29 Juni 2014

Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Penyakit Beri-beri

http://www.medkes.com/2014/06/gejala-penyebab-pengobatan-penyakit-beri-beri.html
Beri-beri adalah penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin B1 (tiamin). Meskipun penyakit beri-beri bisa mengenai siapapun, namun penyakit beri-beri sudah jarang ditemui karena semakin berkurangnya penduduk yang kekurangan gizi.

Di Amerika Serikat, penyebab utama beri-beri adalah karena alkoholisme. Penggunaan alkohol akan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin B1, yang akhirnya membuat tubuh kekurangan vitamin B1 meskipun cukup mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B1.

Walau jarang terjadi, penyakit beri-beri juga bisa merupakan penyakit warisan. Beri-beri akibat warisan atau keturunan akan menurunkan kemampuan tubuh dalam menyerap dan menggunakan vitamin B1. Beri-beri juga bisa ditemui pada bayi yang menyusui dari ibu yang kekurangan vitamin B1, dan pada bayi yang hanya diberikan susu formula yang kadar vitamin B1 nya tidak memadai.

Beri-beri umumnya akan mempengaruhi sistem kardiovaskular (dikenal sebagai beri-beri basah) atau juga sistem saraf (dikenal sebagai beri-beri kering). Sindrom Wernicke-Korsakoff adalah gangguan pada otak yang disebabkan oleh defisiensi (kekurangan) vitamin B1 yang menimbulkan sejumlah gejala neurologis dan dapat menyebabkan psikosis, kebingungan dan halusinasi.

Gejala beri-beri umumnya reversibel jika segera diobati, namun bila pengobatan terlambat, maka akan mengakibatkan komplikasi permanen hingga bisa mengancam nyawa penderitanya.

Beri-beri, seperti halnya kekurangan vitamin lainnya, merupakan kondisi serius yang harus segera ditangani. Menunda pengobatan beri-beri dapat mengakibatkan komplikasi permanen bahkan kematian. Jika Anda mengalami gejala-gejala terkait beri-beri, atau Anda merasa kurang mengonsumsi vitamin B1, sebaiknya mintalah bantuan medis.

Gejala beri-beri

Gejala beri-beri akan bervariasi tergantung sistem mana yang diserangnya (sistem kardiovaskular atau sistem saraf). Umumnya gejala beri-beri adalah reversibel, dengan syarat segera mendapatkan pertolongan dan pengobatan medis.

Gejala beri-beri kering

Gejala beri-beri kering bisa terjadi sesekali atau setiap hari. Pada saat gejalanya muncul, yang terjadi adalah:
  • Kesulitan berjalan
  • Hilangnya koordinasi otot
  • Hilangnya sensasi
  • Masalah neurologis, seperti kehilangan memori, kebingungan dan ensefalitis (radang otak akut)
  • Kelumpuhan
  • Rasa nyeri dan ketidaknyamanan yang hebat
  • Gangguan bicara (cadel)
  • Kesemutan atau sensasi lain yang tidak biasa yang terjadi pada tangan atau kaki
  • Gerakan mata yang yang tidak terkendali (nystagmus)
  • Muntah.

Gejala beri-beri basah

Gejala beri-beri basah juga bisa terjadi setiap hari atau juga sesekali. Gejalanya antara lain:
  • Kelelahan atau kelemahan
  • Peningkatan denyut jantung
  • Nyeri dan bengkak pada kaki
  • Efusi pleura (penumpukan cairan di sekitar paru-paru)
  • Sesak napas.

Jika tidak diobati, beri-beri adalah penyakit yang berbahaya dan berpotensi mengancam nyawa. Jika Anda mengalami salah satu gejala terkait beri-beri diatas, atau mengalami penurunan berat badan tanpa diketahui penyebabnya, maka carilah bantuan medis segera.

Penyebab Beri-beri

Beri-beri disebabkan karena tubuh kekurangan vitamin B1 atau tiamin. Kurangnya tiamin dapat disebabkan karena kurangnya asupan tiamin ke dalam tubuh atau ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan tiamin tersebut.

Karena saat ini sudah terdapat banyak makanan yang lengkap dengan vitamin, dan banyaknya suplemen vitamin, kekurangan asupan tiamin sudah jarang ditemui. Sebaliknya, beri-beri yang terjadi saat ini umumnya adalah karena ketidakmampuan tubuh dalam menggunakan tiamin tersebut. Hal ini disebabkan karena penggunaan alkohol atau obat-obatan secara berlebihan, atau juga disebabkan karena kelainan herediter.

Siapa saja yang berisiko terkena beri-beri?

Beri-beri sudah bukan lagi penyakit yang umum. Namun beberapa kebiasaan atau keadaan bisa meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit ini. Beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena beri-beri adalah:
  • Penyalahgunaan alkohol
  • Perawatan dialisis (cuci darah)
  • Makan diet rendah tiamin
  • Dosis tinggi atau penggunaan diuretik yang sering
  • Operasi bypass lambung (pengecilan lambung)
  • Tube-feeding (sonde)

Mengurangi risiko beri-beri

Risiko terkena beri-beri bisa diturunkan dengan:
  • Mempertahankan diet seimbang
  • Mengurangi atau meninggalkan penggunaan alkohol
  • Mengonsumsi suplemen vitamin.

Pengobatan beri-beri

Pengobatan beri-beri harus diawasi oleh seorang profesional kesehatan. Pengobatan dasar untuk penyakit beri-beri adalah dengan mengembalikan kadar tiamin dalam tubuh ke level normal. Hal ini bisa dicapai melalui pemberian suplemen tiamin secara oral atau injeksi. Jika beri-beri segera diobati, sebagian besar gejalanya akan hilang.

Komplikasi beri-beri

Beri-beri sebenarnya merupakan kondisi berbahaya yang dapat menyebabkan komplikasi parah dan mengancam hidup seseorang. Namun, jika pengobatan dilakukan sejak dini, gejala beri-beri bisa dihilangkan. Jika beri-beri tidak atau terlambat diobati, maka gejalanya bisa menjadi permanen. Oleh karena itu, seseorang harus mendapatkan pengobatan segera ketika mengalami gejala-gejala yang berhubungan dengan beri-beri atau ketika merasa diet kurang tiamin. Setelah mendapatkan pengobatan, Anda bisa meminimalisir risiko komplikasi yang serius dengan mentaati jadwal dan rencana pengobatan yang sudah dirancang khusus oleh profesional kesehatan.

Komplikasi beri-beri antara lain:
  • Sakit atau rasa ketidaknyamanan yang kronis
  • Gagal jantung kongestif (jantung kurang mampu memompa darah)
  • Kehilangan mobilitas (pergerakan)
  • Masalah neurologis, seperti kehilangan memori, kebingungan dan ensefalitis
  • Psikosis
  • Pingsan dan koma.

Article Resources
  • Beriberi. PubMed Health, a service of the NLM from the NIH. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0001379/.
  • Wernicke-Korsakoff syndrome. PubMed Health, a service of the NLM from the NIH. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0001776/.
  • Collins RD. Differential Diagnosis in Primary Care, 5th ed. Philadelphia: Lippincott, Williams & Williams, 2012.
  • Gambar beri-beri: Tropenmuseum of the Royal Tropical Institute (KIT)

Gejala, Penyebab dan Pengobatan Sinusitis

Sinusitis adalah peradangan pada selaput sinus. Sinus adalah ruang yang berisi udara di dalam tulang wajah yang terletak di sekitar hidung. Ketika sinus tersumbat dan penuh dengan cairan, maka kuman (bakteri, virus, dan jamur) akan berkembang dan menyebabkan infeksi.

Sinus terhubung dengan bagian dalam hidung. Sinus terlapisi oleh sel-sel yang memproduksi lendir (mukus) yang disebut sebagai selaput lendir (membran mukosa). Selaput lendir berfungsi menjaga agar hidung tidak kering, membantu memerangkap kotoran dan bakteri yang masuk bersama napas.

Ada 4 pasang sinus utama, yaitu:
  • Sinus maksila, di dalam tulang pipi
  • Sinus frontal, di kedua sisi dahi, di atas mata
  • Sinus etmoid, di belakang batang hidung, diantara kedua mata
  • Sinus sfenoid, di antara bagian atas hidung dan di belakang mata.
Letak sinus
Letak sinus. Gambar: Bupa
Disebut sinusitis adalah ketika lapisan sinus membengkak atau meradang. Pembengkakan ini akan memblokir sinus dan menutup bukaan yang mengarah ke hidung. Udara dan lendir bisa terjebak di dalam sinus, yang dapat menimbulkan rasa nyeri.

Sinusitis terbagi menjadi dua:
  • Sinusitis akut, berlangsung hingga 4 minggu. Biasanya gejalanya parah dan sering disertai dengan pilek.
  • Sinusitis kronis, berlangsung lebih dari 12 minggu. Bisa jadi merupakan sinusitis akut yang tidak mendapat/memperoleh manfaat dari pengobatan. Jika mengalami sinusitis kronis, lapisan sinus akan terus menerus membengkak dan meradang.

Istilah akut dan kronis pada medis mengacu pada seberapa lama seseorang sudah mengidap suatu kondisi kesehatan tertentu, bukan seberapa parah penyakitnya.

Gejala sinusitis

Gejala utama sinusitis adalah nyeri, terutama pada sinusitis akut. Rasa nyeri bisa muncul pada bagian-bagian wajah yang berbeda, tergantung sinus mana yang terkena. Daerah utama yang menjadi lokasi nyeri sinus adalah:
  • Pada dahi
  • Bagian atas rahang, gigi dan pipi
  • Di antara kedua mata
  • Kepala bagian atas
  • Telinga.

Gejala sinusitis lainnya meliputi:
  • Hidung buntu atau tersumbat
  • Indera penciuman menurun atau kehilangan kemampuan mencium bau
  • Lendir hijau atau kuning, yang dapat mengalir dari bagian belakang hidung menuju ke kerongkongan
  • Demam, terutama pada sinusitis akut.

Gejala kurang umum lainnya dari sinusitis antara lain, rasa lelah, batuk, sakit tenggorokan, bau mulut (halitosis) dan sakit gigi.

Komplikasi sinusitis

Meskipun jarang terjadi, sinusitis juga berpotensi menyebar ke tulang wajah atau soket mata. Sinusitis juga bisa menyebar ke otak dan menyebabkan meningitis.

Jika saat sinusitis kelopak mata bengkak, maka ini bisa menjadi pertanda adanya infeksi jaringan lunak di sekitar mata. Jika ini terjadi, sebaiknya segera minta pertolongan medis.

Jika mengalami gejala-gejala lain yang merupakan pertanda meningitis, maka juga harus meminta pertolongan medis. Gejala-gejala tersebut antara lain:
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Muntah
  • Leher kaku
  • Nyeri atau ketidaknyamanan akibat cahaya terang.

Penyebab sinusitis

Sinusitis akut biasanya disebabkan oleh infeksi pada selaput lendir di hidung atau saluran napas atas, misalnya influenza. Bila terkena influenza, selaput lendir akan bengkak dan akan memblokir bukaan sinus. Lendir yang menumpuk di sinus terkadang berubah menjadi infeksi oleh bakteri dan menyebabkan gejala yang lebih parah. Hal ini disebut sinusitis bakteri.

Sinusitis kronis sering disebabkan oleh iritasi dan alergi, yang mempengaruhi lapisan hidung dan sinus. Penyebabnya antara lain:
  • Alergen udara, seperti dari rumput dan serbuk sari
  • Asap dan polusi udara
  • Debu dan tungau
  • Semprotan yang mengandung bahan kimia.

Sinus juga bisa tersumbat atau menyempit karena adanya pertumbuhan seperti polip hidung, atau jika wajah atau hidung terluka. Jika seseorang mengidap suatu kondisi kesehatan lain yang mempengaruhi saluran napas dan lendir, seperti cystic fibrosis, maka juga berisiko besar terkena sinusitis.

