30 September 2014

Gejala dan Pengobatan Keracunan Jamur

Jamur Death Cap

Indonesia kaya akan keragaman flora, salah satunya jamur. Sebagian jamur-jamur ini aman dimakan, namun sebagian lainnya mengandung racun dan dapat menyebabkan kematian. Cara untuk mengetahui suatu jamur aman dikonsumi atau tidak, adalah dengan diidentifikasi oleh ahli jamur (mikologi).

Jika Anda merasa ragu dengan suatu jenis jamur untuk dikonsumi, lebih baik tinggalkan. Dan jika pun Anda benar-benar ingin memakan jamur, jangan ambil jamur yang tumbuh liar, tapi belilah jenis jamur yang sudah umum dan sering dijual di pasar atau supermarket.

Efek jamur beracun

Ada tiga efek utama dari jamur beracun, yaitu:
  • Halusinasi. Beberapa jenis jamur mengandung racun yang dapat menimbulkan halusinasi. Jenis jamur psikotropika ini sering disebut dengan 'magic mushrooms' atau 'jamur ajaib'. Salah satu spesies ini yang terkenal adalah Golden Top (Psilocybe subaeruginosa). Selain menyebabkan halusinasi, efek lainnya yang menyertai adalah kebingungan, kelemahan otot, agitasi, denyut jantung cepat dan sakit kepala. Perlu diperhatikan, terutama bagi penyuka traveling ke hutan, jamur Golden Top juga mirip dengan beberapa jamur jenis Galerina, yang berpotensi mematikan.
  • Penyakit gastrointestinal. Banyak jamur beracun yang menyebabkan penyakit pencernaan, seperti mual, muntah, kram perut dan diare.
  • Kegagalan hati hingga kematian. Gejala keracunan akibat makan jamur Death Cap (Amanita phalloides) terjadi antara 6-24 jam setelah makan. Gejalanya adalah mual, kram perut, muntah dan diare. Racunnya bahkan dapat berakibat fatal pada hati dan ginjal, bahkan kematian yang dapat terjadi dalam waktu 48 jam. Jamur lain yang memiliki efek mirip dengan Death Cap adalah beberapa jamur dari spesies Galerina, Lepiota dan Conocybe. 

Kematian akibat jamur Death Cap

Jamur Death Cap (Amanita phalloides) dapat mengakibatkan kefatalan jika dikonsumsi. Karakteristiknya adalah:
  • Sering tumbuh di bawah pohon oak (ek) - tidak jelas apakah jamur ini ada di Indonesia
  • Diameternya berkisar antara 10-160 mm
  • Warna topinya (tudung) bisa kuning pucat atau hijau atau coklat zaitun
  • Insang (tonjolan pada bagian bawah topi) berwarna putih
  • Pangkal batang memiliki topi lain yang berselaput
  • Gejalanya terjadi antara 6-24 jam setelah dikonsumsi
  • Menyebabkan kerusakan hati, ginjal, bahkan kematian
  • Satu jamur cukup mengandung racun untuk membunuh satu orang dewasa
  • Racunnya tidak dapat netral dengan dimasak cara apapun, termasuk dengan perendaman atau pengeringan. 

Jamur beracun Yellow Stainer

Jamur Yellow Stainer (Agaricus xanthodermus) biasanya tumbuh liar di halaman berumput dan kebun, dan cukup mirip dengan jamur pangan. Karakteristiknya adalah:
  • Tumbuh di tanah dalam kelompok
  • Diameternya berkisar antara 50-200 mm
  • Topinya biasanya berwarna putih, tapi dapat berubah menjadi coklat karena usianya
  • Topi jamur muda tampak persegi kecil
  • Ketika rusak, topi dan batang bernoda kuning, memudar, kemudian berubah menjadi coklat kotor
  • Mengeluarkan bau kimia, seperti desinfektan, yodium atau minyak tanah. Baunya akan lebih menyengat ketika dimasak
  • Jika dimakan, gejala yang muncul adalah kram perut, mual, muntah dan diare (biasanya dalam waktu 30 menit sampai 2 jam setelah dimakan). Gejala lainnya yang kurang umum adalah sakit kepala, pusing, berkeringat dan mengantuk. 

Pengobatan keracunan jamur

Jika Anda mencurigai seseorang atau anak Anda telah memakan jamur beracun, maka segera hubungi layanan kesehatan terdekat, tidak perlu menunggu gejalanya muncul. Dan jangan lupa bawa juga sampel jamur tersebut.

Jika orang itu telah kolap atau kehilangan kesadaran, napasnya berhenti, mengalami kejang atau mengalami reaksi anafilaksis, segera hubungi gawat darurat rumah sakit. Jangan berusaha menanganinya sendiri.

Fakta-fakta tentang keracunan jamur

Sebuah penelitan memberikan informasi terkait keracunan akibat jamur. Beberapa temuannya adalah:
  • Orang-orang yang sengaja memakan jamur liar dengan harapan akan mengalami halusinasi seperti halnya memakan obat, sangat mungkin akan mengalami sakit.
  • Gejala yang paling umum dari keracunan jamur adalah gangguan pencernaan seperti muntah, nyeri perut dan diare (terkadang disertai darah).
  • Suatu jamur tidak bisa dinilai aman dikonsumsi atau tidak, kecuali sudah diidentifikasi oleh seorang ahli jamur.
  • Tidak ada tes rumahan yang dapat menentukan apakah suatu jenis jamur itu beracun atau tidak. 

Melindungi anak-anak dari keracunan jamur

Banyak varietas jamur yang tumbuh di Indonesia. Kebanyakan anak-anak yang makan jamur beracun adalah karena menemukannya di sekitarnya. Anak-anak yang berusia di bawah lima tahun cenderung akan meletakkan segala sesuatu ke mulutnya. Jika Anda memiliki balita, periksalah taman rumah atau kebun Anda secara teratur demi mengurangi risiko terjadinya keracunan.

Satu hal yang perlu diingat bahwa jangan sembarangan mengonsumsi jamur. Jika Anda baru pertama kali melihat jenis jamur tersebut dan dan tidak tahu apakah jamur tersebut aman dikonsumsi, lebih baik tinggalkan.

29 September 2014

Kanker Paru-Paru: 5 Gejala yang Tidak Boleh Diabaikan

Paru-paru
Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel-sel abnormal di paru-paru yang tidak terkendali.

Alih-alih berkembang menjadi jaringan yang sehat atau normal, sel-sel abnormal ini membelah diri dengan cepat dan tumbuh dan berkembang menjadi tumor.

Seiring ukurannya membesar dan jumlahnya yang bertambah, tumor ini akan menghambat aliran darah yang mengandung oksigen ke paru-paru.

Jika tumor berada di satu lokasi atau tidak menyebar, maka disebut dengan 'tumor jinak'. Sedangkan jika tumor tersebut menyebar atau berjalan ke tubuh bagian lain, maka disebut dengan 'tumor ganas', yang merupakan keadaan yang jauh lebih serius.

Meski teknologi pengobatan kanker paru-paru dekade ini semakin modern, namun kanker paru-paru tetap saja menjadi penyebab nomor satu kematian akibat kanker pada pria dan wanita. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa lebih dari 1,3 juta pria dan wanita akan meninggal setiap tahunnya akibat kanker paru-paru.

Beberapa kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker paru-paru antara lain:
  • merokok
  • paparan bahan kimia berbahaya seperti radon atau asbes
  • polusi udara, dan
  • faktor genetik atau keturunan.

Karena kanker biasanya butuh waktu bertahun-tahun untuk berkembang, gejala awal kanker paru-paru mungkin tidak terlihat atau terasa hingga penyakit ini mencapai stadium lebih lanjut. Sebagian mengatakan bahwa ada beberapa tanda dan gejala peringatan dini kanker paru-paru. Namun banyak dari gejala ini tumpang tindih dengan masalah paru-paru lainnya, seperti bronkitis dan alergi.

Hanya saja satu hal yang perlu diingat bahwa jika Anda mengidap gejala-gejala tersebut lebih dari beberapa minggu, maka sangat disarankan untuk segera diperiksakan ke dokter. Jika pun ternyata itu memang kanker, pengobatan sesegera mungkin akan memperbesar peluang kesembuhan.

Untuk mengobati kanker paru-paru, dokter mungkin akan melakukan operasi, radioterapi atau kemoterapi. Pilihan pengobatan akan tergantung dari stadium penyakit dan kondisi kesehatan umum pasien.

Tanda dan gejala kanker paru-paru


1. Batuk persisten

Batuk yang terus menerus merupakan salah satu gejala klasik kanker paru-paru. Jika Anda terkena selesma atau flu, Anda mungkin akan batuk selama seminggu atau lebih, ini wajar, tetapi jika batuk tersebut tidak kunjung sembuh selama beberapa minggu bahkan setelah kondisi Anda membaik atau bahkan memburuk, maka Anda harus memeriksakannya ke dokter.

2. Napas pendek

Ada banyak sebab yang membuat seseorang bernapas pendek atau terengah-engah seperti karena faktor usia dan kualitas udara yang buruk. Tapi jika Anda merasakan diri napas Anda sering pendek hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya periksakan ke dokter.

3. Batuk berdarah

Batuk berdarah jelas bukan pertanda baik. Sekitar 7% orang yang diagnosis menderita kanker paru-paru mengalami batuk berdarah atau hemoptisis. Tidak perlu batuk beberapa kali, cukup satu kali saja Anda batuk berdarah, maka sudah cukup menjadi alasan untuk memeriksakannya ke dokter. Bahkan meskipun itu bukan kanker paru-paru, misalnya infeksi saluran napas atau infeksi ringan, pengobatannya harus dilakukan sesegera mungkin.

4. Nyeri atau lemah pada bahu, lengan atau tangan

Ketika tumor telah tumbuh di paru-paru, maka akan memberikan tekanan pada saraf di dekat ketiak, yang menyebabkan rasa sakit yang menjalar ke bahu dan bawah lengan. Nyeri bahu yang tidak ada sebab semacam ini tidak boleh diabaikan, terutama jika semakin memburuk atau tidak kunjung sembuh meskipun hanya terjadi pada satu sisi tubuh Anda.

5. Infeksi paru-paru berulang

Perokok berat dan orang-orang dengan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) sering mengalami penyakit pneumonia dan bronkitis secara berulang, namun hadirnya penyakit paru-paru seringkali menjadi pertanda bahwa tubuh sedang mengidap kanker paru-paru.

Gejala-gejala diatas hanyalah beberapa gejala umum dari sekian banyak gejala kanker paru-paru, seperti sakit kepala hingga nyeri tulang. Gejala-gejala lain, penyebab, pengobatan dan pencegahan kanker paru-paru dapat anda lihat pada artikel ini. Tetaplah waspada dengan gejala kanker paru-paru, bila Anda mencurigainya lebih baik temui dokter.

23 September 2014

Penyebab dan Pengobatan Sakit Punggung Selama Kehamilan

Bentuk tulang punggung selama kehamilan
Sakit atau nyeri punggung selama kehamilan merupakan hal yang umum terjadi. Sakit punggung dapat terjadi pada usia kehamilan berapapun, namun yang paling sering adalah saat usia kehamilan mencapai 5 bulan, sebagaimana pada saat itu janin sudah cukup besar.

Sakit punggung tentu akan mengganggu rutinitas dan bahkan mengganggu tidur di malam hari. Tidak perlu khawatir karena sakit punggung dapat mengindikasikan bahwa bayi yang Anda kandung terus tumbuh. Untuk mengatasi sakit punggung selama kehamilan, ada beberapa langkah yang dapat Anda diterapkan.

Seberapa umum sakit punggung terjadi pada ibu hamil?

Jika Anda saat ini tengah hamil dan mengalami sakit punggung, Anda tidak sendiri. Sebagian besar ibu lain juga mengalaminya. Sebuah data menunjukkan bahwa sekitar 50-70 persen wanita hamil mengalami sakit punggung.

Apa penyebab sakit punggung selama kehamilan?

Sakit punggung selama kehamilan dapat disebabkan karena beberapa faktor. Sebagian wanita mulai merasakan sakit punggung sejak awal kehamilan, sedangkan sebagian lainnya baru merasakannya setelah paruh kedua kehamilan.

Wanita hamil yang paling berisiko mengalami sakit punggung adalah mereka yang dengan kondisi obesitas (sebagian penelitian membantah hal ini) dan yang mengalami sakit punggung sebelum kehamilan terjadi. Wanita yang mengalami sakit punggung pada kehamilan sebelumnya juga berisiko tinggi.

