31 Agustus 2014

Coklat: Berat Badan, Migrain hingga Jerawat

Coklat
Coklat merupakan makanan yang tinggi gula dan lemak. Mengonsumsi coklat dalam porsi yang sedikit akan bermanfaat bagi kesehatan, namun terlalu banyak makan coklat akan memberikan efek buruk bagi kesehatan secara umum.

Salah satu dampak buruk coklat apabila dikonsumsi secara berlebihan adalah naiknya berat badan atau kesulitan dalam mempertahankan berat badan yang sehat.

Banyak pendapat yang mengatakan bahwa di dalam biji kakao (buah yang digunakan untuk membuat coklat) dapat membantu mencegah penyakit jantung, kanker, dan penyakit degeneratif lainnya, namun hal ini belum tentu benar, masih harus dibuktikan dengan bukti-bukti penelitian.

Nutrisi dan Komponen Aktif pada Coklat

Kandungan gizi yang terdapat di dalam coklat bisa berbeda-beda, hal ini disebabkan karena proses pengolahannya yang berbeda-beda. Tapi pada umumnya coklat mengandung sejumlah kecil nutrisi penting seperti protein, vitamin E, kalsium, fosfor, magnesium, zat besi, tembaga dan antioksidan.

Sementara coklat dapat dikategorikan sebagai makanan sehat, namun waspadalah dengan kadar gula dan lemaknya yang tinggi. Makan coklat terlalu banyak dapat membuat seseorang kesulitan dalam mempertahankan berat badannya yang sehat, dan akan mengurangi nafsu makan untuk makanan sehat lainnya. Sewajarnya, coklat sebaiknya hanya dikonsumsi sebanyak 25 gram dan itupun hanya sesekali.

Hubungan Coklat dan Migrain

Migrain adalah jenis sakit kepala yang disebabkan karena kekejangan pada arteri yang menuju otak. Mekanismenya masih belum jelas, namun sejumlah pemicu migrain berhasil diidentifikasi. Jenis-jenis makanan tertentu seperti coklat, diyakini sebagian ahli dapat berperan sebagai pemicu migrain. Namun fakta ini masih harus didukung bukti-bukti penelitian lebih lanjut.

Hubungan Coklat dan Jerawat

Selain menyebabkan naiknya berat badan, coklat juga dituduh sebagai penyebab jerawat. Namun hingga saat ini belum ada bukti meyakinkan bahwa coklat dapat menyebabkan jerawat. Penelitian yang ada sebelumnya juga belum mengidentifikasi senyawa, bahan atau bahan kimia alami yang terdapat dalam coklat yang dapat memicu pertumbuhan jerawat atau memperparah jerawat.

Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa diet indeks glikemik tinggi yang dikombinasikan dengan asupan tinggi karbohidrat olahan (seperti gula yang terdapat dalam coklat) memiliki hubungan dengan jerawat.

Coklat dan Berat Badan yang Sehat

Mengonsumsi makanan bergizi dan diet seimbang merupakan langkah terbaik untuk mempertahankan berat badan yang sehat. Lima kelompok makanan sehat yaitu:
  • Buah-buahan
  • Sayur-sayuran
  • Kacang-kacangan
  • Biji-bijian dan gandum
  • Daging atau unggas tanpa lemak, ikan, telur, tahu dan tempe
  • Susu, yoghurt dan keju. 

Mengonsumsi coklat dan minuman manis secara berlebihan, ditambah lagi tubuh tidak berolahraga menjadi penyebab utama naiknya berat badan seseorang. Anehnya, coklat yang dijual saat ini banyak yang dikemas dalam porsi yang besar, dan iklan-iklannya di televisi telah mengubah persepsi orang bahwa itulah porsi standar coklat untuk dikonsumsi, padahal porsi yang dibutuhkan jauh lebih kecil dari itu.

Coklat juga merupakan makanan padat energi, artinya sebagian besar kandungannya adalah energi. Porsi yang wajar untuk mengonsumsi coklat adalah sekitar 25 gram, yakni sekitar setengah dari coklat kecil atau sepersepuluh dari coklat yang besar. Jika memang Anda sangat menyukai coklat dan sulit untuk menguranginya, cobalah ganti dengan susu skim atau minuman coklat rendah lemak.

Meskipun begitu, meyakini coklat sebagai penyebab naiknya berat badan juga tidak sepenuhnya benar. Karena apabila si penikmat coklat juga mengonsumsi makanan sehat dan rutin berolahraga, maka hal ini tidak akan terjadi.

Coklat dan Antioksidan

Karena salah satu tujuan proses pengolahan coklat adalah untuk menghilangkan rasa pahitnya, maka coklat umumnya merupakan sumber antioksidan yang buruk. Tidak ada yang dapat diharapkan dari coklat sebagai antioksidan. Sebaliknya, konsumsilah buah dan sayuran, termasuk teh hijau atau hitam, karena ini adalah cara terbaik meningkatkan asupan antioksidan tanpa perlu tubuh kita diisi dengan lemak atau gula yang berlebih seperti yang ditemukan pada coklat.

30 Agustus 2014

Fungsi dan Akibat Kekurangan Vitamin B12

Vitamin B12 dan sumbernya
Sudah terpenuhikah kebutuhan vitamin B12 Anda? Banyak orang yang tidak memenuhi kebutuhan vitamin B12, hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Vitamin B12 sangat diperlukan tubuh, salah satunya untuk membantu membentuk DNA dan sel-sel darah merah, menjaga kesehatan saraf dan untuk fungsi tubuh lainnya.

Sumber vitamin B12 dapat diperoleh dari makanan, seperti daging, unggas, makanan laut, susu dan telur dan dari suplemen. Seberapa banyak vitamin B12 yang Anda butuhkan akan tergantung dari berapa usia Anda.

Gejala Kekurangan Vitamin B12

Kekurangan atau defisiensi vitamin B12 dalam tingkatan yang ringan akan menyebabkan gejala ringan atau mungkin tidak dirasakan. Namun jika diabaikan kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan gejala:
  • Lemah dan lekas lelah
  • Pusing
  • Denyut jantung dan pernapasan cepat (dapat terjadi sesak terutama setelah berolahraga)
  • Kulit pucat (kuning)
  • Kesulitan berkonsentrasi atau sulit mengingat sesuatu
  • Mudah memar atau berdarah, termasuk gusi dapat mengalami perdarahan
  • Berat badan menurun
  • Diare atau konstipasi
  • Nyeri sendi.

Pada kasus kekurangan vitamin B12 yang berat, penderita dapat mengalami:
  • Kebingungan, halusinasi dan depresi
  • Kesulitan berjalan (hilang keseimbangan)
  • Mati rasa atau kesemutan pada kaki atau tangan
  • Inkontinensia (tidak mampu mengontrol kemih)
  • Hipotensi (tekanan darah rendah)
  • Gangguan penglihatan
  • Demensia
  • Psikosis (kondisi pikiran abnormal).

Kekurangan vitamin B12 juga dapat meningkatkan risiko infertilitas dan sedikit keterkaitan dengan peningkatan risiko kanker.

Penyebab Kekurangan Vitamin B12

Kekurangan vitamin B12 dapat terjadi jika Anda mengalami salah satu dari beberapa kondisi di bawah ini:
  • Berusia diatas 50 tahun (wanita lebih sering)
  • Gastritis atropi (lapisan perut yang menipis)
  • Anemia pernisiosa, yakni tubuh kesulitan menyerap vitamin B12
  • Pembedahan yang menghilangkan atau mengangkat bagian dari perut atau usus kecil, termasuk pembedahan untuk menurunkan berat badan
  • Penyakit yang mempengaruhi usus kecil, seperti penyakti Crohn, penyakti celiac, pertumbuhan bakteri atau parasit
  • Kebiasaan minum alkohol
  • Gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti penyakit Graves' atau lupus.

Menggunakan beberapa jenis obat-obatan juga dapat menyebabkan kekurangan vitamin B12, seperti metformin (obat diabetes), colchicine, neomycin, beberapa jenis antikonvulsan yang digunakan untuk mengobati epilepsi, dan obat penetral asam seperti antasida (obat maag) karena asam lambung juga diperlukan dalam penyerapan vitamin B12.

Selain itu, seorang vegetarian, yang mana tidak mengonsumsi makanan hewani, juga berisiko tinggi kekurangan vitamin B12, karena vitamin B12 tidak ditemukan dalam buah dan sayuran. Bayi yang lahir dari seorang ibu vegetarian juga mungkin kekurangan vitamin B12.

Sedangkan bagi orang yang berusia lebih dari 50 tahun, produksi asam lambung mereka juga menurun sehingga menyebabkan menurunnya tingkat penyerapan vitamin B12.

Pengobatan Kekurangan Vitamin B12

Pengobatan kekurangan vitamin B12 akan tergantung dari penyebabnya. Dan tujuan pengobatannya adalah untuk meningkatkan kadar vitamin B12 dalam tubuh.

Jika kekurangan vitamin B12 terjadi karena anemia pernisiosa atau masalah dalam penyerapan vitamin B12, penderita harus mendapatkan vitamin B12 pengganti, biasanya dilakukan dengan suntikan vitamin B12 (hydroxocobalamin). Pada tahap awal pengobatan biasanya suntikan dilakukan 6 kali dalam satu bulan, kemudian 1 atau 3 bulan sekali tergantung tingkat keparahan.

Jika kekurangan vitamin B12 disebabkan karena Anda seorang vegetarian atau tidak mengonsumsi makanan hewani, maka pola makan Anda harus diubah atau dengan mengonsumsi suplemen vitamin B12 (cyanocobalamin).

Pada umumnya, pengobatan untuk kekurangan vitamin B12 cukup gampang dan efektif. Meskipun mudah ditangani, namun jangan sampai Anda mengabaikannya karena dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen jika tidak segera diatasi setelah 6 bulan sejak gejala dimulai.

Mencegah Kekurangan Vitamin B12

Rata-rata kebutuhan harian B12 untuk orang dewasa adalah 2,4 mikrogram. Dan seperti kebanyakan vitamin, vitamin B12 tidak dapat diproduksi oleh tubuh, vitamin ini hanya bisa didapat dari makanan atau suplemen. Jika pola makan Anda sehat dan tidak memiliki suatu kondisi yang dapat mempengaruhi penyerapan vitamin B12, maka tidak mungkin Anda kekurangan vitamin B12.

Jika Anda seorang vegetarian atau karena alasan tertentu tidak dapat mengonsumsi makanan hewani, seperti daging, unggas, makanan laut, susu dan telur atau memiliki kondisi atau penyakit tertentu yang membuat tubuh kesulitan menyerap vitamin B12, maka dapat diatasi dengan mengonsumsi makanan yang sudah diperkaya dengan vitamin B12.

Article Resources
  • WebMD. "Vitamin B12 Deficiency" diakses pada 29 Agustus 2014. http://www.webmd.com/food-recipes/guide/vitamin-b12-deficiency-symptoms-causes
  • Hardvard Health Publications. "Vitamin B12 deficiency can be sneaky, harmful" diakses pada 29 Agustus 2014. http://www.health.harvard.edu/blog/vitamin-b12-deficiency-can-be-sneaky-harmful-201301105780
  • Medline Plus. "Anemia-B12 deficiency diakses pada 29 Agustus 2014. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000574.htm
  • Patient. "Vitamin B12 Deficiency and Pernicious Anaemia" diakses pada 29 Agustus 2014. http://www.patient.co.uk/health/vitamin-b12-deficiency-and-pernicious-anaemia
  • Bupa. "Vitamin B12 deficiency anaemia" diakses pada 29 Agustus 2014. http://www.bupa.co.uk/individuals/health-information/directory/v/anaemia-b12

29 Agustus 2014

Apa Itu Virus Ebola, Apa Gejalanya dan Adakah Obatnya?

Ebola

Ribuan orang telah meninggal dunia akibat virus ebola. Kasus terbanyak terjadi di Afrika Barat, sehingga WHO pernah menetapkannya sebagai wabah darurat kesehatan internasional. Sebenarnya virus apakah Ebola ini, apa saja gejala yang diakibatkannya dan bagaimana pengobatannya?

Apa itu penyakit Ebola?

Virus Ebola pertama kali ditemukan di beberapa negara Afrika. Virus Ebola yang pertama ditemukan pada tahun 1976 di dekat Sungai Ebola yang saat ini menjadi wilayah Republik Demokratik Kongo. Sejak saat itu, wabah Ebola muncul secara sporadis di Afrika.

