30 Oktober 2014

Pengobatan Kanker dengan Radioterapi

http://www.medkes.com/2014/10/pengobatan-kanker-dengan-radioterapi.html

Radioterapi adalah penggunaan sinar-X langsung pada sasaran untuk menghancurkan sel-sel kanker sekaligus meminimalisir dampak radiasi pada sel-sel yang sehat. Radioterapi dapat diterapkan untuk mengatasi kanker di banyak bagian tubuh.

Lama pengobatan radioterapi tergantung dari beberapa faktor, seperti lokasi, jenis dan stadium kanker, dan apakah radioterapi merupakan pengobatan tunggal atau dikombinasikan dengan jenis pengobatan kanker lainnya, seperti kemoterapi atau operasi.

Membuat keputusan pengobatan dengan radioterapi

Sebelum keputusan dibuat mengenai apakah radioterapi cocok untuk mengobati kanker, kondisi Anda akan dibahas oleh tim kesehatan. Dalam pembahasan ini, perwakilan dari semua dokter spesialis yang terlibat dalam menangani jenis kanker tertentu akan berdiskusi terkait masalah Anda.

Tim kesehatan tersebut biasanya:
  • Spesialis bedah
  • Spesialis onkologi bedah
  • Spesialis onkologi radiasi
  • Spesialis patologi
  • Ahli radiologi.

Tim kesehatan akan mempelajari seluruh data terkait kasus Anda, termasuk data mengenai gaya hidup dan riwayat kesehatan, dan hasil dari berbagai pemeriksaan. Mereka kemudian membuat kesimpulan mengenai pilihan pengobatan terbaik untuk mengobati jenis kanker yang Anda alami.

Lama pengobatan radioterapi

Pengobatan radioterapi tergantung dari tujuannya, sebagian orang hanya menerima satu kali radioterapi, sementara yang lainnya mungkin menerima radioterapi rutin selama satu sampai delapan minggu. Radioterapi dapat dilakukan sekali sehari (namun tidak selalu), lima kali seminggu dan akan memakan waktu beberapa menit saja setiap kali terapi.

Beberapa jenis perangkat radioterapi tersedia, pilihan penggunaannya akan tergantung dari lokasi, jenis, dan stadium kanker. Dua jenis utama terapi radioterapi adalah:
  • Radioterapi eksternal
  • Radioterapi internal
Umumnya penderita kanker menerima radioterapi eksternal, meskipun ada pula yang menerima keduanya. Semuanya akan tergantung dari lokasi, jenis dan stadium kanker.

Pilihan menggunakan radioterapi

Tergantung dari beberapa faktor, seperti lokasi, jenis dan stadium kanker, dan usia dan kondisi kesehatan Anda, radioterapi akan digunakan sebagai:
  • Sebagai pengobatan tunggal untuk kanker
  • Digunakan bersama dengan kemoterapi
  • Digunakan sebelum operasi untuk mengecilkan tumor
  • Digunakan setelah operasi untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa
  • Sebagai metode penghilang rasa sakit dan untuk meringankan gejala seperti pendarahan. 

Radioterapi eksternal

Radioterapi eksternal dilakukan di rumah sakit oleh tim medis profesional seperti spesialis onkologi radiasi dan terapis radiasi (profesional medis yang memiliki keahlian khusus). Profesional lain yang mungkin saja dilibatkan dalam radioterapi antara lain perawat dan fisikawan medis, dan profesional kesehatan lainnya.

Sebelum radioterapi dimulai, lokasi sasaran akan diidentifikasi dengan pemeriksaan Computed Tomography Scan (CT-Scan). Prosedur ini sering disebut dengan tahap simulasi atau perencanaan. Scanning dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan Positron Emission Tomography (PET) mungkin juga akan dilakukan.

Rencana radioterapi Anda (seperti dosis dan lokasi sasaran radiasi) akan ditentukan oleh spesialis onkologi radiasi. Radioterapi dilakukan oleh terapis radiasi berdasarkan data dari simulasi dan data dari scanning CT, MRI atau PET.

Jika lokasi pengobatan pada kepala atau leher, dokter mungkin akan menempatkan penahan khusus pada tubuh bagian atas Anda. Penahan akan dipakai selama pengobatan agar kepala atau bagian atas tubuh Anda tidak bergerak.

Pada kasus lain, snug-fitting akan ditempatkan di sekitar tubuh selama radioterapi untuk menjaga kestabilan posisi Anda. Sebagian proses radioterapi mengharuskan Anda berbaring telungkup pada cradle atau belly-board khusus, yang membuat bagian usus Anda tidak berada dalam area pengobatan.

Terapis radiasi akan menandai lokasi sasaran pada tubuh Anda dengan tinta non-permanen. Penandaan ini akan membantu peralatan radioterapi agar tepat sasaran. Setelah menemukan posisi yang ideal, terapis radiasi akan menandai titik-titik tertentu pada kulit Anda dengan tinta agar lokasi pengobatan lebih akurat.

Mungkin juga Anda akan diberikan agen kontras, yang juga sering disebut dengan media kontras atau pewarna dengan cara ditelan atau disuntikkan ke salah satu pembuluh darah. Hal ini bertujuan untuk menegaskan keberadaan dan struktur organ-organ internal Anda selama proses radiasi.

Prosedur radioterapi eksternal

Radioterapi eksternal mirip dengan pemeriksaan X-ray biasa (rontgen) dan tidak memerlukan anestesi (kecuali mungkin untuk bayi). Juga biasanya tidak dibutuhkan obat sebelum pengobatan. Namun, jika radioterapi membuat Anda mual atau muntah, mungkin saja sebelum radioterapi Anda akan diberi obat untuk mencegahnya.

Mesin yang mengeluarkan sinar-X energi tinggi disebut dengan mesin megavoltage atau linear accelerator (akselerator linear).