Di bawah ini adalah beberapa faktor yang berpotensi menyebabkan sakit punggung atau ketidaknyamanan selama kehamilan:
  • Peningkatan hormon - Hormon yang dilepaskan selama kehamilan yang disebut relaksin membuat ligamen yang melekat dari tulang panggul ke tulang belakang menjadi lembut dan sendi menjadi lebih longgar, menyebabkan ketidakstabilan dan nyeri saat berjalan, berdiri, duduk untuk waktu yang lama, berbaring, atau mengangkat sesuatu.
  • Pusat gravitasi - Pusat gravitasi atau titik berat tubuh Anda akan bergerak maju secara bertahap seiring perkembangan rahim dan bayi Anda, yang menyebabkan postur tubuh mengalami perubahan, regangan otot dan nyeri pada punggung.
  • Bertambahnya berat - Seiring kehamilan yang terus berkembang dan berat badan bayi Anda bertambah, maka beban yang ditanggung punggung menjadi lebih besar. Kondisi ini akan menimbulkan tekanan pada pembuluh darah dan saraf di panggul dan punggung.
  • Postur atau posisi - Posisi tubuh yang salah, terlalu sering berdiri, duduk atau membungkuk dapat memicu atau meningkatkan nyeri sakit punggung.
  • Stres - Stres biasanya akan menyerang bagian tubuh yang lemah, dan karena daerah panggul Anda telah berubah yang menyebabkan punggung menjadi lemah, maka saat stres sakit punggung atau peningkatan nyeri punggung akan terjadi. 

Namun Anda tidak perlu khawatir sakit punggung akan memberikan efek buruk pada kehamilan. Faktanya, tidak ada hubungan antara sakit punggung dengan bayi yang akan dilahirkan.

Bagaimana mencegah atau meminimalisir sakit punggung selama kehamilan?

Sakit punggung bisa dikatakan tidak bisa dicegah, namun ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi tingkatan nyeri atau frekuensi sakit punggung Anda, yakni:
  • Terapkan latihan/olahraga khusus untuk mendukung, memperkuat dan membuat otot-otot panggul, punggung dan perut Anda menjadi lebih fleksibel. Latihan seperti ini juga dapat mengurangi stres pada tulang belakang. Jenis latihan yang cenderung aman untuk wanita hamil antara lain, berjalan, berenang, dan bersepeda stasioner. Mintalah bantuan kepada dokter atau ahli terapi fisik untuk merekomendasikan latihan yang tepat bagi Anda.
  • Berjongkoklah ketika mengambil sesuatu di bawah, jangan membungkuk. Dengan berjongkok, pinggang Anda akan tetap lurus. Pastikan juga postur tubuh Anda sudah tepat saat bekerja, duduk, atau tidur.
  • Hindari penggunaan sepatu yang ber-hak tinggi atau sepatu lainnya yang tidak nyaman dipakai.
  • Hindari tidur terlentang.
  • Jika perlu, gunakan sabuk pendukung khusus kehamilan di perut bagian bawah.
  • Cukuplah beristirahat. Mengangkat kaki juga baik untuk punggung. Namun beristirahat di tempat tidur pada sebagian wanita hamil kurang membantu, bahkan membuat sakit punggung lebih buruk. 

Bagaimana mengobati sakit punggung selama kehamilan?

Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengobati sakit punggung selama kehamilan. Beberapa langkah di bawah ini dapat Anda terapkan untuk mengobati sakit punggung, yakni:
  • Kompres dingin atau panas. Terapkan kompres dingin pada punggung yang sakit selama 20 menit setiap hari. Setelah dua atau tiga hari, beralihlah ke kompres panas pada daerah punggung yang sakit.
  • Gunakan alat pendukung kehamilan (mintalah saran dari dokter).
  • Tidur berbaring di sisi kiri dan letakkan bantal di antara dua lutut Anda. 
  • Lakukan konseling jika sakit punggung Anda disebabkan karena stres.
  • Akupunktur. Penelitian telah menunjukkan bahwa akupunktur cukup efektif dalam mengurangi nyeri punggung selama kehamilan. Mintalah izin kepada dokter sebelum Anda melakukannya.
  • Chiropractic. Ketika dilakukan oleh ahlinya, manipulasi chiropractic tulang belakang aman dilakukan selama kehamilan, tapi berkonsultasilah dahulu dengan dokter sebelum Anda memulainya. 

Jika sakit punggung Anda tidak sembuh atau berkurang, dokter bisa saja meresepkan obat nyeri atau relaksan otot untuk mengatasi sakit punggung Anda, seperti acetaminophen, obat ini cenderung aman bagi kebanyakan wanita hamil. Sedangkan aspirin dan obat anti inflamasi non steroid (NSAID) lainnya seperti ibuprofen atau naproxen tidak disarankan.

Bilakah menghubungi dokter?

Sakit punggung selama kehamilan sebenarnya tidak bisa dijadikan alasan untuk menghubungi dokter, namun ada beberapa kondisi yang membuat Anda sebaiknya menghubungi dokter. Kondisi-kondisi tersebut adalah:
  • Sakit punggung yang parah, ditandai dengan nyeri yang hebat.
  • Nyeri kram berirama, ini biasanya menjadi pertanda persalinan prematur

Sakit punggung yang parah mungkin memiliki keterkaitan dengan osteoporosis, osteoarthritis tulang belakang atau arthritis septik. Kondisi-kondisi ini tidak umum terjadi, namun dokter bisa saja akan mencurigainya jika Anda mengalami sakit punggung yang parah.


Article Resources
  • American Pregnancy Association / Back Pain During Pregnancy / http://americanpregnancy.org/pregnancy-health/back-pain-during-pregnancy/
  • WebMD / Back Pain in Pregnancy / http://www.webmd.com/baby/guide/back-pain-in-pregnancy
  • Mayo Clinic / Back pain during pregnancy: 7 tips for relief / http://www.mayoclinic.org/healthy-living/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy/art-20046080
  • Baby Center / Low back pain during pregnancy / http://www.babycenter.com/0_low-back-pain-during-pregnancy_9402.bc
  • Gambar: physioworks.com.au

22 September 2014

10 Cara yang Akan Menurunkan Risiko Terkena Kanker

Sel kanker

Kita mungkin sering mendengar berbagai pendapat ilmuwan mengenai pencegahan kanker. Namun, terkadang pendapat-pendapat itu saling bertentangan, yang satu merekomendasikan sedangkan yang satu lagi malah melarangnya. Begitulah yang sering terjadi.

Tidak kita pungkiri, bahwa penyebab kanker hingga kini masih terus diteliti begitu pula dengan pencegahannya. Belum ditemukan cara yang pasti untuk mencegah perkembangan kanker. Namun, semua ilmuwan sepakat bahwa gaya hidup dan pola makan seseorang memiliki peran penting dalam risiko berkembangnya kanker. Bisa dikatakan, bahwa semakin sehat diri Anda, maka semakin Anda tercegah dari kanker. Di bawah ini adalah 10 cara mengoptimalkan kesehatan Anda, yang pada gilirannya akan menurunkan risiko kanker.

Jaga berat badan

Langkah pertama untuk mencapai kesehatan optimal adalah dengan menjaga berat badan yang sehat. Penelitian menunjukkan bahwa obesitas akan meningkatkan risiko beberapa jenis kanker tertentu. Berapa berat badan yang sehat itu? Silahkan cari tahu dengan kalkulator IMT kami.

Olahraga atau bergerak lebih aktif

Minimal, dalam satu hari tubuh Anda harus aktif selama 30 menit. Ini bisa dilakukan dengan berolahraga atau aktivitas lainnya, yang penting tubuh Anda harus bergerak aktif.

Makanlah makanan rendah kalori

Berat badan yang sehat dapat dipertahankan dengan memakan makanan yang rendah kalori. Ciri makanan yang tinggi kalori biasanya tinggi lemak atau gula.

Konsumsi nabati

Untuk mencapai kesehatan yang optimal, konsumsilah sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian dalam diet Anda sehari-hari. Makanan-makanan nabati ini mengandung banyak serat, air dan nutrisi penting lainnya bagi tubuh.

Kurangi konsumsi daging merah

Daging merah seperti daging sapi dan domba penting bagi tubuh, namun tidak baik jika dikonsumsi secara berlebih. Daging merah tidak harus dikonsumsi setiap hari.

Stop rokok dan alkohol

Meninggalkan rokok dan alkohol merupakan salah satu cara terbaik untuk mencapai kesehatan yang optimal, yang pada akhirnya akan menurunkan risiko kanker. Tidak ada yang membantah hal ini.

Kurangi asupan garam

Garam penting bagi tubuh, namun jika berlebih akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Kurangi konsumsi garam dengan membatasi makan makanan asin atau makanan yang diolah dengan garam.

Tidak perlu mengonsumsi suplemen

Jika diet Anda sudah seimbang, maka Anda tidak perlu mengonsumsi suplemen. Lagipula vitamin dan nutrisi yang diperoleh secara alami jauh lebih bagus daripada vitamin atau nutrisi yang diperoleh dari suplemen. Tidak ada hasil penelitian yang menyatakan bahwa suplemen dapat mencegah kanker. Bahkan sebaliknya, dalam sebuah penelitian, suplemen tertentu malah akan meningkatkan risiko kanker tertentu.

Susui bayi Anda

Jika mungkin, pastikan Anda menyusui bayi Anda secara ekslusif (ASI eksklusif) selama enam bulan pertama sebelum bayi Anda diberikan makanan atau cairan tambahan. Menyusui akan menurunkan kadar hormon kanker tertentu dalam tubuh sang ibu.

Pasca terkena kanker

Setelah kanker Anda sembuh, eks penderita kanker sebaiknya menerapkan langkah-langkah di atas demi mencegah kanker berkembang kembali.

Image Credit
  • scienceblog.ru

21 September 2014

Hubungan Kanker Paru-paru dan Asbes

Kanker paru-paru akibat asbes

Asbes adalah mineral alam yang terdiri dari serat-serat kecil dan dalam kondisi tertentu dapat menghasilkan debu. Debu yang mengandung serat asbes ini dapat terhirup ke paru-paru melalui proses pernapasan, dimana akan terus menetap disana selama puluhan tahun.

Di Indonesia, asbes masih sangat umum digunakan sebagai bahan bangunan. Kita seharusnya sadar bahwa paparan jangka panjang bahan asbes ini dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker. Karena risiko ini, di beberapa negara maju, asbes tidak lagi ditambang, diolah, atau diproduksi. Bahkan menjual, menggunakan atau menyimpan produk yang mengandung asbes adalah tindakan yang ilegal.

Yang berisiko tinggi terpapar asbes

Hampir semua orang diyakini pernah terpapar asbes walaupun dalam kadar yang sedikit. Namun ada sebagian orang yang memiliki risiko terpapar asbes jangka panjang lebih tinggi dari orang lain. Mereka adalah orang-orang yang bekerja di:
  • penambangan asbes
  • pabrik asbes atau pabrik yang produknya menggunakan bahan asbes
  • pekerja dan penghancur bangunan, jika bangunan menggunakan bahan asbes.

Asbes dan kanker paru-paru

Seperti halnya merokok dapat menyebabkan kanker paru-paru, paparan jangka panjang asbes juga dapat menyebabkan kanker paru-paru.

Seorang perokok yang terpapar asbes memiliki risiko mengembangkan kanker paru-paru lebih tinggi. Belum ditemukan data valid penderita kanker paru-paru di Indonesia, namun diyakini terjadi peningkatan 20% kasus setiap tahunnya.

Ada dua jenis utama kanker paru-paru:
  • Karsinoma paru sel kecil - memiliki hubungan yang kuat dengan kebiasaan merokok
  • Karsinoma paru bukan sel kecil - terdiri dari tiga bentuk utama.

Tiga bentuk karsinoma paru bukan sel kecil adalah:
  • Karsinoma sel skuamosa - dimulai di saluran pernapasan besar, yang disebut bronkus
  • Karsinoma sel besar - mirip dengan karsinoma sel skuamosa
  • Adenokarsinoma - bentuk kanker paru-paru yang paling umum. Biasanya bermula di jaringan paru perifer.