Penyakit virus Ebola (Ebola virus disease/EVD) sebelumnya dikenal sebagai demam berdarah Ebola, adalah penyakit yang berbahaya dan mematikan bagi manusia. Ebola disebabkan karena sebuah virus mematikan yang dikenal sebagai virus Ebola.

Berbeda dengan cara penularan virus lain seperti virus influenza atau campak, virus Ebola awalnya ditularkan ke manusia dari hewan seperti monyet, simpanse atau kelelawar buah, kemudian manusia yang terinfeksi akan menularkannya ke manusia lain melalui kontak langsung dengan darah (termasuk kulit yang terluka), sekresi (urin, liur, tinja, muntah dan air mani), organ atau cairan tubuh lainnya. Juga dapat ditularkan melalui jarum suntik atau peralatan lainnya yang sudah terkontaminasi.

Mereka yang merawat pasien Ebola dan yang menguburkan korban Ebola seringkali tertular penyakit ini. Hal ini karena pelaku tidak mengenakan pakaian pelindung yang baik seperti masker, baju khusus dan sarung tangan.

Apa saja gejala Ebola?

Ketika sudah menyebar di dalam tubuh, virus Ebola akan merusak organ dan sistem kekebalan tubuh. Gejala Ebola baru akan muncul 2 sampai 21 hari setelah terinfeksi, namun kejadian yang tersering adalah antara 8-10 hari.

Gejala Ebola meliputi:
  • Demam (lebih dari 38,6°C)
  • Nyeri otot dan sendi
  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan
  • Lemah
  • Sakit perut yang disertai muntah, hilang nafsu makan, diare
  • Ruam
  • Gangguan fungsi hati dan ginjal. 

Seiring penyakit bertambah parah, penderita akan mengalami perdarahan di dalam tubuh seperti di mata, telinga, dan hidung. Sebagian lainnya juga mengalami muntah atau batuk dan diare berdarah.

Apakah Ebola bisa disembuhkan?

Mendiagnosis Ebola tidak bisa hanya dari gejalanya, karena gejalanya bisa mirip dengan gejala penyakit lain, terlebih lagi bila masih fase awal penyakit. Dibutuhkan pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosa Ebola.

Hingga saat ini belum ditemukan vaksin atau obat yang efektif untuk Ebola, tapi penderita Ebola dapat terus bertahan hidup jika mereka mendapatkan perawatan yang baik di rumah sakit.

Perawatan untuk Ebola yaitu:
  • Pemberian cairan intravena dan menyeimbangkan elektrolit (garam tubuh)
  • Mempertahankan status oksigen dan tekanan darah
  • Mengatasi gejalanya dan infeksi lain (bila ada). 

Secara umum, peluang bertahan hidup dari Ebola tidaklah besar. Ebola termasuk salah satu penyakit yang paling mematikan di dunia, menyebabkan 90 persen kematian jika tidak ditangani.

Apakah Ebola bisa menyebar ke Indonesia?

Sejak ditemukannya virus Ebola pada tahun 1976, sampai saat ini seluruh kasus kematian Ebola hanya terjadi di Afrika.

Di masa lalu, wabah Ebola telah terjadi di Republik Demokratik Kongo, Gabon, Sudan Selatan, Pantai Gading, Uganda, Republik Kongo dan Afrika Selatan (wabah impor). Dan terakhir pada 2014 lalu terjadi di Guinea, Liberia, Sierra Leone, dan Nigeria.

Meskipun saat ini Indonesia tidak termasuk berisiko tinggi Ebola, namun Ebola dapat menyebar dari luar negeri melalui orang yang melakukan perjalanan ke Indonesia. Untuk itulah bandara dan pelabuhan di Indonesia harus memperketat pemeriksaan terhadap orang-orang yang datang dari luar negeri, termasuk warga negara Indonesia sendiri yang kembali dari luar negeri.

Selain itu, para pengawak pesawat dan kapal seluruh dunia khususnya Indonesia harus bisa mengenali gejala-gejala Ebola demi menghindari kemungkinan mereka membawa penderita Ebola.

Article Resources
  • Centers for Disease Control and Prevention. Ebola Hemorrhagic Fever, diakses pada 27 Agustus 2014. http://www.cdc.gov/vhf/ebola/
  • WebMD. Ebola Virus Infection diakses pada 27 Agustus 2014. http://www.webmd.com/a-to-z-guides/ebola-fever-virus-infection
  • Independent. Ebola virus: What is it, what are the symptoms and is there a cure? diakses pada 27 Agustus 2014. http://www.independent.co.uk/news/ebola-virus-explained-what-is-it-what-are-the-symptoms-and-are-there-any-cures-9689755.html

27 Agustus 2014

Hubungan Kadar Hormon dan Obesitas

Obesitas dan risiko penyakit

Hormon adalah pembawa pesan kimia yang mengatur proses di dalam tubuh kita. Hormon juga menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan obesitas. Hormon insulin dan leptin, hormon seks dan hormon pertumbuhan dapat mempengaruhi nafsu makan, distribusi lemak tubuh dan metabolisme (kemampuan tubuh dalam membakar energi). Orang yang mengalami obesitas memiliki kadar tertentu hormon yang membuat metabolisme menjadi abnormal dan akumulasi lemak tubuh.

Sistem kelenjar tubuh manusia, yang dikenal sebagai sistem endokrin, melepaskan hormon ke dalam aliran darah. Sistem endokrin akan bekerjasama dengan sistem saraf dan sistem imun (kekebalan tubuh) untuk membantu kita melakukan berbagai aktivitas dan mengatasi stres. Kadar hormon yang meningkat atau menurun dapat menyebabkan obesitas, dan juga sebaliknya obesitas juga dapat menyebabkan perubahan hormon.

Obesitas dan Hormon Leptin

Hormon leptin diproduksi oleh sel-sel lemak dan disekresikan ke dalam aliran darah kita. Dengan efeknya yang mempengaruhi pusat-pusat tertentu pada otak, hormon leptin dapat menurunkan nafsu makan seseorang. Hormon leptin juga bertugas mengontrol tubuh dalam mengelola lemak.

Karena leptin diproduksi oleh lemak, kadar leptin pada orang yang obesitas cenderung lebih tinggi daripada orang yang memiliki barat badan normal. Namun, meski memiliki kadar hormon leptin yang tinggi, orang-orang yang obesitas tidak lagi sensitif terhadap efek leptin, dan akibatnya mereka cenderung sulit merasa kenyang bahkan ketika setelah makan. Hingga saat ini penelitian terus dilakukan untuk mencari tahu mengapa pesan-pesan dari leptin ini tidak sampai ke otak orang yang obesitas.

Obesitas dan Hormon Insulin

Insulin, yang diproduksi oleh pankreas, merupakan hormon penting tubuh dalam mengelola karbohidrat dan metabolisme lemak tubuh. Insulin menstimulasi serapan glukosa (gula) dari darah di dalam jaringan seperti otot, hati dan lemak. Ini merupakan proses penting, mengingat energi sangat dibutuhkan dalam beraktivitas dan untuk mempertahankan kenormalan kadar glukosa darah.

Pada orang yang obesitas, sinyal insulin terkadang hilang dan jaringan tidak lagi mampu mengendalikan kadar glukosa darah. Keadaan ini dapat mengarah pada pengembangan diabetes tipe II dan sindrom metabolik.

Obesitas dan Hormon Seks

Distribusi lemak tubuh berperan penting dalam pengembangan kondisi yang terkait obesitas seperti penyakit jantung, stroke, dan beberapa jenis arthritis. Lemak yang terdapat di sekitar perut (tubuh berbentuk buah apel) merupakan faktor risiko tinggi untuk mengembangkan penyakit ketimbang lemak yang tersimpan di bokong, pinggul dan paha (tubuh berbentuk buah pir).

Pada wanita pra-menopause, estrogen adalah hormon seks yang diproduksi dalam jumlah yang banyak oleh ovarium. Hormon estrogen bertanggungjawab mendorong ovulasi di setiap siklus menstruasi. Ovarium wanita pasca-menopause tidak lagi memproduksi estrogen dalam jumlah yang banyak, seperti halnya pria yang tidak memproduksi banyak estrogen di dalam testis (buah zakar). Sebaliknya, sebagian besar estrogen wanita pasca menopause dihasilkan di dalam lemak tubuh, meskipun jumlahnya jauh lebih rendah dari yang dihasilkan ovarium sebelum menopause. Pada pria muda, hormon androgen masih diproduksi dalam jumlah yang banyak oleh testis. Seiring bertambahnya usia, tingkat produksi androgen juga menurun secara bertahap.

Perubahan hormon seks pria dan wanita akan berpengaruh pada perubahan distribusi lemak tubuh. Sementara wanita usia subur cenderung menyimpan lemak tubuh mereka di bagian bawah tubuh, pria yang lebih tua dan wanita pasca-menopause cenderung menyimpan lemak mereka di sekitar perut. Pada wanita pasca-menopause yang mengonsumsi suplemen estrogen, tidak terjadi penumpukan lemak di sekitar perut mereka. Penelitian pada hewan juga menunjukkan bahwa minimnya jumlah estrogen akan menyebabkan kenaikan berat badan yang berlebihan.

Obesitas dan Hormon Pertumbuhan

Hormon pertumbuhan diproduksi oleh kelenjar pituitari di dalam otak kita. Hormon pertumbuhan akan mempengaruhi tinggi badan, membantu membangun otot dan tulang, disamping juga mempengaruhi metabolisme. Para peneliti menemukan bahwa kadar hormon pertumbuhan pada orang yang mengalami obesitas lebih rendah daripada orang yang memiliki berat badan normal.

Obesitas dan Faktor Inflamasi

Obesitas juga memiliki hubungan dengan inflamasi (peradangan) kronis tingkat rendah di dalam jaringan lemak. Berlebihnya simpanan lemak dapat menyebabkan stres reaksi pada sel-sel lemak, yang pada gilirannya akan menyebabkan pelepasan faktor pro-inflamasi dari sel-sel lemak itu sendiri dan sel-sel imun dalam jaringan lemak.

Obesitas dan Hormon Sebagai Faktor Risiko Penyakit

Obesitas dikaitkan dengan peningkatan risiko sejumlah penyakit, seperti penyakit jantung, stroke dan beberapa jenis kanker, dan menurunkan kualitas dan usia hidup. Misalnya, pada wanita yang mengalami obesitas, peningkatan produksi estrogen di lemak dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Hal ini menunjukkan bahwa sumber produksi estrogen sangatlah penting.

Obesitas, Hormon dan Perilaku

Orang yang mengalami obesitas memiliki kadar tertentu hormon yang akan mendorong akumulasi lemak tubuh. Perilaku seperti makan berlebihan dan kurang berolahraga, seiring waktu akan membuat tubuh mengatur takaran kebutuhan makannya sendiri dan pendistribusian lemak tubuh yang secara fisiologis lebih memungkinkan menambah berat badan. Tubuh kita akan selalu berusaha menjaga keseimbangan, sehingga tubuh akan menolak apapun gangguan jangka pendek seperti diet.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar leptin dalam darah seseorang akan turun setelah diet rendah energi. Seperti yang telah dijelaskan di atas, kadar leptin yang rendah akan meningkatkan nafsu makan dan memperlambat metabolisme tubuh. Hal inilah yang mungkin menjadi jawaban mengapa badan seseorang kembali gemuk setelah diet dalam jangka waktu tertentu. Ada kemungkinan bahwa suatu hari nanti terapi leptin dapat membantu pelaku diet dalam menjaga berat badan mereka untuk jangka panjang, tetapi hal ini masih diteliti.

Ada bukti yang menunjukkan bahwa perubahan perilaku jangka panjang, seperti makan sehat dan berolahraga teratur, akan melatih tubuh dalam mengontrol kelebihan lemak yang pada akhirnya akan membuat berat badan selalu normal. Penelitian juga menunjukkan bahwa turunnya berat badan karena diet sehat, olahraga atau pembedahan berdampak pada penurunan risiko berkembangnya penyakit jantung, stroke, diabetes, diabetes tipe II dan beberapa jenis kanker.

25 Agustus 2014

Hematuria: Apa Penyebab Darah dalam Urin?

Darah dalam urin
Darah dalam urin dikenal dalam istilah medis sebagai hematuria. Beberapa jenis penyakit atau kondisi tertentu dapat menyebabkan hematuria, seperti infeksi, penyakit ginjal, kanker, dan kelainan darah yang langka.

Pada hematuria, darah di dalam urin bisa saja tidak terlihat (dengan mata) karena jumlahnya yang sangat sedikit. Adanya darah dalam urin merupakan kondisi yang harus disikapi dengan serius meskipun hanya terjadi satu kali.