Diagnosis sinusitis

Dari pemeriksaan, menilai gejala-gejala dan riwayat kesehatan pasien, dokter biasanya akan bisa menegakkan diagnosis sinusitis. Namun jika sinusitis sudah kronis dan pengobatan tidak berhasil, biasanya pasien dirujuk ke spesialis THT.

Untuk mendiagnosis sinusitis atau melihat tingkat keparahan dan lokasi sinusitis, spesialis THT biasanya akan melakukan pemeriksaan endoskopi hidung. Pada pemeriksaan ini, dokter akan memasukkan kamera teleskopik (endoskopi) ke dalam hidung dan sinus. Dengan pemeriksaan ini, dokter juga bisa melihat lapisan sinus dan mengetahui lokasi penyumbatan. Selain endoskopi, sinusitis juga bisa diketahui lebih jauh dengan CT Scan. CT Scan adalah pemeriksaan yang menggunakan sinar X (rontgen) namun dengan hasil gambar tiga dimensi.

Pengobatan sinusitis

Sinusitis akut biasanya membutuhkan waktu dua minggu untuk membaik. Banyak orang yang berhasil menangani gejala sinusitis sendiri dirumah tanpa perlu bantuan dari medis.

Sinusitis biasanya disebabkan oleh virus, seperti influenza, sehingga seseorang tidak perlu diresepkan antibiotik.

Perawatan dirumah

Untuk meringankan gejala sinusitis, ada beberapa hal yang bisa dilakukan dirumah, antara lain:
  • Kompres hangat pada wajah, hal ini akan meringankan rasa nyeri dan memberi kenyamanan.
  • Semprot atau tetes hidung akan membantu meringankan hidung yang tersumbat. Menghirup udara hangat dan lembab juga dapat membantu.
  • Pastikan minum cukup cairan dan cukup beristirahat.

Obat-obatan

Jika butuh obat penghilang rasa sakit, obat seperti parasetamol dan ibuprofen bisa digunakan. Selalulah baca keterangan dan cara penggunaan obat pada kemasannya, jika memang tidak mengerti, tanyakan kepada dokter.

Semprotan dan tetes hidung dekongestan hidung dapat mengurangi pembengkakan dan peradangan yang disebabkan sinusitis. Semprot atau tetes hidung dekongestan tidak boleh digunakan lebih dari lima hari berturut-turut. Jika digunakan lebih dari ini, akan menyebabkan kongesti sinus.

Baik sinusitis akut dan kronis, dokter mungkin akan meresepkan obat semprot hidung yang mengandung steroid.

Meskipun umumnya tidak digunakan untuk mengobati sinusitis, dokter mungkin juga akan meresepkan antibiotik jika terjadi infeksi yang disebabkan bakteri. Penderita mungkin diberikan antibiotik bila:
  • Memiliki masalah kesehatan lain, seperti penyakit jantung, yang akan menambah risiko infeksi
  • Gejala parah dan terjadi lebih dari tujuh hari.

Jika pasien menderita sinusitis kronis dan juga menderita alergi atau demam, dokter mungkin akan meresepkan antihistamin. Hal ini akan meringankan gejala sinusitis.

Operasi

Jika pasien menderita sinusitis kronis dan tidak mendapatkan manfaat dari pengobatan dengan obat-obatan, spesialis THT mungkin akan menyarankan menjalani pembedahan. Pembedahan atau operasi akan membantu menemukan sinus yang terblokir dan meningkatkan drainase lendir. Ada sejumlah prosedur pembedahan yang bisa dilakukan.

Pada functional endoscopic sinus surgery (FESS), dokter bedah akan membersihkan sinus dan memperluas lubang drainase dengan menggunakan endoskop. Bisa dilakukan dengan anestesi lokal atau umum.

Balloon sinuplasty adalah operasi jenis lain yang digunakan untuk mengatasi sinusitis kronis. Dokter bedah akan menempatkan tabung fleksibel kecil ke dalam sinus yang terblokir dan kemudian ujung balon akan mengembang. Hal ini akan mengembalikan fungsi sinus. Tindakan ini memerlukan anestesi umum.

28 Juni 2014

12 Gejala Penyakit Ginjal yang Tidak Boleh Anda Abaikan

Letak ginjal pada tubuh

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka sesungguhnya sedang terkena penyakit ginjal. Hal ini karena gejala atau tanda penyakit ginjal memang seringkali tidak tampak. Gejala penyakit ginjal mungkin saja tidak tampak hingga penyakitnya mencapai kondisi kritis. Tidak hanya orang yang tua atau terlihat lemah, penyakit ginjal juga rentan pada orang yang masih muda.

Mengetahui gejala-gejala dini penyakit ginjal adalah hal sangat penting, dengan begitu penyakit ginjal akan lebih efektif diobati. Penyebab sakit ginjal banyak sekali, penyebab utamanya adalah diabetes dan hipertensi. Gaya hidup yang tidak sehat dengan mengonsumsi makanan berkalori tinggi dan obat-obatan tertentu akan mempercepat kerusakan ginjal Anda. Selain itu, terlalu banyak meminum "softdrink" dan mengonsumsi gula juga dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Berikut adalah 12 gejala yang menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah pada ginjal Anda:

Perubahan air kemih

Gejala awal penyakit ginjal adalah perubahan dalam jumlah dan frekuensi buang air kecil Anda. Mungkin akan terjadi peningkatan atau penurunan dalam jumlah dan frekuensi kemih Anda, terutama pada malam hari. Warna air kemih juga bisa terlihat lebih gelap dari biasanya. Anda mungkin juga merasa ingin buang air kecil, namun sesampai di kamar mandi Anda tidak dapat mengeluarkannya.

Sulit atau sakit saat kemih

Terkadang Anda akan mengalami kesulitan atau nyeri atau merasa adanya tekanan saat buang air kecil. Infeksi pada saluran kemih dapat menyebabkan gejala seperti rasa sakit dan terbakar saat buang air kecil. Ketika infeksi ini sudah menyebar ke ginjal, maka akan menyebabkan demam dan nyeri di punggung Anda.

Darah dalam air kemih

Ini merupakan gejala dari penyakit ginjal yang perlu mendapat perhatian lebih. Hal ini memang bisa saja disebabkan karena kondisi lain di luar penyakit ginjal. Namun sekali saja Anda mengalami hal ini, segera periksakan ke dokter.

Pembengkakan

Ginjal bertugas mengeluarkan sampah/limbah dan cairan berlebih dari tubuh Anda. Ketika ginjal tidak lagi mampu mengerjakan tugasnya dengan baik, maka cairan berlebih ini akan menumpuk dan menyebabkan pembengkakan di tangan, kaki, pergelangan kaki, bahkan di wajah Anda.

Kelelahan atau kelemahan yang ekstrem

Ginjal Anda memproduksi hormon yang disebut eritropoietin yang membantu dalam proses pembentukan sel darah merah yang tugasnya membawa oksigen ke seluruh tubuh. Pada penyakit ginjal, yang kurang memproduksi eritropoietin, akan terjadi penurunan jumlah sel darah merah sehingga menyebabkan anemia. Pengiriman oksigen ke sel-sel akan menurun dan akhirnya menyebabkan kelemahan dan kelelahan yang ekstrem.

Pusing atau ketidakmampuan untuk berkonsentrasi

Anemia yang terkait dengan penyakit ginjal juga akan menyebabkan suplai oksigen ke otak Anda berkurang, yang akhirnya akan menyebabkan pusing dan masalah dengan konsentrasi.

Perasaan dingin sepanjang waktu

Jika Anda menderita penyakit ginjal, Anda mungkin akan merasakan perasaan dingin bahkan ketika berada di tempat yang hangat, hal ini juga terkait dengan anemia. Pielonefritis (infeksi ginjal) akan menyebabkan demam yang disertai perasaan menggigil.

Ruam kulit dan gatal-gatal

Ginjal yang gagal artinya tidak mampu membuang kotoran, sampah, limbah dari tubuh Anda. Akibatnya akan terjadi gatal dan ruam kulit yang parah.

Mulut atau napas beraroma amonia atau logam

Gagal ginjal akan meningkatkan kadar urea dalam darah, disebut uremia. Urea ini akan dipecah menjadi amonia oleh saliva (air liur) yang akhirnya menimbulkan bau amonia atau urin pada mulut atau napas. Penderita gagal ginjal biasanya juga merasakan rasa logam di mulut (dysgeusia).

Mual dan muntah

Penumpuk sampah dan limbah dalam darah pada penyakit ginjal akan menyebabkan perasaan mual dan muntah.

Sesak napas

Penyakit ginjal menyebabkan cairan menumpuk di paru-paru, dan terjadi anemia yang menyebabkan tubuh Anda kekurangan oksigen. Anda mungkin mengalami kesulitan bernapas.

Nyeri pada sisi atau belakang

Sebagian kasus penyakit ginjal akan menimbulkan rasa sakit. Anda mungkin merasakan nyeri hebat yang menyebar dari punggung bawah ke pangkal paha jika ada batu ginjal di ureter. Nyeri ini juga bisa terjadi karena penyakit ginjal polikistik, gangguan ginjal warisan (keturunan), yang menyebabkan banyak kista yang berisi cairan pada ginjal. Interstitial cystitis, radang kronis pada dinding kandung kemih, akan menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang kronis.

Sangat penting untuk mengetahui gejala-gejala awal penyakit ginjal karena dalam banyak kasus ginjal yang rusak tidak dapat disembuhkan. Segera periksakan ke dokter apabila Anda mengalami satu atau beberapa gejala diatas. Jika diketahui sejak dini, penyakit ginjal bisa diobati dengan efektif.

26 Juni 2014

15 Diet yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Penderita Asam Urat

Asam urat

Naik atau turunnya kadar asam urat dalam darah sangat dipengaruhi dari diet yang Anda jalani. Untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah, ahli kesehatan biasanya akan menyarankan Anda agar membuat sedikit perubahan dalam diet, seperti menghindari mengonsumsi daging sapi gulung (beef rools) dan memperbanyak asupan sayuran berdaun hijau dan makanan yang tinggi serat.

Dr. Sharad Kasarle, ilmuwan kepala dari DSK Nutrition Research Center Pvt. Ltd India, membantu penderita asam urat dengan merumuskan daftar makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi. Daftar makanan ini dilansir di situs India Times.

Tips 1: Makanan tinggi serat

Menurut Maryland Medical Center, meningkatkan asupan makanan tinggi serat akan membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah. Serat pangan akan membantu penyerapan asam urat dari aliran darah Anda, yang kemudian akan dikeluarkan dari tubuh Anda melalui ginjal. Tingkatkan konsumsi makanan tinggi serat seperti isabgol, oat, bayam, brokoli dan lain-lain.

Tips 2: Minyak zaitun cold extraction

Minyak zaitun cold extraction adalah minyak zaitun yang tidak dipanaskan di suhu tertentu (biasanya 80°C) selama pemrosesan. Proses ini akan mempertahankan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Berbeda dengan minyak mentega atau minyak nabati yang telah dipanaskan (minyak tengik), minyak zaitun cold extraction tidak akan menghancurkan vitamin E dalam tubuh Anda, yang mana vitamin E diperlukan untuk mengontrol kadar asam urat darah. Minyak zaitun akan mencegah produksi asam urat yang berlebih, yang biasanya terkait dengan penggunaan minyak tengik,

Tips 3: Konsumsi vitamin C

Untuk membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah Anda, rutinlah mengonsumsi vitamin C 500 mg sehari. Penurunan asam urat akan terjadi dalam satu atau dua bulan berikutnya.

Tips 4: Hindari produk bakery

Hindari mengonsumsi cake, kue kering, cookies dan makanan-makanan manis lainnya yang kaya akan lemak jenuh dan lemak trans.