Asbes dan mesothelioma

Mesothelioma adalah kanker yang cukup langka namun penyebarannya cepat. Mesothelioma hampir selalu dikaitkan dengan insiden paparan asbes. Kanker ini baru berkembang sekitar 30-40 tahun sejak terpapar asbes. Mesothelioma utamanya disebabkan karena tingginya tingkat penggunaan asbes dan aktivitas penambangan asbes selama bertahun-tahun.

Mesothelioma biasanya dimulai dari membran yang membungkus di sekitar paru-paru, yang disebut pleura. Sel-sel kanker menyebabkan penumpukan cairan antara pleura dan paru-paru, yang pada gilirannya akan menyebabkan tekanan pada paru-paru. Gejalanya adalah sesak napas dan batuk yang menyakitkan. Seiring perkembangannya, mesothelioma dapat tumbuh juga di dalam dinding dada dan terkadang juga dapat berkembang pada lapisan perut (peritoneum), selaput jantung atau organ reproduksi.

Mendiagnosis kanker paru-paru dan mesothelioma

Ada beberapa jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk memeriksa kanker paru-paru dan mesothelioma, antara lain:
  • X-ray - baik menggunakan rontgen standar atau dengan CT Scan (yang menghasilkan gambar tiga dimensi dari dada)
  • Tes sitologi dahak - pemeriksaan dahak (sputum), karena sel-sel kanker paru terkadang juga dapat ditemukan dalam dahak
  • Biopsi - pengambilan sampel kecil dari sel-sel paru dengan alat khusus, penderita akan mendapatkan anestesi (bius) secara lokal atau umum
  • Pemeriksaan lain - seperti pemeriksaan tulang, hati atau scan otak, dan tes darah, untuk melihat apakah sel kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain.

Pengobatan kanker paru-paru dan mesothelioma

Sebagaimana kanker paru-paru dan mesothelioma seringkali baru terdiagnosis setelah perkembangannya sudah jauh, jadi terkadang sulit untuk mengobatinya. Namun, dengan semakin banyaknya penelitian tentang kanker, dan teknologi pengobatannya semakin baik, maka setiap kasus masih memiliki harapan sembuh.

Pengobatan kanker paru-paru dan mesothelioma antara lain:
  • Operasi atau pembedahan - untuk mengangkat tumor
  • Radioterapi - menggunakan sinar-X untuk membunuh sel kanker
  • Kemoterapi - menggunakan obat-obatan anti kanker untuk membunuh sel kanker.

Penyakit lain terkait asbes

Selain menyebabkan kanker, ada beberapa kondisi non kanker lainnya yang dapat ditimbulkan dari paparan asbes, antara lain:
  • Asbestosis - terbentuknya jaringan parut di dalam paru-paru yang membuat pernapasan menjadi sulit
  • Plak Pleura - serat asbes dapat menyebabkan bercak penebalan jaringan parut pada pleura, atau lapisan paru-paru.
Keadaan di atas merupakan kondisi non kanker.

Hal yang perlu diingat

  • Asbes adalah mineral yang telah dikaitkan dengan berbagai penyakit, termasuk kanker paru-paru.
  • Mesothelioma adalah tipe kanker yang cukup langka namun penyebarannya cepat, yang hampir selalu disebabkan oleh paparan asbes.
  • Pengobatan untuk kanker paru-paru atau mesothelioma dapat terdiri dari operasi, radioterapi dan kemoterapi.
Article Resources
  • Gambar: forhealths.com

20 September 2014

Bahaya Asbes Bagi Kesehatan

Asbes
Asbes adalah mineral silikat alami yang tersusun dari serat kecil. Dalam kondisi tertentu, asbes dapat menghasilkan debu yang mengandung serat asbes.

Masuknya serat asbes ke dalam paru-paru melalui pernapasan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti plak pleura, asbestosis, kanker paru-paru dan mesothelioma.

Asbes umum digunakan sebagai bahan baku bangunan karena dinilai tahan api, tahan lama dan sebagai bahan penutup yang efisien (murah). Karena sadar akan pentingnya kesehatan dan bahaya asbes bagi tubuh, di beberapa negara maju di dunia asbes sudah tidak lagi digunakan sebagai bahan bangunan. Namun sayang, di Indonesia, hampir di setiap rumah tangga kita bisa menemukan bahan asbes.

Risiko terpapar asbes

Ketika seratnya terhirup melalui pernapasan, asbes dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan.

Penggunaan asbes sebagai bahan bangunan di rumah umumnya tidak menimbulkan risiko kesehatan kecuali bila asbes tersebut telah rusak (retak atau pecah), sudah berumur atau terguncang atau dilewati aliran udara yang kencang.

Debu yang mengandung serat asbes juga dapat dihasilkan ketika bahan bangunan yang mengandung asbes tersebut ditangani oleh pekerja bangunan, seperti ketika dipaku, dibor, diampelas atau dipotong.

Seringkali juga debu yang tersisa dari hasil pekerjaan ini masih menempel pada bahan asbes tersebut, lalu tertiup angin, atau jatuh ke bawah (jika bahan asbes tersebut dijadikan sebagai plafon atau pengganti genteng) yang akhirnya akan terhirup oleh penghuni rumah.

Terkadang sukar untuk menentukan apakah suatu bahan bangunan mengandung asbes atau tidak, kecuali yang jelas-jelas seperti yang sering kita gunakan sebagai plafon atau pengganti genteng. Satu-satunya cara untuk memastikannya adalah bahan tersebut diperiksa di laboratorium. Jika bahan ini tidak diuji di laboratorium dan tidak diketahui mengandung asbes atau tidak, lebih baik perlakukan bahan tersebut sebagai asbes.

Asbes juga digunakan oleh industri otomotif. Dulu, kampas rem mobil dan kampas kopling mengandung asbes. Lebih baik perlakukan kedua sparepart kendaraan ini sebagai bahan yang mengandung asbes.

Penyakit yang disebabkan oleh asbes

Kebanyakan orang yang terkena penyakit yang berhubungan dengan asbes adalah mereka yang dalam pekerjaannya sering terpapar dengan bahan asbes, yakni pekerja bangunan. Seorang pekerja bangunan juga dapat membawa debu asbes ke rumahnya yaitu melalui pakaian kerjanya yang tidak diganti dan dipakainya hingga sampai ke rumah, membuat keluarganya juga ikut terpapar.

Paparan asbes telah dikaitkan dengan berbagai penyakit seperti:
  • Plak pleura - penebalan jaringan tisu pada pleura (selaput) dari paru-paru
  • Asbestosis - terbentuknya jaringan tisu progresif di dalam paru-paru
  • Kanker paru-paru - dapat terjadi setelah satu dekade setelah terpapar asbes. Perokok dan pekerja bangunan adalah yang paling berisiko
  • Mesothelioma - jenis kanker yang mempengaruhi pleura. Ini dapat terjadi setelah satu dekade sejak terpapar asbes.

Mencegah terpapar asbes

Ketika menangani asbes atau bahan yang dimungkinkan mengandung asbes, beberapa tindakan pencegahan harus dilakukan. Tindakan pencegahan ini adalah untuk mengurangi risiko seorang pekerja bangunan dari terpapar debu asbes seminimal mungkin.
  • Kenakan pakaian lengkap, topi dan sarung tangan.
  • Selalu bekerja di tempat yang berventilasi.
  • Kenakan masker.
  • Sebelum diolah, sebaiknya basahi permukaan asbes agar debunya tidak berterbangan.
  • Sedapat mungkin hindari penggunaan bor dalam mengolah asbes dan ada baiknya siapkan vacum cleaner untuk menyerap debu asbes.
  • Setelah pekerjaan selesai. Lepas pakaian kerja Anda dan simpan dengan baik, lalu mandilah.
  • Pakaian yang digunakan dalam bekerja tidak boleh dicuci bersama pakaian lain.

17 September 2014

Dehidrasi pada Bayi: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Dehidrasi pada bayi

Dehidrasi pada bayi adalah kondisi dimana bayi kehilangan terlalu banyak cairan atau kurang mendapatkan cairan. Dehidrasi cukup umum terjadi pada bayi, karena di usianya yang muda mereka sangat sensitif untuk kehilangan cairan. Namun, dehidrasi dapat menjadi masalah serius jika tidak segera ditangani.

Gejala dehidrasi pada bayi

Gejala-gejala di bawah ini mungkin mengindikasikan bayi Anda mengalami dehidrasi:
  • Kulit atau bibir kering
  • Fontanel terlihat cekung (fontanel adalah area lembut di bagian atas kepala bayi)
  • Jarang atau tidak buang air (ditandai dengan popok yang kering)
  • Mata cekung
  • Menangis tanpa air mata
  • Urin berwarna kuning gelap
  • Lesu dan mengantuk
  • Napas cepat
  • Dingin pada tangan dan kaki.

Penyebab dehidrasi pada bayi

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan bayi Anda mengalami dehidrasi, antara lain:
  • Demam. Demam menjadi penyebab utama dehidrasi pada bayi. Ketika bayi mengalami demam, ia akan berkeringat dan air menguap keluar melalui kulitnya. Pada saat demam, bayi juga biasanya bernapas lebih cepat,  sedangkan proses bernapas akan mengurangi cairan di dalam tubuh.
  • Overheat. Bayi akan berkeringat dan kehilangan cairan dengan mudah ketika terkena cahaya matahari (bukan berarti sinar matahari jelek bagi bayi) atau ia aktif di cuaca yang panas. Bayi juga dapat mengalami overheat ketika berada di ruangan yang pengap atau karena menggunakan lapisan/pakaian yang terlalu banyak atau tebal.
  • Diare dan muntah. Jika bayi Anda mengalami masalah pada perut seperti gastroenteritis, ia dapat kehilangan banyak cairan akibat diare dan muntah. Saat diare, tubuh bayi tidak mampu menyerap atau menyimpan cairan dari usus, yang berarti bayi akan lebih cepat mengalami dehidrasi.
  • Tidak mau minum. Bayi bisa saja tidak mau minum atau menyusu karena beberapa alasan seperti sakit mulut, sariawan, sakit tenggorokan atau karena giginya sedang tumbuh. Terkadang juga bayi menolak minum karena hidungnya buntu atau pilek.

Pengobatan dehidrasi pada bayi

Beberapa perawatan yang dapat dilakukan dirumah untuk mengatasi dehidrasi pada bayi, yakni:
  • Berikan ia cairan seperti ASI atau susu formula dalam jumlah yang sedikit namun sering. Berikan juga air meskipun bayi Anda meminum ASI atau susu formula. Jangan berikan jus buah apalagi minuman berkarbonasi jika bayi Anda dehidrasi karena diare atau muntah.
  • Berikan ia oralit. Oralit akan membantu menggantikan cairan, yaitu garam dan gula yang hilang dari tubuh bayi. Baca dengan benar dosis dan cara penggunaan oralit pada kemasannya.
  • Jika bayi Anda tidak mau minum karena ia sulit menelan, berikan ia parasetamol atau ibuprofen agar ia merasa nyaman. Tapi ingat, bayi baru boleh diberikan parasetamol jika telah berusia dua bulan, dan berusia tiga bulan untuk diberikan ibuprofen. Namun, sebaiknya mintalah saran ke dokter mengenai hal ini.
  • Saat cuaca panas, usahakan untuk menempatkan bayi Anda di tempat yang dingin, jauhkan dari cahaya matahari dan berikan ia cairan yang banyak. Saat cuaca panas, jika ASI sudah diberikan, tidak perlu lagi diberikan air. Tapi jika ia hanya diberi susu formula, berikan juga air.
  • Jika bayi Anda sangat dehidrasi, ditandai dengan gejalanya yang hebat, sebaiknya segera bawa ke rumah sakit. Perawatan di rumah sakit biasanya adalah dengan pemberian cairan melalui intravena (infus) di tangannya, atau dengan memasukkan tabung makanan melalui hidung. Dehidrasi berat bisa jadi merupakan dampak dari penyakit lain, seperti gastroenteritis atau penyakit saluran pernapasan, seperti pneumonia atau bronkiolitis.

Janganlah panik ketika bayi Anda mengalami dehidrasi, karena kebanyakan kasus dehidrasi tidaklah berbahaya. Yang penting bayi harus diberikan banyak cairan (seperti langkah atas). Dehidrasi sangat umum terjadi pada bayi, dan biasanya dokter hanya menyarankan perawatan di rumah, yaitu pemberian banyak cairan.

Cara Mengatasi Gigitan Binatang pada Anak

Gigitan kucing

Apa yang harus dilakukan jika anak terkena gigitan binatang?