Pada saat radioterapi eksternal:
  • Anda berbaring di meja pengobatan di bawah mesin.
  • Terapis radiasi akan memposisikan tubuh Anda guna memastikan pengobatan tepat pada lokasi sasaran. Akurasi dicapai dari hasil simulasi atau prosedur perencanaan dan pendapat dari spesialis onkologi radiasi.
  • Bagian tubuh Anda yang tidak memerlukan pengobatan akan diberi pelindung khusus.
  • Petugas akan meninggalkan ruang terapi untuk mengoperasikan mesin, tetapi Anda tetap dapat berkomunikasi dengan mereka. Mereka juga dapat melihat Anda melalui layar monitor.
  • Pengobatan akan memakan waktu beberapa menit dan akan menyakitkan. Selama akselerator linear bekerja, Anda akan mendengar suara berdengung mirip vacum cleaner.
  • Terapis radiasi dapat mereposisi mesin guna memberikan pengobatan lebih lanjut, yang biasanya dapat dilakukan dari jarak jauh dari luar ruangan. 

Radioterapi eksternal tidak membuat Anda menjadi penyebar radioaktif. Begitu mesin mati, tidak ada lagi radiasi pada ruangan dan tubuh Anda. Setelah pengobatan, orang lain aman melakukan kontak dengan Anda.

Radioterapi internal (brachytherapy)

Radioterapi internal, juga dikenal sebagai brachytherapy - dari bahasa Yunani yang berarti 'pengobatan dari jarak dekat' - diberikan melalui implan lokal. Prosedur ini umumnya meliputi:
  • Berbagai bentuk tabung atau jarum berongga yang diletakkan di dalam tubuh Anda di sekitar tumor.
  • Sebuah mesin yang terkomputerisasi yang dikontrol untuk menempatkan sumber radiasi di dalam tabung atau jarum ini.
  • Berapa lama sumber radiasi bekerja akan tergantung dari kekuatan sumber radiasi dan dosis yang digunakan.
  • Pengobatan bisa saja dilakukan hanya satu kali atau juga dapat diulang beberapa kali tergantung situasi. 

Brachytherapy biasanya digunakan untuk mengobati kanker jenis tertentu, seperti kanker serviks, rahim, vagina dan kelenjar prostat. Beberapa jenis kanker lainnya juga dapat diobati dengan brachytherapy.

Radioterapi internal - radiasi lambat dan cepat

Ada dua jenis sumber radiasi. Satu yang bekerja secara perlahan-lahan selama beberapa hari (dosis rendah), seperti sumber radiasi implan. Sedangkan yang lainnya dilakukan dengan sangat cepat dan hanya membutuhkan waktu beberapa menit (dosis tinggi). Namun umumnya radioterapi internal diberikan dalam dosis tinggi.

Radioterapi internal - implan

Implan terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran, termasuk jarum, tabung plastik, kateter, kapsul atau batang, penggunaannya tergantung dari jenis kanker dan lokasi yang menjadi sasaran.

Sebagian implan dapat diposisikan di ruang-ruang yang sudah ada di dalam tubuh (disebut implan intra-kavitas) dan yang lainnya ditempatkan melalui kulit di dekat kanker (implan interstitial).

Implan akan dimasukkan ke dalam tubuh dengan anestesi. Implan brachytherapy dapat bersifat sementara atau permanen.

Radioterapi internal - implan sementara

Implan sementara akan dilepas setelah proses terapi selesai. Implan ini mungkin akan dimasukkan kembali setiap kali memulai terapi atau dapat dibiarkan di lokasi selama beberapa hari hingga pengobatan selesai. Semuanya tergantung dari sifat pengobatan kanker Anda.

Sementara sumber radiasi berada di dalam jarum atau tabung, tubuh Anda masih akan menghasilkan sedikit sisa energi radioaktif. Setelah sumber radiasi diangkat, meskipun implan masih di lokasi, tidak ada lagi radiasi yang tersisa di dalam tubuh Anda.

Ketika Anda dirawat di ruang brachytherapy atau mungkin ruang operasi, petugas akan terus memantau Anda dengan ketat. Mereka akan memulai atau menghentikan pengobatan sesuai kebutuhan.

Umumnya, terapi hanya memakan waktu beberapa menit saja. Setelah implan diangkat, biasanya tidak menimbulkan gejala apapun. Jika yang digunakan adalah jarum, mungkin akan terjadi sedikit pembengkakan. Perdarahan atau infeksi sangat jarang terjadi, namun bisa saja terjadi.

Jika Anda dirawat dirumah sakit dengan dan menerima radioterapi dosis rendah, sumber radiasi mungkin akan dibiarkan di dalam tabung selama puluhan jam, dan Anda akan di isolasi dari semua orang. Namun hal ini sudah tidak umum lagi dilakukan dewasa ini.

Radioterapi internal - implan permanen

Implan permanen biasanya dilakukan dengan menggunakan sumber (biji) radiasi (utamanya untuk kanker prostat). Implan ini akan tetap berada di lokasi pengobatan. Terapi ini biasanya diberikan selama beberapa hari atau minggu, hingga akhirnya sumber radiasi melemah dan berhenti menjadi radioaktif setelah beberapa bulan (tergantung dari jenis implan yang digunakan).

Petugas rumah sakit akan mengisolasi Anda di ruangan khusus dan dalam hari-hari pertama sejak implan dimasukkan tidak boleh dikunjungi oleh orang lain.

Radiasi akan menghilang seiring waktu, sehingga orang lain akan tetap aman berada di dekat Anda setelah Anda keluar dari rumah sakit.

Pemeriksaan rutin selama radioterapi

Selama radioterapi, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan medis seperti pemeriksaan fisik, sinar-X, scan lain dan tes darah untuk mengetahui toleransi Anda terhadap pengobatan. Selama terapi, masih cukup sulit menilai seberapa baik efek radioterapi pada kanker Anda.

Efek samping radioterapi

Radioterapi bekerja dengan cara membunuh sel-sel yang membelah dengan cepat. Itulah sebabnya mengapa radioterapi efektif membunuh pada sel-sel kanker. Namun karena cara kerjanya tersebut, radioterapi juga dapat menyebabkan efek samping, karena mempengaruhi sel-sel tubuh normal yang membelah dengan cepat, seperti pada lapisan usus, kulit , kandung kemih dan sumsum tulang.

