28 November 2014

Penyebab dan Komplikasi Batuk malam

Batuk malam

Batuk malam adalah batuk yang terjadi di malam hari, biasanya ketika berbaring (batuk postural). Secara fisiologis, batuk adalah pengeluaran udara dengan cepat dari paru-paru yang terjadi secara refleks untuk menjaga agar saluran napas tetap normal. Batuk malam bisa jadi merupakan gejala dari suatu kondisi pada paru-paru, tenggorokan atau kondisi biasa lainnya, seperti influenza.

Radang paru-paru atau tenggorokan, yang mungkin diakibatkan karena merokok atau influenza, merupakan penyebab batuk malam yang paling umum. Kondisi saluran napas dan paru-paru para perokok biasanya menghasilkan lendir berlebih secara terus menerus, di sinilah gerak refleks batuk terjadi untuk membersihkannya. Jika memang disebabkan karena merokok, biasanya batuk malam akan langsung sembuh ketika berhenti merokok.

Batuk malam juga bisa menjadi pertanda adanya infeksi serius pada paru-paru, saluran napas, atau tenggorokan. Batuk malam juga bisa merupakan gejala gagal jantung kongestif apabila disertai dengan lendir merah muda berbusa di mulut, sesak napas berat, mengi, dan denyut jantung yang cepat. Dan yang lebih serius, batuk malam juga bisa menandakan adanya kanker paru-paru, terutama jika disertai dengan hemoptisis (batuk darah).

Tergantung dari penyebabnya, batuk malam dapat terjadi pada saat Anda berbaring, atau saat duduk, dan dapat disertai dengan sputum (dahak), bersin, sesak napas, mengi, atau isi lambung yang bergerak naik ke mulut.

Pada beberapa kasus yang jarang, batuk malam bisa menjadi gejala dari adanya kondisi yang mengancam jiwa, seperti gagal jantung kongestif, edema paru, atau infeksi pernapasan berat. Jika Anda batuk malam yang disertai dengan gejala-gejala serius, seperti nyeri dada, demam tinggi (lebih dari 38 derajat celcius), atau gangguan napas yang berat, segeralah ke gawat darurat rumah sakit.

Gejala batuk malam

Batuk malam dapat disertai dengan gejala lain, yang bervariasi tergantung dari penyebabnya. Batuk malam dapat disertai dengan gejala lain yang mempengaruhi sistem pernapasan, seperti:
  • Batuk darah (hemoptisis)
  • Batuk yang disertai keluarnya cairan/dahak yang berwarna bening, kuning, coklat muda, atau hijau
  • Kesulitan bernapas
  • Napas cepat (takipnea) atau sesak napas
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung buntu
  • Mengi (napas seperti suara bersiul).

Batuk malam juga dapat disertai dengan gejala lain yang berhubungan dengan sistem tubuh lain, seperti:
  • Bersendawa
  • Perasaan terbakar di dada atau tenggorokan (akibat refluks asam lambung)
  • Nyeri atau rasa tertekan pada dada
  • Demam dan menggigil
  • Gejala flu (lemah, demam, sakit tenggorokan, ingusan, dan sakit kepala)
  • Suara serak
  • Gangguan pencernaan
  • Berkeringat di malam hari
  • Hidung meler.

Pada beberapa kasus, batuk malam bisa jadi merupakan gejala dari suatu kondisi yang mengancam jiwa yang harus segera mendapatkan perawatan medis. Segeralah ke gawat darurat rumah sakit jika batuk malam disertai dengan gejala-gejala berikut:
  • Dada terasa nyeri, sesak, tertekan dan palpitasi (denyut jantung cepat dan tidak teratur)
  • Demam tinggi (lebih tinggi 38 derajat celcius)
  • Gangguan bernapas, seperti sesak napas, mengi, tidak bernapas, dan tersedak.

Penyebab batuk malam

Batuk malam adalah keluarnya udara dari paru-paru dengan cepat yang utamanya terjadi di malam hari. Penyebab batuk malam yang paling umum adalah reaksi alergi. Reaksi alergi dapat disebabkan oleh serbuk sari, bulu binatang, makanan, atau obat-obatan. Infeksi, seperti influenza dan bronkitis akut, yang menyebabkan radang pada paru-paru, tenggorokan dan sinus juga menjadi penyebab umum dari batuk malam.

Suatu kondisi yang disebut dengan croup adalah radang tenggorokan akibat virus yang menyebabkan batuk malam pada anak-anak. Bronkitis kronis yang terkait dengan kebiasaan merokok merupakan penyebab umum batuk malam pada orang dewasa. Pada kasus yang berat, batuk malam dapat disebabkan oleh kondisi jantung seperti gagal jantung kongestif atau edema paru.

Batuk malam karena alergi

Batuk malam mungkin disebabkan karena reaksi alergi, seperti:
  • Asma (termasuk alergi tungau)
  • Alergi makanan (reaksi alergi terhadap makanan tertentu)
  • Hay fever atau reaksi alergi terhadap bulu binatang, debu, kosmetik, atau serbuk sari.

Batuk malam karena radang

Batuk malam dapat disebabkan oleh peradangan, seperti:
  • Bronkitis akut
  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK, termasuk emfisema dan bronkitis kronis)
  • Croup
  • Influenza
  • Pleuritis (radang selaput paru-paru)
  • Pneumonia
  • Post-nasal drip (akumulasi lendir di belakang hidung dan tenggorokan) akibat sinusitis atau infeksi saluran pernapasan atas, seperti influenza
  • Tuberkolosis (TBC).

Penyebab lain batuk malam

Batuk malam juga dapat disebabkan oleh penyebab lain, seperti:
  • Iritasi pada saluran pernapasan
  • Gastroesophageal reflux disease/GERD (asam lambung naik ke kerongkongan)
  • Kanker paru-paru
  • Edema paru (cairan pada paru-paru).

Penyebab batuk malam yang mengancam jiwa

Dalam beberapa kasus, batuk malam bisa jadi merupakan gejala dari kondisi serius atau mengancam jiwa yang harus segera mendapatkan perawatan darurat. Kondisi-kondisi ini, seperti:
  • Gagal jantung kongestif (menurunnya kemampuan jantung dalam memompa darah)
  • Kanker paru-paru
  • Edema paru.

Komplikasi potensial batuk malam

Karena batuk malam dapat disebabkan oleh penyakit berbahaya, jika tidak mendapatkan pengobatan maka akan menyebabkan komplikasi serius dan kerusakan permanen. Setelah penyebabnya didiagnosis, pasien harus mentaati pengobatan yang diberikan dokter demi mengurangi risiko-risiko komplikasi, seperti:
  • Kesulitan tidur
  • Kantuk berlebih di siang hari
  • Gagal jantung
  • Hipoksia (kadar oksigen dalam darah menurun)
  • Gagal pernapasan
  • Menyebarnya kanker
  • Menyebarnya infeksi
Article Resources
  • Birring SS. Controversies in the evaluation and management of chronic cough. Am J Respir Crit Care Med 2011; 183:708.
  • Cough. MedlinePlus, a service of the National Library of Medicine National Institutes of Health. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/cough.html.
  • Cough. FamilyDoctor.org. http://familydoctor.org/online/famdocen/home/tools/symptom/516.html.
  • Collins RD. Differential Diagnosis in Primary Care, 5th ed. Philadelphia: Lippincott, Williams & Williams, 2012.

20 November 2014

Mengatasi Rasa Nyeri Pasca Operasi

Luka pasca operasi
Nyeri pasca operasi merupakan hal yang normal dan umum terjadi. Beberapa langkah dapat diambil untuk meminimalisir atau meredakannya, namun rasa nyeri pasca operasi dapat memburuk ketika disertai dengan gejala lainnya, yang bisa jadi adalah komplikasi operasi yang butuh penanganan medis.

Seperti halnya orang dewasa, anak-anak yang menjalani operasi juga merasakan nyeri yang sama, dan mereka biasanya akan mengekspresikan rasa nyerinya dengan ucapan seperti "sakit". Namun, anak-anak yang masih kecil atau yang belum bisa bicara akan kesulitan dalam mengekspresikan rasa nyeri yang mereka rasakan.

Di sinilah orangtua harus selalu mengawasi dan memahami anaknya untuk tanda-tanda nyeri nonverbal dari anak-anak, seperti:
  • menangis
  • tidak mau menyusu
  • tidak mau makan atau minum
  • lesu atau lemah
  • tidak mau tidur
  • menunjukkan ekspresi wajah yang tidak bahagia. 

Orangtua juga harus memahami bagaimana perilaku anak mereka dibanding perilaku di hari-hari normal sebelum operasi. Namun, sebagai acuan, seorang anak yang tampak senang, lucu, mau tidur dan makan umumnya tidak menghiraukan atau tidak merasakan nyeri.

Sebagaimana anak-anak mengekspresikan rasa nyeri dengan cara yang berbeda-beda, begitu pula penanganan nyerinya juga bervariasi. Dosis dan jenis obat pereda nyeri untuk anak-anak bisa berbeda-beda. Pada anak-anak, dosis obat biasanya dihitung berdasarkan berat badannya. Oleh karena itu, mengetahui berat badan anak sangatlah penting.

Rasa nyeri pasca operasi pada anak-anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Sebagai contoh, seorang anak mungkin takut berlebihan pada prosedur operasi, atau anak mungkin merasa bahwa rasa nyeri pasca operasi adalah hukuman untuknya. Oleh karena itu, sebaiknya jelaskan kepada anak tentang apa yang akan terjadi, mengapa mereka harus dioperasi, baik sebelum maupun sesudah operasi.

Penyebab nyeri pasca operasi

Penyayatan pada kulit akan merangsang saraf untuk menghantarkan sinyal rasa nyeri ke otak. Seiring tubuh yang mulai sembuh, rasa nyeri seharusnya berkurang dan akhirnya hilang sama sekali.

Lamanya nyeri pasca operasi dapat tergantung dari beberapa faktor seperti kesehatan umum seseorang, keberadaan penyakit lain, dan juga kebiasaan merokok.

Pada kasus yang cukup jarang, nyeri pasca operasi bisa saja menetap dan penyebabnya tidak teridentifikasi. Kondisi seperti ini dapat menjadi nyeri jangka panjang.