Penanganannya tergantung dari seberapa parah lukanya. Jika lukanya kecil atau hanya berupa goresan yang tidak dalam, bersihkan kulit yang luka tersebut dengan hati-hati menggunakan sabun dan air. Gunakan juga salep antibiotik dua kali sehari untuk mencegah infeksi.

Jika luka terjadi pada bagian tubuh yang sering kotor, seperti pada ujung tangan dan kaki bagian bawah, tutupi luka dengan kassa dan plester. Jika tidak, biarkan saja tak usah dibalut. Biarkan luka tersebut terbuka terkena udara.

Jika gigitan binatang menyebabkan kulit rusak dan dan terjadi perdarahan, hal ini bisa saja serius. Gunakan kain kassa steril, dan tekan luka tersebut dengan jari-jari Anda. Jika dalam beberapa menit langkah tersebut tidak menghentikan perdarahan, sebaiknya bawa saja ke dokter. Perlu diketahui bahwa gigitan binatang pada wajah atau leher anak sangat berbahaya karena berpotensi mengoyak pembuluh darah besar.

Bahkan meskipun dengan langkah menekan luka perdarahan menjadi terhenti, sebaiknya juga bawa anak Anda ke dokter guna memastikan apakah lukanya membutuhkan jahitan atau perawatan lainnya. Gigitan binatang lebih berisiko menyebabkan infeksi ketimbang jenis luka lain (misal, luka karena benda mati), sehingga dokter biasanya akan meresepkan antibiotik.

Haruskah khawatir dengan rabies?

Jika Anda menemui anjing atau kucing yang tingkahnya berbeda dari anjing dan kucing lainnya atau mulutnya berbusa dan terus mengeluarkan air liur, sebaiknya waspada dengan binatang ini. Binatang ini kemungkinan sudah terkena rabies. Jika tergigit oleh binatang seperti ini sebaiknya lakukan vaksinasi rabies.

Sayang, vaksinasi rabies pada binatang kurang umum di Indonesia dan belum ada unit khusus pemerintah untuk mengendalikan binatang yang berkeliaran. Sehingga anjing dengan ciri-ciri di atas sering kita temui di jalanan.

Selain anjing dan kucing, binatang liar lainnya seperti musang, kera dan kelelawar juga dapat membawa virus rabies. Dan ada satu fakta lain yang harus Anda ketahui dari binatang lainnya, yaitu kelelawar, seseorang dapat terinfeksi rabies melalui gigitan atau goresan yang sangat kecil dari kelelawar, bahkan goresan atau luka tersebut tidak bisa Anda lihat. Untuk itu, ada baiknya segera bawa anak Anda ke dokter jika ia kontak atau menyentuh kelelawar.

Binatang rumahan lainnya seperti gerbil, hamster, marmut, dan tikus putih tidak membawa virus rabies, namun gigitan dari binatang ini tetap berisiko menyebabkan infeksi. Sedangkan binatang kecil liar lainnya, seperti gopher, tikus, kelinci, dan tupai berisiko kecil untuk menularkan rabies.

Bagaimana dengan infeksi karena gigitan binatang?

Meskipun kekhawatiran utama dari gigitan binatang adalah rabies, namun pada kenyataannya kejadian yang paling umum hanyalah menyebabkan infeksi biasa. Itulah sebabnya betapa pentingnya mencuci daerah luka secara menyeluruh dan mengoleskan salep antibiotik dua kali sehari.

Salep antibiotik yang cukup baik digunakan untuk mengatasi gigitan binatang yakni salep seperti Neosporin (mengandung Bacitracin Zinc, Neomycin Sulfate dan Polymyxin B Sulfate), atau jika tidak ada, gunakan saja madu lebah sebagai alternatif. Madu lebah juga memiliki sifat antibiotik.

Jika luka serius, atau terjadi di area tubuh yang berisiko tinggi infeksi seperti wajah, tangan, kaki atau area genital anak Anda (meski lukanya kecil) sebaiknya mintakan resep antibiotik kepada dokter. Secara umum, antibiotik yang sering diresepkan dokter untuk mengatasi gigitan binatang antara lain, Amoksisilin, Penisilin, Eritromisin, Doksisilin dan Klindamisin.

Untuk seluruh luka, termasuk hanya satu luka kecil, anak Anda mungkin membutuhkan suntikan anti tetanus, tapi ini dilakukan hanya jika sebelumnya ia belum pernah disuntik tetanus. Dan jangan lupa, terus rawat dan pantau perkembangan lukanya selama beberapa hari kedepan, meskipun itu hanya luka kecil. Jika luka mulai menunjukkan tanda-tanda infeksi (merah, bengkak atau keluar nanah) atau jika ia sakit sepanjangan atau demam, sebaiknya bawa ke dokter.

Bagaimana cara mencegah dari tergigit binatang?

Kasus gigitan binatang yang paling sering adalah dari anjing, meskipun kasus karena kucing mungkin juga banyak, hanya saja korban biasanya tidak terdata karena tidak berobat. Setengah kasus gigitan anjing adalah anak-anak, jadi Anda perlu mengambil tindakan-tindakan preventif agar anak Anda terlindung dari gigitan binatang.

Selalu awasi anak Anda ketika ia bermain dengan binatang peliharaannya dan binatang peliharaan orang lain. Di Amerika, lebih kurang setengah kasus anak-anak yang digigit anjing adalah karena digigit anjing yang bukan miliknya (lebih sering milik tetangga).

Ajarkan anak Anda agar tidak mendekati anjing atau kucing yang mereka tidak kenal. Ingat, anjing sangat mudah menggigit jika terprovokasi.

Ajarkan juga mereka agar tidak mendekati anjing atau kucing yang sedang makan dan tidak menyentuh anjing atau kucing yang sedang tidur. Beritahu mereka agar tetap berdiri tegak (jangan berlari) ketika anjing menunjukkan gelagat yang kurang baik.

15 September 2014

Radang Usus Buntu: Gejala, Penyebab dan Pengobatan

Appendix atau usus buntu adalah sebuah kantong kecil yang mirip cacing dengan panjang lebih kurang 9 cm. Usus buntu terletak di sisi kanan perut bawah dan merupakan merupakan bagian (menempel) dari usus besar.

Fungsi dari usus buntu hingga kini masih menjadi misteri dunia kesehatan, meskipun juga diyakini bahwa usus buntu jelas berperan dalam pencernaan seperti halnya juga ditemukan pada hewan.
Lokasi usus buntu
Lokasi usus buntu. (Gambar: askdoctork.com)

Dalam istilah medis, radang usus buntu disebut dengan apendisitis (appendicitis). Makanan atau kotoran (tinja) terkadang menumpuk di dalam kantung kecil usus buntu, dan akhirnya penyumbatan ini menimbulkan infeksi oleh bakteri.

Radang usus buntu adalah bentuk keadaan darurat medis. Jika usus buntu sudah pecah, isinya yang sudah terinfeksi tersebut akan menyebar ke seluruh rongga perut. Jika sampai terjadi komplikasi infeksi pada selaput rongga perut (peritonitis), maka akan mengancam nyawa apabila tidak mendapatkan terapi antibiotik yang kuat.

Orang dari semua jenis kelamin dan umur dapat terkena radang usus buntu, meskipun lebih sering mengenai usia antara 8-25 tahun. Radang usus buntu cukup jarang terjadi pada orang berusia lebih dari 30 tahun dan anak-anak usia dibawah dua tahun. Pengobatan standar untuk radang usus buntu adalah operasi atau pembedahan.

Gejala radang usus buntu

Gejala radang usus bisa bervariasi, namun lebih sering mengikuti pola klasik, seperti:
  • Nyeri tumpul mendadak yang berpusat di sekitar pusar, kemudian menjalar ke sisi kanan bawah perut. Bila area ini ditekan, rasa sakit akan semakin hebat
  • Nyeri pada punggung bawah, hamstring atau rektum (cukup jarang terjadi)
  • Demam
  • Muntah atau perut kembung
  • Diare atau konstipasi
  • Kehilangan nafsu makan
  • Tidak mampu buang angin. 

Jika Anda merasakan gejala-gejala seperti di atas, segeralah minta pertolongan medis. Jangan makan, minum, atau menggunakan obat nyeri, antasida (obat maag), obat pencahar, atau bantalan pemanas, karena berisiko menyebabkan usus buntu pecah.

Penyebab radang usus buntu

Penyebab radang usus buntu hingga kini masih belum jelas. Seringkali saat operasi ditemukan kotoran atau benda asing yang menyumbat usus buntu (obstruksi).

Penelitian menunjukkan bahwa obstruksi usus buntu ini baru terjadi ketika seseorang telah terkena radang usus buntu, namun penelitian yang lain membantahnya, menyebutkan bahwa obstruksi-lah yang menjadi penyebab radang usus buntu. Juga belum ditemukan bukti bahwa diet berperan dalam pengembangan radang usus buntu.

Perforasi usus buntu

Jika nanah sudah menumpuk, usus buntu akan pecah, membanjiri rongga perut dengan materi-materi yang sudah terinfeksi. Pecah atau mengalami perforasi, dapat terjadi setelah 36 jam atau lebih sejak infeksi terjadi. Tanda-tanda usus buntu yang sudah mengalami perforasi adalah gejalanya yang semakin hebat bahkan tidak jarang penderitanya kolaps.

Infeksi pada selaput rongga perut (peritonitis) merupakan komplikasi serius pecahnya usus buntu yang mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan darurat.

Diagnosis radang usus buntu

Mendiagnosis radang usus buntu cukup sulit karena gejalanya bisa mirip dengan gejala gangguan lain seperti gastroenteritis, kehamilan ektopik, infeksi pada ginjal atau saluran kemih, masalah kandung empedu, penyakit Crohn, gastritis, dan infeksi usus.

Untuk menegakkan diagnosa usus buntu, diperlukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dan pertimbangan yang cermat dalam melihat gejala-gejalanya. Pemeriksaan lainnya yang sangat membantu antara lain, USG, CT Scan, tes urine (untuk menyingkirkan dugaan infeksi saluran kemih) dan tes darah (untuk melihat apakah tubuh sedang melawan infeksi).

Karena usus buntu berpotensi mengancam nyawa jika tidak segera ditangani, jika dokter sudah mencurigainya, dokter mungkin akan mengambil tindakan cepat (sisi keselamatan) dengan mengangkat usus buntu sebelum usus buntu itu pecah.

Pengobatan radang usus buntu

Pengobatan usus buntu standar adalah operasi terbuka, yaitu mengangkat seluruh usus buntu melalui sayatan di perut. Prosedur operasi ini dikenal sebagai apendisektomi atau apendektomi. Sebelum menjalani operasi ini biasanya Anda akan diresepkan antibiotik guna mencegah infeksi.

Usus buntu juga dapat diangkat dengan cara operasi laparoskopi. Menggunakan alat ramping dan berkamera (laparoskop), yang dimasukkan melalui sayatan kecil di perut untuk mengangkat usus buntu. Operasi yang satu ini akan meminimalisir luka di perut ketimbang operasi terbuka, dan pasien cenderung pulih lebih cepat. Laparoskopi belum tentu cocok untuk semua pasien radang usus buntu, namun lebih sering dilakukan pada orang yang berusia lanjut dan orang yang obesitas. Jika usus buntu sudah pecah dan infeksinya sudah menyebar ke luar usus buntu, maka diperlukan operasi terbuka untuk membersihkan rongga perut.

Pasca operasi usus buntu, hindari aktivitas berat. Jika usus buntu diangkat dengan laparoskopi, hindari aktivitas berat setidaknya sampai lima hari. Namun jika usus buntu Anda diangkat melalui operasi terbuka, hindari aktivitas berat hingga 2 minggu.

Sebagaimana fungsi usus buntu belum diketahui, efek usus buntu yang sudah diangkat juga tidak diketahui, dan tampaknya tidak mempengaruhi cara kerja sistem pencernaan, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Selain operasi, alternatif pengobatan radang usus buntu adalah dengan penggunaan antibiotik. Sebuah penelitian membandingkan hasil dari operasi dan hasil dari antibiotik untuk mengatasi usus buntu, sekitar 70 persen kasus radang usus buntu dapat diatasi dengan terapi antibiotik. Namun, faktor yang menyebabkan kegagalannya (yang 30 persen) dari terapi antibiotik hingga kini masih belum diketahui. Terapi antibiotik biasanya hanya diterapkan pada pasien yang tidak memenuhi syarat untuk dilakukan operasi (misal terlalu tua atau terlalu lemah).