Jenis Hematuria

Hematuria dibagi dalam dua jenis, yaitu hematuria makroskopik (gross hematuria) dan hematuria mikroskopik (microscopic hematuria).

Hematuria makroskopik

Jika urin berwarna merah atau merah muda atau terdapat gumpalan-gumpalan darah, maka itu hematuria makroskopik.

Hematuria mikroskopik

Jika darah dalam urin tidak bisa dilihat dengan kasat mata (karena jumlahnya yang sedikit), maka itu hematuria mikroskopik. Hematuria mikroskopik hanya dapat dilihat di laboratorium dengan cara memeriksa sampel urin.

Penyebab Darah dalam Urin

Banyak sekali yang dapat menjadi penyebab hematuria. Darah yang terdapat dalam urin juga dapat berasal dari sumber yang berbeda-beda. Di bawah ini adalah beberapa penyebab potensial hematuria.

Infeksi

Infeksi merupakan salah satu penyebab hematuria yang paling sering. Infeksi bisa terjadi pada saluran kemih, kandung kemih, atau pada ginjal. Infeksi terjadi ketika bakteri bergerak naik ke uretra, yaitu saluran yang membawa urin dari kandung kemih untuk dikeluarkan dari tubuh.

Infeksi juga bisa menyebar atau berpindah ke kandung kemih, bahkan hingga ke ginjal. Biasanya keadaan ini akan menimbulkan rasa sakit dan keinginan untuk sering buang air kecil. Infeksi bisa menyebabkan hematuria makroskopik dan hematuria mikroskopik.

Batu

Penyebab lain darah dalam urin yang cukup umum adalah keberadaan batu di ginjal atau kandung kemih. Batu ini merupakan kristal yang terbentuk dari mineral dalam urin. Kristal ini dapat berkembang di kandung kemih atau juga ginjal. Jika batu besar sudah terbentuk, maka akan menyebabkan penyumbatan yang mengakibatkan hematuria dan nyeri yang hebat.

Pembesaran prostat

Pada pria setengah baya atau yang lebih tua, penyebab hematuria yang paling sering adalah pembesaran prostat. Prostat adalah kelenjar yang letaknya tepat di bawah kandung kemih dan di dekat uretra. Ketika prostat sudah membesar, seperti yang sering terjadi pada lansia, maka akan memberikan tekanan pada uretra. Keadaan ini akan menyebabkan gangguan buang air kemih dan dapat menyebabkan hematuria.

Penyakit ginjal

Penyebab hematuria yang kurang umum adalah penyakit ginjal. Ginjal yang sakit dan meradang dapat menyebabkan hematuria. Penyakit ini dapat muncul sendiri dari ginjal atau merupakan komplikasi dari penyakit lain seperti diabetes. Pada anak-anak usia 6-10 tahun, gangguan ginjal poststreptococcal glomerulonephritis dapat menyebabkan hematuria.

Kanker

Kanker kandung kemih, ginjal, atau prostat dapat menyebabkan darah dalam urin. Sayangnya, gejala ini biasanya baru muncul setelah kanker berkembang lebih jauh. Pada saat kanker baru berkembang, mungkin tidak ada gejala yang menyertainya.

Obat-obatan

Beberapa obat-obatan tertentu dapat menyebabkan hematuria. Obat-obat tersebut antara lain penisillin, aspirin, pengencer darah seperti heparin dan warfarin, dan obat kanker yang disebut dengan siklofosfamid.

Penyebab tidak umum

Ada pula penyebab lain hematuria yang tidak umum. Kelainan darah yang langka seperti anemia sel sabit (sickle cell anemia), sindrom Alport, dan hemofilia dapat menyebabkan munculnya darah dalam urin. Olahraga yang berat atau hantaman/pukulan pada ginjal juga dapat menyebabkan hematuria.

Bilakah Membutuhkan Bantuan Medis?

Karena beberapa penyebab hematuria adalah suatu penyakit yang serius, maka segera ke dokter apabila hematuria terjadi. Bahkan, walaupun hanya sedikit darah yang terdapat dalam urin dan itu pun hanya terjadi satu kali, maka tidak boleh diabaikan mengingat penyebabnya bisa saja penyakit yang serius.

Jika di dalam urin tidak didapati darah, namun sering kesulitan atau nyeri saat buang air kecil, nyeri perut, atau sakit pada bagian ginjal, segera periksakan ke dokter, karena ini mungkin mengindikasikan hematuria mikroskopik.

Konsekuensi Mengabaikan Hematuria

Banyak penyebab hematuria yang merupakan kondisi serius. Mengabaikan gejala hematuria konsekuensinya sangat berbahaya. Jika hematuria disebabkan oleh kanker, maka mengabaikannya akan membuat tumor terus tumbuh hingga sampai di titik dimana tidak lagi dapat disembuhkan. Infeksi yang tidak diobati juga pada akhirnya dapat menyebabkan gagal ginjal.

Jika penyebab hematuria adalah pembesaran kelenjar prostat, maka mengabaikannya sama saja membiarkan masalah sering buang air kecil, nyeri yang hebat, dan bahkan kemungkinan kanker. Begitu pula hematuria yang disebabkan oleh batu, mengabaikannya bisa berbahaya. Batu seharusnya dikeluarkan dari tubuh.

Apa yang Dokter Lakukan pada Kasus Hematuria?

Jika dokter dihadapkan pada kasus hematuria, dokter perlu mengetahui jumlah darah yang keluar dan kapan munculnya selama buang air kecil. Selain itu, dokter juga perlu mengetahui frekuensi buang air kecil, ada atau tidaknya rasa sakit, apakah ada gumpalan darah atau obat yang penderita gunakan.

Selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan biasanya akan mengambil sampel urin penderita untuk diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan urin di laboratorium dapat menjelaskan keberadaan darah dan bakteri jika infeksi yang menyebabkannya. Jika tidak ada bakteri yang ditemukan, dokter mungkin akan melakukan tes pencitraan seperti CT Scan, yang memanfaatkan radiasi untuk menghasilkan gambar tubuh.

Pemeriksaan lainnya yang mungkin dilakukan dokter adalah cystoscopy. Sebuah selang/tabung kecil berkamera yang dimasukkan melalui uretra menuju ke kandung kemih. Dengan kamera ini, dokter akan dapat melihat bagian dalam uretra dan kandung kemih untuk menemukan penyebab hematuria.

Mencegah Hematuria

Untuk mencegah hematuria berarti harus mencegah penyebabnya. Untuk mencegah infeksi, minum cukup cairan, segera buang air kecil setelah berhubungan badan, dan terapkan pola dan gaya hidup sehat.

Untuk mencegah batu, minum banyak cairan dan hindari diet tinggi garam dan makanan tertentu seperti bayam dan kelembak (hanya bagi mereka yang berisiko tinggi). Untuk mencegah kanker kandung kemih, hindari merokok, dan hindari paparan bahan kimia dan radiasi.

Article Resources
  • Blood in Urine. Mayo Clinic. Diakses pada 25 Agustus 2014 dari http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/blood-in-urine/basics/causes/con-20032338
  • Hematuria. National Kidney and Urologic Diseases Information Clearinghouse (NKUDIC). Diakses pada 25 Agustus 2014 dari http://kidney.niddk.nih.gov/kudiseases/pubs/hematuria/
  • Urine—Bloody. Medline Plus. Diakses pada 25 Agustus 2014 dari http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003138.htm

24 Agustus 2014

Mengatasi Masalah Jerawat pada Remaja

Jerawat pada remaja

Sering kita mendengar pendapat yang mengatakan bahwa memakan makanan tertentu seperti gorengan, coklat atau kacang dapat menyebabkan jerawat. Pendapat ini salah, karena tidak ada hubungan yang riil antara makanan dan jerawat. Bahkan stres yang intens sekalipun bukanlah penyebab jerawat, meskipun memang dapat memperparah kondisinya.

Jadi apa penyebab jerawat pada remaja? Perubahan hormonlah yang menyebabkan jerawat, itulah mengapa begitu banyak remaja yang terkena jerawat sebelum atau pada saat pubertas. Hormon-hormon ini akan merangsang kelenjar di pori-pori untuk memproduksi minyak lebih banyak, yang pada akhirnya akan menyumbat pori-pori. Untungnya saat ini sudah banyak didapati perawatan jerawat yang efektif dan aman. Remaja masa kini tidak perlu lagi menderita karena jerawat seperti orang-orangtua mereka dahulu. Di bawah ini adalah beberapa hal yang perlu diketahui mengenai langkah-langkah mengatasi jerawat pada remaja.

Mulai obati jerawat dengan obat jerawat

Pilihlah produk obat jerawat yang mengandung benzoil peroksida (benzoyl peroxide) dan asam salisilat (salicylic acid). Obat jerawat yang mengandung asam salisilat akan membersihkan pori-pori, sedangkan benzoil peroksida akan bertugas meredakan peradangan dan juga membunuh atau menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab infeksi.

Selain itu jangan menggunakan obat jerawat lebih dari dua jenis, karena ini hanya akan memperburuk keadaan. Hindari juga produk obat jerawat yang mengandung alkohol, karena dapat mengiritasi kulit. Dan jangan pernah menggaruk, mengorek, memencet dan memecahkan jerawat bila tidak ingin jerawat bertambah parah, karena dapat menyebabkan infeksi dan menciptakan parut permanen pada wajah.

Lakukan perawatan wajah harian

Untuk mengatasi jerawat, rutinlah melakukan 3 perawatan harian berikut ini:

Cuci wajah dengan lembut dua kali sehari

Ketika mencuci wajah, gunakan ujung jari (bukan dengan kain lap) dan gunakan air hangat-hangat kuku. Satu kali gunakan pembersih lembut non sabun dan satu kali lainnya gunakan benzoil peroksida 2,5%. 

Terapkan pengobatan langsung pada jerawat

Setelah mencuci wajah dengan pembersih non sabun, oleskan obat jerawat yang mengandung asam salisilat 2% pada area yang terkena jerawat. Namun jika sebelumnya Anda mencuci wajah menggunakan benzoil peroksida, maka hal ini tidak perlu lagi dilakukan. 

Oleskan pelembab

Gunakan pelembab yang pada labelnya tertera bebas minyak (oil free), tidak menyebabkan jerawat (nonacnegenic) atau tidak menyebabkan komedo (noncomedogenic). Produk seperti ini juga berlaku untuk produk kosmetik dan tabir surya. Untuk siang hari, gunakan produk yang mengandung SPF 30.

Juga sangat disarankan untuk keramas setiap hari jika rambut berminyak, karena wajah harus terhindar dari terkena rambut yang berminyak. Selain itu, Anda juga harus berhati-hati dalam menggunakan topi, helm, masker atau apapun yang dikenakan di wajah. Karena apabila benda-benda ini tidak bersih atau berulang kali dipakai, akan membuat jerawat bertambah parah. Jika jerawat terdapat pada tubuh, segera tanggalkan pakaian Anda yang berkeringat dan segeralah mandi.

Solusi mengatasi jerawat di saat mendadak

Perawatan kulit yang terbaik sekalipun tidak menjamin jerawat tidak tumbuh pada saat hari-hari penting Anda. Jikapun hal itu terjadi, lakukan langkah-langkah berikut:
  • Kompres hangat jerawat selama 10 menit
  • Oleskan obat jerawat yang mengandung asam salisilat 2%. Terapkan dengan lembut, kemudian tekan jerawat pada kedua sisinya dengan cotton bud, jika terlihat ada yang akan kelaur, keluarkan. Namun jangan pernah memencetnya dengan jari. 
  • Jika tidak ada yang keluar, kompreslah dengan es. 

Untuk langkah darurat, Anda juga bisa menggunakan salep hidrokortison 1%, namun ini bukan perawatan yang harus selalu diterapkan.

Jika memang obat-obat jerawat dan perawatan harian seperti di atas belum mengatasi masalah jerawat Anda, sebaiknya pergilah ke dokter spesialis kulit. Dokter kulit akan meresepkan obat jerawat yang lebih kuat. Dokter kulit juga dapat melakukan terapi laser dan panas untuk membunuh bakteri pada wajah, serta suntikan kortikosteroid untuk meredakan nyeri akibat jerawat. Selain itu, jika parut sudah didapati pada wajah Anda, dokter kulit juga dapat mengurangi atau menyamarkannya dengan berbagai bentuk terapi kulit.

22 Agustus 2014

Mengatasi Jerawat Pada Saat Hamil

Jerawat saat hamil
Jerawat umum muncul selama kehamilan. Bahkan, sekitar 50 persen lebih wanita hamil cenderung mengembangkan jerawat pada saat hamil. Dan dalam beberapa kasus, kondisi jerawat pada saat hamil bisa sangat parah.