Nyeri pasca operasi bisa menjadi pertanda adanya komplikasi dari operasi, seperti:
  • Infeksi pada kulit atau tubuh bagian dalam. Nyeri yang disertai dengan demam (suhu lebih dari 38° C) atau nyeri yang disertai dengan kemerahan, nanah atau bengkak di lokasi operasi. Hal ini sering merupakan pertanda infeksi.
  • Kedua tepi luka tidak menyatu sebelum luka sembuh. Jika jahitan operasi tidak rapat, maka kedua tepi luka menjadi terpisah (renggang).
  • Adanya gumpalan darah atau cairan tubuh di bawah kulit (hematoma atau seroma). Gumpalan darah atau cairan ini dapat menimbulkan rasa nyeri dan pembengkakan di lokasi luka. Kondisi ini harus dikeringkan oleh dokter.
  • Muntah atau perubahan kebiasaan buang air besar pasca operasi perut. Obstruksi pada usus bisa saja terjadi pasca operasi perut dan seringkali menyebabkan nyeri dan muntah. Demikian pula, hilangnya gerakan usus dapat menyebabkan nyeri, distensi abdomen, dan muntah. Kedua kondisi ini harus mendapatkan penanganan medis.
  • Komplikasi paru-paru. Terutama pasca operasi berdurasi lama atau operasi yang membutuhkan waktu pemulihan yang lama, komplikasi paru-paru bisa saja terjadi. Komplikasi ini bisa termasuk pneumonia atau gumpalan darah ke paru-paru, yang disebut emboli paru, yang dapat menyebabkan batuk, nyeri dada saat bernapas, demam, atau sesak napas.
  • Perdarahan, baik dari luka eksternal (luar tubuh) atau luka internal (dalam tubuh). Komplikasi perdarahan dapat berkisar dari yang ringan hingga yang mengancam jiwa seseorang.
  • Kondisi kronis lain. Jika Anda sebelumnya mengalami kondisi-kondisi kronis yang menyebabkan rasa nyeri, seperti lupus atau rheumatoid arthritis, beberapa jenis operasi mungkin akan membuat kondisi ini semakin memburuk.

Gejala nyeri pasca operasi

Nyeri diungkapkan dalam banyak bentuk. Beberapa hal yang mungkin akan ditanyakan oleh dokter untuk menilai kualitas nyeri Anda, antara lain:
  • Karakter - jenis rasa nyeri, apakah terasa menusuk, tajam atau tumpul
  • Lokasi - dimana rasa nyeri muncul
  • Durasi - berapa lama rasa nyeri berlangsung
  • Skala - pada skala 1-10, dengan angka 10 sebagai nyeri terburuk yang pernah Anda alami
  • Radius - pergerakan nyeri dari satu lokasi ke lokasi lainnya
  • Hal lain - hal-hal lainnya yang membuat rasa nyeri bertambah atau berkurang. 

Selain rasa nyeri, beritahu juga dokter apabila ada gejala-gejala berikut:
  • Demam (suhu lebih dari 38º C)
  • Mual, muntah, atau keduanya
  • Sembelit
  • Diare
  • Nanah atau cairan lain keluar dari luka
  • Kemerahan dan bengkak pada luka bekas operasi
  • Sesak atau kesulitan bernapas. 

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami salah satu dari gejala berikut:
  • Nyeri tidak berkurang atau bahkan meningkat setelah Anda meminum obat yang diresepkan dokter
  • Nyeri di dada
  • Nyeri yang disertai dengan salah satu gejala berikut: muntah, sembelit atau diare, sesak napas, perdarahan, kemerahan, nanah atau cairan keluar dari luka.

Pengobatan nyeri pasca operasi

Untuk mengatasi rasa nyeri pasca operasi, dokter biasanya sudah meresepkan obat untuk meringankannya. Beberapa jenis obat yang dapat menghilangkan rasa nyeri, antara lain:
  • Asetaminopen, obat bebas yang umum digunakan untuk mengobati nyeri ringan sampai nyeri sedang.
  • Nonsteroidal anti-inflammatory medications (NSAID), seperti ibuprofen dan naproxen adalah obat bebas dan obat nyeri yang digunakan untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang.
  • Opiat, seperti morfin, fentanil, oxycodone, dan antalgin, digunakan untuk mengobati nyeri sedang sampai berat. 

Banyak orang yang tidak mau mengonsumsi obat anti nyeri yang diresepkan oleh dokter dengan alasan takut ketagihan. Sebenarnya ketagihan obat anti nyeri sangat jarang terjadi. Bahkan terkadang, tidak menggunakan obat anti nyerilah yang berbahaya.

Nyeri yang hebat terkadang membuat seseorang susah mengambil napas dalam dan meningkatkan risiko pneumonia. Nyeri juga dapat membuat seseorang sulit melakukan pekerjaan sehari-hari, seperti berjalan, makan dan tidur. Padahal gizi dan istirahat yang cukup sangat diperlukan dalam mempercepat proses kesembuhan luka akibat operasi.

Selain menggunakan obat anti nyeri, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dirumah untuk mengatasi nyeri pasca operasi, antara lain:
  • Istirahatkan bagian tubuh yang menjalani operasi
  • Jaga luka agar tetap bersih dan kering
  • Kompres dingin (dalam 1-2 hari pertama) dan kompres hangat (setelah 2 hari). Namun hal ini harus dengan persetujuan dokter
  • Mengonsumsi makanan yang dianjurkan dokter atau ahli gizi, hal ini sangat penting untuk mempercepat proses penyembuhan. 

Mencegah rasa nyeri pasca operasi

Rasa nyeri pasca operasi sangat normal terjadi. Tidak ada metode khusus untuk mencegah rasa nyeri pasca operasi selain Anda harus menaati perintah dan obat yang diberikan oleh ahli bedah atau dokter. Beberapa hal yang perlu Anda ketahui dan patuhi untuk membantu mencegah nyeri pasca operasi, antara lain:
  • Kapan waktu minum obat
  • Kapan waktu mengganti perban
  • Apa saja makanan yang sebaiknya dikonsumsi
  • Kegiatan apa saja yang tidak boleh dilakukan
  • Kapan boleh mandi
  • Kapan harus menghubungi dokter
  • Kapan harus kontrol ulang.

18 November 2014

Gejala dan Pengobatan Patah Hidung

Patah hidung adalah kondisi dimana tulang hidung retak atau patah. Patah hidung merupakan jenis patah tulang wajah yang paling sering terjadi. Menurut beberapa penelitian, sekitar setengah dari seluruh patah tulang wajah adalah patah hidung.

X-ray pada hidung

Penyebab patah hidung

Patah hidung biasanya disebabkan karena trauma eksternal dari benda tumpul, seperti karena perkelahian, kecelakaan kendaraan atau terjatuh. Patah hidung biasanya dibarengi pula dengan cedera pada bagian lain dari hidung atau wajah.

Yang berisiko mengalami patah hidung adalah:
  • Semua kondisi yang membuat seseorang mudah jatuh, seperti:
    • Berusia lanjut
    • Menderita kejang
    • Pengguna narkoba dan alkohol.
  • Sebelumnya pernah patah atau cedera hidung
  • Aktif dalam berolahraga (terutama olahraga yang membutuhkan kontak fisik)
  • Perilaku sembrono saat mengemudi
  • Tidak mengenakan sabuk pengaman ketika mengemudi (airbag terkadang juga dapat menyebabkan cedera hidung).

Gejala patah hidung

Anda mengalami cedera pada wajah terutama hidung, tapi Anda tidak tahu apakah hidung Anda telah patah? Berikut gejala dari patah hidung:
  • Nyeri pada hidung atau di area sekitar wajah
  • Mimisan atau perdarahan dari hidung (terkadang berat)
  • Hidung dan area wajah sekitarnya bengkak
  • Kesulitan bernapas melalui hidung
  • Hidung berubah warna (memar)
  • Lebam di bagian bawah mata
  • Hidung bengkok atau tidak seperti biasanya (bisa saja tidak terlihat di saat hidung masih bengkak)
  • Ketika hidung disentuh, terasa ada sensasi berderak atau berderit
  • Pada kasus yang berat, cairan serebrospinal dapat keluar dari hidung.

Bilakah harus mendapatkan perawatan medis?

Pergilah ke dokter apabila terjadi salah satu dari hal berikut:
  • Rasa sakit atau bengkak tidak hilang dalam 3 hari
  • Hidung terlihat bengkok
  • Kesulitan bernapas dari hidung ketika bengkak sudah mereda
  • Demam
  • Mimisan berulang.

Segeralah pergi ke gawat darurat rumah sakit jika mengalami gejala berikut ini:
  • Mimisan tidak kunjung berhenti
  • Cairan bening keluar dari hidung
  • Hilang kesadaran atau pingsan
  • Sakit kepala hebat yang tak henti-henti
  • Muntah berulang
  • Penurunan atau perubahan penglihatan
  • Mati rasa, kesemutan atau lemah pada lengan.

Pengobatan patah hidung

Pengobatan untuk patah hidung antara lain:

Kompres es

Kompres dingin hidung Anda selama 15-20 menit, beberapa kali sehari selama beberapa hari. Bungkus es dengan waslap atau handuk, jangan menempelkan es langsung pada hidung. Kompres dingin akan membantu mengurangi pembengkakan.

Saat berbaring, tinggikan bagian kepala. Hal ini untuk menghindari peningkatan bengkak pada hidung. Dan jangan berusaha meluruskan hidung sendiri.

Obat-obatan

Obat-obatan di bawah ini akan membantu mengurangi peradangan dan rasa nyeri pada hidung yang patah:
  • Ibuprofen
  • Naproxen
  • Asetaminopen
  • Aspirin.

Reposisi tulang hidung

Untuk mengatur ulang struktur atau posisi tulang hidung, dokter mungkin akan:
  • Mereposisi tulang ke posisi normal
  • Menstabilkan tulang dengan kassa khusus di bagian dalam hidung dan plester khusus di bagian luar hidung.

Operasi

Operasi perlu dilakukan untuk mengobati patah tulang hidung, jika:
  • Patah tulang hidung yang parah
  • Cacat parah pada hidung
Patah tulang hidung sederhana yang tidak keluar dari lokasinya biasanya tidak memerlukan operasi.