Mencegah radang usus buntu

Sebagaimana penyebabnya tidak diketahui secara pasti, belum ditemukan cara yang efektif untuk mencegah radang usus buntu. Namun, radang usus buntu jarang dialami orang yang rutin mengonsumsi makanan tinggi serat.

Article Resources
  • Better Health / Appendicitis / http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/Appendicitis / diakses pada 15 September 2014.
  • Diagnose Me / Appendicitis / http://www.diagnose-me.com/symptoms-of/appendicitis.html / diakses pada 15 September 2014.
  • WebMD / Appendicitis / http://www.webmd.com/digestive-disorders/digestive-diseases-appendicitis / diakses pada 15 September 2014.
  • NHS / Appendicitis / http://www.nhs.uk/Conditions/Appendicitis/Pages/Introduction.aspx / diakses pada 15 September 2014.
  • Mayo Clinic / Appendicitis / http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/appendicitis/basics/definition/con-20023582 / diakses pada 15 September 2014.

14 September 2014

Penyebab dan Pengobatan Mata Kering

Mata kering

Jika kondisi mata Anda kering, maka artinya produksi air mata Anda kurang, atau produksinya cukup namun kualitasnya buruk. Dari seluruh masalah mata, mata kering merupakan gangguan yang paling sering terjadi.

Sebenarnya banyak orang yang mengalami mata kering, hanya saja mereka sering tidak menyadarinya. Penderita mata kering umumnya adalah wanita paruh baya atau yang lebih tua, namun laki-laki dewasa dan dewasa muda juga dapat mengalaminya.

Penyebab mata kering

Mata kering dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti alergi yang mempengaruhi mata dan juga beberapa jenis arthritis. Jenis obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan mata kering, dan gejalanya akan semakin parah ketika berada di lingkungan yang berudara kering seperti ruangan AC dan lingkungan yang penuh polusi udara. Mata kering juga dapat terjadi akibat penyumbatan atau penyempitan pada saluran drainase kecil yang merupakan jalur air mata.

Sebagian orang yang mengalami mata kering juga mengalami mata yang terus berair. Cukup membingungkan bukan jika dokter memberitahu bahwa penyebab mata Anda sering berair adalah karena mata Anda yang terlalu kering. Hal ini karena air mata tidak memiliki keseimbangan dengan lendir, air dan minyak yang tepat untuk melumasi mata Anda dengan baik. Ini akan menyebabkan permukaan mata menjadi kering, dan akhirnya mata bereaksi dengan memproduksi air dalam jumlah yang besar namun berkualitas buruk.

Tanda dan gejala mata kering

Mata Anda mungkin terasa kering, merah, terasa terbakar, berpasir atau berair dan sangat sensitif terhadap cahaya terang. Pada situasi dimana Anda jarang berkedip, seperti saat membaca buku, menonton televisi, mengemudi atau bekerja di depan komputer, maka air mata yang diproduksi sangat sedikit, dan gejalanya akan semakin parah. Itulah mata kering.

Pengobatan mata kering

Setiap bentuk iritasi dan alergi yang mempengaruhi mata sedapat mungkin harus dihindari. Apapun penyebab mata kering, biasanya akan terbantu dengan penggunaan tetes air mata buatan secukup mungkin (setiap jam jika perlu) agar mata terasa nyaman. Tetes air mata buatan ini dapat dibeli dengan atau tanpa resep dokter dari apotek.

Ada pula jenis salep mata yang akan memberikan pelumasan yang lebih tahan lama pada mata. Jika Anda merasa memang perlu untuk menggunakan tetes mata atau salep, jangan memilih produk yang mengandung pengawet karena dapat menyebabkan iritasi pada mata Anda. Jika Anda bingung dengan produk mana yang tepat, konsultasikan ke dokter.

Pengobatan yang ditujukan pada penyebabnya juga dapat membantu mengatasi masalah mata kering. Pada kasus mata kering yang lebih parah, mungkin dapat dilakukan tindakan khusus pada saluran mata. Ini akan membantu melembabkan mata. Namun ini hanya boleh dilakukan oleh dokter spesialis mata dengan menggunakan alat mata khusus untuk memperbaiki saluran mata.

Mencegah mata kering

Beberapa hal yang dapat Anda lakukan sendiri untuk mencegah dan mengatasi mata kering, antara lain:
  • Menggunakan tetes air mata buatan secukupnya.
  • Menggunakan humidifier di rumah.
  • Minum banyak cairan agar tubuh terhidrasi dengan baik.
  • Lebih sering mengedipkan mata. Dengan begini, mata Anda akan memproduksi air mata lebih banyak dan sangat membantu saat melakukan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi dan fokus.
  • Hindari asap, debu dan polusi udara lainnya karena dapat mengiritasi mata.
  • Jangan menggosok-gosok mata karena hal ini dapat membuat mata sakit.
  • Sedapat mungkin, hindari terpaan angin langsung ke mata Anda. Terutama saat berkendara dengan sepeda motor, menggunakan helm full face akan lebih baik.

Gejala dan Pengobatan Alergi Obat

Obat-obatan
Reaksi alergi obat muncul ketika sistem kekebalan tubuh diaktifkan dalam merespon obat. Alergi obat bisa terjadi dari obat yang diminum, disuntikkan, atau dioleskan pada kulit. Gejala reaksi alergi obat bervariasi mulai dari ruam kulit ringan, hingga pembengkakan dan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba yang dapat mengancam nyawa seseorang.

Umumnya, orang yang alergi obat biasanya sudah pernah terpapar obat tersebut atau obat sejenisnya. Ketika pertama kali terjadi paparan, sel-sel imun (sel-sel kekebalan tubuh) membentuk antibodi untuk melawan obat tersebut. Antibodi adalah protein yang dibuat oleh sistem imun untuk melawan penyerbu asing seperti bakteri dan virus. Ketika orang itu terpapar lagi dengan obat tersebut, maka antibodi akan bereaksi, dan memunculkan respon alergi. Gejala alergi obat dapat terjadi segera setelah minum obat atau dapat terjadi satu minggu kemudian.

Penyebab seseorang alergi terhadap jenis obat-obatan tertentu hingga kini masih belum diketahui, namun faktor genetik atau keturunan diyakini berperan penting.

Alergi obat dapat menimbulkan keadaan yang serius, bukan hanya karena gejala yang ditimbulkannya, tapi juga karena akan menghambat atau mencegah fungsi obat tersebut untuk mengobati penyakit atau kondisi medis tertentu.

Umumnya, alergi obat tidak terdeteksi hingga seseorang itu terpapar obat tersebut, lalu kemudian muncul reaksi alergi.

Banyak orang yang sensitif terhadap obat-obatan, namun tidak semua sifat sensitivitas ini adalah alergi obat sejati. Sebagian reaksi negatif dari obat hanyalah merupakan efek samping bagi mereka yang sensitif, sedangkan bagi mereka yang tidak sensitif, efek samping ini mungkin tidak terjadi. Di antara efek samping obat yang paling umum adalah sakit perut, diare, muntah, demam dan kulit yang sensitif terhadap cahaya matahari (photosensitivity). Alergi obat berbeda dengan sensitif terhadap obat. Keadaan sensitif pada obat tidak melibatkan sistem imun tubuh, dan kadangkala efek samping akan hilang ketika dosisnya diturunkan. Sedangkan yang dikatakan alergi obat adalah jika reaksi alerginya melibatkan sistem imun tubuh.

Gejala alergi obat

Gejala alergi obat bervariasi tergantung dari bentuk mekanisme imun tubuh yang terlibat. Reaksi yang paling sering terjadi adalah ruam kulit. Jika sebelumnya seseorang pernah terpapar obat yang menyebabkannya alergi, maka ruam mungkin akan timbul lebih cepat, bisa dalam satu atau dua hari sejak minum obat. Reaksi juga dapat 'tertunda' atau belum terjadi hingga 8 sampai 10 hari setelah meminum obat. Reaksi obat juga mungkin baru terjadi setelah satu minggu sejak seseorang berhenti dari meminum obat, biasanya ini terkait dengan penggunaan antibiotik.

Gejala alergi yang muncul hanya beberapa saat setelah mengonsumsi obat (gejala akut) biasanya memunculkan ruam kulit dan gatal-gatal (mirip kaligata). Namun pada kasus yang lebih berat, gejala lain yang mungkin timbul adalah hidung tersumbat, denyut nadi cepat, tekanan darah turun, sesak napas, wajah bengkak, dan sakit kepala. Jenis reaksi alergi yang satu ini disebut dengan anafilaksis, yang merupakan jenis reaksi alergi yang paling serius. Jika tidak segera ditangani, dapat menyebabkan kematian bahkan dalam hitungan menit.

Jenis reaksi alergi yang kurang umum disebut dengan serum sickness. Serum sickness dapat terjadi setelah satu hingga tujuh hari setelah mulai mengonsumsi obat, juga dapat terjadi meskipun sebelumnya belum pernah menggunakan obat tersebut. Gejala serum sickness antara lain, ruam kulit, gatal-gatal, demam dan nyeri sendi. Pada kasus yang cukup jarang terjadi, reaksi alergi juga dapat menyebabkan pemecahan sel darah merah yang disebut dengan anemia hemolitik.

Jika seseorang alergi pada salah satu jenis obat, menggunakan obat jenis lain namun dengan struktur kimia yang mirip juga berisiko memicu alergi. Sebagai contoh, jika seseorang diketahui alergi pada antibiotik penisilin, maka ia juga harus menghindari penggunaan antibiotik sefalosforin seperti cephalexin.

Diagnosis alergi obat

Selain pemeriksaan fisik dan mempelajari riwayat kesehatan pasien, terutama riwayat alergi, biasanya juga akan dilakukan tes kulit. Contoh, tes kulit dengan penisilin yang sering dilakukan sebelum dokter memberikan resep penisilin, sedikit penisilin akan disuntikkan dokter tepat di bawah kulit. Jika muncul reaksi alergi pada lokasi penyuntikan (dengan radius tertentu), maka orang tersebut alergi penisilin. Namun tes kulit ini tidak selalu dapat diandalkan karena tes ini hanya menggunakan bagian dari molekul penisilin.

Durasi alergi obat

Reaksi alergi obat biasanya sembuh dengan sendirinya dan paling lama hanya berlangsung selama beberapa hari setelah obat dihentikan. Namun pada beberapa kasus, reaksi alergi yang berat bisa saja terjadi. Pada kasus yang cukup jarang, reaksi alergi obat dapat menyebabkan kulit mengelupas/melepuh, kondisi ini disebut dengan toxic epidermal necrolysis (TEN). Pasien yang mengalami reaksi alergi ini membutuhkan perawatan yang sama dengan pasien luka bakar, dan mungkin kulit akan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk sembuh sepenuhnya. Obat-obat yang memiliki keterkaitan dengan TEN antara lain, antibiotik berbasis sulfa, allopurinol, beberapa jenis obat kejang, dan ampisilin.

Mencegah alergi obat

Langkah terbaik untuk mencegah alergi obat adalah dengan menghindari obat-obatan yang menjadi pemicunya. Namun menentukan jenisnya merupakan hal yang sulit, karena pada kenyataannya pasien baru diketahui alergi obat setelah ia mengalaminya.

Jika saat ini Anda memiliki riwayat alergi pada makanan tertentu, serbuk sari, jenis sabun dan kosmetik tertentu, atau produk-produk umum lainnya, pastikan untuk memberitahukannya kepada dokter sebelum mereka meresepkan obat. Anda juga harus memberitahu dokter mengenai reaksi negatif jenis obat tertentu yang sebelumnya pernah Anda alami. Satu langkah baik bagi Anda, sebaiknya catat obat-obatan, jenis makanan dan produk tertentu yang memberikan efek negatif bagi Anda untuk diberitahukan kepada dokter. Terlebih lagi jika dokter tersebut belum pernah menangani Anda sebelumnya.

Perlu diingat bahwa, jika setelah meminum obat muncul reaksi negatif, hentikan penggunaan obat tersebut dan segeralah hubungi dokter. Dokter akan memastikan ini apakah alergi obat sejati atau hanya sensitivitas, solusinya dokter mungkin akan mengganti obat tersebut dengan obat lain.