Tips 5: Ekstrak biji seledri

Ekstrak biji seledri juga termasuk obat alami yang populer untuk asam urat. Tanaman seledri sudah sejak lama digunakan untuk mengatasi asam urat, rematik, dan radang sendi. Seledri mengandung zat penenang, antioksidan, sebagai diuretik ringan dan dianggap sebagai antiseptik saluran kemih. Pada kasus lain, seledri juga digunakan untuk mengatasi insomnia, kecemasan dan gangguan saraf. Selain bijinya, akar tanaman ini juga sering digunakan sebagai obat herbal.

Tips 6: Makanan yang kaya antioksidan

Buah-buahan dan sayuran seperti paprika merah, tomat, blueberry, brokoli, dan anggur merupakan sumber makanan yang kaya akan 'vitamin' antioksidan. Antioksidan adalah 'vitamin' yang mencegah molekul radikal bebas menyerang sel jaringan otot dan organ Anda, dan dapat membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah.

Tips 7: Ceri

Buah ceri mengandung senyawa kimia yang akan membantu menetralkan asam urat. Dengan mengonsumsi buah ceri, tubuh Anda akan menghilangkan asam urat berlebih sebagai limbah. Sebagian peneliti kesehatan merekomendasikan mengonsumi 30 sampai 40 buah ceri setiap empat jam selama terjadi serangan asam urat.

Tips 8: Sari cuka apel

Sari cuka apel dapat membantu menurunkan kadar asam urat yang tinggi dengan mengubah nilai pH darah Anda. Tapi ini harus sari cuka apel yang belum disuling alias mentah, dan belum dipasteurisasi.

Tips 9: Lemak jenuh dan lemak trans

Semua zat kimia ini akan mempengaruhi trigliserida, jenis lemak yang dapat menyumbat arteri dan meningkatkan risiko terkena serangan jantung dan stroke.

Tips 10: Pemanis tinggi fruktosa dari jagung

Ini adalah jenis pemanis yang umum digunakan pada minuman ringan dan makanan olahan lainnya yang dapat meningkatkan kadar trigliserida dan asam urat Anda.

Tips 11: Minum banyak cairan

Minum cairan minimal 4 liter setiap hari (terdiri dari cairan dan dari makanan) akan membantu menawarkan asam urat dalam darah. Air adalah media yang akan membuat ginjal mengeluarkan sampah dan racun dari tubuh Anda.

Tips 12: Hindari diet tinggi protein

Juga hindari diet tinggi protein penurun berat badan yang dapat menyebabkan tubuh Anda memproduksi terlalu banyak asam urat (hiperurikemia)

Tips 13: Batasi asupan daging, unggas dan ikan

Batasi asupan daging, unggas dan ikan. Protein hewani ini tinggi purin dan akan mengakibatkan naiknya kadar asam urat dalam tubuh.

Tips 14: Hindari penggunaan alkohol

Alkohol akan mengganggu pengeluaran asam urat dari tubuh Anda. Minum bir diyakini memiliki hubungan dengan munculnya serangan asam urat. Jika Anda rentan terhadap serangan asam urat, sebaiknya hentikan mengonsumsi alkohol.

Tips 15: Pilih karbohidrat kompleks

Makanlah lebih banyak biji-bijan, buah-buahan dan sayur-sayuran, dan kurangi konsumsi karbohidrat olahan seperti roti putih, kue dan permen. Makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks akan menimbulkan perasaan kenyang yang lama, yang akhirnya akan mencegah Anda makan terlalu banyak dan tentunya juga berguna untuk menjaga berat badan yang ideal.

23 Juni 2014

Pengobatan Alternatif Untuk Asam Urat

Pengkristalan asam urat

Asam urat adalah jenis radang sendi yang gejalanya ditandai dengan rasa sakit, kemerahan, panas, bengkak, dan nyeri di sendi yang terjadi secara tiba-tiba. Asam urat biasanya menyerang sendi besar dari jempol kaki, namun gejalanya bisa terjadi pergelangan kaki, lutut, tangan, dan pergelangan tangan Anda. Serangan asam urat biasanya berlangsung selama 5 sampai 10 hari. Informasi lebih lanjut mengenai asam urat bisa Anda lihat disini.

Jika Anda merasa pengobatan asam urat secara medis kurang memenuhi harapan, Anda mungkin berusaha mencari pengobatan alternatifnya. Sebagian besar pengobatan alternatif/tradisional untuk asam urat belum diteliti secara ilmiah, jadi sebaiknya sebelum memulainya diskusikan terlebih dahulu dengan dokter Anda. Hal ini mengingat risiko yang bisa ditimbulkan pengobatan alternatif tersebut, termasuk risiko yang bisa memperparah atau mengganggu pengobatan penyakit asam urat Anda.

Pengobatan alternatif untuk asam urat sejatinya hanya sebagai pelengkap dan bukan untuk menggantikan pengobatan medis. Dibawah ini adalah beberapa makanan yang sudah diteliti dan diyakini bisa menurunkan kadar asam urat dalam darah:

Kopi

Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara minum kopi (baik kopi biasa atau kopi non-kafein) dan penurunan kadar asam urat. Meskipun begitu, belum ada penelitian lebih lanjut yang menjelaskan bagaimana atau mengapa kopi bisa memiliki efek seperti ini, yaitu menurunkan kadar asam urat. Jika Anda ingin mengonsumsi kopi dalam tujuan untuk mengobati asam urat Anda, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter, karena bukan hanya soal keterkaitan kopi dengan asam urat, tetapi juga soal keterkaitan konsumsi kopi dengan kondisi kesehatan Anda saat ini.

Vitamin C

Penelitian menunjukkan bahwa vitamin C dapat membantu menurunkan kadar asam urat. Dalam sebuah penelitian, 184 orang dengan asam urat sebagian diberikan suplemen vitamin C (500 miligram per hari) dan sebagian lainnya diberikan plasebo. Setelah dua bulan, kadar asam urat pada orang yang mengonsumsi vitamin C turun secara signifikan, dan hal ini tidak terjadi pada orang yang mengonsumsi plasebo.

Meskipun diketahui vitamin C bisa menurunkan kadar asam urat dalam darah, namun cara kerja vitamin C untuk menurunkan kadar asam urat masih tidak jelas. Jangan pernah berasumsi bahwa mengonsumsi vitamin C dalam jumlah besar akan memberikan manfaat untuk asam urat Anda. Vitamin C dengan dosis lebih dari 2.000 miligram per hari dapat menyebabkan diare, sering buang angin, gangguan pencernaan, mengganggu penyerapan vitamin B12 dan bahkan dapat meningkatkan kadar asam urat Anda.

Konsultasikan dulu dengan dokter tentang seberapa besar dosis vitamin C yang Anda butuhkan untuk mengatasi asam urat. Dan yang terpenting, sumber vitamin C yang terbaik berasal dari makanan, yaitu sayur-sayuran terutama jeruk.

Buah Ceri

Dari penelitian, diketahui bahwa buah ceri dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah. Buah ceri mengandung anthocyanin yang memiliki sifat anti inflamasi, cocok untuk mengatasi serangan asam urat. Tiga jam setelah makan buah ceri, akan terjadi penurunan kadar asam urat dalam darah dan penurunan (tidak signifikan) gejala akibat asam urat.

Menurut beberapa sumber, banyaknya buah ceri yang dikonsumsi dalam satu hari untuk membantu mencegah serangan asam urat adalah antara 10 sampai 40 buah. Dan, pada saat terjadi serangan asam urat, salah satu sumber menyarankan untuk mengonsumsinya sebanyak 30 sampai 40 buah setiap 4 jam.

Ceri termasuk buah yang aman dikonsumsi untuk mengobati asam urat Anda. Selain ceri, buah lain yang bisa membantu pengobatan asam urat, antara lain: buah blackberry, blueberry, anggur ungu dan raspberry.

Selain pengobatan alternatif seperti diatas, terapi komplementer (pelengkap) lainnya juga akan membantu mengatasi rasa nyeri atau gejala asam urat Anda, misalnya dengan teknik relaksasi, seperti latihan pernapasan dan meditasi, yang mana hal ini akan membantu mengalihkan pikiran Anda dari rasa sakit.

Selain pengobatan medis dan pengobatan alternatif, untuk memperoleh hasil yang terbaik penderita asam urat sebaiknya juga melakukan perawatan dirumah, diantaranya: (saran dari American Dietetic Association)
  • Minum 8 sampai 16 gelas (sekitar 2-4 liter) cairan setiap hari, dengan setidaknya 50% dari cairan yang dikonsumi itu dalam bentuk cair dan selebihnya yang tergabung dengan makanan.
  • Menghindari penggunaan alkohol.
  • Makan protein dalam jumlah yang sedang, sebaiknya hanya dari sumber protein yang sehat, seperti susu bebas atau rendah lemak, tahu, telur dan kacang-kacangan.
  • Membatasi asupan harian daging, yaitu daging, ikan dan unggas maksimal 4-6 ons (113-170 gram).

22 Juni 2014

Penyakit Mata: Rabun Jauh (Miopia)

Mata normal dan mata miopia

Rabun jauh atau miopia adalah suatu keadaan mata yang tetap bisa melihat objek dekat dengan jelas, namun kabur atau buram ketika melihat objek yang jauh. Rabun jauh sangat umum terjadi.

Cara kerja mata

Rabun jauh disebabkan karena kesalahan bias (refractive errors). Kesalahan bias bisa terjadi ketika mata tidak bisa memfokuskan cahaya yang masuk dengan benar atau tepat di retina. Pada rabun jauh, fokus cahaya akan jatuh di depan retina, bukan tepat di retina.

Retina adalah suatu permukaan bagian belakang mata yang bertugas mengumpulkan cahaya yang masuk. Retina akan mengubah cahaya yang masuk menjadi impuls listrik yang akan diterjemahkan oleh otak sebagai gambar.

Pada miopia atau rabun jauh, fokus mata salah karena bentuknya yang tidak lagi normal. Bola mata penderita rabun jauh biasanya sedikit memanjang, dan terkadang bentuk korneanya terlalu bulat. Kornea adalah lapisan bening di depan mata.

Yang berisiko mengalami rabun jauh

Miopia biasanya mulai terdiagnosis antara usia 8-12 tahun. Pada usia ini mata mengalami pertumbuhan yang cepat, sehingga bentuk mata bisa berubah. Orang dewasa biasanya akan tetap menderita rabun jauh jika pada saat anak-anak mereka sudah menderita rabun jauh. Selain itu, seseorang juga bisa terkena rabun jauh karena kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes.

Stres visual bisa menjadi faktor risiko yang bisa menyebabkan rabun jauh. Stres visual adalah lelahnya mata akibat memfokuskan mata dalam waktu yang lama, seperti karena aktivitas membaca atau menggunakan komputer.

Rabun jauh juga bisa merupakan kondisi warisan, artinya apabila orang tua (salah satu atau keduanya) mengidap rabun jauh, maka anaknya pun berisiko tinggi mengalami rabun jauh.

Gejala rabun jauh

Gejala yang paling menonjol dari rabun jauh adalah penglihatan yang kabur atau buram pada saat melihat objek yang jauh. Pada anak-anak, mereka mungkin akan mengalami kesulitan pada saat melihat papan tulis di sekolah. Orang dewasa mungkin tidak dapat melihat rambu-rambu lalu lintas dengan jelas saat mengemudi. Tanda-tanda lainya dari rabun jauh, antara lain:
  • Sakit kepala
  • Mata terasa sakit atau lelah
  • Menyipitkan/mengernyitkan mata (pada penderita miopia, mata yang disipitkan akan membantunya melihat lebih jelas).

Gejala rabun jauh ini umumnya akan hilang ketika penderita sudah memakai kacamata atau lensa kontak. Pada saat pertama kali memakai kacamata atau lensa kontak, kepala mungkin akan sakit atau merasakan mata yang lelah selama satu atau dua minggu ke depan, ini hanya untuk penyesuaian.

Koreksi rabun jauh

Sebelum memutuskan untuk memakai kacamata atau lensa kontak, sebaiknya temui dokter spesialis mata guna memastikan diagnosis, atau melihat adanya kemungkinan-kemungkinan lain.