Tidak semua orang yang menjalani radioterapi mengalami efek samping, meskipun biasanya, satu atau dua efek samping mungkin akan dialami. Efek sampingnya juga akan tergantung dari jenis dan dosis radioterapi yang diterima dan pada bagian tubuh mana radioterapi diterapkan.

Setelah pengobatan selesai, hampir semua efek samping akan hilang. Namun, bisa saja beberapa efek samping akan kembali setelah berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, dan dapat mempengaruhi jaringan lain di sekitar area pengobatan.

Efek samping umum dari radioterapi antara lain:
  • Lemah
  • Mual atau hilang nafsu makan
  • Perubahan pada kulit - kering, merah, gatal, melepuh, mengelupas, menyamak dan ulserasi superfisial (yang akan sembuh dalam 2-6 minggu). Cuaca yang panas, sinar matahari, sabun yang keras, dan bahan kimia dapat memperburuk gejala pada kulit. Jika efek samping ini terjadi, biasanya dokter akan meresepkan gel khusus untuk kulit.
  • Rambut rontok (alopecia) - biasanya hanya terjadi pada area yang diradioterapi. Bisa terjadi di kepala, rambut pada wajah, rambut ketiak dan kemaluan.
  • Gangguan mulut, termasuk mulut kering, kesulitan mengunyah atau menelan, dan pembusukan gigi. Disarankan berkonsultasi ke dokter gigi demi mencegah masalah kerusakan gigi di kemudian hari.
  • Masalah pada dada, seperti batuk, sesak napas dan sakit saat menelan.
  • Masalah perut, seperti diare, pendarahan (jarang terjadi), sensasi terbakar atau panas saat buang air kecil, keinginan untuk buang air kecil lebih sering, dan vagina kering.

Segera beritahu dokter apabila Anda mengalami gejala efek samping yang parah, seperti muntah-muntah hebat, diare kronis, pendarahan atau perubahan lain yang mengkhawatirkan. Atau segera ke gawat darurat rumah sakit terdekat dan beritahu mereka bahwa sebelumnya Anda menjalani terapi radioterapi.

Mengatasi efek samping radioterapi

Perlu diketahui bahwa hampir semua efek samping akan hilang setelah pengobatan radioterapi selesai. Namun, ada beberapa hal yang sangat baik Anda lakukan atau hindari demi mengurangi atau mempercepat durasi efek samping akibat radioterapi:
  • Istrahat sebanyak mungkin. Lakukan aktivitas hanya di saat Anda merasa energik.
  • Olahraga ringan akan sangat membantu.
  • Hindari paparan sinar matahari. Saat berada di luar, gunakan pakaian pelindung seperti topi lebar dan baju lengan panjang. Tanyakan kepada dokter apakah boleh menggunakan tabir surya atau tidak.
  • Hindari penggunaan parfum, deodoran, sabun, krim dan make up.
  • Hindari menggunakan pakaian yang kasar dan kaku.
  • Hindari mandi air panas, handuk kasar atau mencukur daerah yang terkena pengobatan. Dan jangan menggosok-gosok atau menggaruk kulit di area pengobatan.
  • Hindari menggunakan obat-obatan yang dijual bebas, atau terapi-terapi lainnya yang tidak direkomendasikan dokter (termasuk pengobatan tradisional), kecuali memang diperbolehkan dokter.
  • Segera hubungi dokter jika Anda merasa depersi atau cemas berlebihan. 

Jika Anda menjalani radioterapi pada area kepala dan leher:
  • Gunakan sampo lembut dan hindari perawatan rambut yang keras seperti pewarna, perms, rol rambut, gel dan semprotan.
  • Gunakan sarung bantal dari bahan katun atau satin - ini akan lebih membuat nyaman kulit kepala Anda.
  • Konsumsi makanan tinggi energi. Madu sangat dianjurkan.
  • Hindari obat kumur, alkohol dan rokok, karena radioterapi pada bagian kepala atau leher dapat menyebabkan masalah menelan dan mulut kering. Dan juga hindari makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin.
  • Konsultasi ke dokter gigi sebelum, selama dan setelah radioterapi untuk mencegah masalah-masalah gigi dikemudian hari, seperti pembusukan. 

Jika Anda menjalani radioterapi pada dada, perut atau panggul:
  • Hindari makanan tinggi serat karena radioterapi pada dada, perut atau panggul dapat menyebabkan mual dan diare. Pilih makanan tawar seperti roti atau biskuit. Selain itu, hindari makanan pedas.
  • Cobalah untuk mengonsumsi camilan ringan sepanjang hari, daripada harus makan besar 3 kali sehari.
  • Penggunaan silinder dan krim hormon vagina dapat membantu mencegah penyempitan dan kekeringan pada dinding vagina akibat akibat radioterapi.

29 Oktober 2014

Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Konjungtivitis (Radang Mata)

Konjungtivitis

Konjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva. Konjungtiva adalah selaput lendir yang menutupi bagian putih mata dan bagian kelopak mata dalam.

Konjungtivitis biasanya akan mengenai kedua belah mata, meskipun dapat dimulai dari satu mata dan menyebar ke mata yang lainnya dalam satu atau dua hari. Juga mungkin bersifat asimetris, yakni pengaruhnya lebih berat hanya pada salah satu mata.

Konjungtivitis merupakan masalah mata yang sangat umum terjadi. Jadi bukan suatu kondisi serius meskipun dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan menjengkelkan. Ada banyak sekali penyebab konjungtivitis dan pengobatannya akan tergantung dari penyebabnya.

Penyebab konjungtivitis

Ada lima jenis konjungtivitis, masing-masing disebabkan penyebab yang berbeda:
  • Konjungtivitis bakteri 
  • Konjungtivitis virus 
  • Konjungtivitis klamidia 
  • Konjungtivitis alergi 
  • Konjungtivitis reaktif.