Mencegah patah tulang hidung

Mengingat aktivitas manusia yang banyak dan beragam, patah hidung mungkin tidak selalu dapat dicegah. Namun ada beberapa langkah yang bisa Anda terapkan untuk mencegah patah hidung, antara lain:
  • Menghindari penggunaan narkoba dan alkohol.
  • Memakai pelindung wajah ketika berolahraga yang membutuhkan kontak, atau ketika bersepeda atau bersepeda motor.
  • Mengikuti aturan keselamatan dalam bekerja (K3)
  • Mengenakan sabuk pengaman saat mengemudi atau menumpang mobil.
Article Resources
  • American Academy of Cosmetic Surgery. http://www.cosmeticsurgery.org/index.cfm/
  • American Academy of Family Physicians. http://www.aafp.org/online/en/home.html/
  • Emedicine Health. http://www.emedicinehealth.com/broken_nose_nasal_fracture-health/article_em.htm

17 November 2014

10 Efek Buruk Jangka Pendek dari Merokok

Asap rokok

Jika Anda seorang perokok, mungkin Anda merasa bahwa penyakit seperti kanker paru-paru dan emfisema adalah urusan nanti di masa depan. Lagipula belum tentu Anda akan terkena penyakit-penyakit itu, dan banyak perokok yang terlihat 'sehat' bahkan hingga hari tuanya. Betul?

Tapi sebenarnya sudah ada beberapa alasan dari kebiasaan merokok yang seharusnya sudah membuat Anda khawatir saat ini. Perlu Anda ketahui bahwa asap rokok dapat menyebabkan kerusakan langsung bagi tubuh Anda, seperti membuat kulit menjadi kendur dan menurunkan kesuburan.

Kita semua tahu bahwa efek jangka panjang dari merokok akan menyebabkan kanker dan penyakit mematikan lainnya, tapi juga perlu diketahui bahwa penelitian menunjukkan kebiasaan merokok juga berdampak buruk bagi kesehatan Anda saat ini.

Sebuah perumpamaan dari seorang ahli kesehatan Amerika: "Memiliki kebiasaan merokok sama saja dengan meletakkan kepada Anda di cerobong asap pabrik. Sekitar 200 dari 4.000 bahan kimia yang terdapat di dalam tembakau adalah bahan beracun, dan bahan-bahan kimia tersebut akan berdampak buruk bagi seluruh organ tubuh Anda."

Berdasarkan penelitian pada tahun 2009 oleh Universitas McGill di Montreal, merokok satu batang rokok dapat menyempitkan pembuluh darah sekitar 25% untuk waktu sekitar 30 menit, meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung.

Dalam waktu yang singkat, merokok dapat menyebabkan kerusakan signifikan bagi tubuh, seorang peneliti dari Georgetown University Medical Center di Washington, D.C. mengungkapkan. Namun kabar baiknya, berhenti merokok akan segera membalikkan efek-efek buruk tersebut.

Di bawah ini adalah 10 Efek Buruk Jangka Pendek dari Merokok yang dapat Anda jadikan alasan untuk segera berhenti merokok.

Efek buruk rokok bagi kesehatan 1: Pada hati

Orang-orang biasanya mengaitkan rokok dengan masalah pernapasan dan kanker paru-paru, tapi ketahuilah bahwa rokok juga berdampak besar pada sistem kardiovaskular.

Bahan kimia yang terdapat dalam rokok menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan kerusakan pada dindingnya, kekakuan dan meningkatkan timbunan plak pada arteri. Kesemua hal tersebut akan menurunkan jumlah sel-sel darah merah yang kaya oksigen yang diperlukan bagi jantung agar dapat bekerja dengan baik.

Karena pembuluh darah yang sempit dan oksigen yang kurang, maka jantung akan dipaksa memompa lebih kuat, sehingga berisiko mengakibatkan masalah kesehatan jangka pendek seperti tekanan darah tinggi, peningkatan denyut jantung, kolesterol tinggi dan risiko tinggi aneurisma mendadak (penggelembungan pembuluh darah).

Racun dalam tembakau akan menjadi pemicu pembekuan darah, yang akan menghalangi aliran darah ke jantung, yang mana hal ini dapat menyebabkan serangan jantung.

Efek buruk rokok bagi kesehatan 2: Pada paru-paru

Anda perokok dan Anda batuk? Ini merupakan upaya tubuh Anda untuk membersihkan paru-paru dari racun asap rokok.

Paru-paru manusia dianugerahi sistem pertahanan yang kuat untuk melindungi dari debu, kotoran dan infeksi tingkat rendah, tapi paru-paru tidak mampu mengatasi racun dalam rokok.

Paru-paru memproduksi lendir untuk menjebak racun, dan lapisan tipis rambut kecil pada saluran napas untuk menjebak agen asing dan mengeluarkannya kembali. Sayangnya, bahan kimia yang terdapat di dalam rokok sangatlah ganas, sehingga menyebabkan produksi lendir menjadi berlebih, dan rambut kecil tidak lagi mampu mengatasinya. Akibatnya, Anda akan mengalami batuk, namun kerusakan pada sistem pernapasan Anda tidak berhenti disitu saja.

Batuk juga dapat mengiritasi otot-otot saluran pernapasan Anda, menyebabkannya mengejang (memeras), menyempitkan saluran napas dan menyebabkan asma dan masalah pernapasan lainnya, termasuk emfisema, bronkitis kronis dan COPD (penyakit paru obstruktif kronis). Hal ini akan menurunkan kemampuan fisik dan Anda akan mudah terengah-engah saat berolahraga. Dan kurangnya oksigen akan menurunkan daya tahan dan kemampuan tubuh Anda.

Efek buruk rokok bagi kesehatan 3: Pada sistem reproduksi

Anda wanita yang ingin hamil, namun perokok? Sebaiknya banyak-banyaklah berdoa. Menurut American Society for Reproductive Medicine, sekitar 13 persen dari wanita infertil (tidak subur) dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok. Dan peluang wanita perokok untuk hamil akan turun hingga 40 persen, ini berdasarkan laporan temuan British Medical Association tahun 2004.

Penelitian menunjukkan bahwa bahan kimia yang terdapat dalam asap rokok menyebabkan kerusakan sel telur wanita, mengurangi jumlah sel telur yang sehat dan mengganggu perjalanannya dari indung telur ke rahim.

Janin dalam rahim wanita perokok akan kekurangan suplai oksigen dan berisiko lebih besar lahir dengan berat badan rendah (BBLR), keguguran, dan kelahiran prematur.

Efek buruk rokok bagi kesehatan 4: Pada tulang

Terlepas dari usia dan jenis kelamin, asap rokok akan melemahkan tulang dan meningkatkan risiko patah tulang dan osteoporosis, ini menurut penelitian tahun 2006 yang diungkapkan oleh Yayasan Osteoporosis Internasional.

Racun dalam rokok telah terbukti mempercepat hilangnya massa tulang, dan meningkatkan risiko penyakit tulang.

Osteoporosis adalah suatu kondisi dimana tulang menjadi keropos dan mudah patah. Osteoporosis juga menyebabkan rasa nyeri, dan kekurangmampuan bergerak untuk melakukan pekerjaan sehari-hari. Osteoporosis lebih sering mengenai wanita pasca menopause, tetapi kebiasaan merokok akan membuat osteoporosis mengenai laki-laki atau wanita di usia berapapun.

Efek buruk rokok bagi kesehatan 5: Pada kulit

Anda suka menghabiskan jutaan rupiah untuk membeli pelembab kulit? Bisa dikatakan hal tersebut kurang berguna selama Anda masih merokok.

Faktanya, merokok akan memberikan efek buruk pada struktur kulit, yang mana berfungsi memberikan kekuatan dan elastisitas. Hal ini berarti seorang perokok berkemungkinan besar akan mengalami keriput dini, kulit kendur dan perubahan warna kulit. Perokok juga rentan mengalami keriput di sekitar mata dan mulut mereka.

Karena bahan kimia dalam asap rokok, mereka yang perokok lebih banyak mengalami insiden jerawat di saat dewasa dibanding mereka yang tidak merokok, hal ini dipublikasikan dalam penelitian Dermato-Endocrinology tahun 2009.

Efek buruk rokok tidak hanya berakhir di kulit, wanita perokok cenderung memiliki payudara yang kendur di usia yang jauh lebih awal dibandingkan mereka yang tidak merokok.

Efek buruk rokok bagi kesehatan 6: Pada senyuman

Maniskah senyum dengan gigi yang kuning atau rusak? Gigi yang kuning adalah salah satu efek langsung yang paling menonjol dari kebiasaan merokok, tapi kerusakan gigi yang lebih parahlah yang harus lebih dikhawatirkan.

Gigi para perokok mengalami kekurangan suplai darah. Cenderung berkembang menjadi penyakit gusi, bau mulut persisten dan masalah higiene mulut lainnya yang terkait dengan bahan kimia pada rokok. Bahkan hal yang lebih buruk adalah, para perokok berisiko dua kali lipat untuk kehilangan gigi dibandingkan mereka yang bukan perokok.

Efek buruk rokok bagi kesehatan 7: Pada pencernaan

Anda sering merasakan mulas? Makanan yang Anda makan mungkin menjadi penyebabnya, namun perlu Anda ketahui bahwa asap rokok akan meningkatkan risiko gangguan gastroesophageal reflux disease (GERD), para ahli mengungkapkan.

Ketika kita menelan, air liur digunakan untuk menetralkan asam lambung. Tapi para perokok hanya memproduksi sedikit air liur, yang berarti asam pencernaan akan lebih lama mengiritasi kerongkongan dan lambung, menambah kemungkinan asam lambung untuk naik ke kerongkongan. Akibatnya, terjadi nyeri di perut dan dada Anda.

Merokok juga dapat menurunkan tekanan sfingter esofagus, yakni katup kunci yang menjaga agar asam lambung dan empedu tidak naik ke esofagus dan saluran napas - artinya perokok lebih berisiko mengalami refluks asam.

Efek buruk rokok bagi kesehatan 8: Pada indera

Suka menikmati aroma bunga, wewangian atau aroma masakan yang lezat? Ketahuilah bahwa kebiasaan merokok akan menurunkan kemampuan penciuman Anda.

Bahan kimia yang terdapat dalam asap rokok dapat menumpulkan indera penciuman. Kabar baiknya, masalah penciuman ini akan hilang dalam beberapa hari atau minggu ketika Anda telah berhenti merokok.