Koreksi untuk rabun jauh antara lain dengan:
  • Lensa korektif
  • Bedah refraktif.

Kacamata dan lensa kontak adalah contoh dari lensa korektif. Kedua perangkat ini akan mengalihkan fokus cahaya yang masuk agar jatuhnya tepat di retina. Jenis atau seberapa kuat lensa kacamata atau lensa kontak akan tergantung dari seberapa jauh Anda bisa melihat dengan jelas. Lensa korektif bisa digunakan sepanjang waktu atau pada saat tertentu saja, seperti saat mengemudi. Semuanya tergantung dari kebutuhan.

Dibandingkan kacamata, lensa kontak akan memberikan bidang visi yang lebih luas dan koreksi yang lebih baik. Lensa kontak akan ditempelkan langsung pada kornea mata. Namun pada sebagian orang, lensa kontak tidak dapat digunakan karena bisa mengiritasi mata.

Bedah refraktif adalah bentuk koreksi permanen untuk rabun jauh. Juga disebut sebagai operasi laser mata, yaitu sebuah prosedur untuk membentuk ulang kornea agar cahaya terfokus ke retina. Umumnya, orang yang sudah menjalani operasi ini tidak lagi memerlukan kacamata atau lensa kontak.

19 Juni 2014

Gejala, Pengobatan dan Pencegahan Hipoglikemia (Bag.2)

Artikel ini merupakan sambungan dari Gejala, Pengobatan dan Pencegahan Hipoglikemia (Bag.1)
 
Hipoglikemia

Hipoglikemia yang tidak disadari

Sebagian orang dengan diabetes tidak memiliki tanda-tanda peringatan dini untuk kadar glukosa darah yang rendah. Kondisi ini paling sering mengenai penderita diabetes Tipe I, tetapi tidak menutup kemungkinan juga dapat terjadi pada penderita diabetes Tipe 2. Orang dengan hipoglikemia sebaiknya lebih sering memeriksakan kadar glukosa darah mereka sehingga mereka tahu kapan hipoglikemia akan terjadi. Mereka juga mungkin membutuhkan perubahan dalam obat, menu makan atau aktivitas fisik.

Hipoglikemia mendadak terjadi ketika episode hipoglikemia menyebabkan perubahan tentang bagaimana tubuh bereaksi terhadap kadar glukosa darah yang rendah. Tubuh berhenti melepaskan hormon epinefrin dan hormon stres lainnya ketika kadar glukosa darah turun. Hilangnya kemampuan tubuh untuk melepaskan hormon stres setelah episode hipoglikemia berulang disebut kegagalan otonom terkait hipoglikemia atau HAAF.

Adrenalin akan memberikan peringatan atau gejala dini hipoglikemia seperti sempoyongan, berkeringat, cemas dan kelaparan. Tanpa adanya pelepasan epinefrin, seseorang mungkin tidak menyadari hipoglikemia sedang terjadi dan mungkin tidak mengambil tindakan untuk mengatasinya yang akhirnya akan membuat hipoglikemia menjadi berbahaya.

Persiapan untuk hipoglikemia

Orang-orang yang menggunakan insulin atau mengonsumsi obat diabetes oral yang memiliki kemungkinan menderita hipoglikemia harus selalu siap untuk mencegah dan mengobatinya dengan cara:
  • Mempelajari apa-apa saja yang bisa memicu rendahnya kadar glukosa darah.
  • Memiliki alat pemeriksa glukosa darah. Pemeriksaan yang sering sangat penting untuk orang dengan hipoglikemia, terutama sebelum mengendarai mobil atau sebelum melakukan aktivitas fisik yang berisiko.
  • Selalu menyiapkan makanan cepat saji untuk berjaga-jaga ketika terkena hipoglikemia.
  • Siapkan dan bawa selalu catatan mengenai kondisi kesehatan Anda (dalam hal ini terkait diabetes atau hipoglikemia). Setidaknya dalam situasi darurat, orang lain tahu gambaran kondisi Anda.
  • Merencanakan aktivitas fisik atau olahraga yang cocok bila Anda mengalami hipoglikemia berat.
  • Memberitahu keluarga, teman dan rekan kerja tentang gejala-gejala hipoglikemia Anda dan apa yang harus mereka lakukan ketika Anda mengalaminya.
Kisaran normal dan target glukosa darah
Kadar glukosa normal pada orang non diabetes
Setelah bangun tidur-puasa 70-99 mg/dL
Setelah makan70-140 mg/dL
Target glukosa darah pada orang dengan diabetes
Sebelum makan 70-130 mg/dL
1-2 jam setelah makan dimulai dibawah 180 mg/dL
Sumber: American Diabetes Association. Standards of Medical Care in Diabetes—2008. Diabetes Care. 2008;31:S12–S54.

Untuk orang dengan diabetes, glukosa darah di bawah 70 mg/dL adalah hipoglikemia

Hipoglikemia pada orang non diabetes

Ada dua jenis hipoglikemia yang bisa terjadi pada orang yang tidak menderita diabetes:
  • Hipoglikemia reaktif, juga disebut hipoglikemia postprandial, terjadi dalam waktu 4 jam setelah makan.
  • Hipoglikemia puasa, juga disebut hipoglikemia postabsortif, sering berhubungan dengan penyakit yang mendasarinya.

Gejala keduanya mirip dengan hipoglikemia yang berhubungan dengan diabetes. Gejala yang mungkin terjadi, antara lain: perasaan lapar, berkeringat, sempoyongan, pusing, mengantuk, kebingungan, kesulitan berbicara, kecemasan dan kelemahan.

Untuk mengetahui penyebabnya, dokter akan melakukan pemeriksaan laboratorium guna mengukur glukosa darah, insulin dan bahan kimia lain yang berperan dalam penggunaan energi tubuh.

Hipoglikemia reaktif

Diagnosa
Untuk mendiagnosa hipoglikemia reaktif, yang mungkin dilakukan dokter adalah:
  • Menanyakan tanda dan gejalanya.
  • Memeriksa kadar glukosa darah saat gejala muncul dengan mengambil sampel darah dari lengan dan mengirimnya ke laboratorium.
  • Memeriksa apakah gejala mereda setelah glukosa darah kembali normal yaitu di 70 mg/dL atau lebih setelah makan atau minum.

Kadar glukosa darah yang dibawah 70 mg/dL pada saat gejala terjadi, dan normal kembali setelah makan, maka mengkonfirmasikan diagnosis hipoglikemia. Tes toleransi glukosa oral tidak lagi digunakan untuk mendiagnosis hipoglikemia reaktif karena pemeriksaan ini dianggap malah memicu gejala hipoglikemik.

Penyebab dan pengobatan

Penyebab sebagian besar kasus hipoglikemia reaktif masih diperdebatkan hingga kini. Beberapa peneliti menyebutkan bahwa orang-orang tertentu mungkin lebih sensitif terhadap hormon-hormon normal tubuh seperti epinefrin, yang menyebabkan banyaknya muncul gejala hipoglikemia. Sedangkan peneliti lainnya meyakini bahwa hipoglikemia reaktif disebabkan karena minimnya sekresi glukagon.

Ada juga beberapa penyebab hipoglikemia reaktif yang diyakini meskipun jarang terjadi. Operasi lambung atau perut dapat menyebabkan hipoglikemia reaktif karena terlalu cepatnya makanan menuju usus kecil. Kondisi kekurangan enzim yang langka seperti intoleransi fruktosa juga dapat menyebabkan hipoglikemia reaktif.

Untuk mengatasi hipoglikemia reaktif, sebagian ahli kesehatan menyarankan:
  • Makan makanan kecil/ringan setiap 3 jam.
  • Aktif secara fisik.
  • Makan beragam makanan, seperti daging, unggas, ikan, atau sumber protein nabati, makanan bertepung seperti roti gandum, beras, dan kentang, buah-buahan, sayuran, dan produk susu.
  • Mengonsumsi makanan tinggi serat.
  • Menghindari atau membatasi makanan tinggi gula, terutama saat perut kosong.

Dalam menanganinya, dokter bisa saja berkolaborasi atau merujuk Anda ke ahli gizi untuk membuat perubahan pada menu dan rencana makan Anda. Meskipun sebagian ahli kesehatan merekomendasikan diet tinggi protein dan rendah karbohidrat, namun fakta penelitian belum membuktikan efektivitas diet semacam ini untuk mengatasi hipoglikemia reaktif.

Hipoglikemia puasa

Diagnosis
Hipoglikemia puasa didiagnosis dari sampel darah yang menunjukkan kadar glukosa dalam darah di bawah 50 mg/dL setelah puasa di waktu malam, diantara waktu makan, atau setelah melakukan aktivitas fisik.

Penyebab dan pengobatan
Penyebab hipoglikemia puasa bisa dari obat-obatan tertentu, minuman beralkohol, penyakit kritis, kekurangan hormon, beberapa jenis tumor dan kondisi kesehatan tertentu yang terjadi sejak bayi dan kanak-kanak.

Obat-obatan
Obat-obatan, termasuk beberapa jenis obat yang digunakan untuk mengobati diabetes, menjadi penyebab hipoglikemia yang paling umum. Obat lain yang dapat menyebabkan hipoglikemia, antara lain:
  • Salisilat, termasuk aspirin, jika diminum dalam dosis besar
  • Obat sulfa, yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri
  • Pentamidin, digunakan dalam penanganan pneumonia jenis serius
  • Kina, yang digunakan untuk mengobati malaria.

Jika menggunakan obat akan menyebabkan kadar glukosa darah Anda turun, maka dokter mungkin akan menghentikan, menggantikan atau mengubah dosisnya.

Minuman beralkohol
Minum minuman beralkohol dapat menyebabkan hipoglikemia. Kerusakan tubuh akibat alkohol akan menyebabkan terganggunya fungsi hati dalam menaikkan kadar glukosa darah. Hipoglikemia yang disebabkan karena minum alkohol bisa berakibat fatal dan serius.

Penyakit kritis
Beberapa jenis penyakit yang mempengaruhi hati, jantung atau ginjal dapat menyebabkan hipoglikemia. Sepsis, yang merupakan infeksi berat, dan kelaparan adalah penyebab lain dari hipoglikemia. Dalam kasus ini, mengobati penyakit atau penyebab lainnya akan mengatasi hipoglikemia.

Kekurangan hormon
Kekurangan hormon dapat menyebabkan hipoglikemia pada anak-anak kecil, tetapi jarang terjadi pada orang dewasa. Kekurangan kortisol, hormon pertumbuhan, glukagon, atau epinefrin dapat menyebabkan hipoglikemia puasa. Pemeriksaan laboratorium terhadap kadar hormon akan menentukan diagnosis dan pengobatannya. Bila memang itu penyebabnya, maka mungkin akan dilakukan terapi pengganti hormon.

Tumor
Insulinomas adalah insulin-producing tumor pada pankreas. Insulinomas dapat menyebabkan hipoglikemia dengan meningkatkan kadar insulin terlalu tinggi dalam kaitannya dengan kadar glukosa darah. Tumor ini jarang terjadi dan biasanya tidak menyebar ke bagian tubuh lain. Uji laboratorium dapat menentukan penyebab pastinya. Pengobatan dimulai dari langkah jangka pendek untuk mengatasi hipoglikemia dan tindakan medis untuk mengangkat tumor.

Kondisi yang terjadi pada masa bayi dan kanak-kanak.
Anak-anak jarang mengalami hipoglikemia. Jika mereka mengalaminya, penyebabnya mungkin :
  • Intoleransi singkat puasa, yang akan mengganggu pola makan yang teratur, kecenderungan ini biasanya dialami anak usia 10 tahun.
  • Hiperinsulinisme, yang merupakan produksi insulin yang berlebih. Kondisi ini dapat menyebabkan hipoglikemia sementara pada bayi yang baru lahir, yang bisa terjadi pada bayi dari ibu yang mengidap diabetes. Hiperinsulinisme persistent pada bayi atau anak-anak adalah gangguan yang kompleks yang memerlukan evaluasi dan pengobatan oleh dokter spesialis.
  • Defisiensi enzim yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat. Kekurangan-kekurangan ini dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk memproses gula alami, seperti fruktosa dan galaktosa, glikogen atau metabolit lainnya.
  • Kekurangan hormon seperti kurangnya hormon hipofisis atau adrenal.
* Alat pengukur gula darah pribadi tidak bisa digunakan untuk mendiagnosis hipoglikemia reaktif.