Penyebab utama munculnya jerawat pada saat hamil adalah meningkatnya kadar hormon pada trimester pertama kehamilan. Semakin tinggi kadar hormon, maka produksi minyak alami kulit juga akan meningkat.

Sukar untuk memprediksi siapa-siapa saja yang bisa terkena jerawat pada saat hamil. Namun mereka yang terkena jerawat pada awal siklus menstruasi adalah yang berisiko tinggi mengalami jerawat selama kehamilan. Jika seorang wanita tidak terkena jerawat pada trimester pertama kehamilan, maka sangat mungkin jerawat juga tidak akan muncul pada trimester berikutnya.

Mengobati jerawat pada saat hamil merupakan hal yang rumit dan perlu kehatian-hatian karena banyak obat-obat jerawat yang berisiko menimbulkan kecacatan lahir. Secara umum, seorang wanita hamil harus menghindari penggunaan obat-obat yang tidak terlalu dibutuhkan demi menghindari dampak buruk pada janin yang dikandung atau bayi yang akan dilahirkan.

Di bawah ini adalah informasi cara mengatasi jerawat selama masa kehamilan yang akan aman bagi Anda dan bayi Anda.

Mengatasi jerawat selama kehamilan

Jerawat pada saat hamil merupakan suatu kondisi alami yang akan sembuh ketika kadar hormon kembali normal. Langkah utama yang paling aman dilakukan adalah menghindari penggunaan obat jerawat, dan perawatan yang menggunakan bahan kimia. Sebaliknya, Anda dapat menerapkan perawatan rumah non obat.

Perawatan jerawat yang tidak dianjurkan selama kehamilan

Isotretinoin (Accutane) adalah obat untuk mengatasi jerawat yang parah. Namun, menggunakan obat ini selama kehamilan sangat berbahaya karena dapat mempengaruhi janin dan menyebabkan cacat lahir yang serius.

Karena risiko isotretinoin yang sangat tinggi, wanita usia subur yang mengonsumsinya harus melakukan kontrasepsi (KB) satu bulan sebelum memulai terapi hingga satu bulan setelah terapi. Selain itu, wanita yang menggunakan isotretinoin harus melakukan tes kehamilan sebelum, selama dan setelah menggunakannya.

Terapi jerawat lainnya yang dapat menyebabkan kecacatan lahir, diantaranya:
  • Terapi hormon. Termasuk terapi hormon estrogen dan anti-androgen flutamide dan spironolactone.
  • Tetrasiklin oral. Termasuk antibiotik doxycycline dan minocycline, yang efek sampingnya dapat menghambat pertumbuhan tulang dan merubah warna gigi secara permanen dan meningkatkan risiko karies.
  • Retinoid topikal. Termasuk adapalene (Differin), tazarotene (Tazorac) dan tretinoin (Retin-A). Obat-obat topikal ini mirip dengan isotretinoin dan harus dihindari selama kehamilan. Meskipun penelitian menunjukkan bahwa kadar obat-obat ini yang diserap kulit cukup rendah, namun tetap berisiko menimbulkan kecacatan lahir. 
Untuk alasan yang sama, sebagian ahli kesehatan juga tidak merekomendasikan penggunaan obat topikal yang mengandung asam salisilat. Yang mana bahan ini banyak ditemukan dalam banyak produk obat bebas.

Perawatan topikal lain untuk jerawat selama kehamilan

Untuk mengatasi jerawat selama kehamilan, sebagian ahli kesehatan merekomendasikan penggunaan obat topikal yang mengandung eritromisin atau asam azelaic. Pilihan lainnya adalah obat jerawat yang mengandung benzoyl peroxide atau glycolic acid. Hanya sekitar 5 persen dari obat-obatan yang dioleskan di kulit ini yang diserap oleh tubuh. Jadi obat-obat tersebut dinilai tidak akan meningkatkan risiko cacat lahir.

Tapi penting untuk diketahui bahwa banyak obat topikal yang beredar saat ini yang belum diteliti keamanannya selama kehamilan. Jadi, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk menggunakan suatu obat jerawat.

Perawatan bebas obat untuk mengatasi jerawat selama kehamilan

Seperti yang dijelaskan di atas, jerawat selama kehamilan merupakan kondisi alami yang biasanya akan sembuh sendiri setelah melahirkan. Jadi, langkah perawatan yang terbaik adalah merawat kulit dengan baik.

Berikut beberapa metode perawatan jerawat non obat yang tentunya aman selama kehamilan:
  • Cuci wajah minimal dua kali sehari dan terutama setelah berkeringat
  • Ketika membasuh wajah, gunakan pembersih non abrasif yang bebas minyak, lembut dan bebas alkohol
  • Setiap kali selesai mencuci wajah, ganti kain lap
  • Setelah mencuci wajah, bilas dengan air suam-suam kuku, lap dengan cara ditepuk-tepuk kemudian gunakan pelembab
  • Hindari mencuci wajah secara berlebihan. Karena ini dapat menstimulasi berlebih kelenjar minyak pada kulit
  • Gunakan sampo secara teratur. Jika kulit wajah Anda termasuk kulit berminyak, sebaiknya keramaslah setiap hari
  • Diet sehat, seperti buah-buahan yang mengandung vitamin C dan cukupi kebutuhan cairan.

Di luar semua perawatan di atas, hindari memencet jerawat karena hal ini dapat menyebabkan infeksi yang lebih buruk dan meninggalkan bekas jerawat permanen pada wajah. Dan seandainya menggunakan kosmetik, pilihlah produk kosmetik yang pada labelnya tertera bebas minyak, anti komedo (non-comedogenic) dan anti jerawat (non-acnegenic).

21 Agustus 2014

Penyebab Timbulnya Jerawat pada Orang Dewasa

Jerawat pada dewasa

Jerawat pada dasarnya bermula dari pori-pori yang tersumbat dan kemudian terinfeksi. Umumnya jerawat dimulai dengan komedo, yang sebenarnya bukanlah kotoran. Komedo adalah sel-sel mati dan zat minyak yang terjebak di dalam pori-pori dan bercampur dengan bakteri yang mana menyebabkan tersumbatnya pori-pori.

Jerawat tidak hanya muncul pada saat remaja, tapi juga menjadi masalah pada sebagian orang yang dewasa. Diperkirakan, bahwa hampir 30 persen perempuan dan 20 persen pria usia antara 20 sampai 60 tahun mengalami masalah jerawat. Bahkan sangat mungkin baru pada saat dewasalah seseorang baru mengalami jerawat.

Banyak dari kita yang berpendapat bahwa masalah jerawat hanyalah suatu fase yang akan berakhir atau sembuh dengan sendirinya. Sayangnya pendapat ini salah. Banyak masalah jerawat kronis yang tidak kunjung sembuh akibat penyebabnya tidak ditanggulangi.

Dibawah ini kami uraikan beberapa penyebab munculnya jerawat pada orang dewasa.

Hormon

Perubahan kadar hormon pada pria dan wanita akan meningkatkan kadar sebum, yaitu zat minyak yang diproduksi oleh kelenjar sebaceous kulit. Ketidakseimbangan hormon ini akan mengakibatkan munculnya jerawat pada dewasa.

Menstruasi, menopause, dan berhenti atau memulai penggunaan pil KB adalah tiga hal yang menyebabkan fluktuasi kadar hormon dalam tubuh yang pada akhirnya akan menyebabkan kemunculan jerawat.

Penyebab lain munculnya jerawat pada dewasa adalah karena ketidakseimbangan hormon akibat gizi buruk, miskin fungsi organ, dan proses tubuh kurang optimal seperti masalah produksi hormon yang dihasilkan oleh kelenjarnya masing-masing.

Kehamilan

Wanita hamil lebih rentan terkena jerawat pada trimester pertama kehamilan. Pergeseran hormon saat hamil akan menciptakan ketidakseimbangan yang menyebabkan munculnya jerawat. Namun dampak pergeseran hormon terhadap jerawat ini ternyata bisa berbeda-beda pada tiap wanita hamil.

Faktanya, sebagian wanita hamil lainnya malah mendapatkan kulit yang mulus dan bebas dari jerawat selama kehamilannya. Baca lebih lanjut Mengatasi Jerawat Pada Saat Hamil.

Kosmetik

Mungkin kasus jerawat karena penggunaan kosmetik cukup jarang terjadi, namun faktanya sebagian kosmetik (termasuk produk perawatan rambut) memang bisa menyebabkan jerawat. Dulu, produk-produk kosmetik banyak yang membuat jerawat semakin parah, hal ini mungkin karena dulu para pembuat kosmetik masih bereksperimen dengan berbagai macam bahan kimia. Sekarang tampaknya kosmetik sudah jauh lebih aman dan kasus jerawat karena kosmetik sudah cukup jarang terjadi. Namun, terlalu sering menggunakan kosmetik atau memakainya tidak sesuai aturan dapat menyebabkan jerawat.

Produk kosmetik sangat beragam, untuk menghindari risiko jerawat pilihlah produk kosmetik yang pada kemasannya tertera bebas minyak, noncomedogenic (artinya tidak menyumbat pori-pori) atau non-acnegenic (tidak menyebabkan jerawat).

Stres

Ilmuwan-ilmuwan di dunia telah banyak menghabiskan waktu dan dana untuk meneliti efek stres pada kulit, salah satunya pada jerawat. Hasilnya sebagian ahli dermatologi di abad 21 ini sepakat bahwa stres dapat mempengaruhi kesehatan kulit.

Penelitian menunjukkan bahwa sel-sel yang memproduksi sebum memiliki reseptor untuk hormon stres. Produksi hormon stres yang berlebih akan menyebabkan peningkatan sebum, yang ketika bercampur dengan sel-sel kulit mati dan bakteri akan menyumbat folikel rambut dan menyebabkan komedo dan jerawat.

Sindrom Ovarium Polikistik (SOP)

Sindrom ovarium polikistik merupakan suatu kondisi medis yang mana muncul kista-kista kecil di sekitar ovarium (rahim). SOP menjadi kekhawatiran umum wanita saat ini memiliki keterkaitan dengan keseimbangan hormon. SOP diyakini dapat menyebabkan kenaikan berat badan, infertilitas dan rambut wajah yang berlebihan (efeknya bervariasi pada tiap-tiap wanita). Selain itu, SOP juga diyakini menjadi penyebab jerawat pada wanita.

Obat-obatan

Jerawat pada orang dewasa juga bisa merupakan efek samping dari beberapa jenis obat. Beberapa jenis obat seperti lithium, anti kejang, dan kortikosteroid dapat menyebabkan jerawat. Jika saat ini Anda sedang mengonsumsi obat yang diresepkan dokter dan Anda mengira bahwa obat tersebutlah menyebabkan munculnya jerawat, maka jangan dulu menghentikan penggunaannya, namun segeralah minta pendapat dokter yang meresepkan.

Mengetahui penyebab jerawat sama pentingnya dengan pengobatan jerawat itu sendiri. Sia-sia berulang kali mengobati jerawat yang terus kambuh jika penyebabnya tidak dieliminasi. Dan perlu diketahui pula bahwa pengobatan jerawat pada remaja bisa berbeda pada orang dewasa, sebagian obat jerawat remaja malah mungkin dapat memperparah jerawat pada orang dewasa.

20 Agustus 2014

Kanker Tiroid: Jenis, Penyebab, dan Pengobatan

Kanker tiroid
Kanker tiroid adalah pertumbuhan ganas sel-sel pada kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid adalah kelenjar pada leher (di bawah jakun) yang berbentuk kupu-kupu yang memproduksi hormon untuk membantu mengatur berbagai metabolisme tubuh.

Kanker tiroid lebih sering terjadi pada orang yang sebelumnya pernah terpapar radiasi pada kepala, leher atau dada, termasuk paparan radiasi untuk terapi medis tertentu.

Dari segi jenis kelamin, kanker tiroid lebih sering mengenai wanita dibandingkan laki-laki. Mereka yang memiliki riwayat keluarga penderita kanker tiroid juga berisiko tinggi mengembangkan kanker tiroid.

Gejala Kanker Tiroid

Pada kanker tiroid, biasanya muncul pertumbuhan kecil (nodul) di dalam kelenjar tiroid. Pada stadium awal, sebagian besar kanker tiroid tidak menimbulkan gejala apapun. Gejala-gejala kanker tiroid dapat berbeda tergantung jenisnya, gejala yang mungkin muncul antara lain:
  • Benjolan pada pangkal leher, sebagai dampak dari pembesaran kelenjar tiroid
  • Perubahan suara (seperti serak)
  • Batuk terus-menerus
  • Sakit pada leher dan tenggorokan
  • Kesulitan menelan
  • Gangguan pencernaan (seperti diare atau sembelit)
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.
Segera periksakan ke dokter apabila Anda melihat benjolan atau pembengkakan yang tidak biasa pada leher.