Efek buruk rokok bagi kesehatan 9: Pada metabolisme

Para perokok memiliki risiko 44 persen lebih tinggi dalam mengembangkan diabetes tipe 2, yakni gangguan metabolisme yang mempengaruhi produksi hormon insulin yang mengontrol kadar gula darah, menurut penelitian Journal of the American Medical Association tahun 2007.

Terdapat bukti hubungan antara kebiasaan merokok dengan kelainan glukosa, faktor yang menjadi risiko utama diabetes tipe 2.

Jika Anda sudah terkena diabetes, dan Anda masih merokok, maka sirkulasi dalam darah Anda akan terganggu dan Anda berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan komplikasi berbahaya seperti penyakit jantung.

Efek buruk rokok bagi kesehatan 10 : Pada kecerdasan

Jika Anda belum berniat berhenti merokok, ini mungkin karena Anda tidak mampu berpikir jernih. Merokok dapat menjadi penyebab menurunnya kemampuan kognitif Anda.

Dalam sebuah penelitian oleh Universities of Aberdeen and Edinburg di Skotlandia pada tahun 2004, para perokok lebih banyak melakukan kesalahan daripada bukan perokok dalam tes kognitif yang mengevaluasi penalaran memori,belajar dan pengambilan keputusan.

Salah satu alasan yang paling mungkin adalah bahwa stres oksidatif yang disebabkan oleh asap rokok menyebabkan kerusakan sel-sel otak, kata para peneliti. Dan fungsi jantung dan paru-paru yang buruk akibat merokok juga akan membuat sirkulasi oksigen ke otak kurang.

Kabar baiknya, berhenti merokok akan mengembalikan memori sehari-hari hingga ke tingkat yang sama dengan orang non-perokok, ini menurut penelitian tahun 2011 oleh Universitas Northumbria di Inggris.

Akhirnya, apakah Anda sudah siap untuk berhenti merokok? Tidak apa jika Anda belum berkata "YA". Tapi mulai saat ini Anda harus tahu dan paham betul bahwa kebiasaan merokok tidak hanya menimbulkan efek jangka panjang namun juga efek jangka pendek yang sudah mulai Anda rasakan hari ini.

14 November 2014

Mastitis: Bengkak, Merah, dan Sakit pada Payudara

Mastitis

Mastitis adalah peradangan yang menyebabkan payudara memerah, bengkak dan nyeri. Mastitis umumnya terjadi pada wanita yang sedang menyusui. Meski lebih sering mengenai satu payudara, namun mastitis dapat mengenai keduanya.

Penyebab mastitis

Mastitis lebih sering disebabkan karena ASI yang terjebak di dalam saluran susu. ASI yang terjebak akan mengiritasi jaringan di sekitarnya dan menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit pada payudara.

Mastitis juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri di dalam jaringan payudara. Bakteri yang menyebabkan infeksi dapat masuk ke payudara melalui saluran susu atau kulit di sekitar puting susu yang retak atau pecah-pecah.

Mastitis lebih sering mengenai wanita menyusui, tetapi tidak menutup kemungkinan mastitis juga terjadi selain di masa menyusui. Artikel mastitis ini akan fokus membahas gejala dan pengobatan mastitis terkait menyusui.

Faktor risiko mastitis

Faktor risiko adalah suatu kondisi yang meningkatkan kemungkinan seseorang untuk mengembangkan suatu penyakit atau kondisi.

Faktor risiko mastitis meliputi:
  • Pernah mastitis sebelumnya
  • Abrasi atau retak pada puting payudara
  • Mengenakan bra atau pakaian yang terlalu ketat
  • Tidak menyusui
  • Pemberian ASI tidak teratur
  • Tekanan pada payudara, yang disebabkan oleh:
    • Tidur dengan payudara tertekan
    • Terlalu kuat memegang payudara saat menyusui
    • Bayi tidur di payudara
    • Berolahraga (khususnya berlari) tanpa memakai bra.
  • Hal-hal yang menyebabkan ASI menumpuk di payudara, seperti:
    • Karena puting digigit bayi
    • Penggunaan dot atau empeng
    • Posisi bayi yang salah saat menyusui
    • Menyapih secara mendadak, sedangkan produksi ASI masih banyak.
  • Infeksi jamur pada payudara
  • Rentan terhadap infeksi atau gangguan defisiensi imun
  • Psoriasis atau kondisi kulit lainnya yang mempengaruhi puting
  • Diabetes mellitus
  • Rheumatoid arthritis
  • Pengunaan obat-obat kortison
  • Sebelumnya pernah menjalani operasi atau implan payudara
  • Merokok.

Gejala mastitis

Gejala mastitis antara lain:
  • Demam
  • Lemah dan lesu
  • Mual dan muntah
  • Pegal-pegal, menggigil, atau gejala lain seperti gejala flu
  • Payudara bengkak, merah dan nyeri
  • Perasaan panas/terbakar pada payudara
  • Terasa benjolan lunak atau keras pada payudara
  • Nanah mengalir dari puting
  • Kelenjar getah bening di ketiak atau di atas tulang clavicula (selangka) membengkak.

Diagnosis mastitis

Dokter akan bertanya mengenai gejala dan riwayat medis dan selanjutnya melakukan pemeriksaan fisik pada payudara. Jika dokter masih belum yakin dengan mastitis, atau jika pasien mengalami mastitis kambuhan, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan berikut:
  • Kultur ASI atau cairan payudara
  • Biopsi dari area yang membengkak
  • USG payudara
  • Mammogram atau x-ray payudara.

Pengobatan

Pengobatan untuk mastitis antara lain:

Metode menghilangkan sumbatan saluran susu

Menghilangkan sumbatan di saluran susu adalah cara yang efektif untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Untuk menghilangkan sumbatan pada saluran susu, cobalah untuk:
  • Lebih sering menyusui - Jangan takut, mastitis tidak berbahaya bagi bayi.
  • Ketika akan menyusui, berikan bayi payudara yang terkena mastitis. Hal ini dilakukan untuk mengosongkan ASI pada payudara yang terinfeksi.
  • Gunakan pompa untuk mengeluarkan ASI.
  • Kompres hangat payudara sebelum menyusui anak. Hal ini untuk menstimulasi reflek ejeksi ASI.

Meringankan nyeri dan bengkak

Untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan payudara:
  • Kompres es pada area payudara yang terkena mastitis setelah menyusui.
  • Jika mastitis bukan disebabkan karena faktor menyusui, gunakan obat penghilang rasa sakit yang direkomendasikan oleh dokter.
  • Pastikan dokter memberikan obat penghilang rasa sakit yang aman bagi ibu dan bayi. Aspirin tidak disarankan selama kehamilan atau menyusui.
  • Minum banyak cairan.
  • Banyak beristirahat.

Obat-obatan

Antibiotik dapat digunakan untuk mengobati infeksi mastitis. Antibiotik akan membantu menyembuhkan infeksi atau mengurangi risiko komplikasi yang lebih serius. Jika dalam periode menyusui, pastikan dokter memberikan antiobiotik yang aman bagi ibu dan bayi.

Staphylococcus aureus, adalah bakteri yang paling banyak menyebabkan kasus mastitis bakteri. Beberapa tahun belakangan, beberapa jenis "Staphy" telah menjadi resisten terhadap berbagai jenis antibiotik yang umum digunakan saat ini. Namun dalam kasus mastitis, jarang ditemui bakteri yang resisten antibiotik.

Jika pengobatan dengan suatu jenis antibiotik tidak memberikan respon yang positif, biasanya dokter menggunakan antibiotik jenis lain, atau prosedur drainase atau bahkan operasi.

Mencegah mastitis

Metode yang dapat membantu mencegah mastitis, antara lain:
  • Mencegah penumpukan ASI pada payudara, dengan cara:
    • Sering dan rutin menyusui
    • Menggunakan pompa ASI.
  • Cuci tangan dan puting susu sebelum menyusui
  • Hindari penggunaan bra atau pakaian yang terlalu ketat
  • Hindari tidur dengan payudara tertekan, dan jangan biarkan bayi tidur di payudara
  • Jika puting susu retak atau pecah-pecah, oleskan lotion atau krim yang direkomendasikan oleh dokter. 

Article Resources
  • The American Congress of Obstetricians and Gynecologists. http://www.acog.org/publications/patient_education/
  • Family Doctor.org. http://familydoctor.org/
  • Women's Health.gov. http://www.womenshealth.gov/

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Alzheimer

Penyakit Alzheimer adalah suatu kondisi yang menghancurkan sel-sel otak sehingga membuat otak menjadi mengecil atau mengerut. Orang dengan penyakit Alzheimer akan kehilangan kemampuan belajar, mengingat, dan faal menurun secara perlahan. Alzheimer menjadi penyebab paling umum dari demensia, yakni penurunan kemampuan mental yang mengganggu kehidupan normal.
Area otak yang dipengaruhi Alzheimer
Area otak yang dipengaruhi Alzheimer. Gambar: Nucleus Medical Media Inc.
Penyakit Alzheimer pertama kali ditemukan pada tahun 1906 oleh dr. Alois Alzheimer, seorang dokter berkebangsaan Jerman. dr. Alzheimer melihat adanya perubahan jaringan otak pada perempuan yang meninggal karena gangguan mental yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

Penyebab Alzheimer

Penyebab Alzheimer hingga kini belum diketahui. Namun ada dua faktor yang diketahui berperan dalam perkembangan penyakit Alzheimer, yaitu:
  • Penumpukan plak yang disebut beta amiloid di beberapa area otak
  • Neurofibrillary kacau - serat yang berbelit-belit di dalam sel-sel saraf.

Faktor Risiko Alzheimer

Faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang untuk mengembangkan Alzheimer, meliputi:
  • Usia: 65 tahun ke atas
  • Sebelumnya pernah mengalami cedera otak serius
  • Tingkat pendidikan yang rendah
  • Sindrom Down (Down Syndrome)
  • Wanita berusia di bawah 35 tahun yang melahirkan anak dengan Sindrom Down
  • Merokok
  • Riwayat keluarga penyakit Alzheimer
  • Keberadaan berbagai jenis protein tertentu (APOE-e4)
  • Depresi
  • Peningkatan kadar homosistein
  • Penyakit jantung. 