Pengobatan alergi obat

Setelah gejala-gejala alergi obat muncul, pengobatannya akan berdasarkan tingkat keparahannya. Jika hanya terjadi ruam kulit, dan selebihnya kondisi Anda sehat secara umum, mungkin hanya butuh menghentikan penggunaan obat tersebut. Namun jika tidak, pengobatan akan dilakukan untuk menghilangkan gejalanya.

Antihistamin sangat disarankan untuk mengurangi gejala gatal-gatal dan gejala terkait histamin lainnya. Salep/krim kortikosteroid (seperti hydrocortisone dan lain-lain) dapat diresepkan dokter untuk mengatasi gejala alergi pada kulit. Sedangkan tablet kortikosteroid (seperti prednison) dapat juga digunakan untuk gejala yang lebih parah.

Anafilaksis, reaksi alergi yang paling serius, akan menyebabkan tekanan darah turun secara dramatis, mengi dan sesak napas. Pada kasus anafilaksis yang parah, pasien dapat kehilangan kesadaran, atau bahkan kematian. Perawatan anafilaksis adalah dengan cara menyuntikkan epinefrin (adrenalin) dan cairan yang diberikan secara intravena (infus).

Penyebab dan Pengobatan Tangan Dingin

Tangan dingin
Pernahkah Anda merasakan tangan Anda dingin bahkan ketika berada di lingkungan yang panas? Sebenarnya hal ini umum terjadi dan tidak perlu Anda khawatirkan.

Faktanya, tangan yang dingin merupakan respon alami tubuh dalam menjaga kenormalan suhu tubuh Anda.

Yang perlu diwaspadai adalah jika tangan Anda terus-terusan dingin, terutama jika disertai dengan perubahan warna kulitnya. Tangan yang dingin terus-terusan seperti ini bisa mengindikasikan bahwa Anda sedang mengalami gangguan pada sistem saraf, sirkulasi darah atau masalah kerusakan jaringan pada tangan atau jari Anda.

Yang harus diwaspadai

Seperti yang dijelaskan diatas, tangan yang dingin adalah umum terjadi. Namun waspadalah apabila tangan dingin Anda disertai dengan tanda atau gejala berikut:
  • nyeri
  • bengkak
  • perubahan warna pada kulit tangan, seperti membiru atau memutih
  • mati rasa/hilang sensitivitas dan kesemutan
  • kulit mengencang atau mengeras.
Jika cuaca sedang panas-panasnya, namun tangan Anda berubah menjadi dingin, maka bisa saja itu tanda peringatan dari gangguan frosbite (radang dingin).

Penyebab tangan dingin

Meskipun penyebab tangan dingin sederhananya adalah respon alami tubuh Anda untuk menjaga kenormalan temperatur tubuh, namun ada pula beberapa penyebab diluar hal itu, seperti terkait dengan masalah pada sirkulasi darah dan pembuluh darah di tangan Anda (ini merupakan penyebab yang paling umum). Kondisi ini akan memblokir atau mempersempit pembuluh darah, yang pada akhirnya membuat aliran darah ke tangan berkurang sehingga menyebabkan tangan terasa dingin.

Penyebab-penyebab tangan dingin antara lain:
  • Anemia (berkurangnya jumlah sel darah merah)
  • Pembekuan darah
  • Aterosklerosis (menyebabkan penyempitan pembuluh darah di tangan dan jari)
  • Penyakit Buerger (oklusi pembuluh darah tepi)
  • Diabetes
  • Frostbite (radang dingin)
  • Lupus
  • Penyakit Raynaud (penyakit yang menyerang pembuluh darah di tangan dan kaki)
  • Tumor atau malformasi vaskular yang menyebabkan aliran darah antar vena dan arteri menjadi abnormal
  • Trauma pada tangan, akibat pekerjaan/olahraga, misal karena bekerja dengan peralatan yang bergetar, terlalu sering mengetik atau bermain piano, luka, dan fraktur.

Beberapa bentuk penyakit tiroid juga dapat mengakibatkan sensasi dingin pada tangan dan kaki, seperti Hypothyroidism (tiroid kurang aktif). Stres juga dapat menyebabkan tangan terasa dingin. Ketika hormon adrenalin meningkat karena stres, maka akan menyebabkan pengerutan pada pembuluh darah.

Selain itu, jenis obat-obatan tertentu seperti amfetamin, beberapa jenis obat kanker dan dekongestan juga dapat mempengaruhi aliran darah ke tangan.

Pengobatan tangan dingin

Jika tangan Anda terus-terusan dingin atau disertai dengan salah satu atau beberapa gejala yang harus diwaspadai diatas, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Dokter akan mencari tahu penyebabnya dan mengobatinya.

Jika ternyata dokter tidak mendapati masalah medis yang mendasari tangan dingin Anda, maka dokter biasanya hanya akan menyarankan Anda untuk meningkatkan sirkulasi darah dengan cara:
Article Resources
  • Mayoclinic / Cold hands / http://www.mayoclinic.org/symptoms/cold-hands/basics/when-to-see-doctor/sym-20050648 / diakses pada 14 September 2014.
  • Uchospitals / Cold Hand Clinic / http://www.uchospitals.edu/specialties/plastic-surgery/cold-hands/ / diakses pada 14 September 2014.
  • Medicinenet / Cold Hands / http://www.medicinenet.com/cold_hands/symptoms.htm / diakses pada 14 September 2014.
  • Rush University Medical Center / Cold Hands and Frigid Digits / http://www.rush.edu/rumc/page-1298330252097.html / diakses pada 14 September 2014.
  • Cold Hands and Feet: Overview / http://www.diagnose-me.com/symptoms-of/cold-hands-and-feet.html / diakses pada 14 September 2014.
  • Cold Hands / http://www.healthgrades.com/symptoms/cold-hands / diakses pada 14 September 2014.

11 September 2014

Solusi Alergi Susu Formula pada Bayi


Rewel merupakan hal yang umum terjadi pada bayi. Namun ada pula bayi yang rewel sepanjangan karena mereka alergi terhadap protein dalam susu sapi. Protein merupakan bahan pembentuk utama dari sebagian besar susu formula komersial.

Semua orang dari semua umur, baik laki-laki maupun perempuan bisa alergi terhadap susu sapi, meskipun alergi susu lebih umum terjadi pada bayi.

Alergi susu adalah kondisi dimana sistem kekebalan tubuh keliru melihat protein susu sebagai sesuatu yang harus dilawan oleh tubuh. Ini akan memicu reaksi alergi, yang akhirnya menyebabkan bayi menjadi rewel dan lekas marah, serta sakit perut dan gejala lainnya. Umumnya, bayi yang alergi terhadap susu sapi juga alergi terhadap susu kambing atau domba, dan sebagian lainnya juga alergi terhadap protein yang terdapat dalam susu kedelai.

Bayi yang mendapatkan ASI memiliki risiko mengembangkan alergi susu yang lebih rendah daripada bayi yang diberi susu formula. Namun para peneliti belum sepenuhnya memahami mengapa sebagian bayi mengalami alergi susu dan sebagian lainnya tidak, meskipun diyakini bahwa dalam banyak kasus alergi susu terkait dengan genetik.

Biasanya, alergi susu akan sembuh dengan sendirinya pada saat anak berusia 3 sampai 5 tahun, tapi sebagian anak lainya juga tidak bisa lepas dari alergi susu hingga remaja.

Alergi susu sangat berbeda dengan intoleransi laktosa, yaitu ketidakmampuan tubuh untuk mencerna gula laktosa, yang cukup jarang terjadi pada bayi namun lebih sering terjadi pada anak-anak yang lebih tua atau orang dewasa.

Gejala alergi susu

Gejala alergi protein susu sapi biasanya sering muncul dalam beberapa bulan pertama sejak kelahiran, setelah beberapa hari atau minggu setelah pemberian susu formula sapi. Bayi dapat mengalami gejala alergi susu sapi langsung setelah mengonsumsinya (reaksi cepat), dan sebagian lainnya gejalanya baru muncul setelah puluhan jam atau beberapa hari setelah mengonsumsinya (reaksi lambat). Bayi yang tidak diberikan susu formula namun mengalami gejala alergi, bisa saja didapat dari ASI dari seorang ibu yang mengonsumsi susu sapi.

Reaksi alergi susu sapi reaksi lambat lebih sering terjadi. Gejalanya antara lain:
  • Mencret (bisa saja mengandung darah) 
  • Muntah
  • Tersedak
  • Menolak makan
  • Kolik dan lekas marah 
  • Ruam kulit seperti eksim. 

Jenis reaksi alergi lambat yang satu ini cukup sulit didiagnosis karena gejalanya dapat mirip dengan kondisi kesehatan lain, terlebih rentang waktu reaksinya dari minum susu cukup lama. Sebagian besar bayi biasanya akan sembuh dari alergi susu sapi setelah usianya 2 tahun, meskipun juga sebagian lainnya baru akan sembuh pada saat remaja.

Rekasi alergi susu sapi yang cepat biasanya muncul hanya dalam hitungan menit atau jam setelah mengonsumsi susu sapi, gejalanya antara lain:
  • Iritabilitas
  • Muntah
  • Mengi
  • Bengkak
  • Ruam dan benjolan gatal pada kulit
  • Diare (bisa juga disertai darah).

Pada sebagian kasus, reaksi alergi yang lebih serius bisa saja terjadi (disebut dengan anafilaksis) yang mempengaruhi kulit, perut, pernapasan dan tekanan darah bayi. Namun, anafilaksis lebih umum terjadi karena alergi terhadap makanan lain dibandingkan dengan susu.

Diagnosis alergi susu

Jika Anda menduga bayi Anda mengalami alergi susu, segeralah bawa ke dokter. Dokter akan mewawancarai keluarga, riwayat kesehatan keluarga dan bayi, serta melakukan pemeriksaan fisik. Tidak ada pemeriksaan laboratorium khusus untuk mendiagnosis alergi susu, jadi dokter mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan guna memastikan anak Anda alergi susu sapi atau tidak.

Selain melakukan tes darah (atau mungkin juga melakukan tes tinja), dokter juga akan melakukan tes alergi kulit, dimana protein susu dalam jumlah kecil dimasukkan tepat di bawah permukaan kulit dengan jarum. Jika setelah beberapa saat muncul ruam alergi di lokasi penyuntikan, maka anak Anda mungkin mengalami alergi susu. Jika sudah positif alergi susu, tentu saja dokter akan menyarankan penghentian penggunaan susu sapi.

Ada pula dokter yang melakukan tes oral untuk mendiagnosis alergi bayi. Bayi diberikan susu, kemudian dokter akan melihat reaksinya hingga beberapa jam. Terkadang juga dokter akan mengulangi tes oral ini (mungkin pada lain waktu) untuk memastikan diagnosis.

Mengobati alergi susu

Jika bayi Anda positif alergi susu dan Anda juga memberikannya ASI, maka Anda juga harus mengurangi minum atau makan produk susu, karena protein susu yang Anda konsumsi dapat dialirkan ke bayi melalui ASI. Mintalah saran kepada dokter atau ahli gizi mengenai sumber-sumber alternatif dari kalsium dan nutrisi penting lainnya untuk menggantikan susu yang Anda tinggalkan atau kurangi.

Jika bayi Anda diberikan susu formula, dokter atau ahli gizi biasanya akan menyarankan untuk menggantinya dengan susu formula berbasis protein susu kedelai. Jika pun juga bayi Anda ternyata alergi atau intoleransi susu kedelai, dokter atau ahli gizi mungkin akan menyarankan penggunaan susu formula hipoalergenik (hypoallergenic), dimana protein dalam susu ini telah dipecah menjadi partikel sehingga cenderung kurang memicu reaksi alergi.

Ada dua jenis utama susu formula hipoalergenik yang tersedia:
  • Extensively hydrolyzed formula (EHF). Protein susu sapi dipecah menjadi partikel kecil sehingga kurang menyebabkan reaksi alergi. Umumnya bayi yang alergi susu formula biasa dapat mentolelir susu formula EHF ini, namun dalam sebagian kecil kasus, susu ini juga masih dapat menyebabkan reaksi alergi. Contoh produk susu ini antara lain: Alimentum®, Nutramigen®, dan Pregestimil®.
  • Amino acid-based formula (AAF atau sering juga disebut elemental), mengandung protein dalam bentuk yang paling sederhana (asam amino adalah blok pembangun protein). Susu ini dianjurkan jika kondisi bayi Anda tidak membaik ketika sudah diberikan susu formula EHF. Contoh produk susu ini antara lain: Neocate®, EleCare®, dan Nutramigen AA®.