Poin untuk diingat

Hipoglikemia terkait Diabetes

  • Ketika penderita diabetes mengira kadar glukosa darah mereka rendah, mereka harus segera memeriksakan dan mengatasinya dengan segera.
  • Untuk mengobati hipoglikemia, seseorang harus mengonsumsi makanan (lihat jenis makanan di atas), tunggu 15 menit, dan cek kadar glukosa darah lagi. Pengobatan harus diulang hingga kadar glukosa darah 70mg/dL atau lebih.
  • Orang yang berisiko hipoglikemia harus selalu menyiapkan makanan cepat ke manapun mereka pergi atau beraktivitas.
  • Orang yang berisiko hipoglikemia harus berhati-hati saat mengemudi. Mereka harus memeriksakan kadar glukosa darah lebih sering dan menyiapkan makanan ringan yang diperlukan untuk menjaga kadar glukosa darah di 70mg/dL atau lebih.

Hipoglikemia tidak terkait dengan diabetes

  • Pada hipoglikemia reaktif, gejala-gejalanya bisa muncul dalam waktu 4 jam setelah makan. Orang dengan hipoglikemia reaktif biasanya disarankan untuk mematuhi rencana makan yang direkomendasikan seorang ahli gizi.
  • Hipoglikemia puasa dapat disebabkan oleh obat-obatan tertentu, penyakit kritis, kekurangan hormon atau enzim, dan beberapa jenis tumor. Pengobatan akan tergantung dari masalah apa yang mendasarinya.
Article Resources
  • National Diabetes Education Program
  • American Diabetes Association
  • Juvenile Diabetes Research Foundation International
  • www.medlineplus.gov.
  • National Diabetes Information Clearinghouse

Gejala, Pengobatan dan Pencegahan Hipoglikemia (Bag.1)

Hipoglikemia

Hipoglikemia (Hypoglycemia), merupakan suatu keadaan dimana kadar glukosa/gula darah rendah atau berada di bawah level normal. Glukosa, yang merupakan sumber energi penting bagi tubuh utamanya berasal dari makanan dan karbohidrat. Nasi, kentang, roti, susu, buah-buahan dan permen adalah beberapa dari sekian banyak makanan yang kaya akan karbohidrat.

Setelah makan, glukosa akan diserap ke dalam aliran darah untuk selanjutnya dibawa ke sel-sel tubuh. Insulin, hormon yang diproduksi oleh pankreas, akan membantu sel mengubah glukosa menjadi energi. Jika pada suatu waktu Anda mengonsumsi glukosa melebihi jumlah yang dibutuhkan tubuh, maka tubuh akan menyimpan glukosa yang berlebih tersebut di dalam hati dan otot dalam bentuk yang disebut sebagai glikogen. Tubuh akan menggunakan glikogen untuk energi ketika dibutuhkan, misalnya di antara waktu makan. Glukosa yang berlebih juga dapat diubah menjadi lemak dan disimpan di dalam sel lemak. Lemak juga bisa digunakan untuk energi.

Ketika kadar gula dalam darah mulai turun, hormon lain yang diproduksi oleh pankreas yaitu glukagon akan memecah glikogen dan melepaskan glukosa ke dalam aliran darah untuk menormalkan kembali kadar gula dalam darah. Pada sebagian orang dengan diabetes, respon glukagon terhadap hipoglikemia terganggu dan hormon-hormon lain seperi epinefrin (juga disebut adrenalin) dapat meningkatkan kadar glukosa dalam darah. Tapi penderita diabetes yang dirawat dengan suntikan insulin, anti diabetes yang meningkatkan produksi insulin, kadar glukosa darah tidak dapat kembali ke level normal dengan cepat.

Hipoglikemia dapat terjadi secara tiba-tiba. Biasanya bersifat ringan, tidak membahayakan dan bisa ditangani dengan cepat dan mudah hanya dengan makan atau minum makanan yang kaya akan glukosa. Namun jika tidak ditangani, hipoglikemia bisa memburuk dan menyebabkan penderitanya mengalami perasaan bingung, canggung, hingga pingsan. Bahkan hipoglikemia berat dapat menyebabkan kejang, koma dan bahkan kematian.

Pada orang dewasa dan anak-anak diatas usia 10 tahun, hipoglikemia sebenarnya jarang terjadi kecuali sebagai akibat efek samping dari pengobatan diabetes. Di luar itu, hipoglikemia juga bisa terjadi karena penggunaan obat lain, kekurangan hormon atau enzim, atau karena adanya kondisi kesehatan lain seperti tumor.

Apa saja gejala hipoglikemia?

Gejala-gejala hipoglikemia, antara lain:
  • Kelaparan
  • Lemah
  • Gugup
  • Berkeringat
  • Pusing
  • Mengantuk
  • Kebingungan
  • Kesulitan berbicara
  • Gelisah
  • Sempoyongan.

Hipoglikemia juga bisa terjadi pada saat tidur. Beberapa gejala hipoglikemia yang terjadi saat tidur, antara lain:
  • Menangis atau mengalami mimpi buruk
  • Piyama atau baju yang dipakai tidur basah oleh keringat
  • Merasa lelah, lekas marah atau bingung setelah bangun tidur.

Apa yang menyebakan hipoglikemia pada penderita diabetes?

Karena pengobatan diabetes


Hipoglikemia bisa terjadi akibat efek samping dari beberapa jenis obat diabetes seperti injeksi insulin dan obat oral anti diabetes yang semuanya itu bisa meningkatkan produksi insulin. Obat-obat tersebut antara lain:
  • Chlorpropamide
  • Glimepiride
  • Glipizide
  • Glyburide
  • Nateglinide
  • Repaglinide
  • Sitagliptin
  • Tolazamide
  • Tolbutamide.

Kombinasi dari pil-pil dibawah ini juga bisa menyebabkan hipoglikemia:
  • Glipizide + metformin
  • Glyburide + metformin
  • Pioglitazone + glimepiride
  • Rosiglitazone + glimepiride
  • Sitagliptin + metformin. 

Jenis obat anti diabetes lain, yang bila dikonsumsi tunggal, tidak menyebabkan hipoglikemia, contohnya:
  • Acarbose
  • Metformin
  • Miglitol
  • Pioglitazone
  • Rosiglitazone.

Namun, minum pil ini bersama dengan obat diabetes lainnya, yaitu pil yang meningkatkan produksi insulin, maka akan meningkatkan risiko hipoglikemia.

Selain itu, penggunaan obat-obat injeksi berikut bisa menyebabkan hipoglikemia:
  • Pramlintide, yang digunakan bersama dengan insulin
  • Exenatide, yang dapat menyebabkan hipoglikemia bila dikombinasikan dengan chlorpropamide, glimepiride, glipizide, glyburide, tolazamide, dan tolbutamide. 

Penyebab lain hipoglikemia

Diluar penyebab hipoglikemia karena obat-obatan dan kondisi kesehatan tertentu, glukosa dalam darah bisa rendah karena:
  • Makan terlalu sedikit, menunda makan terlalu lama atau melewatkan waktu makan
  • Peningkatan aktivitas fisik
  • Minuman beralkohol. 

Bagaimana mencegah hipoglikemia?

Rencana pengobatan diabetes dirancang sedemikian rupa agar dosis dan waktu pemberian obat sesuai dengan jadwal makan atau aktivitas seseorang. Ketidaktepatan dosis dan waktu pemberian obat akan mengakibatkan hipoglikemia. Misalnya, mengonsumsi obat diabetes atau insulin tapi penderita kemudian melewatkan waktu makan, maka bisa terjadi hipoglikemia.

Untuk membantu mencegah hipoglikemia, penderita diabetes harus selalu mempertimbangkan hal-hal berikut:
  • Obat diabetes
Penderita diabetes harus tahu mana obat diabetes yang bisa menyebabkan hipoglikemia dan tahu pula kapan harus mengonsumsi obat tersebut. Agar manajemen pengobatan diabetes tepat sasaran, penderita diabetes harus mengonsumsi obat diabetes dengan dosis yang direkomendasikan dan pada waktu yang dianjurkan.
  • Menu makan
Seorang ahli gizi akan membantu penderita diabetes mengatur menu makan mereka sesuai dengan kepribadian dan gaya hidupnya. Menu makan khusus sangat penting untuk menunjang keberhasilan pengobatan diabetes. Penderita diabetes harus makan makanan biasa, mencukupi setiap kali makan dan tidak melewatkan waktu makan.
  • Aktivitas sehari-hari
Untuk membantu mencegah hipoglikemia akibat aktivitas fisik, pihak penyedia layanan kesehatan biasanya akan menyarankan penderita untuk:
- Memeriksa glukosa darah sebelum berolahraga atau aktivitas fisik lainnya, dan mengemil makanan
jika kadar gula darah berada dibawah 100 miligram per desi liter (mg/dL).
- Memeriksa glukosa darah secara teratur selama berolahraga atau aktifitas fisik dan mencadangkan
makanan ringan yang diperlukan.
- Memeriksa kadar glukosa darah secara berkala setelah berolahraga atau aktivitas fisik.
  • Penggunaan minuman beralkohol
Minum minuman beralkohol, terutama pada saat perut kosong, dapat menyebabkan hipoglikemia, bahkan hingga satu atau dua hari kemudian. Minuman beralkohol sangat berbahaya bagi orang yang menggunakan insulin atau obat diabetes lainnya yang meningkatkan produksi insulin. Tidak selayaknya memberikan toleransi pada minuman beralkohol, berapapun banyak,  cara dan waktu mengonsumsinya, sejatinya harus ditinggalkan.
  • Rencana pengobatan diabetes
Manajemen diabetes yang baik akan membuat kadar glukosa darah tetap berada pada kisaran normal, dengan kata lain akan menurunkan risiko hipoglikemia. Penderita diabetes harus tahu cara-cara mencegah hipoglikemia dan juga cara terbaik untuk mengatasinya. Tanyakan hal ini kepada dokter.

Orang-orang yang diresepkan obat anti diabetes sebaiknya menanyakan kepada dokter tentang:
  • Apakah obat diabetes dapat menyebabkan hipoglikemia
  • Kapan mereka harus mengonsumi obat diabetes
  • Berapa dosis obat diabetes yang harus dikonsumsi
  • Apakah mereka harus tetap menggunakan obat diabetes meskipun sedang dalam keadaan sakit
  • Apakah mereka haru menyesuaikan pengobatan sebelum berolahraga atau beraktivitas fisik tertentu
  • Apakah obat diabetes perlu disesuaikan ketika mereka melewatkan waktu makan. 

Pengobatan hipoglikemia

Tanda atau gejala hipoglikemia bervariasi pada tiap-tiap orang. Penderita diabetes harus mengenali tanda dan gejala khas hipoglikemia mereka dan memberitahukannya kepada keluarga atau teman sehingga mereka dapat membantu sewaktu-waktu dibutuhkan. Pada anak-anak, pihak sekolah sebaiknya juga harus mengetahui bagaimana mengenali tanda dan gejala anak yang mengalami hipoglikemia dan bagaimana menanganinya.

Penderita diabetes yang mengalami hipoglikemia beberapa kali dalam seminggu harus segera ke dokter. Mereka mungkin membutuhkan perubahan dalam rencana pengobatan mereka; mungkin pengurangan dosis obat atau perubahan jenis obat, jadwal baru dalam pemberian obat diabetes atau insulin, perubahan menu makan atau rencana kegiatan fisik lainnya.