Para peneliti sedang mempelajari beberapa kondisi untuk melihat apakah kondisi-kondisi tersebut memiliki hubungan dengan penyakit Alzheimer, yaitu:
  • Kurang gizi dan vitamin pada anak-anak
  • Kelebihan metal dalam darah, terutama seng, tembaga, aluminium, dan besi
  • Infeksi virus tertentu
  • Diabetes
  • Kolesterol tinggi

Gejala Alzheimer

Penyakit Alzheimer akan dimulai dengan gejala penyimpangan memori ringan. Kemudian akan merusak memori dan faal. Penyakit Alzheimer dibagi dalam tiga tahap:
  • Ringan - Kehilangan memori, penalaran, dan pemahaman namun independensi tidak terganggu.
  • Sedang - Mental semakin terpuruk, perubahan kepribadian, dan peningkatan ketergantungan pada orang lain dalam memenuhi kebutuhan dasar.
  • Berat - Kehilangan kepribadian dan faal tubuh, sehingga bergantung sepenuhnya pada orang lain. 

Gejala Alzheimer meliputi:
  • Peningkatan kesulitan dalam mengingat, seperti:
    • Tidak mampu mengingat bagaimana cara ke lokasi yang sudah dikenal sebelumnya
    • Tidak ingat nama keluarga atau teman
    • Tidak ingat letak benda-benda yang biasa digunakan
    • Tidak mampu mengerjakan soal matematika sederhana
    • Tidak mampu melakukan tugas-tugas biasa, seperti memasak, berpakaian, mandi dan lain-lain.
  • Tidak mampu berkonsentrasi
  • Kesulitan menyelesaikan kalimat karena lupa kata-katanya (dapat berkembang menjadi ketidakmampuan berbicara)
  • Lupa tanggal, waktu, atau musim
  • Tersesat bahkan di lokasi yang sudah dikenal sebelumnya
  • Mood yang berubah-ubah
  • Kehilangan minat pada kegiatan yang sebelumnya biasa dilakukan
  • Perubahan kepribadian
  • Berjalan lebih lambat, kaki mungkin terkesan seperti diseret
  • Koordinasi anggota-anggota tubuh buruk. 

Diagnosis Alzheimer

Tidak ada pemeriksaan yang dapat mengkonfirmasi Alzheimer. Dokter lebih melihat kepada gejala dan riwayat medis serta melakukan pemeriksaan fisik. Dokter akan mengajukan banyak pertanyaan. Hal ini dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain.

Beberapa pemeriksaan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab atau kondisi medis lain yang menyebabkannya, antara lain:
  • Tes neurologis (neurological exam-test) dari sistem saraf 
  • Pengujian status psikologis dan mental
  • CT scan - jenis pemeriksaan x-ray yang menggunakan komputer untuk membuat gambar otak
  • MRI scan - pemeriksaan yang menggunakan gelombang magnetik untuk membuat gambar otak
  • Electroencephalogram (EEG) - untuk mengukur arus listrik di otak
  • Pemeriksaan darah dan urin
  • Uji pungsi lumbal - untuk melihat kadar protein tertentu otak
  • PET scan otak - untuk melihat aktivitas otak. 

Pengobatan Alzheimer

Belum ditemukan obat untuk penyakit Alzheimer dan juga belum ditemukan metode yang tepat untuk memperlambat perkembangannya. Ada empat obat yang tersedia untuk mengobati beberapa gejalanya. Sedangkan obat lainnya masih diteliti, tujuannya adalah untuk menemukan obat yang dapat mengontrol gejala atau memperlambat proses perkembangan Alzheimer.

Obat untuk proses dan gejala penyakit Alzheimer

Hanya dua jenis obat yang telah disetujui untuk mengurangi gejala penyakit Alzheimer:
  • Cholinesterase inhibitor - dianjurkan untuk penyakit Alzheimer tahap ringan dan sedang (donepezil, rivastigmine, galantamine)
  • N-methyl-D-aspartate (NMDA) receptor antagonist - untuk Alzheimer sedang hingga berat (memantine). 

Obat lain untuk Alzheimer yang masih diteliti, antara lain:
  • Gamma-secretase inhibitors
  • Tau fiber aggregation inhibitors
  • Herbal dan suplemen (seperti vitamin E, ginkgo biloba). 

Manajemen pola hidup

Kelola Alzheimer dengan:
  • Menciptakan lingkungan dimana penderita dapat mendapatkan perawatan yang tepat
  • Menjaga kualitas hidup setinggi mungkin
  • Menjaga diri agar tetap aman
  • Membantu diri untuk belajar atau mengontrol perilaku yang tak terkontrol
  • Hidup di lingkungan yang tenang dan sunyi
  • Menggunakan kacamata dan alat bantu dengar yang tepat (jika perlu), jam atau kalender yang mudah dibaca
  • Mendengarkan musik-musik yang tenang, bisa berupa lagu rohani yang lembut
  • Melakukan olahraga ringan untuk mengurangi agitasi (aktivitas motorik berlebihan dan tak bertujuan) dan menurunkan depresi
  • Mendorong keluarga atau teman-teman untuk sering berkunjung. 

Obat psikiatris

Gejala kejiwaan biasanya menyertai penyakit Alzheimer. Dokter atau Psikiater mungkin akan meresepkan obat untuk mengobati:
  • Depresi
  • Gelisah
  • Kebingungan, paranoid, dan halusinasi. 

Dukungan untuk pengasuh/keluarga

Merawat orang dengan penyakit Alzheimer sangat sulit, melelahkan, atau membuat jengkel. Bersabarlah. Jika yang menderita Alzheimer adalah orangtua kita, alangkah baiknya kita sebagai anak yang merawatnya sendiri. Anda akan membutuhkan dukungan emosional, istirahat dan tidur yang cukup. Semakin baik kondisi fisik dan psikis Anda, maka akan semakin baik Anda dalam merawatnya.

Pencegahan Alzheimer

Belum ada metode yang efektif untuk mencegah penyakit Alzheimer karena penyebab pastinya sendiri hingga kini belum diketahui. Namun, beberapa kebiasaan dibawah ini diyakini dapat membantu menurunkan risiko penyakit Alzheimer, yaitu:
  • Makan-makanan yang sehat termasuk konsumsi ikan secara rutin
  • Hindari alkohol
  • Berolahraga secara teratur
  • Melibatkan diri dalam kegiatan yang merangsang mental.

Article Resources
  • Alzheimer Association. www.alz.org
  • Alzheimer Disease Education and Referral Center. www.alzheimers.org
  • Alzheimer Society. www.alzheimer.ca
  • Health Canada. www.hc-sc.gc.ca

13 November 2014

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Akromegali

Akromegali

Hormon pertumbuhan atau growth hormon (GH) bertanggung jawab mengontrol pertumbuhan tulang dan jaringan lunak. Meningkatnya hormon pertumbuhan akan menyebabkan pertumbuhan berlebih dari tulang dan jaringan lunak.

Pada orang dewasa, kondisi ini dapat menyebabkan gangguan langka yang disebut akromegali. Jika tidak segera diobati, akromegali dapat menyebabkan komplikasi yang serius hingga kematian.

Pada anak-anak, fusi dan pertumbuhan tulang masih terjadi. Kelebihan hormon pertumbuhan dapat menyebabkan kondisi serupa yang disebut gigantisme.

Penyebab

Kelenjar pituitari adalah kelenjar kecil yang terletak di dasar otak. Kelenjar ini memproduksi banyak hormon, termasuk hormon pertumbuhan.

Dalam banyak kasus, peningkatan hormon pertumbuhan disebabkan oleh tumor jinak pada kelenjar pituitari. Dan pada sejumlah kecil kasus lainnya, tumor ganas pada organ tubuh lainnya seperti pada pankreas, adrenal dan paru-paru, menjadi penyebab meningkatnya hormon pertumbuhan.

Faktor risiko

Faktor risiko yang dapat meningkatkan kans seseorang untuk mengembangkan akromegali meliputi:
  • Usia 40-45 tahun
  • Genetik (jarang).

Gejala

Gejala umumnya berkembang secara perlahan seiring waktu.

Pada anak-anak, tulang akan memanjang dan menyebabkan pembengkakan jaringan lunak. Jika tidak diobati, anak-anak dapat tumbuh hingga ketinggian 2-2,5 meter.

Gejala dan komplikasi pada orang dewasa dapat berupa:
  • Pertumbuhan abnormal dan cacat pada:
    • Tangan (cincin tidak lagi muat)
    • Kaki (butuh sepatu yang lebih besar)
    • Wajah (alis dan rahang bawah menonjol)
    • Rahang (gigi tidak berbaris dengan benar ketika menutup mulut)
    • Bibir
    • Lidah.
  • Carpal tunnel syndrome (peningkatan tekanan saraf pada pergelangan tangan).
  • Perubahan pada kulit, seperti:
  • Suara terdengar lebih dalam karena pembesaran sinus, pita suara dan jaringan lunak tenggorokan.
  • Lemah pada kaki dan lengan.
  • Sleep apnea (gangguan bernapas saat tidur).
  • Arthritis dan masalah lain pada sendi, terutama pada rahang.
  • Hipotiroidisme (kekurangan hormon tiroid).
  • Hati, ginjal, limpa, jantung dan/atau organ internal lainnya berukuran besar tak normal, yang dapat menyebabkan:
  • Pada wanita:
    • Siklus haid tidak teratur
    • Galaktorea (produksi ASI abnormal) terjadi pada sekitar 50 persen kasus.
  • Pada pria:
    • Impotensi terjadi pada sekitar 50 persen kasus.

Diagnosis

Dokter akan bertanya mengenai gejala dan riwayat medis. Pemeriksaan fisik juga akan dilakukan. Akromegali sering tidak terdiagnosis sampai gejalanya muncul.

Pemeriksaan darah akan dilakukan untuk mengukur tingkat:
  • Insulin-like growth factor (IGF-I)
  • Growth hormone releasing hormone (GHRH)
  • dan hormon hipofisis lainnya.

Tes toleransi glukosa juga mungkin dilakukan untuk melihat apakah hormon pertumbuhan menurun (tidak menurun dalam kasus akromegali).

