperhatikan bahwa pemberian makanan berserat harus disertai dengan konsumsi cairan yang cukup. Jika tidak disertai cairan yang cukup, malah dapat memperparah sembelit.
  • Ajari mereka BAB setiap hari di waktu yang sama. Dengan begitu usus mereka akan terbiasa dengan aktivitas luar tubuh anak. Jika perlu, motivasi mereka dengan pemberian hadiah.
  • Sebaiknya hindari penggunaan obat pencahar. Obat pencahar tidak mengobati penyebab yang mendasari sembelit pada anak, dan dapat mengubah cara kerja perut anak. 

Penyebab sembelit pada bayi

Penyebab sembelit pada bayi meliputi:
  • Susu formula terlalu kuat - jika bayi minum susu formula, pastikan takarannya sudah tepat sesuai dengan yang tertera pada keterangan di kemasan. Takaran susu yang terlalu banyak dibandingkan air dapat menyebabkan sembelit.
  • Mengganti susu formula atau perubahan dari ASI ke susu formula dapat menyebabkan sembelit.
  • Kurang minum - dalam cuaca yang panas, bayi yang minum susu formula akan membutuhkan tambahan ASI.
  • Makanan padat yang tidak tepat - gunakan makan padat yang tepat bagi bayi Anda. Ketahuilah bahwa banyak makanan padat yang belum cocok untuk bayi Anda. Periksalah selalu keterangan pada suatu kemasan makanan, atau jika bukan makanan yang dikemas, mintalah saran kepada ahli gizi.
  • Terkadang, feses yang keras dapat menyebabkan robekan atau retak kecil pada kulit sekitar anus, dan ini dapat menyakiti bayi. Bayi sudah mengerti kondisi ini, sehingga membuat mereka menahan BAB. Akibatnya kotoran menjadi lebih keras dan kering dan semakin sulit untuk dikeluarkan.

Bayi yang hanya minum ASI hampir tidak pernah mengalami sembelit, meskipun bisa saja mereka tidak BAB selama beberapa hari atau sampai seminggu. Tapi meskipun begitu, kotoran mereka tetap lembut.

Banyak bayi yang ketika BAB mukanya terlihat memerah dan seperti mengejan, sebenarnya ini bukan gejala sembelit kecuali jika feses mereka keras, kering, dan seringkali membuat mereka menangis. Bayi yang minum ASI sangat jarang mengalami sembelit.

Mengatasi sembelit pada bayi

Menambahkan asupan serat dan pemberian buah-buahan dan air dalam jumlah yang besar mungkin tidak cocok untuk bayi yang sembelit. Sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter atau ahli gizi jika saran-saran di bawah ini belum mengatasi sembelit bayi Anda:
  • Jika bayi minum susu formula, perhatikan dan periksa keterangan cara penyajiannya dengan benar. Masukkan dan ukur dulu airnya baru tambahkan susunya.
  • Dorong bayi agar minum ASI lebih banyak.
  • Pijatan lembut pada perut seringkali dapat membantu mengatasi sembelit.
  • Mandi atau berendam di air hangat dapat membuat rileks otot-otot bayi. Bisa saja bayi akan BAB ketika direndam.
  • Jangan berikan bayi obat apapun kecuali obat yang diresepkan dokter. 

Hal-hal yang tidak boleh dilakukan ketika bayi sembelit

Ada beberapa hal yang tidak boleh Anda lakukan untuk mengobati sembelit pada bayi:
  • Jangan memberikan jus buah untuk bayi di bawah enam bulan.
  • Jangan menambahkan segala bentuk gula, esktrak malt, apalagi sereal beras.
  • Jangan berikan makanan padat sebelum bayi berusia enam bulan.
  • Jangan berikan obat pencahar atau obat apapun tanpa sepengetahuan dokter. 

Sembelit yang sesekali terjadi tidak akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Namun jika sembelit terjadi dalam waktu yang lama dan massa besar feses terjebak di dalam rektum, maka kondisi ini serius dan perlu mendapatkan perhatian medis.