Setelah bayi Anda beralih ke susu formula diatas, gejala alerginya seharusnya sudah hilang dalam 2 sampai 4 minggu. Dokter mungkin juga akan menyarankan penggunaan susu ini hingga bayi berusia satu tahun, kemudian secara bertahap diberikan juga susu formula biasa.

Article Resources
  • kidshealth.org

Perbedaan Alergi Susu dan Intoleransi Susu (Intoleransi Laktosa)


Alergi susu sapi dan intoleransi susu sapi (intoleransi laktosa), adalah dua kondisi yang sama sekali berbeda.

Alergi susu adalah kondisi dimana sistem kekebalan tubuh bayi bereaksi terhadap protein dalam susu. Ini merupakan jenis alergi bayi yang paling umum terjadi, mempengaruhi sekitar 2%-7% dari seluruh bayi. Bayi yang terkena eksim kemungkinan besar mengalami alergi susu.

Sedangkan intoleransi laktosa adalah kondisi dimana bayi kesulitan dalam mencerna laktosa. Laktosa adalah gula alami yang terdapat pada susu. Intoleransi laktosa pada bayi biasanya terjadi pasca infeksi perut (gastroenteritis virus). Kondisi ini bisa berlangsung selama empat minggu sebelum akhirnya usus sembuh dan mulai memecah laktosa kembali.

Alergi susu pada bayi

Selain dari produk susu yang diminumnya langsung, bayi juga dapat mendapatkan protein susu dari ASI sang ibu, tentunya apabila sang ibu juga mengonsumsi susu atau produk susu. Susu mengandung dua jenis protein:
  • Kasein, protein utama penyusun susu. Terdiri dari zat-zat organik dan anorganik (kalsium, magnesium, fosfor).
  • Whey, protein yang terdiri dari asam amino esensial dan non-esensial. Mudah diserap dan 100% akan digunakan tubuh.

Bayi Anda kemungkinan alergi terhadap salah satu dari kedua protein ini.

Jika bayi Anda alergi, biasanya dia akan memunculkan reaksi langsung setelah minum atau makan sesuatu yang berbahan susu. Gejalanya adalah memerah dan timbul ruam pada wajah, mata cenderung berair dan hidung tersumbat. Mungkin juga akan muncul reaksi alergi lainnya seperti diare atau reaksi alergi yang lebih serius yang disebut anafilaksis.

Dokter dapat mengetahui seorang bayi itu alergi dengan cara wawancara dengan sang ibu, memeriksa keadaan fisik bayi, dan mengambil sampel darah untuk diperiksa di laboratorium. Darah yang diperlukan untuk pemeriksaan biasanya tidak banyak, hanya diambil dari tusukan kecil pada tumit (heel-prick test).

Kebanyakan reaksi alergi susu pada bayi terjadi secara langsung, tetapi ada juga yang reaksi alergi yang baru terjadi setelah beberapa jam atau bahkan hari setelah minum susu. Perlu diingat, jika bayi mengalami eksim, refluks, diare atau sembelit yang berkepanjangan, kemungkinan penyebab utamanya adalah alergi.

Gejala alergi susu mirip dengan kolik, suatu fase yang umum dialami bayi kecil. Namun jika bayi Anda terus-terusan menangis/rewel, maka salah satu penyebabnya yang paling mungkin adalah alergi. Segeralah bawa ke dokter untuk memastikannya.

Cukup sulit untuk mengetahui apakah bayi Anda mengalami reaksi alergi yang tertunda (terjadi kemudian), karena melibatkan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang responnya akan memakan waktu lama.

Intoleransi laktosa pada bayi

Reaksi intoleransi laktosa pada bayi tidak terkait dengan sistem kekebalan tubuh. Jika bayi Anda mengalami intoleransi laktosa, ada kemungkinan ia kekurangan enzim laktase, yang berfungsi memecah laktosa.

Bayi biasanya mengembangkan intoleransi laktosa pasca mengalami infeksi pada perut, namun ini biasanya hanya bersifat sementara. Reaksi dari intoleransi laktosa yang paling mungkin terjadi adalah sakit perut, peningkatan produksi gas dalam usus, dan kebanyakan bayi akan rewel.

09 September 2014

Cara Menggunakan Obat Tetes Telinga

Obat tetes telinga

Apa itu obat tetes telinga?

Obat tetes telinga adalah larutan atau suspensi steril dari obat. Obat tetes telinga digunakan untuk menghasilkan efek lokal langsung pada saluran telinga luar.

Cara menggunakan obat tetes telinga

  1. Sebagian obat tetes telinga adalah suspensi, obat ini harus dikocok terlebih dahulu sebelum digunakan. Baca petunjuk pada kemasan obat dengan seksama sebelum menggunakannya.
  2. Cuci tangan.
  3. Sebaiknya duduklah di depan cermin agar Anda bisa melihat apa yang Anda lakukan.
  4. Buka tutup botol obat tetes telinga.
  5. Miringkan kepala Anda pada salah satu sisi atau berbaringlah ke salah atau sisi sehingga telinga yang akan diobati menghadap ke atas.
  6. Tarik cuping telinga dengan perlahan.
  7. Pegang botol atau pipet obat tetes telinga tepat di atas lubang telinga, lalu remas dengan lembut dan sesuaikan jumlah tetesan dengan dosis yang disarankan.
  8. Tahan kepala Anda selama beberapa menit setelah penetesan. Ini agar obat menyebar ke dalam liang telinga.
  9. Bersihkan sisa-sisa obat tetes telinga dengan tisu bersih.
  10. Ulangi prosedur ini pada telinga yang lain jika pengobatan adalah untuk dua telinga.
  11. Pasang kembali tutup botol.
  12. Berhati-hatilah agar jangan sampai ujung botol atau pipet tersentuh dengan benda apapun, termasuk jari Anda.

Saran bermanfaat lainnya terkait penggunaan obat tetes telinga

  • Dalam meneteskan obat tetes telinga, mungkin akan lebih mudah bila dibantu oleh orang lain. Berbeda seperti obat tetes mata, jumah tetesan obat tetes telinga seringkali tidak bisa dirasakan apabila penetesannya dilakukan sendiri.
  • Pastikan telinga Anda kering saat menggunakan obat tetes telinga. Umumnya, telinga tidak boleh kemasukan air sampai pengobatan selesai.
  • Jangan menggunakan satu obat tetes telinga secara bersama-sama (dengan orang lain).
  • Kadaluarsa. Jangan pernah menggunakan obat tetes telinga yang sudah kadaluarsa, karena bisa saja sudah terkontaminasi kotoran atau bakteri. Obat tetes telinga tidak boleh digunakan lagi setelah empat minggu sejak dibuka. Jadi kadaluarsa disini bukan hanya berdasarkan tanggal kadaluarsa pada kemasan, tapi juga kadaluarsa terkait penggunaannya. Baca petunjuk pada kemasan, tuliskan kapan tanggal Anda membukanya sehingga Anda tahu kapan harus membuangnya.
  • Beberapa jenis tetes telinga tidak boleh digunakan pada orang dengan kerusakan gendang telinga.
  • Jangan melebihi dosis yang disarankan dokter atau apoteker atau petunjuk pada kemasan.
  • Jangan sembarangan membuang bekas botol obat tetes telinga.
  • Obat tetes telinga hanya boleh digunakan di telinga, tidak boleh diteteskan ke mata atau bagian tubuh lain, apalagi diminum.
  • Selalu jauhkan obat tetes telinga dari jangkauan anak-anak.
Gambar: Stanford.edu

Cara Menggunakan Obat Tetes Mata

Cara menggunakan obat tetes mata

Apa itu obat tetes mata?

Obat tetes mata adalah larutan atau suspensi steril dari obat yang difungsikan untuk menciptakan efek lokal langsung pada mata.

Cara menggunakan obat tetes mata

  1. Bacalah petunjuk obat tetes mata pada kemasan. Ada beberapa jenis obat tetes mata yang harus dikocok terlebih dahulu sebelum digunakan.
  2. Cuci tangan.
  3. Sebaiknya duduk di depan cermin sehingga Anda bisa melihat apa yang Anda lakukan.
  4. Bersihkan mata dari seluruh sisa-sisa air mata atau kotoran mata dengan tisu bersih.
  5. Buka tutup botol obat tetes mata.
  6. Condongkan kepala Anda ke belakang.
  7. Tarik dengan lembut kelopak mata bawah, sehingga membentuk kantung dan melihatlah ke atas (ke arah kelopak mata atas).
  8. Pegang botol atau pipet obat tetes mata, lalu remas dengan lembut sehingga satu tetesan jatuh ke mata. Remas lagi botol obat jika dosis yang disarankan lebih dari satu tetes. Perlu diperhatikan, lokasi meneteskannya adalah pada kelopak mata bawah (pada kantung), bukan pada mata hitam. Dan jangan sampai ujung botol mengenai mata Anda.
  9. Kedip-kedipkan mata sehingga cairan menyebar ke seluruh permukaan bola mata.
  10. Bersihkan sisa cairan obat tetes mata yang keluar dari mata dengan tisu bersih.
  11. Ulangi langkah ini pada mata yang satu lagi (jika pengobatan untuk dua mata).
  12. Tutup kembali botol.
  13. Berhati-hatilah agar jangan sampai ujung botol atau pipet obat tetes mata tersentuh dengan apapun, termasuk jari Anda.
  14. Jika Anda menggunakan lebih dari satu jenis obat tetes mata. Tunggulah sekitar 5 menit setelah menggunakan tetes mata yang pertama.

Saran lain terkait penggunaan obat tetes mata

  • Sebagian orang mungkin tidak mampu meneteskan sendiri obat tetes mata. Anda bisa meminta bantuan orang lain, namun dengan syarat orang tersebut mengikuti prosedur seperti di atas.
  • Jangan menggunakan satu obat tetes mata secara bersama-sama (dengan orang lain).
  • Lensa kontak: Jika Anda pengguna lensa kontak, jangan memakainya saat menggunakan obat tetes mata kecuali dokter, apoteker atau ahli optik mengizinkannya. Hal ini karena beberapa jenis obat tetes mata mengandung zat-zat yang dapat diserap oleh lensa kontak, yang dapat menimbukan reaksi buruk pada mata. Umumnya, jika obat tetes mata Anda mengandung pengawet benzalkonium klorida, Anda tidak boleh mengenakan lensa kontak sampai proses pengobatan selesai.
  • Jenis obat tetes mata tertentu dapat menimbulkan efek samping pandangan kabur. Anda tidak boleh mengemudi atau mengoperasikan mesin hingga pandangan normal kembali.
  • Sebagian orang merasakan matanya perih setelah menggunakan obat tetes mata. Hal ini biasanya bersifat sementara dan singkat. Namun jika perih berlanjut, atau mata mengalami iritasi, atau setelah pengobatan gejala mata Anda memburuk, segera hubungi dokter.
  • Kehamilan dan menyusui: Jika tengah hamil atau menyusui, Anda tidak boleh menggunakan obat tetes mata kecuali memang diizinkan dokter. Obat mata dapat memberikan efek merugikan pada janin atau pada bayi yang minum ASI karena obat ini akan diserap ke dalam aliran darah. Anda dapat meminimalkan kadar obat yang akan terserap oleh aliran darah dengan cara menekan saluran air mata ketika meneteskan obat, dan tekan terus hingga beberapa menit setelahnya. Saluran air mata adalah bagian sudut mata yang paling dekat dengan hidung.
  • Penyimpanan, sebagian (tidak semua) obat tetes mata harus disimpan di lemari pendingin. Baca kembali petunjuk pada kemasan.
  • Kadaluarsa: Jangan pernah menggunakan obat tetes mata yang kadaluarsa karena obat itu tidak lagi efektif dan an bahkan berubah menjadi racun. Umumnya, obat tetes mata tidak boleh digunakan lagi setelah satu bulan sejak dibuka, dan sebagian obat tetes mata lainnya tidak boleh digunakan setelah satu minggu dibuka. Baca kembali petunjuk pada obat tetes mata dan tuliskan tanggal kapan Anda membukanya sehingga Anda tahu kapan harus membuangnya.
  • Jangan sembarangan membuang obat tetes mata karena itu adalah bahan kimia. Jika perlu, kembalikan lagi obat tersebut ke apotik untuk dibuang dengan benar. Namun sayang, langkah baik seperti ini terkadang hanya menjadi bahan tertawaan.
  • Jika lupa meneteskan obat tetes mata, segera teteskan pada saat Anda ingat, kemudian lanjutkan waktu pengobatan seperti biasa. Namun jika jarak tetesan berikutnya sudah terlalu dekat, lebih baik tinggalkan saja.
  • Selalulah meneteskan sesuai dengan saran dokter atau sesuai dengan petunjuk pada kemasan, jangan meneteskan lebih dari yang direkomendasikan.
  • Jauhkan obat tetes mata dari jangkauan anak-anak.
  • Obat tetes mata tidak boleh diminum. Segera hubungi dokter jika anak Anda meminumnya.
Gambar: www.allaboutvision.com

08 September 2014

8 Kelompok Vitamin B Lengkap Beserta Fungsinya

Vitamin B Kompleks

Vitamin secara alami terdapat dalam makanan. Sejumlah kecil vitamin dibutuhkan untuk berbagai fungsi tubuh dan pembentukan sel-sel darah merah. Ada 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh kita, 8 diantaranya tergolong dalam kelompok vitamin B (vitamin B kompleks).