Jika pemeriksaan-pemeriksaan tersebut menguatkan dugaan akromegali, pemeriksaan berikut dapat dilakukan untuk menemukan tumor yang menjadi penyebab meningkatnya hormon pertumbuhan:

Pengobatan

Tujuan pengobatan pada akromegali adalah untuk:
  • Menurunkan produksi hormon pertumbuhan ke tingkat normal.
  • Menghentikan dan membalikkan gejala yang disebabkan oleh kelebihan hormon pertumbuhan.\
  • Mengkoreksi kelainan hormon endokrin lainnya (tiroid, adrenal, organ seks).
  • Memperkecil ukuran tumor.

Perawatannya dapat berupa:

Operasi

Tumor yang diyakini menyebabkan akromegali dapat diangkat. Dalam banyak kasus, operasi adalah pilihan pengobatan terbaik. Pengobatan dengan obat lebih populer sebagai pendekatan pengobatan primer.

Radioterapi

Radiasi eksternal dapat diterapkan untuk mengecilkan tumor. Hal ini biasanya dilakukan ketika operasi sudah tidak lagi dimungkinkan atau ketika pengobatan dengan obat tidak menunjukkan respon positif.

Obat-obatan

Obat yang dapat diberikan untuk menurunkan tingkat hormon pertumbuhan, antara lain:
  • Cabergoline (Dostinex) - diberikan secara oral.
  • Pergolide (Permax) - diberikan secara oral.
  • Bromocriptine (Parlodel) - mungkin diberikan pra operasi untuk mengecilkan tumor.
  • Octreotide (Sandostatin) - melalui injeksi (dianggap yang paling efektif untuk kondisi ini)
  • Pegvisomant - diberikan melalui injeksi jika bentuk lain perawatan tidak memberikan respon positif.

Pencegahan

Belum ditemukan langkah-langkah efektif untuk mencegah akromegali. Pengobatan yang sedini mungkin akan menyelamatkan penderita dari komplikasi yang serius.

Article Resources
  • National Institute of Diabetes & Digestive & Kidney Diseases. http://www.niddk.nih.gov/
  • The Neuroendocrine Clinical Center and Pituitary Tumor Center. http://pituitary.mgh.harvard.edu/pituitarytumors.htm
  • Pituitary Network Association. http://www.pituitary.org/
  • Canadian Society of Endocrinology & Metabolism. http://www.endo-metab.ca/
  • Health Canada. http://www.hc-sc.gc.ca/index-eng.php
  • Gambar: Philippe Chanson and Sylvie Salenave/Wiki Common

11 November 2014

Mengatasi Asma Pada Anak-anak

Saluran napas saat serangan asma

Asma adalah penyakit peradangan kronis dari paru-paru dan saluran napas, yaitu saluran yang membawa udara masuk dan keluar dari paru-paru. Jika terserang asma, terjadi iritasi dan pembengkakan pada saluran napasnya, alhasil kemampuan anak untuk bernapas menjadi terganggu.

Pada sebagian anak, paparan alergen seperti tungau, debu, kecoa, jamur, serbuk sari, atau bulu binatang dapat menjadi pemicu atau memperparah serangan asma. Sedangkan sebagian lainnya dipicu oleh udara yang dingin, infeksi virus (seperti flu), asap rokok atau polusi udara.

Dengan pengobatan dan tindak lanjut medis yang tepat, anak yang memiliki asma umumnya akan baik-baik saja.

Apa yang terjadi saat serangan asma akut?

Jika seorang anak terkena serangan asma akut, lapisan saluran napasnya akan meradang dan memproduksi banyak lendir. Otot-otot di sekitar saluran napasnya akan mengejang yang mengakibatkan saluran napasnya menyempit. Akibatnya, anak akan bernapas lebih cepat, batuk atau mengi (mirip suara siulan kecil) sebagaimana udara pernapasan yang dipaksa melewati saluran napas yang sempit. Selain itu, hidung anak biasanya mengembang atau kulit di sekitar tulang rusuknya (di bawah leher) terlihat cekung setiap kali ia bernapas.

Pengobatan asma pada anak-anak

Jika seorang anak memiliki asma, teruslah berkomunikasi dengan dokter agar strategi pengobatan dan pencegahan terhadap serangan asma dapat ditentukan dengan tepat. Yang pertama-tama harus orangtua lakukan adalah mencari tahu pemicu serangan asma pada anak dan selanjutnya jauhkan anak dari pemicu-pemicu tersebut. Ingatlah, ada anak yang hanya terserang asma ketika mereka merasakan dingin, sementara anak lainnya terkena serangan asma saat mereka kontak dengan alergen atau iritan seperti asap rokok.

Menghentikan serangan asma

Dokter biasanya akan meresepkan satu atau beberapa jenis obat untuk anak-anak. Obat yang kita dikenal sebagai inhaler umum diresepkan dokter untuk menghentikan serangan asma anak-anak dengan cepat. Dalam meringankan kejang pada saluran napas, inhaler bekerja lebih cepat dibandingkan obat oral, yang membuat napas anak menjadi lebih mudah. Obat yang bekerja cepat ini, seperti albuterol, dapat diberikan melalui mesin nebulizer atau metered-dose inhaler (MDI).

Nebulizer adalah mesin bertenaga listirk atau baterai yang berfungsi mengubah obat cair menjadi kabut/embun untuk dihirup anak melalui masker. Perawatan dengan nebulizer umumnya memakan waktu sekitar 10 menit.

Sedangkan MDI adalah aerosol kecil yang dapat dimasukkan ke dalam tabung panjang yang disebut holding chamber atau spacer, yang pada ujungnya terdapat masker atau moncong/corong khusus. Albuterol disemprotkan ke dalam holding chamber dan terhirup oleh anak saat ia bernapas melalui masker atau corong. Perawatan yang satu ini dapat diterapkan dalam waktu kurang dari satu menit.

Mengenai pilihan apakah seorang anak akan menggunakan nebulizer atau MDI, dokter akan menilainya berdasarkan kondisi asmanya dan mana metode yang paling nyaman untuknya. Tapi pada dasarnya kedua metode tersebut sama-sama efektif dalam menghentikan serangan asma pada anak-anak.

Mencegah serangan asma

Ada beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk mencegah serangan asma. Seperti steroid inhalasi, yang akan membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan dan mencegah mengi pada anak. Anak dapat diberikan obat steroid inhalasi setiap hari baik dengan menggunakan nebulizer ataupun MDI, namun hal ini tergantung dari steroid apa yang diresepkan dokter.

Adapula obat lain untuk anak-anak berusia 4 tahun dengan asma sedang atau parah yang sulit dikendalikan. Obat ini dapat berupa kombinasi steroid inhalasi dan LABA (long-acting beta agonist).

Obat non-steroid kunyah yang disebut dengan leukotriene antagonist dapat dijadikan opsi lain untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan pada saluran napas anak.

Selain itu, pastikan juga guru, pengasuh atau orang-orang yang sering berinteraksi lama dengan anak agar mengetahui kondisi asmanya dan tahu apa yang harus dilakukan ketika ia terserang asma.

Dapatkah asma dicegah?

Belum ditemukan metode efektif untuk mencegah asma pada anak-anak. Anak juga tidak dapat diprediksi akan memiliki asma hingga ia menunjukkan gejala-gejala persisten, seperti mengi, dan batuk yang terus menerus. Namun, orangtua dapat meminimalisir tingkat keparahan asma anak dengan melakukan hal-hal berikut:
  • Jauhkan anak dari paparan debu. Ada perlunya membungkus kasur anak dengan sprei anti air dan hindari penggunaan karpet (ambal) di kamarnya.
  • Jauhkan anak dari asap rokok. Secara teknis, asap rokok memang tidak dianggap sebagai alergen, tapi dapat mengiritasi paru-paru.
  • Batasi eksposur dengan polusi udara. Polutan seperti ozon dapat mengiritasi paru-paru dan menyebabkan masalah pernapasan pada orang yang memiliki saluran napas sensitif. Saat kualitas udara buruk, sebaiknya jaga anak agar tetap di dalam rumah.
  • Batasi kontak dengan binatang peliharaan. Jika anak diketahui alergi pada suatu binatang peliharaan, tentu saja orangtua harus menjauhkan binatang tersebut darinya. Namun, alangkah baiknya agar anak yang memiliki asma menghindari kontak dengan seluruh binatang-binatang, terutama binatang yang memiliki rambut (kucing, anjing, hamster dll) atau bulu (burung, ayam dll).
  • Bersihkan jamur dirumah. Pastikan membuka jendela pada saat memasak, dan kamar mandi juga harus memiliki ventilasi yang cukup. AC atau dehumidifier dapat digunakan untuk menjaga tingkat kelembaban udara. Perbaiki bocor-bocor dirumah yang dapat menyebabkan jamur tumbuh di dinding atau lantai, dan bersihkan permukaan rumah yang berjamur dengan menggunakan sabun dan air. Pastikan juga pakaian atau permukaan rumah yang basah atau lembab dikeringkan sesegera mungkin untuk mencegah pertumbuhan jamur. 

Dapatkah anak-anak sembuh dari asma?

Belum ditemukan obat atau metode untuk mengobati asma. Metode atau obat-obatan yang ada lebih ditujukan untuk mencegah atau menghentikan serangan asma. Secara umum, asma dianggap sebagai kondisi seumur hidup, meskipun frekuensi dan tingkat keparahannya dapat meningkat atau menurun seiring pertumbuhan anak.

Jika tidak diobati atau terlambat mendapatkan perawatan, serangan asma dapat mematikan. Segera beri anak dengan obat (yang diresepkan dokter) setiap kali ia terserang asma. Dengan tindak lanjut dan pengobatan yang tepat, anak dengan asma dapat tumbuh menjadi orang dewasa yang sehat.

09 November 2014

Muntah pada Anak, Kenali dengan Cermat

Muntah

Muntah tidak dapat dijadikan alasan untuk khawatir berlebih. Namun, dalam beberapa kasus muntah memang dapat menjadi pertanda bahwa anak sedang mengalami masalah yang serius. Setiap orangtua sebaiknya dapat mengenali muntah yang mana yang membutuhkan perawatan medis dan mana yang tidak.