Penanganan cepat untuk hipoglikemia

Ketika seseorang merasa kadar gula darah mereka terlalu rendah, mereka sebaiknya memeriksakannya. Jika levelnya di bawah 70mg/dL, mengonsumsi salah satu dari makanan cepat berikut ini akan segera menaikkan kadar glukosa darah:
  • 1/2 cangkir atau 4 ons jus buah
  • 1 cangkir atau 8 ons susu
  • 5 atau 6 buah permen
  • 1 sendok gula atau madu. 

Jumlah yang direkomendasikan untuk anak-anak harus lebih kecil. Tanyakan kepada dokter untuk ketepatan jumlahnya.

Langkah berikutnya adalah memeriksa kembali kadar glukosa darah setelah 15 menit. Jika masih terlalu rendah, makanan perlu ditambah. Langkah-langkah ini sebaiknya diulang sampai tingkat glukosa darah minimal 70 mg/dL atau lebih.

Untuk orang yang mengonsumsi acarbose atau miglitol

Orang-orang yang mengonsumsi salah satu dari obat anti diabetes ini harus tahu bahwa itu adalah glukosa murni, juga disebut sebagai dekstrosa yang akan menaikkan kadar glukosa darah pada saat glukosa darah rendah. Mengonsumsi makanan atau minuman di atas tidak akan cepat menaikkan kadar gula darah karena acarbose dan miglitol memperlambat pencernaan kabohidrat.

Bantuan dari orang lain untuk hipoglikemia parah

Hipoglikemia yang parah bisa menyebabkan seseorang pingsan, bahkan bisa mengancam nyawa. Hipoglikemia berat lebih mungkin terjadi pada orang dengan diabetes Tipe I. Penderita harus tahu apa yang harus dilakukan bila mengalami hipoglikemia berat dan memberitahukannya kepada teman atau keluarga. Orang lain dapat membantu penderita yang sudah pingsan dengan memberikan suntikan glukagon. Glukagon akan dengan cepat menormalkan kadar gula darah dan mempercepat kesadaran penderita. Bila dirasa diperlukan, mintalah resep kit glukagon untuk penanganan darurat. Dengan begitu, teman, keluarga atau rekan kerja bisa memberikan suntikan glukagon kepada penderita ketika dalam situasi gawat darurat. Perhatian: Jangan gegabah, tanyakan dan pelajari dengan jelas perihal hal ini kepada dokter. Kesalahan malah bisa memperburuk keadaan.

Aktivitas fisik dan kadar glukosa darah

Aktivitas fisik memberi manfaat besar bagi penderita diabetes, termasuk bisa menurunkan kadar gula darah. Namun, berolahraga juga bisa membuat kadar glukosa darah terlalu rendah dan menyebabkan hipoglikemia hingga 24 jam sesudahnya. Periksakan kadar gula darah Anda sebelum berolahraga. Bagi mereka yang menggunakan insulin atau mengonsumsi obat anti diabetes lainnya yang meningkatkan produksi insulin, penderita mungkin disarankan oleh dokter untuk ngemil jika tingkat glukosa di bawah 100mg/dL atau menyesuaikan dosis obat sebelum berolahraga untuk membantu menghindari hipoglikemia. Setelah berolahraga berat, penderita juga sebaiknya memeriksakan kadar glukosa darah.

Hipoglikemia ketika mengemudi

Hipoglikemia sangat berbahaya ketika terjadi pada orang yang sedang mengemudi. Orang dengan hipoglikemia akan kesulitan berkonsentrasi atau melihat dengan jelas dan tidak mampu bereaksi dengan cepat terhadap bahaya di jalan raya. Untuk mencegah terjadinya hal ini, orang-orang yang berisiko hipoglikemia harus memeriksa kadar gula darahnya sebelum mengemudi, utamanya untuk perjalanan lama. Mereka harus sering memeriksa kadar glukosa darah dan menyiapkan makanan ringan yang diperlukan untuk menjaga tingkat glukosa darah di 70mg/dL atau lebih. Jika perlu, mereka harus berhenti mengemudi untuk menerima pengobatan dan pastikan kadar glukosa darah minimal 70 mg/dL atau lebih sebelum memulai mengemudi lagi.

15 Juni 2014

Hernia Nukleus Pulposus atau Saraf Terjepit

Hernia nukleus pulposus

Tulang belakang (vertebra) tersusun atas ruas-ruas tulang yang dihubungkan oleh sendi yang membentuk satu kesatuan, mulai dari tulang leher (servikalis) sampai tulang ekor (oskoksigis). Ruas tulang bagian atas akan terhubung dengan ruas tulang di bawahnya oleh semacam bantalan yang disebut sebagai sendi tulang belakang (diskus invertebralis).

Di dalam diskus invertebralis tersebut, terdapat semacam bahan pengisi yang mirip jeli kenyal yang disebut nukleus pulposus. Bantalan tersebut berfungsi sebagai "shock breaker" atau peredam getar yang memungkinkan tulang belakang untuk bergerak lentur.

Jika nukleus pulposus tersebut tergelincir/keluar dari bantalan karena dinding bantalan yang lemah, maka nukleus pulposus masuk ke dalam rongga ruas tulang belakang. Keadaan inilah yang disebut sebagai hernia nukleus pulposus (HNP) atau dalam bahasa sehari-hari disebut sebagai urat terjepit atau saraf terjepit.

Gejala HNP

Jika HNP terjadi pada tulang punggung bawah, akan terjadi sakit yang tajam di salah satu bagian kaki, pinggul atau bokong atau mati rasa di bagian lain. Penderita mungkin juga merasakan sakit atau mati rasa pada bagian belakang betis atau telapak kaki. Kaki yang sama juga mungkin merasa lemah.

Jika HNP terjadi pada tulang leher, akan terjadi nyeri ketika menggerakkan leher, nyeri yang mendalam di dekat atau diatas tulang belikat, atau rasa sakit yang bergerak ke lengan atas, lengan bawah, hingga jari-jari. Mungkin juga akan mati rasa di sepanjang bahu, siku, lengan dan jari-jari.

Rasa sakit akibat HNP seringkali terjadi secara perlahan. Dan biasanya keadaan akan semakin buruk pada saat:
  • Setelah berdiri atau duduk
  • Di waktu malam
  • Ketika bersin, batuk atau tertawa
  • Ketika membungkuk kebelakang atau berjalan lebih dari beberapa meter. 

Penderita mungkin juga akan mengalami kelemahan pada otot tertentu. Terkadang penderita tidak menyadarinya sampai dokter memeriksanya. Pada sebagian kasus lain, penderita HNP kesulitan mengangkat kaki atau tangan, berdiri di atas jari-jari kaki di satu sisi, kesulitan menggenggam dan masalah lainnya.

Rasa sakit, mati rasa atau kelemahan bisa hilang atau bahkan meningkat dalam beberapa minggu atau bulan ke depan.

Penyebab HNP

Beberapa hal yang bisa menyebabkan HNP, yaitu:
  • Trauma, seperti akibat jatuh, terbentur dan gerakan tiba-tiba yang cepat
  • Mengangkat beban atau menahan tekanan berlebihan
  • Batuk kronis
  • Tekanan pada tulang belakang
  • Sering menyetir dalam waktu yang lama
  • Obesitas
  • Kurang berolahraga
  • Sikap duduk yang salah
  • Kebiasaan merokok dan alkohol.

HNP kebanyakan mengenai usia lanjut. Ternyata hal ini terjadi karena cairan pada ruas-ruas tulang belakang dari tahun ke tahun semakin berkurang. Pada akhirnya cairan tersebut akan habis dan menyebabkan terjepitnya saraf tulang belakang.

Pria dan wanita memiliki risiko yang sama untuk menderita HNP dan rata-rata penderita HNP berusia antara 30 sampai 50 tahun. Bagian tulang belakang yang paling sering terkena HNP adalah pinggang (lumbal). Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan HNP akan terjadi pada tulang belakang leher atau dada.

Diagnosis HNP

Pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan yang cermat merupakan langkah pertama untuk mendiagnosis HNP. Tergantung di mana lokasi gejalanya, pemeriksaan akan dilakukan pada leher, bahu, lengan, tangan, punggung bawah, pinggul, dan kaki, dan kaki.

Pemeriksaan dilakukan untuk:
  • Menilai mati rasa pada anggota tubuh
  • Melihat refleks otot, refleks bisa lambat atau tidak ada sama sekali
  • Melihat postur tubuh, atau kurva tulang belakang.

Untuk melengkapi pemeriksaan, penderita HNP mungkin juga akan diminta dokter untuk:
  • Duduk, berdiri, dan berjalan. Sementara penderita berjalan, dokter mungkin akan meminta penderita untuk berjalan di atas jari-jari kaki dan kemudian tumit.
  • Membungkuk ke depan, ke belakang atau ke samping.
  • Menggerakkan leher ke depan, ke belakang, dan ke samping.
  • Mengangkat bahu, siku, pergelangan tangan, dan tangan dan dokter akan memeriksa kekuatannya.

Pada pemeriksaan lain, penderita mungkin akan diminta menekukkan kepala ke depan dan ke samping sementara dokter menempatkan sedikit tekanan ke bawah pada bagian atas kepala. Meningkatnya rasa sakit atau mati rasa selama pemeriksaan ini biasanya menjadi tanda tekanan pada saraf di leher.

Untuk memastikan diagnosis HNP dan stadiumnya, diperlukan pemeriksaan pelengkap seperti:
  • Pemeriksaan hantaran listrik serabut saraf dengan EMG
  • Myelogram, dilakukan untuk menentukan ukuran dan lokasi HNP
  • MRI Scan
  • CT Scan.

Pemeriksaan dengan MRI akan lebih jelas karena dapat melihat struktur jaringan lunak seperti jaringan saraf.

Pengobatan HNP

Pengobatan HNP tidak selalu dengan melakukan operasi. Hanya penderita yang sudah berkali-kali kumat dan sembuh kembali selama beberapa bulan atau tahun harus menjalani tindakan operasi. Biasanya orang yang baru pertama kali mengalami HNP dianjurkan untuk terapi konservatif dan istirahat mutlak di tempat tidur dengan obat-obatan untuk rasa sakit yang diikuti dengan terapi fisik.

Namun, sebagian penderita HNP mungkin perlu memperoleh pengobatan yang lebih, termasuk suntikan steroid atau operasi.

Obat-obatan

Obat-obatan akan membantu mengatasi rasa sakit akibat HNP. Dokter mungkin akan meresepkan obat anti-inflammatory drugs (NSAID) untuk mengontrol rasa sakit jangka panjang Pada kasus tertentu, dokter mungkin juga akan meresepkan obat narkotika jika sakit yang dialami parah dan tidak merespon NSAID. Jika penderita mengalami kejang, dokter mungkin meresepkan relaksan otot.

Perubahan gaya hidup

Diet dan olahraga sangat penting bagi penderita HNP dengan kelebihan berat badan. Terapi fisik penting untuk hampir semua penderita HNP. Terapis akan mengajarkan penderita bagaimana cara mengangkat, berpakaian, berjalan, dan melakukan aktivitas lain yang benar. Mereka juga akan mengajarkan cara untuk memperkuat otot-otot yang membantu mendukung tulang belakang. Penderita juga akan diajari bagaimana meningkatkan fleksibilitas tulang belakang dan kaki.

Yang perlu penderita HNP lakukan dirumah adalah:
  • Mengurangi aktivitas selama beberapa hari pertama dan setelah itu memulai kembali kegiatan secara perlahan.
  • Menghindari mengangkat beban berat minimal selama 6 minggu setelah rasa sakit dimulai.
  • Setelah 2 sampai 3 minggu, berolahraga lagi secara bertahap.

Suntikan

Suntikan obat steroid ke lokasi sekitar HNP akan membantu mengatasi rasa sakit selama beberapa bulan. Suntikan ini akan mengurangi pembengkakan di sekitar HNP dan meringankan banyak gejala.