Kelompok vitamin B bukan merupakan sumber energi untuk tubuh, meskipun acapkali kita melihat iklan suplemen di televisi yang mengatakan hal ini. Memang benar bahwa jika tubuh tidak mendapatkan kelompok vitamin B, maka tubuh akan kekurangan energi.

Vitamin B dalam makanan

Meskipun kelompok vitamin B mudah ditemukan dalam berbagai jenis makanan, namun vitamin-vitamin ini mudah larut dalam air. Vitamin-vitamin ini mudah rusak, terutama bila terpapar dengan alkohol atau karena proses memasaknya.

Pengolahan bahan makanan juga dapat mengurangi kadar kelompok vitamin B, seperti pada proses pembuatan tepung, roti dan bahkan beras (beras yang masih berkulit ari jauh lebih baik).

Tubuh tidak memiliki kapasitas yang besar untuk menyimpan sebagian besar kelompok vitamin B (kecuali B12 dan asam folat yang disimpan di dalam hati). Orang yang memiliki pola makan buruk selama beberapa bulan kemungkinan akan kekurangan kelompok vitamin B.

Suplemen vitamin B

Mengonsumsi suplemen vitamin B kompleks bisa jadi dapat menutupi kekurangan vitamin pada seseorang. Namun perlu diingat, bahwa jangan sampai menebak-nebak sendiri Anda kekurangan vitamin B, karena vitamin B yang dikonsumsi dalam jumlah besar akan menjadi racun bagi tubuh. Mintalah saran kepada dokter atau ahli gizi sebelum memutuskan mengonsumsi rutin vitamin B.

Delapan kelompok vitamin B

Vitamin B terdiri dari 8 jenis:
  • Thiamin (B1)
  • Riboflavin
  • Niacin
  • Asam pantotenat
  • Biotin
  • Piridoksin (B6)
  • Folat (disebut sebagai asam folat ketika disertakan dalam suplemen)
  • Sianokobalamin (B12).

Thiamin (B1)

Thiamin juga dikenal sebagai vitamin B1 yang diperlukan tubuh untuk membantu mengubah glukosa menjadi energi dan berperan aktif untuk kesehatan fungsi saraf.

Beberapa fakta thiamin, antara lain:
  • Sumber terbaik thiamin adalah biji-bijian, gandum, kacang-kacangan dan sereal gandum.
  • Gejala kekurangan thiamin adalah kebingungan, lekas marah, miskin koordinasi kaki dan tangan, letargi (tidak fokus dan tidak sigap), dan kelemahan pada otot.
  • Penyakit beri-beri 'basah' dan 'kering' disebabkan oleh kekurangan thiamin, yang akan mempengaruhi kardiovaskular, otot, pencernaan dan sistem saraf. Penderita beri-beri kering mengalami kerusakan pada sistem saraf, degenerasi saraf, kesemutan di seluruh tubuh, miskin koordinasi kaki dan tangan, dan nyeri mendalam pada otot betis. Sedangkan gejala beri-beri basah lebih berhubungan dengan sistem kardiovaskular, seperti pembesaran jantung, gagal jantung dan edema (pembengkakan) hebat.
  • Sindrom Wernicke-Korsakoff (juga disebut 'otak basah') diakibatkan karena minim asupan thiamin dan konsumsi alkohol berlebih. Alkohol akan mengurangi penyerapan thiamin di dalam usus dan meningkatkan ekskresinya dari ginjal. Gejala penyakit ini adalah bola mata bergerak secara spontan, kelumpuhan otot mata, limbung, dan kekacauan mental. 

Riboflavin

Riboflavin utamanya digunakan untuk memproduksi energi, menjaga kesehatan penglihatan dan kesehatan kulit.

Beberapa fakta riboflavin, antara lain:
  • Sumber terbaik riboflavin adalah susu, yoghurt, keju, roti dan sereal gandum, putih telur, sayuran berdaun hijau, daging, ragi, hati dan ginjal.
  • Kekurangan riboflavin (ariboflavinosis) cukup jarang terjadi dan biasanya disertai dengan kekurangan kelompok vitamin B lainnya. Orang-orang yang berisiko mengalami ariboflavinosis adalah mereka yang mengonsumsi alkohol secara berlebihan, dan mereka yang tidak mengonsumsi susu atau produk olahan susu. Gejalanya antara lain, peradangan pada lidah, pecah/retak pada lidah dan sudut mulut, cemas, kelopak mata meradang dan peka terhadap cahaya, rambut rontok, kornea merah, dan ruam kulit. 

Niacin

Niacin diperlukan tubuh untuk mengubah karbohidrat dan lemak menjadi energi. Niacin akan membantu menjaga kesehatan kulit dan sistem saraf dan pencernaan. Tidak seperti kelompok vitamin B lainnya, niacin cenderung mampu bertahan dalam panas, dan kandungannya masih tinggi meskipun sudah dimasak.

Beberapa fakta niacin, antara lain:
  • Sumber terbaik niacin adalah daging, ikan, unggas, susu, telur, roti dan sereal gandum, kacang-kacangan, jamur dan hampir semua makanan yang mengandung protein.
  • Mengonsumsi niacin secara berlebihan akan mempengaruhi sistem saraf dan lemak darah. Ketika terjadi perubahan dalam lemak darah, efek samping seperti kemerahan, gatal, mual, dan potensi kerusakan hati dapat terjadi.
  • Kekurangan niacin (pellagra) sering terjadi pada orang mengonsumsi alkohol secara berlebihan atau diet hanya berupa makanan pokok jagung. Penyebab lainnya adalah karena pencernaan seseorang tidak mampu menyerap niacin dengan efisien. Gejala utama pellagra adalah 3D, yaitu demensia, diare dan dermatitis. Gejala lainnya adalah lidah bengkak dan meradang, lekas marah, kehilangan nafsu makan, kekacauan mental, lemah dan pusing. Jika tidak diobati, pellagra dapat menyebabkan kematian. 

Asam pantotenat

Asam pantotenat diperlukan tubuh untuk metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak serta untuk memproduksi sel darah merah dan hormon steroid.

Beberapa fakta asam pantotenat, antara lain:
  • Sumber asam pantotenat hampir ditemukan pada setiap jenis makanan. Namun sumber yang terbaik adalah dari hati, daging, susu, ginjal, telur, ragi, dan kacang-kacangan.
  • Kekurangan asam pantotenat sangat jarang terjadi. Gejalanya adalah hilang nafsu makan, lemah, insomnia, sembelit, muntah dan gangguan usus. 

Biotin

Vitamin yang satu ini diperlukan tubuh untuk metabolisme energi, sintesis lemak, metabolisme asam amino dan sintesis glikogen. Asupan tinggi biotin dapat berkontribusi meningkatkan kadar kolesterol darah.

Beberapa fakta biotin, antara lain:
  • Sumber terbaik biotin adalah dari kembang kol, kuning telur, kacang, hati, ayam, ragi dan jamur.
  • Kekurangan biotin sangat langka terjadi karena biotin umum ditemukan pada hampir setiap jenis makanan, dan tubuh juga hanya membutuhkannya dalam jumlah yang sedikit. Makan putih telur secara berlebihan, misalnya pada binaragawan, dapat menyebabkan kekurangan biotin, karena protein dalam putih telur dapat menghambat penyerapan biotin. Gejala kekurangan biotin antara lain kulit pucat, lidah pecah-pecah atau nyeri, depresi, halusinasi, gerakan jantung abnormal, kehilangan nafsu makan, mual, kulit kering dan bersisik, rambut rontok, nyeri otot, dan lemah. 

Vitamin B6 (piridoksin)

Piridoksin digunakan tubuh untuk metabolisme karbohidrat dan protein, pembentukan sel darah merah dan sebagai bahan kimia otak tertentu. Vitamin B6 sangat mempengaruhi proses dan perkembangan otak, fungsi kekebalan tubuh dan kerja hormon steroid.

Beberapa fakta vitamin B6, antara lain:
  • Sumber terbaik vitamin B6 adalah biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, ikan dan kerang, daging dan unggas, hati, dan buah-buahan.
  • Asupan berlebih vitamin B6 biasanya disebabkan karena mengonsumsi suplemen, hal ini dapat menyebabkan kerusakan saraf. Gejalanya seperti kesulitan berjalan, dan mati rasa pada kaki atau tangan. Mengonsumsi suplemen vitamin B6 dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen.
  • Ada beberapa bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa vitamin B6 dapat bermanfaat untuk pengobatan sindrom pramenstruasi (PMS) dan carpal tunnel syndrome. Mintalah saran dokter sebelum mengonsumsi suplemen vitamin ini (di atas 100 mg per hari) karena overdosisnya dapat menyebabkan kerusakan saraf.
  • Kekurangan vitamin B6 biasanya terjadi pada orang mengonsumsi alkohol secara berlebihan, wanita (terutama yang menggunakan pil KB), orang lanjut usia dan orang dengan penyakit tiroid. Gejala kekurangan vitamin B6 adalah insomnia, depresi, anemia, sudut mulut retak, lekas marah, kedutan otot, kebingungan dan dermatitis. 

Asam folat (folat)

Folat dibutuhkan tubuh untuk pembentukan sel darah merah, yang mana bertugas mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh. Folat juga membantu perkembangan sistem saraf pada janin, serta sintesis DNA dan pertumbuhan sel. Wanita usia subur sangat disarankan mengonsumsi makanan yang kaya akan folat.

Selama kehamilan, seorang ibu disarankan untuk mengonsumsi suplemen atau makanan yang kaya akan folat. Hal ini untuk meminimalisir risiko cacat tabung saraf seperti spina bifida pada bayi. Asam folat adalah bentuk sintetis dari folat, dan dikemas dalam bentuk suplemen dan makanan-makanan olahan.

Beberapa fakta tentang folat, antara lain:
  • Sumber terbaik folat adalah sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, hati, unggas telur, sereal, dan buah jeruk.
  • Mengonsumsi folat melebihi kebutuhan tubuh umumnya tidak berbahaya, meskipun bisa saja menyebabkan malaise, iritabilitas dan disfungsi usus bila dikonsumsi lebih dari 1.000 mg per hari. 
  • Gejala kekurangan folat antara lain berat badan menurun, lemah, anemia. 

Vitamin B12 (sianokobalamin)

Vitamin B12 digunakan tubuh untuk membantu memproduksi dan mempertahankan selubung mielin pada saraf, kemampuan mental, pembentukan sel darah merah dan pengubahan beberapa asam lemak dan asam amino untuk menghasilkan energi. Vitamin B12 berhubungan erat dengan folat, karena kerja keduanya saling melengkapi.

Beberapa fakta vitamin B12, antara lain:
  • Sumber terbaik vitamin B12 adalah hati, daging, susu, keju, telur, dan terdapat hampir di semua makanan hewani.
  • Kekurangan vitamin B12 paling sering ditemui pada orang lanjut usia, vegetarian (karena vitamin B12 hanya ditemukan pada makan hewani), dan bayi yang menyusu (ASI) dari ibu yang vegetarian. Gejalanya antara lain lemah, kurang nafsu makan dan berat badan menurun, apatis dan depresi, anemia, dan degenerasi saraf perifer yang dapat berkembang menjadi kelumpuhan.