Penyebab anak muntah

Banyak hal yang dapat menyebabkan anak muntah, meskipun penyebabnya sering tidak diketahui, untungnya sebagian besar kasus muntah bukanlah hal yang serius. Jika si anak hanya muntah sekali saja, bisa jadi itu akibat makan yang terlalu banyak. Namun, jika dia terus-terusan muntah, kemungkinan penyebabnya bisa beragam, antara lain:

Infeksi virus atau bakteri

Penyebab muntah pada anak yang paling mungkin adalah karena ia mengalami masalah pada lambung atau ususnya. Jika virus atau bakteri telah menginfeksi lapisan perut atau usus, anak mungkin juga akan mengalami diare, kehilangan nafsu makan, sakit perut, atau demam. Umumnya, sebagian besar muntah akan berhenti antara 12 sampai 24 jam.

Infeksi lain

Infeksi pernapasan juga dapat menyebabkan muntah, terutama bila anak batuk. Strep tenggorokan, infeksi saluran kemih, dan bahkan infeksi telinga terkadang juga dapat menyebabkan mual dan muntah. Muntah juga dapat merupakan gejala dari penyakit serius, seperti pneumonia, meningitis, radang usus buntu, atau (sangat jarang terjadi) sindrom Reye.

Mabuk

Sebagian anak-anak rentan mabuk kendaraan, terutama jika dalam perjalanan mereka duduk di kursi belakang tanpa bisa melihat keluar. Para peneliti meyakini bahwa mabuk perjalanan akan terjadi ketika ada ketidaksinkronan antara apa yang dilihat dengan apa yang dirasakan oleh bagian-bagian sensitif tubuh. Baca lebih lanjut mengenai Penyebab Mabuk Kendaraan.

Zat beracun

Anak-anak akan muntah jika ia menelan zat beracun, seperti racun, tanaman, obat-obatan, atau bahan kimia. Atau mungkin disebabkan karena ia mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bahan berbahaya atau beracun. Biasanya disamping muntah, juga akan terjadi diare.

Bilakah harus ke dokter?

Segera ke dokter apabila anak Anda:
  • Menunjukkan gejala-gejala dehidrasi, seperti penurunan buang air kecil, bibir dan mulut kering, menangis tanpa air mata, lemah, dan urin berwarna kuning gelap.
  • Muntah mengandung darah. Sedikit darah dalam muntah tidak perlu membuat khawatir. Hal ini dapat terjadi karena gaya regurgitasi yang menyebabkan "tiny tears" di dalam pembuluh darah yang melapisi kerongkongan. Muntah yang mengandung darah juga dapat terjadi karena si anak menelan darah dari luka di mulutnya atau mimisan dalam enam jam terakhir. Segera ke dokter jika muntah anak Anda terus terdapat darah atau jika jumlahnya meningkat.
  • Sakit pada sisi kanan atas perut yang disertai dengan kelemahan dan kuning (kulit dan putih matanya kuning). Ini bisa jadi pertanda anak Anda terkena hepatitis.
  • Selalu muntah bila bertemu orang atau berada di lokasi-lokasi tertentu. Jika anak Anda muntah tiap kali ia sampai ke sekolah, misalnya, bisa jadi itu pertanda bahwa ia sedang stres. 

Bilakah harus ke gawat darurat?

Segera bawa anak Anda ke gawat darurat rumah sakit apabila:
  • Kesulitan bernapas.
  • Menunjukkan gejala dehidrasi berat, seperti mata cekung, dingin, tangan dan kaki timbul bercak-bercak, mengantuk berlebihan, rewel dan cerewet, dan pusing atau delirium.
  • Sakit perutnya parah. Nyeri yang berpusat di sekitar pusar kemudian merambat ke sisi kanan, itu bisa jadi pertanda radang usus buntu.
  • Muntahnya mengandung empedu (zat hijau) atau darah yang menyerupai warna kopi. Dokter mungkin perlu melihat contoh muntahnya jika hal ini terjadi. Artinya jangan lupa membawa contoh muntah anak untuk ditunjukkan kepada dokter.
  • Perutnya bengkak. Ini bisa merupakan pertanda adanya penumpukan cairan atau gas, usus tersumbat, hernia, atau masalah-masalah lain pada saluran pencernaan. Usus tersumbat memang jarang terjadi namun merupakan suatu kondisi yang berbahaya.
  • Anak muntah lebih dari sekali setelah mengalami cedera kepala. Ini mungkin merupakan gejala gegar otak.
  • Lehernya kaku, yang merupakan gejala khas dari meningitis. 

Jika Anda menduga anak Anda muntah karena menelan zat beracun, bawalah contoh (kemungkinan) zat beracun yang ia telan tersebut agar memudahkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat untuk anak Anda.

Mencegah dehidrasi pada anak yang muntah

Dehidrasi dapat menjadi masalah yang serius pada anak-anak yang muntah (juga pada yang demam atau diare) karena anak kehilangan cairan yang sangat penting bagi tubuhnya.

Jangan pernah memaksakan anak untuk minum ketika dia masih sering muntah (dalam interval lima atau sepuluh menit). Tapi berikanlah ia minum ketika perutnya sudah tenang sekitar setengah jam atau lebih. Berikan ia cairan oralit atau cairan bening seperti kaldu dengan pelan namun pasti.

Terkadang, jus dapat membuat kondisi anak semakin buruk (terutama jika anak muntah disertai diare). Selain itu, jangan pernah memberikannya minuman berkarbonasi, karena tidak akan membantu menyelesaikan masalah perutnya, yang ada hanya akan merusak giginya.

Kapan saatnya memberikan makanan padat?

Setelah muntah anak berhenti dan nafsu makannya kembali, berikan ia makanan sehat dengan perlahan. Segera berikan ia diet normal: beri ia makanan berkarbohidrat kompleks (seperti roti, sereal dan beras), daging tanpa lemak, yoghurt, atau-buahan, dan sayuran, tapi hindari makanan yang berlemak.

Dengan pemberian diet normal, anak akan lebih cepat pulih karena nutrisi penting tubuhnya telah kembali untuk lebih kuat melawan infeksi.

Perlu diingat, dokter memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai boleh tidaknya mengonsumsi susu setelah muntah. Untuk hal ini, silahkan konsultasikan lebih lanjut dengan dokter anak Anda.

Pemberian obat muntah

Jangan berikan anak Anda obat anti mual, kecuali memang disarankan oleh dokter. Dan jangan berikan mereka obat yang mengandung aspirin untuk meredakan gejala anak Anda. Aspirin dapat membuat anak rentan terkena sindrom Reye, sebuah penyakit yang memang jarang namun berpotensi fatal.

Gejala dan Pengobatan Testosteron Rendah (Hipogonadisme)

Testosteron rendah

Hormon testosteron rendah, dalam istilah medis dikenal sebagai hipogonadisme atau Andropause, mempengaruhi sekitar 39% pria yang berusia di atas 45 tahun. Prevalensinya akan meningkat seiring bertambahnya usia. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan insiden testosteron rendah pada pria berusia lebih dari 60 tahun adalah 20%, pria berusia di atas 70 tahun 30%, dan pria di atas 80 tahun 50%.

Gejala testosteron rendah pada pria

Ada beberapa gejala, baik yang bersifat seksual maupun non-seksual terkait rendahnya kadar testosteron. Gejala seksual meliputi:
  • Kurang atau ketidakmampuan ereksi
  • Libido (gairah seks) rendah
  • Aktivitas seksual menurun.

Sedangkan gejala non-seksual meliputi:
  • Peningkatan lemak tubuh
  • Lemah dan tidak berenergi
  • Massa otot berkurang
  • Depresi.

Sekitar 40% pria dengan tekanan darah tinggi dan 40% pria dengan kadar kolesterol tinggi akan memiliki kadar testosteron rendah. Sekitar 50% pria dengan diabetes dan 50% pria dengan obesitas juga akan memiliki kadar testosteron rendah. Juga, 30% pria yang mengidap HIV dan 50% pria yang mengidap AIDS akan memiliki kadar testosteron rendah. Dan lagi, hampir 75% pria dengan riwayat penggunaan opioid kronis akan memiliki kadar testosteron rendah.

Mendiagnosis hipogonadisme

Hipogonadisme didiagnosis dengan pemeriksaan darah dan dengan menilai gejala-gejalanya. Dokter mungkin juga akan melakukan pemeriksaan PSA (tes skrining untuk kanker prostat) dan hematokrit (ukuran sel darah merah tubuh).

Pengobatan hipogonadisme

Ada berbagai pilihan pengobatan untuk mengatasi testosteron rendah. Terapi penggantian testosteron dapat berupa:
  • Gel kulit
  • Suntik
  • Pelet (long acting)
  • Patch
  • Oral.

Jenis terapi hipogonadisme yang paling umum adalah terapi gel kulit, yang diberikan pada sekitar 70% pasien dengan hipogonadisme. Pasien hanya perlu menggosokkan gel tersebut ke bahu atau lengan setelah mandi. Sekitar 17% pasien menggunakan suntik testosteron dan 10% pria menggunakan patch testosteron. Dan sekitar 3% lainnya menggunakan terapi lainnya seperti testosteron oral atau pelet testosteron implan.

Kemungkinan kesembuhan

Terapi penggantian testosteron telah terbukti meningkatkan energi, libido (gairah seks), massa otot, ereksi, dan mood. Penggantian testosteron juga terbukti mengurangi lemak tubuh pada pria. Saat ini ada data yang mendukung bahwa pemberian testosteron pada pasien hipogonadisme dapat menambah kepadatan mineral tulang dan menurunkan risiko patah tulang. Namun sayangnya, dalam kondisi kronis terapi testosteron dapat menjadi terapi seumur hidup. Menghentikannya dapat menurunkan kadar testosteron seorang pria.

Yang perlu diingat terkait penggunaan testosteron

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan terapi penggantian testosteron, yaitu:
  • Testosteron tidak boleh digunakan pada pria yang diduga atau menderita kanker payudara atau kanker prostat.
  • Pria yang menjalani terapi penggantian testosteron mungkin mengalami peningkatan risiko benign prostatic hyperplasia atau BPH.
  • Pasien dengan gagal ginjal, masalah hati atau jantung mungkin akan mengembangkan risiko edema atau retensi air. Penggantian testosteron juga dapat memperburuk sleep apnea (gangguan bernapas saat tidur). 