Konjungtivitis bakteri

Konjungtivitis bakteri adalah konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri, seperti Staphylococcus, Streptococcus atau Haemophilus. Bakteri-bakteri ini dapat berasal dari kulit penderita itu sendiri, atau dari saluran pernapasan bagian atas, atau diperoleh dari orang lain yang menderita konjungtivitis.

Konjungtivitis virus

Konjungtivitis virus sering dikaitkan dengan flu biasa. Konjungtivitis virus kemungkinan disebabkan oleh virus yang disebut dengan "adenovirus". Jenis konjungtivitis yang satu ini dapat menular dengan cepat dari orang ke orang dan menyebabkan epidemi konjungtivitis.

Konjungtivitis klamidia

Ada jenis lain konjungtivitis yang disebabkan oleh mikroorganisme, yang disebut Chlamydia trachomatis. Organisme ini juga dapat mempengaruhi bagian tubuh lain dan dapat menyebabkan infeksi menular seksual klamidia.

Konjungtivitis alergi

Konjungtivitis alergi umum terjadi pada orang yang memiliki gejala-gejala lain dari penyakit alergi, seperti demam, asma dan eksim. Konjungtivitis ini sering disebabkan oleh antigen seperti serbuk sari, tungau, debu atau kosmetik.

Konjungtivitis reaktif - konjungtivitis kimia atau iritan

Sebagian orang rentan terhadap bahan kimia atau asap rokok, ini dapat menyebabkan iritasi pada konjungtiva yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan, kemerahan, dan berair. Untuk mencegahnya, sedapat mungkin menghindari penyebabnya.

Gejala konjungtivitis

Konjungtivitis bakteri

Gejalanya mempengaruhi kedua belah mata. Mata biasanya akan terasa berpasir dan rasa tidak nyaman karena debit (tahi mata) yang lengket. Kelopak mata atas dan bawah mungkin akan merekat di pagi hari atau saat bangun tidur, dan mungkin terdapat krusta atau debit pada bulu mata.

Konjungtivitis virus

Mata memerah dan mungkin terdapat cairan yang encer. Seringkali kelopak mata membengkak dan bahkan konjungtiva pada putih mata juga membengkak. Mata menjadi tidak nyaman, dan mungkin juga terjadi gejala seperti pilek. Kadang-kadang terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar telinga atau leher. Konjungtivitis jenis ini juga dapat menyebar dan mempengaruhi kornea (keratitis), dan dapat bertahan selama beberapa minggu dan menyebabkan penglihatan kabur.

Konjungtivitis klamidia

Satu atau kedua belah mata akan merah dengan debit yang lengket dan terkadang kelopak mata ikut bengkak. Kornea mungkin juga akan terpengaruh dalam kondisi ini.

Konjungtivitis alergi

Konjungtivitis alergi biasanya berhubungan erat dengan munculnya rasa gatal pada mata. Mata biasanya sebentar-sebentar merah. Kondisi ini dapat terjadi dalam waktu-waktu tertentu dalam satu tahun, misalnya selama musim tertentu ketika banyak serbuk sari di udara.

Diagnosis konjungtivitis

Untuk mendiagnosis konjungtivitis, dokter akan melakukan pemeriksaan mata langsung. Adakalanya dilakukan pengambilan swap dari mata terutama jika pengobatan standar tidak menunjukkan hasil yang positif. Dalam beberapa kasus konjungtivitis yang parah atau tidak menanggapi pengobatan, penderita mungkin perlu dirujuk ke dokter spesialis mata.

Pengobatan konjungtivitis

Konjungtivitis bakteri

Konjungtivitis bakteri biasanya diobati dengan tetes atau salep mata antibiotik spektrum luas, misalnya kloramfenikol atau asam fusidat. Mata juga harus dibersihkan dengan kapas yang dibasahi dengan air masak yang didinginkan untuk menghilangkan kerak yang lengket.

Penelitian membuktikan bahwa 64 persen kasus konjungtivitis bakteri akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu lima hari, obat mata antiobiotik diduga tidak berkontribusi besar dalam meningkatkan angka kesembuhan.

Konjungtivitis virus

Tidak ada pengobatan efektif untuk konjungtivitis virus. Tapi mata dapat dibuat lebih nyaman dengan penggunaan salep pelumas seperti Lacri-Lube. Kompres dingin pada mata, dan tablet seperti parasetamol atau ibuprofen dapat membantu mengurangi gejala.

Karena konjungtivitis virus mudah sekali menular, pastikan agar selalu menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan dan wajah dan tidak menggunakan handuk secara bersama-sama. Juga sedapat mungkin hindari kontak dengan orang lain.

Kondisi ini dapat berlangsung dalam waktu yang lama, dan dalam beberapa kondisi, tetes mata  kortikosteroid dapat membantu, namun harus diberikan dalam pengawasan dokter spesialis mata.

Konjungtivitis klamidia

Terapi adalah dengan salep klortetrasiklin pada kedua belah mata dan tablet tetrasiklin untuk mengendalikan infeksi di lokasi tubuh lain. Anak-anak tidak boleh diobati dengan tetrasiklin, namun eritromisin dapat digunakan untuk mereka.

Konjungtivitis alergi

Konjungtivitis alergi dapat diobati dengan menggunakan obat tetes antihistamin topikal. Obat tetes, seperti natrium kromoglikat (misalnya tetes mata Opticrom), dapat digunakan untuk mencegah reaksi alergi. Tetes mata kortikosteroid terkadang juga diperlukan, namun hanya boleh diberikan dibawah pengawasan dokter spesialis mata.

Konjungtivitis pada bayi

Konjungtivitis pada bayi harus diperlakukan dengan sangat hati-hati dan serius. Spesimen diambil dari debit mata yang lengket dan harus diperiksa oleh dokter spesialis mata. Pengobatannya akan tergantung dari penyebab yang mendasarinya, yaitu berdasarkan hasil tes dari laboratorium.