Operasi

Operasi mungkin akan menjadi pilihan jika gejala tidak kunjung hilang dengan pengobatan atau terapi non-operasi lainnya. Diskectomy adalah operasi untuk mengangkat HNP. Selalu diskusikan dengan dokter dalam memilih pengobatan yang terbaik.

Pencegahan HNP

Untuk pencegahan dari HNP, lakukan:
  • Olahraga. Ini akan menjaga kelenturan dan kekuatan otot
  • Menghindari aktivitas berulang (repetitif)
  • Mengontrol berat badan sehingga tekanan pada tulang belakang tidak besar
  • Duduk dengan sikap tubuh yang benar
  • Hindari berkendara dalam waktu yang lama
  • Mempelajari teknik mengangkat yang benar.

Bagi orang yang sering mengangkat benda berat, bisa menggunakan korset lumbal untuk membantu menopang tulang belakang dan mencegah terjadinya kerusakan saraf. Tetapi terlalu sering menggunakan perangkat ini akan melemahkan otot-otot yang mendukung tulang belakang dan membuat masalah menjadi lebih buruk. Konsultasikan dulu ke dokter sebelum menggunakan perangkat semacam ini.

13 Juni 2014

Apa Itu Tekanan Darah?

Tekanan darah adalah salah satu ukuran penting yang akan memberikan gambaran singkat mengenai kesehatan Anda sekarang dan di masa depan, bahkan seringkali dianggap sebagai faktor ukuran yang terpenting.

Singkatnya, tekanan darah adalah ukuran kekuatan pembuluh darah, yang mendistribusikan nutrisi ke seluruh tubuh yang akhirnya membuat Anda tetap hidup.

Memahami apa dan bagaimana tekanan darah merupakan hal yang sangat penting dan juga apa yang harus dilakukan agar tekanan darah Anda turun atau tetap berada di level normal.

Tekanan darah diukur dari dua parameter, yaitu:
  • Tekanan sistolik (systolic pressure) atau tekanan darah saat jantung Anda berdenyut (memompa).
  • Tekanan diastolik (diastolic pressure), tekanan darah di saat jantung Anda beristirahat.

 Klasifikasi tekanan darah untuk dewasa

Kategori Sistolik, mmHg Diastolik, mmHg
Hipotensi < 90 atau < 60
Normal 90 - 119 dan 60 - 79
Pre-hipertensi 120 - 139 atau 80 - 89
Hipertensi tingkat I 140 - 159 atau 90 - 99
Hipertensi tingkat II ≥ 160 atau ≥ 100
* Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa

Risiko hipertensi (tekanan darah tinggi)

Tekanan darah yang tinggi akan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan arteri. Kesembuhan akibat kerusakan ini tidak pernah sempurna, biasanya masih meninggalkan lokasi yang berpotensi untuk terbentuknya timbunan plak. Yang akan terjadi adalah Aterosklerosis, jalur beredarnya darah semakin menyempit dan menciptakan lingkungan yang buruk yang akan berisiko timbulnya penyakit-penyakit kardiovaskular.

Arteri normal dan arteri menyempit

Akibat kerusakan arteri ini, tekanan darah tinggi akan menyebabkan stroke, serangan jantung, gagal jantung, aneurisma arterial, dan gagal ginjal kronis.

Agar tekanan darah tetap normal

Yang pertama Anda harus lakukan adalah menentukan jenis olahraga yang mampu Anda lakukan dan bisa Anda lakukan secara kontinyu. Bahkan jenis olahraga yang ringan sekalipun bila rutin dilakukan maka akan efektif dalam menurunkan tekanan darah, membantu menurunkan berat badan, yang kita ketahui menjadi faktor lain yang bisa menurunkan tekanan darah.

Dalam hal konsumsi makanan, yang terbaik adalah mengurangi atau menghentikan konsumsi alkohol dan nikotin. Meningkatkan konsumsi buah-buahan, sayuran, dan makanan lainnya yang mengandung serat larut yang akan membantu menghindarkan pembuluh darah dari terbentuknya plak. Selanjutnya, dari sisi psikologis, cobalah untuk menikmati hidup dan hindari stres.

09 Juni 2014

Manfaat Olahraga untuk Penderita Osteoporosis

http://www.medkes.com/2014/06/manfaat-olahraga-untuk-penderita-osteoporosis.html
Osteoporosis adalah suatu keadaan dimana kalsium dan mineral lainnya hilang dari tulang, yang membuat seseorang rentan terkena patah tulang.

Hampir setengah dari perempuan dan sepertiga dari laki-laki yang berusia 60 tahun menderita osteoporosis.

Osteoporosis cenderung lebih sering menjangkiti perempuan karena terjadinya perubahan hormon setelah menopause yang membuat kondisi tulang menjadi lebih buruk.

Makanan yang bergizi seperti makanan yang kaya akan kalsium dan disertai dengan olahraga yang rutin sepanjang hidup (termasuk anak-anak dan remaja) akan mengurangi risiko terkena osteoporosis di kemudian hari.

Olahraga juga bermanfaat bagi orang-orang dengan osteoporosis. Hal ini karena gaya hidup yang kurang berolahraga akan mendorong hilangnya massa tulang. Berolahraga secara teratur akan mengurangi laju kehilangan massa tulang.

Sebagian besar patah tulang terjadi akibat terjatuh. Dengan berolahraga, otot tubuh akan lebih kuat dan keseimbangan menjadi lebih baik yang akhirnya akan mengurangi risiko terjatuh. Olahraga juga dapat menghambat laju pengeroposan tulang, yang akan mengurangi risiko patah tulang karena osteoporosis.

Manfaat berolahraga bagi penderita osteoporosis

Gaya hidup, postur tubuh yang buruk, minimnya keseimbangan dan lemahnya otot-otot tubuh akan meningkatkan risiko penderita osteoporosis untuk patah tuang. Olahraga akan memberikan manfaat besar kepada penderita osteoporosis dengan cara:
  • Mengurangi risiko pengeroposan tulang
  • Mengkonversi jaringan tulang yang tersisa
  • Menambah kebugaran fisik
  • Menambah kekuatan otot
  • Meningkatkan reaksi
  • Meningkatkan mobilitas
  • Keseimbangan dan koordinasi yang lebih baik
  • Meminimalisir risiko patah tulang yang disebabkan karena jatuh
  • Mengurangi rasa sakit
  • Membuat mood, vitalitas dan semangat menjadi lebih baik.

Program olahraga yang cocok untuk penderita osteoporosis

Berkonsultasilah kepada dokter, fisioterapis atau ahli kesehatan lain yang memahami osteoporosis sebelum Anda memutuskan untuk berolahraga. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan antara lain:
  • Usia Anda
  • Tingkat keparahan osteoporosis Anda
  • Obat yang Anda konsumsi saat ini
  • Kemampuan dan kebugaran tubuh Anda
  • Kondisi kesehatan Anda saat ni, seperti penyakit jantung, paru-paru, arthritis, atau masalah neurologis (saraf).

Olahraga yang dianjurkan untuk penderita osteoporosis

Olahraga yang baik untuk penderita osteoporosis antara lain:
  • Latihan yang menahan gravitasi termasuk aerobik dan menari.
  • Latihan resisten yang menggunakan beban seperti dumbbell, barbel, elastic band resistance, body-weight resistance atau weight-training machines.
  • Latihan untuk memperbaiki postur dan keseimbangan tubuh, dan keseimbangan termasuk Tai chi.

Idealnya, olahraga fisik mingguan seorang penderita osteoporosis harus termasuk salah satu dari 2 kelompok olahraga di bawah ini:

Olahraga renang bagi penderita osteoporosis

Berenang memang bukan termasuk olahraga yang menahan beban, karena daya apung air yang melawan efek gravitasi. Namun olahraga berenang akan meningkatkan kebugaran sistem kardiovaskular dan kekuatan otot Anda.

Orang dengan osteoporosis yang parah atau kifosis (bagian punggung atas bungkuk) yang memiliki risiko tinggi patah tulang mungkin akan menyukai olahraga. Tapi konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum memulainya.

Berjalan bagi penderita osteoporosis

Meskipun berjalan termasuk olahraga yang menahan beban namun berjalan tidak akan berarti besar dalam meningkatkan kesehatan tulang, kekuatan otot, kebugaran atau keseimbangan, kecuali bila dilakukan dengan intensitas tinggi seperti dengan kecepatan yang lebih cepat, dalam waktu yang lama atau berjalan di medan menantang seperti tanjakan. Namun bagi orang-orang yang sangat tidak aktif, aktivitas berjalan bisa menjadi langkah awal baginya untuk kemudian melakukan olahraga-olahraga fisik lainnya.

Jenis olahraga yang harus dihindari penderita osteoporosis

Tulang-tulang seseorang dengan osteoporosis telah lemah dan rentan terhadap kerusakan. Mereka harus menghindari olahraga seperti:
  • Latihan yang membuat tulang belakang terfleksi ke depan, seperti sit-up
  • Latihan yang risiko terjatuhnya lebih besar dari manfaatnya
  • Latihan yang memerlukan gerakan yang tiba-tiba, kuat, kecuali bila dilakukan secara bertahap sebagai bagian dari proses
  • Latihan yang memerlukan gerakan memutar yang kuat dan cepat seperti ayunan golf, kecuali bagi mereka yang sudah terbiasa melakukannya. 

Durasi olahraga penderita osteoporosis

Durasi olahraga yang pasti untuk seseorang dengan osteoporosis hingga kini masih tidak jelas. Namun, tetap saja ada pedomannya seperti di bawah ini:
  • Latihan aerobik selama 45 menit hingga 1 jam yang dilakukan setiap 2-3 kali seminggu.
  • Latihan dengan dumbbell, barbel atau rubber tubbing 2-3 kali seminggu. Setiap sesi harus terdiri atas latihan untuk memperkuat ekstremitas bawah, leher dan otot lengan. Setiap latihan harus dilakukan 8 sampai 10 kali.
  • Latihan keseimbangan. Minimal dilakukan selama beberapa menit setidaknya 2 kali seminggu. Untuk alasan keselamatan, agar jangan sampai latihan keseimbangan ini malah membuat Anda terjatuh, sebaiknya gunakan pengaman atau berpegangan pada sesuatu.
  • Latihan peregangan untuk menambah fleksibilitas. 

Olahraga ini sebaiknya Anda lakukan dalam jangka panjang atau lebih baik lagi sepanjang hidup agar lebih efektif menurunkan risiko patah tulang.

Saran para ahli untuk penderita osteoporosis

Olahraga teratur merupakan bagian penting dalam setiap perawatan untuk osteoporosis. Temui dokter sebelum Anda memulai jenis olahraga baru. Selain dokter, fisioterapis dan profesional olahraga juga bisa Anda mintakan saran.

Selalulah memulai program olahraga Anda mulai dari tingkat yang rendah, dan kemudian meningkat secara perlahan. Olahraga yang terlalu kuat dan cepat akan meningkatkan risiko cedera, termasuk patah tulang.

Juga, berkonsultasilah dengan dokter atau ahli gizi mengenai kiat-kiat meningkatkan jumlah asupan kalsium, vitamin D dan nutrisi penting lainnya yang kesemuanya itu bermanfaat untuk kondisi osteoporosis Anda. Selain itu, hindari kebiasaan merokok dan alkohol yang mana akan memperburuk kesehatan tulang Anda.

Hal yang perlu diingat

  • Osteoporosis ditandai dengan hilangnya kalsium dalam tulang seseorang, yang membuatnya lebih rentan patah tulang.
  • Berolahraga secara teratur akan mengurangi risiko kehilangan atau tetap menjaga massa tulang dan menurunkan risiko patah tulang.
  • Olahraga akan membuat tubuh lebih kuat dan keseimbangan lebih baik, yang akan meminimalisir risiko Anda terkena patah tulang. 
  • Olahraga yang terlalu kuat dan cepat akan meningkatkan risiko Anda patah tulang.
  • Temui dokter, fisioterapis atau profesional kesehatan lainnya untuk memperoleh saran-saran mengenai osteoporosis.