Jenis Kanker Tiroid

Ada empat jenis utama kanker tiroid, yaitu:

Kanker tiroid papiler (papillary thyroid cancer)

Kanker tiroid papiler adalah jenis kanker tiroid yang paling sering dan paling berbahaya, terhitung sekitar 80 persen dari seluruh kasus kanker tiroid. Kanker tiroid papiler lebih banyak dialami wanita ketimbang laki-laki.

Kanker tiroid folikuler (follicular thyroid cancer)

Kanker tiroid folikuler paling sering dialami orang yang berusia 20-60 tahun dan menjadi penyumbang sekitar 15 persen dari seluruh kasus kanker tiroid. Jenis kanker tiroid yang satu ini tumbuh lebih lambat dan dapat sembuh jika diobati sejak dini.

Kanker tiroid meduler (medullary thyroid cancer)

Kanker tiroid meduler cenderung menyebar ke bagian tubuh lain melalui aliran darah dan sistem saraf limfatik. Menyumbang sekitar 3 persen dari seluruh kasus kanker tiroid. Jenis kanker tiroid yang satu ini menghasilkan kalsitonin yang berlebihan, yaitu hormon yang mengontrol kadar kalsium dalam darah. Kanker yang tumbuh lambat ini mudah dikontrol jika terdeteksi dan diobati sebelum menyebar ke bagian tubuh lain.

Kanker tiroid anaplastik (anaplastic thyroid cancer)

Kanker tiroid anaplastik cenderung lebih sering mengenai orang tua yang berusia lebih dari 60 tahun dan menyumbang kurang dari 2 persen dari seluruh kasus kanker tiroid. Kanker yang cukup jarang terjadi ini tumbuh dan menyebar dengan cepat ke bagian tubuh lain dan sangat sukar diobati. Kebanyakan penderita kanker tiroid anaplastik hanya bertahan hidup selama enam bulan sejak didiagnosis.

Penyebab Kanker Tiroid

Kanker tiroid akan terjadi ketika sel-sel dalam tiroid bermutasi (perubahan genetik), yang membuatnya berkembang biak dan tumbuh dengan cepat. Sel-sel yang abnormal ini dapat menyerang jaringan di sekitarnya dan juga menyebar ke seluruh tubuh. Penyebab mengapa sel-sel tiroid ini bermutasi masih belum diketahui dengan jelas.

Namun para ahli mengidentifikasi beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang untuk terkena kanker tiroid. Faktor-faktor risiko tersebut antara lain:
  • Paparan radiasi, termasuk terapi radiasi terutama pada bagian tubuh atas
  • Riwayat keluarga penderita kanker tiroid
  • Jenis kelamin (wanita lebih sering)
  • Pembesaran gondok kronis. 

Prosedur dan Pemeriksaan Diagnostik

Untuk menegakkan diagnosa kanker tiroid, selain pemeriksaan fisik (memeriksa benjolan di leher) dan riwayat kesehatan lengkap, dokter mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan lainnya, antara lain:
  • Scan tiroid
  • USG
  • Pemeriksaan pita suara
  • Tes darah (mengukur kadar thyroid-stimulating hormone /TSH)
  • Biopsi jaringan, yaitu pengambilan sampel jaringan untuk kemudian diperiksa di laboratorium untuk melihat kemungkinan kanker. 

Pengobatan Kanker Tiroid

Jenis pengobatan kanker tiroid akan tergantung pada jenis kanker, ukuran, stadium, usia dan kondisi kesehatan pasien. Jenis pengobatan kanker tiroid antara lain:
  • Pembedahan - Kelenjar tiroid diangkat sebagian atau seluruhnya tergantung dari ukuran dan seberapa banyak kelenjar yang sudah dipengaruhinya (disebut tiroidektomi). Kelenjar getah bening juga mungkin diangkat.
  • Terapi radiasi - Yodium radioaktif digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker. Pada periode pengobatan ini, pasien bisa menjadi hipotiroid (kekurangan hormon tiroid).
  • Terapi hormon - Pasien akan diberikan hormon tiroid dalam bentuk tiroksin pasca operasi. Dosis yang diberikan umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan pasien hipotiroid lainnya, hal ini untuk menekan produksi TSH, dengan demikian menekan pertumbuhan sel-sel tiroid.
  • Kemoterapi - Obat yang berfungsi membunuh sel-sel kanker. 

Pengobatan berdasarkan jenis kanker tiroid:
  • Kanker tiroid papiler - Tiroidektomi, terapi hormon tiroid, dan yodium radioaktif untuk menghancurkan sel-sel kanker yang tersisa pasca tiroid diangkat.
  • Kanker tiroid folikuler - Tiroidektomi dan terapi yodium radioaktif.
  • Kanker tiroid meduler - Tiroidektomi, operasi tambahan mungkin dilakukan jika kanker telah menyebar.
  • Kanker tiroid anaplastik - Tiroidektomi, terapi radiasi dan kemoterapi

Kesembuhan akan tergantung pada banyak faktor seperti usia dan kesehatan umum pasien, jenis dan lokasi kanker, dan stadium kanker sebelum pengobatan dimulai.

18 Agustus 2014

Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Kanker Otak

Otak dan sumsum tulang belakang
Kanker otak adalah suatu bentuk kanker serius yang disebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkendali yang membentuk tumor ganas di otak.

Tidak semua tumor otak adalah ganas (kanker). Beberapa jenis tumor otak adalah jinak (bukan kanker).

Normalnya, sel-sel di otak yang sudah tua atau rusak akan berhenti membelah diri dan mati. Sel-sel yang mati ini kemudian digantikan oleh sel-sel muda yang sehat. Kanker otak terjadi ketika sel-sel tua atau rusak tersebut terus membelah diri dan berkembang biak secara tak terkendali. Sel-sel yang abnormal ini pada akhirnya akan membentuk tumor ganas lalu berusaha mendesak keluar dan menghancurkan sel-sel normal di otak.

Ketika kanker otak berkembang, kemampuan dan proses vital, dan fungsi otak dan sumsum tulang belakang akan terganggu.

Jenis Kanker Otak

Ada dua jenis utama kanker otak, yaitu:
  • Kanker otak primer - Kanker otak primer memulai pertumbuhannya di otak itu sendiri. Kanker otak primer adalah jenis kanker otak yang paling jarang terjadi. Kanker otak primer dapat menyebar dan menyerang jaringan sehat di otak dan sumsum tulang belakang, tetapi jarang menyebar ke bagian tubuh lain.
  • Kanker otak sekunder - Kanker otak sekunder merupakan kanker otak yang paling sering terjadi. Kanker otak sekunder disebabkan oleh keberadaan kanker lain pada bagian tubuh lain, seperti kanker paru-paru, kanker ginjal, kanker payudara, kanker prostat dan kanker kulit yang menyebar ke otak. Kanker otak sekunder juga disebut sebagai kanker otak metastatik.

Gejala Kanker Otak

Pada tahap-tahap awal perkembangannya, kanker otak mungkin tidak menimbulkan gejala, dan pada saat inilah kanker otak efektif diobati. Ketika gejalanya sudah muncul, gejalanya bisa bervariasi pada tiap-tiap orang dan tergantung dari tahap perkembangan dan lokasi kanker di otak.

Kebanyakan gejala kanker otak disebabkan karena dampak dari pertumbuhan tumor pada otak dan sumsum tulang belakang. Gejalanya biasanya bersifat neurologis, antara lain:
  • Ukuran pupil abnormal
  • Gangguan keseimbangan, kesulitan berjalan, dan mudah jatuh
  • Penglihatan kabur atau ganda
  • Perubahan ada indera pendengaran dan pengecap dan penciuman
  • Perubahan mood, kepribadian atau perilaku
  • Kesulitan dalam mengingat, berpikir, berbicara, memahami, menulis atau membaca
  • Sakit kepala, pusing atau vertigo
  • Kelopak mata murung
  • Ketidakmampuan memutar bola mata
  • Inkoordinasi
  • Kejang-kejang
  • Kelemahan otot
  • Mual dan muntah
  • Mati rasa atau kesemutan di tangan atau kaki
  • Gangguan tidur.

Penyebab Kanker Otak

Kanker otak disebabkan karena pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel-sel tumor di otak yang membentuk tumor otak ganas. Penyebab kanker otak primer (kanker yang tumbuh pertama kali di otak), belum diketahui. Sedangkan kanker otak sekunder disebabkan oleh kanker pada organ lain, seperti payudara, prostat, ginjal, kulit, atau tulang yang kemudian menyebar ke otak.

Selain itu, ada sejumlah faktor risiko yang dapat meningkatkan kans seseorang untuk terkena kanker otak. Tidak semua orang dengan faktor risiko akan terkena kanker otak, begitu pula sebaliknya, tidak semua penderita kanker otak sebelumnya memiliki faktor risiko.

Faktor-faktor risiko tersebut antara lain:
  • Kondisi keturunan tertentu, seperti neurofibromatosis, sindrom Von Hippel-Lindau, sindrom Li-Fraumeni, dan sindrom Turcot
  • Riwayat kanker pribadi (sebelumnya pernah terkena kanker) atau riwayat keluarga yang menderita kanker otak
  • Gangguan sistem kekebalan tubuh
  • Terapi radiasi pada kepala.

Diagnosis Kanker Otak

Jika dokter mencurigai tumor otak, mereka akan melakukan beberapa pemeriksaan antara lain:
  • Pemeriksaan neurologis - memeriksa kekuatan otot, refleks, memori dan kemampuan merasakan panas dan dingin pada kulit (tes sensasi).
  • Pemeriksaan mata - saraf optik, yang menghubungkan mata ke otak, cenderung akan menonjol ketika tumor hadir.
  • CT-Scan - jika seluruh tubuh akan di scan, perwarna tertentu akan disuntikkan atau ditelan sehingga semua hal yang tidak normal bisa terlihat dengan jelas.
  • Magnetic resonance imaging (MRI) - mirip dengan CT-Scan, hanya saja dalam membuat gambar memanfaatkan magnet besar bukan sinar-X. Tes ini biasanya akan mampu melihat keberadaan seluruh tumor otak.
  • Sinar-X dan tes darah - untuk melihat kondisi umum kesehatan Anda.
  • Angiogram - perwarna disuntikan dan mengalir melalui pembuluh otak. Tindakan ini tidak dilakukan pada semua jenis tumor otak.

Selain pemeriksaan diatas, bisa saja dokter melakukan pemeriksaan lain yang diperlukan untuk mendiagnosis tumor Anda. Hal ini tergantung dari jenis tumor, lokasi, dan penyebarannya ke bagian tubuh lain.

Pengobatan Kanker Otak

Tujuan pengobatan kanker otak adalah menyembuhkan kanker otak secara permanen atau menghilangkan gejala kanker otak secara total (meskipun suatu saat masih bisa kambuh). Pengobatan kanker otak baru akan dimulai setelah dokter mempertimbangkan jenis kanker, lokasi, stadium, usia, kondisi kesehatan, dan penyakit lain yang menyertai.

Pengobatan kanker otak bisa terdiri dari satu atau kombinasi dari jenis pengobatan di bawah ini:
  • Pembedahan - Pembedahan akan mengangkat seluruh atau sebagian tumor kanker otak. Seberapa banyak tumor yang diangkat bisa bervariasi tergantung dari ukuran dan lokasinya. Sangat tidak dimungkinkan untuk mengangkat seluruh tumor karena dapat mempengaruhi jaringan otak normal dan dapat menyebabkan kerusakan otak permanen. Juga tidak dimungkinkan untuk mengangkat bagian dari tumor otak tertentu, seperti pada batang otak.
  • Terapi radiasi - Terapi radiasi akan membunuh sel-sel kanker yang tersisa pasca pembedahan. Terapi radiasi juga dapat diterapkan pada pasien yang tumor otaknya tidak dapat diangkat dengan jalan pembedahan atau dengan kata lain sebagai alternatif dari pembedahan.
  • Kemoterapi -  Kemoterapi adalah penggunaan obat anti kanker untuk membunuh sel-sel kanker. Kemoterapi sering diterapkan pada anak-anak karena untuk menghindari kemungkinan efek samping dari terapi radiasi.
  • Terapi steroid -  Menggunakan obat steroid untuk mengurangi pembengkakan di sekitar tumor. Hal ini memang tidak membunuh tumor, hanya saja pembengkakan dan tekanan yang disebabkan tumor akan menjadi lebih ringan.

Semua terapi diatas memiliki efek samping. Tingkatan efek samping tergantung dari jenis terapi apa yang diterapkan. Sebagian efek samping bersifat sementara, namun sebagian efek samping lainnya bisa bersifat permanen.

Ketika kanker otak sudah tidak lagi merespon pengobatan, tujuan pengobatan kanker otak bergeser dari untuk menyembuhkan penyakit atau gejalanya, menjadi untuk membantu penderita menjalani fase akhir mereka dengan cara membuat penderita senyaman mungkin. Seperti dengan pemberian obat-obat penghilang rasa sakit dan gejala lainnya, dan memberikan dukungan psikologis atau spiritual kepada pasien dan keluarga pasien.

Terapi Alternatif Kanker Otak

Bila diterapkan bersama dengan pengobatan kanker secara medis, beberapa terapi alternatif di bawah ini akan meningkatkan kualitas hidup penderita dan membuatnya merasa lebih baik. Terapi alternatif tersebut antara lain:
  • Akupunktur
  • Terapi pijat
  • Yoga
  • Suplemen herbal tertentu. 

Terapi alternatif diatas bukanlah terapi pengganti pengobatan kanker secara medis. Juga perlu diketahui bahwa pada sebagian kasus kanker otak, terapi diatas tidak membantu, malah bisa membahayakan. Untuk itu, diskusikan dulu ke dokter sebelum menjalani terapi alternatif kanker otak.

Komplikasi Potensial Kanker Otak

Komplikasi kanker otak akan mengancam jiwa. Komplikasi kanker otak disebabkan oleh pertumbuhan abnormal sel-sel tua dan rusak yang berkembang menjadi tumor atau tumor ganas, untuk selanjutnya mendesak keluar dan menghancurkan sel-sel normal.

Karena kepala dilapisi tengkorak yang keras, tumor otak tidak bisa mendesak keluar, yang akhirnya membuatnya mendesak ke dalam. Hal inilah yang menimbulkan tekanan berlebih pada otak dan sumsum tulang belakang, yang kita kenal sebagai peningkatan tekanan intrakranial.

Seiring perkembangannya, beberapa komplikasi serius kanker otak yang mungkin terjadi adalah:
  • Kerusakan otak permanen
  • Cacat fisik
  • Kejang dan tremor
  • Hilang kesadaran dan koma.

17 Agustus 2014

Gejala dan Pengobatan Rubella (Campak Jerman)

Ruam merah rubella
Penyakit rubella atau seringkali disebut sebagai campak Jerman atau campak tiga hari, adalah infeksi virus akut yang menyebabkan gangguan kesehatan ringan pada anak-anak, namun cenderung lebih berat pada orang dewasa.

Rubella menular melalui partikel udara, dan masa inkubasinya memakan waktu 2 sampai 3 minggu.

Rubella berbeda dengan campak (rubeola), meskipun kedua penyakit ini cenderung memiliki karakteristik yang sama, seperti ruam merah yang khas. Rubella disebabkan oleh virus yang berbeda dari campak, dan tidak separah campak.

Apa Saja Gejala Rubella?

Terutama pada anak-anak, tanda atau gejala rubella seringkali sangat ringan sehingga sulit untuk diidentifikasi. Jika memang tanda dan gejalanya terjadi, umumnya baru akan muncul antara 2 atau 3 minggu setelah terpapar virus.

Gejala-gejala umum dari rubella antara lain:
  • Ruam merah (dimulai dari wajah lalu menjalar ke leher dan ekstremitas -kaki dan tangan- dan berlangsung sekitar 3 hari)
  • Demam ringan (38,9°C atau lebih rendah)
  • Pembesaran kelenjar getah bening (di dasar tengkorak, bagian belakang leher, dan belakang telinga)
  • Mata merah
  • Hidung tersumbat atau meler
  • Nyeri sendi, terutama pada wanita muda
  • Sakit kepala.

Rubella yang mengenai ibu hamil terutama pada trimester pertama dapat mengakibatkan komplikasi serius pada janin, seperti kecacatan lahir bahkan kematian janin. Rubella pada saat kehamilan juga menjadi penyebab paling umum dari tuli kongenital.

Perlu diketahui bahwa gejala rubella bisa berbeda-beda pada tiap orang, dan gejalanya juga mirip dengan gejala penyakit atau kondisi kesehatan lain.

Apa Penyebab Rubella?

Penyebab rubella adalah virus yang ditularkan dari orang ke orang. Penularan virus rubella dapat terjadi ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, atau menular melalui kontak langsung dengan sekret pernapasan (seperti lendir) orang yang terinfeksi.

Rubella juga dapat ditularkan dari wanita hamil ke janinnya melalui aliran darah. Orang yang terinfeksi rubella juga dapat menularkan penyakitnya bahkan sebelum gejalanya muncul.

Bagaimana Mendiagnosis Rubella?

Ruam rubella bisa mirip dengan ruam penyakit akibat virus lainnya. Jadi selain dengan mempelajari riwayat medis dan pemeriksaan fisik lengkap, penegakan diagnosa rubella akan ditunjang dengan kultur tenggorokan dan tes darah. Yang mana hal ini dapat mendeteksi keberadaan berbagai jenis antibodi rubella dalam darah. Antibodi ini akan menunjukkan apakah seseorang sedang atau pernah mengalami rubella, atau pernah divaksinasi rubella.

Apa Saja Komplikasi Rubella?

Rubella adalah infeksi ringan. Sekali saja seseorang terkena rubella, maka ia akan kebal seumur hidup. Sebagian wanita yang terkena rubella mengalami arthritis pada jari-jari, pergelangan tangan dan lutut, yang umumnya berlangsung selama 1 bulan.

Dalam kasus yang cukup jarang terjadi, rubella dapat menyebabkan infeksi telinga (otitis media) atau radang otak (ensefalitis).

Yang berbahaya adalah ketika seorang wanita hamil dan terkena rubella, konsekuensinya berat pada bayi yang dikandungnya. Sekitar 90 persen bayi yang dilahirkan dari ibu yang mengidap rubella selama trimester pertama kehamilan mengembangkan sindrom rubella bawaan. Hal ini akan mengakibatkan satu atau beberapa gangguan, antara lain:
  • Retardasi pertumbuhan
  • Katarak
  • Ketulian
  • Cacat jantung bawaan
  • Cacat pada organ lain
  • Keterbelakangan mental.
Risiko tertinggi janin akan berada selama trimester pertama kehamilan, namun trimester selanjutnya juga berbahaya.

Bagaimana Pengobatan Rubella?

Beberapa pertimbangan dokter sebelum melaksanakan pengobatan rubella adalah:
  • Kesehatan umum dan riwayat medis
  • Tingkat keparahan
  • Toleransi terhadap obat, prosedur atau terapi tertentu
  • Ekspektasi perjalanan penyakit
  • Pendapat atau preferensi pasien.

Tidak ada pengobatan khusus untuk mempercepat masa infeksi rubella, dan karena gejalanya sangat ringan maka pengobatan biasanya kurang diperlukan. Biasanya hanya terbatas pada penggunaan obat-obat simptomatik, seperti paracetamol untuk menurunkan demam. Namun seringkali juga dokter akan mengisolasi penderita (terutama wanita hamil) selama periode infeksi.

Bagaimana Mencegah Rubella?

Vaksin campak, gondong, dan rubella (MMR) merupakan kombinasi vaksin yang berfungsi melindungi anak-anak dari serangan tiga virus ini. Vaksin MMR efektif memberikan kekebalan pada kebanyakan orang, dan orang yang sudah pernah terkena rubella biasanya akan kebal seumur hidupnya.

Vaksin MMR yang pertama biasanya diberikan saat anak berusia 12 bulan, vaksin kedua diberikan saat usia 4-6 tahun. Walaupun sebenarnya vaksin kedua sudah bisa diberikan setelah 28 hari sejak pemberian vaksin pertama, meskipun belum berusia empat tahun.

Article Resources
  • www.bettermedicine.com
  • www.nhs.co.uk
  • www.mayoclinic.org

Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Meningitis

Meningitis adalah peradangan pada meninges, membran yang melapisi otak. Meninges terdiri dari tiga lapisan, yaitu:
  • Dura mater - membran terluar yang melekat pada tengkorak bagian dalam
  • Arachnoid - membran tengah
  • Pia mater - membran terdalam, yang melekat pada otak.
Lapisan kepala

Apa saja gejala meningitis?

Gejala meningitis pada tiap-tiap orang bisa berbeda-beda. Namun, gejala meningitis yang paling umum antara lain:
  • demam
  • sakit kepala
  • mual dan muntah
  • kekakuan leher
  • fotofobia (toleransi rendah/takut pada cahaya terang)
  • kebingungan
  • sakit atau nyeri sendi
  • mengantuk
  • kejang-kejang.

Sedangkan gejala umum meningitis pada anak-anak meliputi:
  • demam
  • menangis (dengan nada tinggi)
  • kulit pucat
  • tidak mau makan
  • rewel
  • melengkungkan punggung
  • sulit untuk bangun (duduk atau berdiri).

Gejala-gejala meningitis di atas mungkin tidak terjadi secara sekaligus, dan gejalanya bisa berbeda-beda pada tiap-tiap orang. Juga perlu diketahui bahwa gejala di atas juga mirip dengan gejala penyakit atau kondisi kesehatan lain.

Apa penyebab meningitis?

Secara garis besar, terdapat lima jenis meningitis, yang masing-masing disebabkan oleh penyebab yang berbeda:

Meningitis virus (viral meningitis) - disebabkan virus

Meningitis virus merupakan kasus meningitis yang paling umum terjadi, namun jarang mengancam jiwa. Meningitis virus dapat disebabkan oleh bermacam virus, yang menular dari orang ke orang melalui batuk atau bersin, atau karena kebersihan dan sanitasi yang buruk.

Pada kasus yang cukup langka, jenis serangga tertentu seperti nyamuk dan kutu diperkirakan dapat menularkan virus ini. Gigitan serangga merupakan jalan bagi virus untuk masuk tubuh melalui aliran darah untuk selanjutnya ke otak.

Pada sebagian kecil kasus, meningitis virus dapat diatasi dengan pemberian obat anti virus tertentu yang khusus memerangi virus jenis tertentu. Penderita bisa sembuh, namun pusing, kelemahan dan depresi bisa berlangsung lebih lama atau bahkan menetap.

Meningitis bakteri (bacterial meningitis) - disebabkan bakteri

Meskipun jarang terjadi, meningitis yang disebabkan oleh bakteri ini dapat berakibat fatal. Bakteri dapat disebarkan melalui pengeluaran napas dan sekresi tenggorokan, seperti batuk dan mencium, namun bakteri ini tidak dapat hidup di luar tubuh dalam waktu yang lama.

Banyak jenis bakteri yang dapat menyebabkan meningitis. Di bawah ini adalah 4 jenis diantaranya:
  • Neisseria meningitidis (meningococcus) - Meningococcus umum menyerang anak-anak usia 2 hingga 18 tahun yang penyebarannya melalui tetesan pernapasan (droplet) dan kontak jarak dekat. Namun meskipun begitu, hanya sedikit yang sampai mengembangkan meningitis (belum diketahui alasannya pastinya). Meningitis meningococcus paling sering mengenai bayi kurang dari satu tahun.
  • Streptococcus pneumoniae (pneumococcus) - Pneumococcus adalah jenis bakteri meningitis yang paling umum dan juga paling serius. Mereka yang berisiko tinggi adalah yang memiliki sistem kekebalan tubuh] yang lemah.
  • Haemophilus influenzae b - Pengembangan vaksin Haemophilus influenzae b telah secara drastis menurunkan jumlah kasus meningitis di Amerika Serikat, dan orang-orang yang bekerja atau berada di pusat-pusat penitipan anak yang berisiko tinggi tertular meningitis haemophilus.
  • Listeria monocytogenes - Listeria monocytogenes merupakan penyebab meningitis yang paling sering pada neonatus, wanita hamil, orang lanjut usia (diatas 60 tahun), dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah (immunocompromised), seperti penderita HIV atau AIDS, penderita kanker, ibu hamil, kelainan genetik atau sedang menjalani kemoterapi atau terapi radiasi untuk pengobatan kanker.

Meningitis jamur (fungal meningitis) - disebabkan jamur

Meningitis karena jamur termasuk kejadian yang cukup langka, biasanya merupakan dampak dari penyebaran jamur melalui darah ke sumsum tulang belakang. Meski siapapun dapat terkena meningitis jamur, namun orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV, kanker dan penyakit tertentu adalah yang paling berisiko.