Mencegah konjungtivitis

Kebersihan tangan dan wajah sangatlah penting. Jangan pernah menggunakan handuk secara bersama-sama, apalagi ada anggota keluarga lain yang terkena konjungtivitis. Orang yang terkena konjungtivitis harus menggunakan handuk khusus untuk mereka sendiri. Jangan pernah menggunakan tetes mata secara bersama-sama. Buang bekas tisu untuk membersihkan mata di tempat yang aman dan obat tetes mata harus dibuang ketika pengobatan telah selesai.

19 Oktober 2014

Konsumsi Ikan, Jangan Kurang dari 2 Kali Seminggu

Ikan tuna

Bangsa Indonesia sejatinya harus cukup mengonsumsi ikan. Miris rasanya jika hal ini tidak terpenuhi mengingat Nusantara kaya akan hasil laut dan sungai terutama ikan. Ikan akan menyediakan energi, protein, selenium, zinc, yodium, dan vitamin A dan vitamin D (hanya beberapa jenis saja). Ikan juga merupakan sumber yang kaya akan asam lemak omega-3, yang terkenal manfaatnya bagi kesehatan atau kehidupan.

Para peneliti di seluruh dunia sepakat bahwa mengonsumsi ikan secara teratur dalam porsi yang cukup minimal 2 kali seminggu dapat menurunkan risiko berbagai penyakit, mulai dari asma pada anak, penyakit kardiovaskular, kanker prostat dan penyakit-penyakit lainnya. Cara sehat untuk mengonsumsi ikan bisa dengan digoreng, dipanggang, direbus, atau dikukus.

Manfaat ikan bagi kesehatan

Mengonsumsi ikan secara teratur minimal 2 kali seminggu dapat menurunkan risiko berbagai gangguan dan penyakit. Beberapa temuan terkait manfaat ikan antara lain:

Asma - Anak yang mengonsumsi ikan memiliki risiko terkena asma lebih rendah dari anak yang tidak atau kurang mengonsumsi ikan.

Otak dan mata - Ikan yang kaya akan asam lemak omega-3 berkontribusi besar bagi kesehatan jaringan otak dan retina (bagian belakang mata).

Penyakit kardiovaskular - Makan setidaknya dua porsi ikan per minggu akan menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke dengan cara mengurangi pembekuan darah dan peradangan, meningkatkan elastisitas pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, menurunkan lemak darah dan meningkatkan kadar kolesterol baik.

Demensia - Orang lanjut usia yang makan ikan setidaknya 2 kali seminggu memiliki risiko menderita demensia lebih rendah, termasuk juga penyakit Alzheimer.

Diabetes - Ikan akan membantu penderita diabetes mengontrol kadar gula darah mereka.

Penglihatan - Bayi yang mendapatkan ASI dari ibu yang mengonsumsi ikan memiliki penglihatan yang lebih baik. Hal ini mungkin karena asam lemak omega-3 yang ditransmisikan melalui ASI. Makan ikan minimal dua kali seminggu juga dikaitkan dengan penurunan risiko degenerasi makula terkait usia.

Peradangan - Mengonsumsi ikan secara teratur dapat meringankan gejala rheumatoid arthritis, psoriasis dan penyakit autoimun.

Prematuritas - Makan ikan selama kehamilan dapat membantu menurunkan risiko melahirkan bayi prematur.

Ikan yang kaya asam lemak omega-3

Direkomendasikan untuk mengonsumsi asam lemak omega-3 minimal 500 mg per hari. Asam lemak omega-3 dapat diperoleh dari ikan berminyak dan suplemen minyak ikan dan makanan atau minuman yang diperkaya dengan asam lemak omega-3 (seperti telur, roti, susu, dan margarin).

Ikan berminyak adalah ikan yang setidaknya mengandung sepuluh persen lemak omega-3, seperti ikan sarden, salmon, tuna, barramundi, dan kakap. Sumber terbaik asam lemak omega-3 adalah ikan, namun kapsul minyak ikan dapat dijadikan alternatif.

Diperbolehkan untuk mengonsumsi asam lemak omega-3 melebihi kebutuhan harian, asalkan tidak lebih dari 3.000 mg perhari.

Baca juga: Salmon Liar vs Salmon Ternak : Manfaat dan Bahaya

Minyak ikan menurunkan risiko penyakit jantung

Ratusan penelitian telah dilakukan pada ikan atau minyak ikan dan perannya dalam mencegah atau mengobati penyakit jantung. Sebuah ulasan di British Medical Journal merekomendasikan ikan atau suplemen minyak ikan untuk mencegah serangan jantung, terutama pada orang dengan penyakit atau gangguan pada pembuluh darah.

Bagaimana cara asam lemak omega-3 menurunkan risiko penyakit jantung masih belum diketahui secara pasti, namun diketahui bahwa asam lemak omega-3 akan menurunkan trigliserida darah dan tekanan darah, mencegah penggumpalan, anti peradangan dan mengurangi ritme jantung yang abnormal.

"Katanya" hati-hati dengan kandungan merkuri pada ikan

Mengingat sangat dianjurkan untuk mengonsumsi ikan minimal 2 kali seminggu, maka sangat bijaksana untuk menghindari ikan yang mengandung tinggi merkuri. Merkuri diyakini mempengaruhi saraf, menyebabkan:
  • Mati rasa atau kesemutan pada jari dan bibir
  • Keterlambatan perkembangan berjalan dan berbicara pada anak-anak
  • Nyeri sendi dan otot
  • Peningkatan risiko serangan jantung.

Ikan yang mengandung tinggi merkuri antara lain, ikan hiu, todak dan marlin (umumnya ikan yang berusia panjang).

18 Oktober 2014

Penyebab dan Pengobatan Infertilitas pada Pria

Sperma normal dan abnormal

Infertilitas atau ketidaksuburan merupakan masalah umum yang mempengaruhi sekitar 10-15% pasangan. Sepertiga masalah infertilitas pada pasangan terkait dengan masalah reproduksi pria. Sangatlah penting bagi seorang pria untuk segera mencari penyebab infertilitas dan mengobatinya. Kabar baiknya, sekarang sudah banyak prosedur medis canggih dan obat-obatan terbaik sehingga meningkatkan peluang penyembuhan infertilitas pria.