Hubungan testosteron dan kanker prostat

Ada sebuah pertanyaan umum bahwa pasien yang menjalani terapi penggantian testosteron dapat mengembangkan kanker prostat atau percepatan perkembangan kanker prostat. Penelitian sejauh ini menunjukkan bahwa risiko kanker prostat pada pria yang menjalani terapi penggantian testosteron tidak lebih besar dari pria yang menerima pil plasebo atau yang tidak ada testosteronnya sama sekali. Namun hal ini masih menjadi isu, dan hingga kini masih terus diteliti.

02 November 2014

Penyebab dan Pengobatan Kekurangan Zat Besi pada Dewasa

Zat besi dalam darah

Zat besi merupakan mineral makanan yang memiliki peran penting dalam berbagai fungsi tubuh, seperti transportasi oksigen dalam darah. Kurangnya asupan zat besi membuat tubuh menguras cadangan zat besinya. Dampaknya, muncul gejala lemah, letih, dan menurunnya kekebalan tubuh.

Menjaga kecukupan kadar zat besi dalam tubuh sangatlah penting. Namun kadar zat besi dalam tubuh yang terlalu tinggi dapat menyebabkan keracunan bahkan kematian. Oleh karena itu jangan pernah mengonsumsi suplemen zat besi kecuali atas saran dokter.

Kekurangan zat besi umum terjadi

Kekurangan atau defisiensi zat besi sangat umum terjadi di masyarakat. Kelompok orang yang berisiko tinggi kekurangan zat besi, antara lain wanita hamil dan menyusi, bayi dan balita, remaja putri dan atlet. Cadangan zat besi seseorang akan terkuras ketika mereka kurang mengonsumsi zat besi, akibatnya terjadi anemia defisiensi zat besi. Jika Anda merasa kekurangan zat besi, sebaiknya temui dokter, jangan pernah berusaha mengobatinya sendiri.

Penyebab kekurangan zat besi

Di bawah ini adalah beberapa penyebab umum kekurangan zat besi pada dewasa.

Asupan makan yang tidak mencukupi

 Ada dua jenis zat besi, besi heme (dari makanan hewani) dan besi non-heme (dari makanan nabati). Tubuh lebih mudah menyerap zat besi heme ketimbang zat besi non-heme. Ada banyak penyebab mengapa asupan zat besi tidak mencukupi, salah satunya adalah karena kurang atau tidak sama sekali mengonsumsi makanan hewani, atau ketiadaan akses untuk mengonsumsi makanan segar, misalnya karena tinggal di daerah yang terpencil atau karena masalah ekonomi.

Kehilangan darah

 Kekurangan zat besi sangat mudah terjadi ketika seseorang kehilangan darah. Penyebab kehilangan darah antara lain, karena periode menstruasi berat, donor darah, mimisan, gangguan kronis lainnya yang menyebabkan perdarahan (seperti tukak lambung, polip atau kanker pada usus besar), dan karena penggunaan obat-obatan tertentu, seperti aspirin.

Meningkatnya kebutuhan tubuh

Percepatan pertumbuhan seorang remaja, kehamilan, dan menyusui merupakan kondisi dimana tubuh membutuhkan zat besi lebih banyak. Jika peningkatan kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka defisiensi zat besi cepat terjadi.

Olahraga

 Para atlet rentan kekurangan zat besi karena olahraga secara teratur akan meningkatkan kebutuhan tubuh akan zat besi.

Ketidakmampuan tubuh menyerap zat besi

 Tubuh dewasa normal menyerap sekitar 10-15 persen zat besi dari makanan, namun tubuh sebagian orang lainnya kurang atau tidak mampu menyerap dan memanfaatkan zat besi dari makanan.

Penurunan kadar zat besi

Sebagian besar cadangan zat besi di dalam tubuh berada di hemoglobin sel darah merah. Zat besi tambahan disimpan di dalam hati dan digunakan ketika asupan zat besi dari makan tidak mencukupi.

Jika kebutuhan zat besi tidak terpenuhi, cadangan zat besi tubuh akan menurun dari waktu-ke waktu. Efeknya:
  • Deplesi zat besi - Kadar hemoglobin normal, namun tubuh hanya memiliki simpanan zat besi dalam jumlah yang kecil, yang akan segera habis. Pada tahap ini biasanya belum menunjukkan gejala yang khas.
  • Defisiensi zat besi - Cadangan dan simpanan zat besi rendah dan kadar hemoglobin turun di bawah level normal. Beberapa gejala sudah muncul seperti lemah.
  • Anemia defisiensi zat besi - Kadar hemoglobin dalam darah sudah sangat rendah sehingga darah tidak cukup menyuplai oksigen ke sel-sel tubuh. Gejala yang muncul biasanya pucat (sangat pucat), sesak napas, pusing dan kelelahan. Fungsi kekebalan tubuh menurun dan gangguan pertumbuhan dan kognisi juga menjadi gejalanya.

Pengobatan defisiensi zat besi

Status zat besi Anda dapat diukur dengan mudah melalui pemeriksaan darah. Pengobatannya akan berdasarkan atas status zat besi Anda, pengobatannya antara lain:
  • Defisiensi zat besi akibat kondisi lain - Penyebab defisiensi zat besi perlu diselidiki, jika disebabkan oleh suatu kondisi medis lain, maka harus segera diobati.
  • Deplesi zat besi - Diet makanan kaya zat besi. Enam bulan berikutnya dilakukan lagi pemeriksaan darah guna memastikan kadar zat besi dalam tubuh telah normal.
  • Defisiensi zat besi - Diet kaya zat besi yang diawasi dengan ketat. Konsumsi makanan kaya zat besi harus ditingkatkan, sementara makanan dan minuman seperti teh dan kopi harus dihindari karena dapat mengganggu penyerapan zat besi. Status zat besi harus diperiksa secara rutin.
  • Anemia kekurangan zat besi - Diresepkan suplemen zat besi. Tubuh mungkin akan memerlukan waktu enam bulan sampai satu tahun hingga cadangan zat besi dalam tubuh mencukupi. Kadar zat besi dalam darah diperiksa secara teratur dengan pemeriksaan darah.

Jangan mendiagnosis diri sendiri kekurangan zat besi

Mengonsumsi suplemen zat besi ketika Anda merasa lemah dan lelah tidak akan membantu menghilangkan gejalanya kecuali jika memang Anda benar-benar didiagnosis kekurangan zat besi. Gejala tersebut mungkin saja hanya disebabkan oleh kondisi lain.

Karena suplemen zat besi sangat mudah didapatkan dan banyaknya iklan di televisi, banyak orang yang menebak-nebak dirinya sendiri kekurangan zat besi, tapi sebenarnya hal ini salah. Alasannya:

Lemah, pucat, pusing, dan sesak napas adalah juga gejala dari banyak kondisi dan gangguan medis lainnya, bukan hanya gejala defisiensi zat besi semata. Jangan buang-buang waktu untuk mengobati diri Anda sendiri, lebih baik pergi ke dokter karena semakin dini pengobatan (untuk kondisi medis lain) dimulai, tingkat kesembuhan semakin besar.
Suplemen zat besi tidak dapat menghilangkan gejala (gejala diatas) yang Anda alami kecuali Anda memang kekurangan zat besi. Tidak perlu membuang-buang uang untuk membeli tablet suplemen zat besi yang ternyata tidak Anda perlukan.
Suplementasi zat besi yang tidak perlu (tidak dalam kondisi anemia kekurangan zat besi) hanya akan mengganggu penyerapan mineral lainya, seperti seng dan tembaga.
Suplemen zat besi yang diresepkan untuk anemia defisiensi zat besi pada orang dewasa dapat menyebabkan sembelit, mual, muntah dan diare, terutama jika suplemen tersebut dikonsumsi di saat perut kosong.
Sekitar 1 dari 300 orang didiagnosis mengalami hemokromatosis, yang merupakan kelainan bawaan yang membuat tubuh menyerap zat besi lebih banyak. Kelebihan zat besi dalam tubuh akan merusak jaringan dan meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung. Orang dengan kondisi seperti ini harus membatasi asupan zat besi.

Zat besi bisa menjadi racun

Overdosis zat besi adalah kondisi ketika Anda mengonsumsi suplemen zat besi dalam jumlah yang berlebihan. Dalam jumlah besar, zat besi akan menjadi racun dan dapat mengakibatkan kefatalan. Suplemen zat besi haru disimpan dengan aman dan dijauhkan dari jangkauan anak-anak. Jika Anda mencurigai diri Anda overdosis zat besi, segera hubungi dokter.

Penyerapan zat besi

Penyerapan zat besi oleh tubuh dapat dipengaruhi oleh jumlah dan jenis zat besi yang dikonsumsi (heme atau non-heme). Faktor makanan juga dapat meningkatkan atau menghambat penyerapan zat besi, misalnya vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi sedangkan teh dan kopi dapat mengganggu penyerapan zat besi.

Kebutuhan seseorang akan zat besi juga mempengaruhi kemampuan penyerapan tubuh. Ketika kadar zat besi dalam tubuh rendah, persentase penyerapan zat besi dari makanan akan lebih besar. Penyerapan zat besi dari makanan adalah sekitar 18 persen dari makanan hewani dan sekitar 10 persen dari makanan nabati.

Saran lainnya terkait zat besi

Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai bagaimana membangun pola makan sehat dengan kebutuhan zat besi yang terpenuhi. Ada beberapa saran bermanfaat terkait zat besi:
  • Sereal gandum, daging, unggas dan ikan merupakan sumber zat besi yang baik.
  • Hati merupakan sumber makanan yang kaya akan zat besi, tetapi wanita hamil harus menghindari mengonsumsi hati karena kandungan vitamin A-nya sangat tinggi.
  • Pilih makanan yang diperkaya zat besi seperti sereal dan roti.
  • Vegetarian yang tidak memakan seluruh daging hewan mungkin memerlukan sumber zat besi dua kali lipat dibandingkan non-vegetarian. Sumber makanan yang baik untuk vegetarian antara lain sayuran berdaun hijau tua seperti brokoli, aprikot kering, kismis, kacang-kacangan, biji-bijian, sereal yang diperkaya zat besi, roti, dan pasta.
  • Vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi. Vitamin C dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayuran berwarna terang.
  • Kurangi konsumsi teh dan kopi, terutama saat menjelang waktu makan, karena tanin dalam teh dan kopi akan mengikat dan mengganggu penyerapan zat besi.