Penyebab meningitis jamur yang paling sering pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah adalah Cryptococcus. Cryptococcus menjadi penyebab meningitis paling umum pada orang dewasa di Afrika.

Meningitis jamur tidak menular dari orang ke orang, tapi diyakini jamur seperti Cryptococcus ditransmisikan ke tubuh karena menghirup tanah yang sudah terkontaminasi kotoran burung. Meningitis jamur baru akan berkembang setelah jamur masuk ke aliran darah dari suatu tempat dari tubuh, untuk selanjutnya sampai ke sistem saraf pusat.

Seseorang juga berisiko tinggi terkena meningitis jamur setelah mengonsumsi obat-obat tertentu yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti obat steroid (deksametason, prednison), obat-obat yang diberikan pasca transplantasi organ, obat anti-TNF yang terkadang diberikan untuk mengobati rheumatoid arthritis atau kondisi autoimun lainnya.

Meningitis parasit (parasitic meningitis) - disebabkan oleh parasit

Primary amebic meningoencephalitis (PAM) adalah bentuk meningitis parasit langka yang menyebabkan infeksi otak yang berakibat fatal. Parasit akan masuk ke tubuh melalui hidung, dan ini disebabkan oleh amoeba mikroskopis (organisme hidup bersel tunggal) Naegleria fowleri. Biasanya ini terjadi pada saat berenang atau menyelam di tempat-tempat air tawar hangat, seperti danau dan sungai.

Setelah masuk melalui hidung, Naegleria fowleri selanjutnya menuju ke otak di mana ia akan menghancurkan jaringan otak dan terjadilah primary amebic meningoencephalitis (PAM). PAM tidak dapat ditularkan dari orang ke orang.

Meningitis non infeksi (non-infectious meningitis)

Jenis meningitis yang satu ini tidak menular dari orang ke orang. Meningitis non infeksi dapat disebabkan oleh kanker, lupus eritematosus sistemik, obat-obatan tertentu, cedera kepala dan operasi pada otak.

Bagaimana infeksinya bisa mencapai otak?

Infeksi dapat mencapai otak melalui beberapa rute, seperti melalui aliran darah dari tubuh bagian lain yang sudah terinfeksi, melalui tulang tengkorak dari sinus atau telinga bagian dalam yang terinfeksi, atau dari cedera kepala, seperti luka yang menyebabkan tengkorak retak atau tembus.

Secara khusus, meningitis biasanya terjadi ketika daya tahan tubuh seseorang menurun. Banyak faktor yang dapat menyebabkan daya tahan tubuh menurun, antara lain pasca operasi atau rawat inap yang lama, sistem kekebalan tubuh yang lemah, atau sebagai dampak dari suatu penyakit serius, seperti gagal ginjal kronis.

Bagaimana mendiagnosis meningitis?

Selain dengan mempelajari riwayat medis dan pemeriksaan fisik lengkap, prosedur-prosedur diagnostik untuk mendiagnosis meningitis mungkin termasuk:
  • Pungsi lumbal (spinal tap) - jarum khusus ditusukkan ke punggung bawah, pada kanal tulang belakang (area sekitar sumsum tulang belakang). Tekanan di kanal tulang belakang dan otak kemudian dapat diukur. Sedikit cairan cerebral spinal fluid (CSF) mungkin akan diambil dari tubuh, dan kemudian diperiksa di laboratorium untuk melihat kemungkinan infeksi atau masalah lainnya. CSF adalah cairan yang menggenangi otak dan sumsum tulang belakang.
  • Tes darah - sampel darah diambil untuk kemudian diperiksa di laboratorium.
  • Computed tomography scan (CT atau CAT scan) - Prosedur pencitraan diagnostik yang memanfaatkan kombinasi sinar-X (X-ray) dan teknologi komputer untuk menghasilkan gambar bagian dalam tubuh secara horizontal dan vertikal. CT scan memberikan gambaran lebih rinci daripada pemeriksaan dengan sinar-X lainnya, seperti pada tulang, otot, lemak dan organ tubuh.

Apa saja bentuk pengobatan meningitis?

Bentuk pengobatan meningitis yang menjadi pilihan dokter akan dipertimbangkan berdasarkan:
  • Usia, kesehatan umum dan riwayat kesehatan
  • Tingkat keparahan
  • Organisme yang menyebabkan infeksi
  • Toleransi pasien pada obat, terapi atau prosedur pengobatan tertentu
  • Ekspektasi perjalanan penyakit
  • Pendapat atau preferensi pasien.

Pengobatan meningitis bakteri

Pengobatan untuk meningitis bakteri biasanya dengan pemberian antibiotik intravena (IV). Semakin cepat pengobatan dimulai, hasilnya akan semakin baik.

Pemberian steroid telah terbukti membantu mengobati meningitis bakteri pada bayi dan anak-anak, namun jarang diterapkan pada orang dewasa. Deksametason, salah satu jenis steroid, dapat diberikan pada banyak kasus meningitis bakteri untuk mengurangi respon inflamasi yang disebabkan oleh bakteri.

Pengobatan meningitis virus

Pengobatan pada meningitis virus biasanya merupakan pengobatan pendukung (ditujukan untuk menghilangkan gejalanya). Kecuali virus herpes simplex, belum ada obat khusus untuk mengatasi organisme yang menyebabkan meningitis virus. Terkadang beberapa jenis obat anti virus digunakan untuk memerangi beberapa virus tertentu, dengan khasiat atau manfaat yang beragam.

Pengobatan meningitis jamur

Obat anti jamur intravena dapat diberikan untuk mengatasi meningitis jamur.

Pengobatan meningitis tuberkulosis (tuberculous meningitis)

Pengobatan jangka panjang direkomendasikan untuk orang-orang yang mengembangkan meningitis tuberkulosis. Terapi ini biasanya menggunakan beberapa jenis obat pada beberapa bulan pertama, selanjutnya diikuti dengan obat lain.

Apa saja terapi pendukung meningitis?

Sementara pasien sedang dalam proses pemulihan meningitis, terapi lain dapat dimulai guna mempercepat penyembuhan, memberikan kenyamanan, dan meringankan gejala. Terapi yang biasa diberikan antara lain:
  • Istirahat di tempat tidur (bed rest)
  • Obat-obatan lain (untuk mengurangi demam dan sakit kepala).
Selain itu, oksigen atau ventilasi mekanik (respirator) mungkin juga akan diberikan jika pasien mengalami sakit atau kesulitan bernapas.

Bagaimana mencegah meningitis?

Saat ini sudah tersedia beberapa jenis vaksin untuk mencegah beberapa organisme bakteri yang dapat menyebabkan meningitis. Vaksin ini sangat dianjurkan terutama untuk bayi dan anak-anak.

Dokter biasanya akan merekomendasikan vaksin meningitis untuk kondisi tertentu, seperti akan bepergian ke luar negeri dimana negara yang dituju meningitis sudah menjadi umum, tinggal di tempat dengan kebersihan yang buruk, bekerja di tempat yang berisiko terkena meningitis atau penyakit serius tertentu.

Namun tidak menutup kemungkinan dokter juga akan merekomendasikan vaksin meningitis pada orang-orang dengan:
  • Kondisi paru-paru kronis, seperti emfisema atau COPD
  • Penyakit jantung
  • Diabetes
  • Gagal ginjal kronis (GGK)
  • Kekebalan tubuh lemah
  • Kelainan darah tertentu.

Article Resources
  • http://www.cdc.gov/meningitis/non-infectious.html
  • http://www.bettermedicine.com/article/meningitis
  • http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/meningitis/basics/definition/con-20019713
  • http://www.nhs.uk/conditions/meningitis/pages/introduction.aspx
  • http://www.meningitis.org/

14 Agustus 2014

Perawatan Cedera Kepala Ringan

Cedera kepala
Tengkorak dan tulang wajah akan melindungi otak, yang merupakan organ halus. Jika tengkorak cedera, maka otak akan menjadi lebih rentan mengalami masalah.

Ketika seseorang mengalami benturan di kepala, otak dapat bergetar, dan tengkorak dan tulang wajah dapat cedera. Jenis cedera seperti ini dapat menyebabkan pembengkakan atau bahkan pendarahan pada otak.

Jenis cedera kepala yang paling umum adalah gegar otak. Gegar otak bisa disertai atau tidak disertai dengan kehilangan kesadaran. Kehilangan kesadaran pada gegar otak umumnya berlangsung singkat, seiring proses pemulihan yang cepat.

Pertolongan pertama pada gegar otak

Jika Anda mengira seseorang telah mengalami gegar otak, maka perhatikan hal-hal berikut:
  • Periksa kesadarannya
  • Jika korban tidak sadar, periksa ABC (airway, breathing, circulation) atau jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi
  • Jangan memindahkan korban kecuali memang diperlukan
  • Periksa kesadaran mentalnya
  • Periksa matanya
  • Perhatikan bila terjadi muntah
  • Biarkan korban terjaga selama beberapa waktu untuk melihat apakah kondisinya semakin memburuk.

Perlu diketahui bahwa keluhan yang telah hilang dapat muncul kembali di kemudian hari bahkan dengan keluhan yang lebih parah dan gegar otak pada anak-anak bisa memburuk dengan sangat cepat.

Perawatan untuk cedera kepala

Perawatan untuk cedera kepala di rumah sakit biasanya meliputi:
  • Observasi
  • Obat penghilang rasa sakit untuk mengatasi sakit kepala
  • Tidak boleh makan dan minum sampai diizinkan dokter
  • Obat anti muntah untuk setiap kali mual atau muntah
  • Jika korban mengalami sakit pada leher, pemeriksaan leher dengan X-ray mungkin akan dilakukan
  • CT scan mungkin juga diperlukan.

Untuk kasus cedera kepala ringan, biasanya korban tidak memerlukan rawat inap.

Perawatan cedera kepala di rumah

Tentunya dengan saran dan bimbingan dari dokter, perawatan cedera kepala yang bisa Anda lakukan antara lain:
  • Jangan mengemudi sendiri ketika diperbolehkan dokter pulang.
  • Beristirahatlah total setidaknya untuk satu hari.
  • Kompres daerah yang bengkak dan sakit dengan batu es.
  • Minum obat penghilang rasa sakit, seperti parasetamol. Biasanya obat-obat ini sudah diresepkan oleh dokter. Jangan lupa periksa aturan pakainya.
  • Jangan sendirian. Sebaiknya selama 24 jam kedepan Anda harus ditemani seseorang. Hal ini berguna ketika Anda membutuhkan bantuan.
  • Jangan makan dan minum pada 6 jam atau 12 jam pertama, kecuali memang telah diizinkan dokter.
  • Setelah dokter mengizinkan makan, makanlah makanan ringan.
  • Jangan mengonsumsi alkohol minimal 24 jam pertama (lebih baik selamanya).
  • Jangan pernah mengonsumsi obat penenang atau obat tidur kecuali memang diresepkan atau disarankan dokter.
  • Anak-anak diperbolehkan tidur, namun mereka harus dibangunkan setiap empat jam untuk memeriksa kondisi mereka dan mengukur reaksi mereka pada hal-hal yang sudah akrab dengan mereka. 

Yang biasa terjadi pasca cedera kepala

Tidak ada pengobatan khusus untuk cedera kepala ringan, selain harus banyak beristirahat dan tidak berlebihan dalam beraktivitas. Perlu diketahui bahwa:
  • Ketidakmampuan dalam mengingat kejadian seputar cedera kepala merupakan hal yang biasa.
  • Merasa lemah atau lesu dari biasanya adalah hal yang normal.
  • Otak butuh waktu untuk pulih dari cedera kepala. Selama periode ini, sakit kepala, pusing dan masalah pikiran kognitif umum terjadi.
  • Masalah pada fungsi otak bisa berupa perubahan mood dan kesulitan dalam berkonsentrasi, mengingat sesuatu, kesulitan melakukan pekerjaan yang rumit.
  • Umumnya, gejalanya akan hilang atau sembuh total dalam beberapa hari.
  • Sebagian orang mengalami gejala yang berlanjut. Jika ini terjadi, segera hubungi dokter. 

Bilakah butuh perawatan medis?

Segera minta pertolongan medis jika korban cedera kepala mengalami:
  • Sakit kepala hebat
  • Muntah lebih dari dua kali
  • Kehilangan kesadaran
  • Kejang (pada lengan, kaki, wajah atau seluruh tubuh)
  • Kesulitan untuk tetap terjaga/terbangun
  • Darah atau cairan bening keluar dari telinga atau hidung
  • Kaku leher
  • Mati rasa pada lengan dan kaki
  • Kebingungan, bicara cadel atau perilaku lainnya yang tidak biasa
  • Penglihatan kabur atau ganda
  • Panas tinggi, menunjukkan adanya infeksi
  • Gejala serius lainnya. 

Melanjutkan aktivitas pasca cedera kepala

Sebelum Anda kembali ke aktivitas normal, sebaiknya pastikan dulu Anda sudah merasa jauh lebih baik. Jangan pergi bekerja atau ke sekolah hingga Anda pulih sepenuhnya. Lamanya waktu pemulihan bisa bervariasi, karena akan tergantung dari seberapa parah cedera kepala Anda.

Jangan berolahraga sampai semua gejala hilang, atau Anda merasa telah pulih sepenuhnya. Hal ini akan berisiko cedera sebab cedera kepala yang belum pulih masih membawa reaksi dan berpikir yang lambat. Jika Anda mengalami cedera kepala lagi padahal cedera kepala yang lama belum sembuh, cedera kepala yang kedua ini biasanya lebih parah.

Gegar otak kedua yang terjadi sebelum gegar otak pertama Anda pulih (biasanya kurun waktu singkat, jam, hari atau bisa minggu) akan memperlambat proses pemulihan dan meningkatkan risiko pengembangan masalah jangka panjang. Pada kasus yang cukup jarang terjadi, gegar otak berulang dapat menyebabkan pembengkakan otak (edema), kerusakan otak permanen hingga kematian.

12 Agustus 2014

Hubungan Penyakit Jantung dan Makanan

Kacang-kacangan

Beberapa jenis makanan dapat mencegah penyakit jantung, sedangkan sebagian makanan lainnya malah meningkatkan risiko penyakit jantung. Diabetes yang tidak terkontrol akan berkontribusi untuk penyakit jantung koroner. Minyak ikan, buah dan sayuran, bawang putih, minyak zaitun, serat dari sereal gandum, kacang-kacangan, biji-bijian dan teh dapat melindungi dari penyakit jantung. Penurunan risiko penyakit jantung juga terjadi pada orang yang berhenti meminum alkohol.

Penyakit jantung koroner menjadi penyebab utama kematian di Indonesia, menyebabkan hampir 17,05 persen dari seluruh kematian di Indonesia (WHO, April 2011).

Makanan yang kita konsumsi berperan besar dalam banyaknya faktor risiko penyakit jantung koroner. Selalu menjaga apa yang kita makan merupakan salah satu langkah terbaik untuk mencegah penyakit jantung.

Karakteristik penyakit jantung

Penyakit jantung koroner ditandai dengan penyempitan pembuluh darah/arteri (aterosklerosis). Tumpukan lemak atau plak yang melekat pada dinding arteri akan menyumbat arteri, sehingga dapat menimbulkan terbentuknya gumpalan darah.

Serangan jantung akan terjadi ketika gumpalan darah memblokir salah satu arteri jantung. Kondisi ini akan menghentikan atau memblokir aliran darah, yang mana memotong pasokan oksigen ke jantung, dan merusak atau membunuh sel-sel jantung.

Faktor risiko penyakit jantung

Sejumlah faktor telah diyakini berkontribusi pada penumpukan lemak di arteri koroner, antara lain: kebiasaan merokok, minim aktivitas fisik, dan riwayat keluarga penyakit jantung.

Faktor risiko lainnya untuk penyakit jantung adalah:
  • Jenis lemak yang dikonsumsi - Lemak trans dan lemak jenuh akan meningkatkan kolesterol dalam darah dan risiko serangan jantung. Lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated fat) dan lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated fat) akan menurunkan risiko serangan jantung.
  • Obesitas - Orang yang obesitas umumnya memiliki pola makan tinggi lemak, khususnya lemak jenuh. Orang yang di sekitar perutnya terdapat banyak lemak (tubuhnya berbentuk buah apel) memiliki risiko penyakit jantung yang lebih tinggi daripada orang yang tubuhnya gemuk pada bagian bawah, seperti pada pinggul dan paha (tubuhnya berbentuk buah pir).
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi) - Tekanan darah adalah jumlah tekanan darah dalam arteri (pembuluh darah yang membawa darah ke seluruh tubuh). Tekanan darah tinggi atau hipertensi berarti tekanan di arteri lebih tinggi dari normal. Hal ini bisa disebabkan karena arteri yang kurang elastis, volume darah yang besar, atau darah yang dipompa keluar dari jantung terlalu banyak.

Diabetes yang tidak terkontrol dan gangguan toleransi glukosa

Pada orang yang sehat, insulin akan menjaga kestabilan kadar gula darah. Namun, pada mereka yang rentan terhadap diabetes tipe 2, tubuhnya akan kehilangan kepekaan terhadap insulin secara bertahap. Hal ini akan menyebabkan peningkatan kronis kadar gula darah, yang juga dikenal sebagai gangguan toleransi glukosa.

Diabetes yang tidak terkontrol akan merusak dinding arteri dan berkontribusi terhadap penyakit jantung koroner. Orang yang mengalami obesitas lebih berisiko mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan orang yang berberat badan normal.

Kadar kolesterol dan lemak makanan

Kolesterol adalah lemak yang sangat penting untuk banyak fungsi metabolisme dan merupakan bagian dari seluruh membran sel tubuh. Kolesterol di dalam tubuh kita diproduksi oleh hati dari makanan yang kita makan.

Lemak darah (blood lipid) mengandung kolesterol low density lipoprotein (LDL) dan high density lipoprotein (HDL). Kolesterol LDL (kolesterol jahat) dapat menyebabkan pembentukan plak di arteri. Sedangkan kolesterol HDL (kolesterol baik) akan membantu tubuh menyingkirkan kelebihan kolesterol dan mencegah terbentuknya plak dalam arteri.

Lemak jenuh dan lemak trans pada makanan cenderung meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Makanan-makanan yang mengandung lemak jenuh, antara lain produk hewani (mentega, lemak daging, daging sapi, daging kambing, kulit ayam dan produk susu full cream), dan makanan olahan seperti kue dan biskuit.

Asam lemak jenuh dan lemak jenuh, seperti asam elaidat (elaidic acid) akan terbentuk ketika minyak sayur tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda dihidrogenasi untuk kemudian mengeras membentuk margarin. Khususnya, ini terjadi untuk lemak nabati yang sebagian kecil digunakan oleh industri makanan untuk produk seperti kue dan biskuit.

Saat ini, sebagian besar margarin yang dijual di pasaran memiliki kadar asam lemak trans cukup rendah. Kadar lemak trans yang rendah pada margarin tidaklah signifikan, dan tidak perlu menggantinya dengan lemak jenuh seperti mentega. Asam lemak trans juga secara alami terdapat pada beberapa jenis daging, mentega dan produk susu. Lemak trans cenderung akan meningkatkan kolesterol LDL.

Makanan yang membantu mencegah penyakit jantung

Tidak ada makanan 'ajaib' yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Untuk mencegah penyakit jantung, seseorang harus selalu mengonsumsi makanan sehat dan rutin berolahraga. Diet yang tinggi garam akan meningkatkan tekanan darah dan risiko serangan jantung dan stroke.

Faktanya, kebanyakan dari kita mengonsumsi garam sepuluh kali lipat lebih banyak dari yang tubuh butuhkan untuk memenuhi kebutuhan natrium (garam mengandung natrium dan klorida). Ada bukti penelitian yang menunjukkan bahwa makanan nabati, seperti sereal gandum, kacang-kacangan, buah-buahan  dan sayuran dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Beberapa makanan terbaik untuk mencegah penyakit jantung,  antara lain:
  • Minyak ikan - seperti makarel, sarden, tuna dan salmon mengandung asam lemak omega-3. Asam lemak omega-3 merupakan jenis lemak yang terbukti menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kadar kolesterol HDL, menambah elastisitas pembuluh darah dan mengencerkan darah, sehingga mencegah terbentuknya blok atau bekuan pada aliran darah.
  • Beberapa minyak sayuran - seperti yang berasal dari jagung, kedelai dan safflower (kesumba) mengandung asam lemak omega-6 dan omega-3 seperti minyak canola dan zaitun. Minyak ini akan membantu menurunkan kolesterol LDL.
  • Buah dan sayuran - antioksidan dalam buah dan sayuran akan memberikan perlindungan dari penyakit jantung. Buah dan sayuran juga menjadi sumber penting asam folat, yang membantu menurunkan kadar asam amino homocysteine, yang diketahui memiliki keterkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
  • Serat - sereal gandum, buah-buah dan sayuran.
  • Sumber karbohidrat tidak murni dengan indeks glikemik rendah - Makanan seperti roti gandum dan sereal, kacang-kacangan, dan beberapa jenis beras sangat berguna bagi orang-orang yang rentan terhadap diabetes, karena makanan-makanan ini akan membantu menjaga kenormalan kadar gula darah.
  • Kedelai - protein kedelai telah terbukti mampu menurunkan kadar kolesterol LDL, terutama jika kadar kolesterol darah tinggi.
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian - sebaiknya dikonsumsi hanya dalam jumlah yang kecil, karena makanan-makanan ini tinggi energi.
  • Teh - beberapa bukti penelitian menunjukkan bahwa antioksidan yang terdapat dalam teh akan membantu mencegah penumpukan lemak dalam arteri. Antioksidan juga dapat berfungsi sebagai agen anti pembekuan darah dan meningkatkan pelebaran pembuluh darah.
  • Makanan yang mengandung vitamin E -  beberapa penelitian menunjukkan bahwa vitamin E berfungsi sebagai antioksidan, yang membantu melindungi dari kolesterol LDL. Sumber vitamin E yang baik adalah alpukat, sayuran berwarna hijau tua, minyak nabati dan produk wholegrain (produk makanan yang bahan bakunya menggunakan 51 persen lebih biji-biji serealia). Suplemen vitamin E dan vitamin E dari makanan memiliki khasiat yang berbeda. Vitamin E dari makanan lebih baik dari suplemen vitamin E.
  • Bawang putih - dalam beberapa penelitian, senyawa allicin dalam bawang putih diyakini dapat menurunkan kadar kolesterol darah.
  • Makanan yang diperkaya dengan sterol  - asupan harian 2-3 gram pitosterol/stanol akan menurunkan kadar kolesterol LDL sekitar 10 persen pada orang sehat, pada pasien kolesterol tinggi dan penderita diabetes. Asupan 2-3 gram ini dapat diperoleh dari makanan yang diperkaya dengan pitosterol seperti margarine spread (lemak kurang dari 60%), yogurt rendah lemak, susu dan sereal sarapan.

Turunkan risiko penyakit jantungmu

Beberapa hal berikut akan menurunkan risiko terkena penyakit jantung koroner:
  • Hindari makanan cepat saji yang digoreng, dan makanan olahan yang mengandung minyak sayur.
  • Konsumsi berbagai minyak (minyak zaitun extra virgin, canola, kacang tanah) dan makanan yang mengandung lemak alami (kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat, zaitun, kedelai, ikan).
  • Beralihlah ke produk susu rendah lemak atau non-lemak.
  • Tingkatkan variasi dan konsumsi makanan nabati - makanlah lebih banyak sayuran mentah, buah-buahan dan sereal gandum. Kurangi asupan sumber karbohidrat murni dengan indeks glikemik tinggi.
  • Sertakan kacang-kacangan (seperti kacang kedelai, lentil dan tahu) dalam makanan Anda.
  • Konsumsi minyak ikan minimal satu kali seminggu.
  • Hindari konsumsi alkohol.
  • Buang semua lemak pada daging sebelum dimasak.
  • Buang kulit unggas dan makan dagingnya saja.
  • Hindari memakan makanan asin dan penggunaan garam meja saat makan. Periksalah kadar natrium makanan yang sering Anda konsumsi, pilihlah produk makanan yang mengandung natrium rendah.

Lakukan aktivitas fisik

Latihan atau olahraga sangat penting dilakukan bila Anda ingin menurunkan risiko penyakit jantung. Berjalan dengan cepat (sekitar 4 km/jam) selama 30 menit sehari akan mengurangi risiko penyakit jantung sebesar 30 persen. Bagaimana cara mengukur apakah Anda sudah berjalan cepat? Apabila pada saat berjalan Anda masih bisa berbicara namun sudah tidak bisa bernyanyi, maka itulah jalan cepat.

Jika Anda berusia lebih dari 40 tahun, dengan kondisi jantung tertentu dan sudah tidak berolahraga untuk waktu yang lama, sebaiknya diskusikan dulu dengan dokter sebelum melakukan program latihan atau olahraga apapun.