Kondisi normal

Kesuburan seorang pria tergantung dari produksi sperma dan kemampuan untuk mengirimkannya ke organ reproduksi pasangan. Proses ini dimulai dari spermatogenesis atau pengembangan sperma di testis. Sel sperma (spermatozoa) diproduksi melalui proses pembelahan sel rumit yang terjadi selama beberapa bulan. Setelah terbentuk, sperma kemudian meninggalkan testis untuk kemudian disimpan di dalam epididimis dimana disana mereka akan berkembang. Sperma kemudian didorong saat ejakulasi melalui vas deferens dan uretra untuk menuju ke organ reproduksi wanita.

Apa itu infertilitas pada pria?

Infertilitas pada pria adalah kondisi kelemahan pria untuk membuat pasangan wanitanya hamil. Masalah yang paling umum dijumpai terkait hal ini adalah soal produksi sperma yang minim atau kualitasnya yang buruk atau tidak mampu mengirimkannya ke organ reproduksi pasangan.

Penyebab infertilitas pada pria

Banyak faktor yang menjadi penyebab infertilitas pada pria, seperti kecacatan struktural dalam sistem reproduksi, kekurangan hormon, penyakit atau bahkan trauma yang mempengaruhi kesuburan seorang pria. Beberapa penyebab infertilitas pria yang paling umum adalah:

Masalah pada sperma

Terdapat masalah dengan produksi dan pengembangan sperma. Ini merupakan masalah infertilitas pria yang paling umum. Kualitas sperma mungkin buruk, bentuknya abnormal atau tidak mampu bergerak dengan benar. Atau pria tersebut memproduksi sperma normal namun jumlahnya rendah (oligospermia) atau tidak mampu memproduksi sperma sama sekali (azoospermia).

Varikokel

Pembesaran vena skrotum terjadi hampir pada 16 persen pria namun lebih umum terjadi pada 40 persen pria infertil. Varikokel mudah ditemukan saat pemeriksaan fisik, dan ini termasuk penyebab infertilitas pria yang dapat diperbaiki.

Ejakulasi retrograde

Ejakulasi retrograde terjadi apabila air mani (semen) terdorong mundur ke kandung kemih, bukannya keluar dari kelamin. Hal ini disebabkan oleh kegagalan saraf dan otot di leher kandung kemih untuk menutup selama proses ejakulasi. Ejakulasi retrograde dapat disebabkan karena operasi sebelumnya, obat-obatan atau penyakit yang mempengaruhi sistem saraf. Gejala-gejala kondisi ini yakni urin yang berwarna keruh setelah ejakulasi dan ejakulasi yang "kering".

Infertilitas imunologik

Dipicu oleh respon imunologi pria terhadap spermanya sendiri, biasanya disebabkan karena cedera, pembedahan atau infeksi. Dalam menyerang sperma, antibodi tubuh ini akan menghambat gerakan dan fungsi normal sperma. Meski para peneliti belum memahami mengapa antibodi merusak kesuburan, namun mereka tahu bahwa antibodi ini dapat membuat sperma lebih sulit berenang menuju rahim dan menembus sel telur wanita.

Obstruksi

Saluran sperma yang terblokir. Blokiran ini dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti karena infeksi berulang, pembedahan sebelumnya (termasuk vasektomi), peradangan atau masalah tumbuh kembang. Setiap bagian dari saluran reproduksi pria, seperti vas deferens atau epididimis dapat terblokir, menghambat jalur normal sperma dari testis ke uretra, dimana dari sana ia akan meninggalkan tubuh saat ejakulasi.

Hormon

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bertanggungjawab merangsang testis untuk memproduksi sperma. Karena itu, ketika kadarnya sangat rendah, maka sperma kualitas buruklah yang akan diproduksi.

Genetik

Genetik memainkan peran sentral dalam kesuburan, utamanya karena sperma membawa setengah campuran DNA ke sel telur pasangannya. Kelainan pada struktur dan jumlah kromosom juga berdampak pada kesuburan.

Obat-obatan

Jenis obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi produksi dan fungsi sperma dan ejakulasi. Obat-obat tersebut biasanya adalah obat diresepkan untuk mengatasi kondisi seperti arthritis, depresi, masalah pencernaan, infeksi, hipertensi dan kanker (kemoterapi).

Mendiagnosis infertilitas pada pria

Diagnosis dimulai dengan pemeriksaan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik lengkap, dan biasanya diikuti dengan pemeriksaan air mani. Sampel air mani dimasukkan ke dalam wadah steril, dokter kemudian akan melihat volume, konsentrasi, gerakan dan struktur spermatozoa.

Jika analisa air mani menunjukkan jumlah sperma yang rendah, atau bahkan tidak ada sama sekali, itu bukan berarti infertilitas absolut. Nilai-nilai yang rendah dari variabel di atas bisa saja hanya menunjukkan adanya masalah pada perkembangan atau pengiriman sperma.

Dokter mungkin juga akan memeriksa Anda dengan USG transrectal, sebuah tes pencitraan yang menempatkan probe ke dalam anus guna memancarkan gelombang suara frekuensi tinggi di dekat saluran ejakulasi. Tes ini akan membantu dokter menentukan apakah struktur ini normal atau terblokir oleh kista, kalsifikasi (akumulasi kalsium) atau karena penyumbatan lainnya.

Biopsi testis digunakan ketika analisa air mani menunjukkan angka sperma sangat rendah atau tidak ada sama sekali. Tes ini dilakukan di ruang operasi dengan anestesi umum atau lokal melalui sayatan kecil pada skrotum. Tes ini juga dapat dilakukan di klinik-klinik khusus dengan menggunakan jarum yang dimasukkan melalui kulit di atas testis yang sudah dianestesi. Sepotong jaringan dari setiap testis akan diambil untuk dianalisa di laboratorium dengan mikroskop. Biopsi ini dilakukan untuk dua tujuan, yaitu menentukan penyebab infertilitas, dan untuk mengambil sperma untuk digunakan membantu reproduksi.