08 Juni 2014

Penyebab dan Pengobatan Infertilitas (Kemandulan) pada Wanita

Tidak hamil

Sebagian besar pasangan yang berhubungan intim minimal dua kali seminggu biasanya akan hamil dalam waktu paling lama satu tahun. Jika ternyata setelah satu tahun tidak kunjung hamil, maka pasangan itu didiagnosa mengalami masalah infertilitas atau ketidaksuburan (kemandulan).

Infertilitas dapat terjadi pada pasangan pria, wanita atau bahkan keduanya. Pada sebagian pasangan, penyebab infertilitas tidak bisa ditemukan. Sedangkan pada sebagian pasangan lainnya, ditemukan lebih dari satu penyebab infertilitas.

Semakin tua seorang wanita, maka kemampuannya untuk hamil semakin menurun. Ovulasi adalah proses pembentukan dan pelepasan sel telur. Seiring bertambahnya usia seorang wanita, maka ovulasi akan menjadi lebih lambat dan kurang efektif.

Usia yang mulai mempengaruhi kesuburan adalah mulai dari 30 tahun. Tingkat kehamilan akan sangat rendah pada usia 44 tahun. Hal ini bahkan seringkali tidak bisa dihindari meskipun sudah menggunakan obat kesuburan.

Gejala

Gejala utama dari infertilitas adalah kesulitan untuk hamil. Masalah-masalah berikut ini dapat menyebabkan infertilitas pada seorang wanita:
  • Infrekuensi ovulasi. Ketika periode menstruasi Anda terjadi lebih dari satu bulan, atau bahkan kadang-kadang tidak terjadi, maka Anda mengalami infrekuensi ovulasi.
Penyebab umum infrekuensi ovulasi meliputi:
  • Stress tubuh seperti:
    • Olahraga yang tidak biasa
    • Turun atau naiknya berat badan terlalu cepat
    • Berat badan rendah
    • Obesitas.
  • Karena kelainan hormonal seperti:
    • Masalah kelenjar tiroid
    • Masalah kelenjar hipofisis
    • Masalah kelenjar adrenal
    • Sindrom ovarium polikistik.
Kelainan hormonal bisa menunda atau mencegah indung telur untuk melepaskan sel telur. Gejala yang menunjukkan adanya kelainan hormonal meliputi:
  • Turun atau naiknya berat badan tanpa alasan yang jelas
  • Merasa kelelahan tanpa sebab
  • Rambut tumbuh berlebihan atau rambut rontok
  • Jerawat
  • Kista ovarium. Kista pada ovarium dapat menyebabkan nyeri panggul dan mengganggu kenormalan proses ovulasi.
  • Jaringan parut di saluran tuba. Jaringan parut akan mencegah kehamilan dengan mencegah atau menghentikan telur dalam perjalanannya ke rahim.
Kerusakan ini dapat disebabkan karena:
  • Operasi/pembedahan sebelumnya  
  • Kehamilan ektopik sebelumnya
  • Endometriosis
  • Penyakit radang panggul (Pelvic inflammatory disease/PID). PID adalah infeksi bakteri di panggul yang seringkali menimbulkan luka, bahkan kerusakan hingga memblokir saluran tuba
  • Kelainan pada bentuk atau lapisan rahim.
Tumor fibroid atau polip rahim kadang-kadang mengakibatkan:
  • Perdarahan menstruasi berat
  • Nyeri panggul
  • Pembesaran rahim.
Jaringan parut dapat berkembang dalam rahim akibat komplikasi dari:
  • Infeksi rahim
  • Keguguran
  • Aborsi
  • Prosedur bedah seperti dilatasi dan kuretase.
Jaringan parut dapat menyebabkan periode menstruasi yang lama atau bahkan menghentikannya.

Kapan harus ke dokter

Periksakan diri ke dokter kandungan jika lebih dari satu tahun Anda tidak hamil. Jika usia Anda sudah 35 tahun atau lebih, dan sebelumnya Anda sudah berusaha selama empat atau enam bulan untuk hamil namun tidak hamil, maka kunjungi dokter. Pada usia ini kehamilan masih bisa terjadi tanpa pengobatan kesuburan.

Diagnosa

Langkah pertama yang dilakukan untuk mendiagnosa infertilitas wanita adalah dengan menentukan apakah ovulasi terjadi pada interval yang diprediksi. Ketika sel telur dilepaskan, maka akan menyebabkan pergeseran hormon seks dalam tubuh.

Pergeseran hormon seks dapat dideteksi dengan cara ini:
  • Pemeriksaan suhu tubuh di pagi hari. Anda bisa menggunakan termometer biasa untuk mengukur suhu tubuh di waktu pagi setiap hari. Setelah ovulasi, biasanya suhu tubuh akan sedikit lebih tinggi.
  • Tes prediksi ovulasi. Hal ini akan memprediksi pelepasan sel telur. Hasil tes yang positif berarti Anda sedang berovulasi atau segera akan berovulasi.
  • Lendir liang senggama. Anda bisa mengenali perubahan dalam tampilan dan konsistensi lendir liang senggama Anda. Perubahan ini menjadi sinyal adanya pergeseran hormon yang mengindikasikan ovulasi telah terjadi.
Dokter Anda akan memeriksa organ intim dan panggul Anda. Sampel lendir dari serviks dan liang senggama mungkin akan diuji guna melihat adanya kemungkinan infeksi.

Jika perlu, tes darah mungkin akan dilakukan untuk:
  • Memastikan ovulasi yang normal
  • Menunjukkan apakah ovarium berfungsi dengan baik dalam melepaskan sel telur
  • Mengukur fungsi kelenjar tiroid, hipofisis dan adrenal Anda.
Pemeriksaan-pemeriksaan lain mungkin juga akan dilakukan untuk membantu menemukan penyebab infertilitas. Pemeriksaan-pemeriksaan di bawah ini akan melibatkan struktur fisik organ panggul.
  • Hysterosalpingogram. Ini merupakan pemeriksaan X-ray dimana perwarna cair akan disuntikkan ke dalam rahim Anda. Pemeriksaan ini akan mengetahui polip atau tumor fibroid di dalam rahim. Juga dapat menunjukkan ada tidaknya penyumbatan parsial atau lengkap di saluran tuba.
  • USG. USG dilakukan untuk melihat bentuk dan ukuran rahim Anda. USG akan memberikan gambaran mengenai rongga rahim atau lapisan dalam rahim. USG juga dapat mengidentifikasi bentuk dan ukuran dari ovarium dan ada tidaknya pengembangan kista.
  • Hysteroscopy dan Laparoscopy. Ini merupakan prosedur bedah oleh dokter ahli kandungan. Keduanya mengunakan kamera video kecil untuk melihat organ-organ panggul.
Selama Hysteroscopy, dokter dapat melihat bagian dalam rahim Anda. Dokter juga dapat melakukan biopsi. Dan dalam beberapa kasus, dokter bisa menghilangkan polip, fibroid atau jaringan parut.

Laparoscopy  memungkinkan bagi dokter untuk melihat bagian luar rahim dan memeriksa ovarium Anda. Menghilangkan kista ovarium atau jaringan parut menjadi hal yang mungkin dilakukan selama proses Laparoscopy .

Jangka waktu

Evaluasi kesuburan biasanya bisa lama hingga beberapa bulan. Evaluasi akan membutuhkan berbagai macam pemeriksaan. Dan beberapa jenis pemeriksaan harus dilakukan dalam waktu tertentu dalam siklus menstruasi. Pengobatan akan membutuhkan waktu, perencanaan yang matang dan kunjungan yang rutin ke dokter.

Dengan menambah intensitas hubungan intim, pasangan yang infertil memiliki kesempatan sedikit lebih besar untuk memperoleh kehamilan bahkan tanpa disertai pengobatan.

Pencegahan

Anda bisa mengoptimalkan peluang untuk hamil dengan beberapa cara:
  • Olahraga moderat. Tidak berolahraga akan menyebabkan periode menstruasi yang panjang atau bahkan tidak terjadi.
  • Hindari kelebihan berat badan. Indeks Massa Tubuh (IMT) yang optimal adalah mulai dari 20 dan dibawah 27.
  • Hindari alkohol, rokok dan obat-obatan.
  • Hindari mengonsumsi kafein terlalu banyak. Jangan minum lebih dari satu cangkir kopi setiap hari.
  • Tanyakan kembali obat-obat yang Anda konsumsi dengan dokter. Beberapa jenis obat bisa mempengaruhi kemampuan Anda untuk hamil atau bisa mempengaruhi kehamilan normal.
  • Diet kesuburan. Diet kesuburan berikut ini dinilai akan membantu meningkatkan kesuburan:
Beberapa jenis pengobatan untuk kanker bisa menyebabkan infertilitas. Diskusikan dengan dokter sebelum memulai pengobatan untuk kanker.

Pengobatan

Pengobatan infertilitas akan tergantung dari hasil evaluasi penyebab infertilitas Anda. Beberapa penyebab infertilitas harus ditangani dengan pengobatan khusus. Sebagai contoh, proses operasi akan dilakukan untuk mengangkat tumor fibroid.


Obat Kesuburan

Infertilitas bisa disebabkan karena jarang atau tidak adanya ovulasi. Masalah ini sering diatasi dengan pemberian obat-obatan hormon, yang umumnya dikenal sebagai obat kesuburan.

Semua obat kesuburan memiliki potensi efek samping dan bisa menyebabkan kehamilan kembar atau lebih. Pengobatan dengan obat kesuburan harus dibawah pengawasan seorang spesialis kesuburan.

Contoh obat kesuburan meliputi:
  • Clomiphene. Obat ini akan merangsang ovarium agar melepaskan satu atau lebih sel telur. Clomiphene bekerja dengan menyesuaikan tingkat hormon alami Anda.
  • Luteinizing hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH). Obat hormon yang disuntikkan akan mendorong ovarium melepaskan satu atau lebih sel telur pada satu waktu.
Obat-obatan hormon ini terkadang diberikan setelah pengobatan dengan obat-obatan hormon lain, seperti GnRH analogue. GnRH analogue akan mempersiapkan tubuh untuk ketepatan siklus waktu ovulasi.

Prosedur bedah

Setelah pengobatan dengan obat kesuburan, sel telur bisa melakukan perjalanan secara alami dari ovarium ke rahim, dengan syarat saluran tuba harus normal. Terkadang juga proses operasi dilakukan untuk "memanen" sel telur matang setelah terapi obat kesuburan.

Prosedur bedah yang dapat membantu terjadinya kehamilan meliputi:
  • Intrauterine insemination (IUI), adalah prosedur dimana sperma langsung dimasukkan ke dalam rahim dengan menggunakan kateter atau jarum suntik khusus.
  • In vitro fertilization (IVF). Sel telur dan sperma disatukan di laboratorium untuk menghasilkan embrio. Satu atau lebih embrio kemudian dimasukkan kembali ke rahim Anda. IVF tidak menjamin terjadinya kehamilan, dan terkadang lebih dari satu embrio terdapat di dalam rahim. Hal ini akan mengakibatkan kehamilan kembar atau lebih. IVF membutuhkan pengobatan hormon sebelumnya.
  • Zygote intrafallopian transfer (ZIFT) dan gamete intrafallopian transfer (GIFT), adalah variasi dari IVF. Ini juga membutuhkan minimal satu saluran tuba yang sehat. Pada ZIFT, telur dikeluarkan dari ovarium, kemudian dikombinasikan dengan sperma di laboratorium untuk menghasilkan embrio kecil. Embrio kemudian ditempakan di saluran tuba kemudian melakukan perjalanan sendiri ke rahim. Pada GIFT, telur dan sperma ditempatkan di saluran tuba sebelum sperma membuahi telur. Sepeti IVF, kedua pengobatan ini memerlukan terapi hormon sebelumya.
Akhirnya, kemungkinan suksesnya kehamilan akan tergantung dari penyebab infertilitas. Diketahui bahwa lebih dari setengah pasangan akhirnya bisa hamil setelah melakukan terapi kesuburan.