Selain analisa air mani, dokter mungkin juga akan melakukan tes profil hormonal untuk melihat kemampuan testis Anda dalam memproduksi sperma. Misalnya follicle-stimulating hormone (FSH) adalah hormon hipofisis yang bertanggung jawab merangsang testis dalam memproduksi sperma. Tingginya kadar FSH mungkin menunjukkan bahwa hipofisis sedang berusaha merangsang testis untuk memproduksi sperma meskipun tidak ada respon.

Pengobatan infertilitas pada pria

Pengobatan infertilitas pada pria tergantung dari penyebabnya. Dalam beberapa kasus infertilitas yang parah, mungkin tidak ada lagi perawatan medis yang efektif. Namun, ada kombinasi obat, pembedahan dan teknik reproduksi bantuan yang tersedia untuk mengatasi banyak masalah kesuburan pada pria. Pilihannya antara lain::

Pembedahan

Varikokelektomi seringkali diterapkan untuk memperbaiki varikokel. Penelitian menunjukkan bahwa perbaikan ini akan meningkatkan gerakan, konsentrasi dan struktur sperma. Dalam beberapa kasus, obstruksi yang menyebabkan infertilitas juga dapat diatasi melalui pembedahan.

Obat-obatan

Obat merupakan kunci dalam mengatasi ejakulasi retrograde dan infertilitas imunologik. Selain itu, kekurangan hormon hipofisis juga dapat diatasi dengan obat-obatan seperti clomiphene atau gonadotropin.

Jika teknik ini gagal, ahli kesuburan memiliki berbagai teknik reproduksi bantuan berteknologi tinggi yang mampu membuat konsepsi atau pembuahan tanpa hubungan seksual. Beberapa metode dapat diambil namun tergantung dari penyebab infertilitas Anda, antara lain:
  • Intrauterine insemination (IUI): Dengan menempatkan sperma langsung ke rahim melalui kateter khusus. IUI seringkali berhasil untuk mengatasi masalah infertilitas terkait jumlah dan gerakan sperma, ejakulasi retrograde, infertilitas imunologik dan penyebab lainnya.
  • In vitro fertilization (IVF): Mengacu pada pembuahan yang terjadi diluar tubuh, yaitu di laboratorium. Di sana, sel telur pasangan wanita akan digabungkan dengan sperma. Untuk melakukan IVF, ovarium harus dirangsang agar banyak sel telur matang yang bisa diambil, biasanya dengan obat kesuburan. Setelah 48 sampai 72 jam inkubasi, telur yang sudah dibuahi (embrio) kemudian dimasukkan ke dalam rahim dan selanjutnya terjadi kehamilan normal. IVF seringkali diterapkan pada pria dengan oligospermia atau wanita infertil dengan gangguan penyumbatan tuba falopi.
  • Intracytoplasmic sperm injection (ICSI): Merupakan varian dari IVF. Prosedur ini merupakan revolusi pengobatan untuk pria dengan infertilitas berat. Satu sperma langsung disuntikkan ke dalam sel telur dengan jarum mikroskopis dan kemudian setelah dibuahi, ditransfer ke rahim pasangan. Dokter akan menerapkan ICSI jika Anda memiliki kualitas air mani yang sangat buruk atau kurangnya jumlah sperma dalam air mani yang disebabkan karena obstruksi atau kegagalan testis.

Pertanyaan-pertanyaan terkait infertilitas pria

Penyakit apa yang dapat menyebabkan infertilitas pada pria?

Berbagai penyakit ginjal hingga kanker testis dapat menyebabkan infertilitas pada pria. Kondisi sistemik dan gangguan metabolisme, termasuk demam biasa dan infeksi juga dapat mengganggu perkembangan sperma. Selain itu, penyakit menular seksual (PMS) dapat menyebabkan obstruksi dan jaringan parut pada saluran reproduksi. Sementara itu, kondisi genetik seperti cystic fibrosis juga dapat menyebabkan jumlah sperma berkurang. Karena banyaknya jenis penyakit yang dapat menjadi faktor infertilitas, maka sangat penting bagi masing-masing pasangan untuk mengetahui riwayat medis masing-masing pasangan.

Apakah rokok mempengaruhi air mani?

Ya. Penelitian menunjukkan bahwa dampak merokok akan mempengaruhi sperma. Kebiasaan merokok dapat mengurangi ukuran dan pergerakan sel-sel sperma dan juga menimbulkan kerusakan pada kandungan DNA sperma.

Apakah penggunaan steroid untuk membentuk tubuh (body building) akan menyebabkan infertilitas?

Ya. Menggunakan steroid baik secara oral maupun suntikan dapat menghentikan produksi hormon yang diperlukan untuk memproduksi sperma.

Apakah analisa sperma atau teknik pemeriksaan lainnya akan membuat pasangan mengandung bayi dengan cacat lahir?

Belum tentu. Risiko hamil bayi cacat lahir pada pasangan yang berusaha memperoleh anak dengan perawatan kesuburan sama dengan pasangan normal. Meskipun begitu, beberapa jenis gangguan (terutama kelainan genetik) yang menyebabkan infertilitas juga dapat menyebabkan peningkatan risiko mengandung anak yang cacat lahir. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa pasangan perlu melakukan evaluasi dan konseling secara menyeluruh sebelum melanjutkan dengan perawatan atau teknik reproduksi lainnya.

01 Oktober 2014

Prostatitis: Radang Kelenjar Prostat

Letak kelenjar prostat

Apa itu kelenjar prostat?

Prostat adalah kelenjar yang terletak tepat di bawah kandung kemih pria, mengelilingi uretra dan berada di depan anus. Uretra adalah saluran yang membawa urin keluar dari kandung kemih.

Apa itu prostatitis?

Prostatitis adalah peradangan pada kelenjar prostat. Gejala prostatitis cenderung mirip dengan gejala infeksi saluran kemih lainnya.

Apa saja jenis prostatitis?

Ada tiga jenis utama prostatitis. Yang pertama dan kedua adalah prostatitis bakteri akut dan prostatitis bakteri kronis. Keduanya disebabkan oleh infeksi pada prostat. Prostatitis dianggap kronis jika berlangsung lebih dari tiga bulan. Prostatitis juga dapat terjadi akibat otot-otot panggul atau kandung kemih yang tidak bekerja sempurna, jenis yang satu ini masuk ke dalam prostatitis non bakterial kronis/sindrom nyeri panggul kronis dan merupakan kasus prostatitis terbanyak.

Apa saja gejala prostatitis?

Gejala prostatitis biasanya cenderung mirip dengan gejala infeksi saluran kemih lainnya. Beberapa gejala prostatitis adalah:
  • Sulit atau nyeri atau panas saat buang air kecil
  • Sering buang air kecil
  • Demam (terkadang menggigil)
  • Nyeri punggung bawah
  • Nyeri pada batang kemaluan, testis atau perineum (daerah antara testis dan anus)
  • Kurang mampu ereksi dan terkadang nyeri pada saat atau setelah ejakulasi.

Apa penyebab prostatitis?

Bagaimana prostat menjadi terinfeksi masih belum jelas. Bakteri yang menyebabkan prostatitis dapat masuk ke prostat dari uretra karena aliran mundur urin yang terinfeksi.

Selain itu ada beberapa kondisi tertentu yang meningkatkan risiko seseorang mengembangkan prostatitis. Faktor risiko tersebut adalah:
  • Baru-baru ini menggunakan alat medis, seperti kateter urin
  • Melakukan hubungan anal
  • Memiliki saluran kemih yang abnormal
  • Baru-baru ini memiliki infeksi kandung kemih
  • Memiliki pembesaran prostat. 

Apakah prostatitis dapat ditularkan dari hubungan badan?

Terkadang, prostatitis disebabkan oleh organisme menular seksual, seperti klamidia dan mikoplasma, keduanya dapat ditularkan melalui hubungan badan. Namun, mengingat sebagian besar kasus prostatitis disebabkan oleh infeksi tidak menular seksual, maka hanya sedikit kasus prostatitis yang ditularkan melalui hubungan badan.

Apakah prostatitis dapat menyebabkan kanker?

Meskipun prostatitis dapat menimbulkan ketidaknyamanan, namun tidak menjadi penyebab kanker. Dokter biasanya melakukan suatu tes darah yang disebut dengan prostate-specific antigen (PSA) untuk menguji kanker prostat. Jika Anda mengalami prostatitis, maka tingkat PSA mungkin naik. Namun bukan berarti Anda juga menderita kanker. Dokter mungkin akan memeriksa tingkat PSA Anda lagi serta melakukan pemeriksaan lain untuk menentukan kehadiran kanker prostat.

Bagaimana dokter mendiagnosis prostatitis?

Dokter akan melakukan pemeriksaan rektal (anus) dan urin untuk mengetahui penyebabnya. Pada pemeriksaan rektal, dokter akan memeriksa prostat menggunakan tangan dengan menggunakan handscoon (sarung tangan medis) berpelumas, lalu jari dokter akan masuk ke dalam anus untuk merasakan bagian belakang kelenjar prostat Anda. Biasanya pemeriksaan ini akan terasa nyeri bila pasiennya adalah penderita prostat, tapi hal ini tidak menyebabkan kerusakan atau nyeri berkepanjangan. Selain itu, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan USG transrectal untuk melihat kelenjar prostat lebih jelas.

Bagaimana mengobati prostatitis?

Diagnosis yang tepat sangatlah penting karena pengobatan prostatitis akan berdasarkan penyebabnya. Antibiotik umum digunakan untuk mengobati prostatitis yang disebabkan infeksi. Mungkin penderita harus minum antibiotik dalam jangka waktu yang lama, misalnya beberapa minggu atau beberapa bulan. Jika prostatitis sudah parah, penderita mungkin perlu dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan dengan cairan dan antibiotik.

Bagaimana dengan pengobatan prostatitis non infeksi?

Karena dokter belum begitu memahami dengan apa yang menyebabkan prostatitis non infeksi, jadi pengobatannya cukup membingungkan. Dokter juga mungkin akan meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi yang tersembunyi.

Obat anti-inflamasi non steroid seperti ibuprofen atau naproxen, dan duduk rendam hangat (duduk di dalam air hangat sedalam dua sampai tiga inci) dapat membantu memulihkan kesehatan Anda akibat prostatitis.

Apakah prostatitis dapat kambuh?

Pria yang pernah mengalami prostatitis bisa saja akan mengalaminya lagi. Hal ini mungkin karena antibiotik yang tidak masuk ke kelenjar prostat dengan baik. Sejumlah kecil bakteri mungkin bersembunyi di dalam prostat, dan tidak terbunuh oleh antibiotik. Setelah Anda berhenti meminum antibiotik sebelum sembuh, biasanya infeksi akan menjadi lebih buruk lagi. Jika ini terjadi, Anda mungkin harus minum antibiotik untuk jangka waktu yang lebih lama lagi.

Mungkinkah kelenjar prostat diangkat jika prostatitis?

Prostatitis umumnya dapat diobati dengan obat-obatan dan tidak memerlukan operasi. Namun operasi mungkin akan dilakukan pada kasus prostatitis parah dan kronis atau karena kelenjar prostat membengkak sehingga memblokir aliran urin.

Article Resources
  • American Academy of Family Physicians. "Prostatitis". http://familydoctor.org/familydoctor/en/diseases-conditions/prostatitis.html
  • Urology Care Foundation. "Prostatitis (Prostate Infection)". http://www.urologyhealth.org/urology/index.cfm?article=15
  • WebMD. "Prostatitis". http://www.webmd.com/men/guide/